Rekan Dharmajala yth,
 
Anda bilang sebelumnya ada tulisan lain, apa dasar tulisan itu ? apakah ada orang yang telah membuktikan bahwa bahan yang dipakai memang lebih tua ? atau hanya kata orang ?. Kesulitan kita dalam hal ini adalah tidak ada yang mengklaim berbagai teori itu dengan menyertakan bukti-bukti yang secara profesional memang berasal dari tahun-tahun waktu Budha Gotama hidup atau paling sedikit adalah paling tua. Saya kawatir orang mengatakan berbagai teori itu berdasarkan suatu buku yang sudah berabad-abad setelah Budha Gotama parinibana. Apa yang ditulis dalam buku ini dianggap benar (mungkin karena yang nulis berwibawa waktu hidupnya), nanti setelah sekian puluh atau ratus tahun ada buku lain yang bercerita tentang agama Budha dan dianggap benar (juga mungkin karena yang nulis juga berwibawa). Dikemudian hari dua kelompok pengikut dari kedua buku tersebut saling baku hantam berdasarkan keterangan masing-masing buku. Kalau mau mencari kebenaran berusahalah mencarinya dari tangan pertama atau kalau tidak bisa bahan yang paling mendekati tangan pertama dan jangan puas dengan "kata orang". Inilah cara pendekatan yang profesional. Sayang sekali dikalangan umat Budhis cara berpikir semacam ini kelihatannya langka. Belajarlah dari orang barat dalam masalah ini. Lihatlah waktu mereka ingin mempelajari budhism, mereka rela ke Tibet, ke Thailand dan lain-lain negara budhis dengan berbagai cara untuk belajar, memperolehnya dari  tangan pertama !!.
 
Semoga bermanfaat bagi kita semua dalam mencari kebenaran.
 
Kreshna
 

Benny Wu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Rekan kreshna,

Ide yang sangat menarik sekali.

Sebenarnya di srilanka adalah hasil dari pasamuan ke 3, bukan pertama, sekitar tahun 110 SM. Menurut history memang ini yang tertua. Tapi bukan berarti sebelum itu belum ada yang menulis. Mungkin ada yang menulis tapi tidak lengkap, hanya salah satu sutta saja, atau kebenaranya diragukan karena yang menulis tidak hafal benar. dsb. Hanya sebuah pemikiran saja.

with Metta
Sumedho Benny




 
 
Dharmajala@yahoogroups.com
cc
Subject
Re: [Dharmajala] Re: 5 waktu buddha kotbah menjadi 5 kitab suci buddha






Benny Wu <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Bro ching ik,

Tentang sejarah saya sudah pada tahap "yah sudah lah"
Jadi bisa saya simpulkan bahwa Theravada adalah Basic Buddhism dan
Mahayana adalah Higher Buddhism sedangkan Tantrayana adalah Highest
Buddhism.

Terima kasih atas penjelasannya.

Tentang Dharani Sutra, saya sependapat dengan penjelasan bro. Hanya saja
isi dari sutra tersebut tidak semua seperti yang bro katakan. bagian
kata2x seperti hanya mengulang beberapa bait sutra akan menghapuskan
dosa2x bahkan garuka kamma dan akan membuat umur panjang menurut saya
itu tidak selaras dengan hukum Kamma.

with Metta
Sumedho Benny

ching ik/ djoni wrote:
> Dear bro Benny,
> Mengenai masalah upaya pemahaman ajaran Buddha melalui pendekatan
> sejarah, saya rasa perlu memberi sedikit penjelasan tambahan.
> Meskipun terdapat berbagai perbedaan interpretasi atas catatan
> sejarah tersebut, ada satu hal yang tetap harus diakui bahwa tidak
> ada yang mampu memberikan jawaban konkrit mana yang merupakan fakta
> dan mana yang merupakan spekulasi. Banyak faktor yang dapat
> mempengaruhi seseorang di dalam memberi interpretasi pada sebuah
> skriptur. Jadi adalah wajar juga bahwa  berbagai keragu-raguan akan
> muncul untuk mempertanyakan prinsip ajaran Mahayana bagi orang yang
> cenderung men-iya-kan Theravada dan sebaliknya. Seperti masalah
> pembagian waktu ajaran Buddha dalam Mahayana, ini sama sekali diluar
> jangkauan Theravada, jadi sangat wajar pembagian waktu ini akan
> menjadi sebuah polemik tersendiri. Bahkan dalam Mahayana sendiri
> juga tidak ditampik adanya perbedaan pendapat atas pembagian waktu
> ini. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa pembagian waktu ini adalah
> hasil kajian dari sesepuh mazhab Tientai-master Zhiyi, jadi hanya
> merupakan hasil interpretasi dari salah satu mazhab Mahayana (tidak
> mewakili seluruh mazhab Mahayana).
>        Mengenai pertanyaan " Dan juga mengapa Ananda tidak
> mengulang ajaran Mahayana ketika sedang mengulang pada sidang
> sangha ?
> Akan jadi hal yang tidak masuk akal apabila Ananda yang merupakan
> sang
> penjaga Dhamma tidak mengulang untuk membagikan dan croscek dengan
> rekan2x arahat yang lainnya."
> Tentu pertanyaan seperti ini tidak sulit untuk diketahui berdiri
> dari posisi catatan sejarah Theravada. Perlu diketahui bahwa saat
> sidang sangha, wejangan ulang dari Ananda dan Upali adalah mengenai
> Dhamma dan Vinaya. Jika kita lihat seluruh rangkaian Tipitaka Pali,
> maka terlihat jelas penekanannya pada konsep ajaran 4 kebenaran
> mulia, tilakhana, patticasammupada, 8 jalan kebenaran,  samatha dan
> vipassana. Dari pengamatan ini, jika kita menarik benang antara
> kronologi pengulangan dhamma vinaya versi Theravada dengan isi Sutta-
> nya, maka tentu harus adanya sebuah garis sejajar yang mencerminkan
> bahwa ajaran2 tersebut harus selaras dengan kronologi sidang Agung.
> Dengan kata lain, bahwa Dhamma vinaya yang diulang Ananda dan Upali
> (versi Theravada) hanya seputar ajaran 4 kebenarn mulia, 8 jalan
> kebenaran, Tilakkhana, dll (tanpa adanya konsep konsep Mahayana,
> bodhisatva2, dll). Mengapa pada saat sidang agung tersebut tidak
> terdapat konsep2 ajaran Mahayana? Jika kita membuka lembaran kitab
> Mahayana, maka berbagai kemungkinan menjadi terkuak (Saya mengerti
> bahwa istilah terkuak di sini juga mengandung nuansa keberpihakan
> pada Mahayana) Tapi yang namanya diskusi yang cuma bertujuan saling
> berbagi pandangan belaka. Begini. Jika kita membuka lembaran kitab
> Mahayana, kita akan menemukan sebuah indikasi bahwa ajaran Buddha
> (versi Mahayana) bersifat tahapan. Artinya adalah bahwa sang Buddha
> memang mengajar berdasarkan tingkat pemahaman para siswanya. Jadi
> seperti sebuah universitas yang membagi siswa siswa ke dalam
> berbagai tingkatan (ini tentu bukan masalah diskriminatif, tapi anda
> tentu mengerti bahwa siswa SD tidak paham ajaran kelas siswa SMP,
> misalnya) Ini tidak sulit dilihat di dalam kitab suci Mahayana.
> Untuk itulah mengapa para sesepuh Mahayana sampai bisa
> mengklasifikasikan 5 periode ajaran Buddha, karena memang Sutra2
> Mahayana telah memiliki indikasi ke arah situ, cuma saja tidak
> tampak secara eksplisit saja.
> Jadi dari hal ini, Mahayana memang memiliki catatan tentang sidang
> agung tersebut dengan versinya juga. Bahwa sidang agung di goa
> Saptapani adalah sidang agung yang hanya mengkanonikkan ajaran
> Basical Buddhism. Tidak ada alasan untuk mencampur adukkan ajaran
> Mahayana (yang tingkatannya berbeda) di dalam sidang tersebut. Maka
> sidang agung lain diselenggarakan secara tersendiri lagi.  Jadi Ini
> adalah kemungkinan yang dapat diterima para umat Mahayana, mengapa?  
> Sutra2 Mahayana memiliki kisah yang dapat diselaraskan dengan
> pandangan demikian. Pada saat sang Buddha mewejangkan dharma, para
> siswa yang merasa tidak sepaham dengan pandangan sang Buddha itu ada
> juga. Ini cukup wajar, karena dalam Sutta2 sering kita melihat
> orang2 yang bersikap sopan dihadapan sang Buddha, ada yang bersikap
> acuh tak acuh, ada yang bersikap skeptis dan lain lain. Saat mereka
> tidak sepaham dengan sang Buddha, mereka bisa saja meninggalkan
> tempat tersebut dan mengatakan tidak dapat menerimanya. Ini
> menandakan bahwa ajaran Buddha itu memiliki tingkatan tingkatannya.
> Jadi tidaklah perlu memberi crosscheck kepada Arahat2 yang hanya mau
> mempertahankan Basical Buddhism (karena dalam sudut pandang
> mahayana, memang ada Arahat yang demikian). Pada saat selesai sidang
> agung Sangha itu mengapa salah satu siswa utama Buddha -Purana yang
> kembali dari wilayah lain tidak langsung menerima sidang agung ini.
> Ini satu hal yang perlu dijadikan perhatian.  
> Mengenai kitab Dharani Sutra of Buddha on longevity, terlalu gegabah
> untuk mencapnya bertentangan dengan hukum kamma. Karena hukum kamma
> bersifat lintas waktu. Jadi harus dipahami bahwa sebagai orang awam,
> tidaklah mudah untuk menyelami hukum kamma sampai ketingkatan yang
> halus. Lagi pula nasihat dari Sutra tersebut merupakan bentuk bentuk
> kusala kamma, di mana bagi seorang penjahat sekalipun jika
> melepaskan akusala kamma dan menjalankan kusala kamma dan berlatih
> dengan sungguh sungguh, maka kesucian juga dapat tercapai, ini tentu
> sangat selaras dengan ajaran Buddha, contohnya Angulimala. Jadi  di
> mana letak pertentangan dengan kamma? Jika mengatakan bahwa
> menjalankan ajaran Sutra itu dapat membuat panjang umur adalah
> sebuah pertentangan dengan hukum kamma, maka ini juga terlalu
> gegabah. Coba anda telaah sendiri, di dalam ajaran Buddha (juga
> versi Theravada), bahwa orang yang menjelang kematian sangat
> mementingkan kusala kamma. Jika pikiran kusala (baik) muncul sampai
> nafas terakhir, dia akan terlahir kembali di alam yang
> membahagiakan. Jika akusala javana citta muncul sebelum kematian,
> dia pasti akan terlahir kembali di alam menyedihkan. Sekilas ini
> tidak sesuai denagn hukum kamma juga bukan? Karena jika orang baik
> menjelang kematian tiba2 muncul akusala javana citta, bukankah akan
> sangat merugikan dia yang telah berbuat baik? Jadi hukum kamma itu
> lintas waktu dan pelatihan itu sangat mementingkan sikap batin.
> Contoh lain adalah mengenai kisah Mattakundali di kitab Dhammpada
> Atthakatta. Hanya memiliki keyakinan saja pada sang Buddha sudah
> dapat membuat beliau terlahir di alam surga. Ini seolah2
> bertentangan dengan hukum kamma. Itulah sebabnya sampai ada yang
> bertanya pada sang Buddha mengenai hal ini, tapi sang Buddha
> mengatakan memang demikianlah hal nya, bahwa ya fakta nya demikian.  
> Ini mengindikasikan bahwa cara kerja kamma itu lintas waktu dan kita
> tidak tahu dimensi waktu kehidupan lalu, jadi terlalu gegabah untuk
> mencapnya tidak sesuai hukum kamma.    
> Jadi demikianlah, ada yang beranggapan antara Kanon pali dan Sutra2
> saling bertentangan, ada yang menganggapnya selaras, semua ini
> tergantung pada individu masing2, namun ini tetap tidak menghambat
> mereka yang berlatih secara sungguh sungguh. Karena versi manapun
> yang kita gunakan, asalkan kita berlatih secara konsisten, maka
> kesucian akan dapat diraih. Kita dapat lihat sendiri, dalam
> Theravada ada Ajahn Chah,  dalam Mahayana ada Xuyun, YinGuang ,
> GuanQing , dll, dalam Tantra ada Milarepa, Atisha, dll.
>
>  
>
> Amithofo
>
> Cg ik  
>
>
>
>
>
>  
>
>
>
>
>
>
> ** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **
>
> ** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **
>
> ** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **
>
> ** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>  
>
>
>
>  

Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Spirituality



YAHOO! GROUPS LINKS





Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




SPONSORED LINKS
Religion and spirituality Spirituality


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke