*HUT RI*
Menabung Rp 6 Juta Demi Saksikan Anak di Istana
Selasa, 17 Agustus 2010 | 20:24 WIB
 Hindra Liauw

*KOMPAS.com- *Ariel Ratag dan istrinya, Frelli Ratag, orangtua Jelsi Yohana
Ratag, anggota Paskibraka yang bertugas di Istana Merdeka, duduk di salah
satu sudut pekarangan Masjid Baiturrahman, Kompleks Istana Kepresidenan,
Jakarta, Selasa (17/8/2010) sore. Wajah mereka terlihat sangat lelah.
Maklum, hampir delapan jam mereka berada di sana.
 *Saya bilang ke Bapak kalau kita harus menabung untuk dapat melihat Jelsi.
*
-- Frelli

Akan tetapi, niat mereka untuk menyaksikan putri bungsunya yang bertugas
sebagai pelipat bendera pada upacara bendera di Istana yang membuat mereka
bertahan. "Kami ingin sekali melihat anak kami bertugas. Ini kan sekali
seumur hidup," kata Ariel kepada *Kompas.com*.

Demi Jelsi, panggilan akrab Yohana Ratag, mereka rela menempuh perjalanan
panjang dari sebuah kampung di pedalaman Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi
Tengah, menuju Jakarta. Demi Jelsi pula, Ariel yang sehari-hari bekerja
sebagai petani, rela mengumpulkan setiap rupiah guna membeli tiket pesawat
ke Jakarta.

Tak kurang, Ariel menghabiskan uang sekitar Rp 6 juta. Padahal, bagi Ariel
dan Frelli, uang Rp 6 juta bukanlah jumlah yang kecil.

Dikatakan Frelli, begitu dirinya tahu bahwa Jelsi ditetapkan sebagai
perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah bulan Juli silam, dirinya mulai giat
menabung. "Saya bilang ke Bapak kalau kita harus menabung untuk dapat
melihat Jelsi," kenang Frelli.

Keduanya mengaku bangga mengetahui Jelsi bisa menjadi salah satu dari 66
anggota Paskibraka tingkat nasional. "Kami bersyukur kepada Tuhan," kata
Frelli.

Kabar gembira ini pun langsung menjadi pembicaraan orang-orang se-kecamatan.
Bahkan, sambung Frelli, sejak pagi orang-orang se-kecamatan banyak
mengirimkan SMS menanyakan mengapa Jelsi tak tampak di upacara pengibaran
bendera di Istana Merdeka sesi pagi. Frelli pun kerepotan menjelaskan bahwa
Jelsi bertugas untuk upacara penurunan bendera sesi sore.

Di mata mereka, Jelsi, siswa SMUN 1 Palolo, yang bercita-cita menjadi polisi
wanita, adalah siswi yang baik. "Dia anaknya ramah, tidak pendendam," kata
Frelli, yang menyempatkan diri berfoto dengan Menteri Pemuda dan Olahraga
Andi Mallarangeng, yang berasal dari Makassar.

Usai bertugas, rencananya Ariel dan Frelli segera kembali ke kampungnya di
Palolo, yang ditinggalkannya sejak Jumat silam.

http://lipsus.kompas.com/topikpilihan/read/2010/08/17/20243429/Menabung.Rp.6.Juta.Demi.Saksikan.Anak.di.Istana

Kirim email ke