Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa

2008-05-21 Terurut Topik hendi setiyanto
Salam,

  Mas Bas, gimana kalo Mas Bas mulai menulis agar dapat menggiring opini  
masyarakat bahwa di Pemilu 2009 nanti Capres yang baik adalah Capres  yang 
berani membawa tema kampanye Membenahi Kontrak Karya Migas di  Indonesia. Saya 
suka tulisan2 Mas Bas yang setiap Sabtu. Mungkin  melalui tulisan2 itu bisa di 
mulai di informasikan bahwa ada yang salah  dalam Kontrak Karya Migas.

  Salam,

  Hendi Setiyanto

[EMAIL PROTECTED] wrote:  Pak Patrick,

Seingat  saya tak ada duet capres/cawapres 2004 yang berani berjanji dalam  
kampanye untuk membenahi kontrak karya/PSA karena semuanya, secara  langsung 
atau tidak, memperoleh akses ke profit import migas yang  terlalu menggiurkan.

Sekali lagi, menurut saya, tak ada  manfaatnya bersikap anti MNCs karena mereka 
yang menguasai industri  migas/tambang internasional. Pendek kata mereka yang 
menguasai  teknologi, manajemen, jaringan pemasaran dan litbang bisnis ini.  
Buktinya mereka tetap kuat bertahan selama paling tidak seabad terakhr  ini.

Tetapi, migas/tambang milik rakyat. Tak ada seorangpun yang  berhak menjualnya 
demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kok enak saja  menjual kekayaan bumi 
milik rakyat dengan mengatasnamakan diri sebagai  Pemerintah Indonesia? Sedari 
dulu saya, maaf, meragukan kepatriotan  jajaran birokrasi yang mengurus 
kekayaan negara ini, mulai dari  mentamben-mentambennya, dirut-dirut BUMN-nya, 
dan sampai ke jajaran  terbawah. Menurut saya mereka pedagang, bukan patriot 
yang bertekat  memajukan bangsanya sendiri.

 Wass,
Budiarto
Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa

2008-05-21 Terurut Topik budiarto_shambazy

Mas Hendi,

Trims atas masukannya, saya akan mencobanya.

Wass,
Budiarto


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

-Original Message-
From: hendi setiyanto [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 21 May 2008 01:27:15 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa


Salam,
 
 Mas Bas, gimana kalo Mas Bas mulai menulis agar dapat menggiring opini 
masyarakat bahwa di Pemilu 2009 nanti Capres yang baik adalah Capres yang 
berani membawa tema kampanye Membenahi Kontrak Karya Migas di Indonesia. Saya 
suka tulisan2 Mas Bas yang setiap Sabtu. Mungkin melalui tulisan2 itu bisa di 
mulai di informasikan bahwa ada yang salah dalam Kontrak Karya Migas.
 
 Salam,
 
 Hendi Setiyanto
 
 budiarto_shambazy@ mailto:budiarto_shambazy%40yahoo.com yahoo.com wrote: Pak 
Patrick,
 
 Seingat saya tak ada duet capres/cawapres 2004 yang berani berjanji dalam 
kampanye untuk membenahi kontrak karya/PSA karena semuanya, secara langsung 
atau tidak, memperoleh akses ke profit import migas yang terlalu menggiurkan.
 
 Sekali lagi, menurut saya, tak ada manfaatnya bersikap anti MNCs karena mereka 
yang menguasai industri migas/tambang internasional. Pendek kata mereka yang 
menguasai teknologi, manajemen, jaringan pemasaran dan litbang bisnis ini. 
Buktinya mereka tetap kuat bertahan selama paling tidak seabad terakhr ini.
 
 Tetapi, migas/tambang milik rakyat. Tak ada seorangpun yang berhak menjualnya 
demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kok enak saja menjual kekayaan bumi 
milik rakyat dengan mengatasnamakan diri sebagai Pemerintah Indonesia? Sedari 
dulu saya, maaf, meragukan kepatriotan jajaran birokrasi yang mengurus kekayaan 
negara ini, mulai dari mentamben-mentambennya, dirut-dirut BUMN-nya, dan sampai 
ke jajaran terbawah. Menurut saya mereka pedagang, bukan patriot yang bertekat 
memajukan bangsanya sendiri.
 
 Wass,
 Budiarto
 Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network



=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa

2008-05-21 Terurut Topik Alois Wisnuhardana
Senangnya kalau ada tulisan tentang kontrak-kontrak karya itu dari Mas BAS.
Tulisan Anda sangat cair, jenaka secara gagasan, tapi tajam dari sudut
pandang penyampaian.

Saya juga menerka-nerka dan kalau boleh meminta, angkat dong sepak terjang
anak-anak mudanya. Apakah gerangan yang dilakukan oleh Budiman Sudjatmiko
sekarang di PDIP? Apakah dia berhasil menyebarkan gagasan sosialisme seperti
yang didengung-dengungkannya dalam beberapa tulisan di Kompas, sehingga
suatu saat ada tokoh yang bisa bersikap seperti Evo Morales atau Hugo
Chaves.

Juga Anies Baswedan, tokoh muda yang secara track record beda dengan
Budiman, tapi juga promising. Punya basis kuat dan punya visi yang cukup
baik. Saya sempat kenal dengan Budiman dan Anies waktu masih di Jogja, meski
cuman kenal kebo dan berharap banyak dari orang-orang seperti mereka punya
visi yang lebih jelas ketimbang pemimpin-pemimpin politik bangkotan yang
sudah terbukti gagal membawa perubahan.

Salam hangat,

Alois Wisnuhardana
Palmerah


-Original Message-
From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, May 22, 2008 8:54 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa


Mas Hendi,

Trims atas masukannya, saya akan mencobanya.

Wass,
Budiarto


Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

-Original Message-
From: hendi setiyanto [EMAIL PROTECTED]

Date: Wed, 21 May 2008 01:27:15
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa


Salam,

 Mas Bas, gimana kalo Mas Bas mulai menulis agar dapat menggiring opini
masyarakat bahwa di Pemilu 2009 nanti Capres yang baik adalah Capres yang
berani membawa tema kampanye Membenahi Kontrak Karya Migas di Indonesia.
Saya suka tulisan2 Mas Bas yang setiap Sabtu. Mungkin melalui tulisan2 itu
bisa di mulai di informasikan bahwa ada yang salah dalam Kontrak Karya
Migas.

 Salam,

 Hendi Setiyanto



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa

2008-05-20 Terurut Topik budiarto_shambazy
Pak Patrick,

Seingat saya  tak ada duet capres/cawapres 2004 yang berani berjanji dalam 
kampanye untuk membenahi kontrak karya/PSA karena semuanya, secara langsung 
atau tidak, memperoleh akses ke profit import migas yang terlalu menggiurkan.

Sekali lagi, menurut saya, tak ada manfaatnya bersikap anti MNCs karena mereka 
yang menguasai industri migas/tambang internasional. Pendek kata mereka yang 
menguasai teknologi, manajemen, jaringan pemasaran dan litbang bisnis ini. 
Buktinya mereka tetap kuat bertahan selama paling tidak seabad terakhr ini.

Tetapi, migas/tambang milik rakyat. Tak ada seorangpun yang berhak menjualnya 
demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kok enak saja menjual kekayaan bumi 
milik rakyat dengan mengatasnamakan diri sebagai Pemerintah Indonesia? Sedari 
dulu saya, maaf, meragukan kepatriotan jajaran birokrasi yang mengurus kekayaan 
negara ini, mulai dari mentamben-mentambennya, dirut-dirut BUMN-nya, dan sampai 
ke jajaran terbawah. Menurut saya mereka pedagang, bukan patriot yang bertekat 
memajukan bangsanya sendiri.

 Wass,
Budiarto
Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network

-Original Message-
From: Patrick [EMAIL PROTECTED]

Date: Tue, 20 May 2008 09:03:00 
To:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa


Pak Budiarto Shambazy,
 
 Masalahnya, 'patriotisme bangsa' ala Hugo Chavez  Evo Morales itu
 'too good to be true' di Indonesia. Siapa sih capres pada Pilpres lalu
 yg mempromosikan 'revisi kontrak karya' itu?
 
 Parpol apa sih yg berteriak menolak praktik 'patron-klien' antara
 pemerintah  MNC? Saya mah hanya bisa duduk, berharap,  menunggu - 
 persis seperti lagu Jack Johnson itu Pak, 'sitting, wishing, waiting'...
 
 Salam,
 
 Patrick Hutapea
 



=
Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS :

1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS
2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM)
3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota
4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED]

KOMPAS LINTAS GENERASI
=
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa

2008-05-19 Terurut Topik Budiarto Shambazy
Mas Rudyanto,

Saya setuju dengan pendapat Anda tentang pentingnya what's next. BK pernah 
mengancam MNCs migas yang berpatokan pada let alone agreement warisan Belanda. 
Tujuannya baik: memaksa MNCs berunding. Hasilnya positif, yakni paling tidak 
memaksa mereka melakukan transfer of technology, mengurangi kedaulatan mereka 
atas wilayah eksplorasi, memenuhi kebutuhan migas domestik, dan sebagainya.

BK tidak anti MNCs. Ia malah mau mengaitkan perundingan itu dengan program 
stabilisasi IMF selama menguntungkan negara. Direktur Permina Ibnu Sutowo malah 
kurang setuju dengan hasil perundingan itu yang akhirnya melahirkan kontrak 
karya. Adalah Orde Baru yang mendorong kesepakatan PSA yang dianggap merugikan 
(pasty banyak teman-teman yang lebih paham soal ini).

Apa yang dilakukan BK sebenarnya ditiru Evo Morales dan Hugo Chavez. Fakta 
menunjukkan MNCs mau berunding ulang agar kedua pihak sama-sama beruntung. Tak 
ada manfaatnya menolak kehadiran MNCs di era globalisasi. Menurut saya musuh 
kita bukan pihak-pihak asing, tetapi diri kita sendiri. Kita memang makin 
kekurangan stok patriot bangsa.

Wass,
Budiarto

Sent from my iPhone

On 18 May 2008, at 19:49, rudyanto_nebeng [EMAIL PROTECTED] wrote:

Rekan-Rekan FPK,

Mungkin perlu saya tambahkan pertanyaannya berhubungan dengan Harga
minyak internasional terus meningkat. Pertanyaan tambahannya adalah:
1) Dengan kenaikan harga BBM 30% apakah APBN sudah aman? Bagaimana
kalau harga minyak international meneruskan kegiatan hiking-nya ke
level 200 dollar per barel?
2) Apakah ada SATU OPSI saja yang mujarab menyelamatkan APBN 2008
bila harga minyak international mencapai 200 dollar per barel? Saya
lebih memilih untuk mengatakan bahwa kita memilih makanan dari suatu
menu makanan, artinya kita bisa beli beberapa porsi sekaligus, bukan
cuma satu jenis (opsi) makanan saja. Ada satu jenis (opsi) makanan
yang sudah pernah kita makan dan ada juga jenis-jenis lain yang belum
pernah kita makan. Kelihatannya memang mengundang selera tapi belum
tentu cocok dengan selera kita. Kecenderungannya adalah biasanya kita
pesan satu jenis makanan yang sudah kita pernah rasakan sebelumnya
(kenaikan harga BBM) ditambah beberapa jenis makanan lainnya (yang
belum pernah kita coba seperti renegosiasi hutang atau nasionalisasi
tambang).

Mungkin yang lebih penting lagi adalah sebaiknya kita mulai
meninggalkan kebiasaan NOW WHAT dan mulai membiasakan diri dengan
WHAT NEXT. Kita pilih menunya SEKARANG, artinya sudah tahu harganya
dan kira-kira rasanya seperti apa sehingga apabila makanan jenis
pertama belum mengenyangkan kita, kita sudah siap mengatakan jenis
makanan berikutnya yang akan kita makan, apakah tetap sama atau
pilihan lainnya. Mari terbiasa dengan WHAT NEXT, tinggalkan NOW WHAT.

Best Regards,
Rudyanto
Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng!
Tinggalkan Minyak Sebelum Minyak Meninggalkan Kita


Re: [Forum Pembaca KOMPAS] Re: Patriot Bangsa

2008-05-18 Terurut Topik Haniwar Syarif
ynag benar itupmerintah melaksanakan tufgasnya
bikin pelayanan umum yg baik.. khususnya
angutantransportasi massal.. bukan nenbeng.


]kasihan kan angkutan kota kalau di saingi yang memberi tebengan.


HS

At 07:49 PM 18-05-08, you wrote:
Rekan-Rekan FPK,

Mungkin perlu saya tambahkan pertanyaannya berhubungan dengan Harga
minyak internasional terus meningkat. Pertanyaan tambahannya adalah:
1) Dengan kenaikan harga BBM 30% apakah APBN sudah aman? Bagaimana
kalau harga minyak international meneruskan kegiatan hiking-nya ke
level 200 dollar per barel?
2) Apakah ada SATU OPSI saja yang mujarab menyelamatkan APBN 2008
bila harga minyak international mencapai 200 dollar per barel? Saya
lebih memilih untuk mengatakan bahwa kita memilih makanan dari suatu
menu makanan, artinya kita bisa beli beberapa porsi sekaligus, bukan
cuma satu jenis (opsi) makanan saja. Ada satu jenis (opsi) makanan
yang sudah pernah kita makan dan ada juga jenis-jenis lain yang belum
pernah kita makan. Kelihatannya memang mengundang selera tapi belum
tentu cocok dengan selera kita. Kecenderungannya adalah biasanya kita
pesan satu jenis makanan yang sudah kita pernah rasakan sebelumnya
(kenaikan harga BBM) ditambah beberapa jenis makanan lainnya (yang
belum pernah kita coba seperti renegosiasi hutang atau nasionalisasi
tambang).

Mungkin yang lebih penting lagi adalah sebaiknya kita mulai
meninggalkan kebiasaan NOW WHAT dan mulai membiasakan diri dengan
WHAT NEXT. Kita pilih menunya SEKARANG, artinya sudah tahu harganya
dan kira-kira rasanya seperti apa sehingga apabila makanan jenis
pertama belum mengenyangkan kita, kita sudah siap mengatakan jenis
makanan berikutnya yang akan kita makan, apakah tetap sama atau
pilihan lainnya. Mari terbiasa dengan WHAT NEXT, tinggalkan NOW WHAT.

Best Regards,
Rudyanto
Mari Hemat BBM, Ayo Nebeng!
Tinggalkan Minyak Sebelum Minyak Meninggalkan Kita