Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Apakah surface tension antar fluid ( ex: oil/water, oil/air) akan dipengaruhi oleh gempa atau gempa itu merubah susunan diameter pori dari batuan sehingga mempengaruhi capillary pressurenya ? dan apakah efek dari vibroseismic/gempa itu akan memberikan hasil yang berbeda untuk tiap type batuan (klastik/karbonat)? On 9/14/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau yg dilakukan dengan vibroseismic itu yang dipengaruhi bukan batuannya, tetapi mempengaruhi surface tension-nya sehingga minyak lebih mudah lepas dari pegangannya :) Sehingga yang dilakukan bukan dengan tenaga yang besar tetapi memilih frekuensi dan amplitudo yang tepat. RDP On 9/14/07, kartiko samodro [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah kenaikan dan penurunan produksi akibat gempa , tergantung juga dengan jenis formasinya ? kalau klastik (consolidated sampai unconsolidated) akan mengalami penurunan produksi karena reorganisasi dari matrix batuannya. sementara batuan clastic (overconsolidated ) atau gamping , akan mengalami kenaikan produksi karena tambahan fracturation karena gempa. mungkin ada yang punya pengalaman ? On 9/13/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Teori yang pernah aku ketahui memang begitulah. Gempa mempengaruhi batuan karena frekuensinya rendah, sedang vibroseis frekuensinya tinggi. Vibro seis dapat dikontrol frekuensinya, sehingga bisa diatu2 sedemikina rupa sehingga cocok untuk mempengaruhi surface tension. Sedangkan gempa merupakanproduk alami yang frekuensinya tidak bisa dikontrol (untung2an). rdp On 9/16/07, kartiko samodro [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah surface tension antar fluid ( ex: oil/water, oil/air) akan dipengaruhi oleh gempa atau gempa itu merubah susunan diameter pori dari batuan sehingga mempengaruhi capillary pressurenya ? dan apakah efek dari vibroseismic/gempa itu akan memberikan hasil yang berbeda untuk tiap type batuan (klastik/karbonat)? On 9/14/07, Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau yg dilakukan dengan vibroseismic itu yang dipengaruhi bukan batuannya, tetapi mempengaruhi surface tension-nya sehingga minyak lebih mudah lepas dari pegangannya :) Sehingga yang dilakukan bukan dengan tenaga yang besar tetapi memilih frekuensi dan amplitudo yang tepat. RDP On 9/14/07, kartiko samodro [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah kenaikan dan penurunan produksi akibat gempa , tergantung juga dengan jenis formasinya ? kalau klastik (consolidated sampai unconsolidated) akan mengalami penurunan produksi karena reorganisasi dari matrix batuannya. sementara batuan clastic (overconsolidated ) atau gamping , akan mengalami kenaikan produksi karena tambahan fracturation karena gempa. mungkin ada yang punya pengalaman ? On 9/13/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
PHHB / Pasukan Hentak Hentak Bumi atau VibroSeismic ala Rusia yang pernah dicoba di batupasir CSB diklaim oleh Rusia meningkatkan produksi field tsb . Sementara dipihak ownner mengklaim peningkatan produksi dari workover. Karena dalam waktu bersamaan ada dua kegiatan dan saling klaim .. kira-kira inkonklusif kali ya... Ada yang tahu. HF - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 14, 2007 5:04 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Kalau yg dilakukan dengan vibroseismic itu yang dipengaruhi bukan batuannya, tetapi mempengaruhi surface tension-nya sehingga minyak lebih mudah lepas dari pegangannya :) Sehingga yang dilakukan bukan dengan tenaga yang besar tetapi memilih frekuensi dan amplitudo yang tepat. RDP On 9/14/07, kartiko samodro [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah kenaikan dan penurunan produksi akibat gempa , tergantung juga dengan jenis formasinya ? kalau klastik (consolidated sampai unconsolidated) akan mengalami penurunan produksi karena reorganisasi dari matrix batuannya. sementara batuan clastic (overconsolidated ) atau gamping , akan mengalami kenaikan produksi karena tambahan fracturation karena gempa. mungkin ada yang punya pengalaman ? On 9/13/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Apakah kenaikan dan penurunan produksi akibat gempa , tergantung juga dengan jenis formasinya ? kalau klastik (consolidated sampai unconsolidated) akan mengalami penurunan produksi karena reorganisasi dari matrix batuannya. sementara batuan clastic (overconsolidated ) atau gamping , akan mengalami kenaikan produksi karena tambahan fracturation karena gempa. mungkin ada yang punya pengalaman ? On 9/13/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Kalau yg dilakukan dengan vibroseismic itu yang dipengaruhi bukan batuannya, tetapi mempengaruhi surface tension-nya sehingga minyak lebih mudah lepas dari pegangannya :) Sehingga yang dilakukan bukan dengan tenaga yang besar tetapi memilih frekuensi dan amplitudo yang tepat. RDP On 9/14/07, kartiko samodro [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah kenaikan dan penurunan produksi akibat gempa , tergantung juga dengan jenis formasinya ? kalau klastik (consolidated sampai unconsolidated) akan mengalami penurunan produksi karena reorganisasi dari matrix batuannya. sementara batuan clastic (overconsolidated ) atau gamping , akan mengalami kenaikan produksi karena tambahan fracturation karena gempa. mungkin ada yang punya pengalaman ? On 9/13/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
[iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Perlu diingat juga bahwa sebelumnya LUSI mengalami penurunan debit sangat drastis. Dan saya justru mewanti-wanti kemungkinan akan adanya amblesan yang menyusul. http://rovicky.wordpress.com/2007/08/18/semburan-lumpur-berkurang-drastis-be-alert/ Kejadian ini ternyata memang tidak luput jauh. http://hotmudflow.wordpress.com/2007/09/13/tanggul-lapindo-jebol-dua-desa-kembali-terancam/ Memang betul kata Pak Awang, kejadian temporalnya OK tapi secara genetic bisa banyak sekali jalannya. Tidak mudah mencari mana chiken mana ayam ... maksudnya mana telur mana egg wupst !!! Halllah puasa yang dipikirin cuman makanan mlulu sampe kebalik-bolak Hef e nais dey saja, lah RDP On 9/14/07, R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: IAGI iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad [EMAIL PROTECTED]; Eksplorasi BPMIGAS [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Pak Koesoema, Bisa dilacak Pak pengaruhnya ke produksi migas di lapangan2 sekitarnya. Operator2 melakukan monitoring produksi harian. Hanya, produksi berlebih bisa diatur dengan bukaan choke-nya, sementara kalau produksi menurun ini yang akan lebih menunjukkan pengaruhnya. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana To: IAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - - Got a little couch potato? Check out fun summer activities for kids.
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Pak Koesoema, Kondisi elisional di Sumatra saat ini kelihatannya hanya dipenuhi oleh Andaman Sea, itu cekungan yang dalam, bersedimentasi cepat, dan aktif mekar sejak Pleistosen lalu. Maka, gununglumpur bermunculan di tempat itu pada gempa Aceh 26 Desember 2004. Apakah gempa Bengkulu-Mentawai membuat gununglumpur lagi di Andaman, kita akan tahu nanti kalau ada submarine survey lagi ke wilayah tersebut. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana To: IAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Aneh, seharusnya kan produksi harusnya meningkat, atau paling tidak pressure meningkat. Ini malah menurun? Makanya ada teori dengan gempa buatan untuk meningkatkan produksi seperti dicoba di Caltex dengan perusahaan Rusia. Teori-teori yang ada gempa bumi dapat menaikkan muka air tanah (ground water level) sampai jarak ribuan kilkometer, sehingga orang bisa membuat seismograph murah dengan mengamati/merekam kedalaman muka air tanah dengan pelampung dalam sumur. RPK - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, September 14, 2007 7:31 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Pak Koesoema, Kondisi elisional di Sumatra saat ini kelihatannya hanya dipenuhi oleh Andaman Sea, itu cekungan yang dalam, bersedimentasi cepat, dan aktif mekar sejak Pleistosen lalu. Maka, gununglumpur bermunculan di tempat itu pada gempa Aceh 26 Desember 2004. Apakah gempa Bengkulu-Mentawai membuat gununglumpur lagi di Andaman, kita akan tahu nanti kalau ada submarine survey lagi ke wilayah tersebut. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana To: IAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties
Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud
Pak Koesoema, Pada umumnya memang meningkat, tetapi dalam beberapa kasus justru malah menurun. Contoh langsung adalah sumur Carat-1 yang menurun drastis saat gempa menggoncang Yogya 27 Mei 2006. salam, awang R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] wrote: Aneh, seharusnya kan produksi harusnya meningkat, atau paling tidak pressure meningkat. Ini malah menurun? Makanya ada teori dengan gempa buatan untuk meningkatkan produksi seperti dicoba di Caltex dengan perusahaan Rusia. Teori-teori yang ada gempa bumi dapat menaikkan muka air tanah (ground water level) sampai jarak ribuan kilkometer, sehingga orang bisa membuat seismograph murah dengan mengamati/merekam kedalaman muka air tanah dengan pelampung dalam sumur. RPK - Original Message - From: Awang Satyana To: Sent: Friday, September 14, 2007 7:31 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Pak Koesoema, Kondisi elisional di Sumatra saat ini kelihatannya hanya dipenuhi oleh Andaman Sea, itu cekungan yang dalam, bersedimentasi cepat, dan aktif mekar sejak Pleistosen lalu. Maka, gununglumpur bermunculan di tempat itu pada gempa Aceh 26 Desember 2004. Apakah gempa Bengkulu-Mentawai membuat gununglumpur lagi di Andaman, kita akan tahu nanti kalau ada submarine survey lagi ke wilayah tersebut. salam, awang R.P. Koesoemadinata wrote: Sebaiknya BP Migas meminta para operator melaporkan apakah di lapangan2 minyak dan gas itu terjadi kenaikan atau penurunan produksi atau hal2 lain sebagai akibat gempa yang dahsyat ini. Juga perlu dipantau apakah terjadi mudvolcano yang baru (seperti halnya di Andaman waktu gempa Aceh) selain peningkatan aktivitas dari mudvolcano yang sudah ada akibat gempa besar ini. Wassalam RPK - Original Message - From: Awang Satyana To: IAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS Sent: Thursday, September 13, 2007 11:27 PM Subject: [iagi-net-l] Gempa Situbondo, Reaktivasi LUSI dan Bangkitnya Gunung Kelud Gempa Situbondo yang menggoncang ujung Jawa Timur dan sekitarnya pada Senin 10 September 2007 dengan kekuatan 4.5 SR ternyata tak hendak lekas-lekas lenyap. BMG mencatat sampai saat ini telah tercatat gempa susulan sebanyak 482 kali (!). Dari gempa sebanyak itu yang dirasakan hanyalah 61 kali dengan kekuatan 2-4 SR. Kapan gempa-gempa ini akan pergi dari Situbondo, tidak ada yang bisa menduganya. Dua hari setelah gempa utama Situbondo menggoncang ujung utara wilayah tapal kuda Jawa Timur itu, hari Rabu kemarin, 12 September 2007, BPLS (Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo) mencatat volume semburan LUSI meningkat tajam, juga semburan H2S-nya. Semula, LUSI menyembur pada 80.000 m3/hari, lalu naik menjadi sekitar 120.000 m3/hari. Sementara itu, kandungan gas H2S mencatat rekor tertingginya sejak LUSI menyembur, yaitu mencapai 35 ppm, padahal biasanya rata-rata kandungan gas H2S sekitar 20 ppm. Pertambahan volume dadakan ini membuat BPLS lebih repot daripada biasanya. Puluhan truk dikerahkan untuk mengangkut material guna memperkuat tanggul. Ratusan karung pasir ditambah untuk memperkuat tanggul utama. Pipa cadangan segera digunakan untuk membuang lumpur yang mendadak berlebih. Gunung Kelud, gunung di sebelah baratdaya Kabupaten Sidoarjo, yang terletak di ujung sesar Watukosek, sekaligus menyembunyikan atau menghentikan sesar besar ini, juga bangkit kembali sejak beberapa hari terakhir ini. Maka, status gunung ditingkatkan dari Aktif Normal menjadi Waspada. Danau kawah Kelud yang terkenal itu semakin menunjukkan kegiatannya. Kegempaan, deformasi, visual, pengukuran suhu kawah, dan data kimia air kawah menunjukkan bahwa gunung ini sedang bangkit lagi. Ketiga peristiwa geologi di atas apakah saling berhubungan ? Apakah gempa Situbondo telah memprovokasi LUSI dan Kelud ? Silakan dipikirkan. Hubungan temporal ada, hubungan spatial bisa ada bisa tidak. Tulisan di atas disarikan berdasarkan berita-berita di koran Media Indonesia dan Bisnis Indonesia Kamis 13 September 2007, dilengkapi dengan komunikasi lisan bersama beberapa personal yang berhubungan langsung dengan LUSI. salam, awang - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out. JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia