Pak Awang, 

Melihat perjalanan MGI (dari jauh), rasanya tinggal selangkah lagi yang 
diperlukan untuk merubah MGI dari sekedar tempat berekspresi menjadi media yang 
juga bernilai akademik, yaitu dengan mengajukan akreditasi. Saya yakin, bila 
telah terakreditasi, maka MGI akan diminati juga oleh para penulis yang 
membutuhkan penilaian untuk tulisannya. Dan, MGI tetap dapat dapat terbuka 
untuk kalangan manapun dengan berbagai latar belakang pekerjaan, karena 
akreditasi tidak membatasi seseorang untuk menulis berdasarkan latar belakang 
pekerjaan.

Kiranya perlu juga diketahui bahwa nilai karya ilmiah yang dipublikasikan dalam 
bentuk prosiding berbeda nilainya dengan yang dipublikasikan di dalam majalah 
ilmiah terakreditasi. Untuk institusi penelitian, nilai tulisan di dalam 
prosiding adalah 10 poin, sedang di dalam majalah ilmiah terakreditasi nilainya 
25. Apabila majalah ilmiah internasional nilainya 40. Sedang untuk tulisan yang 
hanya diseminarkan nilainya 5. (untuk perguruan tinggi saya tidak tahu 
bagaimana penilaiannya). Kondisi penilaian yang demikian akan membuat MGI 
sangat kompetitif bila terakreditasi. 

Apabila MGI terakreditasi, maka pada setiap PIT IAGI dapat ditawarkan pilihan 
kepada para peserta, apakah tulisannya akan dipublikasikan di dalam prosiding 
atau di dalam MGI. Memang akan ada pekerjaan tambahan untuk meng-improve 
makalah yang masuk agar sesuai untuk diterbitkan di dalam MGI (majalah ilmiah). 
Namun, mengingat nilainya (1 banding 2,5), saya kira akan banyak yang mau untuk 
diterbitkan di MGI. Apalagi sekarang biaya yang diperlukan untuk ikut PIT 
semakin tinggi, tentu penulis makalah juga mengharapan reward yang tinggi (bagi 
yang membutuhkan penilaian). Mengingat banyaknya makalah yang masuk pada setiap 
PIT, saya optimis MGI (yang terakreditasi) akan banyak diminati bila kepada 
penyumbang makalah diberikan tawaran seperti di atas.

Mengenai ISSN, sekarang untuk mendapatkan ISSN sudah dapat dilakukan secara 
online melalui situs LIPI di http://www.lipi.go.id, di bagian layanan publik. 
Selain itu juga telah ada ISSN untuk serial yang diterbitkan secara digital. 
Jadi, berbeda nomor  ISSN antara  serial yang dicetak dan serial yang digital. 
Hanya, untuk serial digital diperlukan adanya situs dari serial itu.

Salam,
WBS

--- On Fri, 4/25/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Nilai Majalah Ilmiah dan Saran untuk MGI [iagi-net-l] 
Re: Poster vs Oral Presentation
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, April 25, 2008, 11:47 PM

Pak Wahyu,
   
  Penjelasan yang rinci dan lugas tentang nilai jurnal serta saran yang baik
untuk MGI, terima kasih. 
   
  Kalau kita perhatikan terbitan-terbitan MGI sejak awal-terakhir ini,
kelihatannya MGI tidak disiapkan secara khusus untuk bisa menjadi jurnal ilmiah
yang bisa memberikan nilai akademik tinggi kepada para penulisnya. Ia lebih
disiapkan sebagai media ekspresi berkarya para anggota IAGI. Artikel-artikel di
dalamnya pun dikontribusi oleh para penulis dengan berbagai latar belakang
pekerjaan.
   
  Dengan hadirnya beberapa jurnal sejenis di perguruan tinggi (misalnya
"Scientific Contribution" di Lemigas,  "Warta Geologi" di
Badan Geologi), dan rutinnya pertemuan-pertemuan ilmiah tahunan yang dapat
menghadirkan 100-150 makalah; maka kontribusi ke MGI sangat minimal; apalagi
kalau penulisnya memikirkan nilai akademik yang akan diperoleh bila menulis di
MGI kecil saja.
   
  Asalkan ada empat artikel saja yang masuk, MGI bisa diterbitkan. Saat ini
hanya ada dua draft artikel, dan tak bertambah lagi sejak awal tahun 2008.
Beberapa calon penulis potensial berencana berkontribusi, tetapi tak kunjung
datang artikelnya.
   
  salam,
  awang

wahyu budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Memang benar, bagi kalangan perguruan tinggi, lembaga penelitian dan
litbang-litbang yang ada di berbagai departemen tulisan yang dipublikasikan
dalam jurnal / majalah ilmiah itu memiliki nilai yang berbeda, tergantung pada
jurnalnya.

Hirarkinya saya kira sebagai berikut (dari yang paling rendah sampai yang
paling tinggi):
(1) Majalah ilmiah yang tidak ber-ISSN
(2) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan tidak terakreditasi
(3) Majalah ilmiah yang ber-ISSN dan terakreditasi (boleh oleh DIKNAS, LIPI
atau lembaga akreditasi lain).

Majalah ilmiah dibedakan lagi menjadi: (1) ilmiah dan (2) ilmiah populer. Nilai
di majalah ilmiah lebih tinggi.

Majalah ilmiah juga dapat dibedakan lagi menjadi: (1) majalah ilmiah
internasional, (2) nasional, dan (3) lokal. Nilai majalah ilmiah internasional
paling tinggi nilainya.

Kemudian, akreditasi majalah ilmiah itupun bertingkat menjadi Terakreditasi A,
B, dan C. Majalah yang terakreditasi A nilainya tertnggi. 

Akreditasi suatu majalah ilmiah ditentukan oleh banyak faktor, antara lain
mulai dari tampilan fisik majalah, kejelasan alamat, editor (termasuk
stabilitasnya / tidak cepat berganti) dan reviewer, keteraturan jadwal terbit,
distribusi sampai jumlah cadangan naskah yang siap terbit.

Akreditasi suatu majalah ilmiah berlaku untuk 3 (tiga) tahun. Setelah itu harus
diakreditasikan lagi.

Akhir-akhir ini sudah muncul wacana memberi nilai yang tinggi bagi najalah
ilmiah yang diterbitkan oleh organisasi profesi, seperti IAGI.

Berkaitan dengan kondisi seperti itu, maka majalah ilmiah yang baru lahir atau
belum terakreditasi menghadapi kondisi yang berat dalam hal menarik para
penulis untuk mempublikasikan tulisannya di dalam majalah itu. Karena, tulisan
yang dipublikasikan di dalam majalah yang belum terakreditasi akan dinilai
rendah. Saya kira, kondisi inilah yang sekarang dihadapi oleh MGI bila MGI
belum diakreditasikan (berkaitan dengan langkanya naskah yang masuk).

BIla suatu majalah ilmiah telah terakreditasi, maka kondisi itu akan menjadi
daya tarik bagi para penulis untuk mempublikasikan tulisannya. Pengalaman
menunjukkan, banyak penulis bersedia antri dan membayar biaya untuk dapat
menerbitkan tulisannya di majalah yang telah terakreditasi.

Jadi, saran saya untuk MGI:

(1) yang perlu dilakukan agar MGI memiliki daya tarik adalah dengan
mengajukannya untuk akreditasi. Rasanya kelengkapan bahan untuk pengajuan
akreditasi telah ada.

(2) agar menginternasional, deklarasikan MGI menjadi majalah dwi bahasa
(Indonesia dan Ingris). Selain menerima naskah berbahas Inggris, tindakan
teknis yang diperlukan a.l. nama majalah ditulis dalam dua bahasa, juga daftar
isi, judul makalah, abstrak, keterangan gambar dan tabel. Bila dirasa perlu,
tulisan berbahasa Indonesia dilengkapi dengan ringkasan (bukan abstrak) dalam
Bahasa Indonesia.

(3) jadikan MGI sebagai bagian dari reward yang diperoleh dari organisasi bagi
para anggotanya. Maksudnya MI didistribusikan kepada seluruh anggota IAGI yang
aktif membayar iuran keanggotaan. Kebijakan ini akan saling menguntungkan bagi
Anggota, MGI dan IAGI.

(4) pengelola MGI hendaknya dibuat terlepas dari kepengurusan IAGI dan
alamatnya dibuat tetap. Maksudnya tidak terpengaruh oleh perubahan kepemimpinan
IAGI, meskipun tetap harus bertanggungjawab kepada Ketua IAGI. Selama berkinerja
baik, biarlah pengelola MGI bekerja terus selama mungkin sesanggupnya. Dalam hal
ini perlu disepakati dahulu mekanisme pergantian pengelola, antara lain,
pergantian pengelola jangan dilakukan sekaligus semuanya melainkan satu
persatu, atau dengan menanyakan berapa lama seseorang bersedia menyumbangkan
tenaganya untuk mengelola MGI. 

Salam,
WBS




--- On Fri, 4/25/08, Awang Harun Satyana wrote:
From: Awang Harun Satyana 
Subject: RE: RE: [iagi-net-l] Re: Poster vs Oral Presentation
To: "iagi-net@iagi.or.id" 
Date: Friday, April 25, 2008, 3:09 PM

Nah, itu juga alasan yang selalu dikemukakan kebanyakan teman akademisi saat
saya minta menyumbang tulisan untuk Majalah Geologi Indonesia (MGI). Saat ini
MGI punya no. ISSN 0216-1061. "Wah, kalau hanya ISSN malas-lah, coba
naikkan dulu ke status ISBN, baru nanti saya kontribusi tulisan" begitu
kata seorang teman dari Perguruan Tinggi. Nilai kum jurnal ber-ISBN lebih
tinggi daripada nilai kum jurnal ber-ISSN. Hm...ada maksud lain rupanya dengan
menyumbang tulisan itu, tadinya saya hanya berpikir "scientist must
write" Maka MGI pun sangat sepi dikontribusi...

Seorang kandidat doktor pernah menghubungi saya bertanya bagaimana caranya
memasukkan paper ke jurnal internasional, bila masuk, maka predikat
judicium-nya akan naik. Memang begitulah aturan2 di akademik kelihatannya,
semua ada perhitungannya. Berapa paper di simposium, berapa paper di jurnal
(jurnal mana dulu nih; jurnal internasional dengan ISBN, yang terkenal, yang
ada peer review-nya tentu akan dinilai tinggi kreditnya); semua ada nilainya
(untuk jadi profesor atau menduduki jenjang2 akademik).

Di dunia akademik internasional pun mungkin kelihatannya begitu. Maka Robert
Hall yang duduk bersebelahan dengan saya saat pertemuan IPA 2007 (kami saat itu
sebagai dua pembicara yang berurutan tentang tektonik Jawa) tercenung melihat
kartu nama saya bukan dari afiliasi pusat riset atau perguruan tinggi, tetapi
dari BPMIGAS. "You did your research as a hobby ?", begitu tanyanya.
"Yes, I did", jawab saya. Sebenarnya bukan hobi, tetapi ekspresi
cinta. Orang yang jatuh cinta tak akan pernah berhitung, "just do it"
(kata Abah), walaupun dengan nilai kum : 0.

Siapapun bisa dan boleh melakukan riset, syaratnya hanya : cinta, tekad, tekun,
berani. Cinta menjadi pendorong utamanya. Tekad dan tekun menjadi bahan bakar
perjalanan risetnya. Berani menjadi pijakannya saat ia bertemu dan berdebat
dengan periset lain. Benar atau tidak risetnya (karena ia bukan seorang doktor
riset atau bukan doktor akademik) akan ditentukan dengan pertemuan dan
perdebatan melalui forum-forum ilmiah.

Mari meneliti dan menulis walaupun tanpa apresiasi apa pun !

Salam,
awang

-------------------------------------------------


____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now.
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.


      
____________________________________________________________________________________
Be a better friend, newshound, and 
know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.  
http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ


--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke