Analisis Kematian Ibu dan Bayi di Daerah Kalimantan Selatan

 

Indonesia saat ini digemparkan dengan meningkatnya angka kematian Ibu dan Kematian Bayi berdasarkan data hasil SDKI 2012.

Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan jumlah kematian ibu dalam 3  tahun kebelakang mengalami peningkatan. Sedangkan angka Kematian  bayi di Kalimantan Selatan menunjukan trend menurun, dimana data dari hasil SDKI tahun 2007 untuk Provinsi Kalimantan Selatan angka kematian bayi 58  per 1.000  kelahiran hidup dan  SDKI tahun 2012 untuk Provinsi Kalimantan Selatan angka kematian bayi 44 per 1.000 kelahiran hidup.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebenarnya sudah konsern untuk peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak. Dalam hal regulasi pada tahun 2012 Pemprov Kalimantan Selatan sudah mengeluarkan  Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan No 4 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Kesehatan di Kalimantan Selatan.  Dalam Perda tersebut secara garis besar memuat tentang penyediaan sarana fasilitas kesehatan dan konseling ASI, proses persalinan di fasilitas kesehatan dan wajib ditolong nakes.  Sarana fasilitas kesehatan wajib melaporkan setiap kasus kematian ibu, bayi balita dan gizi buruk, pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan melalui Posyandu yang menjadi tanggung jawab bersama Camat, Lurah, Kepala Desa dan Masyarakat.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam menurunkan angka kematian bayi, diantaranya ; optimalisasi kegiatan Posyandu berbasis pemberdayaan masyarakat, sistem pencatatan dan pelaporan yang baik, kompetensi pendidikan tenaga kesehatan ada peningkatan. Peran serta masyarakat mendukung dalam penurunan angka kematian bayi, dimana masyarakat berperan aktif untuk meningkatkan kualitas kesehatan bayinya.

Pemerintah Provinsi sudah berupaya menurunkan kematian maternal melalui penjabaran Perda melalui program-program KIA yang telah dilaksanakan.  Kondisi geografis Kalimantan Selatan sangat mempengaruhi dengan proses rujukan ibu bersalin ke sarana pelayanan kesehatan yang masih terkendala oleh geografis di Kalimantan Selatan.  Ketersediaan nakes relatif banyak di perkotaan sedangkan untuk di daerah tertentu masih ada nakes yang mengcover beberapa wilayah kerja.  Hal tersebut diatas menurut persepsi kami yang mungkin dapat mempengaruhi jumlah kematian maternal di Kalimantan Selatan. 



Posting By : Kelompok Diskusi Kalselteng

 



---In desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com, <desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com> wrote:

MDG nomor 4 yaitu penurunan angka kematian bayi (AKB) dan MDG nomor 5 yaitu penurunan angka kematian ibu (AKI) layaknya seperti mimpi indah bagi Indonesia yang tak kunjung terealisasi. Hal ini diperkuat dengan meningkatnya angka kematian ibu berdasarkan SKDI 2012 sebanyak 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup.

Dengan melihat realita masih tingginya AKI dan AKB maka pertanyaan yang timbul adalah sudah seefektif apa kebijakan kesehatan yang terpilih dan bagaimana mungkin kebijakan itu mengalami stagnasi sehingga tidak memberikan efek positif yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi.

Dalam menganalisis sebuah kebijakan kita harus berpedoman pada segitiga kebijakan kesehatan yakni isi, aktor dan bagaimana proses kebijakan itu. Menurut saya kegagalan sebuah policy salah satunya policy kesehatan disebabkan kegagalan implementasi dikarenakan salah mengimplementasi atau bahkan sama sekali tidak diimplementasikan. Dan point penting yang kedua adalah kegagalan pengawasan baik monitorang dan evaluasi (monev). Contohnya program Jampersal yang diharapkan sebagai strategi dalam mengurangi AKB dan AKI tidak memberikan dampak yang positif.

Usulan solusi yang diharapkan bisa menjadi masukan antara lain:

1.      Adanya reformasi kebijakan kesehatan.

2.      Pelaksanaan buttom up policy dan buttom up implementation.

3.      Diperlukan perbaikan intervensi dalam mengurangi AKI dan AKB mencakup hulu dan hilir.

4.      Pengalokasian BOK secara merata sampai kepada daerah-daerah pelosok.

5.      Distribusi tenaga kesehatan yang merata yang didukung dengan fasilitas yang memadai.

 Evi Sinaga/FETP 2013 



---In desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com, <desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com> wrote:

MDG nomor 4 yaitu penurunan angka kematian bayi (AKB) dan MDG nomor 5 yaitu penurunan angka kematian ibu (AKI) layaknya seperti mimpi indah bagi Indonesia yang tak kunjung terealisasi. Hal ini diperkuat dengan meningkatnya angka kematian ibu berdasarkan SKDI 2012 sebanyak 359 per 100 ribu kelahiran hidup dan angka kematian bayi sebanyak 32 per 1000 kelahiran hidup.

Dengan melihat realita masih tingginya AKI dan AKB maka pertanyaan yang timbul adalah sudah seefektif apa kebijakan kesehatan yang terpilih dan bagaimana mungkin kebijakan itu mengalami stagnasi sehingga tidak memberikan efek positif yang signifikan terhadap kesehatan ibu dan bayi.

Dalam menganalisis sebuah kebijakan kita harus berpedoman pada segitiga kebijakan kesehatan yakni isi, aktor dan bagaimana proses kebijakan itu. Menurut saya kegagalan sebuah policy salah satunya policy kesehatan disebabkan kegagalan implementasi dikarenakan salah mengimplementasi atau bahkan sama sekali tidak diimplementasikan. Dan point penting yang kedua adalah kegagalan pengawasan baik monitorang dan evaluasi (monev). Contohnya program Jampersal yang diharapkan sebagai strategi dalam mengurangi AKB dan AKI tidak memberikan dampak yang positif.

Usulan solusi yang diharapkan bisa menjadi masukan antara lain:

1.   #   Adanya reformasi kebijakan kesehatan.

2.    #  Pelaksanaan buttom up policy dan buttom up implementation.

3.   #   Diperlukan perbaikan intervensi dalam mengurangi AKI dan AKB mencakup hulu dan hilir.

4.    #  Pengalokasian BOK secara merata sampai kepada daerah-daerah pelosok.

5.    #  Distribusi tenaga kesehatan yang merata yang didukung dengan fasilitas yang memadai.

 Evi Sinaga/FETP 2013



__._,_.___


Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net






Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

Kirim email ke