Saking mati akalnya pemerintah Indonesia,
pariwisata pun dijual dengan mengandalkan dada-paha orang "Indonesia"
yang gak bisa Bahasa Indonesia dengan lancar.

2011/4/6 Sugeng Hartono <sugeng.hart...@petrochina.co.id>:
> Rekan-rekan Yth,
>
> Saya sangat terkesan dengan kutipan pernyataan di bawah ini. Ternyata beliau
> juga seorang pengamat sosial yang mumpuni. Trimakasih Pak Koesoema :)
>
> Kesan saya memang Indonesia itu tidak mempunyai citra yang terlalu baik di
> dunia barat ini. Thailand dan Singapura paling ngetop dengan Thai Airline
> dan Singapore Airline-nya. Garuda nyaris tidak dikenal.Hanya Bali yang
> dikenal, tetapi tetap kalah dengan Phucketnya Thailand. Timnas sepakbola,
> nyaris tidak diperhitungkan, walaupun sering hampir Juara. Where is
> Indonesia? Is it close to Bali? Filipina masih terkenal dengan Jeepney-nya.
> Batik? Lebih dikenal batik Malaysia.
> Kalau soal korupsi Indonesia paling dikenal, walaupun "where is Indonesia?"
> Di berita cuaca dunia di CNN maupun " Aljazeera , dari berita cuaca
> Australia langsung ke beralih ke Malaysia-Thailand-Vietnam-Filipina,
> seolah-olah Indonesia itu tidak "exists" kecuali Jakarta yang diperlihatkan
> pada peta.
> Pada waktu gempa Aceh dengan tsunami yang dashyat itu lebih banyak disorot
> Phucket Thailand Srilangka dan India daripada Banda Aceh.
> Walaupun Indonesia termasuk  salah satu negara pertama yang mempunyai
> industri minyakbumi, kurang dikenal kecuali peristiwa Lusi.
> Nah, di bidang gunung api Indonesia baru dikenal dengan Krakataunya, Tambora
> dan Toba supervolcano, walaupun Pinatubo dan St Helene lebih dikenal
> daripada Merapi. Galunggung hanya dikenal di acara National Geographic
> dengan Air crash investigation.
>
> Kalau the prresident and the minister of Energy and Mineral Resources do not
> take action to fix situation, ya kita pun maklum lah SBY dengan sifat
> kehati-hatiannya.
> Jadi BP Migas tidak usah kecil hati dengan citra negatifnya.
>
> Wassalam
> RPK
>
> .......Sebagai pensiunan mudlogger sekaligus wsg saya sudah sangat sering
> mengunjungi berbagai pelosok daerah, melihat keadaan yang senyatanya dan
> bergaul dengan masyarakatnya. Terakhir saat Lebaran yll ketika saya kebagian
> tunggu rumah sendirian. Karena merasa bebas saya pun naik Kopaja dari
> terminal Lebakbulus ke arah kota; ganti-2 kendaraan umum ke arah Tanjung
> Priok, masuk ke terminal bus, stasiun kereta api, masuk ke pelabuhan, lalu
> ke arah jalan Enggano,  Cilincing, Semper Timur, Plumpang, berakhir di Pasar
> Senen. Selama berada di kendaraan umum saya saksikan banyak wajah-2 (dan
> barang-2 bawaannya) masyarakat kita. Kendaraan terkadang agak kosong, tetapi
> sekali-2 penuh sesak sehingga saya sempat membantu seorang ibu dengan
> 'memangku' salah satu anaknya. Bau keringat, uap solar, dan farfum lebaran
> serta minyak gosok terasa menusuk hidung di tengah udara yang pengap dan
> panas. Dalam hati saya bertanya: Inikah wajah Indonesia kita?
> Minggu lalu saya sempat ke Jateng untuk 4 hari, sempat mengunjungi bbrp kota
> kabupaten. Jalan-2 yang tahun lalu masih dalam kondisi cukup bagus, ternyata
> sekarang sudah sangat rusak. Ketika ada truk yang mogok, semua kendaraan
> (termasuk sepeda motor dan sepeda) juga ikut menderita karena mesti ekstra
> hati-2 untuk mencari jalan yang agak baik dan mengindari lubang yang
> menganga di sana-sini.
>
> Ketika membaca ulasan "pengamat sosial" di atas, dan ditambah
> dengan pengalaman-2 saya selama ini, tiba-2 saya kok teringat sebuah buku
> yang ditulis oleh Mr. Lee Iacocca (eksekutif otomatif legendaris Amerika).
> Judulnya agak provokatif: Where Have All The Leaders Gone?  Salah satu
> kutipannya kira-2 sbb:
>
> Apakah saya satu-satunya orang di Amerika ini yang tidak senang melihat apa
> yang terjadi? Hey, mana amarah kita? seharusnya kita menjerit karena
> pembunuhan berdarah. Sekelompok orang bodoh mengendalikan bahtera negara
> kita dan menabrak karang, ada juga gangster korporat yang mencuri dari kita
> dengan membabi buta, dan kita bahkan tidak bisa bersih-bersih setelah badai
> topan, apalagi membuat mobil hibrida. Namun bukannya gusar, semua orang
> berdiam diri dan mengangguk ketika para politisi berkata, "Pertahankan
> arah."
> Pertahankan arah? Becanda kamu. Ini Amerika, bukan Titanic terkutuk itu.
> Saya akan beri Anda sepotong saran: Tendang saja para estrimis korup itu!
> Saya akan bicara karena itulah tugas patriotik saya. Saya yakin orang-orang
> akan mendengar..... Saya berharap dapat menggugah anak-anak muda ini, yang
> mengaku tidak ikut pemilu karena tidak percaya para politisi akan mewakili
> kepentingan mereka. Hey, Amerika, bangunlah!
>
> Mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan, semoga tulisan kecil ini
> bermafaat. Mohon agar "Amerika" tidak diganti dengan "Indonesia".
>
> Salam hangat,
> sugeng
>



-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke