Pak Wahyu, pak Awang, dkk lainnya,

Tentang istilah "proceedings" setahu saya ya diterjemahkan sbg
"kumpulan makalah". Bentuknya aslinya juga jamak lho, bukan tunggal
("proceeding") yg artinya akan berbeda sama-sekali. Penjelasan lebih
detil dapat dilihat di kamus Oxford Advanced Learner (edisi ke-7)
halaman 1202.

Seperti diutarakan oleh pak Awang, memang pernah ada pemikiran dan
rencana utk menerbitkan secara lengkap (full paper) sebagian makalah
yg dipresentasikan di PIT IAGI di dalam MGI. Sementara itu, utk PIT
IAGI sendiri, cukup menerbitkan 'proceedings' yg berisi kumpulan
'extended'abstract'. Dg asumsi bahwa 'proceedings' punya nilai kum yg
lebih kecil dibandingkan dg jurnal (MGI). Mungkin pak Deny Juanda yg
saat ini sbg Ketua Bidang SDM di PP-IAGI dapat memberikan penjelasan
yg lebih gamblang.

Terimakasih dan salam,
syaiful


2008/4/27 wahyu budi <[EMAIL PROTECTED]>:
> Pak Awang,
>
> Tentang prosiding ada sedikit cerita. Sampai akhir tahun 1980-an, kalau saya 
> tidak salah, orang (penilai) masih membedakan antara prosiding dan kumpulan 
> makalah.
>
> Kumpulan makalah biasanya dibuat sebelum atau setelah acara seminar (atau 
> lainnya) dengan menjilid / mengumpulkan makalah itu apa adanya tanpa review 
> dan tanpa editing (yang berarti). Sementara itu, prosiding dibuat setelah 
> acara seminar selesai. Makalah yang dimasukkan ke dalam prosiding telah 
> mengalami ediing / review dan di bagian akhir makalah harus disertakan tanya 
> jawab yang berlangsung tentang makalah tersebut. Dalam penilaian, ketika itu 
> untuk kumulan makalah bernilai 10 dan prosiding bernilai 25 (sama dengan 
> penulisan di majalah ilmiah). Ketika itu, untuk majalah ilmiah juga belum ada 
> sistem akreditasi.
>
> Ternyata kemudian keadaan berubah. Orang tidak memperdulikan lagi perbedaan 
> antara Kumpulan Makalah dan Prosiding, dan cenderung membuat kumpulan makalah 
> yang kemudian disebutnya sebagai prosiding (pada hal bukan). Pada awalnya, 
> keadaan itu tampak menguntungkan, karena nilai kumpulan makalah menjadi sama 
> dengan prosiding. Tetapi kemudian, kondisi itu ternyata merugikan prosiding, 
> karena membuat nilai prosiding mengalami degradasi, disamakan dengan kumpulan 
> makalah. Perkembangan itulah yang sekarang membuat nilai prosiding (meski 
> direview) menjadi berbeda dengan majalah ilmiah yang terakreditasi. Meskipun 
> demikian, nilai prosiding sekarang 10, masih lebih tinggi daripada majalah 
> ilmiah yang tak terakreditasi yang bernilai 5 (setara dengan makalah yang 
> hanya dipresentasikan dan tidak masuk prosiding).
>
> Tentang PIT, menurut saya, sebaiknya cukup menerbitkan Kumpulan Abstrak. 
> Memang manfaatknya sedikit kurang dibandingkan dengan prosiding seperti 
> selama ini. Namun, bila abstrak itu dibuat dengan baik oleh penulisnya 
> (mencerminkan isi makalahnya), saya kira tetap bermanfaat.
>
> Menurut pengamatan saya, prosiding yang diterbitkan IAGI pada saat PTI 
> memiliki kelemahan (pengamatan sampai 3 tahun yang lalu, karena 3 tahun 
> terakhir saya absen). Kualitas makalah yang dihimpun sangat bervariasi, mulai 
> dari yang belum selesai (tidak ada gambarnya sementara disebutkan di dalam 
> teks mengacu ke suatu gambar) sampai yang baik (serius). Mungkin ini karena 
> faktor waktu yang mendesak.
>
> Kita bisa merubah kondisi itu dengan menerbitkan prosiding setelah PIT 
> selesai, dan Prosiding itu diterbitkan sebagai bagian dari MGI (bila telah 
> terakreditasi).
>
> Untuk makalah yang  dipandang baik dan telah selesai (tidak perlu lagi 
> perbaikan), bisa langsung  ditarik dan diterbitkan  dalam penerbitan reguler 
> MGI. Sementara itu, bagi makalah  yang masih memerlukan perbaikan bisa 
> diterbitkan kemudian sebagai  Publikasi Khusus MGI (sebagai prosiding).  
> Jadi,  dalam bayangan saya, MGI nantinya akan memiliki edisi reguler dan 
> edisi  publikasi khusus. Kepada para penulis yang makalahnya akan masuk 
> publikasi khusus diberikan kesempatan untuk menyelesaikan makalahnya dengan 
> baik selama satu, dua atau tiga bulan. Dan, kepada mereka tetap diberi 
> kesempatan untuk mengalihkannya ke edisi reguler (dengan memperbaiki 
> makalahnya itu).
>
> Memang ada kelemahan pada pola yang saya sarankan itu, yaitu bertambahnya 
> waktu kerja dan biaya, dan kelambatan penerbitan prosiding, serta masalah 
> distribusi. (Distribusinya nanti bisa melalui pos bagi yang memesan atau pada 
> saat PIT yang akan datang).
>
> Namun, saya kira kelemahan itu akan tergantikan dengan kualitas publikasi 
> IAGI (MGI dan Prosiding) yang lebih baik.
>
> Salam,
> WBS
>
>
>
>
> --- On Sat, 4/26/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI 
> [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
> To: iagi-net@iagi.or.id, "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>, "Forum HAGI" 
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: Saturday, April 26, 2008, 9:48 PM
>
>
> Pak Wahyu,
>
>  Saran yang baik, akan kami pertimbangkan dan diskusikan dengan PP-IAGI. MGI
> telah ber-ISSN, hanya belum diakreditasi sebagai majalah ilmiah, meskipun
> isinya kita tahu adalah artikel2 ilmiah (populer maupun serius).
>
>  Pernah ada usulan memang bahwa paper2 di PIT cukup abstrak atau extended
> abstract, untuk yang menarik, papernya diusulkan ditulis sebagai full paper 
> dan
> dimasukkan di MGI. Cara ini telah berlaku lama di PIT AAPG (The American
> Association of Petroleum Geologists)  dan AAPG Bulletin.
>
>  Tetapi, bila di proceedings PIT sudah ada full papernya itu jelas jauh lebih
> bermanfaat daripada sekedar abstrak atau extended abstract. Seharusnya, paper2
> di proceedings PIT pun dinilai lebih tak jauh dari yang di jurnal ilmiah.
> Mengapa, sebab paper2 di proceedings itu sudah melalui seleksi dan peer review
> juga oleh para editornya. Memang tak semua proceedings ada peer reviewnya,
> tetapi proceedings PIT IAGI dan IPA ada tim peer review-nya (a.l. saya sering
> diminta sebagai peer review di kedua proceedings itu). Sistem penilaian
> mestinya telah berubah, seperti kita juga harus menghargai poster sama dengan
> oral presentation.
>
>  salam,
>  awang
>
> wahyu budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  Pak Awang,
>
> Melihat perjalanan MGI (dari jauh), rasanya tinggal selangkah lagi yang
> diperlukan untuk merubah MGI dari sekedar tempat berekspresi menjadi media 
> yang
> juga bernilai akademik, yaitu dengan mengajukan akreditasi. Saya yakin, bila
> telah terakreditasi, maka MGI akan diminati juga oleh para penulis yang
> membutuhkan penilaian untuk tulisannya. Dan, MGI tetap dapat dapat terbuka
> untuk kalangan manapun dengan berbagai latar belakang pekerjaan, karena
> akreditasi tidak membatasi seseorang untuk menulis berdasarkan latar belakang
> pekerjaan.
>
> Kiranya perlu juga diketahui bahwa nilai karya ilmiah yang dipublikasikan 
> dalam
> bentuk prosiding berbeda nilainya dengan yang dipublikasikan di dalam majalah
> ilmiah terakreditasi. Untuk institusi penelitian, nilai tulisan di dalam
> prosiding adalah 10 poin, sedang di dalam majalah ilmiah terakreditasi 
> nilainya
> 25. Apabila majalah ilmiah internasional nilainya 40. Sedang untuk tulisan 
> yang
> hanya diseminarkan nilainya 5. (untuk perguruan tinggi saya tidak tahu
> bagaimana penilaiannya). Kondisi penilaian yang demikian akan membuat MGI
> sangat kompetitif bila terakreditasi.
>
> Apabila MGI terakreditasi, maka pada setiap PIT IAGI dapat ditawarkan pilihan
> kepada para peserta, apakah tulisannya akan dipublikasikan di dalam prosiding
> atau di dalam MGI. Memang akan ada pekerjaan tambahan untuk meng-improve
> makalah yang masuk agar sesuai untuk diterbitkan di dalam MGI (majalah 
> ilmiah).
> Namun, mengingat nilainya (1 banding 2,5), saya kira akan banyak yang mau 
> untuk
> diterbitkan di MGI. Apalagi sekarang biaya yang diperlukan untuk ikut PIT
> semakin tinggi, tentu penulis makalah juga mengharapan reward yang tinggi 
> (bagi
> yang membutuhkan penilaian). Mengingat banyaknya makalah yang masuk pada 
> setiap
> PIT, saya optimis MGI (yang terakreditasi) akan banyak diminati bila kepada
> penyumbang makalah diberikan tawaran seperti di atas.
>
> Mengenai ISSN, sekarang untuk mendapatkan ISSN sudah dapat dilakukan secara
> online melalui situs LIPI di http://www.lipi.go.id, di bagian layanan publik.
> Selain itu juga telah ada ISSN untuk serial yang diterbitkan secara digital.
> Jadi, berbeda nomor ISSN antara serial yang dicetak dan serial yang digital.
> Hanya, untuk serial digital diperlukan adanya situs dari serial itu.
>
> Salam,
> WBS
>
> --- On Fri, 4/25/08, Awang Satyana wrote:
> From: Awang Satyana
> Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI 
> [iagi-net-l]
> Re: Poster vs Oral Presentation
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Date: Friday, April 25, 2008, 11:47 PM
>
> Pak Wahyu,
>
> Penjelasan yang rinci dan lugas tentang nilai jurnal serta saran yang baik
> untuk MGI, terima kasih.
>
> Kalau kita perhatikan terbitan-terbitan MGI sejak awal-terakhir ini,
> kelihatannya MGI tidak disiapkan secara khusus untuk bisa menjadi jurnal 
> ilmiah
> yang bisa memberikan nilai akademik tinggi kepada para penulisnya. Ia lebih
> disiapkan sebagai media ekspresi berkarya para anggota IAGI. Artikel-artikel 
> di
> dalamnya pun dikontribusi oleh para penulis dengan berbagai latar belakang
> pekerjaan.
>
> Dengan hadirnya beberapa jurnal sejenis di perguruan tinggi (misalnya
> "Scientific Contribution" di Lemigas, "Warta Geologi" di
> Badan Geologi), dan rutinnya pertemuan-pertemuan ilmiah tahunan yang dapat
> menghadirkan 100-150 makalah; maka kontribusi ke MGI sangat minimal; apalagi
> kalau penulisnya memikirkan nilai akademik yang akan diperoleh bila menulis di
> MGI kecil saja.
>
> Asalkan ada empat artikel saja yang masuk, MGI bisa diterbitkan. Saat ini
> hanya ada dua draft artikel, dan tak bertambah lagi sejak awal tahun 2008.
> Beberapa calon penulis potensial berencana berkontribusi, tetapi tak kunjung
> datang artikelnya.
>
> salam,
> awang
>
> wahyu budi wrote:
> Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan
> litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan
> dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada
> jurnalnya.
>
> Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang
> paling tinggi):
> (1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN
> (2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi
> (3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI
> atau lembaga akreditasi lain).
>
> Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. 
> Nilai
> di majalah ilmiah lebih tinggi.
>
> Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah
> internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional
> paling tinggi nilainya.
>
> Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A,
> B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi.
>
> Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain
> mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk
> stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit,
> distribusi sampai jumlah cadangan naskah yang siap terbit.
>
> Akreditasi suatu majalah ilmiah berlaku untuk 3 (tiga) tahun. Setelah itu 
> harus
> diakreditasikan lagi.
>
> Akhir-akhir ini sudah muncul wacana memberi nilai yang tinggi bagi najalah
> ilmiah yang diterbitkan oleh organisasi profesi, seperti IAGI.
>
> Berkaitan dengan kondisi seperti itu, maka majalah ilmiah yang baru lahir atau
> belum terakreditasi menghadapi kondisi yang berat dalam hal menarik para
> penulis untuk mempublikasikan tulisannya di dalam majalah itu. Karena, tulisan
> yang dipublikasikan di dalam majalah yang belum terakreditasi akan dinilai
> rendah. Saya kira, kondisi inilah yang sekarang dihadapi oleh MGI bila MGI
> belum diakreditasikan (berkaitan dengan langkanya naskah yang masuk).
>
> BIla suatu majalah ilmiah telah terakreditasi, maka kondisi itu akan menjadi
> daya tarik bagi para penulis untuk mempublikasikan tulisannya. Pengalaman
> menunjukkan, banyak penulis bersedia antri dan membayar biaya untuk dapat
> menerbitkan tulisannya di majalah yang telah terakreditasi.
>
> Jadi, saran saya untuk MGI:
>
> (1) yang perlu dilakukan agar MGI memiliki daya tarik adalah dengan
> mengajukannya untuk akreditasi. Rasanya kelengkapan bahan untuk pengajuan
> akreditasi telah ada.
>
> (2) agar menginternasional, deklarasikan MGI menjadi majalah dwi bahasa
> (Indonesia dan Ingris). Selain menerima naskah berbahas Inggris, tindakan
> teknis yang diperlukan a.l. nama majalah ditulis dalam dua bahasa, juga daftar
> isi, judul makalah, abstrak, keterangan gambar dan tabel. Bila dirasa perlu,
> tulisan berbahasa Indonesia dilengkapi dengan ringkasan (bukan abstrak) dalam
> Bahasa Indonesia.
>
> (3) jadikan MGI sebagai bagian dari reward yang diperoleh dari organisasi bagi
> para anggotanya. Maksudnya MI didistribusikan kepada seluruh anggota IAGI yang
> aktif membayar iuran keanggotaan. Kebijakan ini akan saling menguntungkan bagi
> Anggota, MGI dan IAGI.
>
> (4) pengelola MGI hendaknya dibuat terlepas dari kepengurusan IAGI dan
> alamatnya dibuat tetap. Maksudnya tidak terpengaruh oleh perubahan 
> kepemimpinan
> IAGI, meskipun tetap harus bertanggungjawab kepada Ketua IAGI. Selama
> berkinerja
> baik, biarlah pengelola MGI bekerja terus selama mungkin sesanggupnya. Dalam
> hal
> ini perlu disepakati dahulu mekanisme pergantian pengelola, antara lain,
> pergantian pengelola jangan dilakukan sekaligus semuanya melainkan satu
> persatu, atau dengan menanyakan berapa lama seseorang bersedia menyumbangkan
> tenaganya untuk mengelola MGI.
>
> Salam,
> WBS
>
>
>
>
> --- On Fri, 4/25/08, Awang Harun Satyana wrote:
> From: Awang Harun Satyana
> Subject: RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
> To: "iagi-net@iagi.or.id"
> Date: Friday, April 25, 2008, 3:09 PM
>
> Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan kebanyakan teman akademisi saat
> saya minta menyumbang tulisan untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI). Saat ini
> MGI punya no. ISSN 0216-1061. "Wah, kalau hanya ISSN malas-lah, coba
> naikkan dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan" begitu
> kata seorang teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal ber-ISBN lebih
> tinggi daripada nilai kum jurnal ber-ISSN. Hm...ada maksud lain rupanya dengan
> menyumbang tulisan itu, tadinya saya hanya berpikir "scientist must
> write" Maka MGI pun sangat sepi dikontribusi...
>
> Seorang kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya
> memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka predikat
> judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di akademik kelihatannya,
> semua ada perhitungannya. Berapa paper di simposium, berapa paper di jurnal
> (jurnal mana dulu nih; jurnal internasional dengan ISBN, yang terkenal, yang
> ada peer review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya); semua ada nilainya
> (untuk jadi profesor atau menduduki jenjang2 akademik).
>
> Di dunia akademik internasional pun mungkin kelihatannya begitu. Maka Robert
> Hall yang duduk bersebelahan dengan saya saat pertemuan IPA 2007 (kami saat 
> itu
> sebagai dua pembicara yang berurutan tentang tektonik Jawa) tercenung melihat
> kartu nama saya bukan dari afiliasi pusat riset atau perguruan tinggi, tetapi
> dari BPMIGAS. "You did your research as a hobby ?", begitu tanyanya.
> "Yes, I did", jawab saya. Sebenarnya bukan hobi, tetapi ekspresi
> cinta. Orang yang jatuh cinta tak akan pernah berhitung, "just do it"
> (kata Abah), walaupun dengan nilai kum : 0.
>
> Siapapun bisa dan boleh melakukan riset, syaratnya hanya : cinta, tekad, 
> tekun,
> berani. Cinta menjadi pendorong utamanya. Tekad dan tekun menjadi bahan bakar
> perjalanan risetnya. Berani menjadi pijakannya saat ia bertemu dan berdebat
> dengan periset lain. Benar atau tidak risetnya (karena ia bukan seorang doktor
> riset atau bukan doktor akademik) akan ditentukan dengan pertemuan dan
> perdebatan melalui forum-forum ilmiah.
>
> Mari meneliti dan menulis walaupun tanpa apresiasi apa pun !
>
> Salam,
> awang
>
> -------------------------------------------------
>
>
> ____________________________________________________________________________________
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
> http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
> its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI 
> and
> its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
> damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
> or
> profits, arising out of or in connection with the use of any information 
> posted
> on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
>
>
> ____________________________________________________________________________________
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
> http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
> its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI 
> and
> its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
> damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data 
> or
> profits, arising out of or in connection with the use of any information 
> posted
> on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>
>
>
> ---------------------------------
> Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it 
> now.
>
>
>      
> ____________________________________________________________________________________
> Be a better friend, newshound, and
> know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
> http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted 
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall 
> IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct 
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any 
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>



-- 
Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
Mobile: 62-812-9372808
Email: [EMAIL PROTECTED]

Technical Manager of
Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)

--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke