Mo ikutan komentar nih....

Kalo kartunnya kokkang sih sudah bukan rahasia lagi...sejak dulu kala sudah 
terkenal...
makanya saya pernah nanya ( kalo ada anggota kokkang di milis ini ) gimana 
rahasianya anak2
kokkang bisa super aktif bikin kartun...bagi2lah rahasianya buat kartunis 
lain...

Kartunis mengkritik kartun...menurutku memang kurang pas...(beda kalo kita 
minta pendapat kartunis
lain tentang kartun kita...)
Kalo kartunis melihat kartun kartunis lain kurang sreg atau naif atau apalah 
istilahnya kenapa gak
bikin aja kartun sendiri yang gak naif dan ikut bersaing...
Menurutku lagi nih...bikin kartun yg naif aja susah lo...apalagi kartunis 
tambah banyak ( kata mas
Hidayat kokkang ngirim kartun tiap hari...)...sering pas dapat ide kepikiran 
jangan2 ide ini udah
dibikin kartunis lain...

oke itu dulu deh pendapat saya, maaf kalo ada salah kata...

wassalam
-djoen-



 

--- hidayat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Terima kasih atas kritiknya.
> 
> * Kokkang mengirim "jutaan" kartun ke Koran Tempo karena memang beberapa
> orang Kokkang sangat rajin mengirim kartun setiap hari. Saya sangat
> menghargai kerja keras itu. Pada saat-saat awal menjaga gawang rubrik
> kartun, memang hanya anak-anak Kokkang yang mengirim. Kalau dikatakan
> "itu-itu saja" yang dimuat, barangkali layak untuk diperdebatkan kembali:
> seberapa sering seorang kartunis dimuat kartunnya. Anda punya bukti, berapa
> jumlah kartun yang "itu-itu saja" ?
> 
> Pada awalnya, saya mencoba memutuskan untuk memunculkan karya dari kartunis
> yang berbeda setiap minggunya. Dengan begitu, saya akan punya banyak koleksi
> nama kartunis apabila benar-benar bikin buku.
> 
> Tapi ketika rata-rata seluruh karya sudah dimuat, akhirnya kan saya harus
> mengulang untuk memuat karya dari kartunis yang sudah pernah dimuat.
> 
> * Saya memulai pekerjaan saya di bidang jurnalistik sebagai kartunis dengan
> mendirikan Terkatung (Terminal Kartun Ungaran) pada 1984 bersama Oock ( kini
> di Berita Kota), dan beberapa kartunis lainnya. Saya juga terbiasa dengan
> mengirimkan kartun ke media cetak. Kalau mengirim ke Intisari, Suara Karya,
> Panyebar Semangat, dll, saya kirim 10 kartun pasti dikembalikan jadi 11
> (karena tambah satu lembar surat pernyataan dari redaksi bahwa kartun saya
> tidak bisa dimuat). Tapi saya yakin, rekan-rekan yang lain lebih punya
> banyak pengalaman akademis dan empiris dibandingkan dengan saya.
> 
> * Di Indonesia memang banyak yang kacau balau. Pemilik bank juga bikin
> perusahaan yang menerima kucuran kredit. Pemain bisa sekaligus jadi juri,
> istilahnya. Namun, menurut saya, seseorang harus memilih, mau jadi kritikus
> seni atau pekerja seni. Seperti saya bilang tadi, kalau udah jadi pelukis,
> ya... jangan ikut-ikutan jadi kritikus seni. Nggak fair. Kiritikus itu
> nantinya akan mengunggulkan karyanya sendiri atau karya orang-orang yang
> sealiran dengan dia. Tapi itu menurut saya, lho. Soalnya kan Jim Supangkat
> juga jadi kritikus dan kolektor saja, tetapi tidak ikut-ikutan melukis
> seperti Dede Eri Supria.Tapi kalau Anda berpendapat sah sah saja, juga
> terserah....  Nggak ada yang ngelarang!
> 
> * He he he. Saya jadi ingat dengan kisah tentang seorang anak dan seorang
> bapak yang membawa seekor keledai. Ketika sang anak naik keledai dan sang
> ayah jalan kaki, seorang komentator bilang: "Anak muda tidak tahu diri. Masa
> orang tua disuruh jalan sementara dia enak-enakan naik keledai!"
> Ketika sang ayah naik keledai, eh... komentator lainnya bilang, "Orang tua
> memang maunya sendiri. Masa tega-teganya naik keledai sementara anaknya
> ngos-ngosan jalan kaki?"
> Nah, ketika sang anak dan sang ayah sama-sama naik keledai, komentator
> berikutnya bilang, "Anak sama bapak sama-sama dungu! Keledai sekecil itu
> dinaiki berdua, mana kuat?"
> Ketika..... dan akhirnya seluruh keputusan yang diambil oleh kedua orang itu
> akan diserang kritik. He he he.
> 
> Salam kartun,
> Nur Hidayat
> 
> ----- Original Message -----
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <pakarti@yahoogroups.com>
> Sent: Wednesday, August 17, 2005 6:05 PM
> Subject: Re: [pakarti] KRITIK KARTUN HANTU "LUCU"
> 
> 
> > Wah.......wah   ...lucu.........malah lebih lucu dari
> > kartun hantu itu sendiri.........(bertengkarnya jgn
> > kayak anak kecil dong...he...he...he..)
> >
> > Perdebatan ini seru! , menurut saya sama2 benernya
> > kok!  kata mas Dodo kartun hantu 'naif'  emang ada
> > benernya dan mas nur juga dengan alasan
> > "pertimbangan2nya" juga betul (mengingat ini adalah
> > suatu perusahaan media cetak yg notabene sama aja
> > dengan jualan pisang goreng, yg penuh dgn perhitungan2
> > agar tdk merugikan usaha)
> >
> > yang jelas kritikan mas dodo untuk kebaikan koran
> > tempo juga ( pembacanya peduli lho).
> >
> > oia mas nur apakah seorang kartunis juga?
> > mmmm...apakah di kartun hantu itu karna pembuatnya
> > berlabel 'Kokkang' juga menjadi pertimbangan? (kartun
> > yg masuk katanya ribuan, yg lolos berlabel itu2
> > juga?????)
> > klo seorang kartunis ngritik kartun, hukumnya sah2 aja
> > atuh !
> >
> > SALAH KARTUN....EH ....SALAM KARTUN...MERDEKA!
> >
> >
> >
> > --- hidayat <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > Halo teman-teman, saya mau menanggapi kritik Dodo
> > > Karundeng.
> > >
> > > Nggak apa-apa, semua orang berhak memberikan
> > > penilaian. Saya hanya berusaha semaksimal mungkin
> > > untuk menyeleksi kartun yang masuk (yang jumlahnya
> > > ribuan). Pertimbangan saya adalah soal tema. Lantas,
> > > deadline pengiriman juga jadi pertimbangan. Jadi,
> > > kalau beberapa teman mengirim tema Agustusan yang
> > > bisa jadi lebih cerdas, tetapi telat saya terima,
> > > ya... mohon maaf, tidak bisa dimuat.
> > >
> > >
> > > Bahkan kalau kemudian ada yang skeptis tentang
> > > rencana pembuatan buku kartun, saya juga nggak
> > > apa-apa. Yang jelas, niat saya baik. Saya pengen
> > > memajukan dunia kartun di Indonesia dengan berbagai
> > > langkah yang nyata. Tidak sekedar ngomong! Kalau
> > > baru ide saja sudah ada yang skeptis, ya nggak
> > > tahu.... nanti kalau sudah jalan kayak apa?
> > >
> > > Oh, ya. Dodo Karundeng itu mau berposisi dimana? Mau
> > > menjadi kartunis atau kritikus kartun? Kalau
> > > dua-duanya dimasuki, saya kira tidak fair. Nanti dia
> > > akan cenderung menjelek-jelekkan kartun karya
> > > kartunis yang lain. Yang dianggap paling bagus,
> > > pasti karya dia sendiri. Padahal kan belum tentu
> > > kartun yang dibuatnya juga bagus dan komunikatif.
> > >
> > > Salam,
> > > Nur Hidayat
> > >
> > >   ----- Original Message -----
> > >   From: oet toyo
> > >   To: pakarti@yahoogroups.com
> > >   Sent: Tuesday, August 16, 2005 8:27 AM
> > >   Subject: Re: [pakarti] KRITIK KARTUN HANTU.
> > >
> > >
> > >   Gimana mas Nur? nih ada kritikan dari hantu..eh
> > > dari dodo
> > >   he...he...he...
> > >
> > >   "oetho"
> > >
> > >   dodo karundeng <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > >     Lagi-lagi Koran Tempo minggu menampilkan kartun
> > > naif.
> > >     Sebuah pocong melompat dengan tegak (seperti
> > > cara berpikir pembuat acara
> > >     pemburu hantu di tv swasta kita itu), di
> > > depannya orang berlari "karung"
> > >     dengan wajah bengong (sepertinya ingin
> > > mengambarkan, pembacanya mewakili
> > >     pelari karung itu), lantas ada tulisan "balap
> > > karung hut RI" (tulisan  ini
> > >     memang  harafiah banget, padahla orang sudah
> > > tahu bahwa balap karung
> > >     urusannya memang acara "agustusan). Dan Ada
> > > bulan sabit di langit  malam
> > >     (lucu banget kalau balap lari karung dibikin
> > > malam, mungkin lebih seru balap
> > >     lari karung berpasangan -- lebih seru ?!?).
> > > Kartun "hantu" yang dibuat oleh
> > >     teman dari geng "Kokkang" itu, betul-betul
> > > melelahkan ketimbang meningkatkan
> > >     kecerdasan kita. Jadi, sori aja, kalau rencana
> > > Koran Tempo mau menerbitkan
> > >     kumpulan kartunnya dengan se jenis "kartun
> > > hantu" yang pernah dimuat itu
> > >     menjadi buku, pastilah buku itu tak mampu
> > > menyodorkan hal yang baru.
> > >
> > >     salam mesra!
> > >     dk
> > >
> > >
> > >
> > _________________________________________________________________
> > >     Don't just search. Find. Check out the new MSN
> > > Search!
> > >
> > >
> > http://search.msn.click-url.com/go/onm00200636ave/direct/01/
> > >
> > >
> > >   __________________________________________________
> > >   Do You Yahoo!?
> > >   Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
> > > protection around
> > >   http://mail.yahoo.com
> > >
> > >
> > >
> > >   SPONSORED LINKS Comic strip
> > >
> > >
> > >
> > --------------------------------------------------------------------------
> ----
> > >   YAHOO! GROUPS LINKS
> > >
> > >     a..  Visit your group "pakarti" on the web.
> > >
> > >     b..  To unsubscribe from this group, send an
> > > email to:
> > >      [EMAIL PROTECTED]
> > >
> > >     c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the
> > > Yahoo! Terms of Service.
> > >
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
<font face=arial size=-1><a 
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hfphedn/M=362335.6886444.7839734.2575449/D=groups/S=1705192197:TM/Y=YAHOO/EXP=1124291514/A=2894362/R=0/SIG=138c78jl6/*http://www.networkforgood.org/topics/arts_culture/?source=YAHOO&cmpgn=GRP&RTP=http://groups.yahoo.com/";>What
 would our lives be like without music, dance, and theater?Donate or volunteer 
in the arts today at Network for Good</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~-> 

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/pakarti/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke