Hm...jika bicara tentang zaman orba yang otoriter, bakalan banyak yang mau 
turun kejalan lagi seperti 1998.... Apa lagi cerita tentang tragedi trisakti 
dan moses. Atau DOM & pembantaian di aceh, atau tentang tank-tank yang patroli 
di jakarta, sepatu-sepatu serdadu yang masuk masjid waktu mengejar mahasiswa, 
penculikan aktivis yang dimasukkan dalam karung oleh kopasus dll... Bahkan 
karena saking bersemangatnya, ada mahasiswa dari medan yang nekat 
bergelantungan di roda pesawat ke jakarta untuk demo.

Ya, sebaiknya suasana tersebut tidak terulang. Karena ketika kekuatan massa 
menyatu, maka ia melebihi kekuatan banteng-banteng kedaton (istilah soekarno). 
Jumlah penduduk lebih banyak dibanding serdadu dan polis, tidak sebanding 
dengan kekuatan massa yang sedang marah (kesadaran dan akal sehat hilang). 
Karena itu, nerara dan aparaturnya harus belajar dari peristiwa dan tragedi 
tersebut. Ciptakan pemerintahan yang transfaran, bermoral dan konstitusional.

Salam
Nazar
On: Tebo-Jambi



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, rangga almahendra 
<rangga.almahen...@...> wrote:
>
> Kita pernah mengalami selama 32 tahun, penguasa dibiarkan zalim seenaknya,
> memperkaya diri dan keluarganya, tanpa ada satupun yang berani
> mengingatkannya.
> "Namrud menjadi namrud karena rakyatnya ikut menamrudkan dirinya".
> 
> Saya sendiri melihat apa yang dilakukan Pansus sudah benar, sisi positifnya
> utk mengingatkan penguasa agar tidak main main lagi dalam membuat kebijakan.
> Saya sebagai orang awam juga merasakan adanya penyalahgunaan uang negara
> sebesar 6,7 triliun untuk menyelamatkan bank kecil yang sakit-sakitan dan
> korup... mekanisme pengambilan keputusan sangat absurd, dan pelaporannya pun
> terkesan main main (hanya pakai SMS, seperti anak ABG aja)
> Semoga dengan adanya teguran teguran dan check-balancing seperti ini,
> siapapun yang jadi penguasa akan lebih berhati hati dalam mengambil
> kebijakan.
> Tapi  saya juga sepakat, jangan sampai pansus hanya digunakan sebagai
> kendaraan politik kepentingan tertentu. Jadi mari kita kawal bersama.
> 
> salam hangat
>

Kirim email ke