*Kami dari Pemerhati Kebijakan Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah ingin menyampaikan permasalahan terkait AKI & AKB yang terjadi di Propinsi Sulawesi Tengah :*
Dalam berbagai situasi di daerah kadang sosiocultural masih memegang perankuat dalam pengambilan keputusan. Program P4K merupakan program pendukung untuk kesehatan ibu dan anak, tapi masih ada beberapa proses persalinan yang masih menjadi masalah penting diberbagai pelosok daerah misalnya masalah sumberdaya, masalah fasilitas dan masalah sarana kesehatan pendukung lainnya. Pada Penggunaan data tingkat Kabupaten dibuat bagus tapi tidak menggambarkan situasi sesungguhnya (manipulasi data), sehingga data riil yang bersumber dari bidan desa dan Puskesmas tidak dipergunakan untuk menyusun perencanaan tingkat Kabupaten. Kasus Kematian Ibu tidak seluruhnya dilakukan investigasi atau AMP sehingga tidak diketahui secara jelas penyebab kejadian. Kegiatan Bimtek wilayah Puskesmas tidak dilakukan terpadu dengan pelbagai program-program kesehatan terkait. Tidak ada sangsi tegas terhadap petugas kesehatan yang telah melakukan kelalaian terhadap tugas dan profesi. Budaya saling menyalahkan dan budaya kerja yang tidak efektif dan efisien. Belum adanya pelaporan KIA secara Surveilans berbasis database serta kerjasama lintas sector. Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat yang duduk sebagai penentu kebijakan kadang kurang memiliki komunikasi dengan sektor terkait dalam pengambilan kebijakan. Dinamika Masyarakat yang dipengaruhi politik, bencana sosial dan ekonomi saat ini, memberikan dampak negatif terhadap sikap dan perilaku sehat masyarakat. Pemerintah harusnya melihat secara kompleks permasalahan KIA mulai dari penempatan tenaga kesehatan yang merata di semua wilayah puskesmas, pengalokasian dana kesehatan. Masalah lainnya adalah sering di pangkasnya program kegiatan yang telah di susun dan anggaran kesehatan oleh DPR dan BAPPEDA yang sebenarnya itu menjadi kebutuhan pokok Dinas Kesehatan dalam rangka menekan Angka Kematian Ibu. *Di analisis oleh :* 1. Muliansyah SM. AR, 2. Rais Akbar Lamiri 3. Rani Kusuma 4. Mas’ud 5. Sri Wahyuni Khalik