Dear kawan-kawan milist iagi, 
Menambahkan saja, bahwa ada pemberitaan yang diliput pers dalam trip satonda 
yang benar dan tepat, dan dimuat di INILAH.COM juga koran lokal, bahwa 
perjalanan tsb adalah melihat model geologi yang terkait dengan reservoar 
migas. Yang menulis dan diambil oleh INILAH..COM adalah wartawan LKBN Antara 
yang turut trip ke Satonda. Tetapi saat meeting dengan pimpinan Pemda NTB di 
Pantai Senggigi itu ada banyak wartawan cetak dan tv, diantaranya ada wartawan 
Tempo, itu yang kemudian jadi mis-persepsi dan sudah publis dalam Koran Tempo 
dan Tempointeraktif. Kemarin wartawan Tempo sudah klarifikasi ke Kang Heryadi 
Rahmat (aktivis IAGI di NTB, yang juga Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, 
NTB), lalu fwd ke saya dan bu Nugrahani (sebagai Kepala Dinas Eksplorasi 
BPMIGAS, bukan Bu Indah yang sehari-hari sebagai Manajer Keekonomian Lapangan 
BPMIGAS). Semua ini sejak selasa kemarin sudah kita klarifikasi ke pihak-pihak 
terkait termasuk, ke pak Naryanto di Migas,
 ke pak Lutfi dan pak Bob Yulian di BPMIGAS. 
Besuk, Jumat 12 Des.08, pak Bob Yulian datang ke Geologi UGM dan sekaligus akan 
saya sampaikan kronologinya, karena kemarin saat beliau telp saya..., terlalu 
singkat saya cerita, karena kesibukan beliau.

Saya pun mohon maaf dan sangat berterima kasih kepada BPMIGAS, khususnya pada 
Pak Awang yang sejak 1 th lalu telah mengajak kami dan pak Heryadi (Pemda NTB) 
untuk menginisiasi ekspedisi eksplorasi bpmigas ke Satonda kemarin itu. 

salam, agus hendratno 



06/12/2008 17:54
'Offshore' Sumbawa - Lombok Miliki Cadangan Migas
   
Ilustrasi   
INILAH.COM, Sumbawa Besar - Lepas pantai atau offshore utara Sumbawa Utara dan 
utara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berdasarkan hasil pengeboran yang telah 
dilakukan sejumlah perusahaan sejak tahun 1980-an memiliki cadangan Minyak dan 
Gas (Migas).
Kepala Geologi Wilayah Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia, Badan Pelaksana 
Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS), Awang Harun Satyana, di Sumbawa Besar, 
Sabtu (6/12), mengatakan, dari hasil pengeboran delapan sumur yang dilakukan 
sejak tahun 1980-an itu cadangan Migas ditemukan pada dua sumur.
"Sejak tahun 1980-an, sejumlah perusahaan telah melakukan pengeboran delapan 
sumur di lepas pantai utara Sumbawa dan Utara Lombok, namun cadangan Migas 
ditemukan hanya pada dua sumur oleh perusahaan perminyakan asal Amerika 
Serikat, Amoco," ujarnya.
Awang bersama rombongan BP MIGAS berada di Sumbawa dalam rangka fieldtrip di 
Pula Satonda sekaligus untuk melakukan penelitian stromatolit (terumbu tertua 
yang muncul sejak Archean atau berumur sekitar 4.000 tahun atau struktur 
sedimen dalam batuan karbonat tertua.
Ia mengatakan, perusahaan yang telah menemukan cadangan minyak pada dua sumur 
di lepas pantai Utara Sumbawa dan Utara Lombok itu tidak melanjutkan ke tahap 
eksploitasi dengan alasan kurang menguntungkan, selain itu, untuk pengeboran 
Migas dibutuhkan investasi cukup besar.
Menurut Awang, investasi yang dibutuhkan untuk pemboran satu sumur mencapai 40 
juta dolar AS, terutama karena posisi cadangan Migas umumnya pada laut dengan 
kedalaman 600 hingga 1.000 meter, bahkan bisa mencapai 5.000 meter dibawah 
dasar laut
Setelah sejumlah perusahaan perminyakan asing melepaskan kontrak untuk 
eksplorasi lepas pantai utara Sumbawa dan utara Lombok, kini perusahaan 
perminyakan asal Kanada, Husky Energy Inc.. berminat melakukan pencarian 
cadangan Migas di lepas pantai Sumbawa Utara II dan penandatanganan kontrak 
telah dilakukan pada 13 November 2008.
Husky Energy akan melakukan survei seismik mulai tahun 2009 yang kemudian 
dilanjutkan dengan pengeboran pada tahun berikutnya.
Mengenai jumlah cadangan Migas di lepas pantai utara Sumbawa dan Utara Lombok, 
Awang mengatakan, hingga kini belum diketahui secara pasti, karena untuk 
mendapatkan data mengenai cadangan tersebut harus dilakukan pemboran sejumlah 
sumur lagi.
"Jadi kita belum mengetahui secara pasti besarnya cadangan Migas yang ada di 
lepas pantai di NTB baik di utara Sumbawa maupun utara Lombok, karena hingga 
kini belum ada perusahaan perminyakan yang melakukan kegiatan hingga tahap 
eksplorasi," ujarnya.
Untuk memastikan jumlah cadangan Migas di lepas pantai NTB, menurut Awang, 
perlu dilakukan, penelitian lebih lanjut untuk mengetahui gambaran lapisan 
batuan di bawah permukaan bumi dengan melakukan survei seismik.
Setelah melakukan fieldtrip di Satonda, tim dari BPMIGAS yang dipimpin Awang 
Harun Satyana akan menyampaikan ekspose tentang potensi Migas di NTB di hadapan 
sejumlah pejabat dari instansi terkait untuk memberikan informasi mengenai 
potensi Migas yang ada di daerah ini. [*/cms]
ovember 2008.
Husky Energy akan melakukan survei seismik mulai tahun 2009 yang kemudian 
dilanjutkan dengan pengeboran pada tahun berikutnya.
Mengenai jumlah cadangan Migas di lepas pantai utara Sumbawa dan Utara Lombok, 
Awang mengatakan, hingga kini belum diketahui secara pasti, karena untuk 
mendapatkan data mengenai cadangan tersebut harus dilakukan pemboran sejumlah 
sumur lagi.
"Jadi kita belum mengetahui secara pasti besarnya cadangan Migas yang ada di 
lepas pantai di NTB baik di utara Sumbawa maupun utara Lombok, karena hingga 
kini belum ada perusahaan perminyakan yang melakukan kegiatan hingga tahap 
eksplorasi," ujarnya.
Untuk memastikan jumlah cadangan Migas di lepas pantai NTB, menurut Awang, 
perlu dilakukan, penelitian lebih lanjut untuk mengetahui gambaran lapisan 
batuan di bawah permukaan bumi dengan melakukan survei seismik.
Setelah melakukan fieldtrip di Satonda, tim dari BPMIGAS yang dipimpin Awang 
Harun Satyana akan menyampaikan ekspose tentang potensi Migas di NTB di hadapan 
sejumlah pejabat dari instansi terkait untuk memberikan informasi mengenai 
potensi Migas yang ada di daerah ini. [*/cms]
 
Inilah.com- 'Offshore' Sumbawa - Lombok Miliki Cadangan Migas




________________________________
From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI <[EMAIL PROTECTED]>; Geo Unpad <[EMAIL 
PROTECTED]>; Eksplorasi BPMIGAS <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, December 10, 2008 8:54:00 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Satonda 2008, Sumbawa (BPMIGAS)

Yah begitulah wartawan, walaupun saat wawancara sudah dijelaskan 
sejelas-jelasnya bahwa tujuan ekspedisi ini adalah untuk mempelajari model 
analog masa kini untuk dibawa ke masa lalu sesuai prinsip geologi (the present 
is the key to the past), dan juga sudah dijelaskan bahwa di Satonda tidak ada 
minyak ditemukan, tetapi ada stromatolit modern yang bisa menjadi reservoir 
migas untuk ancient counterpart-nya.
 
Sebenarnya para wartawan mengerti, tetapi kalau sekedar berita "pencarian model 
analog Satonda" tak menarik dibandingkan dengan "penemuan potensi minyak di 
Satonda". Kami mengizinkan wartawan Antara mengikuti kegiatan kami secara penuh 
mempertimbangkan bahwa Satonda harus diketahui masyarakat Indonesia, bukan 
hanya ditulis dan didatangi ilmuwan2 asing.
 
Yang penting kini Satonda telah mendapatkan perhatian banyak orang, soal 
pemberitaan itu hanya mispersepsi (yang mungkin disengajakan, bisa dikoreksi 
jelas).
 
salam,
awang
.
--- On Wed, 12/10/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [iagi-net-l] Ekspedisi Satonda 2008, Sumbawa (BPMIGAS)
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wednesday, December 10, 2008, 8:15 AM

2008/12/10 Syarif, Munji <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> Kalau ke media beritanya jadi begini
> http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2008/12/07/brk,20081207-14997
> 0,id.html
> Salam
> munji

Wartawan emang punya "seni" tersendiri dalam menyebarkan
"warta"

Selamat deh Pak Awang :)

RDP
========
BP Migas Temukan Dugaan Minyak dan Gas di Pulau Satonda

Minggu, 07 Desember 2008 | 09:40 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Selama tiga hari, Kamis-Sabtu (4-6/12),  tim
eksplorasi BP Migas didukung instruktur eksplorasi dari Universitas
Gadjah Mada melakukan studi pendahuluan adanya reservoir migas di
pulau Satonda, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Di dalam danau
air asing di sana ditemukan terumbu karang yang berpori-pori yang
berpotensi memiliki kandungan minyak dan gas bumi.

Tim yang dipimpin oleh Kepala Dinas Eksplorasi Indah Dwi Poernamawati
dan Kepala Geologi Eksplorasi awang Harun Satyana tersebut, menemukan
batuan Stromatolit yaitu batuan gamping sejenis batu kapur yang
terbentuk dari ganggang dan bakteri yang hidup hidup di danau yang
kondisinya ekstrim - yang merupakan air laut yang terjebak di danau
tersebut menjadi media hidupnya bakteri dan ganggang.

--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------


      

Kirim email ke