----- Original Message ----- 
From: "Adrisman Yunus" <[EMAIL PROTECTED]>

lama indak muncul di rn, namun sekalinya muncul mampu
memancing uni evie untuk berkomentar....;-)----

Hehehe...Om, sesama penumpang bus kota dilarang nyindir-nyindir...Awas nanti tak 
sambit pakai sendal jepit lho :)


>>kira kira apakah iya rakyat indonesia sudah sepakat
bahwa demokrasi adalah satu2nya pilihan. Kenapa tidak
ada yang membuat polling dan menanyakan pada rakyat
manakah yang lebih mereka inginkan..? demokrasi kah..,
kerajaan kah atau negara khilafah..?>>>>

Poling untuk sekian ratus juta rakyat Indonesia? Ah, tidak bermaksud merendahkan Uda, 
nyoblos tanda gambar saja masih banyak yg salah-salah. Lah lihat saja, beringin yg 
mestinya ditumbangkan dan dahannya dipancung satu-persatu biar hangus sebagai kayu 
bakar malah kembali subur.

>>>saya tidak akan heran, banyak yang akan memilih
demokrasi nantinya, kalau kita cerita promosi / iklan,
maka demokrasi emang kenceng promosinya. Tapi kalau
ada yang lebih suka memilih kerajaan ataupun khilafah
lantas apakah masih mau memaksakan demokrasi juga...:(>>>>

Dasay (uda sayang maksudnya :))....

Dari jaman nyamuk bertanduk sampai jaman memakai helm sekarang, yg namanya rakyat 
(rakyat badarai yg mayoritas) tuh tidak pernah menentukan bentuk dari system negara 
dan pemerintahan mereka sendiri. Yang menentukan negara mau begitu-begini, hanya 
segelintir orang yg punya akses terhadap informasi, kekuasaan dan kekayaan. Kalau ada 
yg mengatakan kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat (misalnya), itu mah 
akal-akalan basi untuk ngebodohin orang. Kekuasaan tertinggi terletak ditangan yg 
memegang kekuasaan, gak pernah ada ceritanya ditangan rakyat. 

Ngomong2, bicara ttg bentuk negara khilafah, kekhilafahan pernah ada dan kemudian 
runtuh. Berguru kepada alam, bila sesuatu bisa musnah artinya sesuatu itu tidak sesuai 
lagi dg logika jaman. Sama dg dinasaurus yg terpaksa punah karena habitatnya sudah 
tidak cocok dg kehidupan bumi, kekhilafahan berakhir karena semakin sulit mencari 
sumber daya penunjang untuk mempertahankan otoritas raja seperti yg berlaku dalam 
dinasti Abbasiyah. Kalau masih mau berwacana soal negara khilafah, menurut saya, kita 
harus belajar pada demokrasi, membiarkan banyak pemikiran masuk kedalamnya. Kita tak  
bisa bicara ttg kekhalifahan kalau yg dimaksud adalah merestorasi kekhalifan yg sudah 
hancur. Lagi pula kekhalifahan hanya dikenal dalam tradisi Sunni, kecuali selama 
dinasti Safawiyah di Iran (kurang lebih tahun 1500-an lah, lupa tepatnya), Shiah tidak 
mengenal otoritas raja. Dan kita jangan pula lupa bahwa isme2 dalam islam banyak 
sekali, tidak hanya dikotomi antara sunni-shi'ah, tapi antara islam 
mainstream-ahmadiyyah saja misalnya, sudah banyak pula derivatifnya. Jadi schisme mana 
yg akan diangkat sebagai pemilik otoritas dalam bernegara islam? Dan schisme siapa yg 
mau dikalahkan? Hm, pertanyaan sulit tapi sanggup menghadapkan kita pada realita, 
bukan?


Wassalam,

--Evi

wassalam
adr




--- "S.Sehan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> nah kalo udah begini saya mau bilang apa lagi?
> bahkan sdri evie pun telah menjelaskan segala
> sesuatu jauh melebihi yg saya tahu,harapkan dan saya
> ingin dengar. bahkan melebihi dari yg saya ingin
> tahu sekalipun.
>  
> inti masalah hanyalah, bahwa, tak perlu ada
> keterbatasan dalam bereferensi, ber idiologi dan 
> menyusun konsep sekalipun. sehingga pilihan utk
> menjadi negara demokrasi boleh kita hilangkan. dan
> tak perlu bingung juga mencari yg lain, dimana, jika
> bukan demokrasi lantas apa? ... ya..... apa saja.
> suka2 kita. yg penting bahwa kita harus yakin
> prinsip yg ada dan tau harus berkonsep bagaimana.
>  
> lebih jauhnya, silakan buka pertanyaan lebih
> menjurus yg berhubungan dengan hal ini. saya juga
> hanyalah org awam yg kadang2 juga suka mengada-ada.
>  
> salam,
> 

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke