Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
Artikel ini salah kutip, ada lonjakan pengangguran, atau data Kementrian nakertrans/BPS yang salah? Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan bekerja di sektor informal. Kebetulan saya lagi mengcompile data tenaga kerja daerah, jadi sekalian saja ngambil data Angkatan Kerja tahun 2008 dari situs http://www.nakertrans.go..id/ seperti ini Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah SD 34.258.590 24.101.931 58.360.521 S M T P 14.170.254 7.392.684 21.562.938 S M T A 16.123.986 7.854.325 23.978.311 AKADEMI/DIPLOMA 1.577.634 1.602.839 3.180.473 UNIVERSITAS 2.694.617 1.700.587 4.395.204 Jumlah 68.825.081 42.652.366 111.477.447 Data Pengangguran Terbuka BPS (Feb 2009) menunjukkan ini No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2009 (Feb) 1 Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat SD 2 620 049 2 Sekolah Dasar 2 054 682 3 SLTP 2 133 627 4 SMTA 1 337 586 5 Diploma I/II/III/Akademi 486 399 6 Universitas 626 621 Total 9 258 964 Jadi data statistik mana yang benar? Maaf kalau OOT. Salam, Reza From: Firman Surbakti firm...@dwac-ca.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wed, February 10, 2010 3:45:13 PM Subject: RE: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana Sperti kata pepatah.impian bernilai Rp 1,- ..tapi Realisasi/Tindakan bernilai Rp 1 milyar..(bener nggak yah pepatah ini ..paling tidak pesannya sampai hehe) Manusia semakin pintar ...semakin tahu yang namanya Risiko..sedangkan yg nggak sekolah..tidak terlalu banyak tahu mengenai Risiko.. Makanya sangat logis bagi saya .orang yg tidak sekolah ..lebih berani membuka bisnis ..dibandingkan yg sekolah tinggi-tinggi .walaupun risiko bangkrut juga besar ..namun yg berhasil juga tidak sedikit. Regards Firman _ From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Muh. Nurul Falah Sent: Wednesday, February 10, 2010 1:36 PM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana Mengutip ucapan Purdi Chandra di salah satu seminarnya : Kalau kuliah jangan sampai dapat IPK yg gede, tapi bergaullah dengan mereka yang ber IPK gede. Setelah lulus, rekrut mereka menjadi karyawan Anda. Karena kalau Anda ber IPK gede, maka bawaannya ingin menjadi karyawan perusahaan saja. [?] Seorang kawan sempat berpikir untuk membakar seluruh ijasahnya (mulai SD s/d master) dengan harapan dia tidak lagi mengandalkan ijasah tersebut benar-benar full all out dalam berwiraswasta... entahlah apakah ini jadi dilaksanakan olehnya atau tidak [?] Pada 10 Februari 2010 13:11, Ical Moci ical.m...@gmail. mailto:ical.moci%40gmail.com com menulis: Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan hidup. Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-( === Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana * *Suhendra* - detikFinance ** * Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja bagi orang lain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010). Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang lain, katanya. Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk bekerja. Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan karyawan, katanya. Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan bekerja di sektor informal. Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun, kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan tinggi, ucapnya. Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan demikian rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk bisa terus meningkat. Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga menjadi 5%,
Re: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?
Saya juga sering mengalami di bank BCA. Tapi biasanya temporary dan kembali ke saldo yang benar. Jumlahnya sekitar 20an jt, 50an jt, bahkan sempat 189jt. Waktu itu tercetak di buku tabungan. Saya sempat tanya ke cso dia cuma bilang gak ada masalah. Setelah beberapa jam saldo normal kembali. Ada teman yang cerita sempat ambil cash waktu dia dapet saldo siluman ini dan tidak difollow up oleh bank. IMHO, Mungkin pihak IT bank sudah tahu ada bug ini dan dianggap minor risk :-) Kalaupun sampai trilyunan kan ada maksimum pengambilan (melalui e-channel ataupun teller) per hari. Luckydraw kalee... :-) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com Date: Mon, 8 Feb 2010 16:38:05 Subject: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun? Rekan-rekan yth., Saya tidak tahu apa lagi yang salah di negara ini. Kisah di bawah menceritakan, Alimin yang hanya punya *Rp. 5 juta* di tabungan, kemudian - *for some mysterious reasons* - tiba-tiba *naik menjadi Rp. 13 triliun*, dan saat lainnya ternyata *ada penarikan Rp. 22 triliun* sehingga tabungannya menjadi *minus Rp. 9 triliun. **Two questions remain in my head:* -1. Sejak kapan seseorang bisa men-debet uang lebih daripada saldo? -2. Dan apakah bisa nantinya saldo minus tersebut dipelintir menjadi hutang si nasabah? Salam, CA Source: http://www.detiknews.com/read/2010/02/08/122507/1295059/10/kisah-alimin-rp-13-triliun-yang-kaya-sekaligus-miskin-mendadak --begins-- Kisah Alimin 'Rp 13 Triliun' yang Kaya Sekaligus Miskin Mendadak Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews dok detikcom Makassar - Alimin, terkejut bukan kepalang saat mengetahui dana tabungannya di Bank M melonjak pesat menjadi Rp 13 triliun. Dan dia lebih terkejut lagi karena tak lama kemudian tabungannya justru menjadi minus Rp 9 triliun. Alimin adalah petani sederhana di kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Tak hanya sederhana, dia juga gemar menabung. Sedikit demi sedikit, hasil kerja kerasnya disimpan di Bank M cabang Pare-pare. Sekitar November 2008, Alimin mendatangi kantor Bank M cabang Pare-pare. Dia berniat meminta print out tabungannya untuk mengetahui data terbaru jumlah tabungannya. Jantung Alimin mendadak berdegup keras saat melihat deretan angka di buku tabungannya. Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3 November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta, ungkap Alimin kepada detikcom melalui telepon, Senin (8/2/2010). Wajar memang bila jantung Alimin mendadak berdegup keras. Bagi dirinya yang cuma seorang petani, jumlah uang sebanyak itu di tabungannya adalah sangat tidak masuk di akal. Dia senang, bercampur bingung. Batinnya bertanya-tanya dari mana uang sebanyak itu? Bagaimana bisa dia kaya mendadak? Ini kenyataan atau cuma mimpi? Semua pertanyaan itu berkecamuk di benak pria berusia 43 tahun ini. Dia juga sempat bertanya ke anaknya, apakah mengirimkan uang ke dirinya sebanyak itu. Tentu saja sang anak menjawab dengan tegas, tidak! Keterkejutan Alimin ternyata tidak sampai di situ. Tiga hari kemudian dia kembali ke kantor Bank M. Dia ingin memastikan apakah uang sebanyak itu benar-benar ada di rekeningnya. Tapi kenyataan sebaliknya yang dia dapat. Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9 triliun, ungkap Alimin. Menurut Alimin, saat itu dirinya langsung lemas. Kalau itu benar, bagaimana bisa dia membayar utang sedemikian besar. Sampai tujuh turunan keluarganya pun utang itu tidak akan lunas. Alimin akhirnya meminta penjelasan dari pihak Bank M. Dia memperoleh jawaban, bahwa itu semata-mata persoalan teknis. Alimin diminta tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Dananya juga dijamin tidak hilang. Lalu mengapa Alimin baru mengungkapkan kasusnya tersebut sekarang ini? Menurut Alimin, hal itu terkait dengan maraknya kasus rekening nasabah sejumlah bank yang bermasalah belakangan ini. Dia khawatir, apa yang dialaminya sekitar 1 tahun lalu lebih itu menjadi persoalan bagi dirinya. Memang selama ini tidak ada masalah dengan rekening saya. Saya juga tidak diminta membayar utang Rp 9 triliun. Saya cuma khawatir ada apa-apa nantinya. Saya ingin tahu dari mana uang itu, dan ke mana larinya, agar tidak jadi masalah di kemudian hari, ungkap Alimin. --ends-- [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila
Re: [Keuangan] Black list
Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan. SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses oleh Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya yang disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut. Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit dibank lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh pengurus (management) perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul : - Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka bisa saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya), akibatnya bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah - Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data SID belum diupdate oleh petugas Bank dll. Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi financepun sudah diintegrasikan dalam SID (CMIIW). Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA, KMG, KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak tanda bukti lunas Anda harus simpan. Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via forum ini. Oka --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@... wrote: --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote: From: rifkianto aribowo ow...@... Subject: [Keuangan] Black list To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM Dear ALL, kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank Y. Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4 jt untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X tidak bisa membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan kerahasiaan bank. Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena ketika ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair. Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y. Apakah benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak menannyakan kepada petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat prihatin dengan rekanan tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan dikarenakan dia menjalani bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan kegigihan hingga menjadi besar seperti sekarang. Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan. Terima kasih Balasan : Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah (tertunggak 2 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan menampilkan informasi pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank X, petugas bank X yang mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun jika semua kewajiban ke bank Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs terupdate kembali tanpa harus ada biaya apapun karena yang mengupdate info pinjaman ybs adalah petugas bank Y. jadi IMHO, ga ada biaya2an atau blacklist2an. CMIIW salam, Theradina [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] Re: Vacancy: BUSINESS DEVELOPMENT MANAGER (Code: BDM)
DAP, Klien kami sebuah perusahaan konsultan yang bergerak di bidang Industry Migas membutuhkan beberapa tenaga kerja dengan kualifikasi sbb: *1. Project Manager Pendataan (Code: PD1 2)* · Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik. · Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi Project Manager di bidang pengelolaan data, pembangunan system dan distribusi. · Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah. · Mampu memimpin orang secara masal. · Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek · Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai teknis pendataan Untuk PD1 bersedia ditempatkan di Sumatra dan Bangka/Belitung Untuk PD2 bersedia ditempatkan di Kalimatan, Sulawesi, NTT dan NTB *2. Project Manager Pengawasan dan Verifikasi Paket Perdana (Code: PW) * · Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik. · Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi Project Manager di bidang implmentasi, Sistem Pengawasan dan Verifikasi Paket Perdana. · Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah. · Mampu memimpin orang secara masal. · Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek · Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai teknis pendataan Untuk PW bersedia ditempatkan di Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, Jateng, Jatim, Bali * * *3. Project Manager Refill (Code: PR) * · Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik. · Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi Project Manager di bidang pengembangan system rantai supply dan laporan transaksi distibusi. · Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah. · Mampu memimpin orang secara masal. · Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek · Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai teknis pendataan Untuk PR bersedia ditempatkan di Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB, Jateng, Jatim, Bali *4. Project Manager Close Loop LPG (Code: PC 1 2) * · Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan Statistik. · Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi Project Manager di bidang design dan implementasi system pengawasan pendistribusian isi ulang. · Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah. · Mampu memimpin orang secara masal. · Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek · Mampu menganalisa masalah operasional di lapangan dan menguasai teknis pendataan Untuk PC 1 bersedia ditempatkan di Jogja, Semarang, Purbalingga. Untuk PC 2 bersedia ditempatkan di Serang, Metro, Lebak *5. Project Manager Close Loop BBM (Code: PBD PBL 1, 2 3) * · Pendidikan minimal S1 jurusan Tehnik Industri dan ITB transportasi darat (PBD) dan kelautan (PBL) · Pengalaman min.10 tahun untuk S1 dan 5 tahun untuk S2 dalam posisi Project Manager di bidang uji coba BBM transportasi darat dan laut. · Mampu menulis laporan atau deskripsi makalah. · Mampu memimpin orang secara masal. · Mampu secara teknis mengelola penyelenggaraan Proyek · Mampu menganalisa masalah, rantai distribusi, dasar-dasar produksi, penyimpanan, dan mengerti sistem informasi data. Untuk PBD bersedia ditempatkan di Bangka/Belitung Untuk PBL 1 bersedia ditempatkan di Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung Untuk PBL 2 bersedia ditempatkan di Banten, DKI, Jabar, Jateng, DIY Untuk PBL 3 bersedia ditempatkan di Jatim, Bali, NTT, NTB Jika anda termasuk dalam kualifikasi di atas, segera kirimkan aplikasi dan biodata anda ke: recruitm...@donata.co.id dalam format MS Word (limit max 200 KB). Cantumkan kode vacancy dan gaji yang diinginkan, Surat lamaran yang masuk dan memenuhi persyaaratan di atas akan kami hubungi kembali. Best Regards, The Recruitment Team PT Donata Agung Perkasa We provide the Best HR Solution for you! [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] need info: DMO CPO
DMO = Domestic Shraeble Oil dihitung dari : net profit partner * 25% salam, Thung T-331 From: mauli andi padlan mauli_andipad...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Thu, February 4, 2010 3:40:53 PM Subject: [Keuangan] need info: DMO CPO Dear all, suhu n master AKI, mo numpang nanya nih, ada yang tau info rumusan DMO CPO gak? nyari dimana yah? klo ada yg berminat share, dipersilahkan. .. thanks Mauli [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan karyawan, katanya. Bukannya lebih mulia menjadi guru sebab mencetak calon wirausaha baru yang tamatan SD. Impian semua lulusan perguruan tinggi sebenarnya sih kalau bisa menjadi pejabat. --- On Wed, 2/10/10, Ical Moci ical.m...@gmail.com wrote: From: Ical Moci ical.m...@gmail.com Subject: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Wednesday, February 10, 2010, 1:11 PM Buat saya, menjadi karyawan atau berwirausaha itu hanyalah masalah pilihan hidup. Tapi kalau melihat data makronya, kok jadi malu nih sama diri sendiri :-( === Rabu, 10/02/2010 11:53 WIB *Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana * *Suhendra* - detikFinance ** * Jakarta* - Kementerian Pendidikan Nasional mencatat tren penciptaan lapangan kerja oleh para lulusan sekolah dasar (SD) lebih tinggi dari pada lulusan perguruan tinggi dan SLTA. Padahal lulusan pendidikan tinggi justru diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menarik kesempatan kerja bagi orang lain. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal dalam acara Temu Nasional Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (10/2/2010). Ternyata anak-anak tamatan SD lebih mampu memberikan pekerjaan bagi orang lain, katanya. Hal ini sungguh ironis, menurutnya semakin tinggi pendidikan seseorang seharusnya bisa mampu menciptakan pekerjaan dan membawa orang lain untuk bekerja. Kemana larinya lulusan perguruan tinggi kita? Kebanyakan menjadi guru dan karyawan, katanya. Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan bekerja di sektor informal. Tingkat pengangguran di SMK dan SMA cukup besar,walaupun tahun 2009 turun, kecuali yang SMA. Yang menakutkan justru pengangguran di tingkat pendidikan tinggi, ucapnya. Menurutnya penciptaan kewirausahaan menjadi solusi bagi para lulusan pergurun tinggi atau SLTA yang masih mengganggur. Diharapkan dengan demikian rasio kewirausahaan Indonesia yang saat ini masih 0,8% dari jumlah penduduk bisa terus meningkat. Ke depannya yang saat ini 0,8% paling tidak bisa naik menjadi 2%, hingga menjadi 5%, katanya. *(hen/dnl)* Source: http://www.detikfin ance.com/ read/2010/ 02/10/115311/ 1296581/4/ tamatan-sd- lebih-bisa- jadi-wirausaha- dibanding- sarjana [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[Keuangan] MDP Series - FINANCE ADMINISTRATION - 2 Bulan
Profesional muda, di mana Anda habiskan after office hour Anda? Gabung dan ikuti program praktis dan intensif dalam 2 bulan ini. CG Training Network mengundang Bapak/Ibu/Sdr untuk mengikuti program: MANAGEMENT DEVELOPMENT PROGRAM SERIES FINANCE ADMINISTRATION (MDP Series - FA) WEEKDAY CLASS Setiap Selasa dan Kamis Pk. 18.00 - 21.00 16 sesi @ 3 jam, selama 2 bulan. Start: Selasa, 16 Februari 2010 Biaya: Rp 3.500.000/orang Early Bird: Rp 3.250.000/orang untuk pembayaran sampai dengan 9 Februari 2010 (termasuk materi hardcopy softcopy, sertifikat, coffee break) Pembayaran dapat ditransfer ke: BCA Cabang Menara Bidakara a/c no. 450.3078123 a/n CG Pratama Program diselenggarakan di: CG Training Network Graha Mustika Ratu Lt. 6, Jl. Jend. Gatot Soebroto Kav. 74-75 Jakarta Selatan 12870 Dalam semua bidang industri, dalam semua kegiatan usaha, bidang keuangan sangatlah dibutuhkan dan memegang peran strategis di setiap perusahaan. Terlepas dari apapun latar belakang pendidikan dan pengalamannya, Finance Administration Manager dipilih dari para profesional yang memiliki pengetahuan keuangan yang memadai. Namun, pendidikan praktis dan intensif yang memberikan penguasaan menyeluruh di bidang keuangan belumlah banyak. Untuk itulah, CG Training Network mengundang Anda untuk mengikuti kursus lengkap MDP Series - Finance. Program ini selama 2 bulan ini merupakan penyempurnaan dari program Certified of Finance Administration Management (CFAM) yang telah berlangsung dalam 11 batch. MATERI: 1. Peran, Tugas dan Harapan Finance dan Accounting: a. Job scope of finance accounting b. Role dan Ekspektasi c. Peran sebagai business partner 2. Struktur laporan keuangan pencatatan transaksi a. Memahami struktur laporan keuangan (neraca, rugi laba dan cash) b. Fungsi laporan keuangan 3. Budgeting dan Cost Cash Control: a. Budget dengan pendekatan aktivitas b. Cost Control c. Cash Control 4. Cash Management: a. Membuat Cash Budget b. Mengelola Collection (A/R Management) c. Mengelola Pembayaran (A/P Management) 5. Financial Statement Analysis: a. Comparison dan Comparative Ratio b. Cash Flow Analysis 6. Financing: a. Type of Financing b. Effective Rate Calculation 7. Cost Accounting for Decision Making: a. Cost Behavior b. Contribution Approach c. Cost and Benefit Analysis d. Cost for Decision Making Metode pelatihan: pembahasan konsep, diskusi kasus, latihan. Materi akan diberikan dalam bentuk hard copy dan soft copy Target peserta program ini: Calon-calon praktisi di bidang Finance Administration, Management Trainee perusahaan, para lulusan S-1 dari semua jurusan, serta karyawan perusahaan yang berminat untuk meningkatkan profesinya dalam bidang Finance. INSTRUKTUR: Dino Martin, MBA, praktisi senior Manajemen Keuangan dan Administrasi, yang berpengalaman luas di bidang FA (Finance and Administration) di berbagai MultiNational Company di Indonesia, seperti Ellipse Indonesia, Nabisco Foods, General Motor, BAT Indonesia dan Matahari Putra Prima. Dengan pengetahuan mendalam di bidang FA, Beliau akan membagi pengalaman, knowledge dan skillnya kepada peserta kelas ini. INFORMASI PENDAFTARAN: CG Training Network Head Office: Graha Mustika Ratu Lt. 6 Jl. Gatot Soebroto 74-75 Jakarta 12870 Tel: (021) 829.8879, 829.8802, 829.8803 Fax: (021) 829.8880 Email: mailto:c...@cg-learning.com c...@cg-learning.com Surabaya Branch: Ruko Galaxy Bumi Permai Blok J1 No. 23A-25 Surabaya 60119 Tel: (031) 596.7623 Fax: (031) 596.7586 Email: mailto:c...@cgtrainingnetwork.com c...@cgtrainingnetwork.com Website: http://www.cgtrainingnetwork.com/ www.cgtrainingnetwork.com Blog: http://www.cgtraining.blogspot.com/ www.cgtraining.blogspot.com Multiply: http://www.cgtrainingnetwork.multiply.com/ www.cgtrainingnetwork.multiply.com --- Training di JAKARTA FEBRUARI 2010 1 Februari: Executive Secretary 3 Februari: Communications and Interpersonal Skills 4 Februari: Coaching and Counseling Techniques 5 Februari: Successful Sales Prospecting 8 Februari: Proposal Report Writing Skills 10 Februari: Service With Heart Using Emotional Intelligence 12 Februari: Cash Management for Administration Staff 15 Februari: Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) 17 Februari: Marketing for Non Marketer 19 Februari: Strategic Management 22 Februari: Managing Effective Personnel Administrations 24 Februari: Clerical Development Program 25 Februari: Public Relations for Secretary Training lain di SURABAYA Januari 2010 22 Februari: Writing Skills for Secretary 23 Februari: Executive Secretary 24 Februari: Manajemen Periklanan PROGRAM OFFICE SECRETARY - 3 bulan Hari: Senin Rabu Pukul 18.00 - 21.00 24 sesi @ 3 jam, sleama 3 bulan
RE: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?
Saya juga sepakat dengan Bung Oka, ini benar2 human erron salah input tinggal koreksi aja, asal gak sempat ditarik aja tentu ada resiko rugi bagi Bank itu. Ingat saya empat tahun yang lalu juga pernah terjadi di Salah satu Bank Pemerintah di Banda Aceh dimana salah satu saldo rekening nasabah tiba-tiba menjadi Rp 5 trilyun tetapi cepat-cepat dikoreksi dengan benar gak sampai minus dan tidak sempat dipublikasi secara nasional oleh pers. Untuk kasus ini saya kira karena waktunya bersamaan dengan Centuri aja. Salam dari Ujung RI --- Pada Sen, 8/2/10, oka.widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com menulis: Dari: oka.widana o...@ahlikeuangan-indonesia.com Judul: RE: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun? Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 8 Februari, 2010, 4:54 PM Saya tak membela Bank itu, ini bukan persoalan level negara kok mas. Walau jumlah besar, tapi ini bukan soal besar. Bukan bug dalam system juga, kok. Ini mungkin karena salah input dari operator bank sehingga muncul angka yang demikian besar. Waktu dikoreksi, pasti ada yang salah lagi, sehingga muncul lagi angka yang aneh. Saya rasa bisa diselesaikan baik2. From: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com [mailto:AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com] On Behalf Of Mohammad Andri Budiman Sent: 08 Februari 2010 16:38 Subject: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun? Rekan-rekan yth., Saya tidak tahu apa lagi yang salah di negara ini. Kisah di bawah menceritakan, Alimin yang hanya punya *Rp. 5 juta* di tabungan, kemudian - *for some mysterious reasons* - tiba-tiba *naik menjadi Rp. 13 triliun*, dan saat lainnya ternyata *ada penarikan Rp. 22 triliun* sehingga tabungannya menjadi *minus Rp. 9 triliun. **Two questions remain in my head:* -1. Sejak kapan seseorang bisa men-debet uang lebih daripada saldo? -2. Dan apakah bisa nantinya saldo minus tersebut dipelintir menjadi hutang si nasabah? Salam, CA Source: http://www.detiknew s.com/read/ 2010/02/08/ 122507/1295059/ 10/kisah- alimin-rp- 1 3-triliun-yang- kaya-sekaligus- miskin-mendadak --begins-- Kisah Alimin 'Rp 13 Triliun' yang Kaya Sekaligus Miskin Mendadak Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews dok detikcom Makassar - Alimin, terkejut bukan kepalang saat mengetahui dana tabungannya di Bank M melonjak pesat menjadi Rp 13 triliun. Dan dia lebih terkejut lagi karena tak lama kemudian tabungannya justru menjadi minus Rp 9 triliun. Alimin adalah petani sederhana di kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Tak hanya sederhana, dia juga gemar menabung. Sedikit demi sedikit, hasil kerja kerasnya disimpan di Bank M cabang Pare-pare. Sekitar November 2008, Alimin mendatangi kantor Bank M cabang Pare-pare. Dia berniat meminta print out tabungannya untuk mengetahui data terbaru jumlah tabungannya. Jantung Alimin mendadak berdegup keras saat melihat deretan angka di buku tabungannya. Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3 November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta, ungkap Alimin kepada detikcom melalui telepon, Senin (8/2/2010). Wajar memang bila jantung Alimin mendadak berdegup keras. Bagi dirinya yang cuma seorang petani, jumlah uang sebanyak itu di tabungannya adalah sangat tidak masuk di akal. Dia senang, bercampur bingung. Batinnya bertanya-tanya dari mana uang sebanyak itu? Bagaimana bisa dia kaya mendadak? Ini kenyataan atau cuma mimpi? Semua pertanyaan itu berkecamuk di benak pria berusia 43 tahun ini. Dia juga sempat bertanya ke anaknya, apakah mengirimkan uang ke dirinya sebanyak itu. Tentu saja sang anak menjawab dengan tegas, tidak! Keterkejutan Alimin ternyata tidak sampai di situ. Tiga hari kemudian dia kembali ke kantor Bank M. Dia ingin memastikan apakah uang sebanyak itu benar-benar ada di rekeningnya. Tapi kenyataan sebaliknya yang dia dapat. Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9 triliun, ungkap Alimin. Menurut Alimin, saat itu dirinya langsung lemas. Kalau itu benar, bagaimana bisa dia membayar utang sedemikian besar. Sampai tujuh turunan keluarganya pun utang itu tidak akan lunas. Alimin akhirnya meminta penjelasan dari pihak Bank M. Dia memperoleh jawaban, bahwa itu semata-mata persoalan teknis. Alimin diminta tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Dananya juga dijamin tidak hilang. Lalu mengapa Alimin baru mengungkapkan kasusnya tersebut sekarang ini? Menurut Alimin, hal itu terkait dengan maraknya kasus rekening nasabah sejumlah bank yang bermasalah belakangan ini. Dia khawatir, apa yang dialaminya sekitar 1 tahun lalu lebih itu menjadi persoalan bagi dirinya. Memang selama ini tidak ada masalah dengan rekening saya. Saya juga tidak diminta membayar utang Rp 9 triliun. Saya cuma khawatir ada apa-apa nantinya. Saya ingin tahu dari mana uang itu, dan ke mana larinya, agar tidak jadi masalah di kemudian hari, ungkap Alimin. --ends-- [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been
[Keuangan] Research Question
Maaf Para Ahli Keuangan, Ada pertanyaan dari teman di Aussie untuk Case study Phd nya, mungkin ada yg bisa membantu (akan ada gift menarik) saya forward saja: Case Study: Do you understand this? Could you location and execute your own 10 bagger? The best unknown activist investment of 2009 October 9, 2009 by greenbackd In keeping with our penchant for stories about idiosyncratic investors who trade in odd securities found off the beaten track, we bring you perhaps the best unknown activist investment of 2009. With a far away land, a young protagonist, an odd treasure, an unexpected twist and a narrow escape, it’s a bullwhip and a fedora short of being an Indiana Jones movie. In the role of young protagonist is Nicholas Bolton, a 27-year old investor who made A$4.5M ($4M) almost bringing down BrisConnections, the developer of a A$4.8B ($4.3B) Australian toll road. What’s most amazing is that he achieved this with an initial stake worth just A$47,000 ($42,000). In so doing, he became the bête noire of his fellow BrisConnections investors, attracted the attention of the Australia Securities and Investments Commission (similar to the SEC) and drew the ire of the Australian media. *BrisConnections: The Temple of Doom* Several unusual elements make the Nicholas Bolton versus BrisConnections story reasonably complex. Bear with us, to understand the story it’s necessary to understand the BrisConnections security in detail. BrisConnections, backed by Deutsche Bank, Credit Suisse Group, JPMorgan Chase Co. and Macquarie Bank, raised A$1.23B ($1.16B) in July last year through the sale of an unusual equity security called a stapled unit. The BrisConnections stapled unit is a unit in the trust holding the toll road assets and a share in the corporate trustee. The trust unit and the share must trade together, and hence are said to be stapled. The reasons for creating such a security are beyond the scope of this post, but suffice it to say that stapled securities offer certain tax benefits. What really makes this story interesting is that the BrisConnections stapled units were issued on an installment basis. Installment means that on application purchasers paid A$1 ($0.90) for each stapled unit and were then obliged to make two further installments of A$1 ($0.90) each, payable nine months and 18 months after the IPO. In a world of rapidly rising stock prices, installment securities present no problem. When stockmarkets are in decline, however, the securities can trade down dramatically as investors attempt to avoid paying further installments. 13IPO tanked spectacularly, dropping 60% on the first day of trading before falling into terminal decline. A few months before the first installment was to fall due, the units had traded down to A$0.001 (that’s 1/10th of a cent). At a unit price of $0.001, a BrisConnections unit became a very dangerous security for those not realising that the units came with two A$1.00 installments for each $0.001 paid. That meant, for example, that a purchaser of $1,000 of the units owed $2M in installments and a purchaser of $10,000 owed $20M. It seems that there were many purchasers at $0.001 who were unable to fulfil their obligations and then decided that they would rather not own BrisConnections units. Unfortunately for them, they had run out of greater fools. As Charlie Munger might say, they were like the mouse who cries, “Let me out of the trap, I’ve decided I don’t want the cheese.” A month out from the first installment, there were ~70M units on the ask at $0.001 – the minimum price at which a security can trade on the Australian Stock Exchange – and no bids. Enter Nicholas Bolton. *Bolton: Raider of the Lost Ark* Bolton had started acquiring BrisConnections units through an investment company, Australian Style Investments, in November last year. Before too long, he’d spent A$47,000 to acquire a 15% stake and become BrisConnections largest unitholder. He’d also taken on a A$94M liability, money that he did not have. What he did next comes straight from the World Poker Tour. No, he didn’t fold. He went all in, upping his stake to 19.9%. Why 19.9%? Under Australian law, a purchaser of 20% of a company’s stock is obliged to make a takeover bid to all remaining stockholders. By sitting at 19.9%, Bolton had the option of making a bid for the remaining stock, but not the obligation. He then approached BrisConnections about refinancing the liability. When BrisConnections failed to respond, he moved to have management removed and the trust dissolved. The application achieved its end: It got the attention of management. It was, however, a long shot. Bolton needed the support of 75 per cent of his fellow investors to have the dissolution resolution passed. It was also not clear that it would prevent the fund from collecting the first installment. Under Australian law, the trust had 21 days to call a
Re: [Keuangan] Research Question
Wah ceritanya menarik sekali gak tau mau komen bagimana ya... Si nick itu licik like a fox... gitu aja kali ya... Bisa dapet phd gak saya? he he he... --- On Sat, 13/2/10, abren ginting palam...@yahoo.com wrote: From: abren ginting palam...@yahoo.com Subject: [Keuangan] Research Question To: Ahlikeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Received: Saturday, 13 February, 2010, 7:13 PM Maaf Para Ahli Keuangan, Ada pertanyaan dari teman di Aussie untuk Case study Phd nya, mungkin ada yg bisa membantu (akan ada gift menarik) saya forward saja: Case Study: Do you understand this? Could you location and execute your own 10 bagger? The best unknown activist investment of 2009 October 9, 2009 by greenbackd In keeping with our penchant for stories about idiosyncratic investors who trade in odd securities found off the beaten track, we bring you perhaps the best unknown activist investment of 2009. With a far away land, a young protagonist, an odd treasure, an unexpected twist and a narrow escape, it’s a bullwhip and a fedora short of being an Indiana Jones movie. In the role of young protagonist is Nicholas Bolton, a 27-year old investor who made A$4.5M ($4M) almost bringing down BrisConnections, the developer of a A$4.8B ($4.3B) Australian toll road. What’s most amazing is that he achieved this with an initial stake worth just A$47,000 ($42,000). In so doing, he became the bête noire of his fellow BrisConnections investors, attracted the attention of the Australia Securities and Investments Commission (similar to the SEC) and drew the ire of the Australian media. *BrisConnections: The Temple of Doom* Several unusual elements make the Nicholas Bolton versus BrisConnections story reasonably complex. Bear with us, to understand the story it’s necessary to understand the BrisConnections security in detail. BrisConnections, backed by Deutsche Bank, Credit Suisse Group, JPMorgan Chase Co. and Macquarie Bank, raised A$1.23B ($1.16B) in July last year through the sale of an unusual equity security called a stapled unit. The BrisConnections stapled unit is a unit in the trust holding the toll road assets and a share in the corporate trustee. The trust unit and the share must trade together, and hence are said to be stapled. The reasons for creating such a security are beyond the scope of this post, but suffice it to say that stapled securities offer certain tax benefits. What really makes this story interesting is that the BrisConnections stapled units were issued on an installment basis. Installment means that on application purchasers paid A$1 ($0.90) for each stapled unit and were then obliged to make two further installments of A$1 ($0.90) each, payable nine months and 18 months after the IPO. In a world of rapidly rising stock prices, installment securities present no problem. When stockmarkets are in decline, however, the securities can trade down dramatically as investors attempt to avoid paying further installments. 13IPO tanked spectacularly, dropping 60% on the first day of trading before falling into terminal decline. A few months before the first installment was to fall due, the units had traded down to A$0.001 (that’s 1/10th of a cent). At a unit price of $0.001, a BrisConnections unit became a very dangerous security for those not realising that the units came with two A$1.00 installments for each $0.001 paid. That meant, for example, that a purchaser of $1,000 of the units owed $2M in installments and a purchaser of $10,000 owed $20M. It seems that there were many purchasers at $0.001 who were unable to fulfil their obligations and then decided that they would rather not own BrisConnections units. Unfortunately for them, they had run out of greater fools. As Charlie Munger might say, they were like the mouse who cries, “Let me out of the trap, I’ve decided I don’t want the cheese.” A month out from the first installment, there were ~70M units on the ask at $0.001 – the minimum price at which a security can trade on the Australian Stock Exchange – and no bids. Enter Nicholas Bolton. *Bolton: Raider of the Lost Ark* Bolton had started acquiring BrisConnections units through an investment company, Australian Style Investments, in November last year. Before too long, he’d spent A$47,000 to acquire a 15% stake and become BrisConnections largest unitholder. He’d also taken on a A$94M liability, money that he did not have. What he did next comes straight from the World Poker Tour. No, he didn’t fold. He went all in, upping his stake to 19.9%. Why 19.9%? Under Australian law, a purchaser of 20% of a company’s stock is obliged to make a takeover bid to all remaining stockholders. By sitting at 19.9%, Bolton had the option of making a bid for the remaining stock, but not the obligation. He then approached BrisConnections about refinancing the liability.
Re: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?
Mas Wawan, Sorry kalo silly question, Ini liat di saldo, atau liat di cetakan buku? soale saya pernah ngalamin pas lama gak cetak buku, ternyata akumulasi transaksi selama bertahun2 dijadiin 1 di debet dan kreditnya (apa ya istilahnya). Jadi nongol tuh duit jutaan di debet dan kredit, sempet kaget, dan nanya ke CSO, trus dia bilang gitu deh... itu akumulasi transaksi bapak selama ini yang gak pernah dicetak Hehehehe udah girang ada kredit gede, sedih karena udah didebet lagi, eh sedih lagi ternyata cuma akumulasi transaksi wekekekekek Salam ryan 2010/2/8 wa...@ahlikeuangan-indonesia.com Saya juga sering mengalami di bank BCA. Tapi biasanya temporary dan kembali ke saldo yang benar. Jumlahnya sekitar 20an jt, 50an jt, bahkan sempat 189jt. Waktu itu tercetak di buku tabungan. Saya sempat tanya ke cso dia cuma bilang gak ada masalah. Setelah beberapa jam saldo normal kembali. Ada teman yang cerita sempat ambil cash waktu dia dapet saldo siluman ini dan tidak difollow up oleh bank. IMHO, Mungkin pihak IT bank sudah tahu ada bug ini dan dianggap minor risk :-) Kalaupun sampai trilyunan kan ada maksimum pengambilan (melalui e-channel ataupun teller) per hari. Luckydraw kalee... :-) Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Mohammad Andri Budiman mand...@gmail.com Date: Mon, 8 Feb 2010 16:38:05 Subject: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun? Rekan-rekan yth., Saya tidak tahu apa lagi yang salah di negara ini. Kisah di bawah menceritakan, Alimin yang hanya punya *Rp. 5 juta* di tabungan, kemudian - *for some mysterious reasons* - tiba-tiba *naik menjadi Rp. 13 triliun*, dan saat lainnya ternyata *ada penarikan Rp. 22 triliun* sehingga tabungannya menjadi *minus Rp. 9 triliun. **Two questions remain in my head:* -1. Sejak kapan seseorang bisa men-debet uang lebih daripada saldo? -2. Dan apakah bisa nantinya saldo minus tersebut dipelintir menjadi hutang si nasabah? Salam, CA Source: http://www.detiknews.com/read/2010/02/08/122507/1295059/10/kisah-alimin-rp-13-triliun-yang-kaya-sekaligus-miskin-mendadak --begins-- Kisah Alimin 'Rp 13 Triliun' yang Kaya Sekaligus Miskin Mendadak Muhammad Nur Abdurrahman - detikNews dok detikcom Makassar - Alimin, terkejut bukan kepalang saat mengetahui dana tabungannya di Bank M melonjak pesat menjadi Rp 13 triliun. Dan dia lebih terkejut lagi karena tak lama kemudian tabungannya justru menjadi minus Rp 9 triliun. Alimin adalah petani sederhana di kota Pare-pare, Sulawesi Selatan. Tak hanya sederhana, dia juga gemar menabung. Sedikit demi sedikit, hasil kerja kerasnya disimpan di Bank M cabang Pare-pare. Sekitar November 2008, Alimin mendatangi kantor Bank M cabang Pare-pare. Dia berniat meminta print out tabungannya untuk mengetahui data terbaru jumlah tabungannya. Jantung Alimin mendadak berdegup keras saat melihat deretan angka di buku tabungannya. Saldo tabungan saya tertulis Rp 13 triliun. Uang itu masuk pada tanggal 3 November 2008. Padahal tabungan saya hanya sekitar Rp 5 juta, ungkap Alimin kepada detikcom melalui telepon, Senin (8/2/2010). Wajar memang bila jantung Alimin mendadak berdegup keras. Bagi dirinya yang cuma seorang petani, jumlah uang sebanyak itu di tabungannya adalah sangat tidak masuk di akal. Dia senang, bercampur bingung. Batinnya bertanya-tanya dari mana uang sebanyak itu? Bagaimana bisa dia kaya mendadak? Ini kenyataan atau cuma mimpi? Semua pertanyaan itu berkecamuk di benak pria berusia 43 tahun ini. Dia juga sempat bertanya ke anaknya, apakah mengirimkan uang ke dirinya sebanyak itu. Tentu saja sang anak menjawab dengan tegas, tidak! Keterkejutan Alimin ternyata tidak sampai di situ. Tiga hari kemudian dia kembali ke kantor Bank M. Dia ingin memastikan apakah uang sebanyak itu benar-benar ada di rekeningnya. Tapi kenyataan sebaliknya yang dia dapat. Ternyata ada penarikan Rp 22 triliun. Jadi tabungan saya minus Rp 9 triliun, ungkap Alimin. Menurut Alimin, saat itu dirinya langsung lemas. Kalau itu benar, bagaimana bisa dia membayar utang sedemikian besar. Sampai tujuh turunan keluarganya pun utang itu tidak akan lunas. Alimin akhirnya meminta penjelasan dari pihak Bank M. Dia memperoleh jawaban, bahwa itu semata-mata persoalan teknis. Alimin diminta tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Dananya juga dijamin tidak hilang. Lalu mengapa Alimin baru mengungkapkan kasusnya tersebut sekarang ini? Menurut Alimin, hal itu terkait dengan maraknya kasus rekening nasabah sejumlah bank yang bermasalah belakangan ini. Dia khawatir, apa yang dialaminya sekitar 1 tahun lalu lebih itu menjadi persoalan bagi dirinya. Memang selama ini tidak ada masalah dengan rekening saya. Saya juga tidak diminta membayar utang Rp 9 triliun. Saya cuma khawatir ada apa-apa nantinya. Saya ingin tahu dari mana uang itu, dan ke mana larinya, agar tidak jadi masalah di kemudian hari, ungkap Alimin. --ends-- [Non-text
Re: [Keuangan] Black list
Mas Okeu. Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic industry. Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan. Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke BI? Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK? Terimakasih Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: oka oka.wid...@indosat.net.id Date: Tue, 16 Feb 2010 09:56:07 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Black list Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan. SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses oleh Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya yang disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut. Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit dibank lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh pengurus (management) perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul : - Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka bisa saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya), akibatnya bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah - Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data SID belum diupdate oleh petugas Bank dll. Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi financepun sudah diintegrasikan dalam SID (CMIIW). Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA, KMG, KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak tanda bukti lunas Anda harus simpan. Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via forum ini. Oka --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@... wrote: --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote: From: rifkianto aribowo ow...@... Subject: [Keuangan] Black list To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM Dear ALL, kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank Y. Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4 jt untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X tidak bisa membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan kerahasiaan bank. Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena ketika ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair. Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y. Apakah benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak menannyakan kepada petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat prihatin dengan rekanan tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan dikarenakan dia menjalani bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan kegigihan hingga menjadi besar seperti sekarang. Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan. Terima kasih Balasan : Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah (tertunggak 2 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan menampilkan informasi pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank X, petugas bank X yang mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun jika semua kewajiban ke bank Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs terupdate kembali tanpa harus ada biaya apapun karena yang mengupdate info pinjaman ybs adalah petugas bank Y. jadi IMHO, ga ada biaya2an atau blacklist2an. CMIIW salam, Theradina [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups
[Keuangan] Re: Mana yang lebih baik...
Hm...yang lebih baik adalah menata sistim politik dan ketatanegaraan itu dulu yang benar-benar nasional indonesia. Toh kita bisa lihat sendiri ketika politik bisa melabrak norma-norma/uu/kesepakatan-kesepakatan yang sudah dirumuskan sebelumnya. dan kita juga bisa melihat bagaimana bingungnya masyarakat mencari tokoh yang Bisa dipercaya sebagai panutan atau tuntunan. karena sistim negara dan politik di negeri ini justru membolak balik kebenaran, mengatakan tidak baik seseorang yang sebenarnya berkompeten. ya, penilaian tidak objektif itu penyebabnya. dan penyakit itu masuk ke setiap daerah-daerah. Maaf: contoh pak BJ. Habibi, (karena perilaku politisi) sempat dibilang tidak berkompeten, sementara di negeri tetangga dia diakui keahliannya. Ya, standar menilai orang-orang indonesia ini cenderung berdasarkan like dan dislike akibatnya tidak objektif. persis seperti tes-tes diberbagai instansi kenegaraan. mungkin karena Budaya kekeluargaan dan kebersamaan serta mata duitan yang terlalu tinggi sehingga penilaian objektif menjadi tereliminasi. Salam Nazar On: Tebo-Jambi --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Wong Cilik gajahpelan...@... wrote: Seperti Cina... atau Seperti Brunei Darussalamm? Maksudnya, ekonomi cina diperkirakan sudah menjadi ekonomi terbesar ke dua (atau 3) di dunia. Tapi secara orang perorang, 150juta jiwa (kira2 10% penduduk mungkin?) masih merupakan penduduk miskin dengan pendapatan perhari $1 per hari (280 ribu rupiah per bulan?). Pemerintahnya sih bisa arogan, tidak mengacuhkan saran internasional untuk meningkatkan HAM dan memilih bekerja sama dengan pemerintah diktator negara lain asalkan bisa beli minyak murah, batubara murah, dan besi murah? Merasa gagah sebagai pemerintah negara besar padahal pendapatan penduduk per kapita masih rendah? Ataukah seperti Brunei atau Singapore? Negaranya kecil, total ekonomi GDP negara barangkali kecil tapi per kapitanya lebih baik tapi kalau hubungan luar negeri atau diplomasi sering dianggap gak ada saking kecilnya ekonomi?
Re: [Keuangan] Siapa mau jadi Distro Software Akuntansi General Ledger?
Yth Pak Hadi, Dalam urusan pelaporan, algoritma bentuk laporan yg diingin kan dapat saya modifikasi apasaja apakah itu untuk profit or non profit organization. Akan saya jelaskan secara singkat, bahwa saya memodifikasi untuk LSM CSIS (Centre for Strategic and International Studies, Jakarta) hanya sebentar kog - itu sekitar tahun 2000, dan ternyata cocok dengan mereka - waktu itu saya menggunakan prinsip dari buku GAAP semacam PAI/PSAKnya Amerika untuk memodifikasi programnya.. Karena cukup lama, yg masih saya ingat adlh Kelompok Pendapat dalam profit di modifikasi dengan istilah Sumbangan.. dan dibedakan lagi antara Sumbangan bersyarat dan tidak. Kemudian ada penerimaan hasil penjualan buku, sewa dsbnya.. Sebenarnya nilai terpenting daripada internal control atas pertanggung jawaban suatu Sumbangan dimana ada sumbangan-sumbangan yang memiliki pamrih tentunya minta seberapa besar proyek penelitian atau mission cost dari LSM tsb telah berjalan.. itu yang sangat penting. Kontak person saya di CSIS waktu itu dg Bp Bernie dan Ibu Nancy, pada waktu pertama saya melihat system accountingnya yang lama saya benar2 mengganggap stupid, karena memiliki chart of account sampai ribuan bahkan mungkin lebih.. yang ketika saya jelaskan metode Link dan Sub Journal dapat jauh mengefisiensikan dalam tujuan mengendalikan biaya proyek-proyek (solusi bagi yg sering terjadi overlap atau joint cost) Mengenai Laporan posisi keuangan dan Laporan aktifitas, pada dasarnya mudah sekali di modifikasi. Seandainya Bp Hadi berminat menjadi Distro - saya bisa buatkan GL khusus versi non-Profit Organization dan bapak bisa merujuk PSAK 45. Bapak bisa menggunakan Japri, bila berminat menjadi Distro saya untuk GL for non profit Organization. Rgrds Richard Roesnadi --- Pada Sel, 16/2/10, Hadi Prayitno hadi_prayitn...@yahoo.com menulis: Dari: Hadi Prayitno hadi_prayitn...@yahoo.com Judul: Re: [Keuangan] Siapa mau jadi Distro Software Akuntansi General Ledger? Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 16 Februari, 2010, 2:56 PM Terimakasih penjelasannya pak Richard Roesnadi. Mungkin bagus ya jurnal bisa rinci...tapi apakah software tersebut mampu melakukan hal-hal yang SANGAT membedakan antara BISNIS dengan NIRLABA...yaitu saat closing baik bulanan maupun tahunan maka seluruh biaya dan pendapatan masuk ke Pos Aktiva Bersih sesuai kelompoknya masing-masing (Tidak Terikat, Terikat Sementara dan Terikat Permanen). Inilah perbedaan mendasar software BISNIS dengan NIRLABASemua software BISNIS saya sudah coba, tetapi memiliki keterbatasan saat closing bulanan maupun tahunan, semua masuk ke pos Saldo Laba (Retained Earning) tanpa ada pengelompokkan Retained Earning. Mudah-mudahan penjelasan saya membantu pengembangan software GL Anda. Ada lebih dari 100 LSM yang menunggu informasi dari saya tentang pilihan software yang mudah bagi mereka dan sesuai PSAK45 tanpa harus konversi dulu ke Excell. Buat mas Anton MS Wardhana .Terimakasih info Zahirnya. Saya sudah mencoba dan mengaplikasikan buat beberapa LSM, tetapi tetap tidak mamupu Closing kedalam 3 kelompok Retained Earning sebagaimana yang dimaui oleh PSAK45. Tentang PlaKON dan SANGO, saya juga udah mencobadan memenuhi persyaratan PSAK45, tapi bila ada yang lain yang lebih sederhana... .akan dipertimbangkan. Terimakasih. Salam, Hadi Prayitno, Akuntan bagi NGO _ _ __ From: richard roesnadi roesna...@yahoo. co.id To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Tue, February 16, 2010 12:48:08 AM Subject: Re: [Keuangan] Siapa mau jadi Distro Software Akuntansi General Ledger? Dear Anton M.W Baiklah saya jelaskan sedikit mengenai keunggulan GL saya thd GL lain sehubungan dengan LSM. LSM mendapat sumbangan bersyarat atau tidak bersyarat, proyek-proyeknya sangat banyak dan melibatkan aspek-aspek kontrol biaya dari berbagai sudut. Pada umumnya, semua akunting hanya mengenal transaksi + Jurnal saja, paling banter ditambah dengan Link Jurnal. Sedangkan GL saya memiliki Matrix Informasi dimana suatu Transaksi diterjemahkan ke dalam Jurnal dan tiap jurnal bisa dibuatkan Sub Jurnal lagi. Secara sederhana saya analogikan menggunakan transaksi sbb: Sebuah perusahaan memberikan makan siang kepada semua karyawannya dengan cara memasak di dapur perusahaan.. setiap hari staf kitchen berbelanja kepasar.. dengan kendaraan umum Sehingga Jurnalnya setiap hari sbb: Biaya (Bhn) Dapur .. 999 Ongkos .. 999 Kas .. 999 Bahan dapur itu kan bisa macam2, ada beras, minyak, sayur, daging, telur, dsbnyaa Ongkos juga bisa macam2, bisa bajaj, taxi, angkot, ojek.. Toko yg menjual juga macam2.. bisa toko a, b, c,d..dsbnya. . dapatkah system informasi GL menghasilkan laporan sbb? 1. Berapa pembelian daging sebulan? telur sebulan..? sayur sebulan ? 2. Berapa ongkos yg habis
[Keuangan] Pelatihan MR OHSAS 18001 dan SMK3
PELATIHAN MEMBANGUN MANAGEMENT REPRESENTATIVE (MR) BERBASIS ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007 Sabtu, 20 Februari 2010, Pukul 08.00-17.30 WIB di Pusat Studi Jepang, UI, Depok Pendahuluan Saat ini banyak organisasi baik perusahaan jasa, pemerintah, lembaga pendidikan dan organisasi pelayanan publik yang sudah menerapkan ISO untuk meningkatkan kinerja, performa, efisiensi kerja serta persyaratan bagi para customernya. Namun, terkadang dari sekian organisasi yang telah menerapkan ISO masih belum ditunjang oleh kemampuan Management Representative (MR) / Wakil Manajemen yang memadai dan berkompetensi dibidangnya sehingga banyak sekali organisasi yang tidak mendapat manfaatnya dan hanya menjadi beban kerja rutin dan penambahan biaya untuk penerapan ISO. Pelatihan ini di desain untuk membangun Management Representative (MR) yang memiliki kompetensi sesuai persyaratan dan mampu membangun, menerapkan, mengembangkan serta merawat sistem manajemen lebih baik sehingga performa kinerjapun semakin meningkat. Trainer Ir. HERIYANTO, M.Si. (Pakar , Konsultan Ahli Praktisi dari Indah Karya Register Certificate and Services (IKRCS) Manfaat 1.Peserta dapat memahami membangun management representative yang baik sesuai standar Internasional ISO 9001 : 2008, ISO 14001:2004 OHSAS 18001:2007 2.Peserta mengetahui dan memahami tugas, tanggung jawab dan wewenang seorang Management Representative di suatu organisasi atau perusahaan. Sasaran Manajer ataupun wakil manajer (Management Representative / MR) perusahaan sektor jasa, produksi maupun perdagangan. Personil perusahaan yang terkait bidang mutu (QA/QC, Tim ISO maupun Produksi) Project Manager (Kontraktor maupun Konsultan) Mahasiswa dan Dosen yang ingin memahami dan mendalami Sistem. Pegawai / Pejabat Pemerintah terkait bidang Pelayanan Publik. Pengajar di lingkungan Sekolah yang ingin memahami dan mendalami sistem Materi 1.Teknik membangun sistem manajemen berbasis ISO OHSAS bagi Management Representative 2.Tugas, tanggung jawab dan wewenang Management Representative di organisasi. 3.Struktur organisasi perusahaan dan kaitannya dengan jabatan Management Representative 4.Teknik mendesain peta proses bisnis oganisasi sesuai standar ISO OHSAS bagi Management Representative 5.Teknik mendesain visi, misi, kebijakan mutu, kebijakan lingkungan maupun K3 serta sasaran yang hendak dicapai bagi Management Representative 6.Teknik mendesain dokumen yang baik sesuai persyaratan dan kepentingan organisasi bagi Management Representative 7.Teknik mendesain program audit internal yang baik *) Tanpa mengurangi substansi, bobot materi menyesuaikan dengan alokasi waktu pelaksanaan pelatihan == PELATIHAN OHSAS 18001:2007 dan SISTEM MANAJEMEN K-3 (KESEHATAN KESELAMATAN KERJA) Minggu, 21 Februari 2010, Pukul 08.00-17.30 WIB di Pusat Studi Jepang, UI, Depok Pendahuluan Untuk menghadapi tantangan global, perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan daya saing dan efektifitas kerja. Peningkatan produktifitas dan moral kerja sangat dibutuhkan untuk dapat meningkatkan performa bisnis, citra perusahaan dan manajemen perusahaan melalui perencanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan. Untuk itu, peningkatan ini tentu saja diperlukan untuk memenuhi tuntutan customernya akan sertifikat SMK3. Standar yang saat ini menjadi acuan adalah OHSAS 18001:2007. Trainer Ir. HERIYANTO, M.Si. (Pakar , Konsultan Ahli Praktisi QMS,EMS, OHSAS,SMK3, K3RS,K3Pangan, K3 Konstruksi, K3 Oil Gas, K3 Industri, K3 Kimia dan Pengajar) Manfaat 1.Memahami persyaratan sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 2.Memahami perbedaan antara OHSAS 18001:1999 dan OHSAS 18001:2007 3.Mampu melakukan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001:2007 di perusahaan 4.Mengimplementasikan dan memelihara Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Materi 1.Pemahaman standar OHSAS 18001:2007 2.Pemahaman perbedaan standar OHSAS 18001:1999 dengan OHSAS 18001:2007 3.Teknik penerapan OHSAS 18001:2007 4.Teknik penyusunan tim K3 perusahaan dan Mendesain Peta Proses Bisnis Organisasi sesuai Standar OHSAS 18001:2007 5.Teknik mendesain HIRAC (Hazard Identification, Risk Assessment and Control) sesuai standar OHSAS 18001:2007 6.Teknik mendesain dokumen sistem sesuai standar OHSAS 18001:2007 7.Pemahaman audit internal K3 berbasis OHSAS 18001:2007 8.Pemahaman Proses Sertifikasi OHSAS 18001 : 2007 bagi Organisasi / Perusahaan yang menerapkan sistem. *) Tanpa mengurangi substansi, bobot materi menyesuaikan dengan alokasi waktu pelaksanaan pelatihan == Bentuk Pelatihan Ceramah, diskusi dan simulasi Pendaftaran 1. Download dan lengkapi formulir pendaftaran di www.nusantara-home.com 2. Transfer dana pelatihan dan fax bukti pembayaran (+KTM untuk mahasiswa) ke 021-54-20-25-71 3. Reg via sms
Re: [Keuangan] Black list
Mas dani, sebenarnya bisa disiasati dengan meminta customer untuk menyerahkan surat referensi bank. regards, bayu On 16/02/2010, sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com wrote: Mas Okeu. Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic industry. Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan. Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke BI? Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK? Terimakasih Powered by Telkomsel BlackBerryŽ -Original Message- From: oka oka.wid...@indosat.net.id Date: Tue, 16 Feb 2010 09:56:07 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Black list Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan. SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses oleh Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya yang disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut. Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit dibank lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh pengurus (management) perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul : - Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka bisa saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya), akibatnya bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah - Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data SID belum diupdate oleh petugas Bank dll. Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi financepun sudah diintegrasikan dalam SID (CMIIW). Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA, KMG, KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak tanda bukti lunas Anda harus simpan. Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via forum ini. Oka --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@... wrote: --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote: From: rifkianto aribowo ow...@... Subject: [Keuangan] Black list To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM Dear ALL, kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank Y. Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4 jt untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X tidak bisa membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan kerahasiaan bank. Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena ketika ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair. Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y. Apakah benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak menannyakan kepada petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat prihatin dengan rekanan tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan dikarenakan dia menjalani bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan kegigihan hingga menjadi besar seperti sekarang. Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan. Terima kasih Balasan : Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah (tertunggak 2 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan menampilkan informasi pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank X, petugas bank X yang mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun jika semua kewajiban ke bank Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs terupdate kembali tanpa harus ada biaya apapun karena yang mengupdate info pinjaman ybs adalah petugas bank Y. jadi IMHO, ga ada biaya2an atau blacklist2an. CMIIW salam, Theradina [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati
Re: [Keuangan] Black list
Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah yg mengajukan aplikasi kredit. Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit. Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya pasti tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya kredit macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, bank mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com Date: Tue, 16 Feb 2010 15:18:18 To: AKIahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Black list Mas Okeu. Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic industry. Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan. Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke BI? Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK? Terimakasih Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: oka oka.wid...@indosat.net.id Date: Tue, 16 Feb 2010 09:56:07 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Black list Ehm, saya baru baca posting ini dan reply yang telah diberikan. SID (Sistem Informasi Debitur) memang info antar bank, hanya bisa diakses oleh Bank, jika ada permintaan/aplikasi kredit dari nasabah. Informasinya yang disajikan, ya hanya untuk nasabah tersebut. Benar, info yang ada di SID terkait dengan ketersediaan fasilitas kredit dibank lain. Yang bisa diinquiry bukan saja perusahaannya, meliankan seluruh pengurus (management) perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan masuk kedalam katagori macet di SID, maka kemanapun perusahaan tsb mengajukan kredit, pasti akan ditolak. Masalahnya jika timbul : - Data SID tidak tepat : karena yang meginput data adalah pihak bank, maka bisa saja petugas bank memasukkan data yang salah (salah nama misalnya), akibatnya bank lain akan mengambil keputusan berdasarkan data yang salah - Data SID tidak update: misalnya kredit macet sudah dilunasi, tetapi data SID belum diupdate oleh petugas Bank dll. Sepnjang pengetahuan saya, terkahir ini bahkan aplikasi kredit multi financepun sudah diintegrasikan dalam SID (CMIIW). Nah untuk kita-kita, yang mau ngapain aja ngutang, credit card, KPR, KPA, KMG, KPM, jadi harus sedikit berhati2. Begitu melunasi kredit paling tidak tanda bukti lunas Anda harus simpan. Satu hal lagi, ngak ada duit2-an dalam pengadministrasian SID. Kalo ada Bank atau petugas Bank yang meminta macem2, dilaporkan saja lah, antara lain via forum ini. Oka --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, SANI LIANA evoli...@... wrote: --- On Thu, 2/4/10, rifkianto aribowo ow...@... wrote: From: rifkianto aribowo ow...@... Subject: [Keuangan] Black list To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Thursday, February 4, 2010, 5:47 AM Dear ALL, kami memiliki rekanan yang punya masalah ketika pengajuan kredit di bank X yang dikarenakan masih terdaftar di black list oleh bank sentral pada bank Y. Petugas bank X meminta biaya or imbalan or apapun bentuknya sebanyak 4 jt untuk pemutihan black list tersebut. Yang aneh lagi petugas bank X tidak bisa membuktikan atau menampilkan black list tadi dikerenakan kerahasiaan bank. Yang jadi pertanyaan nya. Apakah biaya tersebut resmi atau memang ada peraturan atau apapun itu namanya untuk pemutihan tersebut ?. Karena ketika ammount tersebut diberikan. Beberapa hari kemudian kreditnya cair. Memang ada kelemahan dari rekanan kami untuk mencek kembali ke bank Y. Apakah benar namanya di black list di bank tersebut. Serta tidak menannyakan kepada petugas lain di bank X atau pimpinannya. Kami sangat prihatin dengan rekanan tersebut jika hal yg tidak diinginkan terjadi dan dikarenakan dia menjalani bisnis dari nol dengan modal kejujuran dan kegigihan hingga menjadi besar seperti sekarang. Mudah-mudahan ada yg bisa menjelaskan. Terima kasih Balasan : Saat ini semua bank dapat mengakses Sistem Informasi Debitur (SID) yang dikelola Bank Indonesia. Jika pinjaman di bank Y tsb bermasalah (tertunggak 2 bulan atau lebih atau telah jatuh tempo) maka SID akan menampilkan informasi pinjaman tsb. Sehingga pada saat pengajuan di bank X, petugas bank X yang mengakses SID dapat melihat informasi tsb. Namun jika semua kewajiban ke bank Y telah dilunasi maka info pinjaman ybs terupdate kembali tanpa harus ada biaya apapun karena yang mengupdate info pinjaman ybs
Re: [Keuangan] Black list
Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D, Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu saya boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini adalah sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI? Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan nasabahnya agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat laporan kredit macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah untuk menantang keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank mana yang mengklaim kredit macet. Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya aturan aneh yang malah merugikan bank ini? --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana o...@... wrote: Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah yg mengajukan aplikasi kredit. Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit. Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya pasti tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya kredit macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, bank mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja.
[Keuangan] pecahan seribuan
Sekedar mau nanya sedikit nih bos, Bener ga sih Bank Indonesia udah ga cetak uang pecahan 1000-an ? karena sekarang susah banget nuker uang seribuan yang baru ke bank,adanya justru 2000-an, kalaupun ada pasti dapetnya yang jelek2.. kucel2 semua .. trus sekarang jadi brasa banget, kalo kita parkir motor dipinggir jalan, kalau kita kasih 2000 pasti ga dikembaliin kembaliannya, padahal Jukir juga tau kalau tarifnya Cuma 1000. yang jadi pertanyaan dengan adanya uang 2000-an itu apa ga bikin inflasi karena harga2 yang tadinya ganjil seribu , karena uang 1000-an nya ga ada akhirnya harganya jadi digenapin. (misal harga 1000 jadi 2000, atau 3000 brubah jadi 4000) maap karena orang awam jadi masih belum tau update perkembangan mengenai keuangan :-) Terima kasih PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia: The contents of this e-mail and its attachments, if any, are for the intended recipient(s) only and may contain proprietary, confidential or otherwise private information. If you are not the intended recipient or if you have inadvertently received this email, please note that any use, disclosure, copying, distribution or any action taken or omitted to be taken in reliance on this e-mail or any attachments hereto is prohibited and may be unlawful, and that you should delete this e-mail and its attachments, if any, and duly notify us of the miss delivery by e-mailing the sender. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] pecahan seribuan
Lho bukankah strategi ini sudah ada sejak dulu, ingat pelajaran analisa IS-LM bukunya pak Boediono (atau salah satu kebiasaan buruk kita ya ?). Uang 100 kertas diganti uang logam, demikian jg dengan uang 500, bahkan kenek bis menolak (membuang) uang logam 50 dan 25. Biasanya alasannya lebih karena biar awet, uang kertas cepat rusak, uang logam awet. Sebenarnya inflasi ya. -Original Message- From: Agung Triwibowo atriwib...@rcti.tv Date: Wed, 17 Feb 2010 09:26:01 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] pecahan seribuan Sekedar mau nanya sedikit nih bos, Bener ga sih Bank Indonesia udah ga cetak uang pecahan 1000-an ? karena sekarang susah banget nuker uang seribuan yang baru ke bank,adanya justru 2000-an, kalaupun ada pasti dapetnya yang jelek2.. kucel2 semua .. trus sekarang jadi brasa banget, kalo kita parkir motor dipinggir jalan, kalau kita kasih 2000 pasti ga dikembaliin kembaliannya, padahal Jukir juga tau kalau tarifnya Cuma 1000. yang jadi pertanyaan dengan adanya uang 2000-an itu apa ga bikin inflasi karena harga2 yang tadinya ganjil seribu , karena uang 1000-an nya ga ada akhirnya harganya jadi digenapin. (misal harga 1000 jadi 2000, atau 3000 brubah jadi 4000) maap karena orang awam jadi masih belum tau update perkembangan mengenai keuangan :-) Terima kasih PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia: The contents of this e-mail and its attachments, if any, are for the intended recipient(s) only and may contain proprietary, confidential or otherwise private information. If you are not the intended recipient or if you have inadvertently received this email, please note that any use, disclosure, copying, distribution or any action taken or omitted to be taken in reliance on this e-mail or any attachments hereto is prohibited and may be unlawful, and that you should delete this e-mail and its attachments, if any, and duly notify us of the miss delivery by e-mailing the sender. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] pecahan seribuan
Seingat saya pernah ada yang posting di AKI#malesnyari Nilai intrinsik uang juga terkait dengan biaya pembuatannya i.e. biaya pencetakannya. Dengan menerbitkan pecahan 2.000 artinya bisa memangkas biaya pencetakan 2 lembar 1.000. Nah, masalahnya saya lupa ini berkaitan sama apa, inflasi kah atau apa hehehehe Salam ryan 2010/2/17 jemi...@yahoo.com Lho bukankah strategi ini sudah ada sejak dulu, ingat pelajaran analisa IS-LM bukunya pak Boediono (atau salah satu kebiasaan buruk kita ya ?). Uang 100 kertas diganti uang logam, demikian jg dengan uang 500, bahkan kenek bis menolak (membuang) uang logam 50 dan 25. Biasanya alasannya lebih karena biar awet, uang kertas cepat rusak, uang logam awet. Sebenarnya inflasi ya. [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Black list
Saya ngak tahu yang dimaksud credit report itu apa? yang menurut bung Verthady dapat diminta cukup dengan menggunakan KTP... Selain itu saya kira, tidak tepat juga jika kita bersikap terlalu curiga. Bukankah dalam berbisnis selalu ada prinsip good faith? lagipula bank adalah lembaga kepercayaan.tidak tepat jika ada kecurigaan bahwa dengan adanya SID bank akan menyandera calon debiturnya, dengan cara membuat laporan kredit palsu. Perlu diketahui bahwa laporan ke BI dari bank2 di Indonesia, banyak sekali. Masing2 laporan, ada yang on line ada yang berkala, saling terkait satu dengan yang lain. Akan sangat sulit jika bank berbohong disuatu laporan, tanpa berbohong dilaporan lain. Contoh, jika bank mengeluarkan laporan kredit macet, dilaporan CAR pasti akan langsung ada pengaruhnya dstjadi tak ada pointnya bank membuat laporan kredit macet palsu Soal apakah nasabah boleh menyanggah laporan yang ada di SIDnah ini yang berabe memang. Seperti saya contohkan dibawah, biasanya petugas bank tidak menyebutkan secara jelas dimana kita punya kredit macet. Kalo kita memang merasa bahwa kita punya masalah dengan tagihan kartu kredit, KPM atau KPR, dengan gampang kita tahu bank yang dimaksud. Segara kita bisa melakukan follow upAkan tetapi jika kita tak merasa sama sekali, nah ini yang bisa jadi masalah.sedangkan bank dimana kita baru mengajukan Mungkin teman2 yang bekerja di BI atau bank lain bisa memberi penjelasan tambahan Oka --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, verthandy vertha...@... wrote: Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D, Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu saya boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini adalah sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI? Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan nasabahnya agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat laporan kredit macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah untuk menantang keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank mana yang mengklaim kredit macet. Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya aturan aneh yang malah merugikan bank ini? --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana oka@ wrote: Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah yg mengajukan aplikasi kredit. Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit. Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya pasti tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya kredit macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, bank mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja.
Re: [Keuangan] pecahan seribuan
On 17 Feb 2010 at 10:00, Ryan Fitriyanto wrote: Seingat saya pernah ada yang posting di AKI#malesnyari Nilai intrinsik uang juga terkait dengan biaya pembuatannya i.e. biaya pencetakannya. Dengan menerbitkan pecahan 2.000 artinya bisa memangkas biaya pencetakan 2 lembar 1.000. Nah, masalahnya saya lupa ini berkaitan sama apa, inflasi kah atau apa hehehehe malesnyari ditransformasi menjadi malesnya_RI ? :) (sol) Salam ryan sinung 2010/2/17 jemi...@yahoo.com /*-sig- http://www.radarjogja.co.id/berita/internasional/5218-pseudo-democracy-demokrasi-kedoknya-demokrator-muaranya.html http://www.republika.co.id/koran/14/60867/Hari_Jilbab_Dunia_Mengenang_wafatnya_Sahidah_Pembela_Jilbab -sig-*/
Re: [Keuangan] Black list
Setau saya siy SID tdk bisa diperoleh secara umum. Karena sifatnya sangat confidential. Lagian tiap bank saat men inquiry data SID wajib lapor ke BI kok :). Masalah oknum bank yg meminta duid itu mungkin cm alasan ajah utk proses kelancaran kredit dan tdk ada sangkut pautnya dengan record di SID. Kecuali, nasabah tsb memang punya masalah dengan kreditnya di bank sebelumnya. Dan bank tidak bs langung mengubah begitu saja kolektibilitas nasabah tsb, krn banyak aturan yg hrs di patuhi. success is not created overnight, but patience and hardwork of financial literacy as well, that's the key to financial freedom and live happily -Original Message- From: oka oka.wid...@indosat.net.id Date: Wed, 17 Feb 2010 03:14:26 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Black list Saya ngak tahu yang dimaksud credit report itu apa? yang menurut bung Verthady dapat diminta cukup dengan menggunakan KTP... Selain itu saya kira, tidak tepat juga jika kita bersikap terlalu curiga. Bukankah dalam berbisnis selalu ada prinsip good faith? lagipula bank adalah lembaga kepercayaan.tidak tepat jika ada kecurigaan bahwa dengan adanya SID bank akan menyandera calon debiturnya, dengan cara membuat laporan kredit palsu. Perlu diketahui bahwa laporan ke BI dari bank2 di Indonesia, banyak sekali. Masing2 laporan, ada yang on line ada yang berkala, saling terkait satu dengan yang lain. Akan sangat sulit jika bank berbohong disuatu laporan, tanpa berbohong dilaporan lain. Contoh, jika bank mengeluarkan laporan kredit macet, dilaporan CAR pasti akan langsung ada pengaruhnya dstjadi tak ada pointnya bank membuat laporan kredit macet palsu Soal apakah nasabah boleh menyanggah laporan yang ada di SIDnah ini yang berabe memang. Seperti saya contohkan dibawah, biasanya petugas bank tidak menyebutkan secara jelas dimana kita punya kredit macet. Kalo kita memang merasa bahwa kita punya masalah dengan tagihan kartu kredit, KPM atau KPR, dengan gampang kita tahu bank yang dimaksud. Segara kita bisa melakukan follow upAkan tetapi jika kita tak merasa sama sekali, nah ini yang bisa jadi masalah.sedangkan bank dimana kita baru mengajukan Mungkin teman2 yang bekerja di BI atau bank lain bisa memberi penjelasan tambahan Oka --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, verthandy vertha...@... wrote: Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D, Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu saya boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini adalah sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI? Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan nasabahnya agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat laporan kredit macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah untuk menantang keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank mana yang mengklaim kredit macet. Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya aturan aneh yang malah merugikan bank ini? --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Oka Widana oka@ wrote: Data SID belum bisa dibagi kepihak lain. Pd dasarnya data itu bersifat rahasia, bisa dibuka jika debitur ybs mengajukan aplikasi kredit ke bank. Kemudian bank tsb meng-inquiry data via SID, hanya utk data debitur/nasabah yg mengajukan aplikasi kredit. Data yg telah di-retrieve hanya utk kepentingan internal, bank yg memproses pengajuan kredit. Data tsb TIDAK BOLEH dibagikan kepada pihak lain. Bahkan tidak kepada Debitur yg mengajukan kredit. Contoh, saya mengajukan KPR ke bank X, kemudian ternyata ditolak. Saya pasti tanya alasannya. Nah petugas bank X plg akan bilang, bahwa saya punya kredit macet di bank lain. Petugas tsb seharusnya tak akan memberikan info, bank mana saya punya tagihan kredit macet. Ya, dikira2 sendiri aja. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Keuangan] Black list
Dugaan saya yg dimaksud dari pembicaraan SID adalah IDI BI yg dalam email dibawah disebut credit report. Hasil dari SID salah satunya adalah IDI BI. IDI BI memang bisa diakses oleh ybs atau bank apabila ada permohonan dari ybs. Kalau bank membuat laporan kredit palsu atas nasabahnya, yang celaka bukan nasabahnya tetapi banknya. _ From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of verthandy Ini terlalu menarik untuk tidak dikomentari :-D, Data SID ini apakah sama dengan credit report yang ada di BI? Yang setahu saya boleh diambil di kantor BI dengan membawa kartu identitas? Atau SID ini adalah sistem informasi antar bank yang berbeda yang tidak disimpan di BI? Kalau saya baca sekilas, kelihatannya sebuah bank bisa mencelakakan nasabahnya agar cuma bisa meminjam di bank tersebut, dengan cara membuat laporan kredit macet yang palsu. Sementara tidak ada mekanisme bagi nasabah untuk menantang keabsahan data yang ada karena nasabah tidak diberitahu bank mana yang mengklaim kredit macet. Bukankah baik bagi bank kalau nasabah bisa menantang keabsahan laporan kredit macet dari bank lain, sehingga pengajuan kredit nasabah yang seharusnya layak tidak akan ditolak karena bank tertipu data palsu? Apa alasan munculnya aturan aneh yang malah merugikan bank ini? [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [Keuangan] Black list
IDI BI hanya dapat diakses oleh lembaga keuangan bank dan non bank yg anggota IDI (credit bureau) BI. Melihat usahanya yg express/logistic industry, rasanya tidak anggota dari credit bureau BI. OJK bukan credit bureau, fungsinya beda. -Original Message- From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of sigitd...@ahlikeuangan-indonesia.com Mas Okeu. Saya bekerja di industri non perbankan, tepatnya di express/logistic industry. Kira2 saya bisa akses ke Data SID atau tidak? Kepentingannya utk analisa customer terkait dengan fasilitas kredit yg sy berikan. Jika bs, apa yg perlu sy persiapkan utk paling tidak meminta data tsb ke BI? Apakah ntnya hal ini baru bs diwujudkan setelah ada OJK? Terimakasih
RE: [Keuangan] Dana Tabungan Bisa Minus 9 Triliun?
Kalau setelah akhir hari kembali normal, kejadian itu biasanya karena human error (salah posting) bukan karena bug dan tidak ada di IT yg namanya minor risk. -Original Message- From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of wa...@ahlikeuangan-indonesia.com Saya juga sering mengalami di bank BCA. Tapi biasanya temporary dan kembali ke saldo yang benar. Jumlahnya sekitar 20an jt, 50an jt, bahkan sempat 189jt. Waktu itu tercetak di buku tabungan. Saya sempat tanya ke cso dia cuma bilang gak ada masalah. Setelah beberapa jam saldo normal kembali. Ada teman yang cerita sempat ambil cash waktu dia dapet saldo siluman ini dan tidak difollow up oleh bank. IMHO, Mungkin pihak IT bank sudah tahu ada bug ini dan dianggap minor risk :-) Kalaupun sampai trilyunan kan ada maksimum pengambilan (melalui e-channel ataupun teller) per hari. Luckydraw kalee... :-)
Re: [Keuangan] Tamatan SD Lebih Bisa Jadi Wirausaha Dibanding Sarjana
Bagai mana jika dianggap keduanya salah? :-) Solusinya: Gunakan data nakertrans dan BPS lalu ambil reratanya. Sederhananya: angka-angka data BPS + angka-angka nakertrans lalu dibagi 2. Terus gunakan alfa (asumsi keliru/tidak percaya) sebesar 5%- 20 % . Gimana? Salam Nazar On: Tebo-Jambi --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Reza P rezap...@... wrote: Artikel ini salah kutip, ada lonjakan pengangguran, atau data Kementrian nakertrans/BPS yang salah? Ia menyatakan pengangguran di tingkat lulusan SLTA/SMK saat ini mencapai 25 juta orang, untuk tingkat lulusan diploma mencapai 3 juta orang dan lulusan sarjana mencapai 3,8 juta orang. Sedangkan untuk lulusan SD justru lebih fleksibel dengan bisa menciptakan pekerjaan atau paling tidak menganggur dengan bekerja di sektor informal. Kebetulan saya lagi mengcompile data tenaga kerja daerah, jadi sekalian saja ngambil data Angkatan Kerja tahun 2008 dari situs http://www.nakertrans.go..id/ seperti ini Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah SD 34.258.590 24.101.931 58.360.521 S M T P 14.170.254 7.392.684 21.562.938 S M T A 16.123.986 7.854.325 23.978.311 AKADEMI/DIPLOMA 1.577.634 1.602.839 3.180.473 UNIVERSITAS 2.694.617 1.700.587 4.395.204 Jumlah 68.825.081 42.652.366 111.477.447 Data Pengangguran Terbuka BPS (Feb 2009) menunjukkan ini No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan 2009 (Feb) 1 Tidak/Belum Pernah Sekolah/Belum Tamat SD 2 620 049 2 Sekolah Dasar 2 054 682 3 SLTP 2 133 627 4 SMTA 1 337 586 5 Diploma I/II/III/Akademi 486 399 6 Universitas 626 621 Total 9 258 964 Jadi data statistik mana yang benar? Maaf kalau OOT. Salam, Reza
Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf
1. wah wah.. you got me all wrong bung pras. Posting anda sebelumnya memang menarik sehingga saya comment. Itupun saya baru start dengan penggunaan kata kita dan belum substansinya. Saya elaborasi singkat saja ya dan ini comment saya yg terakhir supaya anda tidak salah tangkap bhw saya mencari-cari kesalahan apalagi menduga anda totaliter. Ini jg jauh panggang dari api..:-) ini kan forum diskusi supaya saya anda bisa bertukar pikiran atau at least melatih sel2x kelabu.. 2. Awalnya saya mau konter ide2x anda ttg politik terutama ketika anda bilang bhw kita turut andil atas wajah politik bangsa ini termasuk jg sikap dan tutur politisi serta jg ttg sikap apolitis. Saya memang tdk setuju dng penggunaan kata kita dlm konteks tsb. Karena itu berarti saya terlibat bertanggung jawab atas kondisi politik yang ada. Padahal pengalaman dan sikap saya selama ini justru sebaliknya. Karena sumber legitimasi power negara/state itu ada di rakyat, maka rakyat sebenarnya juga punya hak untuk ignore the state [meminjam istilah herbert spencer ya]. Negara/state saya pahami sbg organisasi dari political means baik itu Govt dan birokratnya, politisi di legislatif dan jg birokrat di yudikatif. Merekalah otoritas yg memonopoli [atau oligopoli?] pengambilan keputusan tertinggi dlm satu teritorial. Dan dari pengalaman sejarah telah ditunjukkan bhw negara/state itu by nature cenderung bersifat parasit [ada jg yg predator malah] yg expansif dan menggerogoti kebebasan individu rakyatnya. Atas dasar itu saya memilih utk meng-exercise hak saya utk ignore the state dengan bersikap against politics. Dan karena itu saya pikir tdk perlu bertanggung jawab atas kondisi politik yg ada. 3. Saya kok jadi teringat dng oppenheimer [dari bukunya the state ato apalah] yang bilang, ada 2 cara meraih kekayaan/kemakmuran yaitu dengan economical means [free trade, vouluntary exchange,free to choose] dan political means [use power/koersion]. Dan tentunya saya jadi mahfum, bhw apa yang dilakukan politisi kita tidak lepas dari motif mencari kekayaan buat diri sendiri dan golongannya at the expense of other people. Aliran ekonomi public choice theory [buchanan, tullock] jg mengajarkan hal yg sama supaya melihat nature politik dari motif ekonomi. 4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang sbg virus yg menjangkiti], buat saya itu masih lebih baik daripada yg dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak merugikan pihak lain. salam damai, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 16, 2010 1:49 PM Subject: Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf Saya sedang beropini tetapi temanya merefleksikan problem sosial. Dan yang 'sosial' akan menjadi lucu bila didekati secara individual. Anda ini kok kesannya mencari-cari kesalahan. Silahkan baca artikel opini di media masa, ambil contoh Kompas. Tajuk Rencana hari ini memakai kata 'kita' sebagai kata ganti, padahal itu tak mewakili keseluruhan. Apakah semua orang pasti bersetuju? Saya malah tidak paham beda 'opini' dan 'orasi', bukankah orasi bisa jadi sebagai sarana menyampaikan opini? (jika benar pemahaman saya, bahwa secara etimologis 'orasi' berakar dari kata 'oratio' yg artinya bicara, berdiskursus, etc. beda dg 'rhetoric' yg memang diasalkan sebagai ketrampilan berargumen untuk memengaruhi opini orang sebagaimana dipraktikkan kaum Sofis di Yunani kuno itu ). Jika Anda keberatan, tinggal ganti saja kata 'kita' itu dengan 'saya dan sebagian kecil dari Anda', 'saya dan sebagian besar dari Anda', 'Saya dan hampir seluruhnya dari orang Indonesia', dll..(ini maksud dari kemiskinan kata-kata itu...jika memang kata-kata itu kaya, apakah kata ganti yg tepat utk mewakili gagasan 'bukan tunggal' namun juga 'bukan keseluruhan'?). Saya kira tiap generalisasi mengandung bahaya totalisasi. Saya maklum dg kekhawatiran Anda. Tapi mendugai bahwa saya lalu akan otoriter dan mengeksklusi liyan dalam konteks ini, jauh panggang dari api ( bahkan Pak Rachman. pun berbeda, dan wajar2 saja kan? )Itu rasanya sekedar mewakili keprihatinan banyak orang. Toh, lagi2 Kompas seringkali menurunkan tulisan dg kata ganti 'kita' tanpa wajib bertanya dulu apakah semua boleh diwakilinya bukan? misalnya liputan ttg bahaya internet bagi anak, Kompas mengajak 'kita' mewaspadai dan menjaga anak-anak 'kita'. Sayang sekali Kompas tak bertanya kepada Anda, karena siapa tahu Anda tidak punya kekhwatiran seperti itu. Selebihnya saya memohon maaf jika tulisan awal saya terpahami menyertakan Anda dan sebagian warga milis ini. Kepada warga yg lain tentu harus
[Keuangan] Oot: istilah Cium itu....
Barusan saya baca judul sebuah berita Golkar Cium ada konspirasi dalam aliran dana century Lalu muncul beberapa pertanyaan. Ciumannya itu yang seperti apa? Apa seperti ciuman anak-anak remaja kepada pacarnya? atau ciuman pasangan suami istri, atau seperti ciuman anak kepada ortu dan ortu kepada anak. atau seperti ciuman anjing pelacak yang terlatih? Jika seperti ciuman anjing pelacak, maka golkar = anng pelacak dong? :-) Terus jika memang seperti ciuman anjing pelacak, maka apakah memang anjing-anjingnya benar-benar sudah terlatih? (waduh...istilahnya jadi aneh, habis jika mau dibikin sepeti kucing mencium tikus, kurang tepat. karena kucing mengandalkan telinga dan mata). Ya, apakah penciumannya benar-benar sudah terlatih seperti an...ing pelacak terlatih mencium Narkoba. Tetapi kadang-kadang ada juga an...ing pelacak yang salah cium Nah kita tunggu hasil ciuman pansus DPR terhadap aliran dana century. jika ciumannya bagus, tepat dan akurat maka harus didukung. dan jika ciumannya tidak akurat, ya...harus dilatih lagi :-) Salam Nazar On: Tebo-Jambi
Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf
saya suka dengan poin nomer 4. wahahaha ... saya jadi paham pilihan kang lubeck belakangan ini. (kayaknya sudah waktunya mengembara bro, biar otak ndak sakit karena kudu memaksa diri berapatis ria dewasa ini). 2010/2/17 lubeckym lubec...@indosat.net.id 4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang sbg virus yg menjangkiti], buat saya itu masih lebih baik daripada yg dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak merugikan pihak lain. salam damai, lubeck . -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed]
Bls: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf
Pak Arcon...nambahin saja, salah satu ekses selebriti2an itu adalah intelektual yg kebelet jadi selebriti, akhirnya melakukan plagiarisme. Bisa dibaca di http://www.thejakartapost.com/news/2010/02/17/insight-plagiarism-academia-and-cult-celebrity.html Saya kira secara normatif pilihan pada corak ideologi ekonomi-politik global (kapitalisme-liberalistik) berpengaruh pada hal ini...Ini bukan soal anti atau pro kapitalisme-liberalisme, melainkan apa yang sekarang ada tetap butuh dipikir ulang salam, pras Dari: Ari Condro masar...@gmail.com Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 16 Februari, 2010 22:06:51 Judul: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf saya suka dengan poin nomer 4. wahahaha ... saya jadi paham pilihan kang lubeck belakangan ini. (kayaknya sudah waktunya mengembara bro, biar otak ndak sakit karena kudu memaksa diri berapatis ria dewasa ini). 2010/2/17 lubeckym lubec...@indosat. net.id 4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang sbg virus yg menjangkiti] , buat saya itu masih lebih baik daripada yg dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak merugikan pihak lain. salam damai, lubeck . -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf
benar friend.. tadinya aku pikir internet bisa jadi domain yg bebas dari intervensi negara dan keparat2xnya..eh aparat2xnya..tp skrg mereka pun sdh mulai masuk lewat UU ITE dan RPM kontent. Seandainya aku ada uang banyak, mungkin aku tinggal di luar angkasa aja, mengorbit bumi bersama alien-alien yg mudah2xn belum terkontaminasi politik. atau mungkin juga pergi ke laut..aku pikir laut belum jadi target operasi mereka.. :-) - Original Message - From: Ari Condro To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, February 17, 2010 1:06 PM Subject: Re: [Keuangan] Akbar: Satu Lagi, Donatur SBY-Boediono Diduga Terima Dana Century --Maaf saya suka dengan poin nomer 4. wahahaha ... saya jadi paham pilihan kang lubeck belakangan ini. (kayaknya sudah waktunya mengembara bro, biar otak ndak sakit karena kudu memaksa diri berapatis ria dewasa ini). 2010/2/17 lubeckym lubec...@indosat.net.id 4. Ttg apolitis, menurut saya,jika memang mampu membuat nilai politik terdevaluasi, tentu akan saya support. ini berarti soal2x politik bukanlah yg menjadi perhatian penting/utama buat rakyat. Even sekalipun jika rakyat lebih suka sibuk dengan kontes-kontes idol/cari jodoh [spt yg anda bilang sbg virus yg menjangkiti], buat saya itu masih lebih baik daripada yg dilakukan politisi kita. At least peserta kontes narsis ini tidak merugikan pihak lain. salam damai, lubeck . -- salam, Ari [Non-text portions of this message have been removed] __ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4872 (20100216) __ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]