sory gue nyempil dikit, Rasul saw tak  pernah melakukan shalat tarawih di masa 
hidup beliau saw, beliau hanya  melakukan shalat malam berjamaah, dan bukan 
tarawih.
  
  karena "tarawih" maknanya adalah  istirahat sebentar, dinamakan shalat 
tarawih karena Umar ra menjadikan  disela sela shalat malam berjamaah itu ada 
istirahatnya, diantara dua,  empat rakaat istirahat sebentar lalu terus lagi..
  
  makanya ini bid;ah hasanah, karena  Rasul saw tak pernah melakukan yg model 
begitu,  semua riwayat  tentang shalat malam Rasul saw di bulan ramadhan tak 
ada yg menyebutkan  tarawih.

joseph khaidar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                                       
           
Mas  wandy, sekedar tanye aja mas. tulisan mas jadi nambah ilmu sejarah  ane... 
tapi maaf ye mas ane mo tanye karena ane beneran kage tau..
   
  1. kapan si sholat tarawih dilakuin ?
  2. emang rsoul pernah tarawih ? emang sempet?
  3, fungsinya tarawih apan si ?
  4. waktu Umar tarawih kondisi islam udah gimane/
   
  ane beneran kage tau nih... jadi jawabnye yang rada jelasan ya mas...
   
  Alhamdulillah
  Paulus Hamed Sabeni

wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      Ya semua itu adalah demi kemaslahatan ummat, dan tindakan Umar ra 
yang menyatukan orang-orang untuk melaksanakan shalat tarawih dalam 
satu jamaah sholat adalah sesuatu yang mempunyai dasar dan sandaran 
dalam syariat, sehingga perbuatan itu tidak dapat dianggap sebagai 
suatu bid'ah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdurrahman bin Abdul 
Qaari bahwa ia berkata:

"Aku berjalan bersama Umar Ibnul Khattab pada malam bulan Ramadhan 
menuju masjid. Pada saat itu kami menemukan masyarakat melakukan 
sholat tarawih secara terpisah-pisah. Ada yang sholat sendirian dan 
adapula yang sholat dengan diikuti oleh beberapa orang makmum. 
Melihat itu Umar berkata,'Aku berpendapat seandainya semua orang 
disatukan dalam jamaah sholat tarawih dibawah pimpinan satu orang 
imam niscaya akan lebih baik.' Dan rencananya Umar akan mengangkat 
Ubay bin Ka'ab sebagai imam   sholat mereka. Kemudian pada malam 
lainnya, aku kembali berjalan bersama umar menuju masjid. Saat itu 
kami telah mendapati orang-orang sedang melaksanakan sholat tarawih 
dibawah pimpinan satu imam sholat mereka. Melihat itu Umar 
berkomentar,'Bidah yang paling baik adalah iniĀ…'"

Kata bid'ah yang diucapkan Umar adalah dalam pengertian etimologis, 
dan bukan dalam pengertian terminologi syariat. Karena pada dasarnya 
sholat tarawih secara berjamaah itu sendiri pernah terjadi pada masa 
Nabi SAW, dan saat itupun sebenarnya orang-orang sudah banyak yang 
melaksanakan sholat tarawih berjamaah tapi dengan jumlah jamaah yang 
kecil dan terpisah-pisah. Hal baru yang dilakukan oleh Umar adalah 
dengan menyatukan jamaah yang terpisah-pisah tersebut menjadi satu 
kesatuan jamaah sholat tarawih dibawah pimpinan satu Imam sholat, 
yaitu Ubay bin Ka'ab.

Rasulullah sendiri pada masa beliau telah mendorong kaum muslimin 
untuk   melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah. Setelah beberapa 
malam beliau mendapati begitu banyak orang yang berkumpul untuk 
melaksanakan sholat tarawih bersama beliau, beliau tidak menemui 
mereka untuk sholat bersama. Kemudian pada pagi harinya beliau 
bersabda,
"Aku melihat apa yang kalian lakukan itu, dan yang menghalangi 
diriku untuk keluar dan sholat (tarawih) bersama kalian adalah 
karena aku TAKUT jika sholat itu sampai DIWAJIBKAN atas kamu." 
(muttafaq `alaih)

Jadi, alasan Nabi tidak keluar untuk sholat tarawih berjamaah pada 
malam2 berikutnya adalah karena TAKUT (khawatir) jika kemudian Allah 
mewajibkan sholat tarawih tersebut. Inilah faktor penyebab mengapa 
Rasulullah tidak melanjutkan sholat tarawih berjamaah. Setelah Nabi 
wafat, hukum syariat telah sempurna dan tidak akan lagi mengalami 
perubahan. Sehingga faktor yang menghalangi dilaksanakannya shalat 
tarawih dalam satu kesatuan jamaah pun sudah   tidak ada lagi.

Salam :)
WnS

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> lalu bagaimana dengan shalat tarawih yg dilakukan oleh Rasul saw 
lalu dihentikan dan tidak diberlakukan lagi oleh Rasul saw, lalu 
malah dilakukan lagi oleh Umar bin Khattab ra.
> tentunya demi maslahat ummat..
> 
> wandysulastra <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote: Tentu NILAI 
SAMA dalam amalan membaca alquran berbeda dengan apa 
> yang dimaksud dalam riwayat tersebut Om... Kebetulan bukunya 
saya 
> lupa simpan, jadi bunyi teks haditsnya belum bisa saya kutipkan. 
> Mungkin ada rekan lain yg bisa bantu? Disana diceritakan 
Rasulullah 
> mengajarkan suatu dzikiran yang lafaznya tidak sepanjang yang 
> diamalkan oleh sahabat, tapi ternyata menurut Rasulullah 
PENAMBAHAN 
> yang   dilakukan sahabat tersebut tidak memiliki NILAI LEBIH. 
Artinya, 
> mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah adalah lebih baik dan 
lebih 
> utama, walaupun kelihatannya lebih simple.
> 
> Bagaimana dengan orang yang dengan sengaja melanggar sunnah? 
> Bukankah meninggalkan sunnah saja tidak apa2?
> 
> Sekali lagi mari kita renungkan riwayat2 yang menceritakan 
tentang 
> perilaku seseorang yang dengan SENGAJA menyalahi sunnah,
> 
> Sufyan bin Uyainah berkata, "Saya mendengar bahwa seseorang 
datang
> kepada Malik bin Anas Radhiyallahu 'anhu lalu berkata, "Wahai Abu
> Abdullah (nama panggilan Malik), dari mana saya ihram?" Ia 
> berkata,"Dari Dzulhulaifah, tempat Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi wa 
> sallam ihram" Ia berkata, "Saya ingin ihram dari masjid dari 
samping 
> makam (nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam), "Ia berkata, "Jangan 
> kamu lakukan. Sebab   saya mengkhawatirkan engkau tertimpa 
fitnah", Ia 
> berkata, "Fitnah apakah dalam hal ini? Karena aku hanya 
menambahkan 
> beberapa mil saja!" Ia berkata, "Fitnah manakah yang lebih besar 
> daripada kamu melihat bahwa kamu mendahului keutamaan yang 
> ditinggalkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? 
Sesungguhnya 
> Allah berfirman, "Maka hendaklah orang -orang yang menyalahi 
> perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang 
> pedih (QS 24:63).'"
> 
> Dari Sa'id bin Musayyab Radhiyallahu 'anhu, bahwa dia melihat
> seseorang mengerjakan lebih dari dua rakaat shalat setelah terbit
> fajar. Lalu beliau melarangnya. Maka orang tersebut 
berkata, "Wahai
> Abu Muhammad (nama panggilan Sa'id bin Musayyab), apakah Allah 
akan
> menyiksa saya karena shalat?" Ia menjawab : "Tidak, tetapi Allah 
akan
> menyiksa kamu karena menyalahi Sunnah"
>   
> Sedangkan bagi mereka yang suka meninggalkan ibadah sunnah, 
walaupun 
> hukumnya tidak mendapat dosa, tapi hal itu merupakan kerugian 
yang 
> sangat besar. Karena mengerjakan ibadah Sunnah merupakan satu 
cara 
> agar kita menjadi dekat kepada Allah, sehingga Allah mencintai 
kita. 
> Tekun menjalankan dan mengamalkan sunnah adalah berarti Patuh 
dan 
> ta`at kepada Rasulullah. Allah berfirman, 
> 
> "Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-
Nya, 
> dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar 
> (perintah-perintahnya)" (QS 8:20) 
> 
> Berkata Abu Bakar as Shiddiq, "Tiada sesuatu pun yang pernah 
> dilakukan oleh Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kecuali 
aku 
> melakukannya dan tidak pernah aku meninggalkannya. Aku bimbang 
jika 
> aku meninggalkan sedikit saja yang beliau perintahkan, maka aku 
akan   
> menyimpang." 
> 
> Salam :)
> WnS
> 
> --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" <banganut@> 
> wrote:
> >
> > wah bicara NILAI-nya SAMA, jadi ingat orang ngebaca al fatihah 
dan 
> > ikhlash NILAI-nya SAMA juga dengan membaca qur'an secara 
> keseluruhan.
> > Pertanyaannya benarkah NILAI-nya SAMA ? mari sama-sama jernih 
> jangan
> > terlalu terjebak dengan nilai pahala sehingga betapa banyak 
ayat 
> Allah
> > tiak terwakili hanya sebatas al-fatihah dan al-ikhlah
> > 
> > Kang Wandy, melanggar dalam perkara sunat apakah berdosa, 
sampai 
> kena
> > azab ? bagaimana dengan pemahaman bahwa sunat itu jika 
dikerjakan
> > berpahala tapi kalau di tinggalkan tidak apa-apa ?
> > 
> > Oh, iya mas, kalau mesti baca   33x tentu tidak bid'ah kan kalau 
> pakai
> > biji tasbih yang banyak di jual. karena jumlah bijinya sudah 
pasti 
> benar
> > 33x.
> > 
> > wassalam
> > 
> > anut
> > 
> > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra"
> > <wandysulastra@> wrote:
> > >
> > > Dalam satu riwayat diceritakan bahwa Rasulullah pernah suatu 
> ketika
> > > setelah selesai sholat langsung pulang tanpa wirid terlebih 
> dahulu.
> > > Dalam satu riwayat pula pernah diceritakan bahwa seorang 
sahabat
> > > pernah membaca suatu bacaan yang teksnya jauh lebih panjang 
dari 
> apa
> > > yang diajarkan Rasulullah. Ketika itu Rasulullah meminta 
sahabat
> > > tersebut untuk membaca seperti apa yang diajarkannya saja,   
selain
> > > lebih pendek juga karena NILAI-nya SAMA saja.
> > >
> > > Apakah boleh kita melanggar atau meninggalkan keutamaan yang
> > > ditinggalkan Rasulullah?
> > >
> > > Mungkin perkataan Imam Malik ini baik untuk direnungkan:
> > >
> > > Ia berkata, "Fitnah manakah yang lebih besar
> > > daripada kamu melihat bahwa kamu mendahului keutamaan yang
> > > ditinggalkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? 
> Sesungguhnya
> > > Allah berfirman, 'Maka hendaklah orang -orang yang menyalahi
> > > perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab 
yang
> > > pedih '"
> > >
> > > Salam :)
> > > WnS
> > >
> > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut"   banganut@
> > > wrote:
> > > >
> > > > ngewirid itu perkara ibadah sunat, ya ? apakah mu'akad 
atau 
> ghairu
> > > > mu'akad ? kalau dilanggar apakah haram ? kalau di baca 
kurang 
> dari
> > > 33x
> > > > atau lebih dari 33x apakah batal hukumnya ?
> > > >
> > > > mohon pencerahan
> > > >
> > > > wassalam
> > > >
> > > > anut
> > > >
> > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "wandysulastra"
> > > > <wandysulastra@> wrote:
> > > > >
> > > > > Terimakasih Pak Budi....
> > > > >
> > > > > Inilah bukti bahwa ibadah adalah berdasarkan 
perintah/Dalil, 
> dan
> > > > >   bukan berdasarkan larangan... Kenapa tidak dibaca 100, 
200, 
> atau
> > > > > 1000, kan tidak ada dalil yang melarangnya? Ya, karena 
> Rasulullah
> > > > > mengajarkan cuma 33, sudah cukup lakukan saja, dan 
jangan 
> tanya
> > > > > kenapa dan kenapa.. Hanya Allah dan RasulNya saja yang 
tahu 
> apa
> > > > > rahasia dibalik angka 33 itu... :)
> > > > >
> > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila 
pemudasuci@
> > > > > wrote:
> > > > > >
> > > > > > Sabda Rasulullah saw :
> > > > > >
> > > > > > "barangsiapa yg membacas setiap selesai shalat 
> subhanallah
> > > 33X,
> > > > > lalu alhamdulillah 33X, lalu Allah Akbar   33X maka 
dihapus 
> dosanya
> > > > > walau sebanyak buih di lautan" (Shahih Bukhari)
> > > > > >
> > > > > > gotholoco gotholoco@
> > > > > wrote: 
Kalau
> > > dieja
> > > > > atau dilafazkan, tulisan "33 kali" adalah "Tiga puluh 
tiga
> > > > > > kali".
> > > > > > Ini hanya sekedar menghitung-hitung, namun entah 
mengapa 
> saya
> > > > > kurang
> > > > > > paham mengapa Allah SWT berfirman dalam Surat Ar 
Rahman, 
> dan
> > > > > > mengulang-ngulang ayat yang berbunyi:
> > > > > >
> > > > > > (entah apakah karena manusia sering/suka lupa akan 
> nikmat yang
> > > > > telah
> > > > > > dikaruniakan kepada dirinya?).
> > > > >   >
> > > > > > Tarjamahan ayat itu adalah:
> > > > > >
> > > > > > "Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu 
dustakan?"
> > > > > Sebanyak 30
> > > > > > kali.
> > > > > >
> > > > > > Maka untuk mengingatkan akan nikmat yang telah Allah 
SWT
> > > > > anugerahkan
> > > > > > kepada kita semua maka "baca" lah tashbih, ingat 
ayat-
> ayat
> > > yang
> > > > > Allah
> > > > > > Swt sendiri ulang-ulang sebanyak 30 kali.
> > > > > >
> > > > > > Jadi untuk mengucapkan tasyakur bil nikmah, bacalah
> > > tashbih "tiga
> > > > > > puluh tiga kali",
> > > > > >
> > > > > > (namun percuma juga seh kalau mulut   mengucap,
> > > > > kelakuan "menguap").
> > > > > >
> > > > > > Yang jelas kutipan ayat itu dulunya adalah 
favoritnya 
> Kang
> > > Ucup
> > > > > Al
> > > > > > Bandungi.
> > > > > > (walaupun sekarang mottonya berubah 
menjadi "mencintai 
> tanah
> > > air
> > > > > > adalah sebagian dari iman").
> > > > > >
> > > > > > Salam
> > > > > >
> > > > > > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ananto
> > > <pratikno.ananto@>
> > > > > wrote:
> > > > > > >
> > > > > > > *Mengapa Harus Dibaca 33 Kali?*
> > > > > > >
> > > >   > > > An-Nisa : 103-104
> > > > > > > Sesungguhnya, kalau mau membalik atau membaca 
acak, mau
> > > > > mengurangi atau
> > > > > > > menambah tidak ada Nash yang tegas melarang. 
> Masalahnya,
> > > bahwa
> > > > > > bacaan itu
> > > > > > > sudah paket dari Nabi Muhammad SAW langsung. 
Ibarat 
> resep
> > > yang
> > > > > sudah
> > > > > > jadi
> > > > > > > dan tinggal menelan saja. Soal kenapa dan kenapa ? 
> Hanya
> > > Allah
> > > > > dan
> > > > > > RasulNya
> > > > > > > saja yang mengetahui.
> > > > > > >
> > > > > > > Tapi, jika boleh dikira-kira, maka begini: Bacaan 
> tasbih
> > > > >   (Subhanallah),
> > > > > > > adalah ungkapan seorang hamba mensucikan Tuhannya. 
> Tuhan
> > > yang
> > > > > Maha
> > > > > > Sempurna
> > > > > > > dan bersih dari segala sifat kurang. Pensucian ini 
> adalah
> > > > > refleksi tulus
> > > > > > > dengan harapan jiwa hamba tersebut bisa bersih dan 
> tajam
> > > > > melihat maslah,
> > > > > > > jernih melihat Tuhan, melihat segala pemberian 
Tuhan. 
> jernih
> > > > > melihat
> > > > > > rahmat
> > > > > > > Tuhan. Dan ternyata Tuhan serba Maha Memeberi, tak 
> terbatas
> > > > > dan tak
> > > > > > > hitungan.
> > > > > > >
> > > > > > >
> >   > > > > >
> > > > > > > Setelah begitu bersih, begitu jernih mampu melihat 
> betap
> > > Tuhan
> > > > > serba
> > > > > > > memberi, barulah jiwa itu bisa bersyukur, bisa 
berucap
> > > terima
> > > > > kasih,
> > > > > > bisa
> > > > > > > memuji keMaha-MuliaanNya.
> > > > > > >
> > > > > > > Memang hanya jiwa yang jernih saja yang mampu 
> bersyukur.
> > > Hanya
> > > > > jiwa yang
> > > > > > > bersih saja yang pandai berterima kasih. Ekspresi 
> berterima
> > > > > kasih itulah
> > > > > > > diungkap dalam kata-kata "al-Hamdu lillah" (Segala 
puji
> > > hanya
> > > > > bagai
> > > > > >   Allah).
> > > > > > >
> > > > > > > Ternyata si hamba itu sudah menyadari keadaan 
dirinya 
> di
> > > > > hadapan
> > > > > > Tuhan. Diri
> > > > > > > seorang hamba yang lemah dan Diri Dzat Tuhan Yang 
Maha
> > > Segala.
> > > > > Tak ada
> > > > > > > apa-apanya diri ini di hadapan Tuhan. Betapa Maha 
> Mulia,
> > > > > betapa Maha
> > > > > > > Pengasih, betapa Maha Kuasa, Perkasa tak 
tertandingi. 
> Dari
> > > > > kesadaran
> > > > > > itulah,
> > > > > > > lahir ungkapan yang lkeluar dari lubuk hati paling 
> dalam,
> > > > > bahwa Tuhan
> > > > > > > sungguh Maha Besar. Itulah ungkapan "Allah Akbar".
> > > >   > > >
> > > > > > > Soal 33 kali murni sebuah adonan, sebuah formula 
yang
> > > seimbang
> > > > > dan
> > > > > > terukur.
> > > > > > > Ibarat obat yang diresep dokter ahli. Sungguh 
sangat
> > > seimbang
> > > > > > disesuaikan
> > > > > > > dengan keadaan penyakit. Terukur dan pas. Tidak 
> berlebih dan
> > > > > tidak pula
> > > > > > > kurang. Apalagi jika ditaati dan diamalkan sesuai 
> petunjuk.
> > > > > Yang
> > > > > > tahu kenapa
> > > > > > > tablet sekecil ini cukup diminum sekali sehari, 
> sedangkan
> > > > > kapsul yang
> > > > > > > besar-besar malah tiga kali sehari?.Hanya dokter 
> pembuat
> > >   resep
> > > > > saja yang
> > > > > > > tahu itu. Pasien tidak perlu mengetahui, cukup 
mentaati
> > > saja.
> > > > > > >
> > > > > > > Bila "Subahanallah" dibaca 33 kali setiap usai 
> shalat, "Al-
> > > > > hamdu
> > > > > > lilah" 33
> > > > > > > kali dan "Allah Akbar" juga demikian, maka masing-
> masing
> > > akan
> > > > > terbaca
> > > > > > > sebanyak 165 kali dalam sehari-semalam. Atau, 
secara
> > > kumulatif
> > > > > terbaca
> > > > > > > sebanyak 495 kali. Jika aktif dilakukan dalam satu 
> minggu,
> > > > > maka total
> > > > > > > berjumlah 3465 kali. Jika dibaca aktif dalam satu 
> bulan,
> > > > >   jumlahnya
> > > > > > > 14.850kali. Sebuah angka cukup efektif menembus 
> sanubari,
> > > jika
> > > > > > > benar-benar dibaca
> > > > > > > secara sungguhan dan diresapi.
> > > > > > >
> > > > > > > Logikanya, jiwa sesorang muslim mesti bisa bersih, 
bisa
> > > pandai
> > > > > > bersyukur,
> > > > > > > bisa menyadari keterbatasan jika dia membaca 
wiridan 
> di atas
> > > > > secara
> > > > > > aktif
> > > > > > > dan teresapi dalam satu bulan.
> > > > > > >
> > > > > > > Dilanjutkan dengan membaca kalimah tahlil " La 
ilah 
> illa
> > > > > Allah",
> > > > > > Tiada Tuhan
> > > > > >   > selain Allah". Sekian kali. Lalu berdoa. Berdoa 
memohon
> > > > > kebaikan di
> > > > > > Dunia
> > > > > > > dan kebaikan di Akhirat. Sungguh rangkaian bacaan 
yang 
> bagus
> > > > > dan sangat
> > > > > > > religius.
> > > > > > >
> > > > > > > Haruskah wiridan dilakukan dengan duduk setelah 
usai 
> shalat
> > > > > seperti
> > > > > > > kebiasaan kita? Ya tidak. Bisa saja Anda 
berwiridan,
> > > membaca-
> > > > > baca
> > > > > > kalimah
> > > > > > > thayyibah sambil tiduran, dengan jalan-jalan, 
termasuk
> > > dengan
> > > > > jungkiran
> > > > > > > sekalipun.
> > > > > > >
> >   > > > > > Ayat studi ini memberi kebebasan cara berdzikir, 
yakni
> > > sambil
> > > > > > berdiri, duduk
> > > > > > > atau tiduran " fadzkuru Allah qiyama wa qu'uda 
wa 'ala
> > > > > junubihim ". Cuma
> > > > > > > harus disadari, lha wong segera setelah shalat, 
dalam
> > > keadaan
> > > > > sangat
> > > > > > > kondusif, barusan berbisik-bisik dengan Tuhan, 
tinggal
> > > > > meneruskan
> > > > > > saja tidak
> > > > > > > mau, apalagi setelah berpisah lama dan terpental 
dari
> > > situasi
> > > > > > kondusif? Apa
> > > > > > > tidak malah lupa?[]
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > >   > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > __________________________________________________
> > > > > > Do You Yahoo!?
> > > > > > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam 
protection 
> around
> > > > > > http://mail.yahoo.com
> > > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> >
> 
> 
> 
> 
> 
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>




 __________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 
      
                                    

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke