Rekan Kreshna,

Saya mengerti maksudnya rekan Kreshna.

Tentang Mahayana, berikut ini ada sebuah bacaan tentang asal-usul Mahayana

The Mahayana appears to have developed between the 1st Century BC to the 1st Century CE. About the 2nd Century CE Mahayana became clearly defined. Master Nagarjuna developed the Mahayana philosophy of Sunyata (emptiness) and proved that everything is 'Void' (not only the self) in a small text called Madhyamika-karika. After the 1st Century CE., the Mahayanists took a definite stand and only then the terms of Mahayana and Hinayana were introduced.

Around the first century CE, teachings of a different style appeared. The terms Mahayana and Hinayana appeared in the Saddharma Pundarika Sutra or the Sutra of the Lotus of the Good Law. Of great influence to the development of the Mahayana was Master Nagarjuna (2nd Century CE) who is known for his profound teachings on the philosophy of emptiness. About the 4th Century CE, the Masters Asanga and Vasubandhu wrote enormous amount of works on Mahayana. The Mahayana teachings were mainly written down in Sanskrit, and are now called the Mahayana

Yang jadi pertanyaan, apakah Master Nagajuna itu lebih hebat dari Sang Buddha ? Sang Buddha lupa atau terlewatkan sebuah pokok ajaran penting ? Menurut pribadi saya sebenarnya philosofi sunyata pada Mahayana hanyalah pengembangan dari doktrin Anatta. Kalau diambil intisarinya lagi yah akan kembali ke Anatta juga. Ini cuma pendapat pribadi loh.

Tetapi dari Mahayana sendiri ada aliran yang menyangkal sejarah tersebut. Contohnya kalau diikuti thread Subject discussion mail ini yang diposting oleh rekan ching ik, ada pembagian waktu kothbah Sang Buddha. Aliran tersebut menyatakan ada 5 pembagian waktu, pali kanon merupakan hanya 1 waktu pembabaran Dhamma dan sisanya merupakan Sutra Mahayana. Cukup bertentangan bukan ? Yah masing2x sendiri yang menilai :)

Meskipun demikian, saya lebih suka menarik benang merah atau intisari dari Theravada dan Mahayana yang seharusnya sama. Go for the core and be liberated, Nibbana.

with Metta

Sumedho Benny


kreshna amurwabumi <[EMAIL PROTECTED]>
Sent by: Dharmajala@yahoogroups.com

05/16/2006 10:36 AM

Please respond to
Dharmajala@yahoogroups.com

To
Dharmajala@yahoogroups.com
cc
Subject
Re: [Dharmajala] Re: 5 waktu buddha kotbah menjadi 5 kitab suci buddha





Rekan Benny yth,
 
Secara sederhana dan kasar kira-kira begini: dikatakan bahwa agama Budha mengatakan ada 4 Kebenaran Yang Mulia. Apa betul Sang Budha mengatakan hal ini? dari mana kita jakin bahwa hal ini dikatakan Beliau ? Apa buktinya ? Apa hal ini tidak dari tambahan belakangan ?. Pertanyaan semacam ini bisa ditanyakan pada semua pernyataan yang ada dalam agama Budha (tilikana, dan lain-lain). Bagaimana saya tahu bahwa yang ini asli dan yang ini bukan ?. Untuk mengetahui hal ini maka kita harus menelusur setiap buku yang katanya memuat "ajaran Budha Gotama". Terus ditelusur sampai pada buku pertama yang mengatakan hal ini. Kalau sudah mentok kita mencoba mencari umur buku tersebut, kalau betul dari zaman Sang Budha kita pegang buku ini sebagai buku "yang paling benar". Kita cari buku lain sampai ada banyak buku yang sezaman. Kita bandingkan dan kita susun menjadi ajaran agama Budha. Tngkat kebenarannya akan sangat tinggi.
 
Apabila hal diatas dilakukan, saya kawatir kita akan mentok pada zaman Raja Asoka. Tidak tertutup kemungkinan dalam ajaran itu terselip keinginan raja Asoka. Kata peninggalan yang anda maksudkan seperti Kapitavastu dan sebagainya dikawatirkan berasal dari Raja Asoka, belum tentu hal ini benar.Disinilah kegunaan penggalian-penggalian supaya diperoleh informasi sebelum zaman R. Asoka sehingga ada pembandingnya. Untuk ini diperlukan dana yang besar dan team yang kuat. Mereka mungkin harus mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain untuk bisa menganalisa dengan benar. Kalau tidak salah Sang Budha menggunakan bahasa Magadha bukan Pali (kalau salah mohon dimaafkan ), berarti team tersebut harus belaja bahasa kuno ini. Orang biasa mungkin gak akan sanggup, tapi bagi para ahli purbakala hal ini akan menarik, mereka itu mempunyai cara kerja yang luar biasa, teliti dan sabar, betul-betul sangat mengagumkan. Kalau anda pernah melihat mereka merekonstruksi fisil-fosil akan tahu cara kerja mereka. Kalau sampai bisa ke dasar semacam ini rasanya soal Theravada atau Mahayana akan hilang karena akan ketahuan mana yang tambahan dan mana yang asli.
 
Semoga bermanfaat.
 
Kreshna
16-5-06
 
 
Benny Wu <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Rekan Kreshna yth,


Untuk ajaran Sang Buddha, personally yang tercatat di Srilanka atau Tipitaka Pali sekarang ini yang saya percaya sebagai rujukan. Tapi bukan berarti Sutra2x yang ditulis sesudahnya itu saya anggap salah atau tidak benar. Untuk ini saya rasa tidak perlu penggalian2x lagi, kan memang tidak tertimbun atau hilang karena masih terus pegang, dipelajari dan dilestarikan terus.
Untuk sejarahnya yang pasti memang sudah ada penelitian2x dan penggalian situs2x buddhis di sekitar india dan nepal sehingga mereka bisa menyimpulkan dimana kapilavastu dan taman lumbini contohnya. Yah saya sempat nonton VCD Life of the Buddha oleh BBC disana mereka pasti sudah melakukan riset dan sebagainya sebelum mereka berani membuat film tsb. Sebenarnya tentang sejarahnya sendiri kalau dibandingkan dengan Dhamma yang dibabarkan Sang Buddha, sejarah tersebut akan terlihat tidak begitu penting. Karena memang tidak bisa membawa kemajuan bathin yang akan membawa kita mencapai nibbana.


Tentang pengaruh Hindu ataupun pengaruh2x tradisi lokal yang ada, saya rasa itu tidak bisa dihindari. Tetapi kita harus pintar dalam memilah mana yang Ajaran Sang Buddha dan mana tradisi/pengaruh2x lain. Kalau pengaruh itu tidak bertentangan dan memang baik dan membawa kemajuan bathin yah tidak ada salahnya dilakukan bukan ? Kalau tidak sesuai dan tidak baik, tinggalkan saja. Yang terpenting kita mengerti inti dari ajaran Sang Buddha.


Semoga rekan Kreshna bisa mendapatkan yang dicari.


with Metta

Sumedho Benny



 
 
 
 
 






Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




YAHOO! GROUPS LINKS






** Menyadari apa yang sesungguhnya sedang terjadi SAAT INI di dalam diri saya maupun di luar diri saya **

** Kami kembali tuk hidup dalam kekinian yang menakjubkan; tuk menanami taman hati kami benih-benih kebajikan; serta membuat fondasi pengertian dan cinta kasih yang kokoh **

** Kami mengikuti jalur perhatian penuh, latihan tuk melihat dan memahami secara mendalam agar mampu melihat hakikat segala sesuatu, sehingga terbebas dari belenggu kelahiran dan kematian **

** Kami belajar tuk: berbicara dengan penuh cinta kasih, menjadi penuh welas asih, menjadi perhatian terhadap pihak-pihak lain pagi ataupun sore hari,  membawa akar-akar suka cita ke banyak tempat, membantu sesama melepaskan kesedihan; dan tuk menanggapi dengan penuh rasa syukur kebajikan orang tua, para guru, serta sahabat-sahabat kami **




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke