Menurut saya sih pencalonan Cak Nur hanya akal2-an segelinir
orang yang mencalonkan Gus Dur dulu. Mereka takut kalau2
Gus Dur akan mundur dari pencalonannya.

Apa Motifnya ? Menurut saya motif dari ini semua adalah
untuk 'memecah' suara kelompok ABH ( asal bukan Habibie)..

Salam,
bRidWaN

At 01:28 PM 10/13/99 +0700, Jopie wrote:
>Bung Yap,
>
>Pendapat pribadi anda  layak dihargai jika Cak Nur yang menjadi presiden
>(Setuju)
>Namun terlepas dari kapabilitasnya yang mungkin tidak perlu diragukan lagi -
>apakah rakyat akan memilihnya jika ada kesempatan untuk melakukannya secara
>langsung?
>Saya khawatir tidak.
>
>Lapisan terbawah masyarakat Indonesia saat ini bukanlah kumpulan orang-orang
>yang terkagum-kagum atau terpesona dengan intelektualitas & luasnya wawasan
>seseorang lagi - dulu mungkin.
>
>Dalam bahasa mereka, orang-orang yang mengaku pandai itulah sebab dari
>segala kesulitan hidup mereka sehari-hari.
>Mereka ingin sosok yang lebih simpel & lugas - yang mengaspirasikan suara
>mereka dan berbicara dengan bahasa mereka dan bukannya berbicara dalam
>bahasa kita-kita yang gape internet dan fasih akan Tap MPR + sistem-sistem
>pemerintahan di negara-negara lain yang lebih maju.
>
>
>-----Original Message-----
>
>
>Secara pribadi sih saat ini saya lebih suka kalau Cak Nur yang jadi
>Presiden. Dengan melihat stock pemimpin yang sangat terbatas ini. Capres
>yang sekarang ada, dengan tidak mengesampingkan segala kelebihannya,
>nampaknya masih diperlukan beberapa upaya pembenaran untuk masuk dalam
>kategori pantas. Sayang Cak Nur, yang dimata saya masuk kategori excellent,
>selalu menolak dengan alasan bukan partisan. Saya masih ingat Cak Nur bilang
>dengan gaya Jawa medok-nya: "Wong nggak ikut berjuang kok mau hasilnya. Itu
>namanya nggragas". Nggragas itu bahasa Indonesianya rakus. Saat ini nggak
>mudah cari pemimpin dengan kepribadian seperti dia. Lurus, jelas, bersih,
>kata-katanya polos tetapi teguh pendirian sehingga mudah dipahami oleh
>golongan "bawah" sekalipun. Syarat lainnya, pendidikan, wawasan, kemampuan,
>kredibilitas pribadi dan kesiapan fisik dan mental sama sekali tak ada yang
>diragukan. Sayang dia menolak, jadi ya terserah hasil "arisan" saja deh.
>
>Yap
>(bukan karena Jawa Timur atau Islam lho....)
 

______________________________________________________________________
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!










Kirim email ke