[ac-i] AMBIENCE EXPERIMENT PUBLIC ART by Ilham J Baday Wukir Suryadi
AMBIENCE EXPERIMENT PUBLIC ART by Ilham J Baday Wukir Suryadi Anak muda berdiri tegak menoleh ke kiri menoleh ke kanan membaca kehidupan membuka rasa membuka jiwa --- Ambience Experiment suasana menduga menduga suasana mati - hidup siapa tahu Ambience Experiment Tangan-tangan dikepalkan W.S. Rendra Ubud, 15 April 2009 MENGGETARKAN AMBIENCE KEKUASAAN Ada dua tema dalam konser Ilham dan Wukir ( Ilwu ) kali ini. Yang pertama tema `lanjutan' Ilwu dalam mengolah hidup lewat kerja musiknya. Dalam tema ini, musik bagi Ilwu tidak sekedar kegenitan ketrampilan pengorganisasian tapi lebih pada kegairahan `berternak' bunyi layaknya seorang ahli biologi yang sedang mengutak-atik protein untuk bahan membuat bayi baru yang sekaligus juga punya misi. Ilwu adalah salah satu dari jumlah yang sedikit seniman musik yang memiliki perhatian pada kerja laboratorium dan bengkel. Di tengah-tengah kecanggihan berbagai karya seni baru dengan berbagai dukungan teori, ketrampilan, relasi dan lobby, Ilwu tidak terlalu `greng' untuk mangapnggragas ke berbagai kenikmatan yang umum. Dari berkali-kali perbincangan dengan dia, selalu dan selalu yang dibicarakan adalah antara eksistensi dan esensi bunyi dan suara dalam hubungannya dengan benda-benda yang menjelma dan di sekitar kita. Sering diam-diam saya kurang-ajar menyebut kerja semacam ini sebagai gerakan bawah tanah ideologi bunyi yang bersuara. Dari sebutan nakal ini bisa dengan mudah akhirnya menarik laras penghubung ke dalam tema kedua. Tema kedua adalah wabah yang diderita masyarakat akibat kesurupan setan program kerja sehingga sering histeris dan bingung untuk mengambil keputusan dan menentukan skala prioritas sekaligus urut-urutan fungsi sesuatu. Taman Budaya diubah fungsinya menjadi Balai Latihan Pelajar. Ibaratkanlah dalam sebuah rumah, WC ( tempat buang air seni ) diubah fungsi untuk ruang belajar dengan harapan anak-anak kelak menjadi anak yang cerdas dan pinter. Si anak pun lalu rajin belajar dan pinter meski satu hal yang meresahkan adalah tetangga yang prihatin melihat keluarga cerdas tadi selalu mandi, kencing dan berak di halaman. Musik jika di letakan sebagai sosok kebudayaan, tentu sangat memerlukan nilai cerdas dan bernilai harta melimpah, tapi apakah lalu itu berarti kita bisa seenaknya menyimpulkan bahwa perenungan untuk tetap sadar sesadar-sadarnya sudah boleh dibuang ke tong sampah karena tidak diperlukan lagi? Tulisan ini bisa diperpanjang dengan mengupas akibat-akibat serta analisa spekulatif yang melatari kenapa semua itu terjadi, tapi tentu tidak perlu karena saya berfikir yang penting adalah bagaimana menumbuhkan niat untuk tidak menjadikan kekuasaan sebagai satu-satunya cara menggulirkan kehidupan. Karena jenis kekuasaan semacam itu selain tidak tahan lama, tidak menenteramkan juga sebenarnya itu bukan hidup tapi pemuja kematian, kematian kebudayaan. Sekarang kita nikmati saja aroma mata dan telinga Ilwu yang akan memberi tanda pada hal-hal yang tadi diungkapkan sebagai keadaan dan tanggapannya. Yuk, cak! Embie C Noer Jadwal pentas Surabaya 25 april 2009 Taman Kota, Monumen Jenderal Sudirman, Pukul 20.00 26 april 2009 Setasiun Kereta Api Gubeng Pukul, 16.00 27 april 2009 Balai Pemuda Belakang Masjid Pukul, 20.00 28 april 2009 Ex Musium Mpu Tantular Pukul, 19.30
[ac-i] Reinkarnasi dari Ibu Kita Kartini
T = Bung Leo, menyambung bahasan kemarin, Bung Leo sering menuliskan kalau Bung Leo sudah mendapatkan pencerahan. yang ingin aku tanyakan, siapa yang memberikan pencerahan itu dan pencerahan seperti apa yang Bung Leo dapatkan? Apakah berupa petunjuk, hidayah, ilham, wahyu ato apa? J = Saya tidak pernah menulis kalau saya sudah mendapatkan pencerahan. Yg menulis meminta pencerahan adalah rekan-rekan yg bertanya kepada saya, dan terkadang saya bilang bahwa sekarang sudah siang, terang benderang dan rasanya panas, dan tidak perlu lagi tambahan pencerahan. Paling jauh saya menggunakan kata pencerahan untuk merujuk kepada Sidharta Gautama yg memperoleh pencerahan ketika bangun tidur di bawah pohon Bodhi. Sidharta adalah orang yg ngotot dan ngoyo mencoba berbagai tarekat dan sempat bertahun-tahun menjadi pertapa tanpa mengerti apa itu yg namanya kesadaran. Akhirnya karena terlalu capek mau menjadi orang suci, Sidharta jatuh tertidur di bawah pohon Bodhi. Ketika bangun dia melilhat sesuatu di dalam pikirannya. Apa yg Sidharta lihat itulah yg kita sebut sebagai pencerahan. Dan Sidharta disebut sebagai seorang yg memperoleh pencerahan, seorang Bodhisatva atau Buddha yg berada di dunia. Bodhisatva adalah Buddha yg berada di dunia untuk membantu manusia-manusia lainnya agar tercerahkan juga, agar bisa melihat realita apa adanya saja. T = Satu hal lagi soal agama. Ketika nanti Bung Leo sudah habis masa kontraknya di dunia (meninggal), Bung Leo ingin dikuburkan dengan cara apa? Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, atau binatang? Secara binatang kan tidak beragama. Jadi kalau mati, binatang cuma digeletakin begitu aja atau jadi makanan predator. J = Apakah anda pikir anda bukan binatang? Menurut saya anda itu termasuk binatang juga, termasuk keluarga binatang mamalia dari species homo sapiens. Homo sapiens adalah binatang yg bisa berpikir, tetapi seringkali pikirannya itu membuat dirinya menjadi ribet sendiri seperti anda. Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Yahudi, Komunis, Atheis, dsb merupakan produk dari pemikiran binatang yg namanya homo sapiens itu. Isinya simbol-simbol belaka, dan essensinya ada di luar simbol-simbol itu. Kalau anda berpikir bahwa segala macam simbol-simbol agama adalah realita, maka anda jelas keliru. Anda belum memperoleh pencerahan. Kalau anda sudah bisa melihat bahwa simbol adalah simbol, dan realita adanya di luar simbol, dan bahwa kesadaran anda itu abadi, dan tidak perlu tergantung dari berbagai macam simbol, maka bisalah dikatakan bahwa telah ada sedikit pencerahan yg anda dapatkan. Kata pencerahan yg saya gunakan di sini berarti pengertian. Pencerahan kecil yg berarti pengertian bisa sedikit demi sedikit kita kumpulkan dalam hidup ini dan, kalau beruntung, kita bisa juga sekali-sekali memperoleh pencerahan besar, pengertian besar, di mana terjadi lompatan kuantum dalam pemahaman kita. Kita semuanya hewan memamah biak, species kita namanya homo sapiens, yg juga memiliki berbagai varietas. Varietas homo sapiens namanya ras. Ada banyak ras manusia, ras Eropa, ras Melayu, ras Afrika, ras Cina, ras Indian, dll, tetapi semuanya masih satu species. Species homo sapiens. Cuma, ada jenis homo sapiens tertentu yg merasa dirinya lebih tinggi daripada homo sapiens lainnya karena beragama tertentu. Pedahal yg namanya agama itu cuma pemikiran belaka, pemikiran yg dilahirkan oleh kesadaran manusia, dan isinya simbol-simbol belaka. Yg essensial adalah kesadaran di diri anda, dan bukan pemikiran itu yg bisa dibuang setiap saat, dan dibuat kembali. Kita bisa de-konstruk dan re-konstruk pemikiran kita. Berikut adalah tanya-jawab dengan seorang rekan wanita yg lahir pada tanggal 21 April, hari ini, dan saya sebut sebagai reinkarnasi dari Ibu Kita Kartini. Mungkin anda akan bisa melihat sesuatu di dalam percakapan itu yg orang lain tidak bisa lihat. Apa yg anda lihat namanya pencerahan. + T = Dear Mas Leo, Nama saya I, banyak yang ingin saya tanyakan, hanya saja saya tidak pandai merangkai kata kata menjadi kalimat yang enak dibaca. Mas Leo, yang saya ingin tanyakan banyak sekali, hanya saya masih bingung harus memulai dari mana dulu pertanyaan yang akan saya ajukan. Pertanyaan awal dulu saja ya Mas Leo, begini: Saya pernah mimpi, mimpi ini terjadi beberapa tahun yang lalu, hanya sampai sekarang masih mencari jawab dari mimpi saya ini. Saya bermimpi saya berada di suatu ruang yang kosong dan sangat terang bersih, semuanya terang putih bersih, hanya hening sep sekali. Ada rasa pedih bingung sedih dan ingin diraih dalam pelukan hangat untuk membuat saya tenang, saat itu saya menguatkan hati untuk berani tetap diam dan mengamati saya berada di mana. Ternyata saya berada di sebuah kuburan dan hanya satu kuburan yang saya ada di atasnya; bukan berdiri ternyata, tetapi saya duduk silo dan yang saya duduki adalah sebuah batu nisan berbentuk AL Quran besar, terbuat dari batu yang diukir menjadi sebuah Quran yang terbuka, serta ada tulisan
[ac-i] Mahabarata : Kiss Me Please, Eksperimen Teater oleh GMT Jogja
(* Mohon maaf jika tidak berkenan Gamblank Musikal Teater Yogyakarta kembali akan menggelar pertunjukan. Mahabarata : Kiss Me Please Ekspersimen teater berbasis realisme karya Alex Suhendra Aktor : Alex Suhendra M. Ahmad Jalidu Agung Wijaya Maftu Rahayu Rio Handziko Suyatman Musik : Bahrudin F Bolu Giwang Topo Nucky Sulistyo Tyas Kusumawan Adi Saputra Halaman Gedung FMIPA UNiversitas Negeri Yogyakarta Karangmalang, Catur Tunggal, Depok, Sleman 24-25 April 2009 | jam 20.00 WIB Tiket Rp 10.000 (bonus Starterpack Tri GSM berisi pulsa 15.000) Pemesanan : 08562856610 Tiket Box. Warung Putra Jogja. karangmalang A-10B, Catur Tunggal, Depok, Sleman atau di tempat pertunjukan. Mahabarata : Kiss Me Please Produksi Gamblank Musikal Teater Didukung oleh Kelompok Sekrup 3 GSM dan Jogjateater Space NB : Tata Cahaya pertunjukan didesain tidak begitu terang sehingga kurang maksimal untuk fotografi...bagi para fotografer baik dari media maupun amatir diperkenankan mengambil gambar menggunakan blitz. Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[ac-i] Trs: undangan [1 Attachment]
olo Exhibition Ahmad ghozaly The feeling of skinIni adalah satu presentasi hasil kerja saya sebagai perupa, dimana karya-karya ini dibuat kurun waktu kurang lebih selama 7 bulan, selama kurun waktu tersebut saya menggunakan gerak/tubuh manusia sebagai bahasa ungkap dalam setiap karya saya, manusia adalah diri saya sendiri dan manusia adalah semua orang yang mempunyai ungkapan emosional terhadap peristiwa yang dihadapinya. Saya mencoba untuk memahami bahasa tubuh manusia dan saya jadikan sebagai tema-tema karya saya kali ini. Secara anatomi manusia mempunyai bentuk sedemikian rupa sehingga memperlihatkan berbagai macam lekukan tubuh disetiap gerakan, dan yang tampak terlihat dari luar tubuh manusia adalah kulit tubuh yang membungkus dan cerminan dari ras manusia terlihat dari sana, bagian kedua dari tubuh manusia ini saya mengambil kulit sebagai bahasa ungkap yang lebih dekat oleh penglihatan mata. Dari karya yang saya sajikan ini semoga dapat mengisi puzle-puzle dunia seni rupa saat ini. Sekian dan terimakasih. Ahmad ghozaly / perupa 24 april 2009 Roomate Visual Art Curatorial Lab Jl. Suryodiningratan 37 B Yogyakarta myroomate...@mail.com 0818921329 http://zalygallery.multiply.com Apakah demonstrasi turun ke jalan itu hal yang wajar? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/
[ac-i] [HALAMAN GANJIL] Jujur Saja, Kejujuran Itu Bukan Simon Cowell
[HALAMAN GANJIL] Jujur Saja, Kejujuran Itu Bukan Simon Cowell --Anwar Holid Jujur Saja ialah nama rubrik di halaman terakhir Femina, majalah perempuan kota asli Indonesia. Saya baru sadar rubrik ini menarik setelah lama-lama setiap kali buka Femina, ternyata sering sekali tergelitik dan senyam-senyum oleh pertanyaan dan jawaban yang mereka lontarkan khusus kepada perempuan. Rubrik itu tampaknya menguji seberapa jujur mereka terhadap sesuatu. Pertanyaan di rubrik itu masih biasa saja, termasuk umum, belum menyangkut hal-hal yang sangat sensitif. Jadi jawabannya pun sebenarnya masih yang bisa kita bayangkan. Di salah satu edisinya, Femina bertanya: Buku yang menginspirasi saya? Jawaban semua orang beda. Salah satunya: Laskar Pelangi (Andrea Hirata). Buku itu memberi semangat pada saya yang bersekolah di kota kecil untuk tak perlu merasa rendah diri jika dibandingkan lulusan kota besar, kata seorang gadis di Mojokerto. Di edisi lain pertanyaannya mungkin bisa bikin malu: Angka merah waktu SMU? Atau waktu sedang heboh (Film) Ayat-Ayat Cinta, pertanyaannya ialah: Ayat-Ayat Cinta, Suka Atau Tidak? Alternatifnya memang cuma dua. Salah satunya: Tidak, kata seorang istri di Jakarta. Kata dia, Mana ada wanita berpendidikan tinggi dan berpikiran modern yang rela diduakan? Itu sih maunya pria agar ada di atas angin. Yang suka bilang begini: Banget, banget! Saya sampai nonton dua kali. Disuruh nonton sekali lagi, jawabannya: Dengan senang hati! Jangan bayangkan yang jawab gadis berjilbab, yang jawab itu seorang gadis ayu berlesung pipi dari Bogor. Rubrik itu membuat saya mengira-ngira, dalam hal apa saja kita jujur. Terhadap semua hal? Dulu, waktu mahasiswa, sedang asyik-asyiknya boys talk di kamar kost teman, seorang kawan mendadak melontarkan pertanyaan: Berapa kali kamu masturbasi dalam seminggu? JELEGER! Pertanyaan itu membuat saya mental. Rasanya saya ingin mati. Itu rahasia besar saya. Tapi bagaimana lagi? Toh mereka kawan-kawan akrab saya. Berterus-terang juga kayaknya baik-baik saja. Tapi ternyata saya masih takut jujur. Buktinya, jawaban saya justru mengelak, Nggak tentu. Kalau lagi terdesak saja. Bagaimana kalau setiap hari saya terdesak oleh tekanan seksual, sementara saya sulit menyalurkan gejolak lewat cara lain? Jelas, saya gagal jujur bahkan kepada teman-teman akrab. Mungkin saya khawatir reputasi saya hancur di mata mereka. Suatu hari saya ditanya seorang teman non-Muslim: Apa kamu pernah makan babi? Jawabannya: tidak. Bahkan sepotong kecil pun? Kayaknya iya. Di Lampung, waktu kecil, teman akrab saya waktu SD ialah orang Hindu. Rumahnya persis di samping saya. Mereka punya ternak babi. Tapi kalau mereka memberi berkat/sedekah makanan, mereka memberi ayam dan makanan yang dihalalkan Islam. Teman saya meneruskan: Apa kamu pernah minum alkohol? Jawabannya: pernah. Mungkin dulu waktu SMP, waktu kumpul-kumpul malam minggu dengan teman-teman. Tapi setelah itu nggak pernah lagi. Saya bisa dibilang murni seorang teetotaler, orang yang benar-benar bersih dari alkohol. Pernah merokok? Pernah. Tapi mungkin jumlah total yang pernah saya isap tak lebih dari 12 batang. Untuk beberapa hal, saya memang tidak melakukan apa pun. Saya tidak berzina, tidak merokok, tidak poligami, tidak korupsi, tidak pernah minum obat terlarang, tidak mengonsumsi narkoba. Untuk ini, saya jujur. Pernah ngeganja? Pernah, dulu waktu mahasiswa, beberapa kali. Menurut saya harum asap ganja itu menggoda sekali. Pernah mencuri? Pernah. Pencurian paling gila yang pernah saya lakukan ialah mengutil kaset album Superunknown (Soundgarden) di Aquarius Dago. Waktu itu saya sudah kuliah. Padahal waktu itu saya bawa uang, dan niatnya memang benar-benar mau beli album itu. Entah kejahatan apa yang mendesak pikiran saya waktu itu, tiba-tiba setelah perang batin dan dilanda ketakutan, pada satu kesempatan, saya memasukkan kaset itu ke saku pinggir celana. Yah, Tuhan masih melindungi saya dengan tidak langsung membuka aib itu di depan penjaga toko. Entah apa jadinya kalau saya kepergok penjaga toko. Boleh jadi saya bukan Anwar yang sekarang. Saya merasa berdosa sekali dan kapok. Album itu pun kini sudah saya jual dengan harga murah, tak sebanding dengan risiko yang saya hadapi. Gila, saya bisa senekat itu. Sulit membayangkan bahwa saya pernah bisa melakukan kehinaan seperti itu. Apa kejujuran seperti itu akan membuat saya lebih baik? Dalam hal apa kita berani jujur? Untuk hal-hal remeh yang tidak berbahaya? Untuk perbuatan yang kira-kira bisa meningkatkan citra diri? Apa jujur itu sejenis uji nyali? Kejujuran memang menakutkan. Coba tuding diri sendiri dan ajukan pertanyaan paling berani, pertanyaan yang membuat kita tersudut harus jujur. Beranikah kita jujur pada diri sendiri? Coba uji kejujuran sendiri: Apa kamu menyimpan film atau gambar porno di komputer? Di Femina, gara-gara itu seorang istri memutuskan pulang ke orangtua setelah memergoki suaminya menyimpan banyak gambar porno
[ac-i] Warta Komunitas Kreatif Bali #27 Special
Sahabat kreatif, Sekadar mengingatkan bahwa Pada hari Sabtu tanggal 25 April 2009 pada peluncurkan program Bali Creative Entrepreneur Forum akan ada Creative Entrepreneur Workshop Creative Talk Show dengan nara sumber para creative entrepreneur yang sukses dan inspiratif dan jangan lupa malamnya ada hiburan segar Pecha Kucha Night yang pertama di Bali terbuka untuk umum. Beserta berita aktifitas lainnya, selengkapnya silakan simak : *PECHA KUCHA NIGHT: ARENA PRESENTASI YANG FUN, KREATIF DAN SEGAR* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/pecha-kucha-night-arena-presentasi-yang-fun-kreatif-dan-segar/ Ikuti dan nantikan acaranya. Beberapa hari lagi *BALI CREATIVE COMMUNITY LUNCURKAN PROGRAM CREATIVE ENTREPRENEURS FORUM DALAM SETAHUN* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/bali-creative-community-luncurkan-program-creative-entrepreneurs-forum-dalam-setahun/ Berbisnis dengan ide kreatif ini tema yang dipakai dalam program Creative Entrepreneur Forum. Acara ini adalah program berkesinambungan dari Komunitas Kreatif Bali sebagai wadah dan aktifitas membentuk insan kreatif di Bali yang mandiri dan produktif yang menjadikan kreatifitasnya sebagai daya saing serta nilai ekonomi. (more...) *MAS WIWID C59 ENTREPRENEUR KAOS OBLONG* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/mas-wiwid-c59-entrepreneur-kaos-oblong/ Kita semua tahu yang paling sederhana dalam berbusana adalah menggunakan kaos oblong. Selain casual juga bisa menjadi alat ekspresi diri yang elegan lewat tulisan atau desain yang tercetak. Kaos oblong juga bisa dipakai kapan saja sesuai maunya si empunya. Praktis dan ekonomis barangkali itulah hal yang melekat pada kaos oblong. (more...) *RIO HELMI TAK PERNAH BERHENTI KELILING DUNIA* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/rio-helmi-tak-pernah-berhenti-keliling-dunia/ Nara sumber lain yang akan tampil pada acara talk show di workshop creative entrepreneur yang diselenggarakan oleh Bali Creative Community hari Sabtu tanggal 25 April 2009 nanti adalah Rio Helmi. Banyak orang menyebutnya sebagai living legend di dunia fotografi tanah air ini. Bali menjadi pilihannya sebagai home base sekaligus arena kreatifitas yang selalu menginspirasinya. (more...) *ROBIN MALAU MENGGANTUNG GITAR TANPA HARUS MENINGGALKAN DUNIA MUSIK* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/robin-malau-menggantung-gitar-tanpa-harus-meninggalkan-dunia-musik/ Dari gitaris menjadi seorang creative entrepreneur, pikiran macam apa yang ada di benak Robin Malau, salah seorang nara sumber pada talk show creative entrepreneur workshop di acara peluncuran Creative Entrepreneur Forum yang diselenggarakan Bali Creative Community hari Sabtu 25 April 2009 ini ? (more...) *WAHYU ADITYA JAWARA DUNIA SCREEN ENTREPRENEUR AKAN BERBAGI DI CREATIVE ENTREPRENEUR FORUM* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/wahyu-aditya-jawara-dunia-screen-entrepreneur-akan-berbagi-di-creative-entrepreneur-forum/ Wahyu Aditya akan berbagi dalam acara Creative Entrepreneur Workshop yang diadakan di Museum Bali 25 April 2009. Selain akan mempresentasikan ajang kompetisi mencari creative entrepreneur terbaik Indonesia atau IYCE Award 2009 yang diselenggarakan oleh British Council Indonesia dimana dia pernah menjadi juaranya, Wahyu juga akan berbagi soal bidang kreatif yang ditekuninya serta pengalaman-pengalaman yang menarik untuk diketahui oleh kita semua. Siapakah Wahyu Aditya sebenarnya ? (more...) *ASPARTAN AKAN TURUT RAMAIKAN ACARA CREATIVE ENTREPRENEUR FORUM* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/aspartan-akan-turut-ramaikan-acara-creative-entrepreneur-forum/ Aspartan atau Asosiasi Pasar Tani Catur Muka Denpasar akan meramaikan acara peluncuran program Creative Entrepreneur Forum yang diselenggarakan oleh Bali Creative Community. Kontribusi yang akan diberikan pada acara ini adalah dengan menampilkan stand-stand pilihan untuk makanan olahan terutama yang masuk kategori Heritage Traditional Food, Produk pertanian dan tanaman pilihan termasuk tanaman hias dan buah-buahan serta sayuran organik yang dikembangkan di wilayah Denpasar. (more...) *FESTIVAL SINEMA PERANCIS DI DENPASAR* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/festival-sinema-perancis-di-denpasar/ Festival Sinema Perancis ke-14 diselenggarakan di Bali oleh Yayasan Lembaga Indonesia Perancis - Alliance Française Denpasar, bekerjasama dengan Kedutaan Besar Perancis di Jakarta dan Studio 21. Tiket Festival gratis lagi tahun ini. Festival akan diadakan tanggal 9 dan 10 Mei 2009 di Galeria 21 di Kuta. (more...) *JANGAN KETINGGALAN SOAL KEMASAN, PUBLIKASI DAN CETAK TERKINI DI FGD EXPO 2009* http://komunitaskreatifbali.wordpress.com/2009/04/20/jangan-ketinggalan-soal-kemasan-publikasi-dan-cetak-terkini-di-fgd-expo-2009/ Saat ini sedikit sekali event yang benar-benar sukses dan mampu mewakili kepentingan pelaku industrinya serta komunitas sehingga benar benar
[ac-i] Ceramics Exhibition at Erasmus Huis, from 23 April
from Paul Peters, director Erasmus Huis Ceramics of Eglantier Studio, Pejaten village (Bali) Exhibition at Erasmus Huis Jl. H.R. Rasuna Said Kav. S-3 Kuningan, Jakarta Selatan Indonesia Tel: +62-21-524.1069 Opening Exhibition at Erasmus Huis Ceramics of Eglantier Studio, Pejaten village (Bali) Thursday, 23 April at 19.30 hrs. 24 April - 5 June Period exhibition The Dutch ceramic artist Hester Tjebbes came in 1983 to the pottery village of Pejaten in Bali, where she advised on a technique of a simple, high-fired, hand-thrown and hand-decorated product. This turned into a development project funded by the Dutch HIVOS Foundation. After a lot of experimenting and studying Balinese classical shapes and decorations, the technique and designs that were developed have spread and hundreds of potters in Pejaten today make a living with it. This success was also due to bapak Tantri, who ran the village as his family, with authority, intelligence and lots of energy. In 2003 Hester Tjebbes moved her French Eglantier studio to Pejaten, in order to make the kind of pots she always wanted to make. She works with 6 artists that she trained 20 years ago. She told them that she is tired of seeing cheap commercial pots, that the studio must focus on quality, that sales are important, but not the first interest. After 6 years, she is proud to present the exceptional ceramics of Eglantier. Some very big sizes, like the old Martavans, others fine elegant porcelain. In times of mass produced, industrial and often disposable objects, we do need signs of real material and human skill to compensate for the lack of intrinsic values elsewhere. Pembukaan Pameran Keramik dari Studio Eglantier, Pejaten (Bali) Kamis, 23 April pkl. 19.30 24 April - 5 Juni Periode pameran Seniman keramik Belanda, Hester Tjebbes mulai bekerja sama dengan desa tembikar Pejaten di Bali pada tahun 1983. Kerja samanya yang berupa pengarahan tehnik sederhana untuk proses pembakaran dengan suhu tinggi, desain dan dekorasi dengan tangan ini kemudian menjadi proyek pembangunan yang didukung oleh HIVOS Foundation dari Belanda.Setelah berbagai eksperimen dan penelitian, teknik dan desain yang dikembangkan ini diikuti oleh ratusan pembuat tembikar di Pejaten. Keberhasilan ini juga berkat Bapak Tantri, yang memberikan motivasi kepada para pengrajin tembikar di desa tersebut dengan penuh wibawa, kehandalan dan semangat tinggi. Pada tahun 2003, Hester Tjebbes memindahkan studionya French Eglantier, ke Pejaten agar bisa membuat tembikar-tembikar yang sudah lama ia angankan. Ia bekerja dengan 6 seniman yang telah dilatihnya 20 tahun yang lalu. Ia mengemukakan kepada mereka bahwa ia sudah bosan melihat semakin banyak bermunculannya tembikar murah dan komersial dan bahwa studionya harus mengutamakan kualitas dan bukan menomorsatukan penjualan. Kini, 6 tahun kemudian, dengan bangga ia memamerkan keramik istimewa dari Eglantier. Ada yang berukuran sangat besar, seperti Martavans dan ada porselen yang elegan. Di zaman produksi masal - biasanya - dari barang-barang sekali pakai ini, maka dibuatnya obyek-obyek dari bahan asli dan dengan keterampilan manusia ini meniupkan angin segar. 24 april - 5 juni Periode tentoonstelling De Nederlandse ceramiste Hester Tjebbes begon in 1983 samen te werken met het pottenbakkersdorp Pejaten op Bali. Haar advisering voor een simpele techniek van hooggebakken, handgeworpen en hand- gedecoreerde klei werd een ontwikkelingsproject, ondersteund door HIVOS. De technieken en designs die ontwikkeld werden na vele experimenten en onderzoek naar Balinese klassieke vormen zijn tegenwoordig overgenomen door honderden pottenbakkers in Pejaten. Dit succes kon mede bereikt worden dankzij de inzet van bapak Tantri, die met autoriteit, intelligentie en veel energie de pottenbakkers als zijn familie motiveerde. In 2003 verplaatste Hester Tjebbes haar Franse Eglantier studio naar Pejaten om de soort potten te maken die haar al lang voor ogen stonden. Ze werkt met 6 ceramisten die ze 20 jaar eerder trainde. Ze gaf hen mee dat ze moe was van steeds maar goedkope, commerciële potten te zien en dat de studio zich op kwaliteit moet richten, niet in de eerste plaats op verkoop. Nu, 6 jaar later is ze er trots op de exceptionele keramiek van Eglantier tentoon te stellen. Er zijn erg grote potten, zoals de oude Martavans en er is elegant porselein. In tijden van massa productie van - vaak - wergwerpartikelen, zijn deze tekens van echt materiaal en menselijke vaardigheid een verademing om te zien. http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=20949820/grpspId=1705171464/msgId=4813/stime=1240111344/nc1=5689702/nc2=5579900/nc3=5522128 Help
[ac-i] PRESS RELEASE AMBIENCE EXPERIMENT PUBLIC ART bY Ilham J Baday Wukir Suryadi
Anak muda berdiri tegak menoleh ke kiri menoleh ke kanan membaca kehidupan membuka rasa membuka jiwa --- Ambience Experiment suasana menduga menduga suasana mati - hidup siapa tahu Ambience Experiment Tangan-tangan dikepalkan Rendra Ubud, 15 April 2009 MENGGETARKAN AMBIENCE KEKUASAAN Ada dua tema dalam konser Ilham dan Wukir ( Ilwu ) kali ini. Yang pertama tema `lanjutan' Ilwu dalam mengolah hidup lewat kerja musiknya. Dalam tema ini, musik bagi Ilwu tidak sekedar kegenitan ketrampilan pengorganisasian tapi lebih pada kegairahan `berternak' bunyi layaknya seorang ahli biologi yang sedang mengutak-atik protein untuk bahan membuat bayi baru yang sekaligus juga punya misi. Ilwu adalah salah satu dari jumlah yang sedikit seniman musik yang memiliki perhatian pada kerja laboratorium dan bengkel. Di tengah-tengah kecanggihan berbagai karya seni baru dengan berbagai dukungan teori, ketrampilan, relasi dan lobby, Ilwu tidak terlalu `greng' untuk mangapnggragas ke berbagai kenikmatan yang umum. Dari berkali-kali perbincangan dengan dia, selalu dan selalu yang dibicarakan adalah antara eksistensi dan esensi bunyi dan suara dalam hubungannya dengan benda-benda yang menjelma dan di sekitar kita. Sering diam-diam saya kurang-ajar menyebut kerja semacam ini sebagai gerakan bawah tanah ideologi bunyi yang bersuara. Dari sebutan nakal ini bisa dengan mudah akhirnya menarik laras penghubung ke dalam tema kedua. Tema kedua adalah wabah yang diderita masyarakat akibat kesurupan setan program kerja sehingga sering histeris dan bingung untuk mengambil keputusan dan menentukan skala prioritas sekaligus urut-urutan fungsi sesuatu. Taman Budaya diubah fungsinya menjadi Balai Latihan Pelajar. Ibaratkanlah dalam sebuah rumah, WC ( tempat buang air seni ) diubah fungsi untuk ruang belajar dengan harapan anak-anak kelak menjadi anak yang cerdas dan pinter. Si anak pun lalu rajin belajar dan pinter meski satu hal yang meresahkan adalah tetangga yang prihatin melihat keluarga cerdas tadi selalu mandi, kencing dan berak di halaman. Musik jika di letakan sebagai sosok kebudayaan, tentu sangat memerlukan nilai cerdas dan bernilai harta melimpah, tapi apakah lalu itu berarti kita bisa seenaknya menyimpulkan bahwa perenungan untuk tetap sadar sesadar-sadarnya sudah boleh dibuang ke tong sampah karena tidak diperlukan lagi? Tulisan ini bisa diperpanjang dengan mengupas akibat-akibat serta analisa spekulatif yang melatari kenapa semua itu terjadi, tapi tentu tidak perlu karena saya berfikir yang penting adalah bagaimana menumbuhkan niat untuk tidak menjadikan kekuasaan sebagai satu-satunya cara menggulirkan kehidupan. Karena jenis kekuasaan semacam itu selain tidak tahan lama, tidak menenteramkan juga sebenarnya itu bukan hidup tapi pemuja kematian, kematian kebudayaan. Sekarang kita nikmati saja aroma mata dan telinga Ilwu yang akan memberi tanda pada hal-hal yang tadi diungkapkan sebagai keadaan dan tanggapannya. Yuk, cak! Embie C Noer Jadwal pentas, Surabaya, 25-4-09 Taman Kota, Monumen Jend. Sudirman,20.00 WIB, 26-4-09 Setasiun Kereta Api Gubeng, 16.00 WIB, 27-4-09 Balai Pemuda Belakang Masjid Pukul, 20.00 WIB, 28-4-09 Ex Musium Mpu Tantular Pukul, 19.30 WIB
[ac-i] Sang Sejarawan Kontroversial Itu Berulah Lagi...
HTML clipboard Bibit dari pohon Renaisans, yang buah manisnya kita rasakan hingga saat ini dalam rupa kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, ternyata tidak ditanam oleh orang Eropa (Barat), melainkan oleh bangsa China (Timur). Tak percaya...?! Bacalah buku ini! Setelah mengguncang dunia pemikiran Barat lewat buku 1421: Saat China Menemukan Dunia (dalam buku ini, Gavin Menzies menyatakan bahwa penemu benua Amerika bukanlah Columbus, tapi Laksamana Cheng Ho dan armada lautnya yang sangat masyhur), kini Gavin Menzies kembali menyulut api kontroversi. Melalui karya terbarunya, 1434: Saat Armada Besar China Berlayar ke Italia dan Mengobarkan Renaisans, sejarawan asal Inggris ini mengemukakan bahwa Renaisans Eropa bermula dari peninggalan karya-karya ilmu pengetahuan dan teknologi ciptaan bangsa China di Italia pada 1434. Berikut salah satu komentarnya: “Para penjelajah besar Eropa adalah pria berani dan tekun. Tapi mereka tak menemukan apa pun. Magellan bukanlah yang pertama berlayar mengelilingi dunia, sama seperti Columbus bukan yang pertama menemukan benua Amerika. Jadi, kenapa para sejarawan terus menyebarluaskan fantasi ini? Kenapa The Times Atlas of World Exploration, yang menguraikan secara terperinci berbagai temuan para penjelajah Eropa, masih diajarkan di sekolah? Kenapa kaum muda terus-menerus disesatkan?” —Gavin Menzies 1 4 3 4 SAAT ARMADA BESAR CHINA BERLAYAR KE ITALIA DAN MENGOBARKAN RENAISANS KARYA GAVIN MENZIES * * * * * Gavin Menzies, penulis 1421, karya terlaris versi New York Times, menyuguhkan satu lagi telaah ulang sejarah yang mencengangkan, menyodorkan bukti baru meyakinkan yang menghubungkan awal mula Renaisans Eropa dengan penjelajahan yang dilakukan bangsa China pada abad ke-15. Kecemerlangan Renaisans meletakkan fondasi bagi dunia modern. Buku-buku pelajaran memberi tahu kita bahwa era itu terjadi sebagai hasil ditemukannya kembali pemikiran dan cita-cita Yunani serta Romawi klasik. Namun dalam buku ini, sejarawan kontroversial Gavin Menzies membantah pandangan tersebut. Menurut Menzies, pada 1434, China—yang saat itu merupakan peradaban dengan teknologi paling maju di dunia—memercikkan bunga api yang mengobarkan Renaisans di Eropa. Sejak itu, bangsa Eropa merengkuh berbagai pemikiran intelektual, penemuan, dan ciptaan bangsa China, yang semua itu membentuk dasar peradaban Barat saat ini. Florensia dan Venesia pada abad ke-15 merupakan pusat perdagangan dunia, menarik para pedagang dari segala penjuru bola bumi. Didasarkan pada penelitian bertahun-tahun, telaah sejarah yang menakjubkan ini menyatakan bahwa sebuah armada China—rombongan duta besar resmi sang kaisar—tiba di Tuscany pada 1434. Mereka disambut Paus Eugenius IV di Florensia. Delegasi tersebut mempersembahkan ilmu pengetahuan yang sangat kaya dari berbagai bidang: seni, geografi (termasuk peta dunia yang kemudian diwariskan pada Christopher Columbus dan Ferdinand Magellan), astronomi, matematika, percetakan, arsitektur, pembuatan baja, persenjataan militer, dan masih banyak lagi. Harta karun yang sangat besar berupa ilmu pengetahuan ini menyebar ke seluruh penjuru Eropa, memicu penemuan dan penciptaan masa Renaisans yang legendaris, tak terkecuali karya para genius macam da Vinci, Copernicus, Galileo, dan yang lain. Dalam 1434, Gavin Menzies menggabungkan telaah ulang sejarah dengan kegairahan sebuah petualangan penyelidikan. Ia membawa pembaca naik ke atas armada China yang mengagumkan saat mereka berlayar dari China menuju Kairo dan Florensia, dan kemudian pulang kembali melintasi dunia. 1434 adalah karya yang ditulis dengan penuh pengetahuan dan penalaran brilian, suatu karya yang akan mengubah cara kita memandang diri sendiri, sejarah, dan dunia kita. * * * * * KRONOLOGI PERISTIWA 1421-1423 Sang navigator China yang hebat, Laksamana Cheng Ho, berlayar mengelilingi dunia dan menemukan Benua Amerika. Januari 1431 Kaisar China yang baru mengutus Cheng Ho dan armada raksasanya untuk melayari bumi dan mengumumkan kekuasaannya pada dunia. 1434 Sebuah delegasi dari armada China tersebut tiba di Florensia dan bertemu Paus Eugenius IV. Mereka meninggalkan sejumlah besar ilmu pengetahuan, termasuk peta, astronomi, matematika, seni, arsitektur, dan percetakan. 1460-an Bangsa Eropa mengadopsi astronomi China dan menolak Aristoteles dan Ptolemeus. 1490 Leonardo da Vinci mempelajari serangkaian gambar mesin dan ilmu teknik yang mengagumkan dari Florensia, yang sepertinya disalin dari “Nung Shu”—sebuah risalah China yang dicetak pada 1313. 1492 Christopher Columbus mencapai Benua Amerika. Delapan belas tahun sebelumnya ia diberi sebuah peta kawasan Amerika oleh Paolo Toscanelli, yang mengaku telah mengumpulkan sedikit demi sedikit “informasi berlimpah yang baik dan benar dari orang-orang luar biasa berpengetahuan hebat” yang datang ke Florensia dari China pada 1434.
[ac-i] Jakarta Night Heritage Trail. Saturday, Mei 9, 2009 (Bahasa English Version)
Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional dan Hari Buku se-Dunia, Komunitas Historia Indonesia (KHI), Jakarta Heritage Community (JHC) dan Indonesian Federation of Friends of Museums (IFFM), didukung oleh Forum Indonesia Membaca (FIM) dan Museum Bank Mandiri (MBM), mempersembahkan: Jakarta Night Heritage Trail Sabtu, 9 Mei 2009. Pkl. 15.00-21.00 wib Tempat Kumpul: Museum Bank Mandiri, Jl. Lapangan Stasiun No.1 Jakarta Barat. Depan stasiun KA Jakarta Kota / BeOS; Depan Halte Bus Transjakarta Kota. Nara Sumber: Asep Kambali,KHI (Guru Sejarah / Pendiri KHI) Bagian sejarah tertua dari Jakarta dikenal dengan sebutan Kota (Sansekerta) yang berarti “tempat yang dibentengi,” merupakan bandar termegah di Asia Tenggara, yakni Sunda Kalapa yang sejak abad ke-14 dikenal sebagai pintu gerbang menuju Kerajaan Pajajaran. Setelah pasukan Fatahillah menyerang dan merebut Sunda Kalapa (1527) dari tangan Pajajaran, Sunda Kalapa diganti namanya menjadi “Jayakarta” yang berarti “kemenangan sempurna.” Pangeran Jayakarta terusir hingga ke Jatinegara setelah Kota dihancurkan oleh tentara VOC pimpinan Jan Pieterszoon Coen dan Batavia mulai bangkit (1619) sebagai nama baru dari kota itu. Dengan nama ini, kota Batavia dikenal selama hampir tiga setengah abad dan berakhir ketika Jepang menduduki Hindia Belanda dan nama Jakarta diabadikan Jepang sampai sekarang. Kegiatan: 1. Field Trip Sejarah Jakarta 2. Tour de Museum 3. Nonton Film Tempo Doeloe 4. Makan Malam “Nasi Ulam” khas Betawi 5. Foto street hunting dengan objek Kota Tua Jakarta HTM: Perorangan : Rp. 75.000 / orang; Acara terbuka untuk umum.Terbatas, setelah baca segera daftar! Fasilitas: Air Mineral; Pin unik; Mentoring; Makan Malam; Handout; Tiket masuk. Route: Museum Bank Mandiri; Museum Bank Indonesia; Jl. Pintu Besar Utara; Taman Fatahillah, Jl. Cengkeh; Jl. Tongkol; Kasteel Batavia; Pelabuhan Sunda Kalapa; Culemborg; Menara Syahbandar; Gudang Rempah-Rempah VOC; Galangan Kapal VOC; Jembatan Kota Intan; Gd. Samudera Indonesia; Gd. Cipta Niaga; Gd. Kota Bawah; Jl. Kali Besar Timur; Chartered Bank; Toko Merah; kembali ke Museum Bank Mandiri. CATATAN TIPS Acara 100% walking tour; Untuk itu dipersilahkan membawa minuman ringan dan obat-obatan pribadi secukupnya; Disarankan memakai pakaian casual, sandal gunung /sepatu kets; Sebagai tambahan bawa juga kamera/ handycam/ recorder/ handuk kecil/ topi lebar/ sun glass, dll.; Karena kegiatan dilakukan di dalam gedung tua bersejarah, maka perlu berhati-hati dalam beraktivitas, tidak pisah dengan rombongan, dan tidak berkata-kata yang sombong; Semua peserta dilarang mengambil, memindahkan, merusak, mencorat-coret barang-barang/ benda-benda bersejarah /koleksi yang ada di dalam museum. O ya, tidak boleh mengambil foto di museum, tapi kalo motret boleh kok! :D CARA PENDAFTARAN PEMBAYARAN: 1. Pendafataran: Silahkan menghubungi telepon: 0856.9535.5713 (Maya, Ms). Anda akan mendapatkan no.pendaftaran sebagai peserta. 2. Pembayaran: Silahkan transfer Acc. 697.0109.160 BCA Cab. Kartini Jakpus An. Asep Kambali dengan cara, Contoh: Ade mendapatkan nomor urut pendaftaran 16. Maka Ade pada saat melakukan transfer mengetik 75.016. Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi kami di: KOMUNITAS HISTORIA INDONESIA Jl. Danau Limboto No.17 Pav, Bendungan Hilir 10210 Central Jakarta, Indonesia. Phone: +62.21.9465.0099; | Mobile: +62.818.0807.3636 Email: komunitashisto...@yahoo.com (add us on your Friendster/Facebook/YM) Discusion Forum: http://www.forum.komunitashistoria.org Homepage: http://www.komunitashistoria.org __ English Version : __ To commemorate Indonesia’s educational day and World Book Day, Komunitas Historia Indonesia together with Jakarta Heritage Community (JHC), Indonesian Federation of Friends of Museums (IFFM) and supported by Forum Indonesia Membaca (FIM) and Bank Mandiri Museum, present: Jakarta Night Trail Saturday, 9th May 2009 at 15.00 – 21.00 Meeting Point: Museum bank Mandiri, Jl. Jalangan Stasiun No. 1, West Jakarta Across the street from Beos Train Station and Transjakarta Kota Bus Shelter Speaker: Asep Kambali, History Teacher, founder of Komunitas HIstoria Inodnesia The oldest part of Jakarta is known as Kota (Sanskrit) meaning “walled/blocked area”, a most impressive harbor called Sunda Kelapa, in South east Asia since 14th century, known as a gate to the Pajajaran Kingdom. After Fatahillah troop attacked and conquered Sunda Kalapa in 1527 from Pajajaran kingdom, Sunda Kelapa bore the name “Jayakarta” meaning “glorious/perfect victory”. Prince of Jayakarta were evicted to Jatinegara after Kota was destroyed by VOC army led by Jan Pieterszoon Coen and Batavia became the name of the city (1619) for over 3 and a half century. The period ended when the Japanese occupied Dutch Indies and Jakarta since then, has become the name of the city