Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana

2010-02-16 Terurut Topik Reza P
Artikel ini salah kutip, ada lonjakan pengangguran, atau data Kementrian 
nakertrans/BPS yang salah?

Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 
juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan 
sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih 
fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan 
bekerja di sektor informal.

Kebetulan saya lagi mengcompile data tenaga kerja daerah, jadi sekalian saja 
ngambil data Angkatan Kerja tahun 2008 dari situs 
http://www.nakertrans.go..id/ seperti ini
Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah 
 SD 34.258.590 24.101.931 58.360.521 
S M T P 14.170.254 7.392.684 21.562.938 
S M T A 16.123.986 7.854.325 23.978.311 
AKADEMI/DIPLOMA 1.577.634 1.602.839 3.180.473 
UNIVERSITAS 2.694.617 1.700.587 4.395.204 
Jumlah 68.825.081 42.652.366 111.477.447 

Data Pengangguran Terbuka BPS (Feb 2009) menunjukkan ini 
No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2009 (Feb) 
1 Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat SD 2 620 049 
2 Sekolah Dasar 2 054 682 
3 SLTP 2 133 627 
4 SMTA 1 337 586 
5 Diploma I/II/III/Akademi 486 399 
6 Universitas 626 621 
  Total 9 258 964 

Jadi data statistik mana yang benar?
Maaf kalau OOT.

 Salam,
Reza 





From: Firman Surbakti firm...@dwac-ca.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Wed, February 10, 2010 3:45:13 PM
Subject: RE: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana

Sperti kata pepatah.impian bernilai Rp 1,- ..tapi Realisasi/Tindakan
bernilai Rp 1 milyar..(bener nggak yah pepatah ini ..paling tidak pesannya
sampai hehe)



Manusia semakin pintar ...semakin tahu yang namanya Risiko..sedangkan yg
nggak sekolah..tidak terlalu banyak tahu mengenai Risiko..

Makanya sangat logis bagi saya .orang yg tidak sekolah ..lebih berani
membuka bisnis ..dibandingkan yg sekolah tinggi-tinggi .walaupun risiko
bangkrut juga besar ..namun yg berhasil juga tidak sedikit.



Regards

Firman



  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Muh. Nurul
Falah
Sent: Wednesday, February 10, 2010 1:36 PM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding
Sarjana



  

Mengutip ucapan Purdi Chandra di salah satu seminarnya : Kalau kuliah jangan
sampai dapat IPK yg gede, tapi bergaullah dengan mereka yang ber IPK gede.
Setelah lulus, rekrut mereka menjadi karyawan Anda. Karena kalau Anda ber
IPK gede, maka bawaannya ingin menjadi karyawan perusahaan saja. [?]

Seorang kawan sempat berpikir untuk membakar seluruh ijasahnya (mulai SD s/d
master) dengan harapan dia tidak lagi mengandalkan ijasah tersebut 
benar-benar full  all out dalam berwiraswasta... entahlah apakah ini jadi
dilaksanakan olehnya atau tidak [?]

Pada 10 Februari 2010 13:11, Ical Moci ical.m...@gmail.
mailto:ical.moci%40gmail.com com menulis:



 Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan
 hidup.
 Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-(

 ===
 Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB
 *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
 * *Suhendra* - detikFinance
 **
 *
 Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan
 lapangan
 kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan
 perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru
 diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja
 bagi orang lain.

 Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal
 dalam
 acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel
 Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010).

 Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang
 lain, katanya.

 Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang
 seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk
 bekerja.

 Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan
 karyawan, katanya.

 Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai
25
 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan
lulusan
 sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih
 fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur
 dengan bekerja di sektor informal.

 Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009
turun,
 kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat
pendidikan
 tinggi, ucapnya.

 Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan
 pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan
 demikian
 rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah
penduduk
 bisa terus meningkat.

 Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga
 menjadi 5%, 

Re: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?

2010-02-16 Terurut Topik wawan
Saya juga sering mengalami di bank BCA.
Tapi biasanya temporary dan kembali ke saldo yang benar.
Jumlahnya sekitar 20an jt, 50an jt, bahkan sempat 189jt.
Waktu itu tercetak di buku tabungan.
Saya sempat tanya ke cso dia cuma bilang gak ada masalah.
Setelah beberapa jam saldo normal kembali.

Ada teman yang cerita sempat ambil cash waktu dia dapet saldo siluman ini dan 
tidak difollow up oleh bank.

IMHO, Mungkin pihak IT bank sudah tahu ada bug ini dan dianggap minor risk 
:-)
Kalaupun sampai trilyunan kan ada maksimum pengambilan (melalui e-channel 
ataupun teller) per hari.

Luckydraw kalee... :-)

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com
Date: Mon, 8 Feb 2010 16:38:05 
Subject: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?

Rekan-rekan yth.,

Saya tidak tahu apa lagi yang salah di negara ini. Kisah di bawah
menceritakan, Alimin yang hanya punya *Rp. 5 juta* di tabungan, kemudian - *for
some mysterious reasons* - tiba-tiba *naik menjadi Rp. 13 triliun*, dan
saat lainnya ternyata *ada penarikan Rp. 22 triliun* sehingga tabungannya
menjadi *minus Rp. 9 triliun.

**Two questions remain in my head:*
-1. Sejak kapan seseorang bisa men-debet uang lebih daripada saldo?
-2. Dan apakah bisa nantinya saldo minus tersebut dipelintir menjadi
hutang si nasabah?

Salam,
CA

Source:
http://www.detiknews.com/read/2010/02/08/122507/1295059/10/kisah-alimin-rp-13-triliun-yang-kaya-sekaligus-miskin-mendadak

--begins--
Kisah Alimin 'Rp 13 Triliun' yang Kaya Sekaligus Miskin Mendadak
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

dok detikcom
Makassar - Alimin, terkejut bukan kepalang saat mengetahui dana tabungannya
di Bank M melonjak pesat menjadi Rp 13 triliun. Dan dia lebih terkejut lagi
karena tak lama kemudian tabungannya justru menjadi minus Rp 9 triliun.

Alimin adalah petani sederhana di kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Tak
hanya sederhana, dia juga gemar menabung. Sedikit demi sedikit, hasil kerja
kerasnya disimpan di Bank M cabang Pare-pare.

Sekitar November 2008, Alimin mendatangi kantor Bank M cabang Pare-pare. Dia
berniat meminta print out tabungannya untuk mengetahui data terbaru jumlah
tabungannya. Jantung Alimin mendadak berdegup keras saat melihat deretan
angka di buku tabungannya.

Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3
November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta, ungkap Alimin
kepada detikcom melalui telepon, Senin (8/2/2010).

Wajar memang bila jantung Alimin mendadak berdegup keras. Bagi dirinya yang
cuma seorang petani, jumlah uang sebanyak itu di tabungannya adalah sangat
tidak masuk di akal. Dia senang, bercampur bingung. Batinnya bertanya-tanya
dari mana uang sebanyak itu? Bagaimana bisa dia kaya mendadak? Ini kenyataan
atau cuma mimpi?

Semua pertanyaan itu berkecamuk di benak pria berusia 43 tahun ini. Dia juga
sempat bertanya ke anaknya, apakah mengirimkan uang ke dirinya sebanyak itu.
Tentu saja sang anak menjawab dengan tegas, tidak!

Keterkejutan Alimin ternyata tidak sampai di situ. Tiga hari kemudian dia
kembali ke kantor Bank M. Dia ingin memastikan apakah uang sebanyak itu
benar-benar ada di rekeningnya. Tapi kenyataan sebaliknya yang dia dapat.

Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9
triliun, ungkap Alimin.

Menurut Alimin, saat itu dirinya langsung lemas. Kalau itu benar, bagaimana
bisa dia membayar utang sedemikian besar. Sampai tujuh turunan keluarganya
pun utang itu tidak akan lunas.

Alimin akhirnya meminta penjelasan dari pihak Bank M. Dia memperoleh
jawaban, bahwa itu semata-mata persoalan teknis. Alimin diminta tak perlu
mengkhawatirkan hal tersebut. Dananya juga dijamin tidak hilang.

Lalu mengapa Alimin baru mengungkapkan kasusnya tersebut sekarang ini?
Menurut Alimin, hal itu terkait dengan maraknya kasus rekening nasabah
sejumlah bank yang bermasalah belakangan ini. Dia khawatir, apa yang
dialaminya sekitar 1 tahun lalu lebih itu menjadi persoalan bagi dirinya.

Memang selama ini tidak ada masalah dengan rekening saya. Saya juga tidak
diminta membayar utang Rp 9 triliun. Saya cuma khawatir ada apa-apa
nantinya. Saya ingin tahu dari mana uang itu, dan ke mana larinya, agar
tidak jadi masalah di kemudian hari, ungkap Alimin.
--ends--


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila 

Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik oka
Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan.

SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses oleh 
Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya yang 
disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut.

Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit dibank 
lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh pengurus 
(management) perusahaan tersebut.

Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun 
perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul :
- Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka bisa 
saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya), akibatnya 
bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah
- Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data SID 
belum diupdate oleh petugas Bank dll.

Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi financepun 
sudah diintegrasikan dalam SID  (CMIIW).

Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA, KMG, 
KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak tanda 
bukti lunas Anda harus simpan.

Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank 
atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via 
forum ini.

Oka

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@... wrote:

 
 
 --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote:
 
 
 From: rifkianto aribowo ow...@...
 Subject: [Keuangan] Black list
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM
 
 
   
 
 
 
 Dear ALL,
 
 kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X 
 yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank Y. 
 Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4 jt 
 untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X tidak bisa 
 membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan kerahasiaan bank.
 
 Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada 
 peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena ketika 
 ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair.
 
 Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y. Apakah 
 benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak menannyakan kepada 
 petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat prihatin dengan rekanan 
 tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan dikarenakan dia menjalani 
 bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan kegigihan hingga menjadi besar 
 seperti sekarang.
 
 Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan. 
 
 Terima kasih
 
 
 Balasan :
 Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang 
 dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah (tertunggak 2 
 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan menampilkan informasi 
 pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank X, petugas bank X yang 
 mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun jika semua kewajiban ke bank 
 Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs terupdate kembali tanpa harus ada 
 biaya apapun karena yang mengupdate info pinjaman ybs adalah petugas bank Y.
 jadi IMHO, ga ada biaya2an atau blacklist2an.
 CMIIW
 salam,
 Theradina
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[Keuangan] Re: Vacancy: BUSINESS DEVELOPMENT MANAGER (Code: BDM)

2010-02-16 Terurut Topik Recruitment Donata
DAP, Klien kami sebuah perusahaan konsultan yang bergerak di bidang Industry
Migas membutuhkan beberapa tenaga kerja dengan kualifikasi sbb:

*1. Project Manager Pendataan (Code: PD1  2)*

· Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik.

· Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi
Project Manager di bidang pengelolaan data, pembangunan system dan
distribusi.

· Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah.

· Mampu memimpin orang secara masal.

· Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek

· Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai
teknis pendataan



Untuk PD1 bersedia ditempatkan di Sumatra dan Bangka/Belitung

Untuk PD2 bersedia ditempatkan di Kalimatan, Sulawesi, NTT dan NTB



*2. Project Manager Pengawasan dan Verifikasi Paket Perdana (Code: PW)
*

· Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik.

· Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi
Project Manager di bidang implmentasi, Sistem Pengawasan dan Verifikasi
Paket Perdana.

· Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah.

· Mampu memimpin orang secara masal.

· Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek

· Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai
teknis pendataan



Untuk PW bersedia ditempatkan di Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, Jateng,
Jatim, Bali

* *

*3. Project Manager Refill (Code: PR)
*

· Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik.

· Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi
Project Manager di bidang pengembangan system rantai supply dan laporan
transaksi distibusi.

· Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah.

· Mampu memimpin orang secara masal.

· Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek

· Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai
teknis pendataan



Untuk PR bersedia ditempatkan di Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, Jateng,
Jatim, Bali



*4. Project Manager Close Loop LPG (Code: PC 1  2)   *

· Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik.

· Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi
Project Manager di bidang design dan implementasi system pengawasan
pendistribusian isi ulang.

· Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah.

· Mampu memimpin orang secara masal.

· Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek

· Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai
teknis pendataan



Untuk PC 1 bersedia ditempatkan di Jogja, Semarang, Purbalingga.

Untuk PC 2 bersedia ditempatkan di Serang, Metro, Lebak



*5. Project Manager Close Loop BBM (Code: PBD  PBL 1, 2  3)
*

· Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan ITB transportasi
darat (PBD) dan kelautan (PBL)

· Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi
Project Manager di bidang uji coba BBM transportasi darat dan laut.

· Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah.

· Mampu memimpin orang secara masal.

· Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek

· Mampu menganalisa masalah, rantai distribusi, dasar-dasar
produksi, penyimpanan, dan mengerti sistem informasi data.



Untuk PBD bersedia ditempatkan di Bangka/Belitung

Untuk PBL 1 bersedia ditempatkan di Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung

Untuk PBL 2 bersedia ditempatkan di Banten, DKI, Jabar, Jateng, DIY

Untuk PBL 3 bersedia ditempatkan di Jatim, Bali, NTT, NTB





Jika anda termasuk dalam kualifikasi di atas, segera kirimkan aplikasi dan
biodata anda ke: recruitm...@donata.co.id dalam format MS Word (limit max
200 KB). Cantumkan kode vacancy dan gaji yang diinginkan, Surat lamaran yang
masuk dan memenuhi persyaaratan di atas akan kami hubungi kembali.



Best Regards,

The Recruitment Team

PT Donata Agung Perkasa

We provide the Best HR Solution for you!


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] need info: DMO CPO

2010-02-16 Terurut Topik Marlena Marlena
DMO = Domestic Shraeble Oil

dihitung dari : net profit partner * 25%

salam,

 

Thung  T-331 






From: mauli andi padlan mauli_andipad...@yahoo.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Thu, February 4, 2010 3:40:53 PM
Subject: [Keuangan] need info: DMO CPO

  
Dear all, suhu n master AKI,
 
mo numpang nanya nih, ada yang tau info rumusan DMO CPO gak?
 
nyari dimana yah? klo ada yg berminat share, dipersilahkan. ..
 
thanks
Mauli

[Non-text portions of this message have been removed]


 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana

2010-02-16 Terurut Topik devry bonte
 
Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan
karyawan, katanya.

Bukannya lebih mulia menjadi guru sebab mencetak calon wirausaha baru yang 
tamatan SD.
Impian semua lulusan perguruan tinggi sebenarnya sih kalau bisa menjadi pejabat.
 

--- On Wed, 2/10/10, Ical Moci ical.m...@gmail.com wrote:


From: Ical Moci ical.m...@gmail.com
Subject: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Date: Wednesday, February 10, 2010, 1:11 PM


  



Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan
hidup.
Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-(

 ===
Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB
*Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
* *Suhendra* - detikFinance
**
*
Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan
kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan
perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru
diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja
bagi orang lain.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam
acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel
Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010).

Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang
lain, katanya.

Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang
seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk
bekerja.

Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan
karyawan, katanya.

Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25
juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan
sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih
fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur
dengan bekerja di sektor informal.

Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun,
kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan
tinggi, ucapnya.

Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan
pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan demikian
rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk
bisa terus meningkat.

Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga
menjadi 5%, katanya.

*(hen/dnl)*

Source:
http://www.detikfin ance.com/ read/2010/ 02/10/115311/ 1296581/4/ tamatan-sd- 
lebih-bisa- jadi-wirausaha- dibanding- sarjana

[Non-text portions of this message have been removed]









  

[Non-text portions of this message have been removed]



[Keuangan] MDP Series - FINANCE ADMINISTRATION - 2 Bulan

2010-02-16 Terurut Topik CG Training Network
  

 

Profesional muda, di mana Anda habiskan after office hour Anda?

Gabung dan ikuti program praktis dan intensif dalam 2 bulan ini.

CG Training Network mengundang Bapak/Ibu/Sdr untuk mengikuti program:
MANAGEMENT DEVELOPMENT PROGRAM SERIES

FINANCE  ADMINISTRATION
(MDP Series - FA)

 

WEEKDAY CLASS
Setiap Selasa dan Kamis
Pk. 18.00 - 21.00
16 sesi @ 3 jam, selama 2 bulan.
Start: Selasa, 16 Februari 2010
Biaya: Rp 3.500.000/orang

Early Bird: Rp 3.250.000/orang untuk pembayaran sampai dengan 9 Februari
2010

(termasuk materi hardcopy  softcopy, sertifikat, coffee break)


Pembayaran dapat ditransfer ke:

BCA Cabang Menara Bidakara
a/c no. 450.3078123
a/n CG Pratama
 
Program diselenggarakan di:

CG Training Network
Graha Mustika Ratu Lt. 6, 

Jl. Jend. Gatot Soebroto Kav. 74-75

Jakarta Selatan 12870
 
Dalam semua bidang industri, dalam semua kegiatan usaha, 
bidang keuangan sangatlah dibutuhkan dan memegang peran 
strategis di setiap perusahaan. Terlepas dari apapun latar belakang 
pendidikan dan pengalamannya, Finance  Administration Manager 
dipilih dari para profesional yang memiliki pengetahuan keuangan 
yang memadai. Namun, pendidikan praktis dan intensif yang 
memberikan penguasaan menyeluruh di bidang keuangan 
belumlah banyak. Untuk itulah, CG Training Network mengundang 
Anda untuk mengikuti kursus lengkap MDP Series - Finance. Program ini

selama 2 bulan ini merupakan penyempurnaan dari program Certified of Finance
 

Administration Management (CFAM) yang telah berlangsung dalam 11 batch.
  
MATERI:
1. Peran, Tugas dan Harapan Finance dan Accounting: 

a. Job scope of finance  accounting
b. Role dan Ekspektasi
c. Peran sebagai business partner

2. Struktur laporan keuangan  pencatatan transaksi

a. Memahami struktur laporan keuangan (neraca, rugi laba dan cash)

b. Fungsi laporan keuangan

3. Budgeting dan Cost  Cash Control:

a. Budget dengan pendekatan aktivitas

b. Cost Control

c. Cash Control

4. Cash Management:

a. Membuat Cash Budget

b. Mengelola Collection (A/R Management)

c. Mengelola Pembayaran (A/P Management)

5. Financial Statement Analysis:

a. Comparison dan Comparative Ratio

b. Cash Flow Analysis

6. Financing:

a. Type of Financing

b. Effective Rate Calculation

7. Cost Accounting for Decision Making:

a. Cost Behavior

b. Contribution Approach

c. Cost and Benefit Analysis

d. Cost for Decision Making

 

Metode pelatihan: pembahasan konsep, diskusi kasus, latihan.

Materi akan diberikan dalam bentuk hard copy dan soft copy

 

Target peserta program ini: 
Calon-calon praktisi di bidang Finance  Administration, 
Management Trainee perusahaan, para lulusan S-1 dari semua 
jurusan, serta karyawan perusahaan yang berminat untuk 
meningkatkan profesinya dalam bidang Finance.

INSTRUKTUR:


Dino Martin, MBA, praktisi senior Manajemen Keuangan dan Administrasi, 

yang berpengalaman luas di bidang FA (Finance and Administration) di
berbagai MultiNational Company di Indonesia, seperti Ellipse Indonesia, 

Nabisco Foods, General Motor, BAT Indonesia dan Matahari Putra Prima. 

Dengan pengetahuan mendalam di bidang FA, Beliau akan membagi pengalaman, 

knowledge dan skillnya kepada peserta kelas ini.

INFORMASI  PENDAFTARAN:
CG Training Network

Head Office:

Graha Mustika Ratu Lt. 6

Jl. Gatot Soebroto 74-75

Jakarta 12870

Tel: (021) 829.8879, 829.8802, 829.8803

Fax: (021) 829.8880

Email:  mailto:c...@cg-learning.com c...@cg-learning.com

 

Surabaya Branch:

Ruko Galaxy Bumi Permai

Blok J1 No. 23A-25

Surabaya 60119

Tel: (031) 596.7623

Fax: (031) 596.7586

Email:  mailto:c...@cgtrainingnetwork.com c...@cgtrainingnetwork.com

 

Website:  http://www.cgtrainingnetwork.com/ www.cgtrainingnetwork.com

Blog:  http://www.cgtraining.blogspot.com/ www.cgtraining.blogspot.com

Multiply:  http://www.cgtrainingnetwork.multiply.com/
www.cgtrainingnetwork.multiply.com

---

Training di JAKARTA

FEBRUARI 2010

1 Februari: Executive Secretary

3 Februari: Communications and Interpersonal Skills

4 Februari: Coaching and Counseling Techniques

5 Februari: Successful Sales Prospecting

8 Februari: Proposal  Report Writing Skills

10 Februari: Service With Heart Using Emotional Intelligence

12 Februari: Cash Management for Administration Staff

15 Februari: Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

17 Februari: Marketing for Non Marketer

19 Februari: Strategic Management

22 Februari: Managing Effective Personnel Administrations

24 Februari: Clerical Development Program

25 Februari: Public Relations for Secretary

 

Training lain di SURABAYA

Januari 2010

22 Februari: Writing Skills for Secretary

23 Februari: Executive Secretary

24 Februari: Manajemen Periklanan

 

PROGRAM OFFICE SECRETARY - 3 bulan

Hari: Senin  Rabu

Pukul 18.00 - 21.00

24 sesi @ 3 jam, sleama 3 bulan


RE: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?

2010-02-16 Terurut Topik husaini ismail
 
Saya juga sepakat dengan Bung Oka, ini benar2 human erron salah input tinggal 
koreksi aja, asal gak sempat ditarik aja tentu ada resiko rugi bagi Bank itu. 
 
Ingat saya empat tahun yang lalu juga pernah terjadi di Salah satu Bank 
Pemerintah di Banda Aceh dimana salah satu saldo rekening nasabah 
tiba-tiba menjadi Rp 5 trilyun tetapi cepat-cepat dikoreksi dengan benar gak 
sampai minus dan tidak sempat dipublikasi secara nasional oleh pers. 
 
Untuk kasus ini saya kira karena waktunya bersamaan dengan Centuri aja.  

Salam dari Ujung RI
--- Pada Sen, 8/2/10, oka.widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com menulis:


Dari: oka.widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com
Judul: RE: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 8 Februari, 2010, 4:54 PM


  



Saya tak membela Bank itu, ini bukan persoalan level negara kok mas. Walau
jumlah besar, tapi ini bukan soal besar. Bukan bug dalam system juga, kok.
Ini mungkin karena salah input dari operator bank sehingga muncul angka yang
demikian besar. Waktu dikoreksi, pasti ada yang salah lagi, sehingga muncul
lagi angka yang aneh.

Saya rasa bisa diselesaikan baik2.

From: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
[mailto:AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of Mohammad Andri
Budiman
Sent: 08 Februari 2010 16:38
Subject: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?

Rekan-rekan yth.,

Saya tidak tahu apa lagi yang salah di negara ini. Kisah di bawah
menceritakan, Alimin yang hanya punya *Rp. 5 juta* di tabungan, kemudian -
*for
some mysterious reasons* - tiba-tiba *naik menjadi Rp. 13 triliun*, dan
saat lainnya ternyata *ada penarikan Rp. 22 triliun* sehingga tabungannya
menjadi *minus Rp. 9 triliun.

**Two questions remain in my head:*
-1. Sejak kapan seseorang bisa men-debet uang lebih daripada saldo?
-2. Dan apakah bisa nantinya saldo minus tersebut dipelintir menjadi
hutang si nasabah?

Salam,
CA

Source:
http://www.detiknew s.com/read/ 2010/02/08/ 122507/1295059/ 10/kisah- 
alimin-rp- 1
3-triliun-yang- kaya-sekaligus- miskin-mendadak

--begins--
Kisah Alimin 'Rp 13 Triliun' yang Kaya Sekaligus Miskin Mendadak
Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

dok detikcom
Makassar - Alimin, terkejut bukan kepalang saat mengetahui dana tabungannya
di Bank M melonjak pesat menjadi Rp 13 triliun. Dan dia lebih terkejut lagi
karena tak lama kemudian tabungannya justru menjadi minus Rp 9 triliun.

Alimin adalah petani sederhana di kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Tak
hanya sederhana, dia juga gemar menabung. Sedikit demi sedikit, hasil kerja
kerasnya disimpan di Bank M cabang Pare-pare.

Sekitar November 2008, Alimin mendatangi kantor Bank M cabang Pare-pare. Dia
berniat meminta print out tabungannya untuk mengetahui data terbaru jumlah
tabungannya. Jantung Alimin mendadak berdegup keras saat melihat deretan
angka di buku tabungannya.

Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3
November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta, ungkap Alimin
kepada detikcom melalui telepon, Senin (8/2/2010).

Wajar memang bila jantung Alimin mendadak berdegup keras. Bagi dirinya yang
cuma seorang petani, jumlah uang sebanyak itu di tabungannya adalah sangat
tidak masuk di akal. Dia senang, bercampur bingung. Batinnya bertanya-tanya
dari mana uang sebanyak itu? Bagaimana bisa dia kaya mendadak? Ini kenyataan
atau cuma mimpi?

Semua pertanyaan itu berkecamuk di benak pria berusia 43 tahun ini. Dia juga
sempat bertanya ke anaknya, apakah mengirimkan uang ke dirinya sebanyak itu.
Tentu saja sang anak menjawab dengan tegas, tidak!

Keterkejutan Alimin ternyata tidak sampai di situ. Tiga hari kemudian dia
kembali ke kantor Bank M. Dia ingin memastikan apakah uang sebanyak itu
benar-benar ada di rekeningnya. Tapi kenyataan sebaliknya yang dia dapat.

Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9
triliun, ungkap Alimin.

Menurut Alimin, saat itu dirinya langsung lemas. Kalau itu benar, bagaimana
bisa dia membayar utang sedemikian besar. Sampai tujuh turunan keluarganya
pun utang itu tidak akan lunas.

Alimin akhirnya meminta penjelasan dari pihak Bank M. Dia memperoleh
jawaban, bahwa itu semata-mata persoalan teknis. Alimin diminta tak perlu
mengkhawatirkan hal tersebut. Dananya juga dijamin tidak hilang.

Lalu mengapa Alimin baru mengungkapkan kasusnya tersebut sekarang ini?
Menurut Alimin, hal itu terkait dengan maraknya kasus rekening nasabah
sejumlah bank yang bermasalah belakangan ini. Dia khawatir, apa yang
dialaminya sekitar 1 tahun lalu lebih itu menjadi persoalan bagi dirinya.

Memang selama ini tidak ada masalah dengan rekening saya. Saya juga tidak
diminta membayar utang Rp 9 triliun. Saya cuma khawatir ada apa-apa
nantinya. Saya ingin tahu dari mana uang itu, dan ke mana larinya, agar
tidak jadi masalah di kemudian hari, ungkap Alimin.
--ends--

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been 

[Keuangan] Research Question

2010-02-16 Terurut Topik abren ginting
Maaf Para Ahli Keuangan,
Ada pertanyaan dari teman di Aussie untuk Case study Phd nya,
mungkin ada yg bisa membantu (akan ada gift menarik)
saya forward saja:
 
Case Study: Do you understand this? Could you location and execute your own 10 
bagger?
 
 
The best unknown activist investment of 2009
 
 
October 9, 2009 by greenbackd
 
 
 
In keeping with our penchant for stories about idiosyncratic investors who 
trade in odd securities found off the beaten track, we bring you perhaps the 
best unknown activist investment of 2009. With a far away land, a young 
protagonist, an odd treasure, an unexpected twist and a narrow escape, it’s a 
bullwhip and a fedora short of being an Indiana Jones movie. In the role of 
young protagonist is Nicholas Bolton, a 27-year old investor who made A$4.5M 
($4M) almost bringing down BrisConnections, the developer of a A$4.8B ($4.3B) 
Australian toll road. What’s most amazing is that he achieved this with an 
initial stake worth just A$47,000 ($42,000). In so doing, he became the bête 
noire of his fellow BrisConnections investors, attracted the attention of the 
Australia Securities and Investments Commission (similar to the SEC) and drew 
the ire of the Australian media.
 
*BrisConnections: The Temple of Doom*
 
Several unusual elements make the Nicholas Bolton versus BrisConnections story 
reasonably complex. Bear with us, to understand the story it’s necessary to 
understand the BrisConnections security in detail.
 
 
BrisConnections, backed by Deutsche Bank, Credit Suisse Group, JPMorgan Chase  
Co. and Macquarie Bank, raised A$1.23B ($1.16B) in July last year through the 
sale of an unusual equity security called a stapled unit. The BrisConnections 
stapled unit is a unit in the trust holding the toll road assets and a share in 
the corporate trustee. The trust unit and the share must trade together, and 
hence are said to be stapled. The reasons for creating such a security are 
beyond the scope of this post, but suffice it to say that stapled securities 
offer certain tax benefits. What really makes this story interesting is that 
the BrisConnections stapled units were issued on an installment basis. 
Installment means that on application purchasers paid A$1 ($0.90) for each 
stapled unit and were then obliged to make two further installments of A$1 
($0.90) each, payable nine months and 18 months after the IPO. In a world of 
rapidly rising stock prices, installment
 securities present no problem. When stockmarkets are in decline, however, the 
securities can trade down dramatically as investors attempt to avoid paying 
further installments.
 
13IPO tanked spectacularly, dropping 60% on the first day of trading before 
falling into terminal decline. A few months before the first installment was to 
fall due, the units had traded down to A$0.001 (that’s 1/10th of a cent). At a 
unit price of $0.001, a BrisConnections unit became a very dangerous security 
for those not realising that the units came with two A$1.00 installments for 
each $0.001 paid. That meant, for example, that a purchaser of $1,000 of the 
units owed $2M in installments and a purchaser of $10,000 owed $20M. It seems 
that there were many purchasers at $0.001 who were unable to fulfil their 
obligations and then decided that they would rather not own BrisConnections 
units. Unfortunately for them, they had run out of greater fools. As Charlie 
Munger might say, they were like the mouse who cries, “Let me out of the trap, 
I’ve decided I don’t want the cheese.” A month out from the first installment, 
there were ~70M units on the
 ask at $0.001 – the minimum price at which a security can trade on the 
Australian Stock Exchange – and no bids.
 
 
 
Enter Nicholas Bolton.
 
*Bolton: Raider of the Lost Ark*
 
Bolton had started acquiring BrisConnections units through an investment 
company, Australian Style Investments, in November last year. Before too long, 
he’d spent A$47,000 to acquire a 15% stake and become BrisConnections largest 
unitholder. He’d also taken on a A$94M liability, money that he did not have. 
What he did next comes straight from the World Poker Tour. No, he didn’t fold. 
He went all in, upping his stake to 19.9%. Why 19.9%? Under Australian law, a 
purchaser of 20% of a company’s stock is obliged to make a takeover bid to all 
remaining stockholders. By sitting at 19.9%, Bolton had the option of making a 
bid for the remaining stock, but not the obligation. He then approached 
BrisConnections about refinancing the liability. When BrisConnections failed to 
respond, he moved to have management removed and the trust dissolved. The 
application achieved its end: It got the attention of management. It was, 
however, a long shot. Bolton needed
 the support of 75 per cent of his fellow investors to have the dissolution 
resolution passed. It was also not clear that it would prevent the fund from 
collecting the first installment. Under Australian law, the trust had 21 days 
to call a 

Re: [Keuangan] Research Question

2010-02-16 Terurut Topik Bali da Dave
Wah ceritanya menarik sekali  gak tau mau komen bagimana ya...
Si nick itu licik like a fox...  gitu aja kali ya...

Bisa dapet phd gak saya?  he he he...

--- On Sat, 13/2/10, abren ginting palam...@yahoo.com wrote:

From: abren ginting palam...@yahoo.com
Subject: [Keuangan] Research Question
To: Ahlikeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Received: Saturday, 13 February, 2010, 7:13 PM







 



  



  
  
  Maaf Para Ahli Keuangan,

Ada pertanyaan dari teman di Aussie untuk Case study Phd nya,

mungkin ada yg bisa membantu (akan ada gift menarik)

saya forward saja:

 

Case Study: Do you understand this? Could you location and execute your own 10 
bagger?

 

 

The best unknown activist investment of 2009

 

 

October 9, 2009 by greenbackd

 

 

 

In keeping with our penchant for stories about idiosyncratic investors who 
trade in odd securities found off the beaten track, we bring you perhaps the 
best unknown activist investment of 2009. With a far away land, a young 
protagonist, an odd treasure, an unexpected twist and a narrow escape, it’s a 
bullwhip and a fedora short of being an Indiana Jones movie. In the role of 
young protagonist is Nicholas Bolton, a 27-year old investor who made A$4.5M 
($4M) almost bringing down BrisConnections, the developer of a A$4.8B ($4.3B) 
Australian toll road. What’s most amazing is that he achieved this with an 
initial stake worth just A$47,000 ($42,000). In so doing, he became the bête 
noire of his fellow BrisConnections investors, attracted the attention of the 
Australia Securities and Investments Commission (similar to the SEC) and drew 
the ire of the Australian media.

 

*BrisConnections: The Temple of Doom*

 

Several unusual elements make the Nicholas Bolton versus BrisConnections story 
reasonably complex. Bear with us, to understand the story it’s necessary to 
understand the BrisConnections security in detail.

 

 

BrisConnections, backed by Deutsche Bank, Credit Suisse Group, JPMorgan Chase  
Co. and Macquarie Bank, raised A$1.23B ($1.16B) in July last year through the 
sale of an unusual equity security called a stapled unit. The BrisConnections 
stapled unit is a unit in the trust holding the toll road assets and a share in 
the corporate trustee. The trust unit and the share must trade together, and 
hence are said to be stapled. The reasons for creating such a security are 
beyond the scope of this post, but suffice it to say that stapled securities 
offer certain tax benefits. What really makes this story interesting is that 
the BrisConnections stapled units were issued on an installment basis. 
Installment means that on application purchasers paid A$1 ($0.90) for each 
stapled unit and were then obliged to make two further installments of A$1 
($0.90) each, payable nine months and 18 months after the IPO. In a world of 
rapidly rising stock prices, installment

 securities present no problem. When stockmarkets are in decline, however, the 
securities can trade down dramatically as investors attempt to avoid paying 
further installments.

 

13IPO tanked spectacularly, dropping 60% on the first day of trading before 
falling into terminal decline. A few months before the first installment was to 
fall due, the units had traded down to A$0.001 (that’s 1/10th of a cent). At a 
unit price of $0.001, a BrisConnections unit became a very dangerous security 
for those not realising that the units came with two A$1.00 installments for 
each $0.001 paid. That meant, for example, that a purchaser of $1,000 of the 
units owed $2M in installments and a purchaser of $10,000 owed $20M. It seems 
that there were many purchasers at $0.001 who were unable to fulfil their 
obligations and then decided that they would rather not own BrisConnections 
units. Unfortunately for them, they had run out of greater fools. As Charlie 
Munger might say, they were like the mouse who cries, “Let me out of the trap, 
I’ve decided I don’t want the cheese.” A month out from the first installment, 
there were ~70M units on the

 ask at $0.001 – the minimum price at which a security can trade on the 
Australian Stock Exchange – and no bids.

 

 

 

Enter Nicholas Bolton.

 

*Bolton: Raider of the Lost Ark*

 

Bolton had started acquiring BrisConnections units through an investment 
company, Australian Style Investments, in November last year. Before too long, 
he’d spent A$47,000 to acquire a 15% stake and become BrisConnections largest 
unitholder. He’d also taken on a A$94M liability, money that he did not have. 
What he did next comes straight from the World Poker Tour. No, he didn’t fold. 
He went all in, upping his stake to 19.9%. Why 19.9%? Under Australian law, a 
purchaser of 20% of a company’s stock is obliged to make a takeover bid to all 
remaining stockholders. By sitting at 19.9%, Bolton had the option of making a 
bid for the remaining stock, but not the obligation. He then approached 
BrisConnections about refinancing the liability. 

Re: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?

2010-02-16 Terurut Topik Ryan Fitriyanto
Mas Wawan,

Sorry kalo silly question,

Ini liat di saldo, atau liat di cetakan buku? soale saya pernah ngalamin pas
lama gak cetak buku, ternyata akumulasi transaksi selama bertahun2 dijadiin
1 di debet dan kreditnya (apa ya istilahnya).

Jadi nongol tuh duit jutaan di debet dan kredit, sempet kaget, dan nanya ke
CSO, trus dia bilang gitu deh... itu akumulasi transaksi bapak selama ini
yang gak pernah dicetak

Hehehehe udah girang ada kredit gede, sedih karena udah didebet lagi, eh
sedih lagi ternyata cuma akumulasi transaksi wekekekekek

Salam

ryan

2010/2/8 wa...@ahlikeuangan-indonesia.com

 Saya juga sering mengalami di bank BCA.
 Tapi biasanya temporary dan kembali ke saldo yang benar.
 Jumlahnya sekitar 20an jt, 50an jt, bahkan sempat 189jt.
 Waktu itu tercetak di buku tabungan.
 Saya sempat tanya ke cso dia cuma bilang gak ada masalah.
 Setelah beberapa jam saldo normal kembali.

 Ada teman yang cerita sempat ambil cash waktu dia dapet saldo siluman ini
 dan tidak difollow up oleh bank.

 IMHO, Mungkin pihak IT bank sudah tahu ada bug ini dan dianggap minor
 risk :-)
 Kalaupun sampai trilyunan kan ada maksimum pengambilan (melalui e-channel
 ataupun teller) per hari.

 Luckydraw kalee... :-)

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com
 Date: Mon, 8 Feb 2010 16:38:05
 Subject: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?

 Rekan-rekan yth.,

 Saya tidak tahu apa lagi yang salah di negara ini. Kisah di bawah
 menceritakan, Alimin yang hanya punya *Rp. 5 juta* di tabungan, kemudian -
 *for
 some mysterious reasons* - tiba-tiba *naik menjadi Rp. 13 triliun*, dan
 saat lainnya ternyata *ada penarikan Rp. 22 triliun* sehingga tabungannya
 menjadi *minus Rp. 9 triliun.

 **Two questions remain in my head:*
 -1. Sejak kapan seseorang bisa men-debet uang lebih daripada saldo?
 -2. Dan apakah bisa nantinya saldo minus tersebut dipelintir menjadi
 hutang si nasabah?

 Salam,
 CA

 Source:

 http://www.detiknews.com/read/2010/02/08/122507/1295059/10/kisah-alimin-rp-13-triliun-yang-kaya-sekaligus-miskin-mendadak

 --begins--
 Kisah Alimin 'Rp 13 Triliun' yang Kaya Sekaligus Miskin Mendadak
 Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews

 dok detikcom
 Makassar - Alimin, terkejut bukan kepalang saat mengetahui dana tabungannya
 di Bank M melonjak pesat menjadi Rp 13 triliun. Dan dia lebih terkejut lagi
 karena tak lama kemudian tabungannya justru menjadi minus Rp 9 triliun.

 Alimin adalah petani sederhana di kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Tak
 hanya sederhana, dia juga gemar menabung. Sedikit demi sedikit, hasil kerja
 kerasnya disimpan di Bank M cabang Pare-pare.

 Sekitar November 2008, Alimin mendatangi kantor Bank M cabang Pare-pare.
 Dia
 berniat meminta print out tabungannya untuk mengetahui data terbaru jumlah
 tabungannya. Jantung Alimin mendadak berdegup keras saat melihat deretan
 angka di buku tabungannya.

 Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3
 November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta, ungkap
 Alimin
 kepada detikcom melalui telepon, Senin (8/2/2010).

 Wajar memang bila jantung Alimin mendadak berdegup keras. Bagi dirinya yang
 cuma seorang petani, jumlah uang sebanyak itu di tabungannya adalah sangat
 tidak masuk di akal. Dia senang, bercampur bingung. Batinnya bertanya-tanya
 dari mana uang sebanyak itu? Bagaimana bisa dia kaya mendadak? Ini
 kenyataan
 atau cuma mimpi?

 Semua pertanyaan itu berkecamuk di benak pria berusia 43 tahun ini. Dia
 juga
 sempat bertanya ke anaknya, apakah mengirimkan uang ke dirinya sebanyak
 itu.
 Tentu saja sang anak menjawab dengan tegas, tidak!

 Keterkejutan Alimin ternyata tidak sampai di situ. Tiga hari kemudian dia
 kembali ke kantor Bank M. Dia ingin memastikan apakah uang sebanyak itu
 benar-benar ada di rekeningnya. Tapi kenyataan sebaliknya yang dia dapat.

 Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9
 triliun, ungkap Alimin.

 Menurut Alimin, saat itu dirinya langsung lemas. Kalau itu benar, bagaimana
 bisa dia membayar utang sedemikian besar. Sampai tujuh turunan keluarganya
 pun utang itu tidak akan lunas.

 Alimin akhirnya meminta penjelasan dari pihak Bank M. Dia memperoleh
 jawaban, bahwa itu semata-mata persoalan teknis. Alimin diminta tak perlu
 mengkhawatirkan hal tersebut. Dananya juga dijamin tidak hilang.

 Lalu mengapa Alimin baru mengungkapkan kasusnya tersebut sekarang ini?
 Menurut Alimin, hal itu terkait dengan maraknya kasus rekening nasabah
 sejumlah bank yang bermasalah belakangan ini. Dia khawatir, apa yang
 dialaminya sekitar 1 tahun lalu lebih itu menjadi persoalan bagi dirinya.

 Memang selama ini tidak ada masalah dengan rekening saya. Saya juga tidak
 diminta membayar utang Rp 9 triliun. Saya cuma khawatir ada apa-apa
 nantinya. Saya ingin tahu dari mana uang itu, dan ke mana larinya, agar
 tidak jadi masalah di kemudian hari, ungkap Alimin.
 --ends--


 [Non-text 

Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik sigitdani
Mas Okeu.

Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic industry.

Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa 
customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan.

Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke BI?

Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK?

Terimakasih

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: oka oka.wid...@indosat.net.id
Date: Tue, 16 Feb 2010 09:56:07 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Black list

Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan.

SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses oleh 
Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya yang 
disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut.

Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit dibank 
lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh pengurus 
(management) perusahaan tersebut.

Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun 
perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul :
- Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka bisa 
saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya), akibatnya 
bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah
- Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data SID 
belum diupdate oleh petugas Bank dll.

Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi financepun 
sudah diintegrasikan dalam SID  (CMIIW).

Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA, KMG, 
KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak tanda 
bukti lunas Anda harus simpan.

Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank 
atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via 
forum ini.

Oka

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@... wrote:

 
 
 --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote:
 
 
 From: rifkianto aribowo ow...@...
 Subject: [Keuangan] Black list
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM
 
 
   
 
 
 
 Dear ALL,
 
 kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X 
 yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank Y. 
 Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4 jt 
 untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X tidak bisa 
 membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan kerahasiaan bank.
 
 Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada 
 peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena ketika 
 ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair.
 
 Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y. Apakah 
 benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak menannyakan kepada 
 petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat prihatin dengan rekanan 
 tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan dikarenakan dia menjalani 
 bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan kegigihan hingga menjadi besar 
 seperti sekarang.
 
 Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan. 
 
 Terima kasih
 
 
 Balasan :
 Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang 
 dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah (tertunggak 2 
 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan menampilkan informasi 
 pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank X, petugas bank X yang 
 mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun jika semua kewajiban ke bank 
 Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs terupdate kembali tanpa harus ada 
 biaya apapun karena yang mengupdate info pinjaman ybs adalah petugas bank Y.
 jadi IMHO, ga ada biaya2an atau blacklist2an.
 CMIIW
 salam,
 Theradina
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups 

[Keuangan] Re: Mana yang lebih baik...

2010-02-16 Terurut Topik nazarjb
Hm...yang lebih baik adalah menata sistim politik dan ketatanegaraan itu dulu 
yang benar-benar nasional indonesia. Toh kita bisa lihat sendiri ketika politik 
bisa melabrak norma-norma/uu/kesepakatan-kesepakatan yang sudah dirumuskan 
sebelumnya. dan kita juga bisa melihat bagaimana bingungnya masyarakat mencari 
tokoh yang Bisa dipercaya sebagai panutan atau tuntunan. karena sistim negara 
dan politik di negeri ini justru membolak balik kebenaran, mengatakan tidak 
baik seseorang yang sebenarnya berkompeten. ya, penilaian tidak objektif itu 
penyebabnya. dan penyakit itu masuk ke setiap daerah-daerah. Maaf: contoh pak 
BJ. Habibi, (karena perilaku politisi) sempat dibilang tidak berkompeten, 
sementara di negeri tetangga dia diakui keahliannya. Ya, standar menilai 
orang-orang indonesia ini cenderung berdasarkan like dan dislike akibatnya 
tidak objektif. persis seperti tes-tes diberbagai instansi kenegaraan. mungkin 
karena Budaya kekeluargaan dan kebersamaan serta mata duitan yang terlalu 
tinggi sehingga penilaian objektif menjadi tereliminasi.

Salam
Nazar
On: Tebo-Jambi



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wong Cilik gajahpelan...@... 
wrote:

 Seperti Cina... atau
 Seperti Brunei Darussalamm?
 
 Maksudnya, ekonomi cina diperkirakan sudah menjadi ekonomi terbesar ke dua
 (atau 3) di dunia. Tapi secara orang perorang, 150juta jiwa (kira2 10%
 penduduk mungkin?) masih merupakan penduduk miskin dengan pendapatan perhari
 $1 per hari (280 ribu rupiah per bulan?). Pemerintahnya sih bisa arogan,
 tidak mengacuhkan saran internasional untuk meningkatkan HAM dan memilih
 bekerja sama dengan pemerintah diktator negara lain asalkan bisa beli minyak
 murah, batubara murah, dan besi murah? Merasa gagah sebagai pemerintah
 negara besar padahal pendapatan penduduk per kapita masih rendah?
 
 Ataukah seperti Brunei atau Singapore? Negaranya kecil, total ekonomi GDP
 negara barangkali kecil tapi per kapitanya lebih baik tapi kalau hubungan
 luar negeri atau diplomasi sering dianggap gak ada saking kecilnya ekonomi?




Re: [Keuangan] Siapa mau jadi Distro Software Akuntansi General Ledger?

2010-02-16 Terurut Topik richard roesnadi
Yth Pak Hadi,

Dalam urusan   pelaporan, algoritma bentuk laporan yg diingin kan dapat saya 
modifikasi apasaja apakah itu untuk profit or non profit organization.

Akan saya jelaskan secara singkat, bahwa saya memodifikasi untuk LSM CSIS 
(Centre for Strategic and International Studies, Jakarta) hanya sebentar kog - 
itu sekitar tahun 2000, dan ternyata cocok dengan mereka - waktu itu saya 
menggunakan prinsip dari buku GAAP semacam PAI/PSAKnya Amerika untuk 
memodifikasi programnya.. 

Karena cukup lama, yg masih saya ingat adlh Kelompok Pendapat dalam profit di 
modifikasi dengan istilah Sumbangan.. dan dibedakan lagi antara Sumbangan 
bersyarat dan tidak. Kemudian ada penerimaan hasil penjualan buku, sewa dsbnya..

Sebenarnya nilai terpenting daripada internal control atas pertanggung 
jawaban suatu Sumbangan dimana ada sumbangan-sumbangan yang memiliki pamrih 
tentunya minta seberapa besar proyek penelitian  atau mission cost dari LSM 
tsb telah berjalan.. itu yang sangat penting.

Kontak person saya di CSIS waktu itu dg Bp Bernie dan Ibu Nancy, pada waktu 
pertama saya melihat system accountingnya yang lama saya benar2 mengganggap 
stupid, karena memiliki chart of account sampai ribuan bahkan mungkin lebih.. 
yang ketika saya jelaskan metode Link dan Sub Journal dapat jauh 
mengefisiensikan dalam tujuan mengendalikan biaya proyek-proyek (solusi bagi yg 
sering terjadi overlap atau joint cost)

Mengenai Laporan posisi keuangan dan Laporan aktifitas, pada dasarnya mudah 
sekali di modifikasi.   Seandainya Bp Hadi berminat menjadi Distro - saya bisa 
buatkan GL khusus versi non-Profit Organization dan bapak bisa merujuk PSAK 45.

Bapak bisa menggunakan Japri, bila berminat menjadi Distro saya untuk GL for 
non profit Organization.


Rgrds 
Richard Roesnadi






--- Pada Sel, 16/2/10, Hadi Prayitno hadi_prayitn...@yahoo.com menulis:

Dari: Hadi Prayitno hadi_prayitn...@yahoo.com
Judul: Re: [Keuangan] Siapa mau jadi Distro Software Akuntansi General  Ledger?
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 16 Februari, 2010, 2:56 PM







 



  



  
  
  Terimakasih penjelasannya pak Richard Roesnadi. Mungkin bagus ya jurnal 
bisa rinci...tapi apakah software tersebut mampu melakukan hal-hal yang SANGAT 
membedakan antara BISNIS dengan NIRLABA...yaitu saat closing baik bulanan 
maupun tahunan maka seluruh biaya dan pendapatan masuk ke Pos Aktiva Bersih 
sesuai kelompoknya masing-masing (Tidak Terikat, Terikat Sementara dan Terikat 
Permanen). Inilah perbedaan mendasar software BISNIS dengan NIRLABASemua 
software BISNIS saya sudah coba, tetapi memiliki keterbatasan saat closing 
bulanan maupun tahunan, semua masuk ke pos Saldo Laba (Retained Earning) tanpa 
ada pengelompokkan Retained Earning. 



Mudah-mudahan penjelasan saya membantu pengembangan software GL Anda. Ada lebih 
dari 100 LSM yang menunggu informasi dari saya tentang pilihan software yang 
mudah bagi mereka dan sesuai PSAK45 tanpa harus konversi dulu ke Excell. 



Buat mas Anton MS Wardhana .Terimakasih info Zahirnya. Saya sudah mencoba 
dan mengaplikasikan buat beberapa LSM, tetapi tetap tidak mamupu Closing 
kedalam 3 kelompok Retained Earning sebagaimana yang dimaui oleh PSAK45. 
Tentang PlaKON dan SANGO, saya juga udah mencobadan memenuhi persyaratan 
PSAK45, tapi bila ada yang lain yang lebih sederhana... .akan dipertimbangkan.



Terimakasih.



Salam,



Hadi Prayitno,

Akuntan bagi NGO



 _ _ __

From: richard roesnadi roesna...@yahoo. co.id

To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com

Sent: Tue, February 16, 2010 12:48:08 AM

Subject: Re: [Keuangan] Siapa mau jadi Distro Software Akuntansi General  
Ledger?



Dear Anton M.W



Baiklah saya jelaskan sedikit mengenai keunggulan GL saya thd GL lain 
sehubungan dengan LSM.

LSM mendapat sumbangan bersyarat atau tidak bersyarat, proyek-proyeknya sangat 
banyak dan melibatkan aspek-aspek kontrol biaya dari berbagai sudut.

Pada umumnya, semua akunting hanya mengenal transaksi + Jurnal saja, paling 
banter ditambah dengan Link Jurnal.



Sedangkan GL saya memiliki Matrix Informasi dimana suatu Transaksi 
diterjemahkan ke dalam Jurnal dan tiap jurnal bisa dibuatkan Sub Jurnal lagi.



Secara sederhana saya analogikan menggunakan transaksi sbb:

Sebuah perusahaan memberikan makan siang kepada semua karyawannya dengan cara 
memasak di dapur perusahaan..  setiap hari staf kitchen berbelanja kepasar.. 
dengan kendaraan umum Sehingga Jurnalnya setiap hari sbb:



Biaya (Bhn) Dapur .. 999

Ongkos   ..  999

 Kas  ..  999



Bahan dapur itu kan bisa macam2, ada beras, minyak, sayur, daging, telur, 
dsbnyaa

Ongkos juga bisa macam2, bisa bajaj, taxi, angkot, ojek..

Toko yg menjual juga macam2.. bisa toko a, b, c,d..dsbnya. .



dapatkah system informasi GL menghasilkan laporan sbb?

1. Berapa pembelian daging sebulan? telur sebulan..? sayur sebulan ?

2. Berapa ongkos yg habis 

[Keuangan] Pelatihan MR OHSAS 18001 dan SMK3

2010-02-16 Terurut Topik FajarR
PELATIHAN MEMBANGUN MANAGEMENT REPRESENTATIVE (MR)
BERBASIS ISO 9001:2008, ISO 14001:2004,  OHSAS 18001:2007

Sabtu, 20 Februari 2010, Pukul 08.00-17.30 WIB di Pusat Studi Jepang, UI, Depok

Pendahuluan 
Saat ini banyak organisasi baik perusahaan jasa, pemerintah, lembaga pendidikan 
dan organisasi pelayanan publik yang sudah menerapkan ISO untuk meningkatkan 
kinerja, performa, efisiensi  kerja serta persyaratan bagi para customernya. 
Namun, terkadang dari sekian organisasi yang telah menerapkan ISO masih belum 
ditunjang oleh kemampuan Management Representative (MR) / Wakil Manajemen yang 
memadai dan berkompetensi dibidangnya sehingga banyak sekali organisasi yang 
tidak mendapat manfaatnya dan hanya menjadi beban kerja rutin dan penambahan 
biaya untuk penerapan ISO. Pelatihan ini di desain untuk membangun Management 
Representative (MR) yang memiliki kompetensi sesuai persyaratan dan mampu 
membangun, menerapkan, mengembangkan serta merawat sistem manajemen lebih baik 
sehingga performa kinerjapun semakin meningkat.

Trainer 
Ir. HERIYANTO, M.Si.
(Pakar , Konsultan Ahli  Praktisi  dari Indah Karya Register Certificate and 
Services (IKRCS)

Manfaat
1.Peserta dapat memahami membangun management representative yang baik sesuai 
standar Internasional ISO 9001 : 2008, ISO 14001:2004  OHSAS 18001:2007
2.Peserta mengetahui dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang 
Management Representative di suatu organisasi atau perusahaan.

Sasaran 
•Manajer ataupun wakil manajer (Management Representative / MR) perusahaan 
sektor jasa, produksi maupun perdagangan.
•Personil perusahaan yang terkait bidang mutu (QA/QC, Tim ISO maupun Produksi)
•Project Manager (Kontraktor maupun Konsultan)
•Mahasiswa dan Dosen yang ingin memahami dan mendalami Sistem.
•Pegawai / Pejabat Pemerintah terkait bidang Pelayanan Publik.
•Pengajar di lingkungan Sekolah yang ingin memahami dan mendalami sistem

Materi 
1.Teknik membangun sistem manajemen berbasis ISO  OHSAS bagi Management 
Representative
2.Tugas, tanggung jawab dan wewenang Management Representative di organisasi.
3.Struktur organisasi perusahaan dan kaitannya dengan jabatan Management 
Representative
4.Teknik mendesain peta proses bisnis oganisasi sesuai standar ISO  OHSAS bagi 
Management Representative 
5.Teknik mendesain visi, misi, kebijakan mutu, kebijakan lingkungan maupun K3 
serta sasaran yang hendak dicapai bagi Management Representative 
6.Teknik mendesain dokumen yang baik sesuai persyaratan dan kepentingan 
organisasi bagi Management Representative
7.Teknik mendesain program audit internal yang baik
*) Tanpa mengurangi substansi, bobot materi menyesuaikan dengan alokasi waktu 
pelaksanaan pelatihan

==

PELATIHAN OHSAS 18001:2007 dan SISTEM MANAJEMEN K-3
(KESEHATAN KESELAMATAN KERJA) 

Minggu, 21 Februari 2010, Pukul 08.00-17.30 WIB di Pusat Studi Jepang, UI, Depok


Pendahuluan 
Untuk menghadapi tantangan global, perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan 
daya saing dan efektifitas kerja. Peningkatan produktifitas dan moral kerja 
sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan performa bisnis, citra perusahaan 
dan manajemen perusahaan melalui perencanaan, pengukuran dan tindakan 
perbaikan. Untuk itu, peningkatan ini tentu saja diperlukan untuk memenuhi 
tuntutan customernya akan sertifikat SMK3. Standar yang saat ini menjadi acuan 
adalah OHSAS 18001:2007.

Trainer 
Ir. HERIYANTO, M.Si.
(Pakar , Konsultan Ahli  Praktisi  QMS,EMS, OHSAS,SMK3, K3RS,K3Pangan, K3 
Konstruksi, K3 Oil  Gas, K3 Industri, K3 Kimia dan Pengajar)

Manfaat
1.Memahami persyaratan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 
18001:2007
2.Memahami perbedaan antara OHSAS 18001:1999 dan OHSAS 18001:2007 
3.Mampu melakukan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 
OHSAS 18001:2007 di perusahaan
4.Mengimplementasikan dan memelihara Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan 
Kerja OHSAS 18001

Materi 
1.Pemahaman standar OHSAS 18001:2007
2.Pemahaman perbedaan standar OHSAS 18001:1999 dengan OHSAS 18001:2007 
3.Teknik penerapan OHSAS 18001:2007 
4.Teknik penyusunan tim K3 perusahaan dan Mendesain Peta Proses Bisnis 
Organisasi sesuai Standar OHSAS 18001:2007
5.Teknik mendesain HIRAC (Hazard Identification, Risk Assessment and Control) 
sesuai standar OHSAS 18001:2007 
6.Teknik mendesain dokumen sistem sesuai standar OHSAS 18001:2007
7.Pemahaman audit internal K3 berbasis OHSAS 18001:2007
8.Pemahaman Proses Sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 bagi Organisasi / Perusahaan 
yang menerapkan sistem.
 *) Tanpa mengurangi substansi, bobot materi menyesuaikan dengan alokasi waktu 
pelaksanaan pelatihan

==

Bentuk Pelatihan 
Ceramah, diskusi dan simulasi

Pendaftaran 
1. Download dan lengkapi formulir pendaftaran di www.nusantara-home.com
2. Transfer dana pelatihan dan fax bukti pembayaran (+KTM untuk mahasiswa) ke 
021-54-20-25-71
3. Reg via sms 

Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik Bayu Wirawan
Mas dani,

sebenarnya bisa disiasati dengan meminta customer untuk menyerahkan
surat referensi bank.


regards,
bayu

On 16/02/2010, sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com
sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com wrote:
 Mas Okeu.

 Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic
 industry.

 Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa
 customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan.

 Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke
 BI?

 Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK?

 Terimakasih

 Powered by Telkomsel BlackBerryŽ

 -Original Message-
 From: oka oka.wid...@indosat.net.id
 Date: Tue, 16 Feb 2010 09:56:07
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Black list

 Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan.

 SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses
 oleh Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya
 yang disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut.

 Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit
 dibank lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh
 pengurus (management) perusahaan tersebut.

 Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun
 perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul
 :
 - Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka
 bisa saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya),
 akibatnya bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah
 - Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data
 SID belum diupdate oleh petugas Bank dll.

 Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi
 financepun sudah diintegrasikan dalam SID  (CMIIW).

 Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA,
 KMG, KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak
 tanda bukti lunas Anda harus simpan.

 Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank
 atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via
 forum ini.

 Oka

 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@...
 wrote:



 --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote:


 From: rifkianto aribowo ow...@...
 Subject: [Keuangan] Black list
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM






 Dear ALL,

 kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X
 yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank
 Y. Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4
 jt untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X
 tidak bisa membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan
 kerahasiaan bank.

 Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada
 peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena
 ketika ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair.

 Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y.
 Apakah benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak
 menannyakan kepada petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat
 prihatin dengan rekanan tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan
 dikarenakan dia menjalani bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan
 kegigihan hingga menjadi besar seperti sekarang.

 Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan.

 Terima kasih


 Balasan :
 Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang
 dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah
 (tertunggak 2 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan
 menampilkan informasi pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank
 X, petugas bank X yang mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun
 jika semua kewajiban ke bank Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs
 terupdate kembali tanpa harus ada biaya apapun karena yang mengupdate info
 pinjaman ybs adalah petugas bank Y.
 jadi IMHO, ga ada biaya2an atau blacklist2an.
 CMIIW
 salam,
 Theradina










 [Non-text portions of this message have been removed]






 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 =
 Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
 -
 Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
 http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 -
 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
 posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati 

Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik Oka Widana
Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat rahasia, 
bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. Kemudian bank 
tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah yg mengajukan 
aplikasi kredit.
Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses 
pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan 
tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit.

Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya pasti 
tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya kredit 
macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, bank mana 
saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja.

 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com
Date: Tue, 16 Feb 2010 15:18:18 
To: AKIahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Black list

Mas Okeu.



Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic industry.



Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa 
customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan.



Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke BI?



Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK?



Terimakasih



Powered by Telkomsel BlackBerry®



-Original Message-

From: oka oka.wid...@indosat.net.id

Date: Tue, 16 Feb 2010 09:56:07 

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Re: [Keuangan] Black list



Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan.



SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses oleh 
Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya yang 
disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut.



Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit dibank 
lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh pengurus 
(management) perusahaan tersebut.



Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun 
perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul :

- Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka bisa 
saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya), akibatnya 
bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah

- Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data SID 
belum diupdate oleh petugas Bank dll.



Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi financepun 
sudah diintegrasikan dalam SID  (CMIIW).



Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA, KMG, 
KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak tanda 
bukti lunas Anda harus simpan.



Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank 
atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via 
forum ini.



Oka



--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@... wrote:



 

 

 --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote:

 

 

 From: rifkianto aribowo ow...@...

 Subject: [Keuangan] Black list

 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

 Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM

 

 

   

 

 

 

 Dear ALL,

 

 kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X 
 yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank Y. 
 Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4 jt 
 untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X tidak bisa 
 membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan kerahasiaan bank.

 

 Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada 
 peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena ketika 
 ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair.

 

 Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y. Apakah 
 benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak menannyakan kepada 
 petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat prihatin dengan rekanan 
 tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan dikarenakan dia menjalani 
 bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan kegigihan hingga menjadi besar 
 seperti sekarang.

 

 Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan. 

 

 Terima kasih

 

 

 Balasan :

 Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang 
 dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah (tertunggak 2 
 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan menampilkan informasi 
 pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank X, petugas bank X yang 
 mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun jika semua kewajiban ke bank 
 Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs terupdate kembali tanpa harus ada 
 biaya apapun karena yang mengupdate info pinjaman ybs 

Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik verthandy

Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D,

Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu saya 
boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini adalah 
sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI?

Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan nasabahnya 
agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat laporan kredit 
macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah untuk menantang 
keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank mana yang 
mengklaim kredit macet.

Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit 
macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak 
tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya aturan 
aneh yang malah merugikan bank ini?

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote:

 Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat 
 rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. 
 Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah 
 yg mengajukan aplikasi kredit.
 Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses 
 pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan 
 tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit.
 
 Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya pasti 
 tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya kredit 
 macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, bank 
 mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja.




[Keuangan] pecahan seribuan

2010-02-16 Terurut Topik Agung Triwibowo
Sekedar mau nanya sedikit nih bos, 

Bener ga sih Bank Indonesia udah ga cetak uang pecahan 1000-an ? karena
sekarang susah banget nuker uang seribuan yang baru ke bank,adanya
justru 2000-an, kalaupun ada pasti dapetnya yang jelek2.. kucel2 semua
.. 

trus sekarang jadi brasa banget, kalo kita parkir motor dipinggir jalan,
kalau kita kasih 2000 pasti ga dikembaliin kembaliannya, padahal Jukir
juga tau kalau tarifnya Cuma 1000. 

yang jadi pertanyaan dengan adanya uang 2000-an itu apa ga bikin inflasi
karena harga2 yang tadinya ganjil seribu , karena uang 1000-an nya ga
ada akhirnya harganya jadi digenapin. (misal harga 1000 jadi 2000, atau
3000 brubah jadi 4000) 

 

maap karena orang awam jadi masih belum tau update perkembangan mengenai
keuangan  :-)

 

Terima kasih 

 

 


PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia:
The contents of this e-mail and its attachments, if any, are for the intended 
recipient(s) only and may contain proprietary, confidential or otherwise
private information. If you are not the intended recipient or if you have 
inadvertently received this email, please note that any use, disclosure, 
copying, distribution or any action taken or omitted to be taken in reliance on 
this e-mail or any attachments hereto is prohibited and may be 
unlawful, and that you should delete this e-mail and its attachments, if any, 
and duly notify us of the miss delivery by e-mailing the sender.


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] pecahan seribuan

2010-02-16 Terurut Topik jemitra
Lho bukankah strategi ini  sudah ada sejak dulu, ingat pelajaran analisa IS-LM 
bukunya pak Boediono  (atau salah satu kebiasaan buruk kita ya ?). Uang 100 
kertas diganti uang logam, demikian jg dengan uang 500, bahkan kenek bis 
menolak (membuang) uang logam 50 dan 25. Biasanya alasannya lebih karena biar 
awet, uang kertas cepat rusak, uang logam awet. Sebenarnya inflasi ya.
-Original Message-
From: Agung Triwibowo atriwib...@rcti.tv
Date: Wed, 17 Feb 2010 09:26:01 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] pecahan seribuan

Sekedar mau nanya sedikit nih bos, 

Bener ga sih Bank Indonesia udah ga cetak uang pecahan 1000-an ? karena
sekarang susah banget nuker uang seribuan yang baru ke bank,adanya
justru 2000-an, kalaupun ada pasti dapetnya yang jelek2.. kucel2 semua
.. 

trus sekarang jadi brasa banget, kalo kita parkir motor dipinggir jalan,
kalau kita kasih 2000 pasti ga dikembaliin kembaliannya, padahal Jukir
juga tau kalau tarifnya Cuma 1000. 

yang jadi pertanyaan dengan adanya uang 2000-an itu apa ga bikin inflasi
karena harga2 yang tadinya ganjil seribu , karena uang 1000-an nya ga
ada akhirnya harganya jadi digenapin. (misal harga 1000 jadi 2000, atau
3000 brubah jadi 4000) 

 

maap karena orang awam jadi masih belum tau update perkembangan mengenai
keuangan  :-)

 

Terima kasih 

 

 


PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia:
The contents of this e-mail and its attachments, if any, are for the intended 
recipient(s) only and may contain proprietary, confidential or otherwise
private information. If you are not the intended recipient or if you have 
inadvertently received this email, please note that any use, disclosure, 
copying, distribution or any action taken or omitted to be taken in reliance on 
this e-mail or any attachments hereto is prohibited and may be 
unlawful, and that you should delete this e-mail and its attachments, if any, 
and duly notify us of the miss delivery by e-mailing the sender.


[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] pecahan seribuan

2010-02-16 Terurut Topik Ryan Fitriyanto
Seingat saya pernah ada yang posting di AKI#malesnyari

Nilai intrinsik uang juga terkait dengan biaya pembuatannya i.e. biaya
pencetakannya.

Dengan menerbitkan pecahan 2.000 artinya bisa memangkas biaya pencetakan 2
lembar 1.000.

Nah, masalahnya saya lupa ini berkaitan sama apa, inflasi kah atau apa
hehehehe

Salam

ryan

2010/2/17 jemi...@yahoo.com



 Lho bukankah strategi ini sudah ada sejak dulu, ingat pelajaran analisa
 IS-LM bukunya pak Boediono (atau salah satu kebiasaan buruk kita ya ?). Uang
 100 kertas diganti uang logam, demikian jg dengan uang 500, bahkan kenek bis
 menolak (membuang) uang logam 50 dan 25. Biasanya alasannya lebih karena
 biar awet, uang kertas cepat rusak, uang logam awet. Sebenarnya inflasi ya.
 



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik oka
Saya ngak tahu yang dimaksud credit report itu apa? yang menurut bung Verthady 
dapat diminta cukup dengan menggunakan KTP...

Selain itu saya kira, tidak tepat juga jika kita bersikap terlalu curiga. 
Bukankah dalam berbisnis selalu ada prinsip good faith? lagipula bank adalah 
lembaga kepercayaan.tidak tepat jika ada kecurigaan bahwa dengan adanya SID 
bank akan menyandera calon debiturnya, dengan cara membuat laporan kredit palsu.

Perlu diketahui bahwa laporan ke BI dari bank2 di Indonesia, banyak sekali. 
Masing2 laporan, ada yang on line ada yang berkala, saling terkait satu dengan 
yang lain. Akan sangat sulit jika bank berbohong disuatu laporan, tanpa 
berbohong dilaporan lain. Contoh, jika bank mengeluarkan laporan kredit 
macet, dilaporan CAR pasti akan langsung ada pengaruhnya dstjadi tak ada 
pointnya bank membuat laporan kredit macet palsu

Soal apakah nasabah boleh menyanggah laporan yang ada di SIDnah ini yang 
berabe memang. Seperti saya contohkan dibawah, biasanya petugas bank tidak 
menyebutkan secara jelas dimana kita punya kredit macet. Kalo kita memang 
merasa bahwa kita punya masalah dengan tagihan kartu kredit, KPM atau KPR, 
dengan gampang kita tahu bank yang dimaksud. Segara kita bisa melakukan follow 
upAkan tetapi jika kita tak merasa sama sekali, nah ini yang bisa jadi 
masalah.sedangkan bank dimana kita baru mengajukan 

Mungkin teman2 yang bekerja di BI atau bank lain bisa memberi penjelasan 
tambahan



Oka


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, verthandy vertha...@... 
wrote:

 
 Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D,
 
 Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu 
 saya boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini 
 adalah sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI?
 
 Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan 
 nasabahnya agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat 
 laporan kredit macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah 
 untuk menantang keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank 
 mana yang mengklaim kredit macet.
 
 Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit 
 macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak 
 tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya 
 aturan aneh yang malah merugikan bank ini?
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana oka@ wrote:
 
  Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat 
  rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. 
  Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah 
  yg mengajukan aplikasi kredit.
  Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses 
  pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan 
  tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit.
  
  Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya 
  pasti tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya 
  kredit macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, 
  bank mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja.





Re: [Keuangan] pecahan seribuan

2010-02-16 Terurut Topik si Nung
On 17 Feb 2010 at 10:00, Ryan Fitriyanto wrote:

 Seingat saya pernah ada yang posting di AKI#malesnyari
 
 Nilai intrinsik uang juga terkait dengan biaya
 pembuatannya i.e. biaya pencetakannya. 
 
 Dengan menerbitkan pecahan 2.000 artinya bisa
 memangkas biaya pencetakan 2 lembar 1.000. 
 
 Nah, masalahnya saya lupa ini berkaitan sama apa,
 inflasi kah atau apa hehehehe 

malesnyari ditransformasi menjadi malesnya_RI ?

:)

(sol)

 Salam
 
 ryan

sinung

 
 2010/2/17 jemi...@yahoo.com
 





/*-sig-

http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html

http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab

-sig-*/








Re: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik harri3081
Setau saya siy SID tdk bisa diperoleh secara umum. Karena sifatnya sangat 
confidential. 
Lagian tiap bank saat men inquiry data  SID wajib lapor ke BI kok :). 
Masalah oknum bank yg meminta duid itu mungkin cm alasan ajah utk proses 
kelancaran kredit dan tdk ada sangkut pautnya dengan record di SID. Kecuali, 
nasabah tsb memang punya masalah dengan kreditnya di bank sebelumnya. Dan bank 
tidak bs langung mengubah begitu saja kolektibilitas nasabah tsb, krn banyak 
aturan yg hrs di patuhi.
success is not created overnight, but patience and hardwork of financial 
literacy as well, that's the key to financial freedom and live happily

-Original Message-
From: oka oka.wid...@indosat.net.id
Date: Wed, 17 Feb 2010 03:14:26 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Black list

Saya ngak tahu yang dimaksud credit report itu apa? yang menurut bung Verthady 
dapat diminta cukup dengan menggunakan KTP...

Selain itu saya kira, tidak tepat juga jika kita bersikap terlalu curiga. 
Bukankah dalam berbisnis selalu ada prinsip good faith? lagipula bank adalah 
lembaga kepercayaan.tidak tepat jika ada kecurigaan bahwa dengan adanya SID 
bank akan menyandera calon debiturnya, dengan cara membuat laporan kredit palsu.

Perlu diketahui bahwa laporan ke BI dari bank2 di Indonesia, banyak sekali. 
Masing2 laporan, ada yang on line ada yang berkala, saling terkait satu dengan 
yang lain. Akan sangat sulit jika bank berbohong disuatu laporan, tanpa 
berbohong dilaporan lain. Contoh, jika bank mengeluarkan laporan kredit 
macet, dilaporan CAR pasti akan langsung ada pengaruhnya dstjadi tak ada 
pointnya bank membuat laporan kredit macet palsu

Soal apakah nasabah boleh menyanggah laporan yang ada di SIDnah ini yang 
berabe memang. Seperti saya contohkan dibawah, biasanya petugas bank tidak 
menyebutkan secara jelas dimana kita punya kredit macet. Kalo kita memang 
merasa bahwa kita punya masalah dengan tagihan kartu kredit, KPM atau KPR, 
dengan gampang kita tahu bank yang dimaksud. Segara kita bisa melakukan follow 
upAkan tetapi jika kita tak merasa sama sekali, nah ini yang bisa jadi 
masalah.sedangkan bank dimana kita baru mengajukan 

Mungkin teman2 yang bekerja di BI atau bank lain bisa memberi penjelasan 
tambahan



Oka


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, verthandy vertha...@... 
wrote:

 
 Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D,
 
 Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu 
 saya boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini 
 adalah sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI?
 
 Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan 
 nasabahnya agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat 
 laporan kredit macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah 
 untuk menantang keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank 
 mana yang mengklaim kredit macet.
 
 Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit 
 macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak 
 tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya 
 aturan aneh yang malah merugikan bank ini?
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana oka@ wrote:
 
  Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat 
  rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. 
  Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah 
  yg mengajukan aplikasi kredit.
  Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses 
  pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan 
  tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit.
  
  Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya 
  pasti tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya 
  kredit macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, 
  bank mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja.






[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik arianro
Dugaan saya yg dimaksud dari pembicaraan SID adalah IDI BI yg dalam email
dibawah disebut credit report. Hasil dari SID salah satunya adalah IDI BI.
IDI BI memang bisa diakses oleh ybs atau bank apabila ada permohonan dari
ybs.
 
Kalau bank membuat laporan kredit palsu atas nasabahnya, yang celaka bukan
nasabahnya tetapi banknya.

  _  

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of verthandy
 
 Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D,

Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu
saya boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini
adalah sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI?

Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan
nasabahnya agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat
laporan kredit macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah
untuk menantang keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank
mana yang mengklaim kredit macet.

Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan
kredit macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang
seharusnya layak tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa
alasan munculnya aturan aneh yang malah merugikan bank ini?



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [Keuangan] Black list

2010-02-16 Terurut Topik arianro
IDI BI hanya dapat diakses oleh lembaga keuangan bank dan non bank yg
anggota IDI (credit bureau) BI. Melihat usahanya yg express/logistic
industry, rasanya tidak anggota dari credit bureau BI. OJK bukan credit
bureau, fungsinya beda.

-Original Message-
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com

Mas Okeu.  Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di
express/logistic industry.  Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak?
Kepentingannya utk analisa customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy
berikan.  Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data
tsb ke BI?  Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK?
Terimakasih



RE: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?

2010-02-16 Terurut Topik arianro
Kalau setelah akhir hari kembali normal, kejadian itu biasanya karena
human error (salah posting) bukan karena bug dan tidak ada di IT yg namanya
minor risk.

-Original Message-
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of
wa...@ahlikeuangan-indonesia.com

Saya juga sering mengalami di bank BCA. Tapi biasanya temporary dan kembali
ke saldo yang benar. Jumlahnya sekitar 20an jt, 50an jt, bahkan sempat
189jt. Waktu itu tercetak di buku tabungan. Saya sempat tanya ke cso dia
cuma bilang gak ada masalah. Setelah beberapa jam saldo normal kembali.  Ada
teman yang cerita sempat ambil cash waktu dia dapet saldo siluman ini dan
tidak difollow up oleh bank.  IMHO, Mungkin pihak IT bank sudah tahu ada
bug ini dan dianggap minor risk :-) Kalaupun sampai trilyunan kan ada
maksimum pengambilan (melalui e-channel ataupun teller) per hari.  Luckydraw
kalee... :-)



Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana

2010-02-16 Terurut Topik nazarjb
Bagai mana jika dianggap keduanya salah? :-)
Solusinya:
Gunakan data nakertrans dan BPS lalu ambil reratanya. Sederhananya: angka-angka 
data BPS + angka-angka nakertrans lalu dibagi 2. Terus gunakan alfa (asumsi 
keliru/tidak percaya) sebesar 5%- 20 % .

Gimana?

Salam
Nazar
On: Tebo-Jambi

--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Reza P rezap...@... wrote:

 Artikel ini salah kutip, ada lonjakan pengangguran, atau data Kementrian 
 nakertrans/BPS yang salah?
 
 Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 
 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan 
 sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih 
 fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur 
 dengan bekerja di sektor informal.
 
 Kebetulan saya lagi mengcompile data tenaga kerja daerah, jadi sekalian saja 
 ngambil data Angkatan Kerja tahun 2008 dari situs 
 http://www.nakertrans.go..id/ seperti ini
 Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah 
  SD 34.258.590 24.101.931 58.360.521 
 S M T P 14.170.254 7.392.684 21.562.938 
 S M T A 16.123.986 7.854.325 23.978.311 
 AKADEMI/DIPLOMA 1.577.634 1.602.839 3.180.473 
 UNIVERSITAS 2.694.617 1.700.587 4.395.204 
 Jumlah 68.825.081 42.652.366 111.477.447 
 
 Data Pengangguran Terbuka BPS (Feb 2009) menunjukkan ini 
 No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2009 (Feb) 
 1 Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat SD 2 620 049 
 2 Sekolah Dasar 2 054 682 
 3 SLTP 2 133 627 
 4 SMTA 1 337 586 
 5 Diploma I/II/III/Akademi 486 399 
 6 Universitas 626 621 
   Total 9 258 964 
 
 Jadi data statistik mana yang benar?
 Maaf kalau OOT.
 
  Salam,
 Reza 




Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf

2010-02-16 Terurut Topik lubeckym
1. wah wah.. you got me all wrong bung pras. Posting anda sebelumnya memang 
menarik sehingga saya comment. Itupun saya baru start dengan penggunaan kata 
kita dan belum substansinya. Saya elaborasi singkat saja ya dan ini comment 
saya yg terakhir supaya anda tidak salah tangkap bhw saya mencari-cari 
kesalahan apalagi menduga anda totaliter. Ini jg jauh panggang dari api..:-)  
ini kan forum diskusi supaya saya  anda bisa bertukar pikiran atau at least 
melatih sel2x kelabu..

2. Awalnya saya mau konter ide2x anda ttg politik terutama ketika anda bilang 
bhw kita turut andil atas wajah politik bangsa ini termasuk jg sikap dan 
tutur politisi serta jg ttg sikap apolitis. Saya memang tdk setuju dng 
penggunaan kata kita dlm konteks tsb. Karena itu berarti saya terlibat 
bertanggung jawab atas kondisi politik yang ada. Padahal pengalaman dan sikap 
saya selama ini justru sebaliknya. Karena sumber legitimasi power negara/state 
itu ada di rakyat, maka rakyat sebenarnya juga punya hak untuk ignore the state 
[meminjam istilah herbert spencer ya]. Negara/state saya pahami sbg organisasi 
dari political means baik itu Govt dan birokratnya, politisi di legislatif dan 
jg  birokrat di yudikatif. Merekalah otoritas yg memonopoli [atau oligopoli?] 
pengambilan keputusan tertinggi dlm satu teritorial. Dan dari pengalaman 
sejarah telah ditunjukkan bhw  negara/state itu by nature cenderung bersifat 
parasit [ada jg yg predator malah] yg expansif dan menggerogoti kebebasan 
individu rakyatnya. Atas dasar itu saya memilih utk meng-exercise hak saya utk 
ignore the state dengan bersikap against politics. Dan karena itu saya pikir 
tdk perlu bertanggung jawab atas kondisi politik yg ada. 

3. Saya kok jadi teringat dng oppenheimer [dari bukunya the state ato apalah] 
yang  bilang, ada 2 cara meraih kekayaan/kemakmuran yaitu dengan economical 
means [free trade, vouluntary exchange,free to choose] dan political means [use 
power/koersion].  Dan tentunya saya jadi mahfum, bhw apa yang dilakukan 
politisi kita tidak lepas dari motif mencari kekayaan buat diri sendiri dan 
golongannya at the expense of other people. Aliran ekonomi public choice theory 
[buchanan, tullock] jg mengajarkan hal yg sama supaya melihat nature politik 
dari motif ekonomi.

4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik 
terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah yg 
menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat lebih 
suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang sbg virus 
yg menjangkiti], buat saya itu masih lebih baik daripada yg dilakukan politisi 
kita. At least peserta kontes narsis ini tidak merugikan pihak lain.

salam damai,
lubeck

  - Original Message - 
  From: prastowo prastowo 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, February 16, 2010 1:49 PM
  Subject: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima 
Dana Century --Maaf



  Saya sedang beropini tetapi temanya merefleksikan problem sosial. Dan yang 
'sosial' akan menjadi lucu bila didekati secara individual. Anda ini kok 
kesannya mencari-cari kesalahan. Silahkan baca artikel opini di media masa, 
ambil contoh Kompas. Tajuk Rencana hari ini memakai kata 'kita' sebagai kata 
ganti, padahal itu tak mewakili keseluruhan. Apakah semua orang pasti 
bersetuju? Saya malah tidak paham beda 'opini' dan 'orasi', bukankah orasi bisa 
jadi sebagai sarana menyampaikan opini? (jika benar pemahaman saya, bahwa 
secara etimologis 'orasi' berakar dari kata 'oratio' yg artinya bicara, 
berdiskursus, etc. beda dg 'rhetoric' yg memang diasalkan sebagai ketrampilan 
berargumen untuk memengaruhi opini orang sebagaimana dipraktikkan kaum Sofis di 
Yunani kuno itu ).

  Jika Anda keberatan, tinggal ganti saja kata 'kita' itu dengan 'saya dan 
sebagian kecil dari Anda', 'saya dan sebagian besar dari Anda', 'Saya dan 
hampir seluruhnya dari orang Indonesia', dll..(ini maksud dari kemiskinan 
kata-kata itu...jika memang kata-kata itu kaya, apakah kata ganti yg tepat utk 
mewakili gagasan 'bukan tunggal' namun juga 'bukan keseluruhan'?).

  Saya kira tiap generalisasi mengandung bahaya totalisasi. Saya maklum dg 
kekhawatiran Anda. Tapi mendugai bahwa saya lalu akan otoriter dan mengeksklusi 
liyan dalam konteks ini, jauh panggang dari api ( bahkan Pak Rachman. pun 
berbeda, dan wajar2 saja kan? )Itu rasanya sekedar mewakili keprihatinan banyak 
orang. Toh, lagi2 Kompas seringkali menurunkan tulisan dg kata ganti 'kita' 
tanpa wajib bertanya dulu apakah semua boleh diwakilinya bukan? misalnya 
liputan ttg bahaya internet bagi anak, Kompas mengajak 'kita' mewaspadai dan 
menjaga anak-anak 'kita'. Sayang sekali Kompas tak bertanya kepada Anda, karena 
siapa tahu Anda tidak punya kekhwatiran seperti itu.

  Selebihnya saya memohon maaf jika tulisan awal saya terpahami menyertakan 
Anda dan sebagian warga milis ini. Kepada warga yg lain tentu harus 

[Keuangan] Oot: istilah Cium itu....

2010-02-16 Terurut Topik nazarjb
Barusan saya baca judul sebuah berita Golkar Cium ada konspirasi dalam aliran 
dana century

Lalu muncul beberapa pertanyaan. Ciumannya itu yang seperti apa? Apa seperti 
ciuman anak-anak remaja kepada pacarnya? atau ciuman pasangan suami istri, atau 
seperti ciuman anak kepada ortu dan ortu kepada anak. atau seperti ciuman 
anjing pelacak yang terlatih? Jika seperti ciuman anjing pelacak, maka golkar = 
anng pelacak dong? :-)
Terus jika memang seperti ciuman anjing pelacak, maka apakah memang 
anjing-anjingnya benar-benar sudah terlatih? (waduh...istilahnya jadi aneh, 
habis jika mau dibikin sepeti kucing mencium tikus, kurang tepat. karena kucing 
mengandalkan telinga dan mata).
Ya, apakah penciumannya benar-benar sudah terlatih seperti an...ing pelacak 
terlatih mencium Narkoba. Tetapi kadang-kadang ada juga an...ing pelacak yang 
salah cium 
Nah kita tunggu hasil ciuman pansus DPR terhadap aliran dana century. jika 
ciumannya bagus, tepat dan akurat maka harus didukung. dan jika ciumannya tidak 
akurat, ya...harus dilatih lagi :-)

Salam
Nazar
On: Tebo-Jambi



Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf

2010-02-16 Terurut Topik Ari Condro
saya suka dengan poin nomer 4.  wahahaha ...  saya jadi paham pilihan kang
lubeck belakangan ini.  (kayaknya sudah waktunya mengembara bro, biar otak
ndak sakit karena kudu memaksa diri berapatis ria dewasa ini).





2010/2/17 lubeckym lubec...@indosat.net.id



 4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik
 terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah
 yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat
 lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang
 sbg virus yg menjangkiti], buat saya itu masih lebih baik daripada yg
 dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak
 merugikan pihak lain.

 salam damai,

 lubeck
 .

 




-- 
salam,
Ari


[Non-text portions of this message have been removed]



Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf

2010-02-16 Terurut Topik prastowo prastowo
Pak Arcon...nambahin saja, salah satu ekses selebriti2an itu adalah intelektual 
yg kebelet jadi selebriti, akhirnya melakukan plagiarisme.
Bisa dibaca di   
http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/17/insight-plagiarism-academia-and-cult-celebrity.html
 
Saya kira secara normatif pilihan pada corak ideologi ekonomi-politik global 
(kapitalisme-liberalistik) berpengaruh pada hal ini...Ini bukan soal anti atau 
pro kapitalisme-liberalisme, melainkan apa yang sekarang ada tetap butuh 
dipikir ulang

salam,


pras




Dari: Ari Condro masar...@gmail.com
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 16 Februari, 2010 22:06:51
Judul: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima  
Dana Century --Maaf

  
saya suka dengan poin nomer 4.  wahahaha ...  saya jadi paham pilihan kang
lubeck belakangan ini.  (kayaknya sudah waktunya mengembara bro, biar otak
ndak sakit karena kudu memaksa diri berapatis ria dewasa ini).

2010/2/17 lubeckym lubec...@indosat. net.id



 4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik
 terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah
 yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat
 lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang
 sbg virus yg menjangkiti] , buat saya itu masih lebih baik daripada yg
 dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak
 merugikan pihak lain.

 salam damai,

 lubeck
 .

 


-- 
salam,
Ari

[Non-text portions of this message have been removed]


 


  Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf

2010-02-16 Terurut Topik lubeckym
benar friend.. tadinya aku pikir internet bisa jadi domain yg bebas dari 
intervensi negara dan keparat2xnya..eh aparat2xnya..tp skrg mereka pun sdh 
mulai masuk lewat UU ITE dan RPM kontent.
Seandainya aku ada uang banyak, mungkin aku tinggal di luar angkasa aja, 
mengorbit bumi bersama alien-alien yg mudah2xn belum terkontaminasi politik.
atau mungkin juga pergi ke laut..aku pikir laut belum jadi target operasi 
mereka..

:-)

  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 17, 2010 1:06 PM
  Subject: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima 
Dana Century --Maaf



  saya suka dengan poin nomer 4. wahahaha ... saya jadi paham pilihan kang
  lubeck belakangan ini. (kayaknya sudah waktunya mengembara bro, biar otak
  ndak sakit karena kudu memaksa diri berapatis ria dewasa ini).

  2010/2/17 lubeckym lubec...@indosat.net.id

  
  
   4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik
   terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah
   yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat
   lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang
   sbg virus yg menjangkiti], buat saya itu masih lebih baik daripada yg
   dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak
   merugikan pihak lain.
  
   salam damai,
  
   lubeck
   .
  
   
  

  -- 
  salam,
  Ari

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

  __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature 
database 4872 (20100216) __

  The message was checked by ESET Smart Security.

  http://www.eset.com


[Non-text portions of this message have been removed]