Nah, di sinilah sikap a priori yang kurang pas Mas.
Tugas Pansus itu setara dg penyelidikan oleh aparat penegak hukum. Nanti ini yg 
akan dibawa ke lembaga hukum berwenang untuk disidik. Boleh jadi hasil 
penyelidikan ketika disidik tak terpakai atau terbantah, ini juga sering 
terjadi kan? tak ada masalah. Jelas penyidikan lebih mendalam karena 
kewenangannya juga lebih besar, termasuk nanti ke penuntutan (kalau KPK).
Bukankah sebagian data hasil penyelidikan Pansus sdh diserahkan juga ke KPK? 
dan ada indikasi awal baik oleh laporan BPK maupun penyelidikan awal KPK. tapi 
ini masih indikasi awal, sebagai petunjuk dapat dilakukan penyelidikan.
Jadi, hasil penyelidikan Pansus yg mungkin tak terpakai ini statusnya sama 
dengan hasil penyelidikan Kepolisian atau Kejaksaan Agung dlm kasus korupsi.
Dengan demikian apa yg menjadi masalah? Kalau rekomendasi politik tentu beda, 
dan penegak hukum justru tak memiliki kewenangan ke sini.

semoga jelas.
salam,

pras





________________________________
Dari: Eko Prasetiyo <ekopraset...@gmail.com>
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Sen, 15 Februari, 2010 18:51:17
Judul: Re: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga  
Terima Dana Century --Maaf

  
mereka yg main, mereka juga yg menentukan skornya.
lain klo masalah ini diurus penegak hukum sprti KPK, polri, kejaksaan.
rekomendasi yg dikeluarkan pansus harus terus diamati apakah akan sama
dengan hasil penyelidikan KPK, polri, kejaksaan. masalahnya org
indonesia sering lupa.

On 2/16/10, Rachmad M <rachm...@yahoo. com> wrote:
> "beruntung, ada Blessing in disguise."
>
> Justru ini yang kelihatannya jadi rawan pak Pras :-)
> Mereka hanya lihat skor saja yang sekarang 7:2. Selain itu membawa opini
> publik kearah tidak menguntungkan. Kemenangan politis mereka adalah
> terciptanya kondisi berupa hilangnya kepercayaan masyarakat ditambah skor
> yang bisa mereka gali dari partai koalisi karena yang bermain ya partai
> koalisi itu sendiri :-)
>
> Mereka memilah-milah permasalahan menuju arah yang mereka kehendaki dan
> dengan mudah dapat terlihat seperti tidak meminta keterangan Perbanas, tidak
> memanggil Emir Moeis, tidak menuntaskan tuduhan terhadap Malarangeng
> bersaudara, tuduhan terhadap Ibas yang sebenarnya inilah yang sangat
> ditunggu karena beritanya santer di masyarakat sehingga perlu pansus.
>
> Tidak menuntaskan temuan awal  seperti "Tukang Bengkel punya uang puluhan
> milyar". Meski terbukti bahwa itu memang uangnya Amiruddin namun tetap saja
> 'berkeinginan' mempolisikan Amiruddin karena sebab yang lain seperti modus
> memecah rek serupa Budi Samporna. Hal yang sama juga dikenakan terhadap
> nasabah 'fiktif' yang ternyata memang ada tapi modusnya berbeda dengan
> asumsi awal mereka :-)
>
> Jadi memang terlihat upaya sistematis untuk sekedar memenangkan skor dan
> mengaburkan masalah karena itulah yang mereka anggap sebagai kemenangan
> politis.
>
>
> Salam
>
> RM
>
>
>
>
> --- In AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com, prastowo prastowo
> <sesaw...@.. .> wrote:
>>
>> Hehe..Mas
>> Ryan saya tidak esmosi lho apalagi marah. Tapi kalau ada kesan itu, mohon
>> maaf
>> ya. Juga kepada mas Eko Prasetiyo, jika kata-kata saya tidak berkenan
>> mohon
>> dimaafkan. Lha anak bukan, bini kagak, ntar kalau saya marahi bisa berabe
>> J
>> Tapi
>> begini, saya hanya ingin meluruskan dikotomi yang simplistis.
>> Pro
>> bail out = pro penyelamatan ekonomi negara
>> Kontra
>> bail out = pro Pansus yang cari-cari kesalahan dan perkara itu
>>  Seolah-olah tidak ada alternatif lain pada
>> kedua posisi itu, misalnya:
>> 1.      Pro bail out tak serta merta
>> beralasan bahwa ini penting untuk keselamatan ekonomi negara. Pakar hukum
>> yang
>> setuju bahkan sekedar melihat legalitasnya, dan saya kira secara
>> legal-formal
>> bail out ini sah karena saat itu didasarkan pada landasan hukum positif
>> yang
>> sah.
>> 2.      Kontra bail out, tak serta merta
>> anti-bail out. Saya kesampingkan sikap politisi karena itu berada di luar
>> pemahaman dan sikap saya. Banyak juga ekonom yang menolak bail out secara
>> teoritik tapi sekaligus bisa memahami kebijakan itu diambil. Ada juga
>> pakar
>> hukum yang menyoal ini karena secara normatif prosesnya tidak benar.
>>
>> Nah, jika demikian sikap a priori
>> dan penyimpulan ‘ex ante’ pastilah tidak tepat.
>> 1.      Pansus pasti keliru karena ini
>> serba politik dan penuh intrik. Bisa jadi ya dan bisa jadi tidak, wong
>> kita
>> belum tahu kesimpulannya apa. Jika kesimpulannya ‘brengsek’ dan tak
>> sesuai
>> fakta yang mengemuka, tanpa dihujat saja mereka akan habis. Saya kira
>> mereka
>> pun terjebak dalam melodrama yg mereka ciptakan sendiri, buahnya ya semoga
>> rakyat
>> yang beruntung, ada ‘blessing in disguise’.
>> 2.      Ibu Sri dan Pak Budiono pasti
>> benar, karena beliau ini orang-orang yang bersih, profesional, dan
>> berprestasi.
>> Saya kira tak ada yang menyangsikan, tetapi ini tidak ada kaitannya dengan
>> kebijakan bail out yang diambil.
>> Maka saya kira tetap ada hal-hal
>> baik:
>> 1.      Bangsa ini sedang berada dan
>> belajar merawat tegangan antara teknokratisme vs kontrol demokratik. Kita
>> harus
>> bedakan mana yg secara sistem benar dengan apa yang terjadi untuk menilai
>> kinerja Pansus. Dengan sidang yang terbuka rasanya rakyat yg diuntungkan
>> karena
>> jika parlemen pd akhirnya ‘bermain’, rakyatlah yang akan menghukum.
>> Boleh jadi
>> whistleblower revolusi justru Senayan, karena kemuakan rakyat pada
>> wakilnya.
>> 2.      Rekomendasi Pansus kita awasi,
>> dan jalan masih berliku. Secara hukum yg akan menyelesaikan adalah KPK,
>> termasuk kepolisian dan kejaksaan. Ada kewenangan lain di luar soal
>> kebijakan,
>> yakni ada tidaknya kerugian pada keuangan negara akibat kebijakan ini. Ini
>> yang
>> juga kita nantikan.
>> Kadang kita gamang dan lelah
>> mengikuti cara berpikir ‘orang’ politik, tapi sebaliknya,
>> jangan-jangan orang
>> non-ekonomi juga tak mudah paham dan maklum akan cara berpikir ‘orang’
>> ekonomi.
>> Maka perlu pendekatan multidisiplin, untuk duduk sama rendah berdiri sama
>> tinggi. Dan itulah tugas pemimpin, bagaimana ia mengorganisir semua
>> perbedaan
>> ini dalam kontestasi yang membawa maslahat, tidak malah ikut-ikutan
>> menjadi
>> artis sinetron.
>> Singkat kata, ujung semua ini
>> adalah krisis kepemimpinan di semua lini, utamanya di pucuk bangsa ini
>> ketika
>> kita butuh sekali orang yang bervisi dan berani menjadi pandu bagi arah
>> anak
>> bangsa ini menuju. Menyoal mengapa kok tuduhan ke pasangan tertentu,
>> semoga
>> Anda bisa memahami dari yang tersirat. Tapi semoga kita juga tak mengulang
>> kesalahan, menghukum yang tak bersalah.
>>
>> jabat erat,
>>
>>
>> pras
>>
>>
>>
>> ____________ _________ _________ __
>> Dari: Ryan Fitriyanto <fitriyanto@ ...>
>> Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
>> Terkirim: Jum, 12 Februari, 2010 03:19:03
>> Judul: Re: Bls: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono
>> Diduga Terima Dana Century
>>
>>
>> Sabar mas Pras,
>>
>> Saya rasa mas Eko gak bermaksud nanya ke mas Pras, cuma karena kebetulan
>> email yang direply adalah email mas Pras, jadinya kesannya kayak gitu,
>>
>> Bukan begitu mas Eko?
>>
>> Salam
>>
>> ryan
>>
>> 2010/2/12 prastowo prastowo <sesaw...@yahoo. com>
>>
>> >
>> >
>> > Ya tanya ke Akbar Faisal dong, kok tanya ke saya atau warga milis,
>> > kecuali
>> > anggota Pansus ada yg jadi anggota milis ini?
>> >
>> > salam
>> >
>> > ____________ _________ _________ __
>> > Dari: Eko Prasetiyo <ekoprasetiyo@ gmail.com <ekoprasetiyo% 40gmail.com>
>> > >
>> > Kepada: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com<AhliKeuangan-
>> > Indonesia% 40yahoogroups. com>
>> > Terkirim: Jum, 12 Februari, 2010 00:11:28
>> > Judul: Re: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga
>> > Terima Dana Century
>> >
>> > kenapa fokusnya ke sby-budiono? ?
>> > kenapa ga dana kampanye mega-prabowo & jk-win jg diperiksa??
>> >
>> > O
>> >
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>>
>>
>>
>>
>>       Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi
>> Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang!
>> http://id.messenger .yahoo.com/ pingbox/
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>
>
>

-- 
(^-^)v

 


      Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke