Ahmad Ridha wrote:
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hindari dulu main tuding bid'ah dan beraqidah bengkok, dlsbnya. Karena tidak sembarangan kita bisa menuduh orang spt itu, apalagi jika dia muslim. Harus pengadilan syariah yg memutuskan, jadi rasanya kita kurang berhak utk itu.

Bukanlah saya yang menentukan bid'ah atau lurus bengkoknya aqidah karena saya bukanlah seorang yang alim. Oleh karena itu saya menukilkan fatwa dari Ulama ahlussunnah.
Mengenai tokoh Cak Nur, berikut saya kutipkan dari buku Pembaruan Islam dan Orientalisme dalam Sorotan karya Dr. Daud Rasyid, MA., Usamah Press, 2003 hal. 29
"Di tengah-tengah semua krisis itu, NM melempar isu-isu kontroversial yang tak dapat diterima oleh setiap Muslim yang berpegang teguh pada dinnya.
Tesis-tesis itu sarat dengan kebathilan, sehingga bila tidak diamati secara jeli dan kritis akan dapat menyesatkan umat. Umpamanya menuduh agama sebagai 'biang kerok' pertikaian yang banyak melanda dunia saat ini. Meragukan peran din dalam meraih kebahagiaan hidup; menyamaratakan kasus-kasus yang berbau kultus dan fundamentalisme yang terjadi di Amerika dengan kaum Muslim; mengecam sikap taat secara murni pada ajaran agama, karena menganggapnya dapat menimbulkan fanatisme dan konflik keagamaan; Mendangkalkan 'aqidah dan meragukan kebenaran ajaran dien yang dianutnya. Itulah yang dicoba untuk dianalisis dalam pembahasan ini berdasarkan kajian teks atas makalah dan komentar NM."
Inilah profil NM yang turut di panggung kampanye PKS menurut Dr. Daud Rasyid, MA.

Sejujurnya saya âletihâ menghadapi gaya tuding menuding seperti ini. Di satu pihak kita selalu merindukan perstuan ummat. Namun di lain pihak, kita sangat alergi terhadap perbedaan, dan lidah kita sangat mudah dan bersedia menghabiskan waktu dan enersi kita untuk mengumbar prasangka, mencerca dan menghakimi orang Islam lain yang tidak sepaham dengan kita. Seakan-akan pemahaman kita satu-satunya yang benar di sisi Allah, dengan kata lain, kita merasa bahwa ilmu kita mengenai agama Allah sama sempurnanya dengan pemahaman Allah sendiri akan agamanyaNya. Karena waktu dan enersi kita habis untuk bertengkar sesama kita, kita selalu tidak siap dan kedodoran menghadapi pihak lain yang jauh lebih kompak, kaya, terorganisasi baik untuk menyebarkan akidahnya kepada lingkungan kita.

Jadi kalau banyak saudara-saudara kita yang menukar akidahnya dengan sekolah dan fasilitas kesehatan gratis, pekerjaan, perempuan cantik, pria ganteng, yang salah itu siapa sih?

Wassalam, Bandaro Kayo

(Yang sangat percaya bahwa akal dan fikiran merupakan anugrah Allah yang sangat berharga dan harus digunakan sebaik-baiknya dalam menyikapi berbagai hal dalam kehidupan

Yang sangat percaya bahwa Tuhan yang saya sembah adalah Tuhan yang Maha Pengasih, Maha Bijaksana, Maha Pengampun, Maha Sempurna yang sedikitpun tidak akan berkurang kesempurnanNya dan tidak akan murka kalau saya mengambil pendapat-pendapat Nurcholis Majid, Ulil Absar Abdullah atau siapa saja tentang Islam yang menurut akal dan pikiran saya baik).


Apakah ia telah berubah? Apakah ia telah menarik seluruh pendapatnya itu secara umum (karena ia menyebarkan pendapatnya ke umum)? Jika sudah, mohon beritahukan ke saya sumber beritanya. Setahu saya ia baru saja mengeluarkan buku 'Fiqh Lintas Agama' tahun 2003 lalu.
Wa Allahu a'lam bish shawab.
Ahmad Ridha

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke