Betul juga, Din samsudin ini tidak bisa membedakan Tuhan dan Allah, padahal 
dalam Quran jelas2 ditulis bahwa "Tidak ada Tuhan, Yang Ada itu hanyalah Allah".






--- In zamanku@yahoogroups.com, Made Bali <madeb...@...> wrote:
>
> Din itu salah lihat, dia baru pulang dari Paris dan pasti kagum pada 
> keindahan Paris lalu dia baca berita Afganistan, nah dia dapet pencerahan, 
> dia sedih melihat orang Afghanistan, Pakistan dan negara Muslim lainnya yang 
> kacau balau, rakyatnya miskin, bodoh, terbelakang maka dia berkeseimpulan 
> tragedi itu karena banyak orang anti Tuhan, artinya para penyembah Awloh swt 
> itu bukan menyembah Tuhan tetapi menyembah berhala yang berpusat di Mekah dan 
> mereka anti Tuhan karena mengutuk negara barat.
> Salam Damai
> 
> 
> --- On Thu, 3/26/09, Sunny <am...@...> wrote:
> 
> From: Sunny <am...@...>
> Subject: [zamanku] Din: Krisis Disebabkan Sistem Dunia yang Anti Tuhan
> To: undisclosed-recipi...@...
> Date: Thursday, March 26, 2009, 8:43 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Refleksi : NKRI mengalami krisis berkepanjangan. Apakah krisis tsb  karena 
> pro Tuhan?
>  
> http://www.detiknew s.com/read/ 2009/03/27/ 021525/1105571/ 10/din-krisis- 
> disebabkan- sistem-dunia- yang-anti- tuhan
>  
> Jumat, 27/03/2009 02:15 WIB
> 
> Din: Krisis Disebabkan Sistem Dunia yang Anti Tuhan
> Laurencius Simanjuntak - detikNews
>  
> 
> 
> 
> 
>  
> Jakarta - Dunia Islam harus mengajukan solusi bagi kerusakan peradaban yang 
> ditandai dengan kemiskinan, kebodohan, kesenjangan, kerusakan lingkungan 
> hidup,  selain kekerasan dan perang. Kerusakan ini diperburuk oleh aneka 
> krisis pangan, energi, lingkungan hidup dan keuangan. 
> 
> Hal ini disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, usai 
> menghadiri World Islamic People's Leadership atau Kepemimpinan Rakyat Islam 
> Sedunia (KRIS). Din yang juga wasekjen KRIS baru saja selesai mengikuti 
> Sidang  Dewan Eksekutif World Islamic People's Leadership, yang berlangsung 
> di Paris, 24-25 Maret. 
> 
> "Aneka krisis ini disebabkan sistem dunia yang anti Tuhan," tegas Din dalam 
> rilis yang diterima detikcom, Kamis (26/3/2009)
> 
> Menurut Din, saat ini dunia memerlukan sistem alternatif yang tidak hanya 
> mengedepankan aspek materiil, tapi juga spirituil. Saat ini diperlukan 
> paradigma pembangunan baru yang dapat membawa manfaat bagi manusia dan 
> kemanusiaan. 
> 
> "Paradigma baru itu dapat disebut sustainable development with meaning atau 
> pembangunan berkelanjutan dengan makna," jelasnya.
> 
> Dalam bidang ekonomi, lanjut Din, sistem ini memadukan pertumbuhan dan 
> pemerataan, dan dalam bidang politik mendorong demokrasi yang tetap bertumpu 
> pada nilai etika dan moral.
> (lrn/lrn)
>


Kirim email ke