Salam,

  Mas Bas, gimana kalo Mas Bas mulai menulis agar dapat menggiring opini  
masyarakat bahwa di Pemilu 2009 nanti Capres yang baik adalah Capres  yang 
berani membawa tema kampanye Membenahi Kontrak Karya Migas di  Indonesia. Saya 
suka tulisan2 Mas Bas yang setiap Sabtu. Mungkin  melalui tulisan2 itu bisa di 
mulai di informasikan bahwa ada yang salah  dalam Kontrak Karya Migas.

  Salam,

  Hendi Setiyanto

[EMAIL PROTECTED] wrote:  Pak Patrick,

Seingat  saya tak ada duet capres/cawapres 2004 yang berani berjanji dalam  
kampanye untuk membenahi kontrak karya/PSA karena semuanya, secara  langsung 
atau tidak, memperoleh akses ke profit import migas yang  terlalu menggiurkan.

Sekali lagi, menurut saya, tak ada  manfaatnya bersikap anti MNCs karena mereka 
yang menguasai industri  migas/tambang internasional. Pendek kata mereka yang 
menguasai  teknologi, manajemen, jaringan pemasaran dan litbang bisnis ini.  
Buktinya mereka tetap kuat bertahan selama paling tidak seabad terakhr  ini.

Tetapi, migas/tambang milik rakyat. Tak ada seorangpun yang  berhak menjualnya 
demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kok enak saja  menjual kekayaan bumi 
milik rakyat dengan mengatasnamakan diri sebagai  Pemerintah Indonesia? Sedari 
dulu saya, maaf, meragukan kepatriotan  jajaran birokrasi yang mengurus 
kekayaan negara ini, mulai dari  mentamben-mentambennya, dirut-dirut BUMN-nya, 
dan sampai ke jajaran  terbawah. Menurut saya mereka pedagang, bukan patriot 
yang bertekat  memajukan bangsanya sendiri.

 Wass,
Budiarto
Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

Kirim email ke