[ac-i] AMBIENCE EXPERIMENT PUBLIC ART by Ilham J Baday Wukir Suryadi

2009-04-21 Terurut Topik Hisyam Mawardie
AMBIENCE EXPERIMENT

PUBLIC ART by
Ilham J Baday  Wukir Suryadi

 Anak muda berdiri tegak
menoleh ke kiri
menoleh ke kanan
membaca kehidupan
membuka rasa membuka jiwa
---
Ambience Experiment
suasana menduga
menduga suasana
mati - hidup siapa tahu
Ambience Experiment
Tangan-tangan dikepalkan

W.S. Rendra
Ubud, 15 April 2009

MENGGETARKAN  AMBIENCE  KEKUASAAN

Ada dua tema dalam konser  Ilham dan Wukir ( Ilwu ) kali ini. Yang pertama tema 
`lanjutan' Ilwu dalam mengolah hidup lewat kerja musiknya. Dalam tema ini, 
musik bagi Ilwu tidak sekedar kegenitan ketrampilan pengorganisasian tapi lebih 
pada kegairahan `berternak' bunyi layaknya seorang ahli biologi yang sedang 
mengutak-atik protein untuk bahan membuat bayi baru yang sekaligus juga punya 
misi.
Ilwu adalah salah satu dari jumlah yang sedikit seniman musik yang memiliki 
perhatian pada kerja laboratorium dan bengkel. Di tengah-tengah kecanggihan 
berbagai karya seni baru dengan berbagai dukungan teori, ketrampilan, relasi 
dan lobby, Ilwu tidak terlalu `greng' untuk mangapnggragas ke berbagai 
kenikmatan yang umum. Dari berkali-kali perbincangan dengan dia, selalu dan 
selalu yang dibicarakan adalah antara eksistensi dan esensi bunyi dan suara 
dalam hubungannya dengan benda-benda yang menjelma dan di sekitar kita.
Sering diam-diam saya kurang-ajar menyebut kerja semacam ini sebagai gerakan 
bawah tanah ideologi bunyi yang bersuara. Dari sebutan nakal ini bisa dengan 
mudah akhirnya menarik laras penghubung ke dalam tema kedua.
Tema kedua adalah wabah yang diderita masyarakat akibat kesurupan setan program 
kerja sehingga sering histeris dan bingung untuk mengambil keputusan dan 
menentukan skala prioritas sekaligus urut-urutan fungsi sesuatu.
Taman Budaya diubah fungsinya menjadi Balai Latihan Pelajar. Ibaratkanlah dalam 
sebuah rumah, WC ( tempat buang air seni ) diubah fungsi untuk ruang belajar 
dengan harapan anak-anak kelak menjadi anak yang cerdas dan pinter. Si anak pun 
lalu rajin belajar dan pinter meski satu hal yang meresahkan adalah tetangga 
yang prihatin melihat keluarga cerdas tadi selalu mandi, kencing dan berak di 
halaman.
Musik jika di letakan sebagai sosok kebudayaan, tentu sangat memerlukan nilai 
cerdas dan bernilai harta melimpah, tapi apakah lalu itu berarti kita bisa 
seenaknya menyimpulkan bahwa perenungan untuk tetap sadar sesadar-sadarnya 
sudah boleh dibuang ke tong sampah karena tidak diperlukan lagi?
Tulisan ini bisa diperpanjang dengan mengupas akibat-akibat serta analisa 
spekulatif yang melatari kenapa semua itu terjadi, tapi tentu tidak perlu 
karena saya berfikir yang penting adalah bagaimana menumbuhkan niat untuk tidak 
menjadikan kekuasaan sebagai satu-satunya cara menggulirkan kehidupan. Karena 
jenis kekuasaan semacam itu selain tidak tahan lama, tidak menenteramkan juga 
sebenarnya itu bukan hidup tapi pemuja kematian, kematian kebudayaan.
Sekarang kita nikmati saja aroma mata dan telinga Ilwu yang akan memberi tanda 
pada hal-hal yang tadi diungkapkan sebagai keadaan dan tanggapannya. Yuk, cak!

Embie C Noer

Jadwal pentas
Surabaya
25 april 2009 Taman Kota, Monumen Jenderal Sudirman, Pukul 20.00
26 april 2009 Setasiun Kereta Api Gubeng Pukul, 16.00
27 april 2009 Balai Pemuda Belakang Masjid Pukul, 20.00
28 april 2009 Ex Musium Mpu Tantular Pukul, 19.30



[ac-i] Reinkarnasi dari Ibu Kita Kartini

2009-04-21 Terurut Topik leonardo_rimba
T = Bung Leo, menyambung bahasan kemarin, Bung Leo sering
menuliskan kalau Bung Leo sudah mendapatkan pencerahan. yang ingin aku
tanyakan, siapa yang memberikan pencerahan itu dan pencerahan seperti
apa yang Bung Leo dapatkan? Apakah berupa petunjuk, hidayah, ilham,
wahyu ato apa?



J = Saya tidak pernah menulis kalau saya sudah mendapatkan pencerahan.
Yg menulis meminta pencerahan adalah rekan-rekan yg bertanya kepada
saya, dan terkadang saya bilang bahwa sekarang sudah siang, terang
benderang dan rasanya panas, dan tidak perlu lagi tambahan pencerahan.



Paling jauh saya menggunakan kata pencerahan untuk merujuk kepada
Sidharta Gautama yg memperoleh pencerahan ketika bangun tidur di bawah
pohon Bodhi. Sidharta adalah orang yg ngotot dan ngoyo mencoba berbagai
tarekat dan sempat bertahun-tahun menjadi pertapa tanpa mengerti apa
itu yg namanya kesadaran. Akhirnya karena terlalu capek mau menjadi
orang suci, Sidharta jatuh tertidur di bawah pohon Bodhi. Ketika bangun
dia melilhat sesuatu di dalam pikirannya.



Apa yg Sidharta lihat itulah yg kita sebut sebagai pencerahan. 



Dan Sidharta disebut sebagai seorang yg memperoleh pencerahan, seorang
Bodhisatva atau Buddha yg berada di dunia. Bodhisatva adalah Buddha yg
berada di dunia untuk membantu manusia-manusia lainnya agar tercerahkan
juga, agar bisa melihat realita apa adanya saja.



T = Satu hal lagi soal agama. Ketika nanti Bung Leo sudah habis masa
kontraknya di dunia (meninggal), Bung Leo ingin dikuburkan dengan cara
apa? Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, atau binatang? Secara
binatang kan tidak beragama. Jadi kalau mati, binatang cuma digeletakin
begitu aja atau jadi makanan predator.



J = Apakah anda pikir anda bukan binatang? 



Menurut saya anda itu termasuk binatang juga, termasuk keluarga
binatang mamalia dari species homo sapiens. Homo sapiens adalah
binatang yg bisa berpikir, tetapi seringkali pikirannya itu membuat
dirinya menjadi ribet sendiri seperti anda. 



Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, Komunis, Atheis, dsb merupakan
produk dari pemikiran binatang yg namanya homo sapiens itu. Isinya
simbol-simbol belaka, dan essensinya ada di luar simbol-simbol itu.



Kalau anda berpikir bahwa segala macam simbol-simbol agama adalah
realita, maka anda jelas keliru. Anda belum memperoleh pencerahan. 



Kalau anda sudah bisa melihat bahwa simbol adalah simbol, dan realita
adanya di luar simbol, dan bahwa kesadaran anda itu abadi, dan tidak
perlu tergantung dari berbagai macam simbol, maka bisalah dikatakan
bahwa telah ada sedikit pencerahan yg anda dapatkan.



Kata pencerahan yg saya gunakan di sini berarti pengertian.



Pencerahan kecil yg berarti pengertian bisa sedikit demi sedikit kita
kumpulkan dalam hidup ini dan, kalau beruntung, kita bisa juga
sekali-sekali memperoleh pencerahan besar, pengertian besar, di mana
terjadi lompatan kuantum dalam pemahaman kita.



Kita semuanya hewan memamah biak, species kita namanya homo sapiens, yg
juga memiliki berbagai varietas. Varietas homo sapiens namanya ras. Ada
banyak ras manusia, ras Eropa, ras Melayu, ras Afrika, ras Cina, ras
Indian, dll, tetapi semuanya masih satu species. Species homo sapiens.



Cuma, ada jenis homo sapiens tertentu yg merasa dirinya lebih tinggi
daripada homo sapiens lainnya karena beragama tertentu. Pedahal yg
namanya agama itu cuma pemikiran belaka, pemikiran yg dilahirkan oleh
kesadaran manusia, dan isinya simbol-simbol belaka.



Yg essensial adalah kesadaran di diri anda, dan bukan pemikiran itu yg
bisa dibuang setiap saat, dan dibuat kembali. Kita bisa de-konstruk dan
re-konstruk pemikiran kita.



Berikut adalah tanya-jawab dengan seorang rekan wanita yg lahir pada
tanggal 21 April, hari ini, dan saya sebut sebagai reinkarnasi dari Ibu
Kita Kartini. 



Mungkin anda akan bisa melihat sesuatu di dalam percakapan itu yg orang
lain tidak bisa lihat. Apa yg anda lihat namanya pencerahan.



+



T = Dear Mas Leo,



Nama saya I, banyak yang ingin saya tanyakan, hanya saja saya tidak
pandai merangkai kata kata menjadi kalimat yang enak dibaca. Mas Leo,
yang saya ingin tanyakan banyak sekali, hanya saya masih bingung harus
memulai dari mana dulu pertanyaan yang akan saya ajukan. 



Pertanyaan awal dulu saja ya Mas Leo, begini: Saya pernah mimpi, mimpi
ini terjadi beberapa tahun yang lalu, hanya sampai sekarang masih
mencari jawab dari mimpi saya ini. 



Saya bermimpi saya berada di suatu ruang yang kosong dan sangat terang
bersih, semuanya terang putih bersih, hanya hening sep sekali.



Ada rasa pedih bingung sedih dan ingin diraih dalam pelukan hangat
untuk membuat saya tenang, saat itu saya menguatkan hati untuk berani
tetap diam dan mengamati saya berada di mana. Ternyata saya berada di
sebuah kuburan dan hanya satu kuburan yang saya ada di atasnya; bukan
berdiri ternyata, tetapi saya duduk silo dan yang saya duduki adalah
sebuah batu nisan berbentuk AL Quran besar, terbuat dari batu yang
diukir menjadi sebuah Quran yang terbuka, serta ada tulisan 

[ac-i] Mahabarata : Kiss Me Please, Eksperimen Teater oleh GMT Jogja

2009-04-21 Terurut Topik Ahmad Jalidu
(* Mohon maaf jika tidak berkenan

Gamblank Musikal Teater Yogyakarta kembali akan menggelar pertunjukan.

Mahabarata : Kiss Me Please
Ekspersimen teater berbasis realisme karya Alex Suhendra

Aktor :
Alex Suhendra
M. Ahmad Jalidu
Agung Wijaya
Maftu Rahayu
Rio Handziko
Suyatman

Musik :
Bahrudin F Bolu
Giwang Topo
Nucky Sulistyo
Tyas Kusumawan
Adi Saputra

Halaman Gedung FMIPA UNiversitas Negeri Yogyakarta
Karangmalang, Catur Tunggal, Depok, Sleman

24-25 April 2009 | jam 20.00 WIB

Tiket Rp 10.000
(bonus Starterpack Tri GSM berisi pulsa 15.000)
Pemesanan : 08562856610

Tiket Box.
Warung Putra Jogja. karangmalang A-10B, Catur Tunggal, Depok, Sleman
atau di tempat
 pertunjukan.

Mahabarata : Kiss Me Please

Produksi Gamblank Musikal Teater
Didukung oleh
Kelompok Sekrup
3 GSM
dan Jogjateater Space

NB : Tata Cahaya pertunjukan didesain tidak begitu terang sehingga kurang 
maksimal untuk fotografi...bagi para fotografer baik dari media maupun amatir 
diperkenankan mengambil gambar menggunakan blitz. 


  Get your new Email address!
Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[ac-i] Trs: undangan [1 Attachment]

2009-04-21 Terurut Topik ahmad ghozaly
 
olo Exhibition
Ahmad ghozaly

The
feeling of skinIni adalah satu presentasi hasil kerja saya sebagai perupa, 
dimana karya-karya ini dibuat kurun waktu kurang lebih  selama 7 bulan, selama 
kurun waktu tersebut saya menggunakan gerak/tubuh manusia sebagai bahasa ungkap 
dalam setiap karya saya, manusia adalah diri saya sendiri dan manusia adalah 
semua orang yang mempunyai ungkapan emosional terhadap peristiwa yang 
dihadapinya. Saya mencoba untuk memahami bahasa tubuh manusia dan saya jadikan 
sebagai tema-tema karya saya kali ini. Secara anatomi manusia mempunyai bentuk 
sedemikian rupa sehingga memperlihatkan berbagai macam lekukan tubuh disetiap 
gerakan, dan yang tampak terlihat dari luar tubuh manusia adalah kulit tubuh 
yang membungkus dan cerminan dari ras manusia terlihat dari sana, bagian kedua 
dari tubuh manusia ini saya mengambil kulit sebagai bahasa ungkap yang lebih 
dekat oleh penglihatan mata. Dari karya yang saya sajikan ini semoga dapat 
mengisi puzle-puzle dunia seni rupa
 saat ini. Sekian dan terimakasih.

Ahmad ghozaly / perupa




24 april 2009
Roomate 
Visual Art Curatorial Lab
Jl. Suryodiningratan 37 B Yogyakarta
myroomate...@mail.com
0818921329

http://zalygallery.multiply.com

 

 Apakah demonstrasi  turun ke jalan itu hal yang wajar?  
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!


  
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! 
http://id.yahoo.com/

[ac-i] [HALAMAN GANJIL] Jujur Saja, Kejujuran Itu Bukan Simon Cowell

2009-04-21 Terurut Topik Anwar Holid

[HALAMAN GANJIL]

Jujur Saja, Kejujuran Itu Bukan Simon Cowell
--Anwar Holid

Jujur Saja ialah nama rubrik di halaman terakhir Femina, majalah perempuan kota 
asli Indonesia. Saya baru sadar rubrik ini menarik setelah lama-lama setiap 
kali buka Femina, ternyata sering sekali tergelitik dan senyam-senyum oleh 
pertanyaan dan jawaban yang mereka lontarkan khusus kepada perempuan. Rubrik 
itu tampaknya menguji seberapa jujur mereka terhadap sesuatu.

Pertanyaan di rubrik itu masih biasa saja, termasuk umum, belum menyangkut 
hal-hal yang sangat sensitif. Jadi jawabannya pun sebenarnya masih yang bisa 
kita bayangkan. Di salah satu edisinya, Femina bertanya: 
Buku yang menginspirasi saya? Jawaban semua orang beda. Salah satunya: Laskar 
Pelangi (Andrea Hirata). Buku itu memberi semangat pada saya yang bersekolah 
di kota kecil untuk tak perlu merasa rendah diri jika dibandingkan lulusan kota 
besar, kata seorang gadis di Mojokerto. 

Di edisi lain pertanyaannya mungkin bisa bikin malu: Angka merah waktu SMU? 
Atau waktu sedang heboh (Film) Ayat-Ayat Cinta, pertanyaannya ialah:  Ayat-Ayat 
Cinta, Suka Atau Tidak? Alternatifnya memang cuma dua. Salah satunya: Tidak, 
kata seorang istri di Jakarta. Kata dia, Mana ada wanita berpendidikan tinggi 
dan berpikiran modern yang rela diduakan? Itu sih maunya pria agar ada di atas 
angin. Yang suka bilang begini: Banget, banget! Saya sampai nonton dua kali. 
Disuruh nonton sekali lagi, jawabannya: Dengan senang hati! Jangan bayangkan 
yang jawab gadis berjilbab, yang jawab itu seorang gadis ayu berlesung pipi 
dari Bogor.

Rubrik itu membuat saya mengira-ngira, dalam hal apa saja kita jujur. Terhadap 
semua hal? Dulu, waktu mahasiswa, sedang asyik-asyiknya boys talk di kamar kost 
teman, seorang kawan mendadak melontarkan pertanyaan: Berapa kali kamu 
masturbasi dalam seminggu? JELEGER! Pertanyaan itu membuat saya mental. 
Rasanya saya ingin mati. Itu rahasia besar saya. Tapi bagaimana lagi? Toh 
mereka kawan-kawan akrab saya. Berterus-terang juga kayaknya baik-baik saja. 
Tapi ternyata saya masih takut jujur. Buktinya, jawaban saya justru mengelak, 
Nggak tentu. Kalau lagi terdesak saja. Bagaimana kalau setiap hari saya 
terdesak oleh tekanan seksual, sementara saya sulit menyalurkan gejolak lewat 
cara lain? Jelas, saya gagal jujur bahkan kepada teman-teman akrab. Mungkin 
saya khawatir reputasi saya hancur di mata mereka.

Suatu hari saya ditanya seorang teman non-Muslim: Apa kamu pernah makan babi? 
Jawabannya: tidak. Bahkan sepotong kecil pun? Kayaknya iya. Di Lampung, waktu 
kecil, teman akrab saya waktu SD ialah orang Hindu. Rumahnya persis di samping 
saya. Mereka punya ternak babi. Tapi kalau mereka memberi berkat/sedekah 
makanan, mereka memberi ayam dan makanan yang dihalalkan Islam.

Teman saya meneruskan: Apa kamu pernah minum alkohol? Jawabannya: pernah. 
Mungkin dulu waktu SMP, waktu kumpul-kumpul malam minggu dengan teman-teman. 
Tapi setelah itu nggak pernah lagi. Saya bisa dibilang murni seorang 
teetotaler, orang yang benar-benar bersih dari alkohol. 

Pernah merokok? Pernah. Tapi mungkin jumlah total yang pernah saya isap tak 
lebih dari 12 batang. Untuk beberapa hal, saya memang tidak melakukan apa pun. 
Saya tidak berzina, tidak merokok, tidak poligami, tidak korupsi, tidak pernah 
minum obat terlarang, tidak mengonsumsi narkoba. Untuk ini, saya jujur.

Pernah ngeganja? Pernah, dulu waktu mahasiswa, beberapa kali. Menurut saya 
harum asap ganja itu menggoda sekali.

Pernah mencuri? Pernah. Pencurian paling gila yang pernah saya lakukan ialah 
mengutil kaset album Superunknown (Soundgarden) di Aquarius Dago. Waktu itu 
saya sudah kuliah. Padahal waktu itu saya bawa uang, dan niatnya memang 
benar-benar mau beli album itu. Entah kejahatan apa yang mendesak pikiran saya 
waktu itu, tiba-tiba setelah perang batin dan dilanda ketakutan, pada satu 
kesempatan, saya memasukkan kaset itu ke saku pinggir celana. Yah, Tuhan masih 
melindungi saya dengan tidak langsung membuka aib itu di depan penjaga toko. 
Entah apa jadinya kalau saya kepergok penjaga toko. Boleh jadi saya bukan Anwar 
yang sekarang. Saya merasa berdosa sekali dan kapok. Album itu pun kini sudah 
saya jual dengan harga murah, tak sebanding dengan risiko yang saya hadapi. 
Gila, saya bisa senekat itu. Sulit membayangkan bahwa saya pernah bisa 
melakukan kehinaan seperti itu.

Apa kejujuran seperti itu akan membuat saya lebih baik? 

Dalam hal apa kita berani jujur? Untuk hal-hal remeh yang tidak berbahaya? 
Untuk perbuatan yang kira-kira bisa meningkatkan citra diri? Apa jujur itu 
sejenis uji nyali? Kejujuran memang menakutkan. Coba tuding diri sendiri dan 
ajukan pertanyaan paling berani, pertanyaan yang membuat kita tersudut harus 
jujur. Beranikah kita jujur pada diri sendiri? 

Coba uji kejujuran sendiri: Apa kamu menyimpan film atau gambar porno di 
komputer? Di Femina, gara-gara itu seorang istri memutuskan pulang ke orangtua 
setelah memergoki suaminya menyimpan banyak gambar porno 

[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali #27 Special

2009-04-21 Terurut Topik Ayip

Sahabat kreatif,
Sekadar mengingatkan bahwa Pada hari Sabtu tanggal 25 April 2009 pada 
peluncurkan program Bali Creative Entrepreneur Forum akan ada Creative 
Entrepreneur Workshop  Creative Talk Show dengan nara sumber para 
creative entrepreneur yang sukses dan inspiratif dan jangan lupa 
malamnya ada hiburan segar Pecha Kucha Night yang pertama di Bali 
terbuka untuk umum. Beserta berita aktifitas lainnya, selengkapnya 
silakan simak :


*PECHA KUCHA NIGHT: ARENA PRESENTASI YANG FUN, KREATIF DAN SEGAR* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/pecha-kucha-night-arena-presentasi-yang-fun-kreatif-dan-segar/

Ikuti dan nantikan acaranya. Beberapa hari lagi

*BALI CREATIVE COMMUNITY LUNCURKAN PROGRAM CREATIVE ENTREPRENEURS FORUM 
DALAM SETAHUN* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/bali-creative-community-luncurkan-program-creative-entrepreneurs-forum-dalam-setahun/
Berbisnis dengan ide kreatif ini tema yang dipakai dalam program 
Creative Entrepreneur Forum. Acara ini adalah program berkesinambungan 
dari Komunitas Kreatif Bali sebagai wadah dan aktifitas membentuk insan 
kreatif di Bali yang mandiri dan produktif yang menjadikan 
kreatifitasnya sebagai daya saing serta nilai ekonomi. (more...)


*MAS WIWID C59 ENTREPRENEUR KAOS OBLONG* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/mas-wiwid-c59-entrepreneur-kaos-oblong/
Kita semua tahu yang paling sederhana dalam berbusana adalah menggunakan 
kaos oblong. Selain casual juga bisa menjadi alat ekspresi diri yang 
elegan lewat tulisan atau desain yang tercetak. Kaos oblong juga bisa 
dipakai kapan saja sesuai maunya si empunya. Praktis dan ekonomis 
barangkali itulah hal yang melekat pada kaos oblong. (more...)


*RIO HELMI TAK PERNAH BERHENTI KELILING DUNIA* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/rio-helmi-tak-pernah-berhenti-keliling-dunia/
Nara sumber lain yang akan tampil pada acara talk show di workshop 
creative entrepreneur yang diselenggarakan oleh Bali Creative Community 
hari Sabtu tanggal 25 April 2009 nanti adalah Rio Helmi. Banyak orang 
menyebutnya sebagai living legend di dunia fotografi tanah air ini. 
Bali menjadi pilihannya sebagai home base sekaligus arena kreatifitas 
yang selalu menginspirasinya. (more...)


*ROBIN MALAU MENGGANTUNG GITAR TANPA HARUS MENINGGALKAN DUNIA MUSIK* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/robin-malau-menggantung-gitar-tanpa-harus-meninggalkan-dunia-musik/
Dari gitaris menjadi seorang creative entrepreneur, pikiran macam apa 
yang ada di benak Robin Malau, salah seorang nara sumber pada talk show 
creative entrepreneur workshop di acara peluncuran Creative Entrepreneur 
Forum yang diselenggarakan Bali Creative Community hari Sabtu 25 April 
2009 ini ? (more...)


*WAHYU ADITYA JAWARA DUNIA SCREEN ENTREPRENEUR AKAN BERBAGI DI CREATIVE 
ENTREPRENEUR FORUM* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/wahyu-aditya-jawara-dunia-screen-entrepreneur-akan-berbagi-di-creative-entrepreneur-forum/
Wahyu Aditya akan berbagi dalam acara Creative Entrepreneur Workshop 
yang diadakan di Museum Bali 25 April 2009. Selain akan mempresentasikan 
ajang kompetisi mencari creative entrepreneur terbaik Indonesia atau 
IYCE Award 2009 yang diselenggarakan oleh British Council Indonesia 
dimana dia pernah menjadi juaranya, Wahyu juga akan berbagi soal bidang 
kreatif yang ditekuninya serta pengalaman-pengalaman yang menarik untuk 
diketahui oleh kita semua. Siapakah Wahyu Aditya sebenarnya ? (more...)


*ASPARTAN AKAN TURUT RAMAIKAN ACARA CREATIVE ENTREPRENEUR FORUM* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/aspartan-akan-turut-ramaikan-acara-creative-entrepreneur-forum/
Aspartan atau Asosiasi Pasar Tani Catur Muka Denpasar akan meramaikan 
acara peluncuran program Creative Entrepreneur Forum yang 
diselenggarakan oleh Bali Creative Community. Kontribusi yang akan 
diberikan pada acara ini adalah dengan menampilkan stand-stand pilihan 
untuk makanan olahan terutama yang masuk kategori Heritage  
Traditional Food, Produk pertanian dan tanaman pilihan termasuk tanaman 
hias dan buah-buahan serta sayuran organik yang dikembangkan di wilayah 
Denpasar. (more...)


*FESTIVAL SINEMA PERANCIS DI DENPASAR* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/festival-sinema-perancis-di-denpasar/

Festival Sinema Perancis ke-14 diselenggarakan di Bali oleh Yayasan
Lembaga Indonesia Perancis - Alliance Française Denpasar, bekerjasama
dengan Kedutaan Besar Perancis di Jakarta dan Studio 21. Tiket Festival
gratis lagi tahun ini. Festival akan diadakan tanggal 9 dan 10 Mei 2009 di
Galeria 21 di Kuta. (more...)

*JANGAN KETINGGALAN SOAL KEMASAN, PUBLIKASI DAN CETAK TERKINI DI FGD 
EXPO 2009* 
http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/jangan-ketinggalan-soal-kemasan-publikasi-dan-cetak-terkini-di-fgd-expo-2009/
Saat ini sedikit sekali event yang benar-benar sukses dan mampu mewakili 
kepentingan pelaku industrinya serta komunitas sehingga benar benar 

[ac-i] Ceramics Exhibition at Erasmus Huis, from 23 April

2009-04-21 Terurut Topik Peters, Paul
from Paul Peters, director Erasmus Huis




Ceramics of Eglantier Studio, Pejaten village (Bali)

Exhibition  at Erasmus Huis 

Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3
Kuningan, Jakarta Selatan
Indonesia
Tel: +62-21-524.1069


 



 

 

Opening Exhibition at Erasmus Huis 

Ceramics of Eglantier Studio, Pejaten village (Bali) 

 

Thursday, 23 April  at 19.30 hrs.

 

 

24 April - 5 June 

Period exhibition 

 

The Dutch ceramic artist Hester Tjebbes came in 1983 to the pottery village of 
Pejaten in Bali, where she advised on a technique of a simple, high-fired, 
hand-thrown and hand-decorated product. This turned into a development project 
funded by the Dutch HIVOS Foundation. After a lot of experimenting and studying 
Balinese classical shapes and decorations, the technique and designs that were 
developed have spread and hundreds of potters in Pejaten today make a living 
with it. This success was also due to bapak Tantri, who ran the village as his 
family, with authority, intelligence and lots of energy.

 

In 2003 Hester Tjebbes moved her French Eglantier studio to Pejaten, in order 
to make the kind of pots she always wanted to make. She works with 6 artists 
that she trained 20 years ago. She told them that she is tired of seeing cheap 
commercial pots, that the studio must focus on quality, that sales are 
important, but not the first interest.

 

After 6 years, she is proud to present the exceptional ceramics of Eglantier. 
Some very big sizes, like the old Martavans, others fine elegant porcelain. In 
times of mass produced, industrial and often disposable objects, we do need 
signs of real material and human skill to compensate for the lack of intrinsic 
values elsewhere. 

 

 

Pembukaan Pameran

Keramik dari Studio Eglantier, Pejaten (Bali)

 

Kamis, 23 April pkl. 19.30

 

 

24 April - 5 Juni

Periode pameran 

 

Seniman keramik Belanda, Hester Tjebbes mulai bekerja sama dengan desa tembikar 
Pejaten di Bali pada tahun 1983. Kerja samanya yang berupa pengarahan tehnik 
sederhana untuk proses pembakaran dengan suhu tinggi, desain dan dekorasi 
dengan tangan ini kemudian menjadi proyek pembangunan yang didukung oleh HIVOS 
Foundation dari Belanda.Setelah berbagai eksperimen dan penelitian, teknik dan 
desain yang dikembangkan ini diikuti oleh ratusan pembuat tembikar di Pejaten. 
Keberhasilan ini juga berkat Bapak Tantri, yang memberikan motivasi kepada para 
pengrajin tembikar di desa tersebut dengan penuh wibawa, kehandalan dan 
semangat tinggi. Pada tahun 2003, Hester Tjebbes memindahkan studionya French 
Eglantier, ke Pejaten agar bisa membuat tembikar-tembikar yang sudah lama ia 
angankan. Ia bekerja dengan 6 seniman yang telah dilatihnya 20 tahun yang lalu. 
Ia mengemukakan kepada mereka bahwa ia sudah bosan melihat semakin banyak 
bermunculannya tembikar murah dan komersial dan bahwa studionya harus 
mengutamakan kualitas dan bukan menomorsatukan penjualan. Kini, 6 tahun 
kemudian, dengan bangga ia memamerkan keramik istimewa dari Eglantier. Ada yang 
berukuran sangat besar, seperti Martavans dan ada porselen yang elegan. Di 
zaman produksi masal - biasanya - dari barang-barang sekali pakai ini, maka 
dibuatnya obyek-obyek dari bahan asli dan dengan keterampilan manusia ini 
meniupkan angin segar. 

 

 

24 april - 5 juni 

Periode tentoonstelling 

 

De Nederlandse ceramiste Hester Tjebbes begon in 1983 samen te werken met het 
pottenbakkersdorp Pejaten op Bali.  Haar advisering voor een simpele techniek 
van hooggebakken, handgeworpen en hand- gedecoreerde klei werd een 
ontwikkelingsproject, ondersteund door HIVOS.  De technieken en designs die 
ontwikkeld werden na vele experimenten en onderzoek naar Balinese klassieke 
vormen zijn tegenwoordig overgenomen door honderden pottenbakkers in Pejaten. 
Dit succes kon mede bereikt worden dankzij de inzet van bapak Tantri, die met 
autoriteit, intelligentie en veel energie de pottenbakkers als zijn familie 
motiveerde. 

 

In 2003 verplaatste Hester Tjebbes haar Franse Eglantier studio naar Pejaten om 
de soort potten te maken die haar al lang voor ogen stonden.  Ze werkt met 6 
ceramisten die ze 20 jaar eerder trainde. Ze gaf hen mee dat ze moe was van 
steeds maar goedkope, commerciële potten te zien en dat de studio zich op 
kwaliteit moet richten, niet in de eerste plaats op verkoop. 

 

Nu, 6 jaar later is ze er trots op de exceptionele keramiek van Eglantier 
tentoon te stellen. Er zijn erg grote potten, zoals de oude Martavans en er is 
elegant porselein.  In tijden van massa productie van - vaak - 
wergwerpartikelen, zijn deze tekens van echt materiaal en menselijke 
vaardigheid een verademing om te zien.   

 
http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=20949820/grpspId=1705171464/msgId=4813/stime=1240111344/nc1=5689702/nc2=5579900/nc3=5522128
 




Help 

[ac-i] PRESS RELEASE AMBIENCE EXPERIMENT PUBLIC ART bY Ilham J Baday Wukir Suryadi

2009-04-21 Terurut Topik Hisyam Mawardie
 Anak muda berdiri tegak
menoleh ke kiri
menoleh ke kanan
membaca kehidupan
membuka rasa membuka jiwa
---
Ambience Experiment
suasana menduga
menduga suasana
mati - hidup siapa tahu
Ambience Experiment
Tangan-tangan dikepalkan

Rendra
Ubud, 15 April 2009

MENGGETARKAN  AMBIENCE  KEKUASAAN

Ada dua tema dalam konser  Ilham dan Wukir ( Ilwu ) kali ini. Yang pertama tema 
`lanjutan' Ilwu dalam mengolah hidup lewat kerja musiknya. Dalam tema ini, 
musik bagi Ilwu tidak sekedar kegenitan ketrampilan pengorganisasian tapi lebih 
pada kegairahan `berternak' bunyi layaknya seorang ahli biologi yang sedang 
mengutak-atik protein untuk bahan membuat bayi baru yang sekaligus juga punya 
misi.
Ilwu adalah salah satu dari jumlah yang sedikit seniman musik yang memiliki 
perhatian pada kerja laboratorium dan bengkel. Di tengah-tengah kecanggihan 
berbagai karya seni baru dengan berbagai dukungan teori, ketrampilan, relasi 
dan lobby, Ilwu tidak terlalu `greng' untuk mangapnggragas ke berbagai 
kenikmatan yang umum. Dari berkali-kali perbincangan dengan dia, selalu dan 
selalu yang dibicarakan adalah antara eksistensi dan esensi bunyi dan suara 
dalam hubungannya dengan benda-benda yang menjelma dan di sekitar kita.
Sering diam-diam saya kurang-ajar menyebut kerja semacam ini sebagai gerakan 
bawah tanah ideologi bunyi yang bersuara. Dari sebutan nakal ini bisa dengan 
mudah akhirnya menarik laras penghubung ke dalam tema kedua.
Tema kedua adalah wabah yang diderita masyarakat akibat kesurupan setan program 
kerja sehingga sering histeris dan bingung untuk mengambil keputusan dan 
menentukan skala prioritas sekaligus urut-urutan fungsi sesuatu.
Taman Budaya diubah fungsinya menjadi Balai Latihan Pelajar. Ibaratkanlah dalam 
sebuah rumah, WC ( tempat buang air seni ) diubah fungsi untuk ruang belajar 
dengan harapan anak-anak kelak menjadi anak yang cerdas dan pinter. Si anak pun 
lalu rajin belajar dan pinter meski satu hal yang meresahkan adalah tetangga 
yang prihatin melihat keluarga cerdas tadi selalu mandi, kencing dan berak di 
halaman.
Musik jika di letakan sebagai sosok kebudayaan, tentu sangat memerlukan nilai 
cerdas dan bernilai harta melimpah, tapi apakah lalu itu berarti kita bisa 
seenaknya menyimpulkan bahwa perenungan untuk tetap sadar sesadar-sadarnya 
sudah boleh dibuang ke tong sampah karena tidak diperlukan lagi?
Tulisan ini bisa diperpanjang dengan mengupas akibat-akibat serta analisa 
spekulatif yang melatari kenapa semua itu terjadi, tapi tentu tidak perlu 
karena saya berfikir yang penting adalah bagaimana menumbuhkan niat untuk tidak 
menjadikan kekuasaan sebagai satu-satunya cara menggulirkan kehidupan. Karena 
jenis kekuasaan semacam itu selain tidak tahan lama, tidak menenteramkan juga 
sebenarnya itu bukan hidup tapi pemuja kematian, kematian kebudayaan.
Sekarang kita nikmati saja aroma mata dan telinga Ilwu yang akan memberi tanda 
pada hal-hal yang tadi diungkapkan sebagai keadaan dan tanggapannya. Yuk, cak!

Embie C Noer

Jadwal pentas, Surabaya, 25-4-09 Taman Kota, Monumen Jend. Sudirman,20.00 WIB, 
26-4-09 Setasiun Kereta Api Gubeng, 16.00 WIB, 27-4-09 Balai Pemuda Belakang 
Masjid Pukul, 20.00 WIB, 28-4-09 Ex Musium Mpu Tantular Pukul, 19.30 WIB



[ac-i] Sang Sejarawan Kontroversial Itu Berulah Lagi...

2009-04-21 Terurut Topik Pustaka Alvabet
HTML clipboard



 


Bibit dari pohon Renaisans, yang buah manisnya kita rasakan 
hingga saat ini dalam rupa kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata 
tidak ditanam oleh orang Eropa (Barat), melainkan oleh bangsa China (Timur). 
Tak 
percaya...?! Bacalah buku ini!


 


Setelah mengguncang dunia pemikiran Barat lewat buku 
1421: Saat China Menemukan Dunia (dalam buku ini, Gavin Menzies menyatakan 
bahwa penemu benua Amerika bukanlah Columbus, tapi Laksamana Cheng Ho dan 
armada 
lautnya yang sangat masyhur), kini Gavin Menzies kembali menyulut api 
kontroversi. Melalui karya terbarunya, 1434: Saat Armada Besar China Berlayar 
ke 
Italia dan Mengobarkan Renaisans, sejarawan asal Inggris ini mengemukakan bahwa 
Renaisans Eropa bermula dari peninggalan karya-karya ilmu pengetahuan dan 
teknologi ciptaan bangsa China di Italia pada 1434.


 


Berikut salah satu komentarnya:



“Para penjelajah besar Eropa adalah pria 
berani
dan tekun. Tapi mereka tak menemukan apa
pun.
Magellan bukanlah
yang pertama berlayar mengelilingi 
dunia, sama seperti
Columbus bukan
yang pertama menemukan benua Amerika. 
Jadi, kenapa
para sejarawan terus menyebarluaskan 
fantasi ini? Kenapa
The 
Times 
Atlas 
of 
World 
Exploration,
yang menguraikan secara terperinci 
berbagai temuan
para penjelajah Eropa, masih diajarkan
di sekolah? Kenapa kaum muda 
terus-menerus disesatkan?”

—Gavin 
Menzies


 


 


 




1 4 3 4




SAAT
ARMADA
BESAR
CHINA
BERLAYAR 
KE ITALIA






DAN 
MENGOBARKAN
RENAISANS


 



KARYA GAVIN MENZIES


 
 


* * * * *
Gavin
Menzies, penulis 1421, karya 
terlaris versi
New 
York 
Times, menyuguhkan satu lagi 
telaah ulang sejarah
yang mencengangkan, menyodorkan bukti 
baru meyakinkan
yang menghubungkan awal mula Renaisans 
Eropa dengan penjelajahan
yang dilakukan bangsa
China pada abad ke-15.
 
Kecemerlangan Renaisans meletakkan fondasi bagi dunia
modern. Buku-buku pelajaran memberi tahu 
kita bahwa
era
itu terjadi sebagai hasil ditemukannya 
kembali pemikiran
dan cita-cita Yunani serta Romawi 
klasik. Namun dalam buku ini, sejarawan kontroversial Gavin
Menzies membantah pandangan tersebut. 
Menurut
Menzies, pada 1434,
China—yang saat
itu merupakan peradaban dengan 
teknologi
paling maju
di dunia—memercikkan bunga
api
yang mengobarkan Renaisans
di Eropa. Sejak
itu, bangsa Eropa merengkuh berbagai 
pemikiran intelektual, penemuan,
dan ciptaan bangsa
China,
yang semua
itu membentuk dasar peradaban Barat 
saat ini.
 
Florensia
dan Venesia pada abad ke-15 merupakan 
pusat perdagangan dunia, menarik
para pedagang
dari segala penjuru bola bumi. 
Didasarkan pada penelitian bertahun-tahun, telaah sejarah
yang menakjubkan ini menyatakan bahwa 
sebuah
armada
China—rombongan duta besar resmi
sang kaisar—tiba
di
Tuscany pada 1434. Mereka disambut Paus 
Eugenius
IV
di Florensia. Delegasi tersebut 
mempersembahkan ilmu pengetahuan
yang sangat kaya
dari berbagai bidang: seni, geografi 
(termasuk
peta dunia
yang kemudian diwariskan pada
Christopher
Columbus
dan
Ferdinand
Magellan), astronomi, matematika, 
percetakan, arsitektur, pembuatan baja, persenjataan militer,
dan masih banyak lagi. Harta karun
yang sangat besar berupa ilmu 
pengetahuan ini menyebar
ke seluruh penjuru Eropa, memicu 
penemuan
dan penciptaan
masa Renaisans
yang legendaris, tak terkecuali karya
para
genius macam
da
Vinci,
Copernicus,
Galileo,
dan
yang
lain.
 
Dalam 1434, Gavin
Menzies menggabungkan telaah ulang 
sejarah dengan kegairahan sebuah petualangan penyelidikan.
Ia membawa pembaca naik
ke atas
armada
China
yang mengagumkan saat mereka berlayar
dari
China menuju Kairo
dan Florensia,
dan kemudian pulang kembali melintasi 
dunia. 1434 adalah karya
yang ditulis dengan penuh pengetahuan
dan penalaran brilian, suatu karya
yang
akan mengubah
cara kita memandang diri sendiri, 
sejarah,
dan dunia kita.
 


* * * * *

KRONOLOGI 
PERISTIWA
 

1421-1423


Sang
navigator
China
yang hebat, Laksamana Cheng
Ho, berlayar mengelilingi dunia
dan menemukan Benua Amerika.
 

Januari 1431

Kaisar
China
yang baru mengutus Cheng
Ho
dan
armada raksasanya untuk melayari bumi
dan mengumumkan kekuasaannya pada dunia.
 

1434

Sebuah delegasi
dari
armada
China tersebut tiba
di Florensia
dan bertemu

Paus Eugenius
IV. Mereka meninggalkan sejumlah besar 
ilmu pengetahuan, termasuk
peta, astronomi, matematika, seni, 
arsitektur,
dan percetakan.
 

1460-an

Bangsa Eropa 
mengadopsi astronomi
China
dan menolak Aristoteles
dan Ptolemeus.
 

1490


Leonardo
da
Vinci mempelajari serangkaian gambar mesin
dan ilmu teknik
yang mengagumkan
dari Florensia,
yang sepertinya disalin
dari “Nung Shu”—sebuah risalah
China
yang dicetak pada 1313.
 

1492


Christopher
Columbus mencapai Benua Amerika. Delapan 
belas tahun sebelumnya
ia diberi sebuah
peta kawasan Amerika oleh Paolo 
Toscanelli,
yang mengaku telah mengumpulkan sedikit
demi sedikit “informasi berlimpah
yang baik
dan benar
dari orang-orang luar biasa 
berpengetahuan hebat”
yang datang
ke Florensia
dari
China pada 1434.
 


[ac-i] Jakarta Night Heritage Trail. Saturday, Mei 9, 2009 (Bahasa English Version)

2009-04-21 Terurut Topik Asep Kambali
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional dan Hari Buku
se-Dunia, Komunitas Historia Indonesia (KHI), Jakarta Heritage
Community (JHC) dan Indonesian Federation of Friends of Museums (IFFM),
didukung oleh Forum Indonesia Membaca (FIM) dan Museum Bank Mandiri
(MBM), mempersembahkan:

Jakarta Night Heritage Trail 
Sabtu, 9 Mei 2009. Pkl. 15.00-21.00 wib

Tempat Kumpul: Museum Bank Mandiri, Jl. Lapangan Stasiun No.1 Jakarta Barat. 
Depan stasiun KA Jakarta Kota / BeOS; Depan Halte Bus Transjakarta Kota.
 
Nara Sumber: Asep Kambali,KHI (Guru Sejarah / Pendiri KHI)

Bagian
sejarah tertua dari Jakarta dikenal dengan sebutan Kota (Sansekerta)
yang berarti “tempat yang dibentengi,” merupakan bandar termegah di
Asia Tenggara, yakni Sunda Kalapa yang sejak abad ke-14 dikenal sebagai
pintu gerbang menuju Kerajaan Pajajaran. Setelah pasukan Fatahillah
menyerang dan merebut Sunda Kalapa (1527) dari tangan Pajajaran, Sunda
Kalapa diganti namanya menjadi “Jayakarta” yang berarti “kemenangan
sempurna.” Pangeran Jayakarta terusir hingga ke Jatinegara setelah Kota
dihancurkan oleh tentara VOC pimpinan Jan Pieterszoon Coen dan Batavia
mulai bangkit (1619) sebagai nama baru dari kota itu. Dengan nama ini,
kota Batavia dikenal selama hampir tiga setengah abad dan berakhir
ketika Jepang menduduki Hindia Belanda dan nama Jakarta diabadikan
Jepang sampai sekarang.

Kegiatan:
1.  Field Trip Sejarah Jakarta
2.  Tour de Museum
3.  Nonton Film Tempo Doeloe
4.  Makan Malam “Nasi Ulam” khas Betawi 
5.  Foto street hunting dengan objek Kota Tua Jakarta

HTM: 
Perorangan  : Rp. 75.000 / orang; 
Acara terbuka untuk umum.Terbatas, setelah baca segera daftar!

Fasilitas: Air Mineral; Pin unik; Mentoring; Makan Malam; Handout; Tiket masuk. 

Route:
Museum Bank Mandiri; Museum Bank Indonesia; Jl. Pintu Besar Utara;
Taman Fatahillah, Jl. Cengkeh; Jl. Tongkol; Kasteel Batavia; Pelabuhan
Sunda Kalapa; Culemborg; Menara Syahbandar; Gudang Rempah-Rempah VOC;
Galangan Kapal VOC; Jembatan Kota Intan; Gd. Samudera Indonesia; Gd.
Cipta Niaga; Gd. Kota Bawah; Jl. Kali Besar Timur; Chartered Bank; Toko
Merah; kembali ke Museum Bank Mandiri.

CATATAN  TIPS 
Acara
100% walking tour; Untuk itu dipersilahkan membawa minuman ringan dan
obat-obatan pribadi secukupnya; Disarankan memakai pakaian casual,
sandal gunung /sepatu kets; Sebagai tambahan bawa juga kamera/
handycam/ recorder/ handuk kecil/ topi lebar/ sun glass, dll.; Karena
kegiatan dilakukan di dalam gedung tua bersejarah, maka perlu
berhati-hati dalam beraktivitas, tidak pisah dengan rombongan, dan
tidak berkata-kata yang sombong; Semua peserta dilarang mengambil,
memindahkan, merusak, mencorat-coret barang-barang/ benda-benda
bersejarah /koleksi yang ada di dalam museum. O ya, tidak boleh
mengambil foto di museum, tapi kalo motret boleh kok! :D

CARA PENDAFTARAN  PEMBAYARAN:
1.  Pendafataran: 
Silahkan menghubungi telepon: 0856.9535.5713 (Maya, Ms). Anda akan mendapatkan 
no.pendaftaran sebagai peserta.

2.  Pembayaran: 
Silahkan
transfer Acc. 697.0109.160 BCA Cab. Kartini Jakpus An. Asep Kambali
dengan cara, Contoh: Ade mendapatkan nomor urut pendaftaran 16. Maka
Ade pada saat melakukan transfer mengetik 75.016. 

Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi kami di:

 

KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA 

Jl. Danau Limboto
No.17 Pav, Bendungan Hilir 10210 Central Jakarta, Indonesia. 


Phone: +62.21.9465.0099; | Mobile:
+62.818.0807.3636

Email: komunitashisto...@yahoo.com  (add us
on your Friendster/Facebook/YM)


Discusion Forum: http://www.forum.komunitashistoria.org

Homepage:
http://www.komunitashistoria.org


__

English Version :
__

To
commemorate Indonesia’s educational day and World Book Day, Komunitas
Historia Indonesia together with Jakarta Heritage Community (JHC),
Indonesian Federation of Friends of Museums (IFFM) and supported by
Forum Indonesia Membaca (FIM) and Bank Mandiri Museum, present: 

Jakarta Night Trail
Saturday, 9th May 2009 at 15.00 – 21.00 

Meeting Point: Museum bank Mandiri, Jl. Jalangan Stasiun No. 1, West Jakarta
Across the street from Beos Train Station and Transjakarta Kota Bus Shelter 

Speaker: Asep Kambali, History Teacher, founder of Komunitas HIstoria Inodnesia

The
oldest part of Jakarta is known as Kota (Sanskrit) meaning
“walled/blocked area”, a most impressive harbor called Sunda Kelapa, in
South east Asia since 14th century, known as a gate to the Pajajaran
Kingdom. After Fatahillah troop attacked and conquered Sunda Kalapa in
1527 from Pajajaran kingdom, Sunda Kelapa bore the name “Jayakarta”
meaning “glorious/perfect victory”. Prince of Jayakarta were evicted to
Jatinegara after Kota was destroyed by VOC army led by Jan Pieterszoon
Coen and Batavia became the name of the city (1619) for over 3 and a
half century. The period ended when the Japanese occupied Dutch Indies
and Jakarta since then, has become the name of the city