Lucu sekali tanggapan anda;

PDI Perjuangan dan Golkar diprihatinkan karena memakai simbol dan bukan
program
tetapi partai lain "boleh-boleh" saja memakai simbol dan bukan program

Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>
____________________________________________
Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN!
Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB)
Kunjungi http://come.to/forma-kub  E-mail: [EMAIL PROTECTED]


-----Original Message-----
From: iwans <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 20 Mei 1999 19:45
Subject: Re: [Kuli Tinta] Agama bukan alat politik???


Saya kira, boleh saya katakan bahwa saya sependapat dengan anda Bung Hercule
Poirot .....
Adalah hak Partai Bulan Bintang, Partai Keadilan, Partai Kristen Nasional
dan
Partai Katolik Demokrat untuk mengekspresikan dirinya dengan cara memakai
nilai-nilai agama.
Saudara Martin dan kawan-kawan boleh saja tidak setuju dengan apa yang
ditempuh
oleh partai-partai tersebut, dan karena itu silahkan berkampanye untuk tidak
memilih partai-partai agama. Tetapi tidak dengan cara ademokratis semacam
itu.
Kalau di negara dengan Kristen sebagai agama mayoritas seperti Jerman dan
Perancis ada Partai Kristen Demokrat, kenapa di negara dengan Islam sebagai
mayoritas tidak boleh ada Partai Bulan Bintang atau bahkan Partai Ummat
Islam.
Toh dalam persepsi saya, partai-partai yang lebih "sekuler" seperti PDI
Perjuangan dan Golkar juga memakai cara-cara yang mirip seperti Partai Agama
dalam menarik para pemilih, yaitu menjual simbol-simbol, dan bukannya
mengajukan
program dalam setiap kampanyenya. Beberapa kali mengikuti kampanye partai
politik, hampir semuanya menjual simbol.
Rakyat kita memang baru sampai sebegitu taraf pemahaman politiknya. Nggak
bisa
disalahkan. Dan adalah tugas partai politik untuk segera melakukan program
jangka panjang melakukan pendidikan politik agar rakyat kita tidak terjebak
dalam semata-mata politik simbol.
Kalau kesadaran politik rakyat cukup memadai, pasti dengan sendirinya mereka
akan meninggalkan partai politik yang semata-mata mengandalkan politik
simbol.
Dan tidak memilihnya di bilik suara.
Terima kasih untuk Bung Hercule Poirot, karena membantu saya. Jalan pikiran
anda
sama dengan saya, dan karena itu saya tak perlu membuat tanggapan sendiri.
Bagi saya, substansi surat terbuka ala saudara Martin Manurung dan
kawan-kawan
adalah tidak pantas dan anti demokrasi. Kecuali kalau memang ada agenda
tersembunyi di belakang surat semacam itu.

Selesai.

Hercule Poirot wrote:

> Bila saudara memutuskan untuk tidak menggunakan agama sebagai
> penarik massa, itu adalah pilihan saudara dan partai saudara.
> Tapi saudara tidak bisa melarang kalau ada partai yang
> menggunakan agama untuk menarik massa.
>
> Kalau namanya partai demokrat Kristen, ya wajar kalau partai
> itu menggunakn simbol-simbol agama untuk menarik pemilih
> kristen. Kalau itu partai Bulan Bintang, atau Partai Keadilan
> ya wajar kalau mereka menggunakan simbol-simbol Islam untuk
> menarik masa dari kalangan Islam. Namanya saja partai dengan
> asas agama. Jadi lucu kalau dilarang menggunakan simbol agama.
>
> Eh, mulai kapan mahasiswa [MAKER] jadi bersikap a-demokratis?
> Kalau saudara berpendapat bahwa penggunaan simbol agama bisa
> negatif, ya boleh-boleh saja. Atau kalau saudara menghimbau
> agar tidak terjadi eksploitasi agama dalam pemilu, itu sih
> boleh-boleh saja. Tapi kalau saudara tiba-tiba mengambil
> kesimpulan AGAMA BUKAN ALAT POLITIK, wah ...nanti dulu.
> Itu menurut agama apa? Ada agama yang mengajarkan untuk
> tidak memisahkan antara kehidupan politik dengan kehidupan
> beragama. Itulah sebabnya, banyak bermunculan partai dengan
> asas agama.
>
> Kalau kemudian mahasiswa membuat kesimpulan parta-partai
> berasas agama itu sebagai partai yang mengesploitasi agama
> untuk kekuasan....nanti dulu. Beberapa partai berasas agama
> didirikan untuk memperjuangkan perbaikan kehidupan keagamaan
> yang selama orde baru terabikan. Dengan berjuang melalui
> partai, setidaknya akan diperhitungkan oleh pemerintah.
> Sebab, partai berarti mewakili orang yang memilihnya.
>
> Kalau mahasiswa ingin mencegah munculnya kekerasan sebagai
> ekses negatif pemilu, itu bagus. Tapi jangan buru-buru
> membuat kesimpulan "Agama bukan alat politik". Kalau soal
> rusuh, bukan hanya karena faktor sentimen agama. Contoh
> sudah banyak. Diserbunya Golkar oleh orang-orang berseragam
> PDI Perjuangan di Jawa Tengah. Diserbunya pengurus DPC PDI
> Perjungan oleh orang-orang PDI Perjuangan sendiri. Diserbunya
> Golkar di Semarang oleh PDI Perjuangan. Digebukinnya pengurus
> PAN oleh Satgas PAN sendiri. Lihat tuh, contoh itu tak ada
> nuansa agamanya. Kalau memang nafsunya ingin ribut tak
> terkendali ya ributlah jadinya.
>
> Memang ada bentrokan antara PKB-PPP di Jawa Tengah. Mereka sama-
> sama partai berbasis masa Islam. Tapi bentrokannya sendiri bukan
> karena adanya eksploitasi agama. Tapi lebih disebabkan pada
> masalah intern NU. Yang satu protes karena PKB dianak-emaskan
> oleh DPP NU, padahal PPP juga diketuai oleh orang NU.
>
> Saya yakin semua orang tak setuju dengan bentrokan antar partai.
> Dan bentrokan itu bukan hanya krn faktor agama. Saya faham
> tujuan MAKER baik, tapi dengan press release spt itu, MAKER
> mengingkari lahirnya partai-partai berasas agama. Dan itu
> tindakan anti-demokrasi. Atau MAKER punya agenda tersembunyi
> agar orang Islam tidak memilih partai Islam dan orang Kristen
> tidak memilih partai Kristen? Kalau saya, biarlah orang
> menggunakan segala cara untuk meraih dukungan sepanjang
> cara yang digunakan tidak melanggar hukum.
>
> Hercule Poirot:
>       "...If we know what we are looking for,
>           it is no longer mysteri..."
>
> >From: "H.P Martin Yudi" <[EMAIL PROTECTED]>
> >Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
> >To: "KdP" <[EMAIL PROTECTED]>,        "Tabloid Perspektif"
> ><[EMAIL PROTECTED]>,        "Reformasi Total List"
> ><[EMAIL PROTECTED]>,        "FE UI Today"
> ><[EMAIL PROTECTED]>, <[EMAIL PROTECTED]>,        "Kuli Tinta List"
> ><[EMAIL PROTECTED]>,        "Perspektif Mailing List"
> ><[EMAIL PROTECTED]>
> >CC: "Solidaritas Nusa Bangsa" <[EMAIL PROTECTED]>,        "Bintang
> >Aritonang" <[EMAIL PROTECTED]>,        "Lembaga Bantuan
> >Hukum Banda Aceh" <[EMAIL PROTECTED]>
> >Subject: [Kuli Tinta] "Agama BUKAN Alat Politik" (Maker Ed.01/V/99)
> >Date: Thu, 20 May 1999 00:54:30 +0700
> >
> >Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama:
> >http://come.to/forma-kub
> >~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> >"MAKER"
> >Media Anti Kekerasan
> >No. 01/V/99
> >~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
> >
> >Agama BUKAN Alat Politik
> >
> >Pemilihan Umum (Pemilu) 1999, sudah di depan mata. Puluhan partai akan
> >memperebutkan kursi-kursi kekuasaan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
> >kemudian menghasilkan kepemimpinan yang baru bagi Indonesia.
> >
> >Bermacam isu akan dipergunakan oleh partai-partai itu untuk menarik
> >sebanyak-banyaknya simpati dari masyarakat. Diantaranya adalah; isu
> >sentimen
> >agama.
> >
> >Sebagaimana kita ketahui, selama Orde Baru, isu agama telah dibuat
menjadi
> >begitu sensitif dan paling berbahaya serta membawa berbagai tindak
> >kekerasan
> >dan kerusuhan. Padahal, tidak ada satupun agama yang mengajarkan
kekerasan
> >dan hal yang destruktif. Agama telah dijadikan alat politik untuk
membangun
> >kelompok-kelompok dan kubu-kubu yang saling mencurigai dalam masyarakat.
> >Sehingga, agama menjadi kehilangan fungsi kontrolnya dan penguasa semakin
> >kuat serta bebas melakukan korupsi, kolusi, nepostisme dan pelanggaran
HAM.
> >
> >Karena itu, kita harus tetap memakai akal sehat dan kejernihan berpikir
> >untuk memilah-milah persoalan dan isu yang berkembang. Jangan lagi kita
mau
> >diadu domba dan terpancing dalam tindak-tindak kekerasan dan kerusuhan
atas
> >alasan apapun, apalagi alasan agama.
> >Pemilu nanti, jangan lagi kita berpikiran sempit untuk mau dibujuk rayu
> >memilih suatu partai yang mengeksploitasi agama untuk politik kekuasaan.
> >Ingatlah; agama bukan alat politik!
> >
> >____________________________________________
> >MAKER diterbitkan oleh Forum Mahasiswa dan Pemuda untuk Kerukunan Umat
> >Beragama, sebagai media penyebaran pesan-pesan perdamaian dan penguatan
> >nilai-nilai agama. MAKER juga diterbitkan pada edisi cetak, yang untuk
> >sementara masih satu halaman. Yang berminat mendapatkan edisi cetak
silakan
> >menghubungi [EMAIL PROTECTED] atau Pager 13055 Id. 52302.
> >Bantuan finansial anda untuk menggiatkan penyebarluasan pesan perdamaian,
> >sangat dinantikan melalui No. Rek. 022 002918445-901 BNI IAIN Ciputat
Kan.
> >Cab. Kebayoran
> >=======================================
> >Dukunglah Kampanye "Agama untuk Perdamaian"
> >Kunjungi http://come.to/forma-kub
> >
> >
> >______________________________________________________________________
> >To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
> >To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> >
> >Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
> >
> >
>
> _______________________________________________________________
> Get Free Email and Do More On The Web. Visit http://www.msn.com
>
> ______________________________________________________________________
> To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!






______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!



Kirim email ke