[keluarga-islam] MP3 KITAB IRSYADHUL IBAD
MP3 KITAB IRSYADHUL IBAD Assalamu 'alaikum wr. wb. Sekedar Informasi ; Bagi Rekan-rekan yang ingin mendengarkan audio Pengajian Tradisional KItab Irsyadhul Ibad, yaitu salah satu kitab Aswaja bermazhab Syafi'iyyah, dapat mendownloadnya di : http://arl4nd.multiply.com/music/item/104 Pengajian Tradisional ini diasuh oleh Ustad Drs.H.Ruslan Mawardi MAg. Pimpinan Majlis Taklim dan Dzikir DARUT-TAUBAH Kebon Nanas Selatan Jakarta Timur. Audio dikemas dalam format MP3 16 Kpbs 11.005 KHz. yang dapat didengarkan melalui Window Media atau Winamp. Dalam 1 file dipecah menjadi 3 bagian (1/3, 2/3,3/3) Insya Allah Secara bertahap akan kami upload terus hingga selesai. Namun demikian sebelum mendownload anda diminta untuk bergabung ke Multiply lebih dahulu, ini tidak masalah karena free charge. juga, Bagi Mereka yang ingin mendengarkan audio MP3 Pengajian Tradisional KItab Nashoikhul Ibad, yaitu salah satu kitab Aswaja bermazhab Syafi'iyyah juga, dapat mendownloadnya di : http://arl4nd.multiply.com/music/item/48 Pengajian Tradisional ini juga diasuh oleh Ustad Drs.H.Ruslan Mawardi MAg. Pimpinan Majlis Taklim dan Dzikir DARUT-TAUBAH Kebon Nanas Selatan Jakarta Timur. Dan, Bagi Mereka yang ingin mendengarkan audio MP3 Maulidur-Rasul dapat mendownloadnya di : http://arl4nd.multiply.com/music/item/40 Pembacaan Maulid oleh Al-Habib Hud bin Muhammad Al-Bagir bin Salim Al- Attas, pimpinan Yayayan dan Majlis Taklim AS-SALAFI Kebon Nanas Otista 3 Jakarta Timur. Semuanya sudah diizinkan untuk disebar luaskan kemana saja dalam rangka Dakwah Islamiyah. Mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat,amien Wasslam, Arland- Jkt. [EMAIL PROTECTED]
[keluarga-islam] Re: Fwd: mohon do'a
Assalamu'alaikum wr. wb. Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun Arland dan keluarga dari Jakarta Turut berduka-cita yang sedalam- dalamnya atas wafatnya Ayahanda mas Ramdan-Semarang. Semoga arwah ayahanda ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah Subhanahu Wata'ala, amien Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa'aafihii wa'fu `anhu. Wa akrim nuzuulahu, wawassi' madkholahu, waghsilhu bil ma'i wats-tsalji wal barod. wanaqqihii minal khothoya kama yunaqqots-tsaubul-abyadhu minad- danas. Wa'abdilhu daron khoyron min darih, wa-ahlan khoiron min ahlih, wazaujan khoiron min zaujih, wa'adkhilhul-jannata wa-a'izhu min 'azabil qobri wafitnatihi wamin 'azabin-naar. Amien Ya Robbal 'alamiiin Wassalam, Arland-Jkt --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: assalamu'alaikum bismillah hirrohman nirrohim... alhamdulillahirobil'alamin... allohuma sholi ala Muhammad wa ala ali Muhammad. saya mengucapkan banyak terima kasih kepada saudara2 ku semua atas bantuan do'a dan nasihat nya. Alhamdulillah, jenasah ayahanda sudah dikebumikan di Purwakarta pada hari Jum'at kurang lebih jam 14. Sesaat setelah meninggal, jenasah di mandikan, dikafani dan disolati (atau disolatkan, mana yang benar nih..?) di Padang karena rencana awal memang akan dimakamkan di sana. Tetapi atas keputusan bersama anak2 dan adik2 almarhum bahwa lebih baik almarhum dikebumikan di Purwakarta sehingga bisa satu lokasi dengan ibunda, maka pada hari Jum'at jam 0900 jenasah dibawa ke Purwakarta memakai pswt Garuda. lalu setelah sampai di Purwakarta, jenasah dikeluarkan dari peti mati dan kami memberikan kesempatan kepada keluarga yang hadir untuk melihat wajah almarhum terkahir kalinya sebelum disholatkan kembali dan dibawa ke kuburan. sekali lagi kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan do'a, moril, materiil dan nasihat nya. semoga Alloh Ta'ala yang Maha Pengatur yang membalas segala amal yang sudah diberikan kepada kami, dengan nilai yang berlipat. dan semoga kiriman do'a untuk almarhum menjadi tambahan bekal yang meringankan beliau di akherat. amiin... wassalam Ramdan dan keluarga.
[keluarga-islam] IN MEMORIAM : Habib Abdur Rahman Bukit Duri
IN MEMORIAM : Habib Abdur Rahman Bukit Duri Hari Isnin, waktu Zohor tanggal 7 Rabi`ul Awwal 1428H (26 Maret 2007) kembali seorang lagi ulama kita ke rahmatUllah. Habib 'Abdur Rahman bin Ahmad bin 'Abdul Qadir as-Saqqaf dilahirkan di Cimanggu, Bogor. Beliau telah menjadi yatim sejak kecil lagi apabila ayahandanya berpulang ke rahmatUllah dan meninggalkan beliau dalam keadaan dhoif dan miskin. Bahkan beliau sewaktu-waktu terkenang zaman kanak- kanaknya pernah menyatakan: Barangkali dari seluruh anak yatim, yang termiskin adalah saya. Waktu Lebaran, anak-anak mengenakan sandal atau sepatu, tapi saya tidak punya sandal apa lagi sepatu. Tapi kemiskinan tidak sekali-kali menghalangi beliau dalam menuntut ilmu agama. Bermula dengan pendidikan di Jamiat al-Khair, Jakarta, dan seterusnya menekuni belajar dengan para ulama sepuh seperti Habib 'Abdullah bin Muhsin al-Aththas rahimahUllah yang lebih terkenal dengan panggilan Habib Empang Bogor. Beliau sanggup berjalan kaki berbatu-batu semata-mata untuk hadir pengajian Habib Empang Bogor. Selain berguru dengan Habib Empang Bogor, beliau turut menjadi murid kepada Habib 'Alwi bin Thahir al-Haddad (mantan Mufti Johor), Habib 'Ali bin Muhammad bin Thahir al-Haddad, Habib Ali bin Husein al- Aththas (Habib Ali Bungur), Habib Ali bin 'Abdur Rahman al-Habsyi (Habib Ali Kwitang) dan beberapa orang guru lagi. Dengan ketekunan, kesungguhan serta keikhlasannya, beliau dapat menguasai segala pelajaran yang diberikan dengan baik. Penguasaan ilmu-ilmu alat seperti nahwu telah membuat guru-gurunya kagum, bahkan menganjurkan agar murid-murid mereka yang lain untuk belajar dengan beliau. Maka bermulalah hidup beliau menjadi penabur dan penyebar ilmu di berbagai madrasah sehinggalah akhirnya beliau mendirikan pusat pendidikan beliau sendiri yang dinamakan Madrasah Tsaqafah Islamiyyah di Bukit Duri, Jakarta. Dunia pendidikan memang tidak mungkin dipisahkan dari jiwa almarhum Habib 'Abdur Rahman, yang hampir seluruh umurnya dibaktikan untuk ilmu dan pendidikan sehingga dia disebut sebagai gurunya para ulama. Sungguh almarhum adalah seorang pembimbing yang siang dan malamnya menyaksikan keluhuran akhlak dan budi pekertinya, termasyhur dengan kelembutan perangainya, termasyhur dengan khusyu'nya, termasyhur dengan keramahannya oleh segenap kalangan masyarakat, orang-orang miskin, orang kaya, pedagang, petani, kiyai, ulama dan orang-orang awam yang masih belum mendapat hidayah pun menyaksikan kemuliaan akhlak dan keramahan beliau rahimahullah, termasyhur dengan keluasan ilmunya, guru besar bagi para Kiyai dan Fuqaha di Indonesia, siang dan malamnya ibadah, rumahnya adalah madrasahnya, makan dan minumnya selalu bersama tamunya, ayah dan ibu untuk ribuan murid-muridnya. Selain meninggalkan anak-anak kandung serta ribuan murid yang menyambung usahanya, beliau turut meninggalkan karangan-karangan bukan sahaja dalam Bahasa 'Arab tetapi juga dalam Bahasa Jawa dan Sunda. Karangannya pula tidak terbatas pada satu cabang ilmu sahaja, tetapi berbagai macam ilmu, mulai dari tauhid, tafsir, akhlak, fiqh hinggalah sastera. Antara karangannya yang dicetak untuk kegunaan santri-santrinya:- 1. Hilyatul Janan fi hadyil Quran; 2. Safinatus Sa`id; 3. Misbahuz Zaman; 4. Bunyatul Ummahat; dan 5. Buah Delima. Maka bulan mawlid tahun ini menyaksikan pemergian beliau ke rahmatUllah. Mudah-mudahan Allah menempatkan beliau bersama para leluhur beliau sehingga Junjungan Nabi s.a.w. dan semoga Allah jadikan bagi kita yang ditinggalkannya pengganti. al-Fatihah
[keluarga-islam] Re: Mengenai Hadits Rasulullah SAW
Assalamu 'alaikum wr. wb. Om Wandy, anda jangan salah faham dulu, dengan cepat-cepat berkesimpulan bahwasanya seakan-akan saya lagi mengajak anda untuk tidak mau adil terhadap ilmu, tidak mau mempelajari semua kitab2 ulama yang ada dengan fikiran terbuka, apalagi mau menjebak anda dengan isu2 yang mendiskreditkan ulama ataupun juga mengajak berfanatisme yang berlebihan kepada seorang ulama. Jujur saja deh, sesama kita (umumnya pemain internetan) pasti lebih banyak kitab yang belum pernah/sempat kita baca daripada yang sudah pernah kita baca, apalagi yang kita baca itu kebanyakan yang terjemahan, ringkasan atau saduran yang minimal sudah dimasuki pemikiran sipenterjemah/sipenyadur bukan sesuai lagi dengan pemikiran sipengarang kitab itu sendiri. Fanatis sih boleh-boleh saja om, asalkan jangan yang berlebih- lebihan, karena apapun yang halal jika terlalu berlebih-lebihan juga bisa menjadi haram. Saya hanya ingin mengajak anda untuk mengukur dulu kapasitas masing- masing ulama sesuai dengan kadar ilmunya masing-masing, termasuk latar belakang keilmuannya, barulah menentukan keputusan bahwa Jika suatu saat ulama menyatakan bahwa kebenaran itu adalah A, tapi dikemudian hari karena berkembangnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya kemudian dia menyatakan B, selama keabsahan dan argumentasi2 yang dikemukakannya kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, maka itulah kebenaran. Sebab jika bandingan ulamanya tidak sekupu, atau juga kritik atau koreksinya itu terjadi setelah berabad-abad lamanya kemudian, apalagi orang yang dikoreksi sudah tidak ada, sehingga tak dapat memberikan kesempatannya untuk memberikan hak jawab, ya repot kalau gitu om. Bagaimana pernyataannya bertanggung-jawab, toh orang yang dikoreksi belum pernah diberikan hak jawab. Yang ada bukan koreksi tapi semacam mencari sensasi atau hasad. Kenapa bukan saja dia buat karangan kitab yang hampir sama dan serupa tapi dengan riwayat-riwayat hadits yang lebih sahih. Itu baru namanya sesama ulama tidak saling mendahului (ngetop) dan menjatuhkan, tapi saling menguatkan dan tidak menapikan yang sudah terlanjur dikenal luas dan pengikutnyapun banyak. Kalau seperti sekarang jalan ceritanya, kan ummat jadi terbelah dua, ada yang pro dan ada yang kontra, apalagi bagi orang awam seperti kita. Sehingga berkesimpulan semua kitab-kitab yang ditulis ulama A seakan-akan semuanya itu hanya hadis dhoif atau palsu dan sebagainya dan akhirnya belum sempat mau membaca sudah males duluan bacanya. sebab orang awam seperti kita belum cukup umur apakah ulama ini memngemukakan hadits palsu atau bukan, dsb.. dsb. karena memang masih banyak kitab2 yang belum kita baca daripada yang sudah kita baca. Bahkan kata ulama juga, kalau seseorang yang mudah mengatakan si anu salah si anu sesat dsb, sebetulnya yang menuduh begitu adalah orang yang masih banyak sekali yang belum diketahuinya. Adapun bagi orang yang selalu mau menuntut ilmu dan berfikiran terbuka adalah orang yang memahami bahwa, barangkali dia benar hanya saja mungkin sayanya yang belum cukup umur untuk mengetahuinya. Nah kira-kira begitulah maksud saya... wassalam, Arland-Jkt. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikum salam wr wb... Om Arland, Insya Allah saya tidak pernah fanatik terhadap satu orang ulama. Apalagi membedakan atau merendahkan ulama hanya karena status sosialnya. Banyak tercatat dalam sejarah Islam Ulama2 besar yang pada awalnya mereka bukanlah siapa2, tapi karena ketekunan dan kegigihannya dalam menuntut dan mengkaji ilmu, mereka berubah menjadi orang2 besar. Jika anda bertanya, apakah saya labih percaya kepada al-Ghozali yang merupakan ulama besar atau kepada tukang welker (al-albani kah?). Maka saya katakan, jika argumentasi2 yang dikatakan tukang welker itu kuat disertai adanya dukungan pendapat dari Ulama lainnya, apakah salah jika kemudian saya lebih memilih pendapat tukang welker? Jika kita mau adil terhadap ilmu, mau mempelajari semua kitab2 ulama yang ada dengan fikiran terbuka, insya allah kita tidak akan terjebak oleh isu2 yang mendiskreditkan ulama ataupun memiliki fanatisme yang berlebihan kepada seorang ulama. Insya Allah kita pun akan dapat melihat banyak kebaikan2 dari Al-ghazali, Ibn Taimiyah, Rasyid Ridho, Hasan Al-Bana, Ibn Abd Wahhab, Tukang welker, atau siapapun ulama yang banyak diperdebatkan saat ini. Jika ada kelemahan2 ataupun kesalahan2 pada diri mereka, saya rasa hal itu adalah wajar, karena tidak ada manusia yang maksum kecuali Baginda Rasulullah SAW. Salam :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. = Bagaimana om Wandy menyikapi hal ini ? Maksudnya apakah om wandy langsung percaya tukang service welker yang memang sudah biasa memperbaiki welker atau memilih mempercayai Al- Ghozali yang memang sudah dikenal sebagai seorang ulama besar yang
[keluarga-islam] Re: selamatkan Muhammad dari orang islam
Assalamu 'alaikum Wr. wb. Om Sabeni, Ane terus terang aje ga bisa bantu ente dalam soalan ni. Cume ane mau kasih saran aje bahwa cite-cite kerjaan ente ni ga baek, ga gune, ga manfaat, tau... :) Rasulullah SAW ga perlu diselamatkan oleh orang islam manapun, yang pasti orang islam itu pasti sangat membutuhkan beliau SAW, paling tidak sebagai juru selamatnye di yaumil akhir dengan mengharapkan syafaatnye, walaupun besarnye safaat entu timbangannye hanya sekedar seberat sorban ijo. Ente ane rase sih udah gak perlu lagi deh ngebuka-buka, ngerasional- rasionalin, ngeobjek-objekin, ngesejarah-sejarahin, ngemistis- mistisin, ngepolitis-politisin,ngedogma-dogmain, ato ape aje yang menurut ente kurang layak pade sosok Beliau SAW. Lebih bae ente samine wa'atho'ne aje deh ye... Karena Beliau SAW dimata ummat islam (yang istiqomah) sudah merupakan sosok yang paling sempurne tanpa kekurangan, yang sudah menjadi panutan, tidak ada cacat dari berbagai segi dan segala macam segi- segi lainnye yang terdapat di akal bulus ente ento. Karena jalan cerite/biografi Beliau SAW semuanya adalah wahyu Illahi, jadi kalo ente masih ragu berarti ente ragu dengan kekasihnye. Buat ape ente nulis-nulis yang beginian, kalo ujung-ujungnye cume mau ngerusak iman ente sendiri dan iman sudare-sudare ente yang masih belon mantep dalam keislamannye. Lebih baik ente bikin cerita tentang si unyil ; kenape siunyil selalu dimusuhin terus same pak raden... :) disamping bisa jadi hiburan buat bocah-bocah dimari, ento juga bisa ngasilin ketebelan dompet ente, dan ente ga bakalan dihujat oleh sudare ente yang gak senang pade ente. Demikian secuil saran dan harapen ane pade ente. wassalam, Arland-Jkt --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar [EMAIL PROTECTED] wrote: lame-lame bahasana kurang anget,ga up tu det... ane temuin buku di gramedia 1-2 bulan nyang lalu,judulna selamatkan yesus dari orang-orang kristen yang tulis sullivan clayton.. bukuna bagus,cukup terbuka, berani, ga taklid buta nyang jelas rasional, ngajak orang mikir... sempet kepikir ane mo tulis buku lagi judulna selamatkan Muhammad dari orang islam... coba ngebuka sosok Rosul Muhammad lebih terbuka, rasional objektif dari berbage aspek. sejarah, mistis, kekuasaan politis dan dogma yang terlahir... gimane? ade nyang berani bantu ga... nyo' ane tunggu... Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/
[keluarga-islam] Re: Mengenai Hadits Rasulullah SAW
Assalamu 'alaikum wr. wb. Om Wandy, saya mau menggaris-bawahi catatan ini : Kebenaran mutlak memang hanya milik Allah, tapi Islam menganjurkan umatnya untuk terus belajar dan berpikir sehingga dapat menemukan kebenaran mutlak tersebut. Proses belajar dan berpikir itu sendiri merupakan bagian dari kebenaran mutlak. Jika suatu saat ulama menyatakan bahwa kebenaran itu adalah A, tapi dikemudian hari karena berkembangnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya kemudian dia menyatakan B, selama keabsahan dan argumentasi2 yang dikemukakannya kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, maka itulah kebenaran. Sehubungan dengan Hadits, misalkan begini : Al-Imam Ghozali kita kenal sebagai seorang ulama besar yang sangat wara', beliau banyak menulis hadits dalam kitab-kitabnya, namun demikian karena didukung oleh kondisi dan keadaan diwaktu itu, maka dalam kitab-kitabnya beliau kebanyakan tidak mencantumkan lagi sanad- sanad akan hadits-hadits yang beliau sampaikan, biasanya cukup dikatakan rasulullah mengatakan. Lalu berabad-abad kemudian muncul seorang tukang service welker yang biasa kita gunakan untuk membantu kita bangun tidur, lalu mengatakan bahwa hadits-hadits yang disampaikan oleh Al-Imam ghozali banyak terdapat hadits palsu. Bagaimana om Wandy menyikapi hal ini ? Maksudnya apakah om wandy langsung percaya tukang service welker yang memang sudah biasa memperbaiki welker atau memilih mempercayai Al- Ghozali yang memang sudah dikenal sebagai seorang ulama besar yang memang ahli dalam bidang agama. Mohon komentarnya. wassalam, Arland- Jkt --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Sedikit sharing mengenai hadits Rasulullah.. Terjadinya perbedaan pengakuan keabsahan antara al-quran dan hadits sebenarnya berawal dari sisi periwayatannya. Periwayatan hadits pada umumnya adalah 'ahad', sedangkan yang 'mutawatir' relatif tidak banyak. Seandainya seluruh periwayatan hadits Nabi sama dengan periwayatan alquran (semuanya mutawatir) mungkin istilah2 seperti hadits shahih, hasan, dhoif, tidak akan pernah ada. Dalam sejarah periwayatan hadits, yang aktif menyebarkan hadits itu bukan hanya mereka yang ahli dan berkepribadian jujur saja, tapi juga orang yg tdk ahli dan tdk jujur pun ikut menyampaikan hadits. Belum lagi ditambah adanya orang2 yang suka membuat hadits2 palsu. Bagi orang awam, sulit untuk dapat membedakan hadits palsu karena isinya tidak selalu buruk, tetapi banyak juga yang sejalan dengan ajaran Islam. Untuk menyelamatkan hadits Nabi dari noda2 tersebut maka kemudian ulama bekerja keras mengembangkan berbagai pengetahuan, menciptakan berbagai kaidah, menyusun berbagai istilah, dan membuat berbagai metode penelitian sanad dan matan hadits. Dari berbagai ilmu alat dan metode penelitian kritik sanad dan matan hadits yang diciptakan ulama ahli hadits tersebut kemudian dapat diketahui mana hadits yang berstatus mutawatir dan yg ahad. Kemudian dapat diketahui juga hadits ahad yang berkualitas shahih dan tdk shahih, termasuk hadits2 palsu. Ada perbedaan pendapat ulama dalam mensikapi hadits yang berkategori ahad. Terlepas dari adanya perbedaan tersebut, yang jelas jika kita berbicara tentang al-sunnah, maka akan dikenal istilah qath'i dan zhanni. Sesuatu yang bersifat zhanni memang mempunyai kemungkinan mengandung kesalahan. Karena bagian hadits yang diteliti oleh ULAMA HADITS mencakup sanad dan matan, maka bisa jadi kualitas hadits yang dihasilkan akan bervariasi, tergantung kepada ketepatan metodologi yang digunakannya. Yang jelas mereka telah berusaha sesuai dengan disiplin ilmunya, mengerahkan segala daya upaya yang dimilikinya, mengerahkan semua ilmu dan pengetahuannya, dengan metode2 yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam memahami sebuah hadits, perbedaan bidang ilmu memang memungkinkan sekali dapat menyebakan perbedaan pemahaman. Ukuran yang dapat kita pegang dalam menyikapi adanya perbedaan tersebut adalah tingkat keabsahan pendapatnya, dan kekuatan argumentasi yang digunakan. Kebenaran mutlak memang hanya milik Allah, tapi Islam menganjurkan umatnya untuk terus belajar dan berpikir sehingga dapat menemukan kebenaran mutlak tersebut. Proses belajar dan berpikir itu sendiri merupakan bagian dari kebenaran mutlak. Jika suatu saat ulama menyatakan bahwa kebenaran itu adalah A, tapi dikemudian hari karena berkembangnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya kemudian dia menyatakan B, selama keabsahan dan argumentasi2 yang dikemukakannya kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, maka itulah kebenaran. Jadi, usaha2 yang dilakukan oleh ulama2 hadits dalam menilai dan meniliti keabsahan suatu hadits, adalah termasuk salah satu jalan untuk mencapai kebenaran tersebut. Salam :) --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ wrote: Maaf, mau nanya : 1. Bagaimana ukuran standar proses
[keluarga-islam] Etika Orang yang Berilmu dan Pelajar ( 2 )
Etika Orang yang Berilmu dan Pelajar ( 2 ) Bab II Tata Krama Pelajar Terhadap Dirinya Sendiri Pembahasan bab ini mencakup 10 materi kajian, yaitu: 1) Seorang pelajar hendaknya menyucikan hatinya dari segala kedustaan, kotoran hati, prasangka buruk, iri hati, aqidah yang sesat dan akhlaq yang buruk. Semua itu dilakukan demi tujuan agar mudah dalam menerima ilmu, menghafalkannya, mengungkap makna-makna tersembunyi dan mudah memahami pelajaran yang sulit dipaham 2) Membagusi niat dalam mencari ilmu, yaitu mencari ilmu bertujuan semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT, mengamalkan ilmu yang dimiliki, menghidupkan syari'at Islam, menerangi hatinya, menghias nuraninya dan beribadah taqarrub kepada Allah 'Azza wa Jalla. Seorang pelajar jangan sampai menuntut ilmu untuk tujuan-tujuan keduniaan, misalnya; untuk memperoleh jabatan, pangkat, harta, mengungguli teman- temannya, agar para manusia menghormatinya, dsb. 3) Bergegas mencari ilmu ketika masih muda dan setiap kali ada kesempatan. Pelajar jangan mudah tergoda bujukan nafsu yang suka menunda-nunda dan berkhayal saja, karena setiap waktu yang sudah berlalu tidak bisa diganti lagi. Pelajar juga harus melepaskan segala hal yang bisa menyibukkan dan merintanginya untuk menuntut ilmu secara sempurna, kemudian dia mengerahkan segala daya upaya dan kemampuannya untuk melakukan hal itu, karena segala hal yang merintangi seseorang dalam menuntut ilmu ibarat perampok-perampok yang menghalangi proses belajar 4) Seorang pelajar hendaknya bersikap qona¡¦ah (menerima apa adanya) terhadap makanan maupun pakaian yang dia miliki. Pelajar seyogyanya mau bersabar atas kondisi ekonomi yang pas-pasan demi memperoleh ilmu yang luas. Pelajar juga sebaiknya mampu menghimpun segala cita-cita yang terpecah-pecah di dalam hatinya agar mengalir sumber-sumber hikmah dari dalam hatinya. Imam Syafi¡¦i RA berkata: Sungguh tidak beruntung orang yang menuntut ilmu dalam posisinya sebagai orang terpandang dan hidup bermewah- mewahan. Sungguh beruntung pelajar yang menuntut ilmu dalam posisinya sebagai orang yang biasa-biasa saja, hidup sederhana dan mau melayani para ulama¡¦. 5) Seorang pelajar harus mengatur waktunya siang dan malam, serta memanfaatkan sisa-sisa usianya dengan baik, karena usia yang sudah terlewati tidak ada gunanya lagi. Waktu terbaik untuk menghafalkan adalah waktu sahur, sedangkan waktu terbaik untuk berdialog ilmu adalah di pagi hari, waktu terbaik untuk menulis adalah di tengah hari, waktu terbaik untuk belajar dan mengulang kembali pelajaran adalah di malam hari. Sedangkan tempat terbaik untuk menghafal pelajaran adalah di kamar-kamar dan di setiap tempat yang jauh dari hal-hal yang melalaikan. Tidak baik menghafalkan pelajaran di tempat yang penuh dengan pepohonan, penuh tanaman, di dekat sungai-sungai, maupun tempat-tempat yang bising oleh suara-suara 6) Seorang pelajar hendaknya menyedikitkan makan dan minum, karena kekenyangan bisa membuatnya malas beribadah dan membuat tubuhnya merasa berat melakukan aktivitas. Di antara manfaat sedikit makan adalah badan yang sehat dan jauh dari berbagai penyakit jasmani, karena penyebab dari penyakit jasmani adalah banyaknya makan dan minum. Ada sebuah sya¡¦ir yang semakna dengan keterangan di atas; Ô Sesungguhnya penyakit yang paling banyak engkau ketahui adalah disebabkan makanan dan minuman Menyedikitkan makan dan minum juga bisa membersihkan hati dari sikap semena-mena dan sombong. Ingat!, tidak seorang pun dari para waliyullah, para imam maupun para ulama¡¦ pilihan yang mempunyai sifat atau disifati sebagai orang yang banyak makan. Tidak ada yang bisa dipuji dari orang yang banyak makan, hanya binatang yang tak berakal dan digunakan untuk bekerja saja yang dipuji jika makannya banyak 7) Seorang pelajar hendaknya memilih sikap wira¡¦i dan hati-hati dalam segala tingkah-lakunya. Pelajar harus berusaha keras untuk memperoleh perkara yang halal-halal saja, baik dalam hal makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan segala kebutuhannya yang lain. Tujuannya adalah agar hatinya menjadi terang dan mudah menerima ilmu dan cahaya ilmu, sehingga ilmu yang diperoleh menjadi ilmu yang bermanfaat. Seorang pelajar sebaiknya menggunakan kemurahan-kemurahan yang telah diberikan oleh Allah SWT jika memang diperlukan dan ada sebab-sebabnya, karena Allah SWT ridho jika kemurahan-kemurahan-Nya dilakukan oleh para hamba-Nya sebagaimana Dia ridho jika perintah- perintah-Nya ditaati oleh para hamba-Nya 8) Seorang pelajar lebih baik menyedikitkan makan makanan yang bisa menyebabkan kebodohan dan melemahkan kinerja panca indera. Misalnya; buah apel yang masam, kacang-kacangan, dan minum cuka. Begitu juga mengkonsumsi makanan-makanan berlendir yang bisa memperlemah kinerja otak dan menambah berat badan, misalnya; banyak makan susu, ikan laut, dsb. Para pelajar sebaiknya juga menghindari hal-hal yang biasaya menimbulkan sifat lupa, misalnya; makan makanan bekas gigitan
[keluarga-islam] TINGKATAN HAMBA ALLOH SWT
TINGKATAN HAMBA ALLOH SWT Setiap manusia yang beriman kepada Alloh SWT pasti menginginkan disebut sebagai hamba Alloh yang mengabdikan dirinya kepada Alloh dengan cara beribadah kepadaNya, yakni melaksanakan perintahNya dan menjauhi apa yang dilarangNya. Tingkatan seorang hamba dihadapan Alloh menurut tinjauan ilmu Tashowuf ada lima tingkatan yaitu: 1. Ghofil (Ghofilin), yaitu orang yang beribadah kepada Alloh sambil ghoflah hatinya tidak ingat kepada Alloh, hatinya tidak ikut beribadah, tidak merasa dilihat oleh Alloh, melainkan asik mengikuti perasaan yang ada. Sementara anggota badannya menghadap dalam pengabdian kepada Alloh, sedangkan hatinya mengembara ke segala arah, ingat itu, ingat ini, misalnya tubuh bersujud sementara hati berada di kantor atau di pasar sedang melayani pelanggan. 2. Murid (Muridin), Yaitu seorang hamba yang sedang meniti jalan kepada Alloh (Amaliyah), baik berupa ibadah mahdloh maupun ghoir mahdloh, yakni beribadah dengan cara meniti perintah Alloh dan menghindari segala apa yang dilarang oleh Alloh dengan harapan mendapatkan keridloan dari Alloh SWT, singkatnya, adalah hamba yang senantiasa mengusahakan dirinya selalu berada dalam hal fardlu atau sunnah paling tidak ada dalam mubah, tidak melihat bentuk pekerjaan baik itu Pedagang, Petani, Guru atau Pemimpin dan lain sebagainya. Semua bentuk pekerjaan itu dikaitkan kepada mardlotillah, kalaulah selesai mengerjakan pekerjaan itu juga di kembalikan kepada Alloh. Maka ketika telah selesai dari suatu pekerjaan, maka kembalilah kepada Alloh, dan hanyalah kepada tuhanmu kamu mengharap. (QS:Al- Insyiroh : 6-7) Orang yang telah menginjak level/tingkatan Muridin, menurut kitab Sulam Taufiq sudah dikatakan waliyullah, sebab yang dinamakan wali adalah : Orang yang terus-menerus Taat, yang tidak pernah putus beribadah kepada Alloh, baik ibadah mahdloh atau goir mahdloh. Orang yang sudah berada dalam tingkatan Muridin pasti akan dibukakan jalan oleh Alloh, yaitu jalan untuk menuju kebahagian dunia dan akhirat, sebagaimana janji Alloh dalam dalam surat Al-Ankabut : 69. Dan adapun orang-orang yang berjihad dijalan kami, maka kami akan menunjukan kepadanya jalan-jalan kami , dan sesungguhnya Alloh beserta orang-orang yang baik. 3. Salik (Salikin), yaitu orang yang sedang beribadah kepada Alloh, baik ibadah mahdloh atau ghoir mahdloh, tak ada bedanya seperti muridin, hanya saja salikin ini mengharap diberi kema'rifatan, ingin bisa ma'rifat kepada Alloh, ya'ni orang yang sedang berjalan/berusaha menuju kema'rifatan kepada Alloh dengan jalan Taqorrub, yaitu melaksanakan perintah Alloh dan menjauhi larangan Nya. Pendek kata, ibadahnya orang Salikin ingin mendapatkan kema'rifatan, oleh karena itu ia selalu sibuk dan berusaha utuk mendapatkan kema'rifatan, dengan cara bayak berdzikir, baik : · Dzikir lisan saja. · Dzikir lisan dengan hatinya. · Dzikir hatinya saja. · Dzikir jiwanya. · Dzikir hati sanubarinya. Tetapi seseorang tidak bisa mencapai maqom salikin kalau belum benar dalam Muridin, sebab bisa tercapai maqom salikin kalau sudah sempurna syariatnya dan siap ilmunya, lalu ia mengusahakan dirinya mencapai kema'rifatan. Kalaupun seseorang bersikeras ingin mendapatkan kema'rifatan tanpa menyiapkan ilmunya walaupun syariatnya dilaksanakan dengan sempurna, maka ia tidak akan mencapai kema'rifatan dan tak akan diberikan. 4. Washil (Washilin), yaitu : orang yang sudah sampai ke tingkatan Ma'rifat, baik dengan menggunakan jalan syari'at menuju kema'rifatan seperti halnya Muridin, atau tidak, seperti mendapatkan kema'rifatan melalui Tanazzul (langsung diberi kema'rifatan tanpa mengusahakan). Oleh karena sinar kema'rifatan yang sudah di miliki dengan sempurna, maka hatinya bulat bahwa beribadah hanya karena Alloh, tak ada maksud dan tujuan selain mendapat Mardlotillah. 5. Arif (Arifin), yaitu : orang yang sudah ma'rifat dan lupa akan syari'at, atau dengan kata lain sudah Mahjub. Adapun perbedaan 'Arif dan Washil yaitu : Wasil walaupun ia telah mencapai kema'rifatan tapi ia tidak menghilangkan syari'at, dirinya masih tetap menjalankan syari'at. Adapun 'Arif mencapai maqom ma'rifat tapi lupa akan syari'at, saking tingginya sinar kema'rifatan hingga ia tak bisa melihat makhluq, yang tercipta dan terbayang hanyalah Kholiq, adapun makhluq tidak terperhatikan, perasaannya di dunia ini tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya dan Alloh. Orang yang seperti ini disebut wali majdub, yang prilakunya bukan untuk ditiru oleh manusia biasa, ucapannya bukan untuk diikuti, sabab sudah tidak terkendalikan oleh hukum, tapi bukan berati salah tapi sudah berbeda maqom dan kedudukannya, kalaulah diberi langsung oleh Alloh menjadi Majdub itu baik, tapi kalau mengusahakan diri itu haram. Dirujuk dari Pesantren Miftahul Huda oleh Arland-Jkt
[keluarga-islam] IHTISABUN-NAFSI ( Koreksi Diri )
IHTISABUN-NAFSI ( Koreksi Diri ) Bagi seorang hamba yag sedang beribadah kepada Alloh SWT dengan mengharap RidloNya, baik ibadah Mahdloh maupun Ghoir Mahdloh, dalam berusaha supaya ibadahnya benar-benar ibadah, sementara yang namanya manusia tidak terlepas dari dua hal yakni : benar dan salah, tidak selamanya benar karena yang selamanya benar adalah Malaikat dan Nabi, tidak selamanya salah karena bukan syaitan. Oleh karenanya, supaya kita selamat dari berbuat kesalahan maka perlu ihtisabun-nafsi yakni mengoreksi diri, teliti pribadi, apakah diri kita telah berbuat dosa, sudah benarkah perilaku kita?. Ihtisabun-Nafsi oleh diri sendiri terkadang sulit untuk bisa menemukan kesalahan diri, oleh karenanya Sayikh Abu Hamid al-Ghozali (Imam Ghozali) memberikan jalan dengan 4 cara ihtisabun-nafsi yang baik yaitu: 1. Harus mempunyai Guru, sering-sering duduk di hadapan Guru yang waspada kepada kesalahan muridnya, seorang guru yang sanggup menunjukan kesalahan dan kemudian meluruskan muridnya, guru yang waspada kepada bermacam bahaya yang akan menjatuhkan martabat muridnya di hadapan Alloh SWT. 2. Sering bersama-sama dengan sahabat yang berperilaku benar dan berani menunjukan kesalahan diri kita, karena sahabat yang berperilaku benar itu bukan yang suka membiarkan diri kita tatkala kita berbuat kesalahan. 3. Jadikan orang-orang yang membenci, memusuhi kita sebgai alat untuk mengontrol kesalahan diri, tidak semata-mata dibicarakan kejelekan oleh orang lain kalau tidak terbukti pada diri kita, namun demikian jangan terlalu percaya ada orang yang membenci kita, curiga harus tetap ada. Jangan merasa benci kepada yang membencimu tetapi mestinya bersyukur dengan membaca tahmid karena punya sahabat yang telah mengoreksi diri, hingga kita tahu titik kesalahan diri kita. Adalah Imam Hasan Basri, ketika dia lewat pada sekumpulan orang, olehnya terdengar mereka sedang memperguncingkan dirinya, sesampai di rumahnya ia langsung mengolah masakan kemudian dikirimkan kepada orang-orang yang telah mengguncingnya sambil menyampaikan ucapan terima kasih sebab telah mengoreksi kesalahannya dan telah menanggung dosanya. 4. Dalam bergaul dengan orang lain harus bisa digunakan untuk mengoreksi diri, orang lain biasa mengerjakan pekerjakan dosa, berbuat maksiat, berbuat begitu atau berbuat begini, tentunya kitapun sama dengan orang lain biasa berbuat dosa dan khilaf, oleh karena sama-sama manusia yang memiliki nafsu, mempunyai kemauan, jadi diri kitapun tidak jauh berbeda dengan orang lain Adalah satu hikayat yag diriwayatkan oleh Wahab bi Munabah:. Ada seorang laki-laki Bani Isroil, laki-laki tersebut beribadah puasa selama 70 tahun sambil berdo'a kepada Alloh SWT supay bisa melihat bagaimana caranya syetan menggoda manusia, akan tetap tidak juga diijabah ( dikabulkan ) oleh Alloh SWT, kemudian laki-laki tersebut berpikir ; Andai aku mengoreksi kesalahan diri, meneliti perbuatan dosa kepada Alloh SWT, barangkali lebih baik ketimbanng permintaanku kepada Alloh SWT Alloh SWT. menyambut terhadap apa yang dibicarakan laki-laki tersebut melalui Malaikat. Ucapanmu yang barusan lebih dicintai oleh Kami (Alloh) dari pada ibadahmu yang sudah lewat, serta Alloh telah membukakan matamu, lihatlah olehmu bagaimana setan menggoda manusia. Ibadah selama 70 tahun tidak menjadikan doa diijabah, sebab mungkin hatinya penuh dengan kotoran, akan tetapi dengan mengoreksi kesalahan diri (Ihtisabun-Nafsy), hanya dalam waktu beberapa menit saja bisa dibukakan hijab (penghalang) oleh Alloh SWT, dapat melihat bagaimana setan menggoda manusia sesuai dengan apa yang diminta oleh laki-laki tersebut. Oleh karenanya, bagi Muridin dan Salikin harus sering-sering Ihtisabun-Nafsy, mengoreksi kesalahan diri pribadi agar dapat diqobul seluruh amal ibadah dan dikabulkan do'a sebagaimana yang diminta kepada Alloh SWT. Syekh Juanedi al-Baghdady, ketika dia sedang melakukan sesuatu, dia melihat sorang pengemis, Syekh Junaedi berkata dalam hatinya: andai aku kuat seperti dia, aku tidak akan minta-minta seperti dia, aku akan berusaha . Kemudian malamnya ketika Syekh Junaedi beribadah tidak dapat ma'rifat, kemudian dia bertafakur apa kiranya yang menghalangi kepada kema'rifatan dirinya ?, ternyata yang menghalangi kepada ma'rifatnya adalah karena punya hati yang buruk kepada orang lain. Hanya dengan sir hati seperti itu sudah menghalangi kepada datangnya ma'rifat, apalagi kalau dosa bertumpuk-tumpuk, dapat dibayangkan betapa sulit datangnya ma'rifat dan diqobulnya amal ibadah. Pengajian KH. Asep A. Maoshul Affandy. dirujuk dari Pesantren Miftahul Huda oleh Arland-Jkt
Re: [keluarga-islam] Re: jilbab
- Original Message - From: Ananto To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, February 02, 2007 10:24 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: jilbab maksud saya, kadar hukum wajib nya... misalnya, apakah setara dengan wajib nya sholat 5 waktu? salam, ananto = Assalamu 'alaikum wr. wb. Saya mau kasih pendapat sedikit, seperti yang kemarin pernah saya katakan tentang nenek mas ananto. Penggunaan jilbab sebagai penutup kepala hingga dada itu dihukumi WAJIB ketika ada kemungkinan dilihat oleh orang yang bukan mahrom, jikalau disekitarnya hanya ada mahromnya, maka dihukumi SUNNAH Kita ambil contoh : bersuci / istinja. Isinja' itu baru dihukumkan WAJIB ketika kita hendak sholat, diluar itu dihukumkan sunnah. (ini ada riwayat haditsnya dari Ibnu Abbas RA). Misalnya seorang laki-laki lagi diperjalanan lalu ia pipis di got tanpa cebok lagi itu tidak apa-apa selama dalam hatinya niat akan bersuci/istinja bilamana hendak sholat dan ketemu air, tapi bila dia istinja' dengan batu/kertas tissu saat itu, dia akan mendapatkan pahala sunnah bersuci, karena kebersihan itu bagian dari iman. Begitu juga Wajibnya sholat, baru dikatakan WAJIB ketika sudah masuk waktunya. Kalau sholat belum masuk waktu (walaupun kurang 1/2 menit) dihukumkan HARAM, kecuali sholat sunnah diwaktu-waktu yang bukan terlarang. misalnya seseorang yang kebetulan lagi cuti kerja, sehabis sholat subuh dia tidur hingga pukul 12 siang, itu GPP. Tapi kalau dia molornya belum sholat subuh, maka tidurnya itu berdosa. Atau sudah masuk waktu sholat, dia sengaja tidur sebelum sholat,maka tidurnya menjadi haram. Begitu juga tentang kewajiban memakai Jilbab (kerudung hingga dada) berlaku WAJIB ketika ada kemungkinan dilihat atau nampak oleh orang-orang yang bukan mahrom. Ketika seorang wanita sendirian di dalam kamarnya atau dikamar mandi, maka kewajiban itu akan terlepas dari dirinya. Begitu dia keluar kamar, maka bisa menjadi sunnah (bilamana yang melihat hanya mahromnya), dan bisa menjadi wajib (bila yang melihatnya non-mahromnya). Demikian pendapat saya sebatas pemahaman fiqih yang sederhana. mohon dikoreksi bila pendapat ini ada kekeliruan. wassalam, arland-jkt.
Re: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.
Assalamu 'alaikum wr.wb. Nah..., Akhirnya diskusi menthok kan Anda sendiri selalu bilang bahwa diskusi harus ilmiah, kini pada saat anda menthok, nampaknya sudah ga ilmiah lagi. Saya hanya ingin meminta pendapat anda : atas dasar alasan apa anda mengatakan sholat ini bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdhoh. ternyata anda tak dapat menunjukkannya Lalu hanya dengan seenakkanya menyimpulkan bahwa saya pernah berpendapat sholat tarawih saja boleh sampai 1000 rakaat dengan alasan tidak ada dalil yg melarang, Padahal saya tidak pernah mengatakan hal itu, silahkan dibaca ulang diarsip milis KI, itu hanya fitnah yang anda buat. Saya hanya pernah mengatakan : Berapapun rakaat yang anda mampu boleh anda kerjakan pada sholat sunnah, terutama Qiamul-lail atau sholat malam, saya tidak pernah mengatakan itu pada sholat taraweh. Maka hendaknya perbanyaklah ngaji nguping di masjid-masjid, supaya pemahaman kita tidak terpaku hanya pada pemahaman sipenterjemah buku-buku terjemahan Akhirnya diskusi saya tutup, mohon maaf bila ada kata yang kurang dan tidak berkenan. Terima kasih atas attensinya. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: wandysulastra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 16, 2007 3:16 PM Subject: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI. Ya terserah anda lah mau sholat unyil kek, mau sholat usro kek, hehehe... Yang jelas pendapat ini bukan pendapat saya saja, karena dari beberapa forum tanya jawab di situs2 Islam jelas mengatakan bahwa menghadiahkan pahala sholat tidaklah pernah disyariatkan. Berbeda dengan hadiah pahala haji dan membaca al-quran yang dalam hal ini terdapat ikhtilaf di kalangan ulama. Dulu anda pernah bilang bahwa sholat tarawih saja boleh sampai 1000 rakaat dengan alasan tidak ada dalil yg melarang, padahal menurut saya hal itu jelas telah menyimpang dari sunnah. Jadi kalau sekarang anda mau ngarang ibadah baru pun buat anda adalah sah2 saja, karena tentu tidak akan ada dalil yang melarangnya... :) Salam, WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. OK, berarti anda sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan rukun- rukun dan baca-bacaan sholatnya. Yang anda khawatirkan adalah masalah niat-nya kan? niat sholat ini tetap sebagai sholat sunnah mutlak yaitu Usholli sunnatan rokataini Allohu Akbar... ini ada dalil tersendiri dalam hadits shohih. Adapun niat dihadiahkannya dilakukan diluar Sholat setelah salam yang ke-2. misalnya dengan membaca do'a : Allohumma inni shollaytu hazihis- sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma ab'ast- tsawabaha ila qobri : wandy ibnu sulastra artinya : Ya Allah sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : wandy bin sulastra Ini menurut hemat saya termasuk bagian daripada do'a sehabis sholat karena dilakukan diluar sholat. Dan doa-doa diluar sholat itu termasuk amalan sunnah bukan wajib, kedudukannya bukan ibadah mahdhoh. Berbeda dengan sholat tasbih, niatnya : usholli sunnatat-tasbihi rokataini Allahu Akbar... Sedangkan sholat ini niatnya : Usholli sunnatan rok'ataini Allohu Akbar... Tentu dari segi niat nya berbeda kan...? LaluApa dalil yang sharih sehingga anda berkesimpulan bahwa sholat ini bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdoh? Mudah-mudahan dapat lebih difahami... wassalam, Arland-Jkt. Recent Activity a.. 7New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. Y! Messenger All together now Host a free online conference on IM. Yahoo! Photos Easy Upload Share photos now .
Re: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.
Assalamu 'alaikum wr. wb. OK, berarti anda sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan rukun-rukun dan baca-bacaan sholatnya. Yang anda khawatirkan adalah masalah niat-nya kan? niat sholat ini tetap sebagai sholat sunnah mutlak yaitu Usholli sunnatan rokataini Allohu Akbar... ini ada dalil tersendiri dalam hadits shohih. Adapun niat dihadiahkannya dilakukan diluar Sholat setelah salam yang ke-2. misalnya dengan membaca do'a : Allohumma inni shollaytu hazihis-sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma ab'ast- tsawabaha ila qobri : wandy ibnu sulastra artinya : Ya Allah sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : wandy bin sulastra Ini menurut hemat saya termasuk bagian daripada do'a sehabis sholat karena dilakukan diluar sholat. Dan doa-doa diluar sholat itu termasuk amalan sunnah bukan wajib, kedudukannya bukan ibadah mahdhoh. Berbeda dengan sholat tasbih, niatnya : usholli sunnatat-tasbihi rokataini Allahu Akbar... Sedangkan sholat ini niatnya : Usholli sunnatan rok'ataini Allohu Akbar... Tentu dari segi niat nya berbeda kan...? LaluApa dalil yang sharih sehingga anda berkesimpulan bahwa sholat ini bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdoh? Mudah-mudahan dapat lebih difahami... wassalam, Arland-Jkt. - Original Message - From: wandysulastra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, January 15, 2007 3:51 PM Subject: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI. Bukan rukun sholatnya yang saya masalahkan, tapi niat dihadiahkannya dan aturan2 tertentu dalam sholat itu memerlukan dalil yang shahih untuk dapat dilaksanakan. Saya ambil contoh sholat tasbih yang dalam hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama (fuqoha) dalam menghukumi sholat tersebut. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam hal penilaian kedudukan hadits tentang disyariatkannya sholat tersebut. Sholat tasbih memiliki tatacara bacaan yang berbeda dengan sholat yang biasa dilakukan, dan dalam hal ini imam Nawawi menyarankan untuk tidak melaksanakannya jika tidak ada hadits shahih yang menjelaskannya. Dalam Al-Majmu' Imam Nawawi berpendapat: Perlu diteliti kembali tentang kesunahan pelaksanaan sholat tasbih karena hadisnya dhoif, dan adanya perubahan susunan sholat dalam sholat tasbih yang berbeda dengan sholat biasa. Dan hal tersebut hendaklah tidak dilakukan kalau tidak ada hadits yang menjelaskannya. Dan hadis yang menjelaskan sholat tasbih tidak kuat. Ibnu Qudamah menukil riwayat dari Imam Ahmad bahwa tidak ada hadis shohih yang menjelaskan hal tersebut. Sholat tasbih yang memang ada disebutkan dalam sebuah hadits, ternyata menurut sebagian ulama tidak dianjurkan untuk dilaksanakan karena haditsnya tidak kuat. Bagaimana dengan amalan lainnya yang tidak pernah disebutkan oleh para fuqoha dan muhadditsin...? Mudah2an dapat dipahami.. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Wandi, ga apa-apa bilamana pendapat anda berbeda. Namun perlu saya jelaskan bahwa ibadah mahdoh yang anda khawatirkan dalam masalah ini, tak ada perubahan atau tambahan apapun. semua dilakukan sesuai dengan rukun-rukun sholat yang telah berlaku baku, yaitu 13/17 rukun. Niat sholatnyapun berupa sholat sunnah mutlak, bukan niat secara khusus seperti sholat dhuha,tahajjud, taraweh dsb. Baca-bacaannyapun tetap bersumber dari Al-Qur'an, karena seperti saya kutip dari do'a khattam qur'an : Allohumma ja'alil qur'ana lana walahu fid-dunya qoriinah wafil qobri muunisan. Tentunya anda tahu kan bagaimana fadhilah pembacaan Al-Qur'an di dalam sholat, di luar sholat, dengan berwudhu atau tidak, masing- masing pahalanya berbeda-beda, karena pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an didalam sholat itu, (kalo ga salah) mendapatkan ganjaran pahala 1 huruf=70.000 derajat dibandingkan membacanya di luar sholat. Adapun penghadiahan pahala sholat sunnah mutlak tersebut dilakukan diluar sholat, yakni setelah salam yang ke-2. Yakni setelah ibadah mahdoh itu selesai dikerjakan. Karena berkeyakinan bahwa : Hadits tentang terputusnya segala amal bagi orang yang sudah mati, tidak otomatis terputusnya juga kiriman pahala dari orang yang masih hidup. Demikian tanggapan saya, terima kasih. wassalam, arland-jkt Recent Activity a.. 9New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. Y! Messenger Files to share? Send up to 1GB of files in an IM. Yahoo! Photos Order at Yahoo! Pick up at Target .
Re: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Wandi dan rekan-rekan KI Mania yang diRahmati Allah. Sesuatu yang tidak dapat kita lihat, belum tentu sesuatu itu tidak ada. Sesuatu yang belum kita ketahui, belum tentu sesuatu itu tidak ada. IlmuNya Allah tidak terbatas hanya dari apa yang tertulis. Rasulullah SAW menjadi Rasul itu selama 23 tahun, maka boleh jadi ada ribuan hadits yang belum sampai kepada kita, namun bukan berarti hadits-hadits itu tidak ada atau majhul. Oleh karena itu secara pribadi saya tidak berani mengatakan bahwa Sholat Unshyi itu bid'ah, karena walaupun sangat sedikit yang mengetahui masalah sholat ini, namun bagi saya cukuplah dijadikan dalil/hujjah yang menjadikan dasar melakukan sholat tersebut, yaitu seperti mana yang tersebut di dalam kitab Hasyiah fii Syarah Sittin dalam masalah Arromli, oleh Ahmad Almihi Annu'mani. Mengapa saya katakan sholat unshyi ini Bukan Bid'ah, karena : 1. Niat Sholatnya adalah sholat sunnah mutlak, sunnah mutlak ini ada dalil hadits shohihnya, bukan merupakan amalan baru. 2. Mengirimkan sesuatu pahala amal baik bagi orang yang sudah meninggal menurut ulama-ulama syafi'iyyah itu diperbolehkan dan akan tetap sampai kepada ahli kubur, bukan hanya terbatas masalah pahala ibadah haji. 3.Hadits tentang terputusnya segala amal bagi orang yang sudah mati, tidak otomatis terputusnya juga kiriman pahala dari orang yang masih hidup. Sholat unshyi fil mayyiti artinya adalah sholat untuk menyenangkan mayyit, atau biasa disebut sholat hadiah bagi mayit. Sepertimana didalam do'a khattam qur'an juga disebutkan : Allomma ja'alil qur'ana lana walahu fid-dunya qoriinah wafil qobri muunisan. yang maksudnya bacaan2 Al-Qur'an itu bukan hanya bisa menyenangkan bagi penghuni dunia tapi juga bagi si ahli kubur. Sebagai Jamaah NGAJI NGUPING di Masjid, berikut ini saya nukilkan teks asli dari kitab Hasyiah fii Syarah Sittin dalam masalah Arromli, oleh Ahmad Almihi Annu'mani, halaman 67, yaitu sbb : (hurufnya memang arab gundul silahkan di nahwukan sendiri) Mudah-mudahan bermanfaat : ?? ??? ?? ??? ?? ? ??? ?? ??? ? ??? ?? ?? ?? ?? ??? ??? ??? ?? ??? ?? ?? ?? ?? ? ? ?? ?? ??? ??? ??? ?? ??? ??? ? ? ??? ??? ?? ?? ? ?? ??? ??? ??? ?. ? ?? ? ??? ??? ??? ?? ?? ??? ??? ? ? ?? ?? ??? ?? ?? ? ?? ?? ?? ? ? ? ?? ?? ??? ??? ??? ??? ? ? ?? ? ?? ? ? ??? ? ??? ??? Artinya dengan bahasa bebasnya sbb : Diriwayatkan dari kitab Almukhtar dan Matholi'ul Anwar, dari Nabi SAW : Tidaklah datang atas diri mayit yang lebih hebat dari malam pertama. Maka kasihanilah mayit-mayitmu dengan sedekah. Maka siapa yang tidak dapat melakukan sedekah, hendaklah dia sholat 2 (dua) rakaat, yang dibacakan pada setiap rakaatnya Surah Al-Fatihah, Ayat Qursy, Alhakumuttakatsur dan Surah Al-ikhlas sebanyak 11 X (sebelas). Maka setelah itu dia membaca do'a sbb : Allohumma inni shollaytu hazihis-sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma ab'ast- tsawabaha ila qobri : fulan ibnu fulanah artinya : Ya Allah sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : Fulan bin Fulanah (* Maka Allah akan mengirimkan saat itu juga Seribu Malaikat, bersama setiap malaikatnya itu ada Cahaya dan Hadiah yang menyenangkan mayit di dalam kuburnya, sampai ditiupkan sangkakala (hari kiyamat). Dan Allah akan memberikan kebajikan kepada orang yang melakukan Sholat ini sebanyak apa yang terkena sinar matahari. Dan Allah akan mengangkat derajat orang tersebut (yang sholat maupun yang dikirimkan) sebanyak 40.000 derajat, pahala 40.000 haji dan umroh. Dan Allah buatkan baginya seribu kota di dalam syurga dan diberikan pahala dengan pahala seribu orang yang mati syahid dan dipakaikan dia dengan seribu perhiasan syurga. (*maksudnya fulan bin fulanah adalah dengan menyebut nama si mayyit yang dikirim itu) Jadi kaifiatnya atau tata-cara melakukan sholatnya sbb : 1. Niat sholat sunnah mutlaq 2 rakaat yaitu : Usholli sunnatan rok'ataini lillahi ta'ala Allohu akbar. 2. Rakaat pertama : Baca do'a Iftitah kemudian setelah membaca Surah Al-Fatihah, hendaklah dibaca : Ayat Qursy 1 X, Alhakumuttakatsur (At-Takatsur 102) 1 X, dan Surah Al-Ikhlas 11 X. 3. Rakaat kedua: setelah membaca Surah Al-Fatihah, hendaklah dibaca lagi : Ayat Qursy 1 X, Alhakumuttakatsur (At-Takatsur 102) 1 X, dan Surah Al-Ikhlas 11 X. 4. Setelah salam, bacalah do'a sbb : Allohumma inni shollaytu hazihis-sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma ab'ast- tsawabaha ila qobri : fulan ibnu fulanah artinya : Ya Allah sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : Fulan bin
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
fajar LEBIH dari dua rakaat? Kenapa sahabat melarang orang melakukan sholat sunnah fajar lebih dari dua rakaat? Itu semua karena sahabat tersebut mengetahui bahwa Rasulullah sepanjang hidupnya mencontohkan melaksanakan sholat Sunnah Fajar HANYA dua Rakaat, walaupun tidak ada dalil yang melarangnya. Diriwayatkan oleh Nafi' Radhiyallahu 'anhu, Seseorang bersin di samping Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, lalu ia berkata, 'Alhamdulillah wassalamu 'ala Rasulih (segala puji bagi Allah dan kesejahteraan kepada RasulNya)'. Maka Ibnu Umar berkata, Dan saya mengatakan, Alhamdulillah wassalamu 'ala Rasulillah. Tetapi tidak demikian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam mengajarkan kami. Beliau mengajarkan agar kami mengatakan, Alhamdulillah 'ala kulli hal (segala puji bagi Allah dalam segala hal) (HR Tirmidzi 2738, Hakim IV/265-266, Harits bin Usamah Al-Baghdadi dalam Musnadnya 200) Bahkan untuk SEKEDAR menjawab bersin pun kita diminta untuk mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah. Sufyan bin Uyainah berkata, Saya mendengar bahwa seseorang datang kepada Malik bin Anas Radhiyallahu 'anhu lalu berkata, Wahai Abu Abdullah (nama panggilan Malik), dari mana saya ihram? Ia berkata, Dari Dzulhulaifah, tempat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ihram Ia berkata, Saya ingin ihram dari masjid dari samping makam (nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam), Ia berkata, Jangan kamu lakukan. Sebab saya mengkhawatirkan engkau tertimpa fitnah, Ia berkata, Fitnah apakah dalam hal ini? Karena aku hanya menambahkan beberapa mil saja! Ia berkata, Fitnah manakah yang lebih besar daripada kamu melihat bahwa kamu mendahului keutamaan yang ditinggalkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? Sesungguhnya Allah berfirman, 'Maka hendaklah orang -orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih '[An-Nuur : 63] (HR Al-Khatib Al-Baghdadi dalam Al-Faqih wal Mutafaqih I/148, Abu Nu'aim dalam Al-hilyah VI/326, Al-Baihaqi dalam Al-Madhal : 236, Ibnu Baththah dalam Al-Ibanah : 98 dan Abu Syamah dalam Al-Ba'its : 90) Dan masih ada banyak contoh riwayat seperti diatas yang menunjukkan bahwa dalam ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah haruslah mengikuti petunjuk Rasulullah, dan tidak boleh merekayasa sendiri. Kalau ibadah sunnah boleh dilakukan semaunya, kenapa tiap tahun kita mesti meributkan sholat tarawih 8, 20, atau 40 rakaat? Kan tidak ada dalil yang melarang kita mau sholat 8, 20, 40, atau bahkan 100 rakaat... Oh, ternyata baik yang 8, 20 atau 40 itu masing2 memiliki dalil yang dianggap paling kuat toh Ya ndak apa2, itu hanya masalah ikhtilaf ulama, yang penting masing2 memiliki landasan bahwa Rasulullah atau pun Sahabat pernah melakukan amalan sholat tarawih dengan jumlah seperti yang sekarang mereka kerjakan... Yang penting jangan ngarang sendiri misalnya melaksanakan sholat taraweh 100 atau 1000 Rakaat, ini baru namanya Bid'ah... hehehe.. Mudah2an dapat difahami. Salam :) WnS --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Wandy, Sepatutnya anda dapat membedakan mana ibadah yang sudah ditentukan tata-caranya (mahdhoh) dan ibadah yang ghoiru mahdhoh. disini menurut saya titik koncinya. Kalau masalah sholat jum'at memang sudah ditentukan tata-caranya, begitu juga dengan tata-cara sholat wajib lainnya, sudah ditentukan tata-cara dan waktunya. Begitu juga tentang pelarangan waktu/saat sholat sunnah sudah ditentukan juga oleh Rasulullah SAW, misalnya setelah subuh, saat matahari diatas kepala dan setelah ashar. Tapi karena tidak ada larangan lain selain ketiga hal ini, dan sudah ada perintah untuk melakukan sholat sunnah (mutlak) sebanyak- banyaknya, maka kapanpun kita lakukan sholat sunnah mutlak ya boleh2 saja. Misalnya anda sanggupnya sholat sunnah mutlak sebelum atau sesudah mandi, boleh juga. Atau anda sanggup sholat sunnah mutlak sebelum tidur atau setelah bangun tidur, itu juga boleh. Walaupun hal itu tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang berupa sunnah muakkadah maupun ghoiru muakkadah, bukan berarti melakukan sholat-sholat sunnah mutlak itu terlarang dan bid'ah dholalah, karena perintah memperbanyak sholat sunnah sudah ada dalilnya, soal waktu yang dilarangpun sudah jelas dan terang. yang penting tata-cara atau rukun-rukun sholat yang sudah ditentukan jangan diapa-apain. soalnya waktunya ya terserah sempatnya kita kapan mau melakukan sholat sunnah mutlak itu, berapa banyakpun hingga 1000 rakaat sehari, kalau anda sanggup ya boleh-boleh saja.Asalkan tata- cara dan waktu-waktu yang sudah jelas dilarang jangan kita langgar. Dan walaupun tidak ada contohnya soal waktu-waktu ini, anda tetap mendapatkan pahala karena sudah melakukan kebaikan (bid'ah hasanah) yaitu sholat sunnah itu dengan jumlah yang
[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Wandy, Sepatutnya anda dapat membedakan mana ibadah yang sudah ditentukan tata-caranya (mahdhoh) dan ibadah yang ghoiru mahdhoh. disini menurut saya titik koncinya. Kalau masalah sholat jum'at memang sudah ditentukan tata-caranya, begitu juga dengan tata-cara sholat wajib lainnya, sudah ditentukan tata-cara dan waktunya. Begitu juga tentang pelarangan waktu/saat sholat sunnah sudah ditentukan juga oleh Rasulullah SAW, misalnya setelah subuh, saat matahari diatas kepala dan setelah ashar. Tapi karena tidak ada larangan lain selain ketiga hal ini, dan sudah ada perintah untuk melakukan sholat sunnah (mutlak) sebanyak- banyaknya, maka kapanpun kita lakukan sholat sunnah mutlak ya boleh2 saja. Misalnya anda sanggupnya sholat sunnah mutlak sebelum atau sesudah mandi, boleh juga. Atau anda sanggup sholat sunnah mutlak sebelum tidur atau setelah bangun tidur, itu juga boleh. Walaupun hal itu tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang berupa sunnah muakkadah maupun ghoiru muakkadah, bukan berarti melakukan sholat-sholat sunnah mutlak itu terlarang dan bid'ah dholalah, karena perintah memperbanyak sholat sunnah sudah ada dalilnya, soal waktu yang dilarangpun sudah jelas dan terang. yang penting tata-cara atau rukun-rukun sholat yang sudah ditentukan jangan diapa-apain. soalnya waktunya ya terserah sempatnya kita kapan mau melakukan sholat sunnah mutlak itu, berapa banyakpun hingga 1000 rakaat sehari, kalau anda sanggup ya boleh-boleh saja.Asalkan tata- cara dan waktu-waktu yang sudah jelas dilarang jangan kita langgar. Dan walaupun tidak ada contohnya soal waktu-waktu ini, anda tetap mendapatkan pahala karena sudah melakukan kebaikan (bid'ah hasanah) yaitu sholat sunnah itu dengan jumlah yang cukup banyak, namun demikian bila sanggup mengikuti contoh/sunnah maka itu lebih afdhol lagi, tapi bila tidak mengikutipun bukan berarti bathil/sesat. Ini menurut hemat saya tidak melanggar sabda Rasulullah: Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas perintah kami maka amalannya itu tertolak. Karena sholat sunnah mutlak itu memang bukan amalan baru, dan itu juga sudah diperintahkan untuk sholat sunnah sebanyak-banyaknya, asalkan jangan melanggar larangan waktu-waktu sholat tersebut. Begitu juga zikir2, tahlil dan tahmid, sholawat dan bacaaan-bacaan Al- Qur'an. mau dilakukan kapan saja tidak dilarang karena memang tidak ada larangan, mau dilakukan sebanyak-banyaknya memang dianjurkan, mau dilakuakan bersama-sama secara berjamaah ataupun munfarid ya gpp, yang penting baca-bacaan zikir, tahlildan tahmid atau ayat Al-Qur'an itu semua bukan berupa kalimat baru yang tak ada dalilnya, soal teknisnya ya terserah kita. gitu lho maksudnya ente faham...?? :) wassalam, arland-jkt. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Seperti yang saya katakan Pak Faqih, bahwa aktifitas kita sesungguhnya terbagi menjadi dua macam. Pertama aktifitas yang khusus untuk Ibadah, kedua aktifitas yang berhubungan dengan kduniaan (muammalah). Aktifitas yang khusus untuk ibadah inilah yang harus dilakukan berdasarkan perintah/anjuran dengan tatacara dan aturan yang sudah ditentukan dan dicontohkan oleh Rasulullah. Contohnya seperti yang baru saja kita lakukan yaitu sholat Jum'at. Mengapa kita melakukan sholat Jum'at? Karena ada dalil yang memerintahkannya. Bolehkah kita sholat jumat dengan tatacara semau kita? Tentu tidak, melainkan harus mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah, yaitu salah satunya dengan didahului oleh dua khutbah terlebih dahulu. Kalau dibalik bagaimana... sholat dulu, baru khutbah? Ya tetap saja tidak boleh, karena Rasulullah mencontohkan kepada kita Khutbah dulu baru sholat. Lho, kan tidak ada dalil yang melarangnya..? Ibadah itu dilakukan atas dasar perintah dan dilaksanakan sebagaimana yang ditetapkan/dicontohkan Rasulullah, jadi bukan semau kita dengan alasan tidak ada dalil yang melarangnya. Sebagaimana sabda Rasulullah: Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas perintah kami maka amalannya itu tertolak. Sebaliknya aktifitas yang berhubungan dengan keduniaan (muammalah), tidak memiliki tatacara dan aturan yang baku. Karena hukum asalnya (sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran) itu boleh/halal untuk dikerjakan selama tidak ada dalil yang melarangnya dan mengharamkannya, maka setiap muslim diberi kebebasan untuk mengembangkan kreatifitasnya. Contohnya adalah seperti apa yang kita kerjakan sekarang, email-email-an atau berinternet ria. Adakah perintah untuk berinternet? Tidak. Adakah dalil yang melarangnya? Tidak juga. Jadi, bolehkah kita melakukan aktifitas berinternet? Boleh, asalkan tidak mengandung unsur yang dilarang syariat. Apa misalnya? Browsing ke situs porno, menyebarkan berita fitnah, menggunjung di milis, dsb... :) Aktifitas keduniaan (muammalah) bukan berarti tidak ada ada hubungannya dengan
Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kelihatannya disini ada perbedaan persepsi tentang kata FARAIDH. Mas Wandy memaknakan kata FARAIDH hanya dibatasi dalam ilmu faraidh/waris-mewaris. Mas Dody memaknakan kata FARAIDH lebih luas lagi yaitu kewajiban-kewajiban. Bukankah kata faraidh itu asal katanya Fardhu?? Mohon koment dari boss gila atau uni Rahima yang matang nahwu sorofnya. diluruskan dulu pemaknaan tentang kata Faraidh ini. monggo dilanjut wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Tuesday, December 26, 2006 1:38 PM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Wa'alaykumussalam Wr.Wb. Om Wandy yang baik, jika dibaca sepintas, dan untuk hal-hal yang jelas ada dalam Al Qur'an dan As Sunnah, maka tidak timbul perselisihan. Namun, jika dilanjutkan pada hal yang disukai Alloh, perkembangannya akan timbul perbedaan kaidah, karena disini, Imam Syafi'i tidak memisah Ibadah dan Muamalah, namun, Syaikhul Islam Ibnu taimiyyah , beliau memisahkannya. Oleh Ibnu Taimiyyah, kaidah yang dianut untuk Ibadah, beliau menganut faham bahwa Ibadah itu hanya yang disyariatkan oleh Alloh, jadi, tanpa ada syar'i yang jelas, dihukumi terlarang .Untuk muamalah, baru kaidah beliau selaras dengan Imam Syafi'i, yaitu, jika tidak ada nash larangannya, dihukumi boleh. Imam Syafi'i,untuk kewajibab (faraidh) tidak membedakan Ibadah dan Mu'amalah, dan kaidahnya adalah sama, yaitu, jika tidak ada perintah dan larangan yang jelas dalam syar'i, maka dasar hukumnya adalah boleh. Ketika ada larangan yang jelas, barulah menjadi terlarang. Jika Didalami, maka itulah perbedaannya,dan perbedaan ini yang sering mendasari adanya perbedaan pada khilafiyyah, satu golongan, karena kaidah dasarnya seperti Syaikhul Ibnu Taimiyyah, maka dengan gampang mengatakan amal tersebut dibuat-buat (diada-adakan), dihukumi terlarang. Golongan lainnya, berkaidah boleh. Timbulah beda penghukuman pada suatu amal.Jadinya timbul kesalah fahaman, karena sama-sama mau benar sendiri. Mohon maaf jika saya salah memahami, semoga Alloh mengampuni saya dan menolong menunjukkan pemahaman yang lurus, amiin. saudaraku yang lain ada yang mau menambahkan ? ditunggu ya wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: 'Alaikum salam Om Dodi... Mmmmhhh... Om Dodi, mohon maaf kalau saya tidak salah bukankah pendapat Imam Syafi'i yang Om kutip itu berbicara mengenai hal-hal detail yang tidak dijelaskan dalam al-Quran maupun Sunnah yang kaitannya dengan masalah faraidh. Karena seperti yang kita ketahui, dalam masalah ini al-Quran maupun Sunnah tidak menjelaskan secara detail dan terperinci mengenai aturan2nya. Oleh karena itu seorang muslim (yang memiliki ilmu) diberi kebebasan untuk berpendapat (berijtihad). Riwayat lengkapnya yang saya dapat adalah sbb, Imam asy-Syafi'i rahimahullah bercerita: Ada orang yang bertanya kepadaku: Apa yang dimaksud dengan ilmu itu dan ilmu apa yang wajib bagi manusia. Aku menjawab: Ilmu terbagi dua, ilmu orang awam, di mana orang yang baligh dan waras akalnya harus mengetahuinya. Contohnya apa? Kata si penanya. Aku menjawab: Contohnya adalah shalat lima waktu, wajib- nya puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah manakala mereka mampu dan wajibnya zakat pada harta mereka. Juga seperti Allah telah mengharamkan zina, membunuh, mencuri, minuman keras dan hal lain yang seorang hamba diwajibkan untuk mengetahui dan mengamalkannya serta mengeluarkan dari diri dan harta benda mereka untuk memperolehnya, dan mencegah diri mereka dari apa yang diharamkan Allah. Jenis ilmu ini disebutkan dengan jelas oleh nash al-Qur'an al-Karim dan telah dikenal di kalangan umat Islam. Ilmu ini telah disampaikan oleh orang-orang awam kepada generasi setelah-nya yang mereka dapatkan dari orang awam sebelumnya yang datang dari Rasulullah. Sehingga ilmu ini tidak diperselisihkan dan bahwa mematuhinya dengan wajib tidak diperdebatkan, karena semua orang tahu, termasuk orang awam sekalipun. Ini adalah ilmu umum yang beritanya tidak mungkin salah dan penafsirannya tidak mungkin keliru serta tidak mungkin diperselisihkan. Si penanya bertanya: Yang kedua ilmu apa? Imam asy-Syafi'i rahimahullah menjawab: Tentang faraidh, ahkam dan masalah-masalah lainnya yang hanya diketahui oleh orang-orang khusus dan terdiri dari ilmu atau masalah yang tidak disebutkan oleh nash al-Qur'an, juga yang sebagian besarnya tidak ada nashnya dalam as-Sunnah kecuali hanya sedikit. Ilmu ini adalah ilmunya orang-orang khusus, bukan ilmunya orang-orang awam, yang mengandung kemungkinan dapat dita'wil dan diqiyas. (ar-Risalah hal.357-359). Jadi kalau yang saya lihat, tidak ada perbedaan dari kedua pendapat
Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya. Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar. Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa : Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, dan boleh dilakukan kapan saja. Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk acara kenduri 3,7,40, 100 dll. Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan do'a-do'a imam selesai sholat. Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul fitri dan kapan saja. dan lain-lain dan lain-lain. Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah. Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya. Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti. Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam. Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah-belah dalam beberapa kelompok. Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak melanggar syariah secara dasar. Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah subhanahu wata'ala semata. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Waalaykumussalam Wr.Wb. Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala, Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini, sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i. Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga yang memelopori untuk meneliti Hadits. Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab monumental berjudul AR - RISALAH.Kitab ini hingga saat ini masih digunakan sebagai rujukan keilmuan Islam dalam Ushul Fiqh di saentero Dunia, tidak hanya Madzhab Syafi'i saja, tapi hampir semua Madzhab . Maka, menjawab pertanyaan Om Arland ini, saya akan mengambil pendapat beliau, Imam Syafi'i rohimahulloh, yang ada pada kitab beliau tersebut, khususnya pada Bab FARAIDH ( KEWAJIBAN-KEWAJIBAN) Pendapat beliau mengatakan : Kewajiban yang diturunkan Alloh berupa NASH Al Qur'an, dan Rosululloh menetapkan Sunnah. Tapi mengenai hal-hal tertentu yang tidak ada ketetapan khusus dalam Al Qur'an, Rosul telah meletakkan tuntunan-tuntunannya (sunnah) yang dapat menjelaskan makna sesungguhnya dari hal-hal tersebut. Sementara untuk hal-hal lain yang bersifat lebih detail dan sunnahpun TIDAK MEMBERIKAN KETENTUAN KHUSUS, maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. Demikian Om Arland, ysng dapat saya utarakan sependek pengetahuan saya. Mohon maaf pada saudaraku yang lain, yang suka dengan pendapat Ibnu Taimiyyah, memang ada pemahaman yang berbeda, sekali lagi, saya tidak mengutarakan selain yang dari Kitab Ar - Risalah, karena kitab ini lebih banyak yang merujuknya. Semoga Alloh SWT menolong kita untuk menetapkan di shirootol mustaqiimNYA, untuk tidak mudah mengubah ketentuanNYA dan RosulNYA jika Haram biarlah haram, dan jika halal atau Sunah, agar tetap halal atau sunnah pula, amiin. wassalam, dodi --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, saya mau bertanya. Bagaimana kaitan kaidah ini dengan masalah ibadah, sebab ada sebagian ummat yang mengatakan segala sesuatu dalam ibadah yang tidak ada perintahnya walaupun tidak terdapat larangan yang tegas, maka itu dianggap bid'ah yang dihukumkan sebagai perbuatan haram, walaupun inti ibadah ini ada dalilnya didalam Al-Qur'an maupun hadits. Misalnya membaca tahlil dan tahmid jelas ada
Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
Assalamu 'alaikum wr. wb. Islam itu memang sudah sempurna. Rasulullah SAW tidak akan mungkin menyembunyikan ilmu dan risalah buat ummatnya. Tapi perkembangan jaman dan teknologi ketika Rasululloh SAW masih hidup dengan masa sekarang berbeda. Karena itu dibutuhkan Ijtihad, maka ijtihadpun diperbolehkan asalkan tidak melanggar hukum dasar yang inti. Kalau kita hanya berpatokan bahwa islam sudah sempurna, titik, tidak ada peluang untuk ijtihad, tidak perlu ada assesories ini dan itu. Bagaimana islam mau menjawab masalah hukum asuransi ? Bagaimana islam mau menjawab masalah hukum otopsi terhadap mayat? Bagaimana islam mau menjawab masalah Keluarga Berencana dan alat-alat kontrasepsi? Bagaimana Islam mau menjawab cangkok ginjal, cangkok mata, dsb dsb. Bagaimana Islam mau menjawab masalah Narkoba? Bagaimana Islam mau menjawab Sholatnya jamaah haji ketika diatas pesawat terbang? Bagaimana islam mau menjawab pernikahan lewat sms yang diforward ke beberapa saksi? dan lain-lain dan lain-lain yang dijaman Rasulullah SAW masih hidup semua itu belum ada. Mohon penjelasannya yang realistis sesuai pemahaman anda bahwa : ===jika suatu perkara agama yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah maupun para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin kita tinggalkan walaupun terkesan baik dengan alasan apapun.=== wassalam, Arland-Jkt. - Original Message - From: al.fatih To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 21, 2006 2:05 PM Subject: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli, Bos gak usah pake memvonis salah benar deh Rasulullah tidak sedikitpun menyembunyikan risalahnya kepada umatnya, semua sudah tersampaikan, sampai-sampai burung yang membolak-balikan sayapnya saja beliau jelaskan. Artinya Islam itu sudah sempurna, ditambah malah cacat dikurangi juga sama saja cacat juga. Hidung kita satu lalu iseng dioperasi bikin dua, pantas gak? orang akan bilang kita ini cacat. Berkata Abu Dzar: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa sallam telah pergi meninggalkan kami (wafat), dan tidak seekor pun burung yang terbang membalik-balikan kedua sayapnya di udara melainkan beliau telah menerangkan ilmunya kepada kami. Beliau Shallallahu 'Alaihi wa sallam berkata: Tidak tinggal sesuatupun yang mendekatkan kamu ke surga dan yang menjauhkan kamu dari neraka melainkan sesungguhnya telah dijelaskan kepada kamu. Shahih Imam At-Thabrani di dalam kitabnya Al Mu'jam Kabir [2/166 no.1647] Kemudian dalam surat al-maidah ayat 3 telah dijelaskan tentang kesempurnaan Islam. Diriwayatkan oleh Umar radhiyallahu'anhu bahwa seorang yahudi berkata,Sesungguhnya kalian (kaum muslimin) telah membaca ayat tersebut dan seandainya ayat itu diturunkan kepada kami niscaya akan kami jadikan hari turunnya ayat itu sebagai hari raya. [Ahmad, al-Musnad] Imam Malik ketika menjelaskan ayat ke 3 surat al-Maidah tersebut mengatakan,Bahwa apa-apa yang tidak pernah menjadi bagian dari syariat Islam pada saat ayat ini turun (waktu itu), maka tidak akan pernah menjadi bagian dari syariat Islam pada hari ini juga. Sehingga kita bisa mencermati bahwa syariat Islam itu sudah jelas, malamnya bagaikan siangnya. Jadi sudah sewajarnya jika suatu perkara agama yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah maupun para sahabat, tabiin dan tabiut tabiin kita tinggalkan walaupun terkesan baik dengan alasan apapun. Baik menurut kita namun belum tentu menurut Allah. Sudah sangat banyak dalil-dalilnya yg menjelaskan ini. mengenai tabarruk apakah setelah Rasulullah wafat masih berlaku kebiasaan itu dikalangan para sahabat? Misal air bekas wudhu Abu Bakar diperebutkan oleh sahabat lain? untuk lebih jelasnya silahkan buka link berikut: http://www.eramuslim.com/ust/hds/4588b4fe.htm Recent Activity a.. 11New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. Y! Messenger Instant smiles Share photos while you IM friends. Yahoo! Photos Order at Yahoo! Pick up at Target .
Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Dodi, saya mau bertanya. Bagaimana kaitan kaidah ini dengan masalah ibadah, sebab ada sebagian ummat yang mengatakan segala sesuatu dalam ibadah yang tidak ada perintahnya walaupun tidak terdapat larangan yang tegas, maka itu dianggap bid'ah yang dihukumkan sebagai perbuatan haram, walaupun inti ibadah ini ada dalilnya didalam Al-Qur'an maupun hadits. Misalnya membaca tahlil dan tahmid jelas ada perintahnya, tapi ketika dilakukan pada acara kematian dianggap bid'ah yang dihukumkan sebagai haram. Membaca shalawat ada perintahnya, tapi ketika dilakukan bacaan itu di dalam Maulid Nabi SAW, perbuatan tersebut dianggap bid'ah yang dihukumkan haram. Begitu juga membaca dzikir dan membaca Al-Qur'an, jelas ada perintahnya, tapi ketika dibaca secara berjama'ah, dianggap bid'ah dan dihukumkan haram. dan lain-lain dan lain-lain. Mengapa islam ini begitu sempit dibuatnya Apakah ibadah bagi orang yang beragama Islam itu harus seperti robot, harus disetel dulu (ada perintah) baru boleh jalan, kalau tidak, maka diam saja, sehingga akal dan fikiran seorang muslim tidak boleh digunakan untuk membedakan mana amal ibadah yang baik dan mana amal buruk. wassalam, Arland-Jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 21, 2006 1:40 PM Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar Nglanjutin ya Prinsip Pertama : Dalam ISLAM asal segala sesuatu dan kemanfaatan yang diciptakan Alloh SWT adalah HALAL dan MUBAH, dan TIDAK ADA YANG HARAM kecuali apa yang disebutkan oleh NASH yang SHAHIH dan TEGAS dari Pembuat Syariat yang mengharamkannya. Apa bila tidak ada nash yang shahih atau tidak tegas penunjukkannya kepada yang haram, maka tetaplah segala sesuatu itu pada hukumnya yang asal yaitu MUBAH. Prinsip pertama ini, mempunyai Dasar Dalil yang sangat kuat dengan ayat-ayat firman Alloh dalam Al Qur'an yang sangat jelas, diantaranya adalah : Recent Activity a.. 11New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Y! Messenger PC-to-PC calls Call your friends worldwide - free! Yahoo! Mail You're invited! Try the all-new Yahoo! Mail Beta Yahoo! Photos Easy Upload Share photos now .
Re: [keluarga-islam] Re: Wahabi==Karomah ?
Assalamu 'alaikum wr. wb. BOSS... termasuk kultus ga nih kalau begini : di Makkah para petinggi dan orang-orang dilingkungan Kerajaan Wahabi, setiap 1 Dzhulhijjah suka pada ngumpulin dan berebut kain KISWAH yaitu kain bludru bekas penutup Ka'bah di Masjid Harom. Mereka pada berebut, kalau yang kaya raya setingkat syekh maktab biasanya bisa memiliki kain potongan kiswah itu sampai ukuran 2x2 meter, lalu dibingkai kaca dan diletakkan atau dipajang di dinding rumahnya atau kamar tidurnya. Menurut mereka kain Kiswah ini membawa berkah dan keramat karena jutaan manusia yang shaleh maupun yang tidak shaleh, sudah mencium kain kiswah ini dan mereka tamu-tamu Allah yang datang ke Masjid Harom untuk melakukan ibadah haji dan umroh. Harga kiswah dipasaran ukuran 40x40 centi itu bisa mencapai RS5000 (=Rp12,5 juta). coba anda bayangkan kalau kiswah ka'bah itu ukurannya 11x11 meter X 4 sisi. Berapa Nilainya? Tapi begitu dilelang setelah 1 Dhulhijjah saat ada pergantian kiswah baru, kain bludru berbenang emas ini langsung habis terjual terutama pembelinya adalah penganut faham wahabi yang beranggapan bahwa kain ini membawa Berkah Mengangap berkah dari benda dan mengistimewakannya lalu dipajang dirumahnya bukankah suatu perbuatan musryik dan mengkultuskan benda mati Tanyaaaken... kenapa??? wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: bos gila To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, December 18, 2006 6:06 PM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Wahabi==Karomah ? tuh kan.. wahabi emang otak udang dan bikin aturan sendiri.. dia bikin syariah menurut kepalanya, itu yg di aceh, karomah muncul orangnya dah meninggal.. lalu Umar bin Khattab ra, wong dia lagi khutbah kok, perlunya apa dia teriak teriak buat orang yg jauh dimane tau.. makanya jadi orang jangan suka ngada ngada, bikin aturan sendiri, Allah mau diatur dengan kemauanmu, dasar wahabi kupret.. ngga ada tuh yg namanya kultus, kultus itu adalah menuhankan, ngga ada tuh muslim yg menuhankan gurunya, dan Allah juga bicara keramat dalam Alqur'an tentang pengikut Sulaiman as saat Allah bercerita dalam Alqur'an : BERKATA IFRIT DAERI GOLONGAN JIN: SUNGGUH AKU AKAN MENDATANGKAN SINGGASANA RATU BALQIS SEBELUM KAU BERDIRI DARI SINGGASANAMU, SUNGGUH AKU MEMPUNYAI KEKUATAN DAN TERPERCAYA, MAKA BERKATALAH SEORANG HAMBA YG DIBERI ILMU DARI KITAB, AKU AKAN MEMBAWANYA KEMARI SEBELUM KAU KEDIPKAN MATAMU WAHAI SULAIMAN, MAKA KETIKA ITUTEGAKLAH SINGGASANA RATU BALQIS DIHADAN SULAIMAN..! (QS An Naml 39-40) tuh.. keramat juga kan?, lagian kalau orang cinta dikit dibilnag kultus, tu sahabat juga kalau gitu pada kultus pada nabi semu a dong.. para sahabat hampir saling bunuh berebutan air bekas wudhunya Rasulullah saw para sahabat berebutan potongan rambutnya Rasulullah saw, para sahabat berebutan air bekas wudhunya rasul saw dan mereka yg tak kebagian maka mengambil dari bekas basahan temannya yg sudah kena basahan lalu mengusapkannya ke wajahnya.. tuh.. para sahabat kultus juga dong?, apa musyrik kale.?? hue..he,., he,. wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Recent Activity a.. 11New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Yahoo! Mail Get it all! With the all-new Yahoo! Mail Beta Yahoo! Photos Share Your Photos via email mobile Y! Messenger PC-to-PC calls Call your friends worldwide - free! .
Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,
Assalamu 'alaikum wr. wb. Untuk mendukung cerita sejarah yang disampaikan oleh si boss gila. Rekans masih dapat melihat peninggalan sejarah khusunya Masjid Hudaibiyah, Masjid ini pernah digunakan Rosululloh SAW dalam membuat perjanjian dengan kaum kuffar, ada ayatnya di Al-Qur'an tentang perdamaian ini, dan tempatnya adalah di Masjid Hudaybiyah tersebut. Masjid ini masih ada, hanya saja kondisinya sangat buruk dan tak layak disebut sebagai masjid lagi. Hudaibiyah adalah suatu tempat sebagai salah satu miqot makani (batas miqot tempat) untuk melakukan umroh. Masjid ini seharusnya dilestarikan oleh kerajaan Wahabi karena mengandung unsur sejarah islam, namun kalau kita saksikan sekarang masjid ini dibiarkan begitu saja oleh kerajaan wahabi sebagai tempat pembuangan sampah. Bahkan Mimbar masjid ini yang dulu pernah digunakan sebagai tempat sujudnya Nabi SAW, kini hanya dijadikan onggokan sampah menggunung. Bagaimana kita sebagai ummatnya tidak merasa sedih hati...? Dulu saya pernah memposting foto mimbar Masjid Hudaibiyah tersebut dari jarak dekat, silahkan dibuka arsip-arsip lama KI. wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: bos gila To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, December 15, 2006 2:33 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli, yah.. jangan jangan elu wahabi juga cep.. gue jadi enek deh elu belain wahabi mulu, elu baca deh ni// SEJARAH WAHABI Menanggapi banyaknya permintaan pembaca tentang sejarah berdirinya Wahabi maka kami berusaha memenuhi permintaan itu sesuai dengan asal usul dan sejarah perkembangannya semaksimal mungkin berdasarkan berbagai sumber dan rujukan kitab-kitab yang dapat dipertanggung-jawabkan, diantaranya, Fitnatul Wahabiyah karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, I'tirofatul Jasus AI-Injizy pengakuan Mr. Hempher, Daulah Utsmaniyah dan Khulashatul Kalam karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, dan lain-lain. Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (lahir di Najed tahun H / 1699 M). Asal mulanya dia adalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara ke negara lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalah Baghdad, Iran, India dan Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha'i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi. Recent Activity a.. 11New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home business Yahoo! Mail Next gen email? Try the all-new Yahoo! Mail Beta. Y! Messenger Make free calls Call PC-to-PC worldwide- free! Yahoo! Photos Upload Now! First 20 prints are free .
Re: [keluarga-islam] Re: Fwd: Fw: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda Laut
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kangs, barangkali cerita pengalaman pribadi ini dapat menambah informasi kita. Membaca tulisan mengenai pernah terjadinya kebakaran di sekitar Madinah, terus-terang baru kali ini saya mendapatkan informasinya. Terlepas apakah hoax apa bukan. Namun saya punya pengalaman sendiri tentang gurun pasir dan batu di sekitar Madinah khususnya, atau disekitar akses jalan menuju kota Madinah dari arah Makkah. Tahun lalu saya pernah melewati jalan yang sangat sepi menuju Madinah menggunakan Toyota Land Cuiser milik seorang teman penduduk Makkah. Biasanya orang-orang atau jamaah haji pada umumnya bilamana menuju Madinah dari Makkah pasti melewati jalan bebas hambatan atau semacam jalan toll (tapi free charge) dari arah Makkah menuju Madinah yang jaraknya kira-kira antara Jakarta ke Surabaya. Tapi kali ini karena saya menggunakan kendaraan pribadi milik kawan tersebut + sopirnya, saya kepingin tahu jalan alternatif lain selain jalan toll yang biasa dilewati orang-orang. Akhirnya kami sepakat lewat jalan biasa, berangkat pagi hari sekitar pkl 7.00 waktu Makkah, memang jalan itu sangat sep sekali, tidak ada kendaraan lain yang melintas selain kendaraan yang kami tumpangi, jalannyapun terjal dan gersang (maklum semuanya gurun pasir dan batu). Dijalan itu hanya ada beberapa bangkai-bangkai kendaraan yang ditinggal pemiliknya. Kata kawan saya, disini kalau lagi apes kendaraan yang ditumpangi mogok atau pecah ban atau kecelakaan, biasanya kendaraannya langsung ditinggal begitu saja, karena mobil derek sangat jarang lewat sini, penumpangnya biasanya pada menumpang/menyetop kendaraan-kendaraan yang lewat disitu. Nah ketika melewati gurun pasir dan batu menuju Madinah itu, saya sempat mengamati banyak sekali batu-batu besar baik itu di perbukitan maupun disisi jalan warnanya hitam-hitam pekat hampir menyerupai arang. Waktu itu saya sempat berfikir, kok batu-batu ini banyak yang hitam seperti bekas kena terbakar api? Tapi fikiran itu saya tepis, ah masa iya, penduduk saja ga ada disekitar sini, kok malah ada api...? siapa yang membakar...? fikirku ooo.. barangkali karena saking panasnya terik matahari disini, batu-batu gunung yang umumnya berwarna ke-abu-abu-an disini jadi hitam pekat karena terlalu lama disengat matahari, fikir saya. Saya juga sempat bertanya pada kawan saya, tapi beliau juga ga faham benar mengapa batu-batu disana pada hitam semua seperti bekas terbakar api. Setelah membaca artikel ini, pertanyaan dan keheranan saya waktu itu baru terjawab. Boleh jadi, mungkin memang pernah terjadi kebakaran hebat di sekitar Madinah, karena fakta-faktanya batu-batuan gunung hingga kini masih meninggalkan bekas kena terbakar api, hampir semuanya berwarna hitam pekat seperti arang. Namun demikian soal hubungannya dengan lumpur lapindo, no comment..., karena saya belum sempat melihat kesana. Wallohu a'lam, Allah Maha Berkehendak wassalam, arland-jkt - Original Message - From: kang nceps To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 14, 2006 3:58 PM Subject: [keluarga-islam] Re: Fwd: Fw: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda Laut masit's a hoax, jangan di ambil pusing, masa gusti Alloh mau muncul dalam Api kayak dibuat dari Jin sama setan ?? memangnya kurang kerjaan ya, indonesia memang paling demen kayak ginian,,, wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Dasep Nurjani [EMAIL PROTECTED] wrote: -- Forwarded message -- From: Yanti [EMAIL PROTECTED] Date: Dec 14, 2006 12:08 PM Subject: Fw: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda Laut To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], ardy [EMAIL PROTECTED], arya [EMAIL PROTECTED], vici anggara [EMAIL PROTECTED], faisal [EMAIL PROTECTED], pandawa [EMAIL PROTECTED], yordan [EMAIL PROTECTED], dito [EMAIL PROTECTED], agus [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Citra Andin [EMAIL PROTECTED] To: NIA [EMAIL PROTECTED]; Marisca [EMAIL PROTECTED]; OKI [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Uffie [EMAIL PROTECTED]; Yanti [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, December 14, 2006 11:29 AM Subject: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda Laut Api Hijaz dan Lumpur Sidoarjo Tak satupun pakar gelologi tahu kapan lumpur Lapindo berhenti. Toh, kita semua tak pernah mengambil pelajaran berharga darinya oleh Dzikrullah http://hidayatullah.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=3928Itemi d=59 Catatan Sejarah kota Madinah: Selasa, malam Rabu, 3 Jumadil Akhir 654 Hijriyah. Enam abad lebih sesudah Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa sallam wafat. Dini hari sudah menjelang habis, tapi subuh masih agak jauh, Recent Activity a.. 11New Members Visit Your Group SPONSORED LINKS a.. Single family home b.. Family home finance c.. Family home d.. Family home mortgage e.. Family home
Re: [keluarga-islam] Nikah kemudian nikah
Assalamu 'alaikum wr. wb. Bang..., ada yang mau saya tanyakan tentang 6 motifasi/faktor menikah seperti yang Banganut sampaikan, yaitu : 1. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga din (hifzud-din) Contoh kasus : seseorang laki-laki menikah lagi karena niat ingin meluruskan agama seorang wanita, dimana sebelum dinikahi diketahui wanita tersebut kurang mendapat bimbingan dan sangat minim dalam pengetahuan agamanya sehingga dalam hal ini wanita tsb membutuhkan seorang laki-laki yang mampu membimbingnya dalam meluruskan agamanya itu. Apakah niat semacam ini termasuk point 1 diatas. 2. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga akal (hifzud-din) Contoh kasus : Seorang laki-laki dalam kehidupan monogaminya merasa jenuh dalam hubungan RT-nya, akal fikirannya selalu terobsesi dengan hal-hal yang negatif, misalnya cenderung melihat film-film porno untuk mebangkitkan nafsunya terhadap istri yang dinikahinya secara monogami. Suatu waktu laki-laki ini berfikir untuk menikah lagi dalam rangka niatnya untuk mengurangi perbuatan maksiatnya itu (menonton film-film porno tsb), yaitu dengan cara menikahi wanita yang menurut pandangannya dapat mengurangi kebiasaan maksiatnya itu. Apakah niat semacam ini termasuk kedalam katagori point 2 di atas. 3. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga nafs (hifzud-din) Contoh kasus : seorang laki-laki cenderung menyalurkan hawa nafsunya kepada wanita-wanita simpanannya atau wanita-wanita yang berahlak bejad. suatu hari dia berniat ingin mengekang hawa nafsunya itu sehingga timbul niatnya ingin menikah lagi dalam rangka menjaga hawa nafsunya yang berlebihan itu. Apakah niat semacam ini termasuk dalam katagori poit 3 di atas. 4. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga keturunan (generasi) (hifzud-din) Contoh Kasus : Seorang laki-laki dalam pernikahan monogaminya hanya melahirkan anak-anak wanita, sehingga dari ke7 orang anaknya itu seluruhnya wanita, akhirnya dia sudah putus harapan untuk mendapatkan anak laki-laki dari istri yang dinikahkan secara monogami tersebut. Suatu hari dia berniat ingin menikah lagi dengan harapan dari pernikahan ke-2 nya itu akan mendapatkan keturunan/anak laki-laki sebagai penyambung keturunan/generasinya. Apakah niat semacam ini termasuk point 4 di atas. 5. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harga diri (hifzud-din) Contoh kasus : Seorang laki-laki dalam pernikahan monogaminya memiliki istri wanita karir yang penghasilannya jauh melebihi penghasilan suaminya itu, sehingga dalam RT-nya cenderung kurang mendapat penghargaan terhadap jati dirinya sebagai suami/kepala rumah tangga dari fihak istri. Suatu hari si-suami niat ingin menikah lagi dengan wanita yang bukan wanita karir dengan harapan dalam pernikahan ke-2nya itu dirinya akan lebih dihargai dimata istri. Apakah niat semacam ini termasuk dalam katagori point 5 di atas. 6. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harta (hifzud-din) Contoh kasus : Laki-laki kaya raya yang banyak memiliki harta dan usaha. Kalau dia menyerahkan beberapa usahnya kepada fihak ketiga, cenderung korup dan tidak fair dalam menjalankan usaha yang dipercayakannya itu. Laki-laki kaya raya ini niat menikah lagi dengan harapan bilamana usahanya itu dikelola oleh istrinya akan lebih baik dan maju. Apakah niat semacam ini termasuk katagori point 6 di atas. Terima kasih bila sudi menjawabnya. wassalam, arland-jkt - Original Message - From: banganut To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, December 07, 2006 7:31 AM Subject: [keluarga-islam] Nikah kemudian nikah Motivasi seseorang menikah itu, kata Nabi ada 4, karena cantiknya, karena keturunan, karena harta. dan karena din. Lalu kata Nabi, pilihlah karena din. lalu ada orang mau menikah lagi, maka motivasinya pun seperti itu juga. Bagi yang tidak mampu maka berpuasalah, begitulah nasehat Nabi kepada yang tidak mampu menikah. Sudah barang tentu bagi yang kepengen nikah lagi tapi tidak mampu berpuasalah. Jadi hati-hati jika suami sudah mulai rajin berpuasa (he...he...) siapa tahu puasanya pecah. Faktor menikah dalam rangka din kalau kita merujuk kepada maqoshidusy syariah (tujuan syariah) ada lima (tapi ada juga mengatakan enam), yaitu : 1. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga din (hifzud-din) 2. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga akal (hifzud-din) 3. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga nafs (hifzud-din) 4. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga keturunan (generasi) (hifzud-din) 5. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harga diri (hifzud-din) 6. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harta (hifzud-din) Jadi bagi yang ingin menikah atau mau menikah lagi, sebaiknya bereskan dulu motivasi lebih-lebih kalau mau menikah itu berdasarkan din. Jangan sampai motivasi syahwat di kedepankan. wassalam anut
Re: [keluarga-islam] Re: wahabi
Assalamu 'alaikum wr. wb. Perkataan Al-Imam Syafi'i spt yang anda sampaikan tentang : Jikalau suautu saat kalian temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg shahih, maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok, atau anggap aja saat itu aku sedang tidak waras... Ini hanya sebatas ucapan diplomatis karena sifat ketawadhu'an yang melekat pada diri beliau sebagai manusia biasa, yang sudah barang tentu masih memiliki kekurangan dan kehilafan yang tidak disengaja, Karena beliau BUKAN seorang Rasul yag dijamin akan tetap terjaga dari kehilafan. Namun demikian, apakah ada yang secara nyata-nyata ucapan atau fatwa beliau yang bertentangan dengan hadits? Kalau saja fatwa beliau Al-Imam banyak yang bertentangan dengan hadits, mungkin pada hari ini pengikut Al-Imam Syafi'i sudah tidak ada bahkan tenggelam oleh berjalannya waktu, sepertimana ratusan atau ribuan mazhab yang dulu pernah ada kini sudah tak ada pengikutnya lagi. Sedangkan pengikut Al-Imam Syafi'i masih tetap ratusan juta manusia hingga hari ini. Maafkanlah hamba yang dhoif ini memberikan tanggapan semampunya karena keterbatasan ilmu. wassalam, arland- jkt. - Original Message - From: Anto Sulistianto To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, December 06, 2006 9:46 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi Yap, saya setuju Pak Ustadz Singa, saya mau belajar nih. Cuma aja saya suka belajar Islam atas dasar nash-2 shahih spt yg dikatakan Mas Wandy tsb. Saya takut kalo nggak ada hujjah yg shahih, akan tergelincir kepada sikap Taqlid. Saya pegang ucapan Imam besar, Imam Syafi'i yang mengatakan kepada para pengikutnya dan tentunya buat ummat Islam seluruhnya Jikalau suautu saat kalian temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg shahih, maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok, atau anggap aja saat itu aku sedang tidak waras... Nah dengan nash-2 yg shahih, saya berharap bisa terbebas dari belenggu taqlid. Bukankah agama ini (Islam) ditegakkan di atas hujjah (nash-2) yg Shahih..? setahu saya yg faqir ini demikian adanya. Wassalam, Anto wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum Bpk Ustadz Singa yang terhormat, seperti janji anda tolong masalah ini dijawab berdasarkan Nash Shahih, Ijtihad, Qiyas para Muhadditsin dengan menunjukkan referensi yang ada di kitab-kitab para ulama salaf. Kalau cuma sekedar komentar atau jawaban seperti ini, mungkin kita semua sudah sering membacanya di milis2 lain. Terimkasih... Wassalam , WnS __ Cheap talk? Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates. http://voice.yahoo.com
Re: [keluarga-islam] Re: poligami==diskusi lagi tho ?
Assalamu 'alaikum wr. wb. Yang dapat disimpulkan adalah : Poligami itu diperbolehkan asalkan dapat berlaku adil, perceraiaan itu halal namun dibenci Allah. Yang masih perlu digali lebih dalam lagi adalah : bagaimana ADIL itu menurut syariat, perceraian semacam apa yang DIBENCI.Adil dalam hal ROHANI atau adil dalam MATERI. Apa yang dimaksud dengan ayat Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara isteri- isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian (QS 2-129). Kalau Adil secara materi maka masih boleh jadi ada alat ukurnya yaitu uang/rupiah. Tapi kalau adil dalam rohani belum ada alat ukurnya, karena hati itu tak dapat dikur berapa dalam/situasinya. Adil dalam materi belum tentu berarti sama dalam hal jumlah nominalnya, tapi ada juga disebut adil bilamana sama menurut kebutuhannya. misalkan : Istri 1 sudah memiliki anak 3 membutuhkan biaya 100.000,- sehari Istri ke 2 belum memiliki anak, diberikan biaya 100.000,- sehari. Ini walaupun secara nominal adil namun secara kebutuhan tidak adil. jadi keadilan dalam hal materi tergantung kepada kebutuhannya. hal ke 2, dalam situasi apa perceraian itu halal tapi dibenci. Apakah ada perceraian yang halal tapi justru diwajibkan/dianjurkan? apakah ada perceraian yang halal tapi justru disunnahkan? mohon telaahnya dari mereka yang pakar dalam hal ilmu poligami. wassalam, arland- jkt. - Original Message - From: dodindra To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, December 04, 2006 2:04 PM Subject: [keluarga-islam] Re: poligami==diskusi lagi tho ? Waalaykumussalam Wr.Wb. Hi-hi-hiribut lagi soal polygami tho ini ? Urun pendapat aja ya Saya Tidak mengharamkan Poligami, hanya saya memandang dengan sudut pandang yang berbeda, demi kehati-hatian dalam mengamalkan suatu tuntunan Alloh melalui kanjeng Nabi Muhammad SAW pada masalah amaliah suami istri ini (perkawinan). Diantaranya : - Alloh mengingatkan agar beristri satu saja jika tidak dapat adil , ini merupakan cara terbaik yang dituntunkan Alloh agar TIDAK BERBUAT ANIAYA (QS 4:3). - Alloh sudah menashkan, bahwa manusia itu, walaupun ingin adil, namun sebetulnya tidak akan dapat berlaku adil pada istri-istrinya (bagi yang memilih berpoligami) (QS 4:129) - Musyawarah dalam bersuami istri, berdamai dan memelihara dari curang pada istri, dan mohon ampun pada Alloh bagi yang berpoligami, untuk mendekati keadilan adalah cara yang dituntunkan Alloh (QS 4:129) - Jika tidak dapat damai (istri pertama tidak mau dipoligami), maka jika bercerai, Alloh akan tetap menjamin rejeki masing-masing sesuai KaruniaNYA. (QS 4:130) - Keadilan menurut Alloh, tidak saja pada Diri sendiri( Suami, istri), namun juga pada Ibu-bapak, maupun kerabat (Anak,saudara, dan lain-lain), bahkan pada masyarakat sekitarnya secara umum (QS 4:36, dan 135) - Sejak turun ayat 52 QS Al Ahzab, Alloh melarang menikah lagi maupun mengganti istri dengan yang baru kecuali hamba sahaya yang dimiliki, kalimatNYA adalah : LAA YAHIL-LU LAKAN-NISAA-U MIM BA'DU WA LAA AN TABADDALA BIHIN NA MIN AZWAAJIW WA LAU A'JABAKA BUSNUHUN NA-ILA MAA MALAKAT YAMIINUK, WA KANALLAHU'ALAA KULLI SYAI-IRROQIIBA. (QS 33:52), disini tidak ada content khusus Ya Muhammad, artinya , ayat inipun berlaku pada kita, Umat Nabi Muhammad SAW keseluruhan. - Nabi melarang sayyidina Ali untuk berpoligami, tentu tidak hanya sekedar karena sebagai ayah dari Istri sayyidina Ali, namun, tindakan Nabi SAW tentulah punya makna yang jauh lebih luas dan mendalam dari sekedar itu, tidaklah mungkin seorang Rosullulloh yang menjadi manusia pilihan Alloh, dalam melarang tidak ada makna yang luas, apalagi, larangan tersebut disampaikan pada Sayyidina Ali, yang juga merupakan manusia pilihan, dan beliau sangat taat atas larangan itu, mari kita gali dan tafakuri bersama hal ini. - Nabi SAW berpoligami setelah istri beliau, Bunda Siti Khatijjah meninggal dunia. - Nabi tidak melarang para Sahabat lain yang berpoligami Saudaraku yang dirohmati Alloh, intinya, masalah poligami ini adalah hal yang sangat sensitip, terutama bagi kaum perempuan dan anak-anaknya. Tuntunan Alloh sangat gamblang, mau monogamy, boleh, mau poligami juga tidak dilarang, namun ada peringatan-peringatan dari Alloh yang sangat berat sebagai syaratnya. Jadi, ini masalah pilihan masing-masing untuk menjalaninya, sebagaimana juga pada amal-amal yang diperintahkan dalam syari'at lainnya, adalah pilihan seseorang itu sendiri untuk memilih menjalankan atau tidak. Yang saya sarankan pada adik saya maupun saudara saya lainnya yang memilih poligami, adalah sering-sering bertaubat pada Alloh, dan sering meminta maaf pada anak-anak dan istri-istrinya, agar dekat pada tindakan ADIL yang menjadi syarat utama berpoligami dari Alloh pada firmanNYA terdahulu itu, faa insya Alloh berkah, taufiq, hidayah dan inayyahNYA akan dilimpahkan dalam mengarungi pilihan hidup
Re: [keluarga-islam] Ganti ID (Kehidupan baru di Indonesia kelak)
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mba Rahima, kalau boleh tahu, kehidupan di mesir dari hari kehari semakin murah atau semakin mahal...?? Di indonesia kan sama-sama kita tahu, mata uang rupiah semakin hari semakin turun. Dulu sebelum krismon dengan uang Rp.4000,- bisa membeli nasi bungkus di RM.Padang menunya nasi rames pakai rendang atau ayam gulay. Sekarang baru bisa dibeli dengan uang Rp.10.000,- sampai 15.000,- Jadi dalam beberapa tahun saja sudah ada kenaikan 250%-500%. Dulu dari jakarta ke jawa tengah naik kereta api kelas bisnis 30.000-40.000, sekarang 160.000-200.000,- Harga gas elpiji tabung dulu cuma 11.000 sekarang harga 40.000-50.000,- Harga Aqua galon 17 lt dulu 2000-2500, sekarang 10.000,-12.000,- Harga tanah di jakarta dulu sebelum krismon masih ada yang 100.000,--200.000,- permeter2 pinggir jalan aspal, sekarang minimum 1 jt perm2, itupun di daerah kumuh. Ini namanya harga barang2 yang naik apa uangnya yang turun ya, apa kedua-duanya wassalam, arland-jkt. - Original Message - From: Rahima To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, November 27, 2006 2:37 PM Subject: [keluarga-islam] Ganti ID (Kehidupan baru di Indonesia kelak) Jelas, dan tepat sekali. Di Kairo ini, saya bisa berinternet dengan biaya murah selama 24 jam. Sebulannya hanya membayar Le 50=sekitar Rp75.000.Dan bisa dipakai oleh berapa komputer dalam jangka waktu yang sama, dengan kecepatan tinggi,dibanding Indonesia, lambat(diwarnet terutamanya),dengan arti kata, dalam waktu yang sama dirumah saya, saya bisa internet dengan komputer yang ada disaya, dan anak-anak saya yang lain bisa juga internet dirumah juga(24 jam juga), dikomputer yang lain lagi.4 orang anak saya kalau saya mau, bisa internet sekaligus. Sementara di Indonesia, harus ke warnet, kalau dirumah pakai dial up, biaya perjamnya mahal, pakai telkomnet,atau apa,tetapi dihitung perjam, dan sangat lambat jalannya.Saya sudah mencoba menanyakan dengan system biaya murah perbulannya, sebagaimana seperti yang ada diMesir ini,namun belum ada jawaban. Banyak hal-hal sebenarnya yang saya yakin, anak-anak saya kelak akan kaget bila berada di Indonesia,karena terbiasa di Mesir(yang sebenarnya negara miskin,negara padang pasir,tetapi subhanallah,hidup serba murah dan senang, dengan fasilitas yang memudahkan segala hal). Contoh saja, negara Mesir ini, negara padang pasir, namun air sangat melimpah ruah, bisa dihitung dengan jari, kapan air putus, paling kalau ada perbaikan saja, itupun berapa kali selama saya 13 thn di Mesir. Contoh lain, gas, di Indonesia luar biasa mahalnya, padahal Indonesia termasuk negara sumber gas.Di Mesir ini gas baik untuk kita masak, atau gas untuk air hangat, mau mandi,cuci dllsbgnya, semua sangat murahnya, jadi ngak perlu rebus air kalau mau mandi air hangat, cukup krannya saja dihidupkan, karena kran terbagi dua, satu untuk air hangat, satu untuk air panas, bahkan dilokasi tempat tinggal saya sekarang, krannya terbagi tiga macam, tambah satu lagi kran untuk khusus air minum(Aqwa, Barakah), jadi ngak perlu lagi rebus air untuk minum. Sementara di Indonesia, gasnya mahal sekali, tetapi mau bilang apa lagi, saya dari kecil ngak bisa masak pakai kayu, atau kompor biasa, hanya bisa pakai kompor gas(dan ini benar-benar problema bagi saya juga kelak di Indonesia,bukan karena saya orang kaya, tetapi kondisi hidup dari keluarga saya sejak kecil memang begitu), sementara lingkungan hidup saya setelah remaja, dewasa,juga hidup dengan kondisi semacam itu, masak pakai kompor gas, jadi memang membutuhkan gas itu. Di Mesir memang saya hidup ngak jadi masalah, karena rata-rata, lingkungan di mesir, orang pakai gas. bahkan, kebanyakan gas nya, gas dengan system meteran seperti listrik, jarang yang gas tabung, ada juga.Dengan system meteran itu, kita ngak kehabisan gas, saat sedang makanan di atas api dalam panci.Kalau pakai gas tabungkan, saat makanan diatas tungku gas habis, terpaksa masakannya setengah jadi, ataupun gorengannya setengah mentah,setengah masak(hehehe...saya pernah ngalami semacam ini). Dan masih banyak lagi, lampu telpon, dan bahan-bahan makanan pokok, untuk hidup sehari-hari di Mesir ini sangatlah murahnya,dibandingkan dengan di Indonesia, padahal sama-sama negara berkembang(developing country), negara miskin, bahkan negara Mesir adalah negara padang pasir, Indonesia negara kaya akan sumber daya alamnya, seperti kata nyanyian, rotan dan kayupun bisa jadi tanaman.Tapi kenyataannya semua serba mahal, dan semua serba sulit, terkecuali tentunya bagi pejabat yang kaya, pejabat yang KKN. Di Mesir, siapa bilang ngak ada Korupsinya? saya rasa dimana saja bisa aja ada korupsi, tetapi tidak separah di Indonesia, dan pemerintah Mesir masih memperhatikan hidup rakyat miskin, karena sikap nasionalis rakyatnya cukup tinggi. Hik..hik..hik...apa daya, saya harus menjalani juga
Re: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir
Assalamu 'alaikum wr. wb. 1. apa sih makna dzikir? Secara etimologi bahasa Arab, dzikir diambil dari kata dzakara-yadzkuru-dzikran yang berarti mengingat. Jadi makna dzikir adalah mengingat Allah subhanahu wata'ala, kapanpun, dimanapun dan dalam situasi apapun. 2. apa sih tujuan dzikir? Tujuan Dzikir adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah adalah Dzat yang Maha Dekat, awal dan akhir dari segala sesuatu. Karena saking dekatnya, Allah menerangkan bahwa kedekatan-Nya terhadap manusia melebihi dekatnya urat leher manusia (QS QAAF (50) : 16). Kedekatan itulah yang menyebabkan Allah mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia. Baik tampak ataupun tersembunyi. Dengan senantiasa berdzikir maka Insya Allah dapat membuat seseorang dekat kepada Allah. Kedekatan itulah yang akan menyebabkan seseorang selalu merasa diawasi oleh Allah (muraqabatullah). Sehingga, karena selalu merasa diawasi oleh Allah, aktifitas yang dilakukannya pun akan selalu terarah ke jalan kebaikan sesuai yang disyariatkan agama islam. 3. apa yg mau dicapai dg berdzikir? Jika dikaitkan dengan aktfitas berfikir, maka dengan berdzikir akan didapat sosok manusia ulu al-albab yaitu seseorang yang berfikir cerdas dan dapat mengetahui sesuatu dengan sangat dalam.(pendapat Ibnu Katsir). Jika dikaitkan dengan aktifitas hati, maka dengan berdzikir akan didapati hati yang tenang, seperti mana diterangkan dalam satu ayat : bahwa dzikir kepada Allah bisa menenangkan hati (QS AR-RA'D (13): 28). Sedangkan, dalam salah satu hadits diterangkan bahwa hati adalah anggota tubuh yang bisa menjadikan hidup seseorang baik atau buruk (HR Al-Bukhori). Dengan demikian, dzikir dan hati adalah dua hal yang berjalin harmonis serta berkaitan satu sama lain. Kombinasi antara berfikir cerdas dan berhati tenang adalah salah satu poin dari sekian poin yang ingin dicapai dengan berdzikir, namun tujuan utamanya yang ingin dicapai adalah tetap untuk mendekatkan diri dikedirat Allah subhanahu wata'ala. wassalam, arland-jkt - Original Message - From: andy To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Saturday, November 25, 2006 11:27 AM Subject: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir berdzikir itu baik2 saja, selama yg berdzikir itu ngerti dan sadar dgn yg diucapkannya. kalau cuma dzikir, tapi nggak sadar dan nggak ngerti yg diucapkannya...sama aja dg ngigau...eh orang mabuk... apa sih makna dzikir? apa sih tujuan dzikir? apa yg mau dicapai dg berdzikir?
[keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mumpung lagi bisa aksess mau nimbrung dikit... :) Iya, menurut saya juga bila diskusi menyangkut qunut atau tidak, sudah dapat dipastikan diskusi akan saling merasa benar sendiri satu sama lain. Yang masih perlu diperjelas adalah : Sholat berjamaah shubuhnya itu apa mesti selalu di masjid, atau masih boleh (termasuk afdhol juga) bila berjamaah dirumah bersama istri, anak-anak, pembantu dls dlsb. Sebab dijaman sekarang umumnya rumah-rumah yang berukuran sedang sudah memiliki tempat sholat keluarga yang dapat menampung 5-10 orang makmum. Hal yang kedua ; ada hal menarik yang masih boleh dicontoh di Indonesia. Kalau di Indonesia umumnya 10-15 menit sebelum adzan shubuh biasanya masjid-masjid mengumandangkan baca-bacaan sholawat2 Nabi sebagai tanda sebentar lagi akan masuk waktu shubuh (imsak).Karena rentang waktu yang begitu singkat, biasanya bagi yang pas baru saja bangun dari tidur, merasa tidak cukup waktu untuk ikut berjamaah ke masjid. Berbeda dengan Masjid Nabawi di Madinah, disana khusus sholat shubuh, azan dikumandangkan 2 kali, adzan pertama dikumandangkan 1 jam sebelum masuk waktu shubuh, ditandai dengan dibukanya pintu gerbang masjid karena pada malam hari selepas Isya masjid sudah ditutup untuk umum. Adzan yang kedua baru dilakukan pas masuk waktu shubuh. Entahlah apakah hal ini bid'ah atau bukan, karena hal ini setahu saya hanya terjadi khusus di Masjid Nabawi di Madinah, sedangkan di Masjidil Harom makkah, tidak. Hal ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang ketika dikumandangkan adzan pas baru saja bangun dari tidur, karena waktu 1 jam masih cukup untuk mandi dsb, sehingga pas masuk waktu shubuh yang sesungguhnya jama'ah sudah siap berada di dalam masjid. Mengapa hal yang bagus ini tidak dicontoh di Indonesia ? Ada komentar...? wassalam, Arland - Jkt. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Sumantri [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah Mas...Kalo nyari perbedaan terus mah... Gimana dan kapan mau Sholat berjamaah di Mesjid ? Boleh berbeda tapi hati tetap indah menyatu, bersaudaraMas Ananto boleh berbeda pendapat dgn saya, ga ada yg melarang tapi kalo kita sesama muslim, bukan jadi penghalang kita untuk tdk saling menyapa dan bermusuhan... Tdk ada alasan untuk tdk Shalat Berjamaah di Mesjid bersama saudar-saudara kita sesama muslim...Karena qunut ato tdk qunutnya.. Mesjid adalah Rumah Allah SWT dan tempat ibadah kita...Silahkan didalamnya berbeda aliran, tetapi jangan sampai jamaahnya menyekutukan Allah SWT dan saling membenci sesama muslim -Original Message- From: Ananto [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Date: Sat, 18 Nov 2006 08:52:55 +0700 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid setuju deh... ups... sholat subuh nya pake qunut apa ga pake qunut neh... hehehe... biar rame dikit... :)) salam, ananto On 11/17/06, Anto Sulistianto [EMAIL PROTECTED] wrote: Wah ganti donk topiknya jadi soal Sholat Shubuh Berjamaah di mesjid ;-) Bbrp waktu lalu saya membaca buku Misteri sholat Shubuh tulisan Dr Raghib As-Sirjani. Dan memang sholat shubuh berjamaah di mesjid itu berat, namun dahsyat Menurut belaiu dalam bukunya itu, kadar keimanan seseorang bisa dinilai salah satunya dari istiqomahnya sholat berjamaah di mesjid, terutama sholat shubuh dan isya. sebagaimana disinyalir oleh Nabi dlm hadits nya yg berbunyi :' Sesungguhnya sholat yg berat bagi orang munafiq adalah sholat shubuh dan sholat isya, sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak Dan masih banyak lagi ulasan tentang mulianya sholat shubuh tsb, tentunya sholat shubuh yang didirikan secara istiqomah dan secara berjamaah di mesjid. Bukan sholat shubuh yg dilakukan hampir ke waktu sholat dhuha, dan dilakukan terburu-2 sendirian di pojok kamar ...;-) Wassalam, Anto - Original Message From: Sumantri [EMAIL PROTECTED] akarta.com To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Friday, November 17, 2006 10:19:59 AM Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Terus menebar MAUT... Faktor laennya Kang Anut...Dapet hadiah dari Allah...Tidak semua orang bisa bangun dan sholat subuh berjamaah di mesjid, ada kebahagiaan dan kenikmatan jiwa yg tdk bisa diungkapkan dan tdk bisa dibayar berapapun juga...Bisa Kang Anut saksikan, kemegahan jiwa dan kehangatan lingkungan yg disekitarnya selalu mendirikan shalat wajib berjamaah di Mesjid...Dimanapun juga, tdk hanya di pesantren-pesantren .Ada mesjid yg tanpa ruh, karena didalamnya sepi dari jamaahLain mesjid, Lain Ruhnya.. begitu juga para Ustadz/Dai ada yg bicara dgn Kekuatan Ruh sehingga menggetarkan setiap jiwa yg mendengarkan atau ada Ustadz/Dai yg bicara berkobar-kobar tapi tdk menyentuh jiwa, mungkin salah satu penyebabnya tdk konsisten dan
[keluarga-islam] Psikologi Ucapan
Psikologi Ucapan===Ulasan Al-Habib Muhammad bin Abdullahbin Syeikh Alaydrus== Ucapan yang keluar dari nafs yang penuh gejolak dan hati yang buruk akan menggerakkan dan membangkitkan keburukan dari lawan bicaranya. Oleh karena itu, pada saat berbicara hendaknya manusia memperhatikan nafs-nya ataupun nafs orang lain agar tercapai kebaikan dan ketenangan. Betapa indah ucapan sayidina Ali kwh ketika menjelaskan rahasia ucapan:Wadah (lahan) ucapan adalah hati, gudangnya adalah pikiran (fikr), penguatnya adalah akal, pengungkapnya adalah lisan, jasadnya adalah huruf, ruhnya adalah makna, hiasannya adalah irob dan aturannya adalah kebenaran. Pengaruh ucapan pada pendengar tergantung pada nafs pembicara. Jika ucapan tersebut muncul dari jiwa yang kuat, maka akan memberikan kesan yang kuat. Dan jika muncul dari jiwa yang lemah, maka akan memberikan kesan yanglemah. Oleh karena itu sebelum berbicara manusia harus memperhatikan keadaan jiwanya agar kalimat yang ia ucapkan muncul dari jiwa yang tenang(sakînah), sehingga ia dapat berbicara kepada temannya dengan lemah lembut, dapat merebut dan menyenangkan hatinya, dan tidak membuatnya marah.Allah SWT berfirman:"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS An-Nahl, 16:125)"Tolaklah (kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi temanyang sangat setia." (QS Fushshilat, 41:43)"Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orangyang mempunyai keberuntungan yang besar."(QS Fushshilat, 41:35)Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki sifat-sifat mulia akan memperoleh karunia yang sangat besar dari Allah. Pahamilah persoalan inidan berusahalah untuk berperilaku dengan sifat-sifat mulia tersebut, yakni dengan akhlak kaum khowwâsh (khusus).Wahai saudaraku, perhatikanlah akhlak-akhlak yang mulia ini dan berlombalah untuk meraihnya. Pergaulilah manusia dengan sopan santun. Hindarilah gejolak nafs, karena bila nafs bergejolak, ia akan kembali pada tabiatnya, yaitu cenderung untuk melakukan perbuatan buruk dan menampakkan aib. Sedangkan jika nafs telah rela dan senang, maka ia akan merasa lapang dan siap untuk melakukan berbagai perbuatan baik.Jauhilah pertentangan dan pertengkaran dengan segenap tenagamu, baik secara lahir maupun batin. Jika kamu tidak mampu menghindarinya secarabatiniah, maka hindarilah secara lahiriah. Perlakukanlah temanmu dengan baik, sebab pertentangan merupakan sumber keburukan dan bencana, sebagaimana dikatakan: Pertentangan membangkitkan permusuhan dan permusuhan mendatangkan bencana.Oleh karena itu wahai saudaraku, berusahalah untuk hidup rukun dan tenangkanlah nafs-mu, karena jika antara hati yang satu dan yang lain telahsaling bersesuaian, maka manusia akan mudah mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan keberkahan pun akan turun. Ali kwh berkata: Biasakanlah dirimu untuk berniat dan bertujuan baik, niscaya kamu akan sukses.Betapa banyak niat lebih bermanfaat daripada amal. Pahamilah hal ini!Perbaikilah akhlakmu, niscaya kamu akan mendapat petunjuk dalam setiap urusanmu. Ilmu diperoleh dengan belajar sedangkan hilm (sabar, santun) diperoleh dengan latihan.Dikatakan dalam sebuah syair:Sebelum jadi penyantunia dipukul dengan tongkat dahuluSeseorang dididiktak lain agar berilmuManusia harus menjaga ucapannya, jangan sampai ia mengucapkan kata-kata buruk atau menceritakan pembicaraan yang buruk kepada seseorang, karenakelak ia akan terkena aibnya dan akan mendapat dosa paling banyak. Seorang penyair berkata:Tak akan berkata jorok, si orang mulia,Tak akan pula menghapal ucapan tercelaIa curahkan semua tenaga,Dan bila bicara indah dan benar ucapannyaSeorang manusia hendaknya tidak berbicara ketika berada dalam keadaan emosional atau marah. Sebab, saat itu nafs-nya sedang bergolak dan berkobarsehingga ia mudah tergelincir dalam kesalahan. Oleh karena itu, hendaknya ia bersabar hingga nafs tenang.(Memahami Hawa Nafsu, Îdhôhu Asrôri Ulûmil Muqorrobîn, Putera Riyadi) __._,_.___ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home
[keluarga-islam] Re: saya tidak menuduh,,
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kalo boleh dikomentari sedikit, melihat dan menilai seseorang itu jangan dari caranya berpakaian. Tapi lihatlah dari bagaimana ahklaqnya. Terkadang orang yang tampak di luarnya islami, tapi dalamannya atau akhlaqnya tidak islami. Kebanyakan wanita-wanita yang berakhlaq baik, diapun akan berpakaian sopan dan baik bahkan banyak yang menutupinya dengan jilbab. Tapi tidak jarang juga, seperti di kebon raya bogor misalnya, banyak wanita-wanita yang menggunakan jilbab pada mojok dengan pacarnya di kerindangan pohon. Ini merupakan fenomena berpakaian yang islami namun tidak dibarengi dengan akhlaqul karim, sehingga nampak sekali bahwa mereka menutupi tubuhnya dengan niat hanya untuk menutupi kedoknya, seperti yang sering Aa Gym bilang hanya sekedar topeng. Oleh karena itu yang penting adalah menjaga akhlaq, Insya Alloh yang lainnya akan menyusul Sangatlah tepat bahwa Rosululloh SAW diutus untuk menyempurnakan ahlaq, bukan diutus untul menjilbabkan wanita dengan sempurnanya ahlaq semuanya akan beresdeh. Wassalam, [EMAIL PROTECTED] --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kang-Nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: ada acara di kantor seperti biasa, makan malam yang hanya dihadiri oleh pegawai kantor tanpa anggota keluarga dan biasanya disebut Annual dinner, acara diadakan setahun sekali , dan 2 event lain juga setahun sekali, jadi sebetulnya total acara pertahun adalah 3 kali, menyanyi sudah hal yang biasa dilakukan disini,begitu juga dengan menari, dan berpuisi, disamping dengan pembacaan beberapa penghargaan bagi karyawan lalu muncul acara games, salah satu peserta adalah campuran antara bule, chinese, india, dan indonesia, biasanya yang berpasangan antara wanita dan laki-laki sebetulnya si ncep tidak peduli kalau mereka berbeda agama dan berjoget, tapi ada seorang wanita yang juga mengenakan jilbab turut kebagian jadi pemain games dengan sistim melipat korang setiap setengah lagu dan selama itu pasangan pemain harus menggoyangkan badan,dan begitu koran makin kecil dilipat maka otomatis si penari makin merapat, mungkin si ncep yang naif dan kampungan karena memandang bahwa hal itu tidak pantas walaupun sebuah games, tapi wanita berjilbab bergoyang dan terpaksa berpegangan tangan adalah hal yang bertolak belakang dengan jilbabnya itu sendiri, si ncep tidak menuduh,tapi bagaimana Alloh ridho dengan hal yang seperti ini ? ahhh biarlah,,si ncep yakin lalu kemudian pada acara terakhir adalah pembagian door prize, panitia mengambil kupon dari tempat tertutup dan mengumumkan pemenang nya , dan ternyata aneh bin ajaib yang keluar sebagai pemenang adalah orang yang sama !!! alamak,,, si ncep tidak menuduh ,tapi kalau Alloh tidak ridho koq dia bisa menang,,,??? ahh si ncep yang naif dan bodoh sekali lagi si ncep tidak menuduh,kemudian terpikir suatu hadist yang melarang perjudian dan pengundian, apakah ini berarti orang yang sama dijerumuskan dua kali, pertama kedalam perbuatan tidak islami dengan bergoyang, dan yang kedua mendapatkan hadiah dari hasil undi,atau perjudian mungkin saatnya si ncep tidak lagi berharap mendapatkan Grand Prize dari acara tahunan,,atau juga lucky draw,atau judi SMS berhadiah dari TV, karena istri sering berfikir koq kita tidak pernah berhasil masuk ke telefon di TRANS ya ?? tapi si ncep tidak menuduh, hanya terhenyak karena begitu banyak rahasia yang selalu bisa digali hakikatnya dari kejadian kehidupan wassalam Knc ,gue yang naif Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[keluarga-islam] Re: Shalat Sunnah
Assalamu 'alaikum wr. wb. Karena dapat sms dari pak moderator, saya juga kepingin urun rembuk... he...he..he... Niat sholat sunnah safari yang biasa saya baca begini kang Ncep : (soalnya saya suka ngamalin bilamana kebetulan lagi bepergian jauh) Niatnya : Usholli sunnatal khuruji minal baiti lissafari rok'atayni lillahi ta'ala Artinya : Aku Niat Sholat sunnah keluar dari rumah karena melakukan perjalanan, dua rakaat karena Alloh Ta'ala. Surahnya pada rakaat pertama setelah Fatihah Surah Al-Kaafirun, pada rakaat kedua setelah Fatihah adalah Surah Al-Iklas. Kemudian setelah memberi salam maka kita membaca ayat Kursy (Al- Baqoroh ayat 255), Yaitu : Allohu la ilaha illa huwal hayyul qoyyum, Lata' khuzuhu sinnatuw walanaum, Lahu maa fis samawati wama fil ardhi, Man zallazi yasyfa'u 'indahu iilla bi iznih, Ya'lamu maa bayna aydihim wama kholfahum, Wala yuhituna bi syai in min 'ilmihi illa bima sya', Wasi 'a kursyiyyuhus sama wati wal ardhi. Wala ya uduhu hifzhu huma wahual 'aliyyul 'adzim. Dilanjutkan dengan membaca Surah Al-Quraisy : Li ilafi quroysin ila fihim rihlatasy syita-i was shoyif, Fal ya'budu robba hazal bait, al lazi adt 'amahum min ju'iw Wa amanahum min khouf. Setelah itu bacalah do'a-do'a lainnya dari apa yang kita kehendaki, misalnya mohon perjalanan kita lancar sampai tujuan dan kembali, urusan kita lancar dan dimudahkan Alloh SWT dsb dsb. Kemudian bacalah ketika hendak bangun dari duduk sehabis sholat tadi akan do'a ini : Allohumma ilaika tawajjahtu wabika' tashomtu Allohummak fini ma ahammani wama lam ahtammabih Allohumma zawwid nit taqwa waghfirli zambi Artinya : Ya Alloh Kepada Mu aku berharap, dan dengan Mu saya berpegang, Ya Alloh cukupilah aku apa yang dianggap penting untukku dan apa yang tidak aku perlui dengan dia, Ya Alloh berilah aku perbekalan Taqwa dan ampunilah bagi dosaku. Demikian sekedar berbagi... Amalan ini bukan karangan Arland, tapi dinukil dari kitab kecil Maslikul Ahkyar. Semoga bermanfaat... Wassalam, [EMAIL PROTECTED] --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: mas wandy, Dalil-dalilnya sendiri memang sudah sering saya baca beberapakali , tetapi maksud saya niatan yang ditujukan pada saat sholat setelah bepergian ini niatnya sholat sunat apa? karena tidak dinamakan secara khusus, seperti sholat witir,sholat tahajud,sholat istikharah,sholat dhuha,yang secara spesifik disebutkan sholat tersebut, dan sebagian berhubungan dengan waktu tertentu, sekian urun rembug saya,, wassalam KnC Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[keluarga-islam] Re: Perubahan Pola Pikir
Assalamu 'alaikum wr. wb. Apanya yang SETUJU...? Memangnya lagi voting ya...? :) Justru pemahaman saya menilai, seorang muslim yang masih mempermasalahkan hal-hal furu'iyyah seperti ini, sudah memperlihatkan bahwa wawasan keislaman yang dimilikinya masih jauh dari pemahaman islam yang sebenar. Bukankah Inti dari segala amal ibadah didalam agama islam itu diawali oleh niat, niatlah yang mengawali segala macam perbuatan. Innamal a'malu bin-niyyat. Kalau saja setiap muslim memahami kaidah ini, sudah barang tentu satu dan yang lain tidak saling mengatakan saya benar anda salah, saya lebih afdhol anda kurang afdhol, anda bid'ah saya nyuunnah... dsb dsb. Apalagi yang dipertentangkan adalah amalan-amalan sunnah yang bersifat furu' Taraweh 8 raka'at itu benar dan baik, taraweh 20 raka'at juga benar dan baik, kedua-duanya memiliki dalil yang kuat. Yang tidak benar dan tidak baik adalah, mempertentangkan masalah sholat sunnah tapi dirinya sendiri tidak sholat sunnah, mempertentangkan sholat taraweh, tapi dirinya sendiri tidak pernah sholat taraweh. Itulah yang tidak benar dan tidak baik. Membicarakan masalah sholat sunnah yang dilandasi niat untuk beribadah kepada Alloh swt. , apalagi dimalam bulan ramadhan, jangankan 8 atau 20 raka'at, 1000 raka'atpun bilamana memang dirinya mampu, tidak masalah. Tak ada batasan melakukan sholat sunnah, kecuali diwaktu-waktu yang sudah jelas-jelas dilarang. Begitu juga soal zikir-zikir tahlil maupun tahmid, jangankan 7 hari atau 100 hari, 1000 hari berturut-turutpun kalau memang mau dan mampu tak ada larangan di dalam islam, bukankah Alloh swt sudah mengatakan : Yaa ayyuhal-ladzina aa-manudzkurulloha dzikron katsiro. Ini sudah merupakan perintah yang jelas bahwa setiap muslim diperintahkan berzikir sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan. Lalu buat apa lagi dipertentangkan??? Sekali lagi saya katakan, bahwa seorang muslim yang masih mempertentangkan masalah furu', itu memperlihatkan bahwa mereka belum begitu memahami dengan benar tentang islam khususnya hadits yang mengatakan bahwa segala amal perbuatan itu bergantung kepada niatnya. Wallohu a'lam bish-shawab,- wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, cyber rat [EMAIL PROTECTED] wrote: SETUUJUU! --- Ari Dino [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena dari lahir sudah ngikut orang tua yang muslim, maka seorang anak selanjutnya menjadi muslim. Dari kecil anak ini dioktrin dan disuapi terus menerus tentang pengetahuan agama dan bahkan menjadi sebuah rutinitas tanpa tahu hakikat dibalik kegiatan keagamaan yang di laksanakannya. Jika misalnya orang tuanya madzhab Q, maka anaknya pun akan terbiasa dengan ibadah ibadah Q dan jika ternyata setelah mencapai kedewsaan berpikir kemudian menemukan bahwa ternyata Islam itu bukan hanya Q, maka sianak mulai berpikir manakah yang harus dilanjutkan dalam sisa hidupnya, apakah mengikuti ajaran orang tuannya (dan tentu saja orang tua ini juga mendapatkan ajaran dari orang tua mereka dan seterusnya,/ ajaran nenek moyang). Saat mengetatahui bahwa ternyata Rosul melaksanakan sholat malan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat yang dipikirnya adalah bagaimana orang tuanya dan teman temannya melaksanakan sholat malam pada bullan ramadhan sebanyak 23 rakaat. Juga saat mengetahui bahwa Rosul melakukan Qunut tidak setiap sholat subuh, bagaiman teman temannya melaksanaka qunut setiap hari dalam sholat subuhnya. Begitu juga saat mengetahui bahwa Rosul sama sekali tidak pernah melakukan tahlilan sementara di lingkungannya setiap orang meninggal pasti ada tahlilannya, 7 harinya, 100 harinya dll, dari mana ritual ini berasal?. Dalam kedewasaan berpikirnya, si anak kemudian menjelajah dunia ilmu dan menemukan bahwa Islam yang diusung Rosululloh adalah lebih luas dari yang dia praktekkan selama ini, beberapa ritual adalah ternyata tidak dicontohkan oleh Rosul dan ternyata adalah berasal dari kebiasaan nenek moyangnya yang sama sekali bukan sesuatu yang dicontohkan Rosul, mulai lah dia melakukan revolusi pemikiran, yang tadinya mengutamakan ajaran orang tua dan guru juga lingkunganya, sekarang dalam urusan agama dia lebih banyak mengambil langsung dari pusat nya langsung yaitu Al-Qur'an dan Hadits. Sehingga jika sekarang bertemu dengan teman temannya dan diajak tahlilan, dia bisa menjawab begini dan begitu tentang tahlilan, begitu juga saat menjadi imam sholat subuh saat acara kemping bersama teman temannya dan ditanya mengenai kenapa tidak qunut, dia bisa menjelaskan begini dan begitu tentang qunut. Perubahan pola pikir si anak sudah menggiring dia kepada Islam yang diinginkan oleh Rosul sendiri, jika ada permasalahan dalam agamamu maka kembalikan lah kepada Alloh dan Rosul Nya. Kini memandang Islam menjadi lebih terbuka dan tidak terkungkung olah madzhab Q
[keluarga-islam] Re: Perubahan Pola Pikir
Assalamu 'alaikum wr. wb. Untuk lebih jelasnya, bunyi teks haditsnya sbb : Qola Rosululloh Sallollohu 'alaihi wasallam : Innamal a'malu bin-niyyat, wainnamal imri-in maa nawa, faman kanat hijrotuhu illalloh wa rosulih, fahijrotuhu ilalloh wa rosulih, faman kanat hijrotuhu lid-dun-ya yushibuha awimro-atin yatazaw-wajuha fahijrotuhu ilaa ma hajaro ilaihi; rowahu ummar bin khottob,- artinya kira-kira : Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niat. Sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan sesuatu mengikuti niatnya. Barangsiapa yang berhijrah kerena Allah dan RasulNya, maka Hijrahnya itu kerana Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang berhijrah untuk mendapatkan dunia dia akan mendapatkannya atau hijrahnya itu karena seorang perempuan yang ingin dikahwininya maka Hijrahnya itu mengikuti apa yang diniatkannya. Riwayat Umar bin Khattob Ra. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Apanya yang SETUJU...? Memangnya lagi voting ya...? :) Justru pemahaman saya menilai, seorang muslim yang masih mempermasalahkan hal-hal furu'iyyah seperti ini, sudah memperlihatkan bahwa wawasan keislaman yang dimilikinya masih jauh dari pemahaman islam yang sebenar. Bukankah Inti dari segala amal ibadah didalam agama islam itu diawali oleh niat, niatlah yang mengawali segala macam perbuatan. Innamal a'malu bin-niyyat. Kalau saja setiap muslim memahami kaidah ini, sudah barang tentu satu dan yang lain tidak saling mengatakan saya benar anda salah, saya lebih afdhol anda kurang afdhol, anda bid'ah saya nyuunnah... dsb dsb. Apalagi yang dipertentangkan adalah amalan-amalan sunnah yang bersifat furu' Taraweh 8 raka'at itu benar dan baik, taraweh 20 raka'at juga benar dan baik, kedua-duanya memiliki dalil yang kuat. Yang tidak benar dan tidak baik adalah, mempertentangkan masalah sholat sunnah tapi dirinya sendiri tidak sholat sunnah, mempertentangkan sholat taraweh, tapi dirinya sendiri tidak pernah sholat taraweh. Itulah yang tidak benar dan tidak baik. Membicarakan masalah sholat sunnah yang dilandasi niat untuk beribadah kepada Alloh swt. , apalagi dimalam bulan ramadhan, jangankan 8 atau 20 raka'at, 1000 raka'atpun bilamana memang dirinya mampu, tidak masalah. Tak ada batasan melakukan sholat sunnah, kecuali diwaktu-waktu yang sudah jelas-jelas dilarang. Begitu juga soal zikir-zikir tahlil maupun tahmid, jangankan 7 hari atau 100 hari, 1000 hari berturut-turutpun kalau memang mau dan mampu tak ada larangan di dalam islam, bukankah Alloh swt sudah mengatakan : Yaa ayyuhal-ladzina aa-manudzkurulloha dzikron katsiro. Ini sudah merupakan perintah yang jelas bahwa setiap muslim diperintahkan berzikir sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan. Lalu buat apa lagi dipertentangkan??? Sekali lagi saya katakan, bahwa seorang muslim yang masih mempertentangkan masalah furu', itu memperlihatkan bahwa mereka belum begitu memahami dengan benar tentang islam khususnya hadits yang mengatakan bahwa segala amal perbuatan itu bergantung kepada niatnya. Wallohu a'lam bish-shawab,- wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, cyber rat cyberr47@ wrote: SETUUJUU! --- Ari Dino aridino@ wrote: Karena dari lahir sudah ngikut orang tua yang muslim, maka seorang anak selanjutnya menjadi muslim. Dari kecil anak ini dioktrin dan disuapi terus menerus tentang pengetahuan agama dan bahkan menjadi sebuah rutinitas tanpa tahu hakikat dibalik kegiatan keagamaan yang di laksanakannya. Jika misalnya orang tuanya madzhab Q, maka anaknya pun akan terbiasa dengan ibadah ibadah Q dan jika ternyata setelah mencapai kedewsaan berpikir kemudian menemukan bahwa ternyata Islam itu bukan hanya Q, maka sianak mulai berpikir manakah yang harus dilanjutkan dalam sisa hidupnya, apakah mengikuti ajaran orang tuannya (dan tentu saja orang tua ini juga mendapatkan ajaran dari orang tua mereka dan seterusnya,/ ajaran nenek moyang). Saat mengetatahui bahwa ternyata Rosul melaksanakan sholat malan 8 rakaat ditambah witir 3 rakaat yang dipikirnya adalah bagaimana orang tuanya dan teman temannya melaksanakan sholat malam pada bullan ramadhan sebanyak 23 rakaat. Juga saat mengetahui bahwa Rosul melakukan Qunut tidak setiap sholat subuh, bagaiman teman temannya melaksanaka qunut setiap hari dalam sholat subuhnya. Begitu juga saat mengetahui bahwa Rosul sama sekali tidak pernah melakukan tahlilan sementara di lingkungannya setiap orang meninggal pasti ada tahlilannya, 7 harinya, 100 harinya dll, dari mana ritual ini berasal?. Dalam kedewasaan berpikirnya, si anak kemudian menjelajah dunia ilmu dan menemukan bahwa Islam yang diusung Rosululloh adalah lebih luas dari yang
[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?
berfikir lebih lanjut, di artikel itu disebutkan tidak bermadzhab bukan berarti tidak mengikuti pendapat para ulama2 madzhab, tapi hendaklah kita tidak bertaqlid kepada SATU IMAM SAJA. Kalau yang saya fahami dari pendapat yusuf qardhawi tersebut adalah efek dari bertaqlid kepada satu Imam Madzhab hanya akan menjadikan orang2 seperti anda, yang menjadikan Islam terkotak2 berdasarkan Imam Madzhabnya, yang membangga2kan Imamnya sebagai madzhab yang paling benar. Yang hanya mau menerima pendapatnya Imam Syafi'i, sedangkan jika ada pendapat yang berbeda, langsung divonis dengan kata2 WAHABI tanpa mau memeriksa dulu apakah dalil-dalil yang disampaikannya itu benar atau tidak.. :) Saya ulang lagi yah pak, firman Allah yang sebelumnya sudah saya kutip: Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang seorang fasiq kepada kamu membawa berita, periksalah ia terlebih dahulu. Agar nanti jangan kamu menghukum sesuatu kaum dalam keadaan jahil (terhadap apa yang benar), lantas kamu kemudiannya menyesal atas apa yang telah kamu lakukan. (Surah Al-Hujurat 49 : 6) Nah, pak Arland coba berprasangka baik kepada saya dengan ayat ini yah.. Anggaplah saya sebagai orang fasik yang membawa berita yang beda gitu lho kepada anda, kata Allah berdasarkan ayat di atas, periksa dulu, jangan langsung dicap WAHABI pendapat saya tersebut pak, siapa tahu pendapat saya itu ada benarnya, nanti bapak menyesal lho... :) Apa saya WAHABI?? Terserah penilaian anda, tapi kalau saya boleh jujur bercerita kepada anda, bahwa saya menjadi tertarik kepada isu WAHABI justru setelah anda sering menyebut2 kata WAHABI di milis ini. Ente faham ga maksud ane...?? :) Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu'alaikum wr. wb. Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu `Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah amma ba'du... Mas Wandy yang diRahmati Alloh, Kalau diskusi dengan saya, hendaknya anda tidak perlu emosian begitu dengan langsung mengutip ayat Surah Al-Hujurat 49 : 6, dimana seakan- akan anda sedang berdiskusi dengan golongan orang-orang yang fasik. Kita sama-sama ber-Syahadat, Nabi kita sama, alangkah kurang tepat bilamana dalam berdiskusi sekonyong-konyong langsung mengutip ayat tersebut. Terjemahan Ayat itu benar semuanya, namun penempatan pada forum diskusi sekaranglah yang kurang tepat, karena yang kita bahasa kali ini bukan masalah fasik atau bukan fasik. Tapi masalah dakwah dan faham wahabi. Kalau anda mau faham, begitulah salah satu ciri faham wahabisme. Mengutip ayatnya memang benar-benar ayat, tapi nawaytunya ditujukan kepada lawan diskusinya yang seakan-akan dari golongan fasikun. Mengutip hadits benar-benar hadits shahih, tapi nawaytunya adalah untuk memperselisihkan/mendaifkan/memaudhu'kan/membid'ahkan bahkan menyesatkan dan mengkafirkan pendapat-pendapat dan pemahaman yang diluar dari lingkaran faham mereka Ente faham ga maksud ane...?? Maksudnya yang penting kontroversi/beda dari yang lain gitu loh... Saya percaya, walaupun anda masih malu-malu dibilang wahabi, tapi sejak awal anda bergabung di KI saya sudah faham bahwa pemikiran anda tanpa anda sadari sendiri sebetulnya memang berfaham wahabi. Pertama kali anda bergabung ke milist ini, posting pertama anda tentang tidak ada kewajiban bermazhab, Pendapat dalam tulisan itu memang benar, tidak ada dalil nash yang memerintahkan kita untuk bermazhab, tapi itu akan sangat membahayakan banyak orang yang awam karena masing-masing harus berijtihad sendiri-sendiri. Berbeda dengan mas Budi Ari, dia sebetulnya kurang begitu faham akan setiap postingannya, setiap kali dikomentari begini dan begitu, dia selalu menjawab bahwa dirinya kurang menguasai hal tersebut. Itulah sebabnya sejauh kita berdiskusi tentang khutbah jum'at ini, beliau tidak komentar apapun, karena beliau memang belum begitu faham arahnya kemana. Karena itu sebaiknya anda tidak perlu melibatkan namanya lagi dalam diskusi ini. Sampai disini silahkan anda komentari dulu pendapat saya di atas. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Ok pak Arland, kalau anda berkata buat apa saya memecah belah, apa pertanyaan itu tidak berhak dilontarkan oleh pak Budi Ari? Apa untungnya buat dia memecah belah umat? Saya yakin, anda, begitu juga pak Budi Ari, pasti memiliki niat yang baik di milis ini. Jadi tolong hargai setiap postingan beliau dan postingan siapa saja walaupun berbeda dengan pendapat anda. Jangan langsung anda kaitkan dengan WAHABI jika ada pendapat yang berbeda dengan anda. Selama kita yakin apa yang kita lakukan memiliki dasar hukum yang kuat di dalam nash, kenapa harus takut di bid'ah-kan oleh WAHABI? Saya pikir, masalah
[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?
). (Surah Al-Isra' 18 : 36) Semoga Allah membuka mata hati kita untuk dapat melihat kebenaran di akhir zaman ini. Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Wandy, Jadi diskusi soal WAHABI lagi nih Anda jangan bingung, di Internet memang banyak kok situs2 wahabi bahkan lebih dari 100 situs, dan kecenderungan mereka sekarang memang da'wahnya lewat internet, setelah dakwah lewat buku-buku gratisan tahun 1985-an gagal total di indonesia. Saya masih menyimpan buku-buku gratisan tersebut hingga sekarang, dan isinya persis sama dengan apa yang ditulis di situs-situs wahabi, intinya : membesar-besarkan furu'iyyah dalam agama, dengan menggunakan tombak menegakkan sunnah, tapi target akhirnya adalah ummat islam sekarang menjadi terkotak-kotak, satu dengan yang lain saling membid'ahkan pemahaman orang lain, bahkan sekarang sudah berani mengkafirkan fihak-fihak yang berbeda pemahaman dengan wahabi. Jadi saya sangat tidak heran kalau wahabi banyak yang memuji2 di dunia internet, lha karena yang memuji dari golongan mereka sendiri kok. antara situs satu dengan lainnya sebetulnya satu project yang dibiayai KSA dan saling kait-mengkait. Mereka sekarang memang banyak menyalurkan dana di dunia internet, salah satu target dakwahnya adalah kelompok yang dulu kita kenal sebagai Islam Abangan. Kalau dulu tahun 1980-an dana itu digunakan untuk membantu pembangunan sarana-sarana ibadah sambil mencekoki buku-buku gratis, kini sudah tidak lagi, dan setelah ditekuninya selama lebih dari 10 tahun di indonesia ternyata tidak efektif dan ga jalan, karena sebagian besar ummat islam Indonesia lebih percaya kata-kata kiyai/guru-guru mereka daripada kata-kata yang tertulis di dalam buku, sekarang ini proyeksi dakwahnya berubah adalah dengan membiayai situs-situs di internet. Hasilnya bisa anda lihat sendiri, ummat islam di dunia maya kini sudah terkotak-kotak antara faham wahabi dan non wahabi. Anda terbalik, bila menuduh saya sebagai pemecah belah, Itu kan hanya asumsi anda, asumsi pribadi tak bisa dijadikan pandangan yang objektif. Untuk apa saya memecah belah??? ada project apa pada diri saya? saya tidak membawa misi apapun di dunia maya kecuali dakwah secara pribadi, yang saya lakukan sendiri atas biaya sendiri pula. Saya hanya merasa prihatin dengan mereka yang berfaham wahabi, masuk ke milis cuma mau mengusung-usung perbedaan dalam furu' setelah itu mereka pergi begitu saja. Sedikit perlu anda ketahui, beberapa waktu YL ada beberapa member milist ini yang menyarankan heder web KI diganti dengan kata no way to wahabi Tapi nampaknya moderator merasa gak sampai hati menulis itu demi ukuwah bersama. Kesimpulannya : Andaikan orang-orang yang berfaham wahabi memahami hadits tentang segala amal perbuatan tergantung niatnya mereka tidak akan membesar-besarkan masalah furu' di dalam agama, dan ummat islam di indonesia benar-benar sangat bersatu. Tapi sayang yahudi dan kafirun barat tak menginginkan itu, oleh karena itu digunakanlah aktor-aktor intelektual dari dalam tubuh umat islam itu sendiri untuk mengusung dan membesar-besarkan perbedaan- perbedaan, satu fihak dari kubu Liberal satu lagi kubu fundamentalis, mereka saling tarik menarik memperebutkan kue ummat islam indonesia yang sudah dibuat dan dibina oleh para wali songo, yang tadinya akur- akur aje, sekarang jadi gontok-gontokan. Selanjutnya... silahkan anda amati dan telaah sendiri deh wassalam, Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?
kita berdiskusi dengan cara2 yang baik dan silahkan berikan argument yang kuat dari nash. Mudah2an Allah melindungi kita dari segala keburukan amal perbuatan yang disebabkan oleh kebodohan dan kecongkakkan kita. Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Khutbah jum'at itu bagian yang tak terpisahkan dari ritual sholat jum'at itu sendiri. Tidak syah sholat jum'at bilamana tidak diawali dengan 2 khutbah. Seorang khotib laksana seorang imam di dalam sholat. Hadits dari Abu Hurairah Ra. dalam kitab sahih bukhori, muslim, tirmizi, nasa'i, abu daud, ahmad ibnu hambal, addarimi, dan malik, Rosululloh sallollohu alaihi wasallam bersabda : Qola iza ammanal imamu. fa-amminu fain-nahu man wafaqo ta'minuhu ta'minal malaikati ghufiro lahu maa taqoddama min-zambih. Lalu... Apakah anda mengira semua orang-orang alim di Makkah dan Madinah mereka tidak menghidupkan Sunnah Rosul??? Yang bener aja ente :)) wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra wandysulastra@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Apa yang disampaikan oleh Bapak Budi Ari adalah dalam rangka untuk menghidupkan kembali sunnah-sunnah RAsul yang mungkin sudah kita abaikan atau lupakan, yang tentunya hal itu dilakukan sebagai wujud kecintaan kita kepada Rasulullah saw. Ada sebuah hadits yang berbunyi seperti sbb: Sesungguhnya Islam pada permulaannya asing, dan akan kembali menjadi asing seperti pada permulaannya. Maka keuntungan besarlah bagi orang-orang yang asing. (HR. Muslim) Di dalam kitab Minhaj al-Firqah an-Najjiyah, DR. Muhammad bin Jamil Zainu mengatakan bahwa yang dimaksud orang-orang yang asing tersebut adalah mereka yang menghidupkan sunnah rasulullah dalam ibadah, perilaku, dan dalam segenap kehidupannya. Mereka akan dianggap asing oleh sebagian yang lain karena berusaha menghidupkan sunnah yang sudah banyak ditinggalkan. Mudah2an kita dapat termasuk ke dalam golongan yang beruntung, yang selalu berusaha untuk menegakkan sunnah Nabi... Wassalamu 'alaikum --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 arland_hmd098@ wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Jadi Bid'ah lagi ya...? Ah.. dasar WAHABI... WAHABIYang penting beda Hal-hal furu' macam begini aja dipermasalahkan. Padahal kalo ikutan sholat Jum'at di Masjidil Harom maupun Masjid Nabawi, ketika khotib berdoa, seluruh jama'ah semuanya mengamini dan mengangkat kedua tangannya, bahkan ada yang khusyu' sampai diangkatnya tangannya tinggi-tinggi. Kenapa yang dipermasalahkan hanya yang terjadi di Indonesia? Mudah-mudahan mereka bukan hanya ingin memecah belah-belah ummat islam di indonesia. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Budi Ari kuhanyaorangbiasa@ wrote: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ? Dari Abu Hushain, dari `Umarah bin Ruaibah ra., ia berkata, (Bahwa) ia pernah melihat Bisyr bin Marwan di atas mimbar (berdoa) sambil mengangkat kedua tangannya, lalu ia berkata (menegur Bisyr bin Marwan), `Semoga Allah memburukan kedua tangan ini, sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam (berdoa) tidak lebih beliau berbuat seperti ini'. Kemudian `Umarah bin Ruaibah ra. berisyarat dengan jari telunjuknya. (HR. Muslim 3/13, Kitab Jumu'ah, Bab Takhfifush shalat wal khutbah dan lainnya) Dari hadits yang mulia ini dapat diambil pelajaran bahwa salah satu sunnah yang dilakukan oleh Khatib Jum'at adalah berdoa dengan menggunakan isyarat jari telunjuk bukan dengan mengangkat kedua tangan seperti yang sering dilihat oleh sebagian besar kaum muslimin di Indonesia ketika sedang mendengarkan khutbah Jum'at. Lalu bagaimana dengan makmum shalat Jum'at apakah mengangkat tangan dan mengaminkan ? Jawabannya adalah tidak ada dalil yang kuat mengenai masalah tersebut kecuali dalil yang dha'if berikut ini, Dari Zuhri, ia berkata, Adalah Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam apabila berkhotbah pada hari Jum'at, beliau berdoa dan berisyarat dengan jarinya sedangkan para sahabat mengaminkannya (HR. Al Baihaqi dalam Kitab Sunanul Kubra 3/120) Hadits ini dha'if karena Zuhri, orang yang meriwayatkan hadits ini bukanlah seorang sahabat sehingga hadits ini terputus (munqathi'), maka dari itu hadits ini tidak dapat dijadikan dalil ataupun sandaran syar'i, kecuali ada sanad lain yang menguatkannya. Dengan demikian jalan yang lebih hati - hati dan mengikuti sunnah yaitu
[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?
Assalamu 'alaikum wr. wb. Jadi Bid'ah lagi ya...? Ah.. dasar WAHABI... WAHABIYang penting beda Hal-hal furu' macam begini aja dipermasalahkan. Padahal kalo ikutan sholat Jum'at di Masjidil Harom maupun Masjid Nabawi, ketika khotib berdoa, seluruh jama'ah semuanya mengamini dan mengangkat kedua tangannya, bahkan ada yang khusyu' sampai diangkatnya tangannya tinggi-tinggi. Kenapa yang dipermasalahkan hanya yang terjadi di Indonesia? Mudah-mudahan mereka bukan hanya ingin memecah belah-belah ummat islam di indonesia. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Budi Ari [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ? Dari Abu Hushain, dari `Umarah bin Ruaibah ra., ia berkata, (Bahwa) ia pernah melihat Bisyr bin Marwan di atas mimbar (berdoa) sambil mengangkat kedua tangannya, lalu ia berkata (menegur Bisyr bin Marwan), `Semoga Allah memburukan kedua tangan ini, sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam (berdoa) tidak lebih beliau berbuat seperti ini'. Kemudian `Umarah bin Ruaibah ra. berisyarat dengan jari telunjuknya. (HR. Muslim 3/13, Kitab Jumu'ah, Bab Takhfifush shalat wal khutbah dan lainnya) Dari hadits yang mulia ini dapat diambil pelajaran bahwa salah satu sunnah yang dilakukan oleh Khatib Jum'at adalah berdoa dengan menggunakan isyarat jari telunjuk bukan dengan mengangkat kedua tangan seperti yang sering dilihat oleh sebagian besar kaum muslimin di Indonesia ketika sedang mendengarkan khutbah Jum'at. Lalu bagaimana dengan makmum shalat Jum'at apakah mengangkat tangan dan mengaminkan ? Jawabannya adalah tidak ada dalil yang kuat mengenai masalah tersebut kecuali dalil yang dha'if berikut ini, Dari Zuhri, ia berkata, Adalah Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam apabila berkhotbah pada hari Jum'at, beliau berdoa dan berisyarat dengan jarinya sedangkan para sahabat mengaminkannya (HR. Al Baihaqi dalam Kitab Sunanul Kubra 3/120) Hadits ini dha'if karena Zuhri, orang yang meriwayatkan hadits ini bukanlah seorang sahabat sehingga hadits ini terputus (munqathi'), maka dari itu hadits ini tidak dapat dijadikan dalil ataupun sandaran syar'i, kecuali ada sanad lain yang menguatkannya. Dengan demikian jalan yang lebih hati - hati dan mengikuti sunnah yaitu sebaiknya makmum shalat jum'at tidak mengangkat kedua tangan ataupun mengaminkan doa ketika Khatib Jum'at sedang berdoa. Wallahu a'lam. (Silahkan bagi pembaca yang memiliki dalil yang shahih untuk mengkoreksinya, terima kasih) Tetapi dalam hal ini ada pengecualian yaitu ketika dalam khutbah Jum'at, khatib Jum'at membaca doa istisqa' atau doa meminta hujan maka disunnahkan bagi khatib untuk mengangkat kedua tangan dan para jamaah Jum'at ikut mengangkat kedua tangan serta mengaminkan doa khatib tersebut sebagaimana hadits berikut, Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam tidak mengangkat kedua tangannya sedikit pun dari doa beliau kecuali pada doa meminta hujan, sampai terlihat warna putih kedua ketiaknya (HR. Bukhari no. 1031 dan Muslim no. 895, dari Anas ra.) Juga keterangan lain yang berkaitan dengan doa istisqa' dari Anas ra., ia berkata, Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam mengangkat tangan untuk berdoa dan jamaah pun mengangkat tangan mereka beserta Nabi, mereka berdoa (HR. Bukhari no. 1029, Kitab Istisqa') Maraji' : Al Masaa-il Jilid 2, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darus Sunnah, Jakarta, Cetakan Ketiga, 1426 H/2005 M. Al Masaa-il Jilid 4, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darul Qalam, Jakarta, Cetakan Pertama, 1425 H/2004 M. Petunjuk Nabi SAW dalam Khutbah Jum'at, Dr. Anis bin Ahmad bin Thahir, Pustaka Imam Syafi'I, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2004 M. Semoga Bermanfaat MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga' (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari] - What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL
[keluarga-islam] Re: Penyebab Mandi Wajib
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 Penyebab mandi wajib: Bertemunya dua kemaluan (senggama), Sekalipun dia tidak ejakulasi (keluar mani). Bagimana kalau misalkan ada kasus terjadi sbb : 1. Mayat dari seorang wanita kemaluannya didatangi oleh kemaluan laki- laki atau sebaliknya, siapakah yang diwajibkan mandi, kedua- duanyakah atau salah satu saja?? dan apa dalilnya. # Yang wajib mandi adalah tentu saja yang masih hidup, sedangkan yang sudah mati tidak diharuskan mandi dikarenakan perbuatan itu. Karena berdasarkan penjelasan kitab-kitab fikih yang ada, termasuk dari syarat-syarat berlakunya mandi wajib adalah berakal. Akal merupakan syarat yang harus ada dalam diri manusia untuk dapat menerima taklif (beban kewajiban) dari Allah. Hukum-hukum syari'at tidak berlaku bagi mereka yang tidak menerima taklif. Dan di antara yang tidak menerima taklif itu adalah orang gila karena kehilangan akalnya. Sedangkan yang namanya mayat, sudah tentu tidak lagi berakal dan tidak lagi menerima taklif dari Allah SWT. Nabi saw bersabda: Pena (catatan pahala dan dosa) diangkat (dibebaskan) dari tiga golongan; orang yang tidur sampai bangun, anak kecil sampai bermimpi, orang gila sampai ia kembali sadar (berakal).(HR. Abu Dawud (no. 4403), Shahiih Sunan Abi Dawud (III/832 no. 3703). AR: Assalamu 'alaikum wr. wb. Terima kasih atas jawabannya. Pertanyaan saya mengenai mayat yang dimasud adalah mayat yang siap untuk dimakamkan, dalam hal ini sudah selesai dimandikan, apakah dalam hal ini perlu dimandikan ulang lagi? Tolong mas, dalilnya yang khusus mengenai ini karena dalam hadits yang anda sampaikan tidak tertulis mati, disana hanya tertulis : tiga golongan; orang yang tidur sampai bangun, anak kecil sampai bermimpi, orang gila sampai ia kembali sadar (berakal). Jadi hadits ini hanya berlaku terhadap yang tiga itu saja, dimana ketiga-tiganya secara umum adalah orang yang masih hidup. Sedangkan yang ditanyakan khusus bagi yang sudah mati, Bukankah dalam menentukan hukum itu wajib menggunakan dalil yang sharih/jelas? 2. Kemaluan laki-laki dalam keadaan terpotong dari tubuhnya, sedangkan laki-laki tersebut masih hidup, kemaluannya itu didatangi ke kemaluan wanita, siapakah yang wajib mandi dalam hal ini, kedua- duanya atau salah satu saja dan apa dalilnya.?? # Mendatangkan sesuatu yang berupa kemaluan yg terpotong atau berupa alat yang menyerupai kemaluan yg banyak dijual bebas, atau benda lainnya kepada kemaluan wanita hingga wanita tersebut mengeluarkan cairan pada kemaluannya (merasakan kenikmatan), maka wajib bagi wanita tersebut untuk mandi. Alat kelamin yang terpotong adalah sama halnya seperti sebuah benda, karena dia sudah tidak termasuk lagi dari bagian yang masih hidup dari manusia. Jadi, memasukkannya kedalam kemaluan wanita, berbeda hukumnya dengan besenggama secara langsung. Mengeluarkan cairan dari kemaluan karena dorongan syahwat, mewajibkan kita untuk mandi wajib. Nabi bersabda: Jika mengeluarkan madzi, cukup berwudhu, jika mengeluarkan mani, wajib mandi.. Ahmad (no. 871, 895,980), Ibnu Majah (no. 504), dan Tirmidzi (no. 114) dan menshahihkannya Nabi bersabda, Jika wanita itu melihat air (mani), maka hendaknya dia mandi. Nasa'i (no. 198). Hadits yang diriwayatkan oleh Khaulah binti Hakim, bahwa dia bertanya kepada Nabi tentang wanita yang bermimpi (basah) sebagaimana yang dimimpikan pria, maka Nabi bersabda, Dia tidak wajib mandi sampai keluar air (maninya) sebagaimana laki-laki tidak wajib mandi sampai keluar air (maninya). Riwayat Ahmad. Ahmad (no. 26049), Nasa'i (no. 198), Ibnu Majah (no. 594). AR : Pertanyaan ini ada hubungannya dengan point 2 yang pernah anda sampaikan sebelumnya yaitu : Bertemunya dua kemaluan, Sekalipun dia tidak ejakulasi (keluar mani). Jadi disini TIDAK terjadi ejalukasi, maksudnya hanya sekedar menempel atau bertemunya dua kemaluan itu saja, tanpa ada ejakulasi atau kenikmatan. Kalau sampai terjadi ejakulasi, itu hukumnya sudah jelas, itu wajib mandi. Sedangkan yang saya tanyakan adalah Bagaimana status hukumnya bila menempel tapi tidak ejakulasi? Apakah juga wajib mandi? Bagimana membedakannya antara mazi dan mani bagi wanita? 3. Seorang wanita mendatangi kemaluannya dengan suatu alat yang berbentuk kemaluan laki-laki, apakah wanita tersebut wajib mandi atau tidak ? dan apa dalilnya. # Idem 4. Sejauh mana batas-batas yang wajib dibasuh ketika mandi wajib, baik bagi wanita maupun laki-laki, terutama pada bagian-bagian kubul maupun dubur, dan apa dalilnya. # Ke seluruh tubuh, termasuk kubul maupun dubur. Dalilnya: Aisyah r.a. berkata, Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci KEMALUANNYA
[keluarga-islam] Re: Penyebab Mandi Wajib
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Wandy, saya juga mau ikutan tanya. Mohon maaf bilamana agak parno, kata ulama kalau sedang membicarakan fiqih harus jelas jangan lagi berfikir parno. Anda menulis pada point 2 yang menjadikan al-ghaslu wajib dikerjakan sbb : Bertemunya dua kemaluan (senggama), Sekalipun dia tidak ejakulasi (keluar mani). Bagimana kalau misalkan ada kasus terjadi sbb : 1. Mayat dari seorang wanita kemaluannya didatangi oleh kemaluan laki- laki atau sebaliknya, siapakah yang diwajibkan mandi, kedua-duanyakah atau salah satu saja?? dan apa dalilnya. 2. Kemaluan laki-laki dalam keadaan terpotong dari tubuhnya, sedangkan laki-laki tersebut masih hidup, kemaluannya itu didatangi ke kemaluan wanita, siapakah yang wajib mandi dalam hal ini, kedua- duanya atau salah satu saja dan apa dalilnya.?? 3. Seorang wanita mendatangi kemaluannya dengan suatu alat yang berbentuk kemaluan laki-laki, apakah wanita tersebut wajib mandi atau tidak ? dan apa dalilnya. 4. Sejauh mana batas-batas yang wajib dibasuh ketika mandi wajib, baik bagi wanita maupun laki-laki, terutama pada bagian-bagian kubul maupun dubur, dan apa dalilnya. terima kasih atas kesediannya untuk menjawab mudah-mudahan pertanyaan saya bermanfaat sebagai penambah ilmu. (hal-hal semacam ini biasanya dibahas pada kitab-kitab fiqih mazhab yang besar-besar dalam bab mas'alun atau tambihun) wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Pada asalnya makna al-ghaslu (mandi wajib) adalah meratakan (air) ke badan dengan cara mandi. Adapun menurut syariat adalah meratakan air yang suci ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus. Dalil yang mendasari pensyariatannya adalah firman Allah, Dan jika kamu junub, maka mandilah. (Q.S. al-Maidah:6) Ada beberapa hal yang menjadikan al-ghaslu wajib dikerjakan. 1. Apabila keluar mani disertai rasa nikmat. Hal ini berdasarkan riwayat yang berasal dari Ali, Dulu aku adalah adalah laki-laki yang biasa mengeluarkan madzi Lendir/cairan lengket yang keluar dari kemaluan karena dorongan syahwat., maka aku menanyakannya kepada Rasulullah. Beliau bersabda, Jika mengeluarkan madzi, cukup berwudhu, jika mengeluarkan mani, wajib mandi.. Ahmad (no. 871, 895,980), Ibnu Majah (no. 504), dan Tirmidzi (no. 114) dan menshahihkannya Dalam riwayat Ahmad, Jika cairan (itu keluarnya) terpancarkan, maka mandilah karena junub, jika tidak terpancar, maka tidak perlu mandi. Ahmad (no. 849). 2. Bertemunya dua kemaluan (senggama), berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah, beliau bersabda, Jika dia (laki-laki) telah duduk `di antara empat cabangnya (perempuan)' Kinayah dari farji wanita. kemudian bersungguh-sungguh (memasuki)nya Kinayah dari berjimak., maka telah wajib mandi. Muttafaq `Alaihi Bukhari (no. 287) dan Muslim (no. 348). Dalam riwayat Muslim dan Ahmad Ahmad (no. 8369). terdapat tambahan, Sekalipun dia tidak ejakulasi (keluar mani). Di samping itu, berdasarkan hadits dari `Aisyah, dia berkata, Rasulullah bersabda, Jika khitan (zakar) telah menyentuh khitan (farji), maka telah wajib mandi. Malik (no. 104) dan ini lafaznya-, Tirmidzi (no. 109). Begitu pula riwayat dari `Aisyah bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang laki-laki yang menyetubuhi isterinya kemudian timbul rasa malas, sementara `Aisyah sedang duduk (di situ), maka Rasulullah bersabda, Sungguh aku dan dia ini (Aisyah) melakukan hal itu pula, kemudian kami mandi. Riwayat Muslim Muslim (no. 350). 3. Ketika orang yang kafir masuk Islam, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Qais bin Ashim bahwa dia datang kepada Rasulullah untuk berislam, maka Nabi memerintahkannya mandi dengan air dan daun bidara. Diriwayatkan oleh al-Khamsah kecuali Ibnu Majah. Tirmidzi (no. 605), Abu Dawud (no. 355), Nasa'i (no. 188), Ahmad (no. 20088). Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Tsumamah bin Utsal masuk Islam, maka Nabi berkata, Bawalah dia ke tembok (tempat) Bani Fulan dan suruh dia mandi. Ahmad (no. 7977). 4. Keluarnya darah haidh dan nifas sebagaimana firman Allah, Apabila mereka (istri-istri kalian) telah suci, maka campurilah mereka. (Q.S. al-Baqarah:222) Juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh `Aisyah bahwa Fatimah binti Hubaisy mengalami istihadhah, lalu bertanya kepada Nabi. Beliau bersabda, Itu adalah urat (adzil yang pecah), bukan haidh. Jika datang haidhmu, maka tinggalkan shalat, dan jika telah selesai, maka mandilah dan shalatlah. Riwayat Bukhari. Bukhari (no. 314), Muslim (no. 333), Tirmidzi (no. 125). Dan dari Ummu Salamah, dia berkata, Aku berkata kepada Nabi, `Wahai Rasulullah, aku adalah wanita yang berambut lebat. Haruskah aku menggerainya ketika mandi karena junub? -Dalam riwayat yang lain ada tambahan: `dan karena haidh'-. Nabi bersabda, Tidak, cukup bagimu menuangi kepalamu dengan air sebanyak tiga cidukan tangan. Riwayat
[keluarga-islam] Re: Makanan Bathin
Assalamu 'alaikum wr. wb. Subhanalloh... Wahhamdulillah... Wala ilaha Illalloh... Allohu Akbar... Ingat kota demak, jadi ingat kampung halaman... Masih banyak kitab-kitab peninggalan nenek moyang yang belum sempat diberesin... Tapi... bukankah haul dan maulid itu bid'ah..?? Bid'ah itu sesat, sesat itu dineraka tempatnya... :)) Robbana hablana min azwazina wazurriyatina qurrota a'yun... waj'alna lilmuttaqina imama... wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikum salam wr.wb., Mas Yusa, Berbahagialah ... berbahagialah senantiasa bagi orang-orang yang senantiasa bisa dekat dengan para kekasih Allah. Semoga hati selalu memancarkan cahaya ... Saya ada maulidan dalam bentuk MP3 (terpecah beberapa file). Kalau berminat, Insya Allah saya bisa kirimkan via email. Kapan ke Demak, kasih tahu saya, ya ... Salam sayang, Hidayat From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yusa Sent: Thursday, February 16, 2006 11:40 AM To: Zawiya; Sabili; PmB; MD; KI; Huttaqi; DM Subject: [keluarga-islam] Makanan Bathin Assalamu'alaikum wr wb Dari haul Syeikh Abubakar bin Salim kmrn dikasih kitab al-Qur'an, buku manaqib beliau dan kitab wirid, tiap tahun dikasih buku! kata temanku yg pulang dari menghadiri haul Syeikh Abubakar bin Salim di Jakarta. Wah, jd pengen...Dikasih berapa, mas? Kalau dua aku minta satu ya!? Ndak, cuman dikasih satu masing2 orang, ndak boleh sama yg ngasih, katanya hanya buat yg hadir haul aja. Yo wis, aku pinjam duluya mas, aku copy dulu, ntar aku balikin! Ya...ya...wis bawa aja! kata temanku sambil membiarkan buku manaqib dan wirid Syeikh Abubakar bin Salim itu kubawa dan kuberikan pd istriku biar dia bawa. Oleh istriku, buku2 itu disimpannya dlm tasnya. Aku jd ingat setahunan yg lalu, saat itu aku juga ndak bisa hadir haul ini, niatku dulu sih tahun depan insya Alloh tp tahun ini ternyata aku msh blm hadir juga. Tahun dpn lagi insya Alloh... Kalau ndak salah ingat, tahun lalu di haul yg sama dikasih buku manaqib Sayyidy al-Faqih al-Muqoddam Muhammad bin Ali Ba'alawi. Aku tahu dari Habib Hasan al-Jufri saat aku menunjukkan buku manaqib tsb yg aku dpt dari Habib Muhsin Idrus al-Hamid yg beliau kirim via pos. Sebenarnya temanku yg minta aku cariin buku manaqib tsb, tp alhamdulillah karena dia aku jd punya buku manaqib Sayyidy al-Faqih al-Muqoddam. Sampai skrg aku blm selesai baca, buku itu msh dipinjem temanku, tuker2an buku! Terima kasih ya mas, sdh direkamkan mauidhoh hasanah dari Habib Umar bin Hafidz...kaset2 ini habis semua tho, mas? kataku sambil merapikan gulungan kabel ear-phones saat menerima alat perekamku yg aku titipkannya untuk direkamkan rangkaian acara2 haul. Aku bawain 2 bh kaset, masing2 sisi kaset bisa merekam sampai 1an jam, jd total 4an jam untuk 2 bh kaset. Kaset yg itu (sambil menunjuk kaset yg ada di luar perekam) rekaman di jalan Siaga, yg di dalam rekaman haul minggu. Ya mas, matur nuwun banget... Kamis malam aku sama Mahfud mau ke Solo naik motor boncengan, Habib Umar bin Hafidz dari UGM ada acara habis Maghrib di Solo, ikut ndak? Kalau ikut cari barengan... Di Solo ya? Pengen hadir sih tp aku msh bingung... Habis acara langsung pulang...! sambung temanku. Kami ngobrol sebentar, lalu aku pamit pulang sebab kulihat istriku yg baru saja aku jemput dari pulang kerja gelisah (mungkin capek plus lama nunggu temenku keluar saat aku ketok2 td) di atas motorku yg kuparkir di depan rumah temanku ini. Solo...Solo...aku msh pengen hadir tp sptnya aku ndak bisa hadir. Kalau ini ndak bisa ya insya Alloh msh ada beberapa hari lagi Habib Umar bin Hafidz ada acara di Pekalongan dgn Syeikh Asrori, haul Hubabah Khodijah, hari itu hari minggu jd aku ndak perlu ijin dari pabrik tempat kukerja. Kalau ndak khilaf, tahun lalu Habib Umar hadir di acara yg sama tp ndak di Pekalongan tp di Demak, juga dgn Syeikh Asrori. Sampai di rumah, aku tancapkan kabel penghubung dari speaker aktif ke alat perekamku, biar suaranya tambah keras, dan kubiarkan suara Habib Umar bin Hafidz menggema pelan di kamarku. Kudengarkan suara beliau yg memberikan maudhoh hasanah saat haul dgn tegas, dan serasa ndak ada titiknya, antar kalimat seakan sambung menyambung menjadi rangkaian yg indah dari Habib Umar. Aku kangen dgn suara itu, sdh setahunan aku ndak mendengarnya, terakhir saat di Demak. Meski ndak faham artinya tp aku senang mendengarkan nasehat2 beliau yg nanti bakal diterjemahkan dlm bahasa Indonesia. Kedua kaset itu blm kedengarkan semua, baru sepenggal sepenggal, aku msh menunggu waktu yg nyaman buat mendengarkan bersama istriku, dan anakku yg msh ada dlm kandungan istriku. Kata
Balasan: Re: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ?
Assalamu 'alaikum wr. wb. Saya jadi ingat berberapa minggu lalu seorang yang bernickname Ridwan pernah bilang : berbeda mutu pemahaman antara yang ngaji dari dasar2 dipengajian tradisional dengan yang ngaji lewat internet/milist atau bacaan2 dari buku. Tapi gpp Ridwan yang manapun ga jadi soal, itu nama yang sangat bagus walaupun copy paste dari nama pengurus syurganya Alloh swt. Nama putra saya juga Muhammad Ridwan, tapi dipanggilnya Dika, karena nama lengkapnya Dr. Muhammad Ridwan Randika. Oleh karena sebagai hamba Alloh kita harus mikir dulu mana-mana yang pantas dicopy dan mana-mana yang tidak. supaya pemahamannya ga cuma pemahaman copy paste... he..he..he.. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan [EMAIL PROTECTED] wrote: ya akhi, antum jangan terbawa perasaan bingung, begitulah dunia maya, ingat aja pesan sesungguhnya setiap amal bergantung dengan niatnya awalnya ana juga sempat bingung, namun ingat pesan guru tentang internet (dunia maya) maka ana jadi tenang kembali. wassalam iwan wandysulastra [EMAIL PROTECTED] menulis: Ane jadi tambah bingung lagi neh.. Sebenernye ente mau cari kebenaran atas berita yang ente kirim (Tentang Kitab Ihya'), atau ente mau cari dari mana selama ini ane dapet referensi buat bahan postingan sih, hehehe... Ane bukan pemikir, ane juga buka ulama, jadi apa yang ane kirim ke milist ini adalah hanya sekedar menyampaikan dari apa yang ane terima dan ane baca. Ngga usah binun-binun bang Iwan, kalo situs yang ente buka itu sama dengan postingan yg ane kirim... Berarti Situs yg ane baca waktu itu yang ngejiplak dari situs yg ente temuin, atau situs yang ente temuin itu yang ngejiplak dari situs yg ane baca, bukan begitu...? Kok jadi yang kaya gini sih yang malah diributin... Binun ane ama ente, hehehe... Salam Binun... --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan wrote: afwan deh, ane kebawa tulisan pak iwan (soalya ane juga pernah dipanggil iwan saat kecil dulu), dan ane udah buka situs itu dan ternyata emang benar ada kesamaan, bahkan titik komanya juga sama. Namun ane punya keyakinan kalau referensi pak wandy bukan dari situ. he..he..he..jadi malu nih, nama sama dan nama panggilan juga sama, gimana ya ngebayangin pas waktu antri panggilan, yang dipanggil pak iwan yang datang pak ridwan, yang dipanggil pak ridwan yang datang pak iwan. salam malu ridwan - Original Message - From: Muhammad Ridhwan Iwan To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, February 16, 2006 1:18 PM Subject: Balasan: Re: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ? ha..ha..ha..(sampai enek nih) yang mesti jawab itu saya kenapa pak ridwan yang jawab ? ha..ha.. lagi, makanya namanya jangan sama, bisa bingung kan...he.he.. wassalam iwan Ridwan menulis: iya pak wandy, saya tidak su'udzon koq, cuma menemukan beberapa kesamaan aja, saya salut sama pak wandy...he..he..he.. wassalam iwan - Original Message - From: wandysulastra To: Sent: Thursday, February 16, 2006 11:29 AM Subject: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ? Maaf, salah pak Iwan, hehehe...! Sumber saya bukan dari situ, disamping buku-buku yang saya punya, referensi yang saya dapat itu lebih keras dan lebih ekstrim, oleh karenanya banyak yang t idak saya cantumkan dalam postingan itu... Coba di cari lagi dengan baik! Semoga anda beruntung dan Allah membukakan pintu hati anda... :) Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan wrote: Dengan izin-NYA ana membuka situs al-islam dan menemukan beberapa kesamaan tulisan (yang diberi warna/tebal) dengan pendapat/komentar pak wandy. wassalam iwan sumber : http://www.alislam.or.id/lanjut.php?id=9_0_9_0_M MUKHTASHOR MINHAAJUL QAASIDIN(PENDAHULUAN) Pengantar Tulisan berikut adalah ceramah dari ustadz Farid Achmad Okbah, MA pada kegiatan Iktikaf di Masjid Al-Islam, Bekasi pada bulan Ramadhan 1426 H. Ceramah tersebut kemudian disadur ke dalam ; bahasa tulisan oleh redaksi. Pendahuluan Kitab Minhajul Qasidin merupakan kitab yang ditulis oleh Ibnul Jauzi sebagai ringkasan dari kitab Ihya Ulumuddin yang ditulis oleh Imam Ghazali. Imam Ghazali, setelah matang menjadi ahli filsafat, tapi kemudian merasa gersang, melakukan pengembaraan selama 11 tahun untuk mencari kematangan hatinya. Pengembaraannya menghantarkannya masuk ke dalam wilayah tasawwuf. Beliau kemudian menulis kitab dengan judul Ihyaa 'Uluumuddiin. Buku Ihyaa 'Uluumuddiin adalah buku yang memiliki perhiasan dan permata, tapi juga mengandung racun di dalamnya. Di samping itu, buku ini juga memiliki keunikan dalam sistematika penulisannya yang belum pernah dilakukan oleh para pendahulunya. Imam Ghazali
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Jual Beli Kucing (bukan Dalam Karung)
Jual Beli Kucing Assalamualaikum wr wb Mohon penjelasan Bapak tentang hukumnya berternak kucing untuk diperjual belikan. Saya pernah mendengar, menjual kucing dan memakan hasilnya dilarang oleh sekalangan ulama jaman dulu. Terima kasih atas penjelasan Bapak. Wassalamualaikum, Uci, Jakarta Sdr Uci, Kucing ada dua macam. Ada yang liar dan ada juga yang jinak. Yang jinak banyak dipelihara orang. Bahkan salah seorang sahabat Nabi SAW, nama aslinya tidak jelas lagi (diperselisihkan) memelihara kucing. Abu Hurairah yang dijuluki sebagai si penyantun/pemilik kucing kecil justru lebih dikenal karena dia didapati Nabi menggendong seekor kucing. Memelihara kucing adalah salah satu amalan terpuji. Bahkan Nabi bersabda bawa ada seorang wanita yang masuk ke neraka karena mengurung kucing, tidak memberinya makan dan tidak pula melepaskannya untuk mencari sendiri makan. Di sisi lain, ulama berbeda pendapat tentang memakan daging kucing. Imam Malik berpendapat bahwa makruh memakan daging kucing baik yang liar maupun yang jinak. Sedang dalam pandangan mazhab Hanafi dan mayoritas ulama, haram memakannya baik yang jinak maupun yang liar. Hal ini didasarkan Hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ibnu Majah melalui sahabat Nabi Jabir bin Abdillah, bahwa Nabis SAW melarang umatnya memakan kucing dan memakan harganya, karena dia melawan dengan taringnya. Hadis ini dinilai lemah oleh sementara ulama. Ada ulama bermazhab Syafi'i yang menilai bahwa kucing liar boleh dimakan dan yang jinak tidak. Nah jika Anda menganut pendapat Imam Malik, maka boleh-boleh saja memperjual belikan kucing baik sebagai binatang peliharaan maupun untuk dimakan. Berbeda dengan pendapat lain yang melarang memakannya, bahkan menggunakan uang hasil penjualannya. Hemat penulis, tidak ada salahnya membudidayakan kucing dan memperjual belikannya sebagai binatang peliharaan, bukan untuk bahan makanan. Ini karena Hadis Nabi SAW yang melarang memakan bintang bertaring cukup kuat untuk dijadikan dalil melarang memakannnya. Sedangkan pemeliharaan kucing dan memberi kasih sayang kepada bintang, sangat dibenarkan oleh Islam, dan praktik sahabat Abu Hurairah cukup jelas menunjang hal tersebut. Demikian. Wa Allah A'lam. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Mus'ab bin Umair : Syahid Mempertahankan Panji Islam
Mus'ab bin Umair Syahid Mempertahankan Panji Islam Mus'ab bin Umair lahir dan besar dalam keluarga kaya raya. Ia dimanjakan dengan kemewahan, kasih sayang dan perhatian dari kedua orangtuanya. Ia senantiasa menggunakan pakaian termahal dan sepatu paling modis yang hanya bisa dipenuhi oleh keluarga kaya dan paling berpengaruh. Sebagai pemuda, ia sangat dibanggakan oleh bangsa Quraisy. Bukan hanya karena ketampanan dan gayanya, melainkan juga karena kecerdasannya. Meski masih remaja, ia telah mendapatkan keistimewaan sehingga bisa menghadiri pertemuan-pertemuan yang digelar bangsawan Quraisy. Di antara penduduk Mekkah saat itu, isu yang tengah berkembang adalah mengenai Muhammad, yang dikenal di kalangannya sebagai Al Amin (yang dapat dipercaya) -- Muhammad menyatakan diri bahwa Allah telah mengirimnya sebagai pengirim kabar baik dan pemberi peringatan. Mus'ab mendengar bahwa Muhammad dan mereka yang percaya terhadap ajarannya tengah berkumpul di rumah Arqam, di dekat bukit Safa. Untuk memuaskan keingintahuannya, Mus'ab memutuskan untuk mendatangi rumah tersebut dengan sikap bermusuhan. Ia menemukan Rasulullah tengah mengajarkan pengikutnya tentang ayat- ayat Alquran dan mempraktikan sholat. Ia terpesona dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Kata-kata dalam Alquran telah memberikan kesan mendalam baginya. Sejak pertemuan pertamanya dengan Rasulullah, Mus'ab muda kemudian memutuskan dirinya menjadi pengikut Muhammad. Ia menjadi seorang Muslim. Pikiran tajam, keteguhan hati, kebulatan tekad, kefasihan, dan karakternya yang menawan kini ia tujukan untuk melayani Islam. Satu-satunya masalah Mus'ab ketika ia memutuskan masuk Islam adalah kesulitannya dalam menghadapi ibu tercintanya yang bernama Khunnas bin Malik. Sang ibu adalah wanita yang keras hati dan berkuasa. Ia menutupi kemuslimannya. Namun pada akhirnya, tabir pun tersingkap. Bangsa Quraiy geram mengetahui Mus'ab telah menjadi pengikut Muhammad. Mereka pun segera melaporkan hal ini kepada ibunda Mus'ab. Namun sebelum orang Quraisy tiba, Mus'ab memutuskan ia harus lebih dahulu menyampaikan kebenaran ini kepada sang ibu. Mendengarkan penjelasan anaknya, sang ibu yang begitu memanjakan puteranya ini menjadi sangat marah. Ia menarik Mus'ab ke sebuah sudut rumah dan mengikatnya. Mus'ab menjadi tawanan di rumahnya sendiri. Dengan menggunakan trik, Mus'ab akhirnya berhasil kabur dan bergabung bersama rombongan umat Muslim yang hendak pindah ke Abbyssinia dan menyeberangi Laut Merah menuju Afrika. Namun meski merasakan kedamaian dan keamanan di Negus, umat Muslim ingin kembali ke Mekkah dan bergabung bersama Rasulullah. Karena kerinduannya, ia pun menemui sang ibu. Peristiwa ini sangat menyedihkan bagi keduanya. Namun karena masing-masing tetap bertahan pada keyakinannya, maka pertemuan ini tetap tidak mempersatukan keduanya. Sang ibu bahkan mengusir Mus'ab dan menganggapnya bukan anaknya lagi. Mus'ab pun pergi dan meninggalkan segala kekayaan dan kemewahan yang selama ini ia nikmati. Ia menanggalkan segala kemewahan dan berpakaian layaknya orang biasa. Ia bertekad menggunakan segenap potensinya untuk mengembangkan ajaran Islam. Sepuluh tahun berlalu sejak Rasulullah mengenalkan ajaran Islam untuk pertama kalinya, namun sikap orang Quraisy tetap sama. Mereka masih memusuhi Islam dan bersikap kasar terhadap para pengikutnya. Suatu hari Rasulullah meminta Mus'ab untuk pergi ke Yasrib untuk mengajarkan Islam kepada beberapa orang yang telah menganut Islam. Ia juga diminta mempersiapkan Madinah sebelum umat Islam berhijrah kesana. Mus'ab dipilih Rasulullah untuk tugas ini dan ia terpilih dari sekian banyak sahabat yang jauh lebih tua darinya. Ia dipiliha karena ia memiliki wibawa lebih tinggi daripada sahabat yang lain. Selain itu, ia juga berasal dari kalangan bangsawan dengan perilakunya yang baik dan kecerdasannya. Pengetahuannya tentang ayat-ayat dalam Alquran dan kemampuannya untuk menyampaikannya dengan sangat indah telah menjadi salah satu alasan penunjukannya. Mus'ab datang ke Madinah dan menjadi tamu dari Saad bin Ibnu Zurarah dari suku Khawarij. Bersama-sama, mereka mendatangi umat dan mengajarkan Islam serta ayat-ayat suci Alquran. Lewat tangannya, banyak penduduk Yasrib yang kemudian memeluk Islam. Bahkan, Usaid bin Khuydar, tokoh yang begitu membenci Islam, berhasil diyakinkannya dan menjadi Muslim. Bukan hanya Usaid, Mus'ab juga berhasil mengislamkan Saad bin Muaz dan Saad bin Ubadah yang merupakan petinggi Yasrib. Dengan masuk Islamnya ketiga orang tersebut, banyak penduduk Yasrib yang merupakan pengikut ketiga orang ini mengikuti jejak pimpinan mereka. Kurang dari setahun sejak kedatangannya di Yasrib, Mus'ab kembali ke Mekkah bersama 75 Muslim lainnya. Ia kemudian terlibat dalam berbagai pertempuran, antara lain perang Badar. Dalam perang itu, ia bahkan berhadap-hadapan dengan saudaranya, Abu Aziz bin Umair. Pada perang Uhud, Rasulullah memanggil Mus'ab bin
[keluarga-islam] Re: Salafy ?
Assalamu 'alaikum wr. wb. Bantahan sih belum ada., soalnya yang mau bantah kapasitas keilmuannya harus diatas Imam Ath-Thurtusi, atau paling tidak harus selevel dengan beliau Imam Ath-Thurtusi, (ini imam dari mana yak, kok saya baru dengar namanya?) Hanya satu yang saya ingin buktikan, apakah Imam Ath-Thurtusi ini tingkat keilmuannya setara atau diatas Imam Al-Ghozali??? Kalau Keilmuannya masih dibawah Al-Ghozali, bagaimana mungkin orang yang ilmunya lebih rendah dapat menilai orang yang ilmunya lebih tinggi??? Maaf sekedar illustrasi : Orang gila di RS.Grogol saja, ada yang pandai menilai bahwa orang yang waras itu menurut penilaian orang gila itu sebetulnya dia itu gila, kata orang gila dirinyalah yang paling benar dalam kegilaannya. Tapi, Bagi kita yang waras, apakah bisa menerima penilaian seorang yang sudah jelas kita ketahui bahwa orang tersebut gila??? Jadi sekali lagi ditegaskan, untuk menilai sesuatu itu harus diketahui dulu bagaimana kapasitas orang yang menilai itu, minimal keilmuannya harus selevel dengan orang yang dinilainya. Kalau ternyata yang orang menilai itu ilmunya lebih rendah, bagaimana mungkin penilaiannya bisa menjadi benar dan objektif ??? Untuk menilai kapasitas ilmu dari seorang Imam, harus dibaca dulu berapa banyak beliau sudah mengarang kitab-kitab. Imam Al-Ghozali sudah mengarang lebih dari 200 judul kitab. Imam Ath-Thurtusi sudah mengarang berapa kitab? Saya tak punya refensi tentang biografi beliau. Mohon bagi yang sudah mengetahui supaya memberikan lampu neonnya. Supaya kita sama-sama ga menjadi gila seperti orang2 gila di RSOG.Grogol. he..he..he... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan [EMAIL PROTECTED] wrote: Ana copy paste dari http://salafy.or.id kemudian ana klik (link ke) Maktabah As Sunnah, yang ana lihat alamat web site-nya http://www.geocities.com/dmgto/ Terus terang ana ngeri membaca-nya, apalagi mempercayai-nya, namun tulisan ini telah terjadi bahkan sudah dibaca oleh banyak orang, adakah yang bisa memberi tanggapan/bantahan ? بس٠اÙÙ٠اÙرØ٠٠اÙرØÙÙ Imam Ath Thurtusi Membongkar Kedustaan Kitab Ihya' Ulumuddin Abu Fairuz [SALAFY 32/1420/1999/Ibrah] Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Tanya Dzikir,,
Assalamu 'alaikum wr. wb. MAs Budi, Apakaha anda yakin bahwa sepanjang hidupnya selama 63 tahun Rosululloh SAW HANYA berzikir 100 ?? Rosululloh SAW itu kekasih Alloh SWT, Orang yang paling dekat dengan Pencipta Seluruh alam jagad raya ini. Mohon pencerahannya, wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Budi Ari [EMAIL PROTECTED] wrote: Karena Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam bersabda, Barangsiapa yang bertasbih/mensucikan Allah di belakang setiap shalat wajib 33 kali, dan bertahmid/memuji Allah 33 kali, dan bertakbir/membesarkan Allah 33 kali, maka jumlahnya menjadi 99 kali. Kemudian ia menyempurnakan menjadi seratus dengan mengucapkan : Laa ilaHa illallaHu wahdaHu laa syariikalaHu laHul mulku wa laHul hamdu wa Huwa `alaa kulli syai-in qadiir Niscaya diampunkan kesalahan kesalahannya meskipun seperti buih di lautan (HR. Muslim 2/98, Ahmad 2/371, Ibnu Khuzaimah no. 750 dan Baihaqi 2/187, dari Sahabat Abu Hurairah ra.) Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote: kenapa 33x? kenapa ga 35x? atau 16x? atau 15x? On 2/11/06, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: Subhanalloh 33x , Alhamdulillah 33x Allohu akbar 33x kenapa kita berdzikir subhanalloh ? bukankah Alloh sudah maha suci dan tidak perlu lagi disucikan ? kita berdzikir Allohu akbar,dengan melihat keadaan alam dan kesempurnaan alam ,pertanda kebesaran kekuasaan dan kelimuan,dan kesempurnaan Gusti Alloh,sehingga terucap Alloh maha besar atas segalanya kita berdzikir Alhamdulillah , menandakan rasa syukur yang tidak terkira atas semua nikmat yang tidak terkira selama ini yang sedang, telah dan akan kita rasakan, lalu mengapa subhanalloh ??? silahkan disharing lampu neonnya rekan-rekan wassalam knC..Alhamdulillah Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group keluarga-islam on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga' (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari] - Yahoo! Autos. Looking for a sweet ride? Get pricing, reviews, more on new and used cars. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ?
Kitabullah. Jangan mudah termakan puji-pujian atau hina-hinaan manusia, nilai keselarasan dengan Kitabullah itu patokan kita. Jadi ajaran Imam Ath-Thurtusi dan Imam Ghazali pelajari baik-baik bandingkan dengan Kitabullah kalau benar ambil kalau salah tinggalkan. Anggaplah benar Imam Ghazali Juru sesat Anggaplah benar Imam Thurtusi Juru Selamat Atau sebaliknya. Toh, dengan sumber (kitabullah dan sunnah) kita berpegang mana yang benar dan mana yang sesat. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mukminin sebelum kami. Semoga kita lebih adil memahami para tokoh sebagaimana mereka mempertahankan nilai-nilai Islam sebagaimana ZAMAN YANG MEREKA HADAPI. Semoga kita lebih bijak dalam memahami nilai-nilai Islam sesuai dengan ZAMAN YANG KITA HADAPI. Wassalam Anut --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Bantahan sih belum ada., soalnya yang mau bantah kapasitas keilmuannya harus diatas Imam Ath-Thurtusi, atau paling tidak harus selevel dengan beliau Imam Ath-Thurtusi, (ini imam dari mana yak, kok saya baru dengar namanya?) Hanya satu yang saya ingin buktikan, apakah Imam Ath-Thurtusi ini tingkat keilmuannya setara atau diatas Imam Al-Ghozali??? Kalau Keilmuannya masih dibawah Al-Ghozali, bagaimana mungkin orang yang ilmunya lebih rendah dapat menilai orang yang ilmunya lebih tinggi??? Maaf sekedar illustrasi : Orang gila di RS.Grogol saja, ada yang pandai menilai bahwa orang yang waras itu menurut penilaian orang gila itu sebetulnya dia itu gila, kata orang gila dirinyalah yang paling benar dalam kegilaannya. Tapi, Bagi kita yang waras, apakah bisa menerima penilaian seorang yang sudah jelas kita ketahui bahwa orang tersebut gila??? Jadi sekali lagi ditegaskan, untuk menilai sesuatu itu harus diketahui dulu bagaimana kapasitas orang yang menilai itu, minimal keilmuannya harus selevel dengan orang yang dinilainya. Kalau ternyata yang orang menilai itu ilmunya lebih rendah, bagaimana mungkin penilaiannya bisa menjadi benar dan objektif ??? Untuk menilai kapasitas ilmu dari seorang Imam, harus dibaca dulu berapa banyak beliau sudah mengarang kitab-kitab. Imam Al-Ghozali sudah mengarang lebih dari 200 judul kitab. Imam Ath-Thurtusi sudah mengarang berapa kitab? Saya tak punya refensi tentang biografi beliau. Mohon bagi yang sudah mengetahui supaya memberikan lampu neonnya. Supaya kita sama-sama ga menjadi gila seperti orang2 gila di RSOG.Grogol. he..he..he... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan ridwan@ wrote: Ana copy paste dari http://salafy.or.id kemudian ana klik (link ke) Maktabah As Sunnah, yang ana lihat alamat web site-nya http://www.geocities.com/dmgto/ Terus terang ana ngeri membaca-nya, apalagi mempercayai-nya, namun tulisan ini telah terjadi bahkan sudah dibaca oleh banyak orang, adakah yang bisa memberi tanggapan/bantahan ? èóàçÃÂÃÂàçÃÂñÃshy;ààçÃÂñÃshy;ÃÂàImam Ath Thurtusi Membongkar Kedustaan Kitab Ihya' Ulumuddin Abu Fairuz [SALAFY 32/1420/1999/Ibrah] Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Kontroversi Karikatur Bermula dari Proyek Buku Anak
Kontroversi Karikatur Bermula dari Proyek Buku Anak Karikatur di Jylland Posten telah berubah dari sebuah lelucon menjadi sesuatu yang sungguh tak layak lagi untuk ditertawakan. Pria yang menempatkan Denmark ke dalam krisis internasional itu tengah duduk di atas kursi nyamannya di ruangan dapur, ketika kru Del Spiegel Jerman menyambangi rumahnya. Ia duduk terdiam, seperti sedang berpikir atau malah bingung. Kare Bluitgen, lelaki itu, telah merampas kenyamanan tidur para duta besar termasuk kepala pemerintahan negerinya. Dalam sepekan terakhir, duta besar Arab Saudi ditarik pulang dari Kopenhagen. Sementara Senin lalu, koran Denmark yang menampilkan karikatur tersebut, Jyllands-Posten menerima ancaman bom. Di Gaza, tentara Palestina membuat keributan di depan kantor Uni Eropa. Bendera negerinya dibakar dimana-mana, di negara dari segenap penjuru mata angin. Ia dan negaranya tiba-tiba menjadi musuh utama umat Islam se-dunia. Semua bermula ketika Bluitgen ingin mengenalkan Islam kepada anak- anak Denmark. Pria periang berusia pertengahan 40-an tahun ini, adalah salah satu pengarang tersukses Denmark yang banyak menelurkan buku-buku cerita anak. Ia pernah berkelana di sejumlah negara dunia ketiga, sebelum akhirnya memutuskan tinggal di distrik multietnis Norrebro di Copenhagen. Saat memulai penggarapan bukunya, ia mengalami kesulitan menemukan ilustrator untuk menggambar ilustrasi di bukunya. Islam melarang penggambaran sang Nabi, namun karena Denmark adalah negara sekular dan Bluitgen memiliki maksud baik, maka proyek itu diputuskannya untuk terus berjalan. Langkahnya didukung Flemming Rose, editor budaya di koran terbesar di Denmark, Jyllands-Posten. Ia mengumumkan semacam sayembara karikatur tentang Nabi Muhammad SAW. Dia bilang, dia ingin melihat ''Seberapa dalam kepalsuan sensor diri publik Denmark.'' Sebanyak 40 karikaturis Denmark dihubungi, dan 12 di antaranya mengirimkan karyanya. Karya- karya inilah yang kemudian dibeber di edisi akhir pekan koran itu di Bulan September 2005. Gambarnya beragam. Ada karikaturis yang tengah berusaha menggambar wajah nabi, ada gambar lelaki bertanduk setan, dan ..gambar pria bersorban menyerupai bom di kepalanya. Pekan pertama, aman-aman saja. Pekan berikutnya, gelombang demonstrasi terjadi di Denmark, setelah Imam Ahmed Abu Laban, tokoh Muslim di Copenhagen dan Aarhus diwawancarai wartawan dan menyatakan keberatannya. Ia juga melayangkan surat protes ke Perdana Menteri Denmark, Anders Fogh Rasmussen. Oktober 2005, 10 negara Islam melayangkan surat protes kepada pemerintah Denmark. Di dalam negeri Denmark, sutuasi sebetulnya sudah stabil, setelah 21 duta besar dikumpulkan dan mengadakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh Muslim setempat. Koran itu pun akhirnya meminta maaf pada Muslim Denmark. Ratusan kaum muda Denmark turut mendukung upaya ini, dengan membentang spandung bertuliskan SORRY di jalan-jalan utama Copenhagen. Namun dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 10 Januari, karikatur ini diterbitkan ulang di Norwegia. Dua puluh hari kemudian, 1 dan 2 Februari, koran-koran di Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol secara serempak memuat karikatur yang sama. Kaum Muslim di se-antero dunia pun beraksi. Di Indonesia, ratusan massa mendatangi kantor duta besar Denmark dan kunsulatnya di Jakarta dan Surabaya. Beberapa negara di Timur Tengah memboikot produk-produk asal Jerman. Bahkan, demonstrasi di Afghanistan sampai memakan korban jiwa. Pada saat bendera Denmark dibakar dimana-mana empat bulan kemudian, buku dongeng anak-anak tentang Muhammad karya Kare Bluitgen diterbitkan. Namun, tak banyak yang antuasias pada buku tersebut. Perhatian dunia kadung tersedot pada karikatur yang 'keluar pakem' itu. Hukum Internasional: Saling Menghormati Agama Krisis global -- demikian BBC Online menamai -- akibat pemuatan karikatur yang dianggap melecehkan nabi Muhammad SAW membuahkan hikmah lain. Para petinggi negara dan organisasi Muslim menyerukan pembuatan undang-undang internasional yang melarang publikasi yang bertujuan menghina nilai ataupun simbol keagamaan. ''PBB harus meluluskan resolusi yang mewajibkan semua negara untuk saling menghormati agama dan semua simbol yang berkaitan dengan agama. Hampir sama dengan undang-undang anti Semit,''ujar Abdelaziz Belkhadem, menteri dalam negeri Aljazair yang kini menjadi personal representative Presiden AbdelAziz Bouteflika. Ia menuduh negara-negara Eropa telah menerapkan standar ganda dalam menghadapi masalah ini. ''Hukum Eropa telah melarang penghinaan terhadap menteri dan anggota pemerintahan namun mereka memperkenankan tindakan meleluconkan tokoh suci yang dihormati miliaran orang Islam,''ujar Belkhadem. Di Maroko, Saad Al-Din Al-Othmani, Sekjen Islamic-Leaning Justice and Development Party menyuarakan hal yang sama. Ia menyatakan pentingnya sebuah piagam internasional terkait dengan upaya saling menghargai agama dan pendirian seseorang. ''Kami,
[keluarga-islam] Visualisasi Nabi Dilarang, Karena...
Visualisasi Nabi Dilarang, Karena... Visualisasi sosok Nabi Muhammad SAW dikhawatirkan akan menimbulkan kontraproduktif dengan apa yang diajarkannya, yaitu pengesaan Allah. ''Karena dia mempunyai kekhususan, kalau digambarkan, pasti tidak akan bisa menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Itu prinsip yang disepakati umat Islam di seluruh dunia,'' ujar KH Ma'ruf Amin, ketua Komisi Fatwa, Majelis Ulama Indonesia, kepada Republika, Selasa (7/2). Menurut Ma'ruf, memang Muhammad SAW adalah manusia, tapi bukan manusia biasa. Bila digambarkan, akan mengurangi keutuhan yang digambarkan dalam Islam. ''Ada sisi-sisi lain yang mungkin tidak bisa digambarkan,'' ujarnya. Ia juga melihat dari sisi akibat. Penggambaran sosok Nabi SAW bisa mengarah pada penghinaan atau bahkan pengkultusan yang berlebihan. Kemudian orang bisa menyembah gambar. ''Itu bagian yang juga menjadi hal yang tidak bisa seperti Nabi yang lain digambarkan atau dibuat patung,'' tambahnya. Selain tidak boleh digambarkan, katanya, juga tidak boleh ada pemujaan. Hanya Allah yang layak dituhankan, bukan penyampai wahyu-Nya. Ia mengaku, secara nash memang tidak ada ayat Alquran yang secara spesifik mengatur hal ini. ''Tapi ada isyarat-isyarat yang mengarah kepada tidak boleh adanya visualisasi dan penggambaran,'' ujarnya. Misalnya, dalam surat Al Hujurat ayat 2 yang artinya, ''Hai orang- orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kemu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.'' ''Jelas sekali dalam ayat tersebut dilarang kita memanggil Nabi seperti kita memanggil teman yang lain, memperlakukan Nabi seperti kita memperlakukan teman yang lain, termasuk memvisualisasikan Nabi seperti manusia biasa. Itu yang saya maksud jangan menggambarkan nabi seperti kita.'' ''Karena dikhawatirkan akan memunculkan pengultusan dan pemujaan terhadap Nabi Muhammad SAW. Selain itu, visualisasi figur Rasulullah SAW, dikhawatirkan tidak akan mempu menggambarkan pribadi dan figur Rasulullah SAW yang sesungguhnya,'' kata ahli tafsir Indonesia, Prof Dr HM Quraish Shihab. Menurut dia, visualisasi figur Rasulullah SAW tidak menutup kemungkinan adanya pelecehan. ''Itu dasarnya. Karena bayangkan kalau digambar bisa jadi gambarnya lantas tersebar, mudah diinjak-injak orang. Bisa jadi gambar itu tidak seuai benar dengan apa yang sebenarnya. Karena itu, bisa jadi kalau difilmkan orang yang memerankan figur Nabi dalam film kemudian melakukan hal-hal yang tidak sesuai perilaku Rasulullah SAW. Maka untuk menghindari itu semuanya, lantas dilarang gambar itu,'' tegasnya, Selasa (7/2). Menurut Quraish, untuk memvisualisasikan gambar Nabi Muhammad SAW dalam kondisi yang baik saja dilarang, apalagi yang terjadi di media massa di Denmark dan sejumlah negara di Eropa itu justru untuk melecehkan Rasul. Ketika ditanya kenapa dalam agama Nasrani ada gambar Nabi Isa kenapa dalam Islam tidak boleh ada gambar Nabi Muhammad SAW, menurut Quraish sebenarnya dalam Islam gambar Nabi Isa pun dilarang. ''Karena kemungkinan unsur pelecehannya ada. Bukan hanya Nabi Isa tapi semua nabi-nabi tidak boleh digambar.'' Quraish menjelaskan, gambaran Rasulullah SAW sebetulnya ada dalam hadis. Dirawikan oleh banyak sahabatnya, antara lain wajahnya bulat, rambutnya hitam sampai diujung telinga, alisnya tebal, diantara alisnya ada urat yang nampak, kalau marah matanya bulat sangat hitam, hidungnya mancung, giginya rapih. Kendati begitu, visualisasi Muhammad SAW, sesuai ijtihad ulama, tetap dilarang. ''Dasar pelarangan itu adalah sadduzzaro'i, menutup kemungkinan lahirnya sesuatu yang buruk,'' tambahnya. Hal yang sama diamini ahli tafsir lain, Dr Suhairi Ilyas. Menurut Suhairi yang mendalami ilmu tafsir di Islamic University Madinah, Arab Saudi dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), para ulama sepakat mengatakan Nabi Muhammad SAW adalah orang yang agung dan sempurna. ''Karena tidak mungkin memberikan gambar yang sempurna terhadap orang yang agung dan sempurna seperti Rasulullah SAW. Jadi, pelarangan ini semata-mata supaya tidak ada pengultusan yang akan membawa kepada kemusyrikan.'' Pandangan senada dijelaskan Direktur Program Psca sarjana Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, Dr KH Didin Hafidhuddin MSc. Ia menegaskan, ''Secara umum tidak boleh melakukan visualisasi untuk Nabi. Khawatir nanti disembah orang dan ini sangat membahayakan,'' jelasnya. Menurut dia, bukan tidak mungkin bila gambar Rasulullah SAW dimunculkan, nantinya akan terjadi pengultusan dan pemujaan. ''Artinya akan menjadi kontraproduktif dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW sendiri,'' jelasnya. Rasulullah SAW mengajarkan bahwa penyembahan itu adalah kepada Allah SWT, bukan kepada manusia. Bahkan Rasul pun menyatakan di dalam Alquran surat Al-Kahfi, Qul innama ana basyarummislukum yuuha
[keluarga-islam] Yaman Tahan Tiga Wartawan karena Kartun yang Menghina Nabi
Senin, 13 Februari 2006 8:12:00 Yaman Tahan Tiga Wartawan karena Kartun yang Menghina Nabi Sanaa-RoL-- Yaman menahan tiga wartawan dan memburu seorang lagi setelah menutup surat kabar mereka karena menerbitkan kartun-kartun yang menghina Nabi Muhammad, kata sejumlah pejabat, Ahad. Negara Arab itu telah menutup tiga penerbitan yang menyiarkan kartun tersebut -- al-Hurriya, Yemen Observer dan al-Rai al-Aam -- dan mengajukan kasus mereka ke pengadilan. Pejabat-pejabat itu mengatakan, mereka yang ditahan itu adalah Mohammad al-Asaadi, pemimpin redaksi surat kabar berbahasa Inggirs Yemen Observer, Akram Sabra, redaktur pelaksana mingguan al-Hurriya, dan Yehiya al-Abed, pewarta al-Hurriya. Pengadilan juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi pemimpin redaksi al-Rai al-Aam, Kamal al-Aalafi. Perhimpunan wartawan Yaman mendesak pembebasan wartawan-wartawan itu dan pembatalan surat keputusan penutupan surat kabar mereka karena langkah-langkah ini tidak diperintahkan oleh pengadilan. Penerbitan ulang gambar itu adalah dalam rangka menanggapi apa yang telah diterbitkan surat kabar Denmark dan memberi tahu publik mengenai penghinaan terhadap Nabi, kata perhimpunan itu dalam sebuah pernyataaan. Gambar-kambar kontroversial itu, yang pertama kali muncul di sebuah surat kabar harian Denmark pada September, telah membuat marah masyarakat muslim di seluruh dunia. Umat Islam menganggap gambar-gambar Nabi sebagai penghinaan. Kartun- kartun itu, yang salah satunya menunjukkan Nabi Muhammad memakai sorban seperti bom, menyulut gelombang amarah yang ditandai dengan pembakaran kedutaan-kedutaan besar Denmark dan seruan kelompok garis keras agar prajurit Denmark di Irak diserang. Jumat, perwakilan-perwakilan diplomatik Denmark dan Inggris di Teheran diserang batu dan bom bensin. Protes-protes keras di berbagai negara Islam atas kartun-kartun itu sejauh ini juga telah menewaskan belasan orang. reuters/ant/fif Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Karikatur Nabi Upaya Barat Mengembalikan Zaman Jahiliyah
Minggu, 12 Februari 2006 19:30:00 Karikatur Nabi Upaya Barat Mengembalikan Zaman Jahiliyah Padang-RoL -- Ketua MPR-RI, H Hidayat Nurwahid menyatakan, pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW pada satu media massa di Denmark adalah satu bentuk upaya negara Barat mengembalikan zaman jahiliyah di dunia saat ini. Masalah ini bahkan mencuat saat ummat Islam dunia menyambut Tahun Baru Hijriah sebagai zaman yang beradab dan saling menghormati, namun justru dibalas pihak Barat dengan memunculkan kondisi jahiliyah, ujarnya dalam Tablik Akbar penutupan Muswil DPW PKS di Padang, Minggu. Ia menyatakan, karikatur itu sekaligus bukti diciderainya klaim Barat sebagai bangsa yang beradab, maju, menjunjung HAM dan menghargai fluralisme yang selama ini digembar-gemborkan barat. Kenyataan yang terjadi saat ini, tambahnya, Barat justru ingin mengembalikan zaman jahiliyah yang tidak menghormati HAM dan fluralisme kepercayaan umat beragama. Karena itu wajib dan pantas umat Muslim dunia melakukan gelombang protes besar-besaran terhadap pemuatan karikatur tersebut karena jelas-jelas bertentangan dengan fluralisme penghormatan kepercayaan beragama di dunia, tegasnya. Pemerintah Indonesia sendiri telah menyatakan protes keras atas karikatur ini dan menempatkan para pelaku pembuatan dan pemuatan karikatur itu sebagai tersangka yang harus diadili, tambahnya. Ditanya tentang telah ada permohonan maaf pemerintah Denmark, Nurwahid menyatakan, permohonan itu harus tulus dan dibarengi komitmen Barat untuk tidak mengulangi prilaku melanggar kebebasan pers, tidak melecehkan HAM dan agama orang lain serta berani memberi hukuman kepada orang yang membuat karikatur tersebut. Jika itu dilakukan Barat, saya kira cukup bagi umat muslim untuk menerimanya, ujarnya. Ia menambahkan, peristiwa ini juga harus menjadi pelajaran penting bagi dunia barat bahwa klaim nereka sebagai bangsa yang menghormati HAM dan keyakinan umat beragama telah mereka ciderai sendiri. antara/pur Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Permintaan Maaf Negara Barat Harus Dibarengi Komitmen tidak Mengulangi
Minggu, 12 Februari 2006 19:29:00 Permintaan Maaf Negara Barat Harus Dibarengi Komitmen tidak Mengulangi Padang-RoL -- Ketua MPR Dr Hidayat Nurwahid, mengatakan permintaan maaf Negara Eropa atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW harus dilakukan dengan tulus, dan dibarengi dengan komitmen tidak akan mengulangi lagi. Jika itu dipenuhi semua baru cukup bagi umat Islam menerima permintaan maaf itu dengan tulus, kata Hidayat Nurwahid pada acara tablik akbar Hijrah dan Masa Depan penutupan Muswil PKS I di Padang, Minggu. Pernyataan itu disampaikannya terkait media Eropa ramai-ramai memuat kartun Nabi Muhammad SAW pada majalah dan koran mereka, suatu tindakan yang tidak diterima masyarakat Islam dunia. Bahkan pemuatan yang sama juga dilakukan oleh media di Negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Italy, Belanda dan Spanyol, juga di Roma yang ikut-ikutan memuat kartun Nabi Muhammad SAW. Ia juga mengecam tindakan harian beraliran konservatif Die Wild di Berlin menampilkan kartun Nabi Muhammad SAW yang mengenakan surban berbentuk dinamit yang akan meledak justru dimuat di halaman depan. Mereka memuat karikatur itu dengan cara berlindung di balik kebebasan pers, namun justru mereka yang melanggar HAM, katanya. Lebih jauh dia mengatakan, selama ini Negara Eropa mengklaim bahwa mereka menghormati HAM, sangat toleran terhadap agama lain dan menghormati pluralisme tapi justru mereka malah menciderainya, terbukti atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad itu. Negara Barat itu, kata dia, sudah saatnya mencontoh pers Indonesia yang mampu mengelola kebebasan pers dan tidak melanggar HAM atau menciderai keyakinan umat dan tokoh agama. Di Indonesia kebebasan pers bisa dilakukan dengan cara-cara terhomat dan bermartabat, katanya. Ia menambahkan, masalah pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW itu, sebagai sarana untuk memperkokoh solidaritas umat, mampu menahan diri untuk tidak terjebak provokasi hingga bertindak anarkis. Apalagi mensweeping atau menculik bangsa asing, itu sangat tidak disetujui sebab Islam adalah agama mulia yang mengedepankan perdamaian, katanya. antara/pur Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: pertanyaan dari seorang yang bukan penganut agama tertentu.
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Raden, Kalo' anda belum berani menjawab pertanyaan rekan sampeyan yang katanya atheis di milis sebelah, Insya Alloh saya mencoba menjawabnya. Tolong anda forward jawaban saya kepada rekan sampeyan itu, jawaban saya yang berwarna biru di bawah ini. Semoga bermanfaat. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Raden Fattah [EMAIL PROTECTED] wrote: mohon maaf jika sekali lagi saya memposting tulisan orang lain dari kampung milis sebelah. semoga bermanfaat untuk kita berintrospeksi diri. wassalam fattah ;-) Saudara Ferry dan Saudara Ngestoe Rahardjo yg saya hormati. Sebelumnya perkenalkan nama saya Budi Suparlan, saya ini bukan penganut agama tertentu, saya hanya berprinsip dalam hidup yang penting berbuat baik terhadap sesama manusia, dan tidak berbuat hal yang dapat menyakiti orang lain. saya percaya karma, saya jg percaya konsep Ketuhanan itu ada, walaupun tidak seperti Tuhan agama tertentu. Walaupun saya tidak beragama, tetapi saya senang mengamati hal2 yang berkaitan dengan pandangan orang2 tentang agama, baik yg pro maupun yg kontra. Saya sangat senang dan tertarik membaca ulasan saudara sekalian tentang topik karikartur Nabi ini, ulasan saudara Ferry tentang pandangan umat Islam terhadap karikartur, dan pandangan saudara Ngestoe Rahardjo yg sangat mendalam mengenai masalah ini. Benar seperti dikatakan saudara Ngestoe, bahwa sebaiknya semua pihak termasuk pihak umat Islam sendiri introspeksi diri mengenai hal ini, Saya jg bersimpati terhadap umat Islam seperti ajakan saudara ferry, namun hal itu sebatas jika umat Islam tidak bersikap anarkis. Saudara Ferry, disini saya ingin menuliskan beberapa kejadian dan pertanyaan yang mungkin jg bisa digunakan sebagai bahan introspeksi jg, semoga berguna. ~Dari semua agama yg saya tahu, kenapa sepertinya agama Islam seperti paling gampang melakukan kekerasan? ketika ada yg salah mengutip ajaran Islam, umat Islam dapat dengan mudah membakar rumahnya, memberikan fatwa mati, mengejar2 dll. Sedangkan jika saya lihat agama lain mungkin hampir tidak ada yg mengandalkan kekerasan, apalagi menghukum mati orang lain. Saya pernah melihat tayangan di TV tentang Aliran Eden, ketika beberapa petinggi agama yg agama ikut dicampur adukkan Eden diwawancarai, Petinggi Islam ( saya lupa namanya ) terlihat marah sekali bahkan seperti ingin mengutuk, petinggi Kriten dengan tenang hanya berkata, iya itu salah, tetapi Tuhan saja selalu memberi maaf, kenapa kita tidak? Petinggi agama lainnya juga kurang lebih sama seperti petinggi Kristen, knp bisa begitu? Jawab :Siapa bilang Agama Islam paling gampang melakukan kekerasan?Anda jangan pukul rata antara Agama dengan PEMELUK Agama.Agama Islam tidak mengajarkan kekerasan, yang ada adalah OKNUM pemeluk Agama Islam Melakukan Kekerasan. Jadi sekali lagi jangan dipukul rata ya.Saya ambil contoh George Bush melakukan kekerasan di Irak dan sebagian besar belahan dunia ini, beliau beragama kristen, apakah itu berarti Agama Kristen melakukan dan mengajarkan kekerasan? Petinggi Islam Marah ?? Marah itu tidak sama dengan melakukan kekerasan, wajar toh marah karena komunitas Eden mengaku pemeluk agama Islam bukan pemeluk agama lain, dan Petinggi Islam merasa Agamanya dilecehkan, siapapun pemeluk agama di dunia ini bilamana agama yang diyakininya dilecehkan, tentu akan marah, kecuali kambing... (he..he..he..) ~Mengapa teroris yang jelas2 membunuh orang dan membuat orang tak berdosa menderita ( contoh bom di Bali, entah sudah berapa keluarga yg tidak ada hubungannya dengan perang menjadi kehilangan anggota keluarganya, entah berapa orang yg kehilangan pekerjaannya ) ketika dihukum atau mayatnya dikirim pulang, malah disambut seperti pahlawan? Jawab :Siapa yang menyambut seperti pahlawan? Keluarga Dr.Azhari di Malaysia?Ya wajar lah, mereka kan menyambut janazah kerabat dan saudaranya yang mati, tentu disambut oleh keluarganya yang lain yang masih hidup. Tapi secara nasional pemerintah Malaysia tidak menyambutnya toh? apakah tidak ada simpati kepada keluarga korban sama sekali? kehilangan anggota keluarga saja sudah sangat menyakitkan, apalagi jika pembunuhnya dianggap pahlawan, bagaimana rasanya? Jawab :Ada, buktinya pemerintah Indonesia mengobati korban2 sampai sembuh serta memberi santunan bagi yang meninggal maupun cacat hidup. Dan pemerintah dalam hal ini yang melakukannya adalah orang islam juga.Bagaimana rasanya? ya sakit hati dong ... kalau pembunuhnya dianggap sebagai pahlawan.Tapi ketahuilah tak ada yang menggap bahwa pembunuh dianggap pahlawan, itu pandangan subjektif anda saja tanpa didukung fakta. Bahkan ada petinggi FPI yang menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tetap masuk jannah. bagaimana jika yang menjadi korban umat Islam dan yg melakukan bom agama lain, apakah tidak merasa pedih atau sakit hati? atau jika merasa sakit hati, bisakah bersabar seperti orang Bali yg mayoritas Hindu? terus terang saya sangat simpati dan terharu sekaligus kagum dengan orang2 Bali yang tidak membalas
[keluarga-islam] Re: Tanya : Urus Passport
Assalamu 'alaikum wr. wb. Iya, aku lupa menginformasikan. Bahwa Ijazah SD/SMP ini gunanya buat para Kakek2/Nenek2 yang jaman mereka lahir belum memiliki Akte Kelahiran atau surat kenal lahir. Maka Ijasah ini dapat digunakan sebagai pengganti surat kenal lahir. Bilamana Akte Lahir sudah ada maka Ijazah2 ini sudah tidak dibutuhkan lagi. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: bang sudah ada kasus belum jika tidak ada Ijasah SD/SMP..? apakah masih bisa mengurus passport? (syarat ini tidak ada ketika saya mengurus pembuatan passport di tahun 2002) salam :) - Original Message - From: arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Tuesday, February 07, 2006 9:49 AM Subject: [keluarga-islam] Re: Tanya : Urus Passport Assalamu 'alaikum wr. wb. Kalo gitu bikin pasposrt di Jakarta lebih murah dan lebih mudah bila dibandingkan dengan di daerah ya Pertengahan tahun lalu saya pernah bikin pasport, prosesnya mengurus sendiri tanpa calo, dan ternyata sangat mudah disamping kita mendapatkan ilmu bagaimana mengurus pasport sendiri. Waktu itu saya perpanjangan pasport sendiri, ditambah bikin pasport baru untuk istri, anak-anak dan kedua mertua, semuanya 6 orang. Total Biayanya untuk 6 buku pasport (termasuk bolak-balik ke kantor imigrasi, makan minum dsb) ga sampai 2 juta. Biaya perpanjangan dengan bikin baru sama saja, cuma dalam perpanjangan screening/wawancaranya ga berbelit-belit alias singkat. Rincian biayanya sbb: Beli Formulir 5 ribu, bayar administrasi pasport untuk 5 tahun 265 ribu perorang/buku, tak ada biaya lain kecuali biaya fotocopy atau uang tip buat tukang foto dan tukang sidik jari. Persyaratannya : KTP, Kartu Keluarga, Akte Lahir (sekarang wajib), Ijasah SD/SMP, Surat Nikah dan Surat Sponsor dari Kantor/Perusahaan khusus bagi Pegawai Negeri atau Swasta. (bagi Wiraswasta Tidak wajib) Surat keterangan dari orangtua bagi anak yang di bawah umur. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: AWAS,MEROKOK SEMBARANGAN DITANGKAP
Assalamu 'alaikum wr. wb. Ini kan cuma akal-akalan pemda, karena sebentar lagi gubernurnya mau diganti, itung-itung lagi bikin sensasi. Kalo niat mau membebaskan jakarta dari asap, mengapa ga diremajakan saja bajaj2 dan bis2-kota yang asapnya lebih kotor polusinya dari asap rokok. Atau dengan cara menutup semua agen rokok di dki, di jatinegara saja agen rokok itu ada ratusan toko. belum lagi penjual rokok ketengan di sektor kaki lima. Kalau memeriksa dan mengawasi orang2 merokok,sampai membutuhkan 1000 pengawas, berapa gaji pengawasnya ini sehari? apakah bisa menjamin ga ada kolusi? ini hanya lahan cari duit belaka. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote: jadi Mas Arland harus extra hati hati... biar gak setelah mengirim artikel ini ntar digelandang oleh polisi gara gara merokok di areal umum..he..he salam - Original Message - From: Arland To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga- [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 2:55 PM Subject: [keluarga-islam] AWAS,MEROKOK SEMBARANGAN DITANGKAP 1.000 Petugas pekan depan mulai patroli | AWAS,MEROKOK SEMBARANGAN DITANGKAP Sabtu,2/4/2006 7:44:35 AM - GAMBIR - Sekitar 1.000 petugas gabungan terdiri atas pegawai Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) dan Dinas Tramtib DKI itu mulai pekan depan akan berpatroli ke kawasan larangan merokok. Tahap pertama dipatok tiga kawasan antara lain Jalan Sudirman, MH Thamrin dan Monumen Nasional (Monas). Bagi perokok yang melanggar segera diangkut dan disidang. Mereka akan dikenakan sanksi minimal 6bulan kurungan atau denda Rp.50juta. Jika ditemukan ada yang melanggar, petugas langsung menindak tegas dan kasusnya langsung dilimpahkan ke Kejaksaan. Dan tentunya penindakan ini tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian, tegas Kepala Dinas Tramtib dan Linmas DKI Harianto Bajoeri kepada wartawan, di Balai Kota, Jumat (3/2). Kita sudah instruksikan petugas itu untuk mengambil tindakan tegas jika ada yang melanggar. Jika ditemukan ada petugas yang mencoba berkolusi akan kita tindak tegas, lanjutnya. Ketika ditanya tentang pengawasan di gedung-gedung pemerintah seperti DPR dan Istana Negara, mantan kepala Dinas Pariwisata ini menegaskan pihaknya telah mengimbau agar pengelola gedung agar menyediakan ruangan khusus merokok. Kita akan tegur jika pengelola gedung belum menyediakan ruang rokok bagi pegawainya, ungkap Harianto. __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. -- YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group keluarga-islam on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. -- Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kita kan juga tahu, sejak dulu kita meyakini bahwa gambar Rosululloh SAW belum pernah ada yang melukiskannya dalam bentuk gambar, kecuali hanya lafaz atau tulisan Muhammad dalam huruf arab. Malahan dihukumkan haram melukiskannya dalam bentuk gambar. Kalau memang dibuat gambar lalu dituliskan kata Muhammed, anggap saja dia lagi mengejek orang-orang arab yang suka gemar main perempuan atau juga yang gemar main bom, seperti muhammed osama bin laden, mengapa harus beramai-ramai protes. Justru kalau kita berasumsi bahwa itu gambar Nabi Muhammad Rosululloh SAW, kita juga jadi ikut-ikutan mendukung pekerjaan haram itu. Kecuali kalo disana dituliskan kata NABI atau ROSULULLOH, baru itu merupakan penghinaan yang nyata. Kalo ngga ya biarin aja... :) Justru kelakuan mereka memang sengaja untuk memancing sikap kita kok. meminjam istilah kata kang ncep : biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu menegakkan syiar Alloh Wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote: wa'aikum salam... comment saya, saya sependapat dengan bang Arland. tetapi kenapa alasan ini tidak dikemukakan oleh yang membuat karikatur ketika ada protes keras dari kaum muslim di sana? terlepas dari ada atau tidaknya tulisan NABI, kemungkinan besar niat mereka memang ingin mengejek nabi Muhammad, sholullohu alaihi wasallama, dengan berlindung kepada 'kebebasan berpendapat'. dan yang saya tahu, karikatur atau gambar (yang mereka maksudkan) nabi Muhammad, memang sudah dari dulu sering dilakukan. tetapi yang bernada ejekan baru kali ini tersebar luas. salam :) - Original Message - From: Arland To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga- [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 1:52 PM Subject: [keluarga-islam] Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark Assalamu 'alaikum wr. wb. Kalau saya amati karikatur yang dibuat, disana hanya tertulis MUHAMMED, tidak ada tulisan NABI pada awal kata atau ROSULULLOH pada ahkir kata tsb. Panggilan MUHAMMED barangkali sebagai penyebutan Laki-laki muslim di Denmark atau daratan eropah, seperti juga di Arab Saudi bilamana seseorang memanggil nama orang lain yang belum diketahui namanya, biasanya orang-orang arab itu memanggilnya dengan sebutan YA MUHAMMAD atau YA ABDURRAHMAN, sedangkan untuk wanita biasanya dipanggil dengan YA SITI RAHMAH. Seperti juga di indonesia misalnya Hai Mas/ Hai Mba dsb. dsb. Any comment...? wassalam, Senin, 06 Februari 2006 8:41:00 Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark New York-RoL-- Ratusan kaum Muslim New York Ahad siang melakukan unjuk rasa di depan Gedung Perserikatan Bangsa Bangsa, berkaitan dengan pemuatan karitkatur yang menghina Nabi Muhammad oleh koran Denmark dan media-media massa di Eropa. Unjuk rasa yang dikoordinir oleh Islamic Circle of North America tersebut diisi dengan orasi, pembentangan spanduk dan pembagian buku- buku. Mereka juga melakukan sholat dzuhur berjamaah di areal terbuka di seberang gedung PBB tersebut. Kita tidak perlu melakukan aksi menakut-nakuti mereka yang telah melakukan penghinaan, tapi kita perlu memberi pemahaman kepada mereka, kata Ghazi Hankhan, salah satu tokoh Muslim dari Council of American Islamic Relationship (CAIR) dalam orasinya pada unjuk rasa tersebut. Ia mendesak surat kabar Denmark Jyllands-Posten dan media lainnya di Eropa yang mencetak ulang karikatur tersebut untuk meminta maaf kepada umat Islam. Sementara itu Syamsi Ali dari Islamic Center of New York yang menjadi pembicara utama dalam unjuk rasa tersebut mengingatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam adalah sosok yang lebih dihormati dan dicintai bahkan dibandingkan dengan diri mereka sendiri. Oleh sebab itu penghinaan tehadap Nabi Muhammad lebih menyakitkan dibanding umat islam itu sendiri yang terhina, kata Syamsi. Meskipun demikian, kata Syamsi, dalam melakukan reaksi atas penghinaan tersebut umat Islam harus tetap memakai cara-cara yang mulia. Ia tidak setuju dengan unjuk rasa yang disertai kekerasan atau pembakaran. Mengenai tuntutan permintaan maaf dari koran Denmark, tambahnya, harus disertai jaminan bahwa untuk selanjutnya mereka tidak akan mengulangi penghinaan itu lagi. Unjuk rasa yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut berlangsung damai dan tertib, sementara kepolisian New York (NYPD) hanya mengerahkan belasan anggotanya untuk berjaga-jaga. Di antara pengunjuk rasa tersebut banyak juga kalangan ibu-ibu dan anak-anak. Selain spanduk-spanduk, mereka juga membagikan buku- buku kepada orang yang lewat mengenai Islam dan figur Nabi Muhammad. ant/fif Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit,
[keluarga-islam] Re: Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Ridwan, Mereka melakukan itu semua memang sasarannya sengaja untuk membuat marah muslim dunia, supaya melakukan aksi yang melebihi dari apa yang mereka perbuat. Mereka mengharapkan semua muslim jadi emosi dan akhirnya marah kemudian sasaran kemarahannya bisa merusak kepada siapa saja kalangan pemeluk agama lain yang dianggap ikut berkomplot, entah itu kristen, hindu, budha dsb. dsb. Karena itu kita harus berhati-hati terhadap fenomena pancingannya ini. Yah wajar saja, Itu semua mereka lakukan karena mereka belum tahu bagaimana sosok diri Rosululloh SAW yang sesungguhnya, kalau saja mereka tahu bagaimana riwayat/sirrah Nabawiyyah, meraka tak akan melakukan itu kecuali terkagum-kagum dengan sosok dan kepribadian Rosululloh SAW yang belum pernah ada tandingannya pada diri manusia manapun di dunia ini. Oleh karena itu, upaya minimal yang bisa kita lakukan adalah mendo'akan mereka yang berniat menghina semoga segera mendapatkan hidayah untuk lebih mengenal lagi siapa sesungguhnya kepribadian Rosululloh SAW yang selama ini mereka hina. Secara pribadi, saya malah lebih miris melihat sesama muslim (yang nota bene sudah tahu bagaimana sirrah nabawiyah) tapi dengan begitu mudahnya mengatakan SESAT terhadap muslim lain yang melakukan maulidurrasul, padahal Maulid Nabi salah satu niatannya adalah sebagai bentuk ungkapan kecintaannya kepada Baginda Rosululloh SAW. Dari sisi hikmah, maulidurrasul sebagai upaya mengenang kembali serta mengenal lebih dekat lagi bagaimana ahlak-ahlak Rosululloh SAW sehingga menjadi orang besar hingga sekarang. Tapi disatu sisi muslim lain tersebut mengatakan itu SESAT hanya karena tak pernah ada contohnya dari Rosululloh SAW. Ini menurut saya suatu hal yang terbolak-balik. Karikatur Denmark dibuat karena sipembuat karikatur memang belum mengenal siapa sosok diri Rosululloh SAW, wajar saja mereka menghinanya. Tak kenal maka tak sayang Kalau saja mereka sudah mengenal sejarah/sirrahnya, mereka tak akan mungkin mau menghina, karena memang tak ada alasan apapun untuk menghina Nabi SAW. Karena itu sasaran dakwahnya adalah memperkenalkan ahlak-ahlak yang dibawa Rosululloh SAW, salah satu medianya adalah ketika momen diadakannya perayaan Maulid Nabi SAW. Tapi ada segolongan muslim yang jelas-jelas sudah tahu sirrah nabawiyah, ketika ada muslim lain yang berupaya mengenang,memperkenalkan dan melestarikah akhlak-akhlak yang dibawa Rosululloh SAW, mereka menentang dan mengharamkannya habis- habisan. Apa ini bukan fenomena yang terbolak-balik? wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan [EMAIL PROTECTED] wrote: Sejalan dengan pendapat bang arland, kemarin saya mendapat nasehat dari Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf (saat ta'lim sabtu sore) bahwa kita jangan terpancing dengan provokasi tsb, apalagi sampai berbuat anarkis. salam ridwan - Original Message - From: arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Monday, February 06, 2006 4:02 PM Subject: [keluarga-islam] Re: Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark Assalamu 'alaikum wr. wb. Kita kan juga tahu, sejak dulu kita meyakini bahwa gambar Rosululloh SAW belum pernah ada yang melukiskannya dalam bentuk gambar, kecuali hanya lafaz atau tulisan Muhammad dalam huruf arab. Malahan dihukumkan haram melukiskannya dalam bentuk gambar. Kalau memang dibuat gambar lalu dituliskan kata Muhammed, anggap saja dia lagi mengejek orang-orang arab yang suka gemar main perempuan atau juga yang gemar main bom, seperti muhammed osama bin laden, mengapa harus beramai-ramai protes. Justru kalau kita berasumsi bahwa itu gambar Nabi Muhammad Rosululloh SAW, kita juga jadi ikut-ikutan mendukung pekerjaan haram itu. Kecuali kalo disana dituliskan kata NABI atau ROSULULLOH, baru itu merupakan penghinaan yang nyata. Kalo ngga ya biarin aja... :) Justru kelakuan mereka memang sengaja untuk memancing sikap kita kok. meminjam istilah kata kang ncep : biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu menegakkan syiar Alloh Wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan r120x5@ wrote: wa'aikum salam... comment saya, saya sependapat dengan bang Arland. tetapi kenapa alasan ini tidak dikemukakan oleh yang membuat karikatur ketika ada protes keras dari kaum muslim di sana? terlepas dari ada atau tidaknya tulisan NABI, kemungkinan besar niat mereka memang ingin mengejek nabi Muhammad, sholullohu alaihi wasallama, dengan berlindung kepada 'kebebasan berpendapat'. dan yang saya tahu, karikatur atau gambar (yang mereka maksudkan) nabi Muhammad, memang sudah dari dulu sering dilakukan. tetapi yang bernada ejekan baru kali ini tersebar luas. salam :) - Original Message - From: Arland To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga- [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 06, 2006 1:52 PM
[keluarga-islam] Re: Tanya : Urus Passport
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kalo gitu bikin pasposrt di Jakarta lebih murah dan lebih mudah bila dibandingkan dengan di daerah ya Pertengahan tahun lalu saya pernah bikin pasport, prosesnya mengurus sendiri tanpa calo, dan ternyata sangat mudah disamping kita mendapatkan ilmu bagaimana mengurus pasport sendiri. Waktu itu saya perpanjangan pasport sendiri, ditambah bikin pasport baru untuk istri, anak-anak dan kedua mertua, semuanya 6 orang. Total Biayanya untuk 6 buku pasport (termasuk bolak-balik ke kantor imigrasi, makan minum dsb) ga sampai 2 juta. Biaya perpanjangan dengan bikin baru sama saja, cuma dalam perpanjangan screening/wawancaranya ga berbelit-belit alias singkat. Rincian biayanya sbb: Beli Formulir 5 ribu, bayar administrasi pasport untuk 5 tahun 265 ribu perorang/buku, tak ada biaya lain kecuali biaya fotocopy atau uang tip buat tukang foto dan tukang sidik jari. Persyaratannya : KTP, Kartu Keluarga, Akte Lahir (sekarang wajib), Ijasah SD/SMP, Surat Nikah dan Surat Sponsor dari Kantor/Perusahaan khusus bagi Pegawai Negeri atau Swasta. (bagi Wiraswasta Tidak wajib) Surat keterangan dari orangtua bagi anak yang di bawah umur. Prosesnya : Prosesnya semenjak isi formulir sampai foto itu 3 hari kerja, sedangkan sampai penyelesaian buku pasport itu 5 hari kerja. Biaya fiskal ke LN dari Bandara Sukarno hatta 1 juta, biaya peron 100 ribu. TIP dari saya : 1. Kalo mengurus passport sendiri, pilihlah loket yang nomor 1 atau 2, jangan pilih loket yang lebih dari no. 2. Sebab biasanya loket yang lebih dari loket 2, biasanya itu loket untuk para calo-is, petugasnya juga mata duitan... he..he..he... 2. Usahakan urus sendiri agar pengalaman dan ilmu kita bertambah. 3. Syarat-syarat sudah dipenuhi dan dipersiapkan sebelumnya supaya tidak bolak-balik. Demikian hasil pengalaman pribadi semoga bermanfaat sebagai tambahan masukan. Wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino [EMAIL PROTECTED] wrote: Tarararengkyu Infonya kang ncep, Prosesnya ngga langsung jadi satu hari?, sampe 1,5 bulan?. Wah mesti buru buru dong... Thanks again, Ari At 08:27 AM 2/7/2006, you wrote: sorry ada yang kelupaan,,, - surat kenal lahir asli - KTP asli --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps kangncep@ wrote: Kang ari, yang akan jalan-jalan ke luar negri,,:) ngurus pasport itu yang ditanyain apanya ? syaratnya : KTP, Keterangan kerja, surat Pengantar dari perusahaan, Foto Sama Duit(variasi) Prosesnya: ke tempat bikin passport, ngambil formulir pendaftaran [bayar] ngisi dengan biodata terus masukin ke loket selanjutnya [nunggu] ngambil bukti pembayaran, [nunggu] difoto [bayar] [nunggu] diwawancara [bayar][nunggu] ngambil passport asli [nunggu] kalo proses instant pake calo : Dateng, ngisi formulir, bayar ke calo, difoto, wawancara, [nunggu] dateng lagi[selesai] ongkos bervariasi kalo di batam ada yang sampe 600 rebu atau 900 rebu, cuma kalo kang ari bikin di pulau jawa maka ketika berangkat ke luar negeri daerah asia bakal kena fiskal [500 rebu / keberangkatan], tapi kalo bikin di kepulauan riau / Batam, tidak kena fiskal [gratis] khusus untuk daerah asia, syaratnya KTP harus batam /riau segitu mungkin yang bisa di share, jadi kalo mau pake jasa calo sebetulnya kita menghemat waktu dan membantu kaum dhuafa he,,he,,he sebab saya pernah melakoni kedua jalur tersebut, yang satu selesai dalam waktu seminggu , yang satunya lagi selesai dalam waktu 1,5 bulan dan terus terang saja system pelayanan masyarakat kita benar- benar amburadul wassalam KnCwith love from batam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino ari90210@ wrote: Dear ahlul KI, Mau tanya... Ada yang pernah urus passport, khususon di Bandung, biayanya brp yaa?, berapa lama?, thanks atas infornya. Salam Ari Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo!
[keluarga-islam] Re: Pengajian : Mengikuti Sunnah Nabi -- Etika Tidur dan Bangun
Assalamu 'alaikum wr. wb. Maw Wandy, Saya minta pemahaman anda pribadi, sehubungan dengan hadits yang anda kutip sbb : = Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan. Al-Bara' bin `Azib ra menuturkan : Rasulullah SAW bersabda: Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu'lah sebagaimana wudlu' untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan... Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya. Disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah ra bersabda: Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya... Di dalam satu riwayat dikatakan: tiga kali. (Muttafaq `alaih). == Dijaman sekarang ini kebanyak didekat tempat tidur itu ada sapu lidi sebagai alat untuk menyapu tempat tidur. Pertanyaan saya : apakah membersihkan tempat tidur dengan menggunakan sapu lidi sama dengan mengibaskan sperei sepertimana disebutkan dalam tektual hadits?? Pertanyaan ke dua: Didalam hadits dicontohkan tidurnya Rosululloh SAW berbaring miring kesebelah kanan. Dijaman sekarang umumnya suami-istri itu tidur satu ranjang, maka kalo kedua-duanya menjalankan sunnah dengan tidur miring ke sebelah kanan, maka suami-istri ini pasti salah satunya membelakangi suami atau istri. Ada sebagian orang yang tidak begitu suka dibelakangi, biasanya kalau posisi tidur membelakangi, ada kemungkinan salah satunya lagi ngambek. Jadi bagaimana menurut anda sebaiknya, apakah menjalankan sunnah tok (kedua-duanya miring kesebelah kanan), apa berbaring berhadap- hadapan, misalnya suami miringnya ke kiri, istri miring ke kanan, sehingga tidak ada saling membelakangi. Apakah tidur semacam ini melawan sunnah nabi, sementara ciri-ciri hubungan suami-istri yang sakinah wamaddah warrohmah seperti yang diajarkan Rosululloh SAW adalah hubungan yang mesra. Mohon tanggapannya. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Dalam rangka mengikuti sunnah Nabi, mari kita mulai menyelaraskan kehidupan kita sehari-hari dengan sunnah Nabi saw... Etika Tidur dan Bangun -- Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah SWT dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada- Nya. Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah ra Bahwasanya Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat.(Muttafaq `alaih) Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan. Al-Bara' bin `Azib ra menuturkan : Rasulullah SAW bersabda: Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu'lah sebagaimana wudlu' untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan... Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya. Disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah ra bersabda: Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya... Di dalam satu riwayat dikatakan: tiga kali. (Muttafaq `alaih). Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Pengajian : Selamat Datang Tahun Baru 1427 Hijriyah
Pengajian : Selamat Datang Tahun Baru 1427 Hijriyah Sebentar lagi kita memasuki bulan Muharram, bulan yang mengawali tahun baru hijriyah kita untuk tahun 1427 H. yang jatuh bertepatan tanggal 31 Januari 2006. Bulan yang tiba-tiba menghentak batin kita untuk segera mengenang peristiwa besar dalam sejarah, yaitu peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW. dari kota Makkah menuju kota Madinah. Setiap awal tahun hijriyah seperti ini kita seharusnya sebagai umat Islam segera membangun semangat baru untuk meningkatkan ketakwaan dalam diri kita. Meningkatkan ketaatan kepada Allah. Dan kita segera mengucapkan pada hari-hari yang telah lewat dari tahun 1425 H. : selamat jalan, selamat menjadi teguran sejarah atas segala kekurangan dan kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah menyebabkan malapetaka dan kesengsaraan terhadap hidup kami di dunia maupun di akhirat . Apa yang menarik dari setiap kita memasuki tahun baru adalah munculnya kesadaran baru dalam diri kita. Kesadaran akan beberapa hal : Pertama, kesadaran bahwa diakui atau tidak usia kita telah berkurang. Sementara investasi pahala untuk simpanan di akhirat masih sangat tipis, dibanding nikmat-nikmat Allah yang setiap detik selalu mengalir. Tiada putus-putusnya. Dari segi ini saja kita seharusnya merasa malu, di mana kita yang mengaku sebagai hamba Allah tetapi dalam banyak hal orientasi kita menkonsumsi nikmat-nikmat Allah dan lupa bersyukur kepadaNya, bahkan kita sering mengaktualisasaikan diri kita sebagai hamba dunia. Kita masih saja lebih banyak sibuk menginvestasi kepentingan dunia dari pada investasi untuk akhirat. Dengan datangnya tahun baru ini, semoga semangat untuk membangun kemegahan akhirat lebih kuat dari semangat untuk membangun kemegahan dunia. Kedua, pada tanggal 1 Muharram kita menyaksikan suatu perubahan waktu yang ditandai oleh pergeseran alam, yaitu munculnya bulan sabit tahun baru di ufuk barat. Dari sini kita menyaksikan diri kita berjalan seirama dengan perjalanan segala wujud di alam ini. Allah SWT yang menciptakan semua mahluk, selalu mengajarkan kita agar senantiasa memperhatikan kebesaraNya dengan menyaksikan ketaraturan dan kerapian ciptaanNya di alam semesta ini. Untuk itu kita diajarkan pula agar dalam menjalani ibadah kepadaNya selalu memperhatikan waktu-waktu tertentu yang sejalan dengan perputaran tata surya. Dalam menjalani shalat misalnya, Allah mengaskan dalam Al-Qur'an agar ditegakkan pada waktu-waktu tertentu (QS. Al-Nisa: 103). Dan kita telah tahu bahwa waktu shalat Dzuhur setelah tergelincir matahari, shalat maghrib, setelah terbenam matahari, shalat subuh setelah terbit fajar dan lain sebagainya. Dalam menjalani puasa Ramadhan, kita juga diajarakan oleh Rasulullah SAW agar memulainya setelah melihat bulan tanggal satu Ramadhan, dan mengakhirinya pun setelah melihat bulan akhir Ramadhan. (HR, Imam Muslim). Ibadah hajipun Allah mengajarkan agar dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu,(QS. Al-Baqarah: 197) Syawal, Dzulqa'dah dan dzulhijjah. Semuanya itu sungguh menunjukkan betapa eratnya aktifitas ibadah kita dengan aktifitas alam. Dari sini terlihat dengan jelas betapa mengikuti tahun Hijriyah akan lebih mengakrabkan kita dengan alam, dan otomatis akan lebih mendekatkan kita kepada Allah Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. Ketiga, bahwa tahun hijriyah berjalan seirama dengan perjalanan sejarah Rasulullah SAW. Sungguh banyak peristiwa besar dalam sejarah Islam yang hanya terekam dalam bulan-bulan hijriyah. Seperti awal turunnya Al-Qur'an, titik permulaan hijrah, tanggal kemenangan dalam perang Badar dan lain sebagainya. Hari-hari besar Islam, seperti hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, sangat terkait dengan penanggalan hijriyah ini. Dari sini kita akan lebih banyak belajar pada sejarah untuk membangun masa depan kita. Dalam arti kata lain kita akan menjadi pribadi yang pandai membangun masa depan dengan pijkan masa lampau yang kokoh dan benar. Dan kita dengan langkah ini tidak mengulang kesalahan dan kecelakaan masa lalu. Sebagaimana yang tersebut dalam sebuah riwayat: Seorang mu'min tidak akan pernah terjerumus dalam jurang yang sama dua kali. ( HR Muslim) Dengan demikian, adalah kesadaran yang benar jika dalam permualaan tahun baru hijriyah ini, kita umat Islam membangun tekad baru, untuk meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah, sebagaimana yang baru saja ditegaskan pada awal tulisan ini. Karena hanya dari tekad inilah segala krisis yang pernah kita lalui pada tahun-tahun sebelumnya akan bisa diatasi. Selamat memulai tahun baru hijriyah dan selamat membangun masa depan umat ini dengan ketakwaan yang hakiki. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu
[keluarga-islam] Re: Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung (Terapi Kuesioner)
Assalamu a'aikum wr. wb. Kang Ncep, dimana saya bisa d/l software help file semacam yang antum punya ya? Kaya'nya itu sangat berguna juga untuk membuat koleksi terjemahan kitab-kitab kecil untuk sekedar koleksi. Kebetulan saya ada koleksi beberapa terjemahan kitab2 kecil hasil kerja iseng-iseng, barangkali saja berguna buat para netter di KI. Mohon sharenya... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju tak,,,kalau yg ini juga kita kumpulkan dalam tulisan KI, kan masuk ke IPTEK ? wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Cerita seorang teman,,,
Assalamu 'alaikum wr. wb. Berdasar pengalaman di kampung2, rajamnya ada yang menggunakan kayu rotan ada juga yang menggunakan sapu lidi, dirajam sampai 100 kali, yang penting niat si eksekutornya merajam saat itu dalam rangkan menjalankan syariat. Kata kiyai kampung sih itu syah, dalilnya Innama A'malu bin-niyyat. Gimana menurut pendapat Ahlul KI yang lain..? wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: kang ridwan,kang ramdan dan bang arland dan yg lainnya,,, maksud saya bagaimana dengan hukuman rajamnya ?? Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: [keluarga-islam] Re: Memahami Perbedaan
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Wandy, Kalo saya pribadi lebih suka mengikuti ulama-ulama terdahulu yang menulis di dalam kitab-kitab klasik, daripada mengikuti pendapat ulama-ulama sekarang yang terkadang berfikir instant dan kebanyakan motifnya populeritas dan uang, sehingga agak jauh dari keikhlasan dalam mengemukakan pendapat dan ijtihadnya. Hal ini bukan berarti ta'asub kepada ulama-ulama terdahulu, namun semata-mata menghindarkan diri dari terjebak ke dalam lobang yang belum kita ketahui berapa dalamnya. Kelemahan ulama sekarang semacam syek Al-Bani, bin Bazz dan sebagainya terlalu menggampangkan diri dalam menilai suatu kesahahihan hadits, padahal mungkin referensi yang dimilikinya masih jauh lebih minim jika dibandingkan dengan ulama-ulama terdahulu, yang biasanya mengkhususkan diri dalam berdakwah dan beramal sholeh, (bukan cari duit) sehingga amat nampak keihklasannya dalam berdakwah, dan ulama-ulama terdahulu satu dengan lainya saling menjaga ukhuwah dalam mengemukakan ijtihad maupun pendapatnya. Berbeda dengan ulama-ulama sekarang, yang lebih condong berbicara berdasar kepentingan yang diembannya, berfihak kemana, dan berapa upeti yang akan diterimanya, Na'uzubillah Insya Alloh mereka tidak termasuk ulama Syu' wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih Pak Ridwan atas klarifikasinya. Saya setuju, setiap perbedaan pendapat ataupun perselisihan seharusnyalah dituntun dari sebuah perbedaan menuju ke pemahaman, seperti yg banyak dicontohkan oleh RAsulullah saw dalam menyikapi setiap perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi diantara para sahabat. Berikut adalah jawaban saya terhadap pertanyaan2 yg disampaikan oleh pak Ridwan... Para Ulama mengatakan, seseorang dapat ikhlas kepada Allah SWT dan berpihak kepada kebenaran sepenuhnya jika melepaskan diri dari belenggu fanatisme individu, madzhab, dan jamaah. Ia tidak mengurung dirinya kecuali berdasarkan dalil. Jika melihat ada pihak lain lebih kuat dalilnya, ia tidak akan berlama-lama membiarkan dirinya dalam kekeliruan. Manusia yg bersusah payah mempertahankan pendapatnya secara fanatik, padahal tahu pendapatnya tidak argumentatif, berarti ia telah menyembah hawa nafsu. Diskusi yg didasari oleh hawa nafsu, dan bukan didasarkan kepada dalil, maka hanya akan menjadi omong kosong yg tidak ada akhirnya. Adakalanya sebagian orang, fanatik dengan pendapat lama dan kebiasaan lama yg turun temurun, padahal di mata ulama sekarang telah nyata dan jelas kekeliruannya. Hal ini seperti yg disebutkan dalam QS Al-Baqarah:170-171: Jika dikatakan kepada mereka,'Ikutilah kitab yg telah difirmankan Allah.' Mereka menjawab,'Tidak, kami hanya akan mengikuti kitab yg telah kami dapati dari nenek moyang kami ' Ayat ini ditujukan kepada kaum bani Israel dan orang2 musyrik. Orang yg memiliki sifat fanatik terhadap pendapat2 lama dan tidak mau menerima pendapat baru yg lebih shahih, disamakan seperti wataknya orang2 bani Israel dan orang2 musyrik, demikian pendapat ulama mengomentari ayat ini. Fanatik terhadap madzhab dan Imam tertentu, dinilai oleh ulama (ulama non muqallid) sebagai sifat yg tercela. Fanatisme yg seperti ini dapat membawa malapetaka bagi persatuan umat islam. Orang seperti itu biasanya tidak mau shalat dengan jamaah yg berbeda madzhab. Bahkan ada juga yg sampai tidak mau menikahi anaknya dengan orang yg berlainan madzhab. Mereka mewajibkan orang lain taqlid kepada madzhabnya, padahal para imam madzhab sendiri tidak pernah menghendaki hal itu. Mereka mengkultuskan para imam mereka tanpa mau mempelajari atau mengetahui dalil yg menjadi landasan pendapatnya. Hal seperti itu dikatakan oleh Ibnu Taimiyah sebagai tindakan taqlid yg tercela. Sesungguhnya ulama yg benar2 paham syariatNya tidak akan segan2 meninggalkan madzhab imamnya dalam sebuah masalah menuju madzhab lain yg dinilai lebih kuat argumennya. Tapi bukan juga talfiq atau plin plan, yang mencari-cari pendapat yg sesuai seleranya dari berbagai madzhab. Bahkan ulama2 terdahulu tidak jarang keluar dari semua ikatan madzhab yang ada sekiranya tidak satu pun dari madzhab2 tersebut yg memiliki argumen kuat dalam menetapi suatu masalah. Mereka berijtihad sendiri berdasarkan dalil2 yg didapatinya, seperti yg dilakukan oleh Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayim, yang pada dasarnya keduanya adalah bermadzhab Hambali. Demikian pula imam lain seperti Abu Bakar Ibnul Araby Al-Maliki. Ia menguatkan pandangan kalangan Hanafi tentang wajib zakat pada setiap tanaman dan beliau melemahkan pendapat madzhabnya sendiri, yaitu Maliki yg tidak mewajibkan zakat sayuran. Beliau berpegang pada ayat, ...tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (untuk disedekahkan kepada fakir miskin) dan janganlah berlebihan. (Al- An'am: 141). Di dalam Ahkamul Quran beliau berkata bahwa Abu Hanifah telah menjadikan ayat itu
[keluarga-islam] Hidup dengan Landasan Basmalah
Hidup dengan Landasan Basmalah Seorang Muslim dengan Muslim lainnya bagaikan satu tubuh, ia akan merasa sakit tatkala saudaranya sakit. Begitu pula saat saudaranya bergembira, ia juga akan ikut merasa gembira. Saudaraku, dari seratus empat belas surat dalam Alquran hanya satu surat saja yang tidak diawali kalimat basmalah, yaitu QS. At-Taubah [9]. Selain At-Taubah, semuanya diawali lafal basmalah. Apa hikmahnya? Semua yang kita lakukan harus berlandaskan basmalah. Artinya, kita selalu menggantungkan amal perbuatan kita pada Allah, dan menghiasi amal-amal tersebut dengan kasih sayang. Karena itu, berbicara tentang Islam sama artinya dengan berbicara tentang kasih sayang. Islam adalah agama kasih sayang; agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Rasulullah SAW adalah contoh ideal pribadi penuh kasih sayang. Beliau menjadikan basmalah sebagai tempat bertolak. Kalau kita telaah kehidupan Rasul, maka kasih sayang menjadi bagian terpenting pribadinya. Dakwah yang beliau dilakukan adalah dakwah penuh kasih sayang. Dalam Alquran difirmankan, ''Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang Mukmin.'' (QS At-Taubah [9]: 128). Tanpa landasan kasih sayang, sulit bagi Rasulullah SAW untuk mengabarkan keindahan Islam pada manusia. Dengan kasih sayang beliau mampu melembutkan hati membantu, dan mengubah kebencian menjadi persaudaraan (QS Ali Imran [3]: 159). Bila Allah memerintahkan kita untuk basmalah, dan Rasulullah SAW mencontohkan hidup berlandaskan basmalah, maka menjadi keniscayaan bagi kita untuk hidup dengan basmalah. Dalam arti hidup hanya untuk Allah, dan menjadi penebar kasih sayang bagi sesama. Bagaimana caranya? Kita harus lebih PERHATIAN. Artinya kita harus lebih (P)emaaf, (E)mpati, (R)amah, (H)ormat, (A)krab, (T)eduh, (A)man dan (N)yaman. Pemaaf adalah ciri orang yang memiliki kasih sayang melimpah. Kunci menjadi pribadi pemaaf adalah tidak mudah tersinggung dengan perlakuan orang. Pribadi pemaaf akan memaafkan kesalahan saudaranya sebelum saudaranya itu minta maaf. Saudaraku, tidakkah kita ingin menjadi pribadi yang dimaafkan Allah? Maka jadilah pemaaf. Rumus selanjutnya adalah empati. Orang akan lebih penyayang jika bisa meraba penderitaan orang lain. Apa yang dialami orang lain seakan dialami dirinya sendiri. Rasulullah Saw. bersabda bahwa seorang Muslim dengan Muslim lainnya bagaikan satu tubuh, ia akan merasa sakit tatkala saudaranya sakit. Begitu pula saat saudaranya bergembira, ia juga akan ikut merasa gembira. Selanjutnya adalah ramah. Dengan ramah yang disertai muka cerah, orang akan merasa terpuaskan. Saat memberi misalnya. Walau yang kita berikan tidak seberapa, namun dengan keramahan, orang akan lebih terpuaskan. Orang pun akan merasa dihargai apabila kita menghormatinya. Sudah menjadi standar bila semua orang untuk senang dihormati, dan tidak senang direndahkan, siapa pun dia. Dengan sikap hormat, orang lain akan merasa dihargai dan diakui keberadaannya. Sebenarnya, menghormati orang lain sama artinya dengan menghormati diri sendiri. Rumus selanjutnya adalah akrab. Keakraban menunjukkan dekatnya ikatan persaudaraan. Persaudaraan tumbuh dari adanya kasih sayang. Buah dari keakraban akan melahirkan keteduhan. Inilah rumus berikutnya. Seorang Muslim harus seperti pohon rindang, di mana para musafir bisa melepas lelah dan orang kepanasan bisa mendapatkan kesejukan. Pribadi penuh kasih sayang harus mampu pula menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi orang-orang di sekitarnya. Aman artinya orang lain tidak merasa terganggu bila dekat dengan kita. Aman belum tentu nyaman, tapi nyaman pasti melahirkan aman. Dalam suasana nyaman, orang tidak hanya merasakan aman, tapi juga merasa senang dan mendapat manfaat. Wallaahu a'lam. ( KH Abdullah Gymnastiar ) Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Menyikapi Berbagai Perbedaan
Tanya Jawab :Menyikapi Berbagai Perbedaan - Tanya - Assalamualaikum wR wB Mengapa harus bersandar kepada keempat Imam (Madzhab) atau yang lainnya (siapa lagi ? ), padahal dalam Alquran dan Hadist Nabi pun sudah jelas bahwa yang harus diikuti adalah Alquran dan Assunnah. Mohon penjelasannya. Terima kasih Wassalamualaikum wR wB Rachman Sunarco - Jawab - Terus bagaimana sikap kita? Dalam menyikapi perbedaan-perbedaan pendapat tersebut, mudah saja, Anda harus memilih yang menurut Anda terbaik dan cocok. Boleh juga Anda berpindah-pindah madzhab, tidak harus menuruti satu madzhab saja. Sesekali ikut Syafi'iyah, sesekali Malikiyah, Hanafiyah, Hanbaliyah, atau bahkan selain keempat madzhab besar ini juga boleh. Yang penting, mana yang paling tepat menurut nurani Anda. -- Jawab -- Bermazhab berarti mengikuti pendapat seseorang. Jika kita mengikuti Imam Syafi'iy, maka kita disebut Syafi'iyah atau pengikut mazhab Syafi'iyah, mengikuti Imam Hanafy.. Hanafiyah, begitu seterusnya. Bahkan banyak sekali Muslim yang tak tahu siapa imam madzhab yang diikutinya. Dia hanya mengikuti nasehat dan petuah kiai di kampung atau desanya. Sang kiai mengetahui ajarannya dari membaca kitab kuning. Kitab kuning dikarang atau disusun oleh seorang alim, kebanyakannya orang Arab. Si alim ini tidak melandaskan pada hasil ijtihad murninya, namun masih mengikuti pendapat imamnya. Kalau imamnya seorang Syafi'iy disebutlah dia Syafi'iyah, kalau Maliki Malikiyah, Hanafi Hanafiyah dst. Begitulah kebanyakan jaringan intelektual yang terbentuk di Indonesia. Kebanyakan muslim di Indonesia berada pada susunan yang ketiga bahkan keempat. Karena mayoritas kitab-kitab yang dipedomani para ulama adalah karangan para ulama yang berhaluan Syafi'iyah, terang saja mereka disebutlah Syafi'iyah. Walaupun kebanyakan mereka tidak tahu mengapa melakukan doa qunut di salat Subuh, mengapa salat tarawih 20 raka'at tidak 8 raka'at, mengapa harus membatalkan wudlu setelah bersentuhan dengan perempuan (bukan mahram), dll. Kebanyakan mereka pasrah bongkokan (taklid) kepada kiainya. Apa kata kiai harus dita'ati. Orang-orang yang pada tingkatan ini biasa disebut sebagai taklid buta. Karena tak mengetahui apa dasar/dalil dari Quran dan Sunnah sebuah tindakan. Tak mau tahu apa dasarnya, yang penting kiainya mengatakan A maka ia harus melakukan persis A. Itulah taklid. Sikap taklid pada dasarnya boleh-boleh saja, namun yang lebih terpuji adalah taklid disertai dengan mengetahui dalil/dasar tindakan yang ia ikuti. Lebih terpuji lagi bila ia mengetahui mengapa ia harus taklid yang ini, kok bukan yang itu, melakukan perbandingan dipilih mana yang lebih unggul (rajih). Dan lebih terpuji lagi bila mampu menggali hukum (istinbath) langsung dari sumbernya (Quran dan Sunnah) walaupun masih mengikuti fomula-formula atau metoda (ushul fiqih) orang lain. Dan tentu paling terpuji jika berijtihad murni berdasar rumus-rumus yang ia ciptakan sendiri. Tapi apakan semua orang bisa mencapai tingkatan yang tertinggi? Tentu tidak bukan. Semua orang memang dituntut, kalau bisa, berijtihad sendiri, tapi apakah hal itu mungkin terjadi nyata? Bagaimana seorang karyawan harus menongkrongi kerjaannya, petani harus rajin ke ladang, penyiar harus menyiapkan dan menyampaikan laporan-laporan tepat waktu, polisi harus sigap berjaga, dll. Semuanya merupakan tugas harian. Lalu kapan membaca dan mengkaji sebuah pemikiran? Mungkinkah? Tingkatan-tingkatan itu semua tentu hanya berlaku bagi kalangan yang bertugas. Siapa? Ya para kiai dan ustad itu. Tingkatan-tingkatan itu tidak berlaku lagi bagi selain kiai dan ustad. Yang lain tetaplah jadi karyawan yg baik, polisi yang sigap, penyiar yang disiplin, dst. Semuanya tetap pada tugas masing-masing. Namun demikian, jangan terus beranggapan kiai dan ustad lebih berhak masuk sorga daripada polisi, karyawan, guru SD, dll. Kalaupun semua orang itu beragama, dan para kiai itu bertugas menuntun bagaimana beragama yang baik, itu tidak serta merta menunjukkan bahwa kiai lebih beragama dari orang lain. Kalaupun semua orang ingin masuk sorga, dan para ustad berkewajiban menunjukkan jalannya, itu tidak serta merta berarti para ustad mesti barisan pertama yang akan masuk sorga. Semuanya saling membutuhkan. Kiai butuh makan, dengan demikian berarti butuh petani. Petani butuh pupuk, otomatis butuh pabrik dan karyawan. Semua orang memerlukan informasi, maka ditugaskanlah para penyiar. Teruuus berputar saling membutuhkan. Dari gambaran di atas, relakah seorang polisi, penyiar, karyawan, dll dianggap tersesat atau setidaknya menempati posisi terakhir saat masuk sorga kelak, karena tidak mampu berijtihad? Tentu tidak bukan. Jika demikian, apa yang paling berharga dan mampu mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga kita tidak akan tersesat menuju sorga? Jawabnya, tiada lain adalah keikhlasan. Karena kedekatan seorang hamba dari Tuhannya tergantung pada kadar keikhlasannya. Keikhlasan adalah kesadaran pada diri
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Menyikapi Berbagai Perbedaan =2
Tanya Jawab : Menyikapi Berbagai Perbedaan 2 - Tanya - Assalamu'alaikum Wr. Wb. saya melihat bahwa sebagian besar selalu menampilkan adanya perbedaan-perbedaan dalam menafsirkan sesuatu, baik di kalangan awam maupun dikalangan para ulama sendiri, untuk itu ada pertanyaan sbb : 1. Bagaimanakah saya sebagai orang awam harus menyikapi perbedaan-perbedaan tersebut? 2. Mengapa harus timbul perbedaan tersebut, karena saya yakin bahwa sumber yang diambil adalah sumber yang sama yaitu Al'Qur'an dan Hadist Rasul. Demikianlah pertanyaan saya atas permasalahan di atas. Atas penjelasannya diucapkan terimakasih. Wassalam Firman Nusantara - Jawab - Mas Firman, dalam memahami teks-teks keagamaan --sehingga timbul perbedaan pendapat-- itu tak ubahnya kayak memahami teks-teks biasa --sering juga menimbulkan pendapat yang bermacam-macam. Memang sumber hukum yang utama adalah Al-Quran, cuma satu, namun cara berfikir masing-masing mujtahid itu kan berbeda-beda. Contoh kecil, termasuk hak yang membatalkan wudhu' adalah bersentuhan dengan perempuan berdasar ayat ..aw laamastum an-nisaa'.. (atau kamu bersentuhan dengan prempuan) [Al-Maidah: 6]. Para ulama berbeda pendapat, padahal dasarnya sama, ayat 6 surat Al-Maidah tersebut. - Hanafiyah berpendapat bahwa yang dimaksud dnegan al-lams (bersentuhan) dalam ayat tersebut adalah bersetubuh. Sehingga wudhu' hanya akan batal karena melakukan setubuh (Arab = jimaa'), dan tidak batal dengan sekedar bersentuhan kulit --baik ada syahwat saat bersentuhan atau tidak. - Lain lagi dengan Malikiyah dan Hanbaliyah: wudhu' tidak batal bila tidak ada syahwat saat bersentuhan, dan batal jika disertai dengan syahwat. Bahkan Malikiyah berpendapat, walaupun yang disentuh itu anak ingusan, bila ada syahwat, tetap batal. Dan Hanbaliyah, hanya perempuan yang wajarnya menimbulkan syahwat saja yang membatalkan. Demikian, karena kedua madzhab ini melandaskan pendapatnya di samping pada ayat di atas juga pada beberapa hadis yang menyiratkan tidak batalnya wudhu' hanya sekedar dengan bersentuhan biasa (tanpa syahwat). - Syafi'iyah tambah ketat lagi, baik ada syahwat atau tidak, jika yang disentuh itu perempuan yang sudah baligh maka membatalkan wudhu'. Argumennya, yang dimaksud dengan al-lams dalam ayat 6 Al-Maidah itu adalah bersentuhan secara hakiki, antara dua kulit yang berlainan jenis, laki-laki dan perempuan yang sama-sama dewasa. Itu satu contoh kecil. Dan perbedaan-perbedaan yang lain pun terjadi karena demikian itu, karena metodologi istinbath (pengambilan dalil) yang berbeda-beda. Terus bagaimana sikap kita? Dalam menyikapi perbedaan-perbedaan pendapat tersebut, mudah saja, Anda harus memilih yang menurut Anda terbaik dan cocok. Boleh juga Anda berpindah-pindah madzhab, tidak harus menuruti satu madzhab saja. Sesekali ikut Syafi'iyah, sesekali Malikiyah, Hanafiyah, Hanbaliyah, atau bahkan selain keempat madzhab besar ini juga boleh. Yang penting, mana yang paling tepat menurut nurani Anda. Arif Hidayat Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Perkawinan setelah melakukan zina
- Tanya - Assalamu'alaikum wr.wb., Yang ingin saya tanyakan: Apakah bila seseorang (laki-laki) menikah dengan seseorang (perempuan) yang perempuan dalam keadaan hamil (oleh perbuatan silaki-laki tsb.) harus diulang setelah kelahiran si anak? Saya menanyakan ini - karena ada pendapat lain yang mengatakan tak perlu nikah ulang, selama pernikahan itu dilakukan antara perempuan dan laki-laki, ayah dari anak tsb. Apakah ini termasuk aib yang harus ditutupi? Tidak boleh diketahui orang lain? bahkan keluarga dekat. Bagaimana dengan hak silaturahmi anak tersebut, juga hak kasih sayang yang seharusnya ia dapatkan dari lingkungan terdekat (keluarga) juga perkembangan jiwa si anak - karena dia seakan ikut menanggung kesalahan orang tuanya. Demikian, terima kasih atas jawabannya. Wassalamu'alaikum wr.wb., Tanya Jawab : Perkawinan setelah melakukan zina - Tanya - Saya ingin menanyakan masalah yg berkaitan Zinah, hal ini sering kali ditanyakan oleh teman-teman saya namun saya masih bingung untuk menjelaskannya yaitu bagaimana hukumnya bagi seorang pasangan yg hamil duluan sebelum pernikahan dilaksanakan walaupun akhirnya mereka menikah. Karena saya pernah dengar bahwa jikalau seorang pasangan menikah karena kecelakaan maka setelah sijabang bayi lahir kedunia maka mereka wajib melaksanakan pernikahan sekali lagi bagaimana hal ini ditanggapi dalam agama Islam dan apakah ada cara lain yg membuat perkawinan mereka menjadi sah apalagi mereka menyesali dan bertobat atas kelakuan mereka terdahulu. Demikianlah pertanyaan saya semoga bisa memberikan jawaban yg bisa saya jelaskan kepada teman-teman saya. Atas bantuannya semoga Allah memberikan ganjaran yg sepantasnya kepada saudara. Wassalamualaikum wr.wb, -- Jawab -- Para ulama dari keempat madzhab sepakat membolehkan perkawinan antara 2 insan yang berzina sebelumnya. Jadi tidak perlu diulangi akad pernikahannya setelah sang perempuan melahirkan anak. Hal ini ditegaskan dalam al-Quran surat al-Nur ayat 3 : Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau yang musyrik. Dan perempuan yang berzina tidak mengawini melainkan laki-laki yang berzina atau yang musyrik. Dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang beriman. Adapun masalah status anak, jika anak ini lahir 6 bulan setelah akad nikah, maka si anak sah dinasabkan pada si bapak. Namun jika si jabang bayi lahir sebelum bulan keenam setelah pernikahan, maka anak ini tidak bisa langsung dinasabkan pada Bapaknya, kecuali jika si Bapak menyatakan secara tegas bahwa si anak memang benar-benar dari darah dagingnya. Yang menjadi perdebatan antar ulama adalah jika seorang laki-laki baik-baik mengawini seorang perempuan yang telah melakukan zina. Sebagian ulama seperti Imam Hasan al-Basri melarang hal tersebut dengan argumentasi dalil di atas yang jelas-jelas mengharamkan seorang perempuan yang berzina untuk menikah dengan laki-laki mukmin. Sementara mayoritas ulama membolehkan perkawinan ini dengan berdasar pada ayat 24 surat al-Nisa`, Dan dihalalkan bagi kamu sekalian selain yang demikian. (selain yang tersebut dalam daftar perempuan yang tidak boleh dinikahi, disini perempuan yang berzina tidak masuk kategori). Juga berdasar hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i dari Ibnu Abbas, diceritakan bahwa Seorang laki-laki datang mengadu pada Nabi saw, Isteriku tidak menjauhi tangan-tangan nakal (maksudnya berzina -red). Rasul pun menasehatinya, Jauhilah dia!! Laki-laki tadi menjawab, Tapi saya kahwatir hatiku masih terikat padanya. Rasul menimpali, (kalau begitu) pertahankan saja (Nail al-Authar 6/145). Mayoritas ulama ini juga memberikan catatan-catatan sbb: 1- Madzhab Hanafy : Jika si perempuan yang berzina tersebut terbukti tidak hamil, maka akad pernikahannya sah. Dan jika si perempuan sudah hamil akad nikahnya sah juga, tapi si suami tidak boleh menggaulinya hingga ia melahirkan bayi hasil zinanya. 2- Madzhab Maliky : Tidak boleh menikahi seorang perempuan yang berzina kecuali setelah berlalu 3 bulan (3 masa haid). Kurang dari itu, perkawinannya batal, baik perempuan itu sudah hamil atau belum. 3- Madzhab Syafii : Membolehkan perkawinan tersebut dengan dalil hadis Aisyah di atas. 4- Madzhab Hanbaly : Boleh mengawini perempuan yang berzina, dengan 2 syarat: - Setelah masa 'iddah selesai, yaitu sampai si perempuan melahirkan. - Si perempuan bertaubat dari perbuatan haram tersebut. Tata cara perkawinannya tetap mengikuti prosedur biasa, yaitu dengan mendatangkan 2 saksi dan wali. Juga disunnahkan mengadakan walimah. Yang penting perkawinan tersebut telah memenuhi syarat-syarat pernikahan. Adapun nikah sirri, di mana wali, saksi dan kedua mempelai menyembunyikan perkawinan ini dari masyarakat walaupun keluarganya sendiri, menurut Imam Hanbal boleh-boleh saja meski makruh. Apakah perzinahan yang mereka lakukan itu adalah 'aib? Iya, 'aibnya tetap saja 'aib. Tak perlu diperbincangan. Bahkan dosa memperbincangkannya dengan
[keluarga-islam] Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung (Terapi Kuesioner)
Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung Pria dengan keluhan gangguan ereksi perlu pula diperiksa dan dipantau jantungnya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan pada organ tersebut. Disfungsi ereksi bisa memiliki banyàk penyebab, termasuk gangguan kardiovaskular. Studi terhadap 9.500 pria berusia 55 tahun ke atas yang sebelumnya tidak didiagnosis mengalami gangguan jantung dan sedang mencari pengobatan terhadap gangguan ereksi, memiliki kemungkinan 25 persen lebih besar untuk terserang gangguan kardiovaskular dalam tempo lima tahun ke depan. Risiko terkena serangan jantung, stroke, atau angina dalam tempo lima tahun tersebut akan meningkat menjadi 45 persen bila sebelumnya para pria itu sudah mengalami gangguan kardiovaskular. Begitu kesimpulan yang dilaporkan oleh Dr. Ian Thompson dari University of Texas Health Science Center di San Antonio, Amerika Serikat, di Journal of the American Medical Association, Desember 2005. Untuk pertama kali sepanjang pengetahuan kami, data kami memperlihatkan bukti adanya kaitan antara disfungsi ereksi dan kejadian kardiovaskular yang mengikutinya, kata Dr. Thompson. Di antara 600.000 pria AS berusia 40 hingga 69 yang setiap tahun mencari bantuan karena disfungsi ereksi, banyak yang tidak memperoleh layanan general check-up secara teratur. Karena itu, saat mereka mengeluhkan gangguan ereksi yang dialami, kesempatan tersebut perlu dimanfaatkan sekaligus untuk memeriksa dan memantau adanya gangguan jantung dan memberikan resep perawatan. Berbagai laporan mengatakan, lebih dari 10 juta pria di AS dan 100 juta di seluruh dunia mengalami gangguan yang menjurus pada disfungsi ereksi. Untuk memperoleh gambaran apakah ada kemungkinan Anda termasuk di dalam barisan yang mengalami gangguan ereksi itu atau tidak, kuis di bawah ini mungkin bisa membantu. Kuesioner ini dirancang untuk membantu Anda dan dokter Anda mengidentifikasi kemungkinan Anda mengalami disfungsi ereksi dan kemudian mendiskusikan terapi yang sesuai. Untuk setiap pertanyaan telah disediakan beberapa jawaban. Anda diminta memberi jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda selama enam bulan terakhir. Pilihlah salah satu jawaban untuk setiap pertanyaan dengan melingkari angka yang paling sesuai dengan jawaban Anda kemudian jumlahkan skornya. Selama enam bulan terakhkir: 1. Bagaimana derajat keyakinan Anda bahwa Anda dapat ereksi serta terus bertahan untuk melakukan sanggama? Sangat rendah (1) Rendah (2) Cukup (3) Tinggi (4) Sangat tinggi (5) 2. Pada saat Anda ereksi setelah mengalami perangsangan seksual, seberapa sering penis Anda cukup keras untuk dapat masuk ke dalam vagina pasangan? Tidak melakukan sanggama (0) Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1) Sesekali (kurang dari 50%) (2) Kadang-kadang (sekitar 50%) (3) Sering (lebih dari 50%) (4) Selalu atau hampir selalu (5) 3. Setelah penis masuk ke dalam vagina pasangan, seberapa sering Anda mampu mempertahankan penis tetap keras? Tidak mencoba melakukan sanggama (0) Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1) Sesekali (kurang dari 50%) (2) Kadang-kadang (sekitar 50%) (3) Sering (lebih dari 50%) (4) Selalu atau hampir selalu (5) 4. Ketika melakukan sanggama, seberapa sulitkah mempertahankan ereksi sampai ejakulasi? Tidak mencoba melakukan sanggama (0) Sangat sulit sekali (1) Sangat sulit (2) Sulit (3) Sedikit sulit (4) Tidak sulit (5) 5. Ketika Anda melakukan sanggama, seberapa sering Anda merasa puas? Tidak mencoba melakukan sanggama (0) Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1) Sesekali (kurang dari 50%) (2) Kadang-kadang (sekitar 50%) (3) Sering (lebih dari 50%) (4) Selalu atau hampir selalu (5) Skor: Jika skor Anda kurang atau sama dengan 21, Anda menunjukkan gejala- gejala disfungsi ereksi. Dokter Anda akan merekomendasikan pilihan terapi yang sesuai untuk memperbaiki kondisi tersebut. @ Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Masih Disterilkan BPOM, Puslabfor Belum Bisa Periksa Pusat Ledakan
Masih Disterilkan BPOM, Puslabfor Belum Bisa Periksa Pusat Ledakan Jakarta - Pusat ledakan di lantai 3, ruangan laboratorium mikrobiologi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sampai saat ini belum diteliti Tim Puslabfor Mabes Polri. Penyebabnya, pihak BPOM masih melakukan sterilisasi bahan-bahan laboratorium yang berceceran. Antara lain bakteri dan mikroba yang ada di ruangan tersebut. Saat ini petugas BPOM masih mensterilkan lab mikrobiologi, ujar salah seorang staf BPOM di lokasi kejadian, Jalan Percetakan Negara, Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2006). Belum diketahui pasti apakah ada mikroba dan bakteri yang berbahaya berada di laboratorium tersebut. Namun, sampai saat ini karyawan maupun warga dilarang mendekat ke lokasi. Hanya petugas Puslabfor dan BPOM yang telah ditunjuk diperbolehkan berada di dekat lokasi ledakan. Kepala BPOM Sampurno mengaku masih bingung penyebab ledakan. Menurutnya, laboratorium mikrobiologi yang meneliti mikroba tidak mungkin menyebabkan ledakan, apalagi sampai eksplosif. Kita tidak tahu asal ledakan, apakah dari dalam atau dibawa dari luar. Sekarang masih diselidiki, katanya. Ledakan yang terjadi pukul 08.00 WIB ini terdengar cukup keras dan getarannya bisa dirasakan dalam radius 300 meter. Akibat ledakan, atap ruangan roboh dan membuat warga sekitarnya panik dan berhamburan. Warga sekitar dan orang-orang yang berada di Gedung BPOM langsung berhamburan menuju tempat asal ledakan itu. Masyarakat bertanya-tanya mengenai sumber ledakan itu di lokasi kejadian. Ledakan ini tepatnya berada di salah satu ruangan di Sekolah Farmasi yang memang satu kompleks dengan Gedung BPOM. Aparat kepolisian pun saat ini sudah berada di lokasi untuk menyelidiki ledakan keras yang menghancurkan kaca dan atap eternit salah satu ruangan di BPOM. (jon) Sumber: detikcom Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: shalat khusyu...--salam
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mas Naufal, Apa khabar ? wah... nampaknya kalo lagi sibuk gini bentar lagi bakal naik jabatan neh... :)) Hari gene gak tahu khusyu'?? Apa iya...? Gimana kalo diartikan konsentrasi, setuju ga? Bali aman-aman aja kan, Jakarta tadi pagi ada bom kecil di salemba. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote: arti kata khusyu' itu apa sih? maaf baru muncul langsung ikutan tanya, apa kabar Mas Ramdan, Kang Arland, Kang Ncep, Kang Yusa, Mbak Hana dan yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu? mohon maaf belum bisa sering2 nimbrung di warung ini karena sikon sebagai buruh belum memungkin masih harus kejar setoran dulu dan insyaAllah beberapa minggu lagi kesempatan dan waktu luang akan datang. salam mo minggir lagi beberapa waktu - Original Message - From: Ramdan To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Thursday, January 26, 2006 9:20 AM Subject: Re: [keluarga-islam] shalat khusyu... Mbak Nink boleh saya bertanya: kenapa mbak Nink ingin tahu cara sholat khusyu'? sudah berapa lama mbak Nink mempraktekan ibadah sholat? salam :) - Original Message - From: Angriningsih To: keluarga-islam@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 25, 2006 1:23 PM Subject: [keluarga-islam] shalat khusyu... Assalamualaikum wr.wb Teman-teman millis yang baik, mohon bantuannya. 1. Bagaimana caranya agar shalata yang kita lakukan benar-benar khusyu 2. Apakah benar shalat yang tidak khusyu tidak akan ada manfaatnya Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih nink_nink Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS a.. Visit your group keluarga-islam on the web. b.. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Syariat untuk jasad
Assalamu 'alaikum wr. wb. Bisa ga diambil contoh tentang : 1. Kelompok yg hanya mengambil zhahir nash secara tekstual dan mengabaikan esensi tujuan syariat yg universal. Merekalah yg disebut oleh Syeikh Yusuf Qardhawi sebagai 'neo-zhahiriah', yaitu suatu paham yang mengadopsi pemikiran2 madzhab Zhahiri. 2. Kelompok yg memprioritaskan maslahat dan tujuan syariat secara universal, dengan mengenyampingkan tekstualitas nash serta hukum al- Quran dan Sunnah. Pendukung aliran ini adalah dari kalangan sekuler yg menceburkan diri mereka dalam praktek syariat. 3. Kelompok moderat yg memperhatikan nash2 al-Quran dan sunnah, baik secara tekstual maupun kontekstual, selaras dengan esensi tujuan syariat yg universal, tanpa mengabaikan salah satunya. Ini adalah sikap ulama syariat sejati. Kelompok mana saja dan bagaimana contoh-contoh pemahamannya dari ke-3 kelompok tersebut. Terima kasih atas sharenya wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Ikut nimbrung juga nih, Kang Ari... Pada masa sekarang ini, secara garis besar terdapat tiga kelompok pandangan mengenai syariat: 1. Kelompok yg hanya mengambil zhahir nash secara tekstual dan mengabaikan esensi tujuan syariat yg universal. Merekalah yg disebut oleh Syeikh Yusuf Qardhawi sebagai 'neo-zhahiriah', yaitu suatu paham yang mengadopsi pemikiran2 madzhab Zhahiri. 2. Kelompok yg memprioritaskan maslahat dan tujuan syariat secara universal, dengan mengenyampingkan tekstualitas nash serta hukum al- Quran dan Sunnah. Pendukung aliran ini adalah dari kalangan sekuler yg menceburkan diri mereka dalam praktek syariat. 3. Kelompok moderat yg memperhatikan nash2 al-Quran dan sunnah, baik secara tekstual maupun kontekstual, selaras dengan esensi tujuan syariat yg universal, tanpa mengabaikan salah satunya. Ini adalah sikap ulama syariat sejati. Para ulama yg mendalami masalah syariat menegaskan bahwa hukum2 syariat diturunkan untuk kemaslahatan hamba Allah di dunia dan di akhirat. Hal seperti ini dapat kita lihat dari praktek fikih para sahabat, khususnya khulafa' urrasyidin. Mereka tidak mengabaikan esensi tujuan syariat di dalam fatwa mereka. Dengan menjaga dan memperhatikan esensi tujuan syariat, maka pendapat mengenai diperbolehkannya muslihat atau akal2an dalam hukum islam otomatis menjadi gugur. Meskipun secara zhahir bentuknya benar, dan tidak bisa disalahkan. Tetapi hal tersebut tidak memenuhi tujuan utama diberlakukannya syariat. Di dalam buku pengantar kajian syariat islam disebutkan bahwa mengetahui tujuan dan alasan dalam hukum2 syariat adalah hal yang sangat penting. Orang yg hendak mengkaji syariat harus mempelajari hakikat konteks dan rahasia2 syariat yang dilaksakan. Dia tidak boleh berhenti belajar sebelum mengetahui bahwa di dalam syariat terdapat maksud2 atau hikmah2 tertentu dibalik hukum ini dan itu. Ketidaktahuan tentang tujuan hukum syariat, bisa menyebabkan seseorang meremehkannya, mengabaikannya, bahkan dapat mendorong seseorang untuk mengingkarinya. Hikmah dan tujuan syariat terkadang sangat jelas dan gamblang disebutkan dalam nash. Namun kadangkala tujuan syariat bisa sangat njlimet dan samar, kecuali bagi para ulama yg betul2 menguasai Ilmu syariat. Allah tidak menurunkan syariat, kecuali untuk kemaslahatan umat manusia baik secara individu maupun kelompok. Tentang hal ini Ibnul Qayyim berkata, Seluruh syariat adalah adil, penuh rahmat, bertabur hikmah, dan kaya akan maslahat. Memang yg diatur oleh syariat adalah masalah zhahir (jasmani), namun dibalik semua itu terdapat hakikat dan rahasia mengenai pengaturan2 tersebut, yg mungkin masih sedikit sekali yg kita ketahui. Silakan, pendapat yg lainnya wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino [EMAIL PROTECTED] wrote: Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] IPTEK : ALAT PENGERING CABE SKALA INDUSTRI PEDESAAN
- Original Message - From: Arland To: keluarga-islam@yahoogroups.com ; mencintai-islam@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:15 AMSubject: IPTEK : ALAT PENGERING CABE SKALA INDUSTRI PEDESAANALAT PENGERING CABE SKALA INDUSTRI PEDESAAN Pengembangan industri pengolahan cabe, seperti pengeringan cabe, merupakan salah satu langkah perluasan usaha dalam upaya meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, karena disamping untuk konsumsi perusahaan pangan dalam negeri, cabe kering juga merupakan komoditas ekspor unggulan yang masih terbuka pasarnya. Adanya industri pengolahan cabe di pedesaan disamping akan meningkatkan pendapatan petani, sekaligus diharapkan dapat menghambat arus urbanisasi serta mengatasi masalah kelangkaan pekerjaan di pedesaan.Peralatan dan BahanAlat pengering cabe yang telah diperkenalkan kepada petani cabe di Kabupaten Blora dan Brebes adalah alat pengering cabe tipe konveksi bebas yang terdiri dari 4 bagian utama yaitu : tungkupipa pemanas dan cerobong asapruang plenum dan ruang pengeringventilasi, dengan spesifikasi sebagai berikut:- ukuran : 3,7 m x 1,7 m x 3,6 m- kapasitas : 1 ton/proses- lama pengeringan : 3 hari- bahan bakar : minyak tanah - ukuran tungku : 1 m x 0,5 m x 0,5 m Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat pengering adalah batu kali, bata merah, pasir, semen, begel, kawat tali, pipa cor, batu cor untuk bangunan alat pengeringbalok, kaso, reng, seng, paku untuk atap bangunan alat pengeringplat ester, plat strip, besi plat, packing asbes, baut, burner, selang kawat minyak untuk pipa pemanas dan burner, balok papan, triplek, engsel, kunci, tarikan laci untuk kusen, pintu dan jendela alat pengeringbesi siku, kasa nyamuk, papan, reng dan triplek untuk rak pengeringseng, plat strip, kaso, drum minyak, pipa dan sambungan untuk cerobong angin dan drum minyak.Petani cabe di kedua lokasi diatas telah menerima pelatihan, konsultasi dan supervisi yang dilakukan oleh tim. Materi pelatihan terdiri dari aspek teknis yaitu fungsi dan tata cara operasional alat pengering, aspek ekonomis yaitu analisis biaya alat pengering dan keuntungan-keuntungannya serta aspek pengelolaan dan pemasaran produk.Gambar 1 Alat Pengering Cabe Tipe Konveksi BebasContact Person :Ir. Himawan Adinegoro, MSc.Direktorat Pengkajian Industri Pengolahan dan Rekayasa - BPPTGedung II BPPT Lt.9 Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta 10340Tel. 021-316-9315Fax.021-316-9309 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "keluarga-islam" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
[keluarga-islam] IHYA' ULUMIDDIN KITAB ADAB PERGAULAN, PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN (4/15)
- Original Message - From: Arland To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga-islam@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:15 AMSubject: "IHYA' ULUMIDDIN" KITAB ADAB PERGAULAN, PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN (4/15)INTISARI KITABMau'izhatul Mu'minin min"IHYA' ULUMIDDIN"==Hujjatul Islam Al Imam Al Ghazali==(Bimbingan Mu'min dari Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama)Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu`Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaahamma ba'du... KITAB ADAB PERGAULAN, PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN (4/15)Hak persaudaraan dan persahabatanKetahuilah bahwasanya saudaramu itu mempunyai bermacam-macam hak iaitu: (1) Hak di bidang harta (2) Hak memberikan bantuan dengan jiwa dan raga. (3) Hak memelihara lidah dan hati (4) Hak memelihara ucapan (5) Hak pengampunan (6) Hak mendoakan (7) Hak menepati janji dan ikhlas diri (8) Hak memberi kemudahan, meninggalkan bersusah payah atau menyusahkan. Hak-hak saudara ini berjumlah delapan kesemuanya. Berikut keterangan satu persatu: (1) HAK DI BIDANG HARTA: Diriwayatkan dalam sebuah Hadis berbunyi: "Perumpamaan kedua saudara itu adalah seperti kedua tangan; yang satu membersihkan yang lainnya." Amat tepat sekali, perumpamaan itu, kerana memanglah tugas kedua tangan itu saling bantu-membantu antara satu sama lain atas maksud yang satu. Demikian pulalah hendaknya keadaan kedua saudara itu, tiada akan sempurna persaudaraannya, melainkan bila kedua-duanya bersatu dalam satu tujuan, seolah-olah bila dipandang keduanya seperti orang yang satu. Kesatuan tujuan keduanya mestilah dalam keadaan senang dan susah, dan saling tolong-menolong dalam masa akan datang dan sekarang, dengan menjauhkan segala kepentingan diri atau melebihkan satu atas yang lain. Adapun perihal bantu-membantu dalam soal kewangan terhadap saudara ada tiga peringkat : Pertama: Tingkat yang paling rendah sekali ialah dengan mengganggap sebagai seorang khadam kepadamu. Jadi lebih dulu, anda penuhkan semua keperluan anda dari harta kekayaan anda. Kemudian sekiranya ada lebih lagi, sedangkan saudaramu memerlukan pula kepada pertolongan, maka barulah anda berikan pertolongan kepadanya. Tetapi jangan pula anda menunggu sampai ia meminta dulu baru diberikan, tetapi hendaklah anda menawarkan terlebih dulu. Jika anda berdiam diri sehingga ia terpaksa meminta, maka sikap itu adalah suatu kecuaian dalam soal persaudaraan. Kedua: Tingkat kedua ialah dengan menganggap saudaramu seperti dirimu sendiri. Anda redha berkongsi dengannya dalam harta kekayaan dan segala milik anda, sehingga anda sanggup membahagi dua harta benda dan kekayaan anda bersamanya. Ketiga: Tingkat yang paling tinggi sekali, iaitu dengan mendahulukan hajat dan keperluannya atas hajat dan keperluan anda sendiri. Sifat seumpama ini hanya ada pada orang-orang dalam tingkatan para siddiqin, dan ia merupakan tingkatan para pencinta. Dan puncak dari segala tingkatan-tingkatan ini, ialah melebihkan hak orang lain atas hak peribadi sendiri, maka sayugialah anda perhatikan semua tingkatan-tingkatan ini pada diri anda. Kiranya tidak ada satu pun dari ketiga-tiga tingkatan ini pada diri anda, maka ketahuilah, bahwasanya ikatan persaudaraan itu masih belum terikat lagi dalam batin anda. Adapun pergaulan yang berlaku sehari-hari dengan saudara mara itu, tiada lain melainkan semacam pergaulan yang rasmi saja, tidak ada kesan apa pun yang tertinggal di dalam akal atau agama. Berkata Maimum bin Mahran: Barangsiapa yang suka berkawan, tetapi tidak suka melebihkan kawan atas diri sendiri, maka lebih baik ia berkawan dengan ahli kubur. Setengah ahli agama masih belum dapat menerima darjat pertama dari tingkatan-tingkatan yang tiga tadi sebagai sifat yang diredhai oleh mereka. Diriwayatkan bahwa Utbah al-Ghulam rahimahullah mengunjungi rumah seorang kawan yang telah diakuinya sebagai saudara, lalu berkata: Aku perlukan dari hartamu sekadar 4,000 dirham. Jawab rakannya: Ambillah 2,000 saja! Utbah enggan menerimanya malah ia mencela orang itu, katanya: Sungguh tak kusangka bahwa anda telah memilih dunia dari Allah Ta'ala. Tidakkah anda merasa malu mendakwakan persaudaraan kerana Allah, kemudian anda berkata semacam ini? Adapun tingkatan yang paling tinggi sekali dari tingkatan persaudaraan itu, maka Allah telah menjelaskan sifatnya sepertimana yang ditunjukkan kepada kaum Mu'minin yang berikut dalam firmanNya: "Dan urusan mereka dipermusyawaratkannya antara sesama mereka, dan mereka sentiasa membelanjakan apa-apa yang Kami memberikan rezeki kepada mereka." (asy-Syura: 38) Yakni, kaum Mu'minin itu menjadi syarikat atau kongsi dalam harta benda sesama sendiri, tidak ada bedanya harta seorang dengan yang lainnya. Bahkan ada di antara mereka itu yang enggan mengaku kawan kepada orang yang berkata: Ini sandalku, yakni ia telah mementingkan dirinya sendiri bila mengatakan sandal itu miliknya. Ada di antara mereka itu yang terus
[keluarga-islam] Re: IPTEK : INSTALASI PENGOLAHAN AIR
Assalamu 'alaikum wr. wb. Boleh kang, nanti saya cc-kan ke japri ya... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: kang arland ,,, untuk tulisan ipetek ini dan yang seterusnya , karena bisa dikatakan tepat guna ,banyak orang membutuhkan,bagaimana kalau disimpan didalam folder khusus KI termasuk gambarnya, supaya bisa abadi ,siapa tau bermanfaat di kemudian hari,,, hatur nuhun atas perhatosanna wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote: INSTALASI PENGOLAHAN AIR SISTEM REVERSE OSMOSIS Oleh : P. Nugro Rahardjo Pendahuluan dan Manfaat Gambar 1. Peralatan Instalasi Pengolahan Air Sistem Reverse Osmosis dalam unit mobil PDAM yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat masih sangat terbatas kapasitasnya. Sampai saat ini baru sekitar 40% masyarakat perkotaan yang dapat menikmati air PDAM. Untuk pedesaan, pemenuhan kebutuhan air bersih baru mencapai maksimal 10%. Apabila air baku berupa air payau atau asin (karena adanya pengaruh/pencemaran air laut), maka PDAM sampai saat ini belum mampu menerapkan teknologi pengolahan air payau/asin untuk air minum. Gambar 2. IPA RO Kapasitas 10m3/hari di Pulau Kelapa Kepulauan Seribu Untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut diperlukan penerapan teknologi pengolahan air yang sesuai dengan kondisi sumber air baku, kondisi sosial, budaya, ekonomi dan SDM masyarakat setempat. Instalasi Pengolahan Air Payau dengan sistem Reverse Osmosis (IPA RO) merupakan jawaban yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. IPARO mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus sebagai model pengolah air payau/asin yaitu: 1.. Energi yang relatif hemat. Konsumsi energi IPA RO relatif rendah untuk kapasitas kecil, yaitu sekitar antara 8 - 9 kWh untuk air baku dengan TDS 35.000 ppm dan 9 - 11 kWh untuk TDS 42.000 ppm (kapasitas produksi 10 - 20 m3/hari). 2.. Hemat ruangan. Sebagai contoh, untuk IPA RO dengan kapasitas kecil (5 - 10 m3/hari), seluruh komponen sistem tersebut hanya membutuhkan luas ruangan sekitar 6 - 10 m2. 3.. Mudah dalam pengoperasian karena pengendalian operasi terpusat pada satu panel yang kecil dan sederhana. 4.. Kemudahan untuk menambah kapasitas. 5.. Produksi airnya dapat langsung diminum, tanpa dimasak dahulu. 6.. IPA RO mudah dipindahkan ke lokasi lain (ada yang terpasang dalam unit mobil RO atau kontainer). 7.. Biaya produksi air minum bila dibandingkan dengan air mineral dalam kemasan adalah jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp. 15,- per liter. Meskipun IPA RO tersebut mempunyai banyak manfaat, akan tetapi dalam pengoperasiannya harus memperhatikan petunjuk operasi. Hal ini dimaksudkan agar sistem tersebut dapat digunakan secara baik dan awet. Di dalam pengelolaan IPA RO diperlukan biaya operasional dan perawatan. Biaya tersebut diperlukan antara lain untuk bahan kimia, bahan bakar, pengganti media penyaring, service komponen peralatan dan upah tenaga operator. SISTEM PEMROSES Pada tabel berikut diuraikan beberapa spesifikasi teknis dari komponen IPA RO (kapasitas kecil 5 m3 per hari). Tabel 1 : Komponen Unit Pretreatment (Pengolahan Pendahuluan) No Nama Barang Spesifikasi Keterangan 1 Pompa Air Baku Kapasitas min. 15 liter/menit, 220V, 2 phasa, 50 Hz, Tekanan 6 Bar (maksimum) Pompa Nochi atau yang setara (bahan casing dari stainless steel) 2 Tangki Reaktor Kapasitas 0,5 - 1,8 m3/Jam Mild Steel (fiber coating) 3 Penyaring Pasir Cepat Kapasitas 0,5 - 1,8 m3/ Jam Fiber glass (FRP) 4 Penyaring Besi- Mangan Kapasitas 0,5 - 1,8 m3/Jam Fiber glass (FRP) 5 Penyaring Penghilang Warna (Filter Karbon) Kapasitas 1,2 - 1,8 m3/Jam Fiber glass (FRP) 6 Pompa Dosing Tek. 7 Bar, Kap. 4,7 liter/Jam Hypallon, Sebanyak 1 buah 7 Tangki kimia Volume 50 liter Fiber glass (FRP) 8 Penyaring Mikro (Cartridge Filter) Pori-pori = 0,1 - 0,5 m m Kapasitas 0,5 -1,8 m3/Jam Media penyaring Selulosa, Cover Plastik 9 Perlengkapan Jumper, Listrik, Pemipaan Plastik, PVC, Logam Tabel 2 : Komponen Unit RO No Nama Barang Spesifikasi Keterangan 1 Pompa Dosing Double Acting, Chemtech, Pressure = 7 Bar, Kapasitas = 4,7 liter/jam Hypallon, sebanyak 1 buah 2 Membran RO Thin Film Composit, Tekanan Operasi 1-24 Bar, Temp. 40 oC, Air
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Fatwa yang Harus Diikuti
Tanya Jawab : Fatwa yang Harus Diikuti - Tanya - Saya ingin bertanya tentang bagaimana kita mengikuti fatwa yang ada . Kita ketahui di Indonesia ada MUI yang ''katanya'' adalah perwujudan dan wadah umat muslim di Indonesia yang terdiri dari perbagai pemahaman. Sehingga apabila MUI sudah men-fatwa-kan sesuatu maka baru kita mengikutinya demikian juga pemerintah. Yang ingin saya tanyakan adalah fatwa mana yang seharusnya saya ikuti karena saya bimbang. Menurut Yusuf Qardhawi uilama besar yang dianggap sebagai imamnya dunia sudah menfatwakan bahwa haram bagi kita untuk menkonsumsi coca - cola produk sejenisnya, Kentucky Fried Chiken ( KFC ) dan Mc. Donald's karena dari setiap uang yang kita keluarkan untuk membeli produk itu akan dipakai untuk membeli persenjataan yang akan dipergunakan oleh yahudi untuk membunuh umat islam. Berarti sama saja dengan meminum atau memakan darah dan daging umat islam sendiri. Sedangkan MUI sendiri belum mengeluarkan fatwa akan hal itu. Jadi bagaimana sikap saya apa memilih salah satu fatwa atau tidak sama sekali. Saya menunngu jawabannya dan saya ucapkan terimakasih. Iswandi - Bandung -- Jawab -- Saudara Iswandi, Anda harus memilih yang menurut Anda paling tepat. Perbedaan pendapat itu hampir tidak bisa tidak akan terjadi, apalagi dalam persoalan fiqih (furu'iyah). Wong dalam usul fikih (metodologi penentuan hukum fikih) dan akidah saja bisa berbeda. Anda tetap harus memilih yang paling tepat, cocok dan benar menurut Anda. Tepat, cocok dan benar ini tiada lain standarnya adalah fikiran Anda yang jernih yang tak terkontaminasi oleh nafsu, kepentingan-kepentingan sesaat, politik, dan semacamnya. Semua ulama yang telah berijtihad, masing-masing pasti mempunyai landasan hukum yang kemungkinan saling berbeda sehingga hasilnya pun berbeda-beda. Yang paling penting dalam keperbedaan seperti itu, kita jangan saling membenci. Kita harus bersikap tegas: Saya ya saya, anda ya anda, kita saling menghormati. Kalau merasa cocok dengan fatwanya MUI, silahkan. Cocok dengan Majlis Tarjih Muhammadiyah juga silahkan, atau hasilnya Bahtsul Masail NU juga tak apa. Atau tidak yang di Indonesia, seperti fatwanya Yusuf Qardhawiy juga tidak salah. Yang salah besar itu jika Anda memilih seenaknya tanpa berfikir secara jernih, tanpa memikirkan dampaknya jauh ke depan, habis itu Anda masih menghujat kelompok lain, padahal Anda sendiri juga cuma ikut-ikutan. Kalaupun tidak mampu memilih mana yang paling tepat, asal melaksanakan apa yang dikatakan seorang kiai atau ustadz, ya sudah laksanakan saja dengan ikhlas, dan tak usah ikut-ikutan menyalahkan kelompok lain. Arif Hidayat Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Perempuan Bepergian Sendirian
Tanya Jawab : Perempuan Bepergian Sendirian --- Tanya --- Pak Ustadz, Saya ingin menanyakan hal-hal yang mungkin sudah sangat sering diperdebatkan namun hingga saat ini saya belum memperoleh jawaban yang memuaskan : 1. Bolehkan seorang pria mengenakan cincin emas, meskipun itu berupa cincin kawin? 2. Bagaimana hukumnya seorang wanita yang pergi haji tidak didampingi mahramnya melainkan dengan teman wanitanya, padahal ia mempunyai suami atau anak. Karena menurut sepengetahuan saya wanita seharusnya (atau sebaiknya (?)) didampingi mahram dalam menunaikan ibadah haji. 3. Bagaimana hukumnya bila seseorang mempunyai niat berkurban, namun dikarenakan baru memperoleh rezeki sehari setelah Idul Adha sehingga kesulitan untuk menyalurkannya, sehingga kemudian diputuskan untuk mengganti kurban dengan memberikan uang sebagai pembeli kurban kepada anak yatim? Apakah dengan demikian niat kurban menjadi gugur karenanya? Demikian pertanyaannya. Terima kasih. Nazmi - Jakarta Timur --- Jawab --- Mbak Nazmi, 1. Para Ulama' (Syafi'iyah, Hanafiyah, Malikiah dan Hanbaliyah) bersepakat mengharamkan cincin emas dipakai lelaki. Ini berdasarkan hadis Nabi saw Emas dan sutra halal bagi perempuan ummatku dan haram bagi laki-lakinya. [HR. At-Tirmizi] Hadis lain mengisahkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw melihat seorang laki-laki memakai cincin dari emas, lantas Rasulullah melepasnya dan melemparkannya sembari berkata Sengajakah seseorang di antara kalian memakai api dengan meletakkannya di tangan? [HR. Muslim]. Ini tak ada bedanya dengan emas putih, karena emas putih juga sama nilainya dengan emas biasa. Pengharaman ini tidak mengecualikan cincin pertunangan atau lainnya. 2. Pada dasarnya, mengapa perempuan yang haji (atau bepergian ke mana saja) sebaiknya harus disertai mahramnya itu karena untuk menjaga keamanannya, dan demi menghindari fitnah-fitnah yang mungkin terjadi. Jadi pengharaman itu bukan karena semata kepergiannya (safar) -tanpa mahram-, namun saddan li al-dzarii'ah atau menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Persoalannya kemudian, jika kita percaya perjalanan (haji) itu aman, karena si perempuan juga tidak sendirian tapi bersama rombongan yang bisa menjamin keamanannya, apakah tetap diharamkan? Saya kira tidak. Karena kembali ke prinsip bahwa sesuatu yang diharamkan tidak karena dirinya sendiri (li al-dzaatih), tapi saddan li al-dzarii'ah, maka jika hal-hal yang tak diinginkan itu dipastikan tidak bakal terjadi, maka sesuatu itu tidak lagi diharamkan. Demikian pula dengan perempuan yang berangkat haji tanpa disertai suami atau mahramnya. Karena perempuan itu bersama rombongan (banyak laki-laki dan banyak perempuan), perjalanan aman, selama di Saudi juga dipastikan tidak ada apa-apa, maka tidak ada alasan lagi untuk mengharamkannya. 3. Masa untuk berkurban itu tidak hanya sehari saja (10 Dzulhijah). Tapi sejak selesai salat 'ied (tanggal 10) sampai sebelum terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijah. Ini menurut Syafi'iyah. Jadi ada 4 hari menurut Syafi'iyah. Sementara Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanbaliyah waktunya cuma 3 hari: seusai salat 'ied tanggal 10 sampai sebelum terbenamnya matahari tanggal 12 Dzulhijah. Jadi kalaupun baru mendapat rezeki utk membeli kambing pada hari kedua, ya tetap saja laksanakan kurban. Kurban tidak bisa diganti dengan sedekah uang yang senilai kambing. Sedekah uang ya sedekah (mendapat ganjarannya sendiri), kurban ya kurban. Demikian, wallaahua'lam. Mutamakkin Billa Arif Hidayat Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Menikahi Perempuan yang Pernah Berzina
Tanya Jawab : Menikahi Perempuan yang Pernah Berzina -- Tanya -- Begini, waktu saya semester 4 saya mempunyai seorang pacar. Menurut pengamatan saya dia adalah seorang wanita yang baik, (tdk pernah tinggal salat dan memakai jilbab, juga kewajiban muslim yang lain), namun ia berada pada lingkungan yang tidak kondusif. Kedua orangtuanya telah meninggal (yatim piatu), sehingga kehidupan sehari-harinya bergantung dari kakaknya yang juga sangat pas-pasan. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya akhirnya ia melamar pekerjaan, dan alhamdullialah akhirnya ia bisa diterima pada salah satu proyek JPS pemerintah, yaitu perintisan jalan di daerah terpencil pada sebuah desa di Jawa Barat. Namun di tempat kerjaannya yang jauh ini dia mendapatkan godaan dan rayuan dari seorang atasannya, yang memang sangat baik dan santun tingkah lakunya di depan pacar saya. Akhirnya pacar saya memutuskan saya yang belum jelas masa depannya dan megikat tali hubungan dengan atasannya ini yang jelas lebih mapan dari saya. Setelah beberapa bulan berselang saya mencoba menghubungi mantan pacar saya ini, dan akhirnya saya mendapatkan berita yang mengejutkan, ternyata mantan pacar saya ini telah diputuskan oleh pacar barunya itu. Dan yang lebih mengejutkan lagi pada saat itu mantan pacar saya sedang hamil akibat perbuatan zina dengan pacar barunya itu. Sekarang saya sangat bingung, saya ingin menikahi mantan pacar saya itu, karena saya yakin sekali bahwa itu terjadi karena kekhilafan dari mantan pacar saya ini dan akibat situasi yang menekan dia terus menerus. Namun saya takut keluarga saya, terutama kedua orang tua saya akan menentangnya. Dan sekang ini bayi dari mantan pacar saya ini telah lahir dengan selamat dan sangat lucu sekali. Pertanyaan saya: 1. Bagaimana hukumnya menikahi wanita yang telah berzina dengan orang lain. 2. Apakah saya boleh berbohong kepada orang tua dengan menyatakan bahwa bayi itu adalah hasil dari pernikahan sah secara syar'i, supaya orang tua saya dapat mengijinkan pernikahan saya dengan mantan pacar saya itu. 3. Jikalau orang tua saya menyetujui pernikahan saya ini, boleh kah saya menamai anak ini dengan tanpa disertai nama bapaknya, atau menyembunyikan rahasianya sampai suatu saat nanti. Begitulah pertanyaan dan cerita dari saya, terimakasih atas jawabannya. Ronny - Banten -- Jawab -- Begini Mas Ronny, 1. Menikahi perempuan yang pernah berzina (dengan orang lain) hukumnya boleh-boleh saja. Adapun ayat ke-3 dari surat al-Nur (yang menyatakan Laki-laki yang berzina tidak boleh menikah kecuali dengan perempuan yang berzina pula atau perempuan musyrik, dan perempuan yang berzina tak boleh dinikahi kecuali oleh laki-laki yang berzina.) oleh sebagian besar ulama itu tidak menunjukkan keharaman menikahi orang yang pernah berzina, tapi hanya sekedar anjuran: seyogyanya jangan nikah dengan orang yang pernah berzina. Hal ini diperkuat hadis riwayat Abu Dawud dan Al-Nasaa'iy perihal seseorang yang mengadu ke Rasul Istri saya tidak menolak digoda orang lain (lam tarudd yada laamisin). Kalau begitu talaklah, jawab Rasulullah. Tapi saya mencintainya ya Rasul, lanjut pengadu. Ya sudah, nggak apa-apa, teruskan, jawab Rasulullah lagi. (Nail al-Author) Bila Anda masih tetap ingin menikahinya, tentu Anda punya pertimbangan sendiri. Yang jelas, jangan lupa memastikan bahwa mantan pacar Anda itu akhlaknya tetap baik dan ta'at beragama. 2. Untuk menikahinya, tak perlu Anda main sembunyi-sembunyi terhadap orang tua. Saya kira, cepat atau lambat, orang tua Anda akan tahu siapa sebenarnya calon istri Anda. Daripada sakit hati di kemudian hari, lebih baik buka saja sejak sekarang biar lebih siap menerimanya. Anda tak perlu khawatir soal ijin orang tua, selama Anda mantap benar untuk menikahinya berdasar pertimbangan yang jernih. Karena untuk menentukan jodoh itu sepenuhnya di tangan Anda. Orang tua hanya kita minta saran, nasehat dan doanya. Tinggal tugas Anda meyakinkan pada orang tua. Susunlah argumen-argumen yang logis. 3. Memberi nama anak tidak harus menyertakan nama bapaknya. Yang penting, sekiranya nama itu baik, dan tidak membuat malu si anak kelak bila sudah besar. Arif Hidayat Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Hukumnya Membaca Basmalah dalam Salat
Tanya Jawab : Hukumnya Membaca Basmalah dalam Salat - Tanya - Maaf, langsung saja. Apakah di dalam pelaksanaan salat, kalimat bismillahirrahmannirrahim diperlukan? Dasarnya apa? Terimakasih Rema Suwenda - Jawab - Yang Anda maksudkan basmalahnya Fatihah, bukan? Kalau betul, itu demikian: menurut mazhab Syafi'iyah basmalah wajib dibaca, karena basamalah bagian dari surat Fatihah, ayat pertama. Berdasarkan satu riwayat bahwa Rasulullah saw. menghitung ayat-ayat Fatihah sebanyak tujuh, termasuk basmalah. [HR. Bukhari] Dalam riwayat lain Nabi bersabda. Bila engkau membaca alhamdulillah...(Fatihah, maksudnya --red), maka bacalah bismillahirrahmanirrahim, karena itu merupakan Ummul Qur'an dan Ummul Kitab serta termasuk tujuh ayat Fatihah. [HR. Daar Quthny] Masih menurut Syafi'iyah, dianjurkan membaca basmalah dengan keras sekiranya terdengar makmumnya di semua salat jahriyah (salat-salat yang disunatkan mengeraskan bacaan-bacaannya [Fatihah dan surat-surat setelahnya]: Maghrib, Isya', Subuh, Jum'at). Dikisahkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. membaca basmalah dengan jelas (terdengar jama'ahnya --red). [HR. Bukhari dan Muslim] Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat basmalah tidak harus dibaca dalam salat, karena tidak termasuk ayat Fatihah, juga surat-surat lainnya dalam al-Qur'an (kecuali an-Naml pada pertengahan surat). Pendapat ini berdasar pada riwayat Sahabat Anas ra. Aku salat bersama Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar dan Usman ra, tak kudengar satupun dari mereka membaca basmalah. [HR. Muslim dan Ahmad]. Namun demikian mazhab Hanafiyah membolehkan membacanya dalam salat tidak berjama'ah(munfarid = sendirian), dengan suara yang lirih (sekiranya orang di dekatnya tidak mendengar dengan jelas). Sama dengan Syafi'iyah, Hambaliyah berpendapat bahwa basmalah termasuk salah satu ayat Fatihah dan harus dibaca dalam salat, namun harus dengan suara lirih. Pada intinya perbedaan pendapat di atas kesemuanya bermuara pada apakah basmalah termasuk ayat Fatihah atau bukan. Pilihan, saya kembalikan kepada Anda setelah membaca pendapat-pendapat di atas. Atau meneruskan kebiasaannya juga tak apa-apa: bagi yang sudah biasa membaca teruskan saja, yang tidak biasa juga tak apa-apa untuk meneruskannya. Wallahu a'lam bisshawaab. Mutamakkin Billa Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Perempuan Keguguran, Apakah Sama dengan Perempuan Nifas?
Tanya Jawab : Perempuan Keguguran, Apakah Sama dengan Perempuan Nifas? - Tanya - Temen saya ada yang mau bertanya : isterinya habis dikuret, apakah hukumnya setelah dikuret (keguguran/hamil anggur istilahnya) seperti hukum orang melahirkan (nifas)? Iwan Yuliyanto - Batam - Jawab - Tentang perempuan yang keguguran (dikuret), apakah hukumnya sama dengan nifas? Secara garis besar, ada dua pendapat: a. Jumhur (kebanyakan) ulama (Malikiyah, Hanafiyah dan Syafi'iyah) mengatakan, perempuan tersebut diwajibkan mandi setelah darahnya tidak keluar lagi (sebagaimana halnya nifas). Syafi'iyah menambahkan alasan wajibnya mandi, karena darah yang keluar meskipun berbentuk segumpal darah atau daging namun ia berasal dari air mani. Berbeda halnya jika yang keluar berbentuk sepotong tangan atau kaki, maka ia tidak diwajibkan mandi dan puasanya tidak batal, dan wanita tersebut boleh memilih antara mandi dan sekedar berwudhu'. b. Hanbaliyah: perempuan yang keguguran tersebut tidak diwajibkan mandi dan puasanya juga tak batal. Sebab kegugurannya tidak bisa disamakan dengan nifas (darah yang keluar setelah melahirkan) karena wanita yang keguguran tidak bisa dikatagorikan melahirkan. Zulfakar Ali Muhammad Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Makna Nabi yang ummi ?
Assalamu 'alaikum wr. wb. Saya kutip sedikit saja ya tulisan Dr Jalaludin Rahmat dalam buku dari Sunnah menjadi Hadits sbb : == === Pada waktu Nabi saw sakit keras, beliau bersabda, Bawa kepadaku Kitab agar kalian tidak akan sesat sesudahku. Umar berkata. Sakit keras menguasai diri. Pada kita ada kitab Allah itu cukup buat kita. Orang-orang pun bertikai dan ramailah pembicaraan. Nabi saw berkata, Enyahlah kalian dari sini. Tidak pantas bertikai di hadapanku. Peristiwa ini konon terjadi pada hari Kamis, sehingga Ibnu Abbas yang meriwayatkan hadits di atas menyebutkannya sebagai tragedi hari Kamis. Alangkah tragisnya kejadian yang menghalangi Nabi saw. untuk menuliskan wasiatnya, kata Ibnu Abbas. Kita tidak tahu mengapa Ibnu Abbas menyebutkan sebagai tragedi. Apakah ia menyesalkan pertikaian sahabat di hadapan Nabi saw. yang sedang udzur, sehingga Nabi saw. murka kepada mereka? Ataukah ia menyesalkan ucapan Umar yang menuduh perintah Nabi saw itu dilakukan tidak sadar (Dalam riwayat lain, Umar mengatakan Nabi saw. mengigau!), sehingga tidak perlu dipatuhi? Ataukah ia menyesalkan ucapan Umar bahwa al-Qur'an saja sudah cukup, tidak perlu lagi ada petunjuk Rasulullah saw di luar itu? Ibnu Abbas sebagai ulama salaf boleh menyesalkan peristiwa itu, tapi para ulama salaf tidak. Mereka bahkan memuji kebijakan Umar, yang mempunyai pandangan jauh ke depan. Kata al- Qurthubi, Memang yang diperintah harus segera menjalankan perintah. Tapi Umar beserta kelompok sahabat lainnya melihat perintah itu bukan wajib; hanya pengarahan pada cara yang terbaik. Mereka tidak ingin membebani Nabi saw dengan sesuatu yang memberatkannya dalam keadaan (sakit) seperti itu. Apalagi ada firman Allah Tidak ada yang Kami lewatkan dalam Kitab ini sedikit pun, dan al-Qur'an itu menjelaskan segala sesuatu. Karena itu Umar berkata, Cukuplah Kitab Allah bagi kita. Kata al-Khithabi, Sesungguhnya Umar berpendapat seperti itu, karena sekiranya Nabi saw. menetapkan sesuatu yang menghilangkan ikhtilaf (di kalangan kaum muslim), tentu tak ada gunanya lagi ulama dan ijtihad pun tidak perlu lagi. Kata Ibn al-Jawzi, Umar kuatir sekiranya Nabi saw. menuliskan dalam keadaan sakit, kelak orang-orang munafik akan mencari jalan untuk mengecam apa yang dituliskan itu. Apapun komentar para ulama, perkataan Umar, Kitab Allah ..., telah memulai problematika sunnah atau hadits yang berada di luar al- Qur'an. Betulkah al-Qur'an saja sudah cukup? Atau bisakah kita menyimpulkan bahwa hanya al-Qur'an sajalah karya ilahi, sedangkan sunnah atau hadits adalah produk pemikiran manusia; dan karena itu tidak mengikat? Demikian sekedar kutipan pembukaan wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] wrote: Terima kasih atas informasinya atas pertanyaan saya. ada 3 pendapat berkenaan Nabi yang ummi dalam arti buta huruf : 1. Nabi memang buta huruf 2. Nabi tidak buta huruf kedua alasan diatas sudah dibahas oleh mas ramdan di no. messages 7712 dan 7713. (oh iya terima kasih, mas ramdan). sedangkan pendapat yang lainnya yaitu ke 3. Nabi sewaktu di Mekkah memang buta huruf tapi setelah di madinah beliau sudah bisa membaca dan menulis. alasannya : Hadits shohih bukhari sewaktu Nabi dalam keadaan sakit dan akan wafat, ada ucapannya : ... Khutz qolam, sa aktub kitabaka ... Kalau ada informasi alasan lain sangat saya persilahkan. dan saya sangat mengharapkan argumen dari mana saja). Wallahu a'lam bishowab Nb. saya butuh argumen dari berbagai sumber ilmiah boleh juga dari pemilkiran saudara-saudaraku di sini asal akal pikiran dan hati bisa menerima. dan saya tidak butuh argumen asal ngomong, melecehkan pendapat orang lain, sombong dan ngawur sebab saya yakin itu bukan sikap ISLAM atau ISLAM TULEN Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul (Kebablasan mimpi dijadikan syari'at)
Assalamu 'alaikum wr. wb. Saya sebetulnya tidak puas atas jawaban anda. Tapi gpp-lah, namanya juga kan diskusi, ga mesti sepakat untuk sependapat, bisa jadi juga hasil akhirnya sepakat untuk tidak sepakat. Namun demikian, pandangan saya melihat bahwa baik mimpi yang dialami Imam Bukhori dan kemudian melahirkan shahih bukhori (silahkan dibaca riwayat tsb di kitab manakib Imam Bukhori), maupun mimpi yang dialami oleh Syekh Ahmad At-Tijani yang melahirkan Shalawat Fatih (silahkan dibaca juga di kitab manakib Syekh Ahmad At-Tijani), itu kedua-duanya tidak melanggar syariat. Mengapa?? Karena, walaupun tidak ada dalil secara khusus didalam TEKS hadits bagi kedua-duanya untuk melakukan pekerjaan itu, (yaitu dalil perintah untuk menulis shahih bukhori maupun mengamalkan sholawat fatih) toh beliau-beliau sama-sama mendapatkan perintah khoos dari Rusululloh SAW dalam bentuk mimpi, sepertimana dikatakan dalam hadits bilamana mimpi berjumpa Rosululloh SAW, adalah benar-benar perjumpaan seperti dalam keadaan jaga, Dan pada kenyataannya output yang dihasilkan dari kedua imam tersebut sama-sama tidak melanggar syariat, karena selagi masih hidup Rosululloh SAW pernah mengatakan barangsiapa berdusta atas namaku, maka nerakalah tempatnya, ini bermakna sudah ada dalil secara esensi bahwa kita diperintahkan untuk memilah-milih mana sabda Rosululloh SAW yang asli dan mana yang palsu. bertolak dari hadits inilah Imam bokhori boleh dibilang tidak melanggar syariat. Begitu juga tentang yang dilakukan oleh Syekh Ahmad At-Tijani, dalil perintah membaca sholawat sangat banyak baik di dalam Al-Qur'an maupun di dalam hadits, karena itu tak ada alasan untuk mengatakan bahwa output yang dihasilkannya secara esensi melanggar syariat. KECUALI, bagi orang-orang yang TEKSTUAL dalam membaca hadits, (seperti kaum wahabiyah) maka segala sesuatu yang tidak ada TEKS-nya secara tertulis maka dianggapnya melawan syariat. Kalau sudah beranggapan demikian, maka seharusnya secara otomatis sahih bukhori juga menjadi melawan syariat karena di dalam TEKS hadits tidak pernah ada perintah untuk membuat kitab-kitab hadits, apalagi TEKS Hadits yang memerintahkan orang untuk mempelajari ilmu- ilmu hadits (sanad, matan dsb) maupun untuk menjadi seorang ahli hadits, ilmu-ilmu tersebut semuanya bid'ah, yang tak pernah dicontohkan dan dipelajari oleh Rosululloh SAW maupun sahabat, tabi'in. Malahan, Syahdan menurut riwayat, banyak sahabat2 Rosululloh SAW dan kaum salaf yang telah dianggap sebagai generasi terbaik ummat ini, telah melakukan pembakaran atas catatan-catatan haditsnya yang pernah disimpannya, termasuk juga pembakaran itu dilakukan oleh Syaidina Abu Bakar Ra. dan Saydina Umar Ra. Ini memperlihatkan bahwa disamping penulisan hadits boleh dikata tak ada perintahnya, sebenarnya sangat sedikit sekali hadits-hadits yang sampai kepada kita, mungkin lebih banyak yang dibakar daripada yang sampai kepada kita dalam bentuk kutubus-sittah. Anda bisa membayangkan begini ; Rosululloh SAW itu 23 tahun berdakwah semenjak beliau menjadi Rosul. Kalau dihitung sejak beliau menjadi Nabi, maka dakwahnya selama 38 tahun. Definisi hadits adalah : perkataan, perbuatan, taqrir dan tingkah laku yang disandarkan kepada Rosululloh SAW. Apakah masuk diakal segala perkataan, perbuatan, taqrir dan tingkah laku Rosululloh SAW itu selama 23 tahun berdakwah atau 38 tahun semenjak menjadi Nabi, hasilnya bila dituangkan dalam bentuk tulisan seperti yang kita sebut sebagai hadits hanya menjadi beberapa jilid kitab dalam kitabus-sittah?? Bandingkan dengan diri kita saja, bila kita tuliskan semua perkataan kita, perbuatan kita, persetujuan kita dan tingkah laku kita selama satu tahun saja, jika kita susun dalam bentuk tulisan, mungkin tak akan cukup 100 jilid buku. Apalagi Rosululloh SAW yang berdakwah selama 23 tahun, dan relasinya hingga separuh dunia ini. Jadi sekali lagi saya tekankan : Ini memperlihatkan bahwa sebenarnya sangat sedikit sekali hadits-hadits yang sampai kepada kita Oleh karena itu sikap bijaksana dari seorang muslim menurut saya adalah, jangan mentang-mentang tak ada TEKS didalam hadits shohih yang kita terima, kita langsung memvonis sebagai melanggar syariat, sesat, tak ada contoh, bid'ah dan sebagainya. Apakah penulisan kitab-kitab hadits itu ada contohnya ?? Boleh jadi apa yang kita ketahui hari ini adalah sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki Rosululloh SAW. Ilmu yang kita miliki yang kita anggap sudah hebat, sebetulya hanya baru bisa disampaikan melalui lidah. Canggihan sedikit, hanya bisa disampaikan lewat tulisan tuts di layar monitor ini. Tapi apakah anda pernah berfikir bahwa Ilmu yang dimiliki Rosululloh SAW begitu canggihnya, sehingga dapat disampaikan tembus hingga memasuki alam mimpi ?? walaupun zahirnya Rosululloh SAW sudah wafat ??? Siapa tahu toh ??? Hanya Alloh dan Rasulnya yang mengetahui, Walaupun secara zahir beliau sudah wafat,
[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul
Assalamu 'alaikum wr. wb. Terima kasih atas tausiahnya hari ini :) Kesimpulan yang anda uraikan adalah bahwa : didalam mimpi yang benar, terkandung kabar gembira bagi seorang mukmin yg dilapangkan jalannya oleh Allah, peringatan dan himbauan dari kemaksiatan, atau merupakan introspeksi dengan cara yg baik dan efektif. Jadi, mimpi yg merupakan hidayah, adalah mimpi yg khusus berasal dari Allah swt yg tentunya tidak akan bertentangan dengan syariat. Kembali kepada bacaan/teks salawat, seorang ulama yang alim dan wara' yaitu syekh At-Tijani, syahdan menurut riwayat, pernah berjumpa dengan Rosululloh SAW. didalam mimpi. Dalam mimpinya tersebut Rosululloh SAW mengajarkan bacaan suatu shalawat, yang kini banyak dikenal dengan sholawat fatih. Bunyinya kira-kira sbb: Allohumma sholli 'ala sayyina Muhammadinil fatihi lima ughliqo wal khotimi lima sabaq, naasyiril haqqi bil haqqi wal haadi ilasyirotokal mustaqiim, wa'ala alihi haqqo qodrihi wamiqdaril adzim Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW mengatakan pada sang imam, barangsiapa yang membaca shalawat ini sekali saja dalam hidupnya, Alloh akan membebaskannya dari api neraka, tentu dalam keadaan iman dan islam. Bagaimana menurut pandangan anda, apakah mimpi ini melawan syariat atau tidak??? Soalnya al-imam subki seperti yang anda kutip mengatakan bahwa orang yg mengucapkan kalimat sholawat lainnya (tidak seperti yg diajarkan nabi) berarti telah mengucapkan bacaan yg tidak benar. Padahal di dalam Al-Qur'an, hanya diperintahkan Yaa ayyuhal- ladzina-aa-manu shollu 'alaihi wasallimu taslima tanpa menyebutkan teks shalawat secara khusus. Begitu juga di dalam hadits nabawiyah tidak disebutkan bahwa membaca shalawat harus begini dan begini... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikum salam wr wb.. Mimpi yang benar adalah satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian. (HR Bukhori dari Ubadah bin Ash-Shamit, Anas, Abu Hurairah dan Abu Sa'id)) Dalam Hadits lain disebutkan: Tidak ada yg tersisa dari kenabian kecuali kabar2 gembira. Para sahabat bertanya,'Apa itu kabar gembira?', kata nabi,'Mimpi yg baik, yg dilihat oleh seorang mukmin atau diperlihatkan kepadanya.' (HR. Bukhori dari Abu Hurairah) Hadist2 tersebut menurut syarhnya bermaksud meng-analogikan soal mimpi yg benar dengan perkara kenabian, karena mimpi merupakan suatu pengetahuan tertentu terhadap masalah yg berhubungan dengan hal ghaib. Bukan karena mimpi adalah kenabian, sebab bagian dari sesuatu tidak mesti harus sama sifatnya dengan sesuatu tersebut secara keseluruhan. Hal tersebut dipertegas lagi oleh hadits Ummu Kurz al- Ka'biyah, ia berkata: Saya mendengar Nabi Muhammad saw bersabda:'Kenabian telah tiada, yang tersisa hanyalah kabar2 gembira.'(HR Ahmad dan Ibnu Majah) Hadits2 diatas dan hadits2 lainnya, sebagaimana kisah Nabi Yusuf dalam al-Quran, membuktikan bahwa sebagian mimpi ada juga yg dpt menyingkap masalah ghaib yg tertutup. Karenanya, mimpi merupakan bagian dari kenabian. Tentu saja harus dibedakan antara mimpi yg tidak diragukan lagi kebenarannya, seperti mimpi Rasulullah saw, dengan mimpi yg merupakan refleksi seseorang dalam keadaan sadarnya, yg kemudian terbentuk dalam tidurnya di malam hari. Maka dari itu, mimpi orang biasa harus dihadapkan dengan wahyu dan syariat, apabila cocok dan tidak bertentangan dengan syariat, bisa dikerjakan, tetapi jika tidak, maka harus ditolak dan tidak boleh diamalkan. Dari hadits2 diatas juga dapat disimpulkan bahwa didalam mimpi yang benar, terkandung kabar gembira bagi seorang mukmin yg dilapangkan jalannya oleh Allah, peringatan dan himbauan dari kemaksiatan, atau merupakan introspeksi dengan cara yg baik dan efektif. Jadi, mimpi yg merupakan hidayah, adalah mimpi yg khusus berasal dari Allah swt yg tentunya tidak akan bertentangan dengan syariat. Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mimpi orang2 soholeh adalah separuh kenabian. Syahdan menurut suatu riwayat, Imam Bukhori sebelum memulai menulis kitab shahihnya, pernah bermimpi bertemu dengan Rosululloh SAW. Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW dikerubuti oleh lalat yang menempel pada tubuhnya, kemudian sang Imam diperintahkan untuk mengipas- ngipasi tubuh Rosululloh SAW agar supaya lalat-lalat yang menempel di tubuh Rosululloh SAW segera terbang dan pergi. Akhirnya Imam Bukhori menanyakan hal tentang mimpinya itu pada salah seorang ulama, dan ulama tersebut menta'birkan mimpi tersebut sebagai perintah langsung dari Rosululloh SAW kepada Imam Bukhori, untuk membersihkan hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu. Sejak itulah Imam Bukhori memulai tulisannya tentang kitab yang sekarang kita kenal sebagai Shahih Bukhori, yang pada hakekatnya meneliti hadits-hadits nabawiyah dari unsur
[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul
sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (ajaran Allah) dengan terang.(Al Maidah:92) Dalam ayat lain disebutkan: Dan apa yg diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yg kamu dilarang melakukannya, maka tinggalkanlah. (Al-Hasyr:7) Dari ayat-ayat diatas disebutkan bahwa kita diharuskan untuk taat terhadap apa2 yg diperintahkan dan diajarkan oleh Nabi saw semasa beliau hidup (Sunnah Nabi saw). Rasulullah bersabda: Sesungguhnya, mimpi terkadang menjadi kenyataan, dan yg seperti ini terhitung bagian kenabian. Kadangkala mimpi itu dari setan, dan ada juga mimpi dari gejolak jiwa. (HR Ahmad) Mimpi yg baik, adalah bukti hidayah dari Allah swt secara khusus. Tapi bagaimana kita dapat membedakan apakah mimpi tersebut benar datang dari Allah, atau hanya berasal dari gejolak jiwa kita sendiri, atau malah dari setan? Tidak bisa tidak, harus dengan ukuran syariat dalam menentukkannya. Begitu pula dalam masalah sholawat ini, kemana lagi kita dapat mencari tahu kalau sholawat yg diajarkan ini boleh atau tidak kita amalkan jika bukan mencari dalilnya di dalam Hadits Nabi? Alquran tidaklah menyebutkan teks sholawat secara khusus, begitu juga amalan2 lainnya yg bunyi bacaannya sebagian besar kita dapati dari Hadits2 nabi, seperti halnya bacaan2 didalam sholat. Banyak sekali hadits2 yang mengajarkan kepada kita harus membaca sholawat begini dan begitu. Kesemuanya itu ada di dalam hadits2 shohih yang tentunya terjamin kebenarannya, dan kita dipersilakan untuk memilih dan menggunakannya tanpa harus repot2 mengarang2 sendiri bunyi sholawat yg harus kita ucapkan, yg belum tentu benar secara syar'i. Jadi kesimpulannya dalam masalah ini, ya silakan diperiksa saja apakah amalan tersebut ada dasarnya di dalam hadits nabi atau tidak... Mimpi dapat dijadikan sandaran apabila didukung oleh dalil yg shahih, dan bukan menjadikan mimpi sebagai dalil yg shahih. Hal seperti ini pernah terjadi pada seorang sahabat, ibnu abbas. Beliau bermimpi tentang haji tamattu', kemudian karena amalan tersebut ternyata ada dalilnya yg pernah dia dengar dari al-Quran dan Sunnah, maka kemudian dia berpendapat membolehkannya melakukan amalan tersebut. Ibnu Abbas merasa senang dengan mimpi tersebut. Maka dari itulah, Rasulullah menyebut mimpi yg benar sebagai al-mubasysyirat, yaitu pembawa kabar gembira. Wallahu a'lam... Wassalam --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Terima kasih atas tausiahnya hari ini :) Kesimpulan yang anda uraikan adalah bahwa : didalam mimpi yang benar, terkandung kabar gembira bagi seorang mukmin yg dilapangkan jalannya oleh Allah, peringatan dan himbauan dari kemaksiatan, atau merupakan introspeksi dengan cara yg baik dan efektif. Jadi, mimpi yg merupakan hidayah, adalah mimpi yg khusus berasal dari Allah swt yg tentunya tidak akan bertentangan dengan syariat. Kembali kepada bacaan/teks salawat, seorang ulama yang alim dan wara' yaitu syekh At-Tijani, syahdan menurut riwayat, pernah berjumpa dengan Rosululloh SAW. didalam mimpi. Dalam mimpinya tersebut Rosululloh SAW mengajarkan bacaan suatu shalawat, yang kini banyak dikenal dengan sholawat fatih. Bunyinya kira-kira sbb: Allohumma sholli 'ala sayyina Muhammadinil fatihi lima ughliqo wal khotimi lima sabaq, naasyiril haqqi bil haqqi wal haadi ilasyirotokal mustaqiim, wa'ala alihi haqqo qodrihi wamiqdaril adzim Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW mengatakan pada sang imam, barangsiapa yang membaca shalawat ini sekali saja dalam hidupnya, Alloh akan membebaskannya dari api neraka, tentu dalam keadaan iman dan islam. Bagaimana menurut pandangan anda, apakah mimpi ini melawan syariat atau tidak??? Soalnya al-imam subki seperti yang anda kutip mengatakan bahwa orang yg mengucapkan kalimat sholawat lainnya (tidak seperti yg diajarkan nabi) berarti telah mengucapkan bacaan yg tidak benar. Padahal di dalam Al-Qur'an, hanya diperintahkan Yaa ayyuhal- ladzina-aa-manu shollu 'alaihi wasallimu taslima tanpa menyebutkan teks shalawat secara khusus. Begitu juga di dalam hadits nabawiyah tidak disebutkan bahwa membaca shalawat harus begini dan begini... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Wa'alaikum salam wr wb.. Mimpi yang benar adalah satu bagian dari empat puluh enam bagian kenabian. (HR Bukhori dari Ubadah bin Ash-Shamit, Anas, Abu Hurairah dan Abu Sa'id)) Dalam Hadits lain disebutkan: Tidak ada yg tersisa dari kenabian kecuali kabar2 gembira. Para sahabat bertanya,'Apa itu kabar gembira?', kata nabi,'Mimpi yg baik, yg dilihat oleh seorang mukmin atau diperlihatkan kepadanya.' (HR. Bukhori dari Abu Hurairah) Hadist2 tersebut menurut syarhnya bermaksud meng
[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul
Assalamu 'alaikum wr. wb. Kriterianya masuk kedalam Orang yang sudah aqil baliq. oleh karena itu wajib mandi hadats besar, oleh karena itu wajib belajar fiqih :)) wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, mahrandinur [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas arland, bagaimana bila mimpi basah orang sholeh yang bertemu dengan bidadari,masuk kriteria mana ? salam mimpi nur --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Mimpi orang2 soholeh adalah separuh kenabian. Syahdan menurut suatu riwayat, Imam Bukhori sebelum memulai menulis kitab shahihnya, pernah bermimpi bertemu dengan Rosululloh SAW. Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW dikerubuti oleh lalat yang menempel pada tubuhnya, kemudian sang Imam diperintahkan untuk mengipas- ngipasi tubuh Rosululloh SAW agar supaya lalat-lalat yang menempel di tubuh Rosululloh SAW segera terbang dan pergi. Akhirnya Imam Bukhori menanyakan hal tentang mimpinya itu pada salah seorang ulama, dan ulama tersebut menta'birkan mimpi tersebut sebagai perintah langsung dari Rosululloh SAW kepada Imam Bukhori, untuk membersihkan hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu. Sejak itulah Imam Bukhori memulai tulisannya tentang kitab yang sekarang kita kenal sebagai Shahih Bukhori, yang pada hakekatnya meneliti hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu. Isi hadits2 yang diteliti dan diklasifikasikan termasuk hadits- hadits yang menyangkut hukum yang menentukan halal atau haramnya suatu masalah. Mas Wandy pernah mengatakan sbb : # Di dalam salah satu bukunya, Syeikh Qardhawi menyebutkan bahwa Kecuali mimpi para Nabi maka tidaklah dapat dijadikan sebagai sumber atau dalil hukum syariat. Mimpi tidak dapat dijadikan sebagai dalil syariat, dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk melakukan suatu amalan atau meninggalkannya, seperti yg banyak diyakini oleh sufi radikal. === Imam bukhori bukan seorang nabi, beliau seorang ulama sholeh. Klasifikasi hadits-hadits yang dilakukan banyak digunakan sebagai dalil syariat, dan pengklasifikasian ini diawali dari mimpinya berjumpa dengan Rosululloh SAW. Bagaimana jadinya ini, mas ? Apakah mimpi Imam Bukhori bertemu dengan Rosululloh SAW tersebut dan akhirnya mengklasifikasi hadits menyalahi syariat? wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: mimpi adalah suatu keadaan dimana yang bersangkutan berada didalam kondisi netral,sulit mengembangkan kehendak dan emosi,bahkan daya nalar dan akal pun kadang sulit untuk diarahkan, bisa jadi mimpi merupakan petunjuk, tapi bisa jadi setan dan para penghuni alam gaib datang ke mimpi orang tersebut,untuk memberikan petunjuk menyesatkan,bisa jadi juga para malaikat datang untuk sekedar mengabarkan salah satu parameter nya adalah kembalikan kepada syariat dan agama islam yang diyakini kebenarannya,dan berguru atau bertanya kepada yang memang sudah ahlinya,karena segala sesuatu memang ada ilmunya tersendiri dan kadang banyak yang tersembunyi orang yang mendapat petunjuk / bisikan / vision lewat mimpi biasanya akan tertanam sampai ke alam bawah sadarnya dan ingatannya terekam membekas sangat dalam sehingga apabila sampai kepada tahapan meyakini maka dia akan sulit menggunakan alamsadarnya kembali untuk berfikir secara jernih , karena proses perekaman yang terjadi berada pada saat alam bawah sadar sedang terbuka penuh,,, makanya orang seperti ini akan sangat meyakini apa yang dialaminya lewat mimpimelebihi ajaran yg sudah diyakini saat sadar wassalam knc Pada tanggal 1/18/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] menulis: Ajarkan Salat Sambil Bersiul Sumardi Dapat Wahyu Lewat Mimpi Gunawan Mashar - detikcom Makassar - Ajaran yang tertuang dalam kitab Laduni, yang diyakini oleh Sumardi (60), ternyata diawali lewat mimpi. Dari mimpi itulah, Sumardi lalu menuangkannya dalam kitab Laduni. Hal ini diungkapkan oleh Sumardi, selama diperiksa oleh tim penyidik dari Polresta Polmas, Sulawesi Barat. Dari hasil pemeriksaan, dia mengatakan kalau dia yakin kalau dia dapat wahyu. Wahyu itu awalnya dia terima lewat mimpi, tutur AKBP Sukria Gaus, Kapolresta Polmas, ketika dihubungi via ponselnya, Selasa (17/1/2006). Menirukan perkataan Sumardi, Sukria mengungkapkan kalau Sumardi bermimpi bertemu dengan orang tua. Saat bertemu dengan orang tua itu, Sumardi diberi 17 parang, dan disuruh untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Katanya, 17 parang itu lalu dimasukkan ke dalam mulutnya, ucap Sukria. Sejak bermimpi soal parang itulah, Sumardi langsung
[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mimpi orang2 soholeh adalah separuh kenabian. Syahdan menurut suatu riwayat, Imam Bukhori sebelum memulai menulis kitab shahihnya, pernah bermimpi bertemu dengan Rosululloh SAW. Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW dikerubuti oleh lalat yang menempel pada tubuhnya, kemudian sang Imam diperintahkan untuk mengipas- ngipasi tubuh Rosululloh SAW agar supaya lalat-lalat yang menempel di tubuh Rosululloh SAW segera terbang dan pergi. Akhirnya Imam Bukhori menanyakan hal tentang mimpinya itu pada salah seorang ulama, dan ulama tersebut menta'birkan mimpi tersebut sebagai perintah langsung dari Rosululloh SAW kepada Imam Bukhori, untuk membersihkan hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu. Sejak itulah Imam Bukhori memulai tulisannya tentang kitab yang sekarang kita kenal sebagai Shahih Bukhori, yang pada hakekatnya meneliti hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu. Isi hadits2 yang diteliti dan diklasifikasikan termasuk hadits-hadits yang menyangkut hukum yang menentukan halal atau haramnya suatu masalah. Mas Wandy pernah mengatakan sbb : # Di dalam salah satu bukunya, Syeikh Qardhawi menyebutkan bahwa Kecuali mimpi para Nabi maka tidaklah dapat dijadikan sebagai sumber atau dalil hukum syariat. Mimpi tidak dapat dijadikan sebagai dalil syariat, dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk melakukan suatu amalan atau meninggalkannya, seperti yg banyak diyakini oleh sufi radikal. === Imam bukhori bukan seorang nabi, beliau seorang ulama sholeh. Klasifikasi hadits-hadits yang dilakukan banyak digunakan sebagai dalil syariat, dan pengklasifikasian ini diawali dari mimpinya berjumpa dengan Rosululloh SAW. Bagaimana jadinya ini, mas ? Apakah mimpi Imam Bukhori bertemu dengan Rosululloh SAW tersebut dan akhirnya mengklasifikasi hadits menyalahi syariat? wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: mimpi adalah suatu keadaan dimana yang bersangkutan berada didalam kondisi netral,sulit mengembangkan kehendak dan emosi,bahkan daya nalar dan akal pun kadang sulit untuk diarahkan, bisa jadi mimpi merupakan petunjuk, tapi bisa jadi setan dan para penghuni alam gaib datang ke mimpi orang tersebut,untuk memberikan petunjuk menyesatkan,bisa jadi juga para malaikat datang untuk sekedar mengabarkan salah satu parameter nya adalah kembalikan kepada syariat dan agama islam yang diyakini kebenarannya,dan berguru atau bertanya kepada yang memang sudah ahlinya,karena segala sesuatu memang ada ilmunya tersendiri dan kadang banyak yang tersembunyi orang yang mendapat petunjuk / bisikan / vision lewat mimpi biasanya akan tertanam sampai ke alam bawah sadarnya dan ingatannya terekam membekas sangat dalam sehingga apabila sampai kepada tahapan meyakini maka dia akan sulit menggunakan alamsadarnya kembali untuk berfikir secara jernih , karena proses perekaman yang terjadi berada pada saat alam bawah sadar sedang terbuka penuh,,, makanya orang seperti ini akan sangat meyakini apa yang dialaminya lewat mimpimelebihi ajaran yg sudah diyakini saat sadar wassalam knc Pada tanggal 1/18/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] menulis: Ajarkan Salat Sambil Bersiul Sumardi Dapat Wahyu Lewat Mimpi Gunawan Mashar - detikcom Makassar - Ajaran yang tertuang dalam kitab Laduni, yang diyakini oleh Sumardi (60), ternyata diawali lewat mimpi. Dari mimpi itulah, Sumardi lalu menuangkannya dalam kitab Laduni. Hal ini diungkapkan oleh Sumardi, selama diperiksa oleh tim penyidik dari Polresta Polmas, Sulawesi Barat. Dari hasil pemeriksaan, dia mengatakan kalau dia yakin kalau dia dapat wahyu. Wahyu itu awalnya dia terima lewat mimpi, tutur AKBP Sukria Gaus, Kapolresta Polmas, ketika dihubungi via ponselnya, Selasa (17/1/2006). Menirukan perkataan Sumardi, Sukria mengungkapkan kalau Sumardi bermimpi bertemu dengan orang tua. Saat bertemu dengan orang tua itu, Sumardi diberi 17 parang, dan disuruh untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Katanya, 17 parang itu lalu dimasukkan ke dalam mulutnya, ucap Sukria. Sejak bermimpi soal parang itulah, Sumardi langsung lancar menuliskan wahyu itu ke dalam kitab Laduni. Sumardi meyakini jikalau parang yang dimasukkan ke dalam mulutnya itu adalah wahyu yang diturunkan untuknya. Tetap Terima Islam Selama dalam penjara, Sumardi juga mengakui agama Islam. Ia pun tetap kukuh pada pendiriannya bahwa agama yang dianutnya adalah Islam. Namun, ia juga yakin kalau salat dengan bersiul yang dilaksanakannya sudah sesuai dengan islam, yang ia pahami. *** Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika
[keluarga-islam] Re: Berdzikir Dan Bershalawat--wandy
Assalamu 'alaikum wr. wb. Menurut sebagian ulama Zikir itu bisa menjadi riya bila diucapkan dengan keras dan dilantuntan didepan banyak orang, karena sifatnya hablum-min-Alloh. Sedangkan membaca Sholawat itu tidak menjadi Riya walaupun dibaca dengan keras dan didepan banyak orang, karena sifatnya Hambum-minnan- naas. Orang yang membaca Zikir langsung mendapat ganjaran pahala ketika itu juga, sedangkan bacaan sholawat ditujukan khusus kepada Rosululloh SAW, sedangkan yang membacanya akan mendapatkan curahan rahmat dan pahala yang tumpah dari bacaan sholawat yang ditujukan kepada sosok diri Rosululloh SAW tersebut. Apakah ada yang sependapat dengan pemahaman ini ??? wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Raden Fattah [EMAIL PROTECTED] wrote: ** ada juga yang mengartikan *sholawat* sebagi *shollu*, hubungan, menghubungkan. jadi jika bersholawat kepada nabi Muhammad, *Sholulohu Alaihi Wasallam*, adalah untuk menghubungkan ruhani ke ruhaninya beliau. dan menurut paham ini, sholawat beda dengan dzikir, karena dzikir selalu diartikan sebagai mengingat Alloh langsung. lalu tentang maksud Alloh dan para Malaikat bersholawat kepada Nabi, yang bagaimana? mengenai mimpi, ada hadits yang menerangkan (sumbernya saya lupa) bahwa *Mimpi itu adalah seperempat puluh dari kenabian*. bukan kah nabi-nabi terdahulu sebelum nabi Muhammad juga mendapatkan petunjuk/wahyu lewat mimpi? tetapi kenapa mimpi yang dialami oleh orang biasa lebih banyak sebagai bunga tidur? itu karena agar orang yang mengalami mimpi tidak menjadikan mimpinya melulu sebagai petunjuk. wassalam fattah On 1/17/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaikum wr. wb. Imam Subkhi menambahkan orang yg mengucapkan kalimat sholawat lainnya (tidak seperti yg diajarkan nabi) berarti telah mengucapkan bacaan yg tidak benar. Saya ingin bertanya : 1. Berdasarkan kaidah apa Imam Subkhi mengatakan bahwa orang yg mengucapkan kalimat sholawat lainnya (tidak seperti yg diajarkan nabi) berarti telah mengucapkan bacaan yg tidak benar. # Saya jawab, Tidak Tahu. Karena di buku tersebut memang tidak dijelaskan kenapa Imam Subkhi berkata demikian.. :) Tapi, siapakah yang paling baik dan benar perkataanya selain Nabi saw? 2. Apakah sama antara : sholawat dengan zikir. # Yang ini juga saya tidak tahu, karena tidak dijelaskan juga di dalam buku tersebut :) Tapi jika dipelajari dari istilahnya dan korelasinya, Arti dzikir adalah suatu cara untuk menyebut atau mengingat Alloh. Jadi semua bentuk aktivitas yang tujuannya mengingat dan mendekatkan diri kepada Alloh dinamakan dzikir. Salah satu dzikir yang utama adalah sholat (QS. Thoha:14), dan di dalam sholat itu sendiri terdapat sholawat. Sedangkan sholawat adalah bentuk jamak dari kata sholla atau sholat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Jadi shalawat yang kita ucapkan berarti suatu doa agar Allah Swt memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw dan keluarganya. Dari situ kita lihat bahwa di dalam dzikir seharusnyalah terdapat sholawat. Memang mengenai keharusan penyebutan sholawat ini para ulama sendiri berbeda-beda pendapat. Seperti pendapatnya Ibnu Qashshar yang menyatakan bahwa bersholawat kepada Nabi adalah suatu ibadat yang diwajibkan, hanya tidak ditentukan qadar banyaknya. Jadi apabila seseorang telah bersholawat, biarpun sekali saja. Terlepaslah ia dari kewajiban. 3. Bagaimana hukumnya bilamana seseorang membaca sholawat atas Nabi SAW dengan susunan kalimat shalawat yang diucapkan oleh Rosululloh SAW, tapi diajarkan dalam bentuk mimpi ketika orang tsb dalam keadaan tidur. # Di dalam salah satu bukunya, Syeikh Qardhawi menyebutkan bahwa Kecuali mimpi para Nabi maka tidaklah dapat dijadikan sebagai sumber atau dalil hukum syariat. Mimpi tidak dapat dijadikan sebagai dalil syariat, dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk melakukan suatu amalan atau meninggalkannya, seperti yg banyak diyakini oleh sufi radikal. Hal itu karena beberapa sebab: - Syariat sudah menentukan dalil-dalil hukum dalam al-Quran dan Sunnah serta ijma' dan qiyas yg benar. Syariat tidak menjadikan mimpi seorang yg tidak makshum sebagai dalil hukum. - Sumber2 mimpi itu banyak dan beraneka ragam, seperti halnya kasyaf, ada yg dari Allah, dari diri sendiri dan dari setan (Al-Hadits). Sedang kita tidak dapat mengetahui mimpi kita berasal darimana. -Mimpi berjumpa Nabi saw tidak dapat dijadikan hujjah dan tidak dapat disamakan dengan dalil syariat. Sesungguhnya, mimpi berjumpa nabi hanyalah menguatkan syariat yg sudah baku dan makhsum. Itupun kalau mimpi tersebut sesuai dengan syariat, dan yang kemudian dijadikan hujjah adalah tetap syariat. Mimpi cukuplah sebagai penghibur saja. Karena yang
[keluarga-islam] Re: Kulit Hewan Qurban was : Digest Number 383
Wa'alaikum salam wr. wb. Mas Yusa, apa khabar...? kok mau kerumah ga jadi ya, padahal saya sudah siap-siap potongin ayam lho... :)) Mau nanggepin sedikit, kemarin kebetulan saya jadi anggota panitia qorban, hanya ngatur2 saja sedangkan yang membantu cukup banyak. Biasanya dalam kepanitiaan qorban, yang mengurusi potongan2 daging itu anggota panitia yang tergolong kurang mampu, umumnya mereka semangat sekali motong2 daging kecil-kecil untuk dibagikan kepada mustahik daging qorban. Sedangkan anggota panitia yang termasuk mampu dan ikut pula berqorban hanya mengawasi administrasi pendistribusian saja. Nah, dalam masalah kulit hewan ini, kami selaku panitia menyerahkan kulit ini kepada anggota panitia yang kurang mampu tersebut, caranya ketua panitia berijab qobul kepada orang yang kurang mampu ini sebagai penerima kulit hewan. Kemudian sipenerima ini, katakanlah fulan, menjual kulit tersebut kepada pedagang kulit. Uang hasil penjualan dibagikan kepada anggota panitia lain yang kurang mampu. Masalah ini sebelumnya sudah saya tanyakan kepada salah seorang ustad, menurut beliau cara tersebut syah karena sipenerima kulit termasuk orang yang kurang mampu, dan mereka termasuk mustahik juga. Demikian, mudah-mudahan solusi ini menjadi jalan keluar terbaik. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Yusa [EMAIL PROTECTED] wrote: Aslkm wr wb ^_^ Salam kuangeeen juga, kang Ncep... ^_^ Trm ksh banyak ya, kang...memang biasanya yg saya lht itu kulit kambing dijual oleh panitia qurban, nah kalau itu tdk boleh berarti apakah kulit itu diberikan saja pd seseorang atau gimana ya, kang? Kalau pertanyaan saya masalah aqiqoh di bwh gimana, kang? Kalau akang tahu kira2 jwbnnya gimana mohon dijelaskan ya, kang...trm ksh buanyak... Wslkm wr wb Yusa __ Message: 5 Date: Thu, 12 Jan 2006 08:22:09 - From: kang nceps [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Qurban dan Aqiqah = ? salam kangen mas yusa,,, kalau tidak salah dari yang saya fahami, bahwa hewan qurban sepakat para ulama boleh dibagikan menjadi tiga bagian,satu untuk si pengqurban,satu untuk sedekah fakir miskin,satu untuk kaum kerabat, seyogyanya bahwa saat pemotongan terjadi makan-makan party maka diharapkan sudah termasuk kedalam salah satu diantara tiga bagian tadi, tapi yang paling utama bahwa hewan qurban baik kulit dan dagingnya tidak boleh diperjual belikan,karena hewan qurban adalah bagian dari ritual ibadah ,bahkan apabila disembelih sebelum hari raya maka dia tidak menjadi hewan qurban,tapi menjadi hewan biasa yang disedeqahkan lain lagi dengan masalah panitia penyembelihan yang diupah dengan menggunakan daging qurban , maka saya sendiri berpendapat lebih baik dibayar dengan menggunakan uang lain ,bukan berupa upah dari qurban, karena umumnya upacara ritual qurban adalah upacara masal dimana banyak orang terlibat dengan suka rela didalamnya dengan niat ibadah silahkan yang lain mungkin ada yang mengkoreksiatau punya pendapat lain wassalam KnC Produces wooden furniture. Includes company profile, list of products and contact details. Material : Bengkirai, Bangkirai, Yellow Balau, Red Balau, Merbau. Visit : www.duta-furni.com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: kewajiban zakat
Wa'alaikum salam wr. wb. Ahlan wa syahlan untuk anda yang baru bergabung di KI. Sekedar urun rembuk dari apa yang saya ketahui, jawaban saya sbb : No. 1 : difokuskan kepada Harta-nya. No. 2 : Bila mencapai Nisab, maka wajib Zakat walaupun pemiliknya anak yatim yang masih kecil. No. 3 : Wajib. Demikian, mudah-mudahan membantu. Silahkan dikoreksi bila pendapat saya ada kekeliruan. wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan [EMAIL PROTECTED] wrote: assalamu'alaikum wr wb saya baru daftar kemarin menjadi anggota milis Keluarga Islam, dan dalam kesempatan ini saya ingin mendapatkan informasi tentang kewajiban zakat harta (kekayaan). Dalam hal ini saya ingin menanyakan : 1. apakah kewajiban zakat atas harta kekayaan difokuskan kepada harta-nya ataukah kepada pemiliknya ? 2. apakah orang yang belum baligh atau anak yang masih remaja/pemuda wajib mengeluarkan zakat, maksud saya adalah difokuskan kepada anak yang belum baligh atau remaja/pemuda dan dia menerima harta warisan yang melebihi ketentuan (nishab) zakat, apakah anak tsb wajib mengeluarkan zakat ? 3. sekarangkan banyak anak muda yang sudah bekerja (umur dibawah 30 tahun) dan belum menikah dan masih tinggal dengan orang tuanya, kemudian dia mempunyai penghasilan yang bisa disebut telah memenuhi nishab zakat, apakah anak muda tsb wajib mengeluarkan zakat ? sementara ini hanya pertanyaan diatas yang ingin saya dapatkan pengetahuannya, syukron katsiron atas perhatiannya. wassalam Iwan __ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Balasan: [keluarga-islam] Re: Tata Cara Mandi Wajib
Assalamu 'alaikum wr. wb. Mohon maaf baru sempat menjawab... :) Kalo saya Alhamdulillah sudah mengerti caranya, karena saya belajar fiqih mazhabi, saya taklid saja dengan salah satu dari 4 pendapat- pendapat imam mazhab, karena saya termasuk orang yang awam dan bodoh dalam masalah tersebut. Justru yang saya ingin ketahui bagaimana pendapat anda dan orang- orang yang berfaham wahabi dalam masalah fiqih seperti ini, bukankah faham wahabi mengharamkan taklid ? dan mewajibkan ijtihad?? Taklid dan Ittiba itu hampir sama, hanya beda penyebutan saja, sebab walaupun kita mengetahui dalil haditsnya, ya tetap saja hadits tersebut kita dapati dari tulisan para ulama termasuk Imam Bukhori, Muslim dll. Bukan langsung kita ketahui dari Rosululloh SAW, sahabat maupun tabi'in dan tabiut-tabi'in. Masalahnya sekarang, bagaimana kalian mau berijtihad, kalau masalah fiqih seperti ini saja anda bertanya pada orang yang bertaklid seperti saya Artikel yang anda sampaikan adalah dalil yang mewajibkan mandi wajib, bukan TATA CARA mandi wajib. Silahkan anda jelaskan, bagaimana TATA CARA mandi wajib dalam kondisi yang telah saya sebutkan terdahulu. Atas Jawabannya jakalloh khairon katsir. :) wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ku HanyaOrangBiasa [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu'alaikum, Pak Arland dan Pak Talim yang saya hormati, dan semoga Allah Ta'ala merahmati bapak berdua. Saya meposting hal - hal yang berkaitan dengan syariat adalah untuk membantu kaum muslimin untuk memahami agamanya termasuk permasalahan mandi wajib ini. Dan mungkin apa yang saya tulis ini tidak serinci apa yang ditanyakan oleh Pak Arland, dan monggo kalau Pak Arland memiliki jawaban - jawabannya untuk di postingkan ke milis. Mengenai masalah taklid. Adakah saya taklid dengan seseorang ? Bukankah saya menampilkan nash - nash yang shahih yaitu Al Qur'an dan As Sunnah. Silahkan pak Arland atau Pak Talim mengirimkan saya nash - nash yang shahih maka insya Allah saya akan ikuti. Saya ittiba' pak bukan taklid. Contoh : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah membolehkan shalat tarawih 23 raka'at, namun saya tidak mengikutinya karena tidak ada nash yang shahih tentang shalat tarawih 23 raka'at. Atau Imam Ibn Hazm mebolehkan alat - alat musik tetapi saya tidak mengikutinya karena dalil - dalil yang mengharamkan alat musik sangatlah kuat dan serta permasalahan2 yang lainnya. Saya hanya kembali kepada nash yang shahih pak, Al Qur'an dan As Sunnah. Dan alangkah indahnya ucapan Ibnul Qayyim, Kami mencintai Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, namun kebenaran itu sendiri lebih kami cintai daripada mencintai Syaikh. (Padahal Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin jika beliau tidak bisa menemukan penyelesaian terhadap suatu permasalahan yang sangat sulit, maka beliau menggunakan Ijtihadnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah). Namun bagi saya Ibnu Taimiyah tetaplah seorang Syaikhul Islam dan beliau rahimahullah juga manusia yang memiliki kesalahan. Tidak ada yang ma'shum kecuali Rasulullah SAW Demikianlah kami diajarkan Pak, dan saya sangat setuju dengan bapak bahwa belajar dengan buku tidaklah sunnah, maka dari itu saya juga ikut kajian Pak, setiap selasa saya mengaji Kitab Fathul Majid dan Riyadush Shalihin dengan Ustadz Yazid dan hari sabtu saya mengaji Fathul Bari (Ta'liq atas Kitab Shahih Bukhari) dengan Ustadz Abdul Hakim. Dan saya juga berkonsultasi dengan para As Saatidz tentang masalah agama termasuk permasalahan mandi wajib ini. Demikian penjelasan saya, sekali lagi Pak silahkan kirimkan nash - nash shahih ke saya, itu akan lebih bermanfaat buat saya. Akhukum billah budi ari talim farido [EMAIL PROTECTED] wrote: wa alaikum salam terima kasih banyak kepada pak arland untuk mengkritisi postingan tentang tata cara manda wajib, dan harapan saya yang dikritisi bisa memberikan penjelasan tambahan. mungkin sekarang ini banyak orang mengamalkan ibadah dari hasil membaca buku saja, begini sunnah yang begitu bid'ah, dan buku pedomannya hanya dari ulama-2 itu saja, menurut saya itu sudah termasuk taklid, tetapi kadang ada orang yang mengharamkan taklid namun tanpa sadar mereka telah bertaklid. wassalam arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] menulis: Assalamu 'alaikum wr. wb. Artikel di bawah ini terlalu sederhana bila dikatakan TATA-CARA Mandi Wajib, kalau tidak boleh dikatakan terlampau menggampangkan suatu masalah dan belum menjawab persoalan dimasa sekarang dan yang akan datang. Apalagi bila sejak awal sudah mengatakan KAMI TIDAK BERMAZHAB, sementara untuk memahami fiqih dibutuhkan pendapat (ijtihad) para imam mazhab yang 4. Maka artikel di bawah ini lebih tepat dikatakan sebagai DALIL Mandi Wajib, bukan Tata-cara Mandi Wajib. Karena Tata-Cara ini belum dapat mengatasi persoalan sbb, misalkan : 1. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib, sementara dibadannya terdapat luka
[keluarga-islam] Re: Wasiat Syaikh Albani untuk Segenap Kaum Muslimin
Assalamu 'alaikum wr. wb. Jangan-jangan Wasiat tersebut hanya dijadikan Price list saja. Adapun harga realnya seperti yang knc ketahui selama ini, sudah di discount sana-sini sehingga sudah ga sesuai dengan wasiat itu sendiri. he...he...he... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: saya sangat menyukai wasiat ini,,,terlebih kalimat dibawah ini,yang kebanyakan tidak saya dapatkan selama berdiskusi dengan kaum salafi/wahabi,,,ada beberapa mungkin, tapi kebanyakan satu tipe,selalu mengatasnamakan ,dan menyesatkan orang lain dengan sangat gampang,, semoga kemuliaan dan rahmat gusti Alloh selalu tercurah kepada beliau wassalam KnC Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik [An- Nahl : 125] Orang yang paling berhak diperlakukan dengan cara hikmah adalah orang yang paling keras menentang kita dalam prinsip dan aqidah kita. Hal ini kita lakukan agar tidak tertumpu pada kita dua beban yang berat, beratnya dakwah haq yang telah dianugrahkan Allah Jalla Jalaluhu kepada kita kemudian dibebani lagi dengan jeleknya cara dakwah kita kepada Allah 'Azza wa Jalla. Aku berharap dari semua saudara-saudaraku yang berada di setiap negeri Islam, agar melaksanakan adab-adab yang Islami ini, semata-mata karena mengharap wajah Allah 'Azza wa Jalla dan tidak mengharap balasan dan tidak pula ucapan terima kasih dari manusia. Semoga apa yang sampaikan ini telah mencukupi. Walhamdulillahi Rabbil 'aalamin. [1] [Disalin dari Majalah : as-Salafiyah, edisi ke 5/Th 1420-1421. hal 41-48, dengan judul asli Hukmu fiqhil Waqi' wa Ahammiyyatuhu. Ashalah, diterjemahkan oleh Mubarak BM Bamuallim Lc dalam Buku Biografi Syaikh Al-Albani Mujaddid dan Ahli Hadits Abad ini hal. 127-150 Terbitan Pustaka Imam Asy-Syafi'i.] _ Foote Note. 1. Lihat Muhadditsul 'Ashri hal. 74-75 KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga' (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! Photos Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in your hands ASAP. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Allaahuakbar..BRAVO PBNU
Assalamu 'alaikum wr. wb. Setahu saya kalo ga salah kang Masdar ini anggota JIL juga. CMIIW Artikel di bawah membuktikan bahwa tidak semua pemikiran para JIL itu sesat, tapi ada juga yang benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa JIL itu cuma lakon. Kang Masdar berbicara berdasar Ijma Ulama, khususnya Ulama NU dari keputusan baitul masail. Kalo dicari dalilnya dalam hadits, tentu tak akan ditemukan dalil yang mengharamkan Formalin. Oleh karena itu Ijma Kias memang diperlukan dalam pengambilan keputusan disamping Al-Qur'an dan Hadits. Tapi, mengapa ya faham wahabi mengharamkan IJMA KIAS (Ta'wil). Adakah yang dapat memberikan pencerahannya... wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] wrote: Ketua PBNU: Haram, Makanan yang Mengandung Formalin 12 Jan 2006 18:55 WIB Ketua Tanfidziyah PBNU KH. Masdar F. Mas'udi menegaskan, makanan yang mengandung formalin hukumnya haram dikonsumsi karena akibatnya jelas membayakan bagi kesehatan manusia. Namun PBNU sejauh ini belum merasa perlu mengeluarkan fatwa haram bagi makanan yang mengandung formalin dimaksud. Demikian ditegaskan Direktur Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) itu kepada pers di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta, Kamis (12/01), usai acara seminar Agama dalam Tindak Kekerasan dan Terorisme di Tengah Arus Globalisasi. Hadir dalam seminar tersebut antara lain Frans Magnis Suseno dan Pendeta Weinata Sahirin (Wakil Sekum PGI). Menurut Masdar soal formalin itu tidak perlu fatwa, karena akibatnya sudah jelas merusak tubuh manusia. Yang penting sekarang ini pemerintah segera menyediakan bahan alternatif pengawet yang aman bagi makanan dan masyarakat konsumen. Sudah ditemukan misalnya ada kunyit, bawang putih, kitosan (temuan ITS dan IPB), dan bahan dari batok kelapa (temuan UGM) untuk mengganti formalin tersebut. Sementara itu Ketua DPR Agung Laksono menilai sekarang ini masyarakat sulit menghindari makanan berformalin atau zat pewarna berbahaya lainnya. Masalah ini menunjukkan lemahnya perhatian dari pemerintah terutama Depkes, BPOM, Departemen Perdagangan dan Perindustrian, kepolisian serta masyarakat sendiri. Karena itu DPR meminta pemerintah membuat aturan tata niaga yang jelas dalam memperhatikan kepentingan masyarakat. Karena itu tindakan hukum harus ditegakkan terhadap oknum pengusaha makanan yang terbukti menggunakan formalin. Langkah yang sama, kata Agung, juga harus dilakukan terhadap produsen, distributor, ataupun pedagang formalin yang tidak bertanggungjawab, sesuai UU No.7/1996 tentang Pangan dan UU No.8/1999 tentang perlindungan Konsumen. Dalam Undang-Undang pangan disebutkan pangan yang aman, bermutu, keragaman tersedia secara cukup merupakan prasyarat utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang memberikan perlindungan bagi kepentingan kesehatan serta makin berperan dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Pangan sebagai komoditas dagang memerlukan dukungan sistem perdagangan pangan yangjujur dan bertanggungjawab, tandas Agung. (dina ) Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: Hukum Berpuasa Tanggal 8 Dzulhijjah
Assalamu 'alaikum wr. wb. Subhanalloh... walhamdulillah... Wala-ilaha Illalloh... Muhammadurrasululloh... Sallollohu 'alaihi wasallam... Wa'alihi.. Wa-ashabihi... wazurriyatihi ajma'in... Begitu mudahnya ulama SEKARANG (ulama wahabi) yang katanya bermanhaj Salafus-shali, dengan hanya mengatakan : Saya berkata : Hadits ini derajatnya maudhu' Maka gugurlah dan haramlah orang-orang terdahulu yang telah mengamalkan ibadah yang diyakininya sebagai puasa sunnah. Padahal ibadah ini sudah dilakukan oleh muslim seluruh dunia sejak 14 abad yang silam. Begitu gampangnya menilai suatu hadits... itu dinilai tahun 1987. Barangkali di tahun 2087, ada lagi ulama muta'akhirin yang mengatakan : Hadits ttg puasa 9 dzulhijjah derajatnya daif. Itu puasa bid'ah... Akhirnya ummat islam saat itu (tahun 2087) sudah tidak percaya dengan hadits Nabi lagi, sudah dianggap sebagai permainan silat lidah para ulama muta'akhirin... nau'zubillah min zalik... Wallohu-a'lam wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ku HanyaOrangBiasa [EMAIL PROTECTED] wrote: DERAJAT HADITS PUASA HARI TARWIYAH Oleh Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat Sudah terlalu sering saya ditanya tentang puasa pada hari tarwiyah (tanggal delapan Dzulhijjah) yang biasa diamalkan oleh umumnya kaum muslimin. Mereka berpuasa selama dua hari yaitu pada tanggal delapan dan sembilan Dzulhijjah (hari Arafah). Dan selalu pertanyaan itu saya jawab : Saya tidak tahu ! Karena memang saya belum mendapatkan haditsnya yang mereka jadikan sandaran untuk berpuasa pada hari tarwiyah tersebut. Alhamdulillah, pada hari ini (3 Agustus 1987) saya telah temukan haditsnya yang lafadznya sebagai berikut. Artinya : Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, dan puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun. Diriwayatkan oleh Imam Dailami di kitabnya Musnad Firdaus (2/248) dari jalan. 1. Abu Syaikh dari : 2. Ali bin Ali Al-Himyari dari : 3. Kalby dari : 4. Abi Shaalih dari : 5. Ibnu Abbas marfu' (yaitu sanadnya sampai kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam). Saya berkata : Hadits ini derajatnya maudhu'. Sanad hadits ini mempunyai dua penyakit. Pertama : Kalby (no. 3) yang namanya : Muhammad bin Saaib Al-Kalby. Dia ini seorang rawi pendusta. Dia pernah mengatakan kepada Sufyan Ats- Tsauri, Apa-apa hadits yang engkau dengar dariku dari jalan Abi Shaalih dari Ibnu Abbas, maka hadits itu dusta (Sedangkan hadits di atas Kalby riwayatkan dari jalan Abu Shaalih dari Ibnu Abbas). Imam Hakim berkata, Ia meriwayatkan dari Abi Shaalih hadits-hadits yang maudhu' (palsu). Tentang Kalby ini dapatlah dibaca lebih lanjut di kitab-kitab Jarh wat Ta'dil : 1. At-Taqrib 2/163 oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar. 2. Adl-Dlua'faa 2/253, 254, 255, 256 oleh Imam Ibnu Hibban 3. Adl-Dlua'afaa wal Matruukkin no. 467 oleh Imam Daruquthni. 4. Al-Jarh wat Ta'dil 7/721 oleh Imam Ibnu Abi Hatim. 5. Tahdzibut Tahdzib 9/5178 oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar Kedua : Ali bin Ali Al-Himyari (no. 2) adalah seorang rawi yang majhul (tidak dikenal). Kesimpulan. 1. Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) adalah hukumnya bid'ah. Karena hadits yang mereka jadikan sandaran adalah hadits palsu/maudhu' yang sama sekali tidak boleh dibuat sebagai dalil. Jangankan dijadikan dalil, bahkan membawakan hadits maudlu' bukan dengan maksud menerangkan kepalsuannya kepada umat, adalah hukumnya haram dengan kesepakatan para ulama. 2. Puasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) adalah hukumnya sunat sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dibawah ini. Artinya : ...dan puasa pada hari Arafah -aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang. Dan puasa pada hari Aasyura' (tanggal 10 Muharram) -aku mengharap dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu [Shahih Riwayat Imam Muslim 3/168, Abu Daud no. 2425, Ahmad 5/297, 308, 311, Baihaqi 4/286 dan lain-lain]. Kata ulama : Dosa-dosa yang dihapuskan di sini adalah dosa-dosa yang kecil. Wallahu a'lam ! [Disalin dari buku Al-Masail jilid 2, Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat hal 177-179, Penerbit Darul Qalam] KuHanyaOrangBiasa MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga' (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin] - Yahoo! Photos Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, holidays, whatever. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
[keluarga-islam] Fwd: Re: Hadis Daif Dan Palsu Dalam Kitab Ihya âUlumiddin
--- In mencintai-islam@yahoogroups.com, al abdul muznib al-hanzalah [EMAIL PROTECTED] wrote: Sirat al-Ghazali wa-Aqwal al-Mutaqaddimin fihi [Sirah kehidupan Al Ghazali dan ulasan orang dahulu mengenainya] tahqeeq by: Ibn Salik Imam al-Ghazali mendapat gelaran sebagai Hujjatul Islam. Kalau dibaca kitab ihya' kita dapati kenapa dia diberi gelaran yang sungguh mulia. Dia dianggap sebagai ahli dalam pelbagai bidang pelajaran dan seperti telah menguasai dan memahami Ilmu Islam yang wujud pada zamannya didalam kitab Ihya'. 1. Pengajiannya bersandarkan pada Qur'an dan Sunnah. Inilah sumber ulama' yang datang sebelumnya dan juga yang mengikutinya. Dia menguatkan hujjahnya dengan bersandarkan dari ayat Qur'an dan tafsirnya. 2. Dalam Ihya' terdapat banyak ahadith dari Sihah Sitta dan juga dari para penggumpul hadith yang terkenal. 3. Sebagai ahli sirah, dia menulis dengan penuh perinci. Di dalam bab Athar, mengenai sejarah kehidupan Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wa Sallam, mengenai para anbiya' 'alayhimussalam, Ahl ul Bayt, mengenai Sahaba, taabi'een (pengikut sahabat) mengenai para awliya dan para saleheen. Pada setiap huraianya, ia didukungi dari Qur'an, hadith dan amalan harian dari sirah (sejarah). Lebih dari 100 nama sahabat disebut dalam kitab Ihya' dan juga ratusan atau lebih, nama para awliya' yang termahsyur yang juga disebut. 4. Dia juga adalah seorang 'aabid (ahli ibadah) kepada ALLAH ta'ala, yang mengajak pembaca beribadah dan berzikir kepada ALLAH. Dia diberi gelaran sebagai siraaj u'l mutahajjideen (lampu yang menyala untuk mereka yang bertahajjud). Selain daripada solat yang fardh, sunnah dan nawafil, dia juga mengatakan mengenai solat yang dianjurkan dan memberi azkaar dan awraad (bacaan harian) pada setiap hari dan mingguan dan dua RasuluLLAH Sallallahu 'alaihi wa Sallam, para Ahl ul Bayt, para sahaba, para awliya, moga-moga ALLAH meredhai mereka semua. Semua ini telah termaktub dalam 2 buah kitab Jilid I, Kitaab 9 and Kitaab 10. **Ralat, ada lagi banyak points yang tak dapat saya nak translate atau dialih bahasa dari bahasa yang asal. Apa yang ditulis adalah hasil dari direct traslation, maaf kalau ia adalah sukar untuk dibaca. Ini sahaja dapat saya persembahkan kerana sesuntukan masa. mohon maaf diatas kesilapan. Dari penggalaman diri saya sendiri, saya telah diberitahu menggenainya dari seorang kenalan saya yang berfahaman wahabi. inilah double standard golongan ini. Isu ini telah dihurai dengan panjang lebar oleh ulama' dahulu. dan sudah menjadi adat ulama' salaf dan khalaf bila menulis kitab, ada sahaja ulama' lain di zamannya atau selepasnya yang menulis untuk menolak atau menyokong pendapat ulama' tersebut. dan dari ulama' dan cerdik pandai dizaman dulu hingga sekarang ada yng berniat untuk memperbetulkan yang salah dan ada yang berhasad dengki dan cemburu, inilah yang nabi mengatakan sebagai ulama' su' (ulama' jahat). mereka bukan nak membanggunkan ummah, malah jatuh menjatuhkan ulama' haqq. Tak hairan lah kalau sekarang muncul article-article yang menjatuh kan martabat ulama' yang banayk berjasa pada agama. ada kalanya pekara yang disebut hanya pekara kecil tapi dibesar-besarkan dengan niat nak menjatuhkan sesautu pihak dan menolak amalan tasauf. kita doakan, supaka kita semua diberi hidayah oleh ALLAH ta'ala dalam hal-hal agama yang menjadi cara hidup kita. Ameen grad it [EMAIL PROTECTED] wrote:Hadis daif dan palsu dalam kitab Ihya âUlumiddin Oleh: DR. MOHD ASRI ZAINUL ABIDIN KITAB Ihya âUlumiddin karangan al-Imam al-Ghazali adalah kitab yang sangat masyhur dalam masyarakat kita. Bahkan kitab ini juga memang masyhur di seluruh dunia Islam. Ramai yang gemar membaca dan mengambil manfaat daripada kitab ini. Namun ramai yang kurang memberi perhatian terhadap peringatan para ulama hadis sejak zaman dahulu bahawa dalam kitab ini terdapat banyak hadis lemah, tersangat lemah dan palsu. Di samping banyak juga terdapat di dalamnya hadis-hadis sahih yang diguna pakai oleh imam berkenaan ketika mengemukakan hujah- hujahnya. Al-Imam al-Ghazali adalah seorang tokoh umat Islam yang dihormati. Jasa dan sumbangannya dalam sebahagian bidang agama tidak dapat dilupakan. Beliau adalah ahli fikir yang besar. Namun bidang hadis bukanlah pengkhususan beliau. Ini diakui oleh mereka yang alim dalam bidang hadis. Mengkritik hadis-hadis lemah dan palsu dalam kitab Ihya âUlumiddin tidaklah bermaksud menghina atau melupakan jasa dan sumbangan al-Ghazali. Namun, kita harus berkata benar dan jujur dalam segala perkara. Menghargai seseorang tidak boleh membawa kita mengatakan kesilapannya sebagai kebenaran. Jasanya dikenang. Namun kesilapan dinilai agar mereka yang membaca kitab tersebut tidak membuat kesalahan dengan menganggap riwayat yang tidak layak dinilai sebagai hadis dikatakan hadis. Firman Allah yang bermaksud: Wahai
[keluarga-islam] Re: Tata Cara Mandi Wajib
Assalamu 'alaikum wr. wb. Artikel di bawah ini terlalu sederhana bila dikatakan TATA-CARA Mandi Wajib, kalau tidak boleh dikatakan terlampau menggampangkan suatu masalah dan belum menjawab persoalan dimasa sekarang dan yang akan datang. Apalagi bila sejak awal sudah mengatakan KAMI TIDAK BERMAZHAB, sementara untuk memahami fiqih dibutuhkan pendapat (ijtihad) para imam mazhab yang 4. Maka artikel di bawah ini lebih tepat dikatakan sebagai DALIL Mandi Wajib, bukan Tata-cara Mandi Wajib. Karena Tata-Cara ini belum dapat mengatasi persoalan sbb, misalkan : 1. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib, sementara dibadannya terdapat luka yang dibalut perban, sementara luka tersebut tidak boleh terkena air (misalkan luka bakar), atau bila yang luka dan diperban itu terdapat pada seluruh bagian kepalanya. Bagiamana juga bila seseorang yang anggota badannya patah tulang dan dibalut oleh gift, tapi masih boleh terkena air, oleh karena di gift maka air ga bisa masuk. 2.Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib kulitnya terkena tumpahan cat padahal dia bukan tukang cat, bagaimana juga bila orang tersebut memang pekerjaannya tukang cat (biasanya tukang cat itu terkena cat seluruh badannya setiik-setitik termasuk rambutnya), atau seorang montir yang pada bagian bawah/disela-sela kukunya terlihat hitam bekas terkena sisa-sisa oli. 3. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib itu berada di pesawat terbang atau di lantai 27 sebuah apartemen, sedangkan persediaan air hanya cukup untuk wudhu dan masak, mau tayamum juga tidak memiliki debu yang suci karena di atas pesawat terbang atau di atas gedung bertingkat. Apakah harus menunggu pesawat mendarat/turun dulu, sementara diatas pesawatnya itu selama 30 jam. 4. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib itu, ditengah mandinya tiba-tiba air yang digunakan untuk pancuran mandi terputus secara mendadak, sementara mandi wajibnya belum selesai. 5.Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib itu tidak dapat bangun dari tempat tidur, tapi seluruh badannya tidak apa-apa bila terkena air. Dan masih banyak lagi persoalan, yang umumnya baru dapat dijawab bila berpedoman (taklid) kepada ijtihad para imam mazahab 4, karena dalil dari hadits tidak memadai untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut. Lalu..., Bagaimana mengatasinya ?? Apakah setiap orang harus berijtihad sendiri2 untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut di atas??? Wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ku HanyaOrangBiasa [EMAIL PROTECTED] wrote: Tata Cara Mandi Wajib Hal hal yang menyebabkan diwajibkannya mandi : Keluar air mani, baik saat terjaga ataupun tidur, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, Sesungguhnya air (mandi) itu disebabkan air (keluarnya mani) (HR. Muslim no. 343 dan Abu Dawud no. 214) Jima' (berhubungan badan), walaupun tidak keluar air mani. Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Jika ia telah duduk diantara ke empat cabang istrinya (kiasan untuk bersetubuh), maka ia wajib mandi meskipun tidak keluar air mani (HR. Muslim no. 348) Masuk Islamnya orang kafir. Dari Qais bin `Ashim, ia menceritakan bahwa ketika ia masuk Islam, Nabi SAW menyuruhnya mandi dengan air dan bidara (HR. At Tirmidzi no. 602 dan Abu Dawud no. 351, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Irwaa'ul Ghaliil no. 128) Terputusnya haidh dan nifas. Dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Fathimah binti Abi Khubaisy, Jika datang haidh, maka tinggalkanlah shalat. Dan jika telah lewat, maka mandi dan shalatlah (HR. Al Bukhari no. 320, Muslim no. 333, Abu Dawud no. 279, At Tirmidzi no. 125 dan An Nasa'i I/186) Hari Jum'at. Dari Abu Sa'id Al Khudri ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Mandi Jum'at wajib bagi setiap orang yang telah baligh (HR. Al Bukhari no. 879, Muslim no. 346, Abu Dawud no. 337, An Nasa'i III/93 dan Ibnu Majah no. 1089) Adapun tata caranya adalah berdasarkan hadits dari jalan Aisyah ra., ia berkata, Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah (junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air dan memasukan jari jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian beliau basuh kedua kakinya (HR. Al Bukhari dan Muslim) Pada riwayat lain dikatakan, dan dimasukannya jari jari ke dalam urat rambut hingga bila dirasanya air telah membasahi kulit [kepala], disauknya dua telapak tangan lagi dan disapukannya ke kepalanya sebanyak 3 kali, kemudian dituangkan ke seluruh tubuh (HR. Al Bukhari dan Muslim) Dari hadits yang
[keluarga-islam] Tanya Jawab : Berkurban -3
Tanya Jawab : Berkurban -3 -- Tanya -- Ketika tiba Idul Adha kemarin, saya berkurban di kantor isteri saya. Alasan saya, kantor isteri saya berada di lokasi minus. Saya yakin kurban saya akan lebih bermanfaat di daerah tersebut. Tapi saya dimarahi sama mertua saya (saya masih tinggal di rumah mertua). Katanya kurban itu lebih utama kalau di lingkungan sendiri. Saya memang tidak paham dengan hadits dan dalil lainnya. Saya kalah kualitas dalam masalah dalil (ayat atau hadits) dibandingkan dengan mertua saya. Tapi saya berpendirian bahwa kurban bukan sekedar menyembelih hewan tapi harus juga membagikannya ke mereka yang benar-benar mustahiq. Kalau di lingkungan saya, yang berkurban sudah banyak sementara mustahiqnya relatif sedikit. Akibatnya setiap tahun daging kurban dibagi-bagikan ke warga tanpa mempertimbangkan apakah yang menerima tergolong mustahiq atau bukan. Yang mustahiq mendapat, tapi yang mampu juga mendapat jatah. Pertanyaan saya adalah: 1. Benarkah prinsip saya? Apakah benar cara berkurban saya? 2. Apakah ada dalil mengenai keutamaan berkurban di lingkungan sendiri? Bagaimana jumhur ulama mengenai hadis tersebut? 3. Apakah kita boleh mendapat jatah daging kurban sementara kita tidak berkurban di tempat tersebut (saya berkurban di lokasi lain tapi saya mendapat jatah kurban dari masjid kompleks)? Kalau tidak boleh, apakah daging tersebut menjadi haram untuk saya? Terima kasih Wahyudi - Jakarta -- Jawab -- Mas Wahyudi, Anda tidak salah. Memang daging kurban itu lebih baik kita bagikan ke orang-orang yang membutuhkan (faqir-miskin), kendati sebenarnya boleh saja kita (yg berkurban) mengkonsumsi sebagian dari daging kurban tsb. Boleh juga kita bagikan kepada tetangga sekitar walaupun mereka berkecukupan. Jadi, jika memang di sekitar kantor istri Anda lebih banyak orang miskinnya maka lebih baik kurban dilakukan di situ saja, daripada di tempat Anda berdomisili yang kebanyakan warganya berkecukupan. Ketentuan mengutamakan agar kurban dilaksanakan di tempat kita berdomisili, lantas dagingnya kita bagi-bagikan kepada tetangga sekitar juga orang-orang miskin sekitar kita, itu disamakan/diqiyaskan dengan zakat yang sebaiknya dibagikan kepada para mustahik di sekitar kita. Nabi saw. saat mendelegasikan sahabat Muadz ke Yaman, salah satu pesannya adalah: khuz-haa min aghniyaa'ihim wa dha'-haa fii fuqaraa'ihim (Kumpulkanlah zakat dari orang-orang kaya di sana, dan bagilah zakat tsb untuk orang-orang faqir di sana). Hadis ini menjadi alasan agar zakat diberikan kepada mustahik di sekitar kita. Nah, lantas para ulama menyamakan praktek kurban dengan zakat, karena daging kurban itu juga seyogyanya dibagikan kepada para faqir dan miskin. Dengan begitu, jelas sekali bisa ditarik kesimpulan, bila dalam suatu kampung warganya sudah pada sejahtera kecukupan, maka lebih baik kurban dilakukan di kampung lain yang masih banyak faqir-miskinnya. Namun demikian, bisa juga sebagian dari daging kurban itu utk kita bagi-bagikan ke tetangga sekitar walaupun kaya, sebagaimana kita sendiri juga boleh mengambil sebagiannya. Dalam prinsip pembagian daging ini kebanyakan ulama membagi tiga bagian: (1) Sepertiga untuk yang melakukan kurban, (2) sepertiga dihadiahkan utk tetangga yang kaya, (3) sepertiganya lagi untuk orang-orang faqir-miskin. Kendati begitu, para ulama masih lebih mengutamakan agar sebagian besar daging dibagi untuk faqir-miskin. Yang berkurban mengambil sedikit saja. Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. (QS. 22:28) Dengan demikian, mungkin-mungkin saja Anda mendapat pembagian daging di komplek Anda, walaupun Anda sudah berkurban di tempat lain. -- Tanya -- Kebetulan, suami dan salah satu anak saya menjadi panitia kurban pada Musholla yang berlainan pada hari kurban kemarin. Yang ingin saya tanyakan, ada beberapa orang yang berkurban, sudah memesan dahulu kepada panitia bagian hewan kurban apa yang dia inginkan. Misalnya, saya mau kakinya, atau sisakan untuk saya pahanya atau kepala kambing dll. Ini aneh tapi menjadi kenyataan. Apakah dibenarkan bagi orang-orang yang berkurban, hal-hal seperti ini? Pertanyaan saya ini mungkin kekanak-kanakan, tapi saya sangat ingin tahu jawabannya. Terima kasih atas nasihat/petunjuk yang baik yang selama ini diberikan kepada saya. Yenny Umar -- Jawab -- Bu Yenny, karena orang yang berkurban itu boleh mengambil sebagian daging kurbannya, maka apa yang Ibu ceritakan itu bisa dan sah saja terjadi. Tak apa-apa. Kecuali jika kurban yang dilakukannya itu kategori wajib. Misalnya sebelumnya saya bernazar tahun ini akan melakukan kurban, maka wajib bagi saya melaksanakan kurban tahun ini. Kurban yang wajib seperti ini, bagi orang yang berkurban tidak boleh mengambil bagian. Keseluruhan dagingnya harus disedekahkan, terutama kepada faqir-miskin. Demikian juga kurban atas dasar wasiat (misalnya bapak saya sebelum meninggal mewasiatkan agar saya melakukan kurban
[keluarga-islam] Hadis Daif Dan Palsu Dalam Kitab Ihya Ulumiddin
Comment : artikel yang bagus, tapi rata-rata tidak dijelaskan hadits- hadits mana saja dalam ihya yang termasuk doif dan maudhu' itu. Jangan sampai karena nila setitik (satu dua hadits yang maudhu') malah merusak susu sebelanga. Ini termasuk membunuh karekter kitab-kitab klasik, supaya orang takut untuk membacanya lagi. Padahal ini termasuk kitab kebanggaan di seantero dunia sufi. Siapa lagi kalo bukan kerjaan si . :)) Soal solat sunnah, sholat sunnah mutlak saja diperbolehkan, apakah sholat pada malam Jum'at saja harus dilarang ? Bid'ah katanya. --- In mencintai-islam@yahoogroups.com, grad it [EMAIL PROTECTED] wrote: Hadis daif dan palsu dalam kitab Ihya âUlumiddin Oleh: DR. MOHD ASRI ZAINUL ABIDIN KITAB Ihya âUlumiddin karangan al-Imam al-Ghazali adalah kitab yang sangat masyhur dalam masyarakat kita. Bahkan kitab ini juga memang masyhur di seluruh dunia Islam. Ramai yang gemar membaca dan mengambil manfaat daripada kitab ini. Namun ramai yang kurang memberi perhatian terhadap peringatan para ulama hadis sejak zaman dahulu bahawa dalam kitab ini terdapat banyak hadis lemah, tersangat lemah dan palsu. Di samping banyak juga terdapat di dalamnya hadis-hadis sahih yang diguna pakai oleh imam berkenaan ketika mengemukakan hujah- hujahnya. Al-Imam al-Ghazali adalah seorang tokoh umat Islam yang dihormati. Jasa dan sumbangannya dalam sebahagian bidang agama tidak dapat dilupakan. Beliau adalah ahli fikir yang besar. Namun bidang hadis bukanlah pengkhususan beliau. Ini diakui oleh mereka yang alim dalam bidang hadis. Mengkritik hadis-hadis lemah dan palsu dalam kitab Ihya â Ulumiddin tidaklah bermaksud menghina atau melupakan jasa dan sumbangan al-Ghazali. Namun, kita harus berkata benar dan jujur dalam segala perkara. Menghargai seseorang tidak boleh membawa kita mengatakan kesilapannya sebagai kebenaran. Jasanya dikenang. Namun kesilapan dinilai agar mereka yang membaca kitab tersebut tidak membuat kesalahan dengan menganggap riwayat yang tidak layak dinilai sebagai hadis dikatakan hadis. Firman Allah yang bermaksud: Wahai orang-orang yang beriman! Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang sentiasa menegakkan keadilan, lagi menjadi saksi (yang menerangkan kebenaran) kerana Allah, sekalipun terhadap diri kamu sendiri, atau ibu bapa dan kaum kerabat kamu. (al-Nisaâ: 135) Al-Ghazali seperti yang dinyatakan oleh al-Hafizd al-Zahabi (wafat 748H) ketika mengulas kesilapan-kesilapan dalam kitab Ihya berkata: âAku katakan: Al-Ghazali adalah imam yang besar, namun bukanlah menjadi syarat seorang alim itu untuk dia tidak melakukan kesilapan.ââ (Rujukan: Al-Zahabi, Siyar Alam al-Nubala 19/339, Beirut: Muassasah al-Risalah.) Sesiapa sahaja yang mengkaji ilmu hadis tahu bahawa Al-Imam al- Ghazali bukan seorang pakar dalam bidang hadis, ini diakui oleh semua pihak, melainkan mereka yang jahil tentang ilmu hadis. Sehingga Taj al-Din al-Subki (meninggal 771H), seorang tokoh mazhab al-Syafie terkenal yang begitu mempertahankan al-Imam al-Ghazali, dalam Tabaqatnya turut mengakui hal ini dengan menyatakan: âAdapun apa yang dianggap cacat pada kitab al-Ihya disebabkan kelemahan sebahagian hadis-hadisnya, ini kerana al-Ghazali diketahui bukanlah seorang pakar dalam bidang hadis.ââ (Rujukan: Taj al-Din al- Subki, Tabaqat al-Syafiâyyah al-Kubra, 3/449, Beirut: Dar al-Kutub al-âIlmiyyah.) Kita lihat apa yang dikatakan oleh tokoh-tokoh hadis mengenai kitab Ihyaâ Ulumiddin, antaranya: 1. Kata al-Hafizd al-Imam Ibn Kathir (meninggal dunia 774H) dalam kitab Al-Bidayah wa Al-Nihayah: âKetika berada di Damsyik dan Baitulmaqdis, al-Ghazali mengarang kitabnya Ihya âUlumiddin. Ia sebuah kitab yang ganjil. Ia mengandungi ilmu yang banyak berkaitan syarak, bercampur dengan kehalusan tasawuf dan amalan hati. Namun dalamnya banyak hadis yang gharib, mungkar dan palsu.ââ (Rujukan: Ibn Kathir, Al-Bidayah wa al-Nihayah, 12/186, Beirut: Dar al-Kutub al- âIlmiyyah.) 2. Kata al-Hafizd al-Imam Ibn Jauzi (wafat 597H): âKemudian datang Abu Hamid al-Ghazali menulis untuk golongan sufi kitab al-Ihya Ulumiddin berdasarkan pegangan mereka. Dia memenuhi bukunya dengan hadis-hadis batil yang dia tidak tahu kebatilannya.ââ (Rujukan: Ibn Jauzi, Talbis Iblis, hlm 190, Beirut: Dar al-Kutub al-ilmiyyah). 3. Kata al-Hafizd al-Imam al-Zahabi (wafat 748H): âAdapun kitab al-Ihya padanya ada sejumlah hadis-hadis yang batil. Sekiranya tidak ada padanya adab, cara dan zuhud yang diambil daripada ahli falsafah dan golongan sufi yang menyeleweng, padanya ada kebaikan yang banyak. Kita memohon daripada Allah ilmu yang bermanfaat. Tahukah anda apa itu ilmu yang bermanfaat? Ia apa yang dinyatakan al-Quran dan ditafsirkannya oleh Rasulullah s.a.w. secara perkataan dan perbuatan.â (Rujukan: Al-Zahabi, Siyar âAlam al-Nubalaâ, 19/339, Beirut: Dar al-Risalah.) 4. Kata Syeikh al-Islam Ibn
[keluarga-islam] Re: TAUHID ULUHIYYAH, RUBUBIYAH DAN ASMA' SIFAT
Assalamu 'alaikum wr. wb. Itulah yang saya maksud, jangan terlampau tektual dalam memahami Al- Qur'an maupun Hadits, padahal esensinya sama, hanya saja istilah penyebutannya yang berbeda. Sifat 20 esensinya tak ada yang melanggar Al-Qur'an maupun Hadits. Kenapa harus dibilang sesat dan menyesatkan oleh salafi wahabi. Dapatkan anda menjelaskan itu semua??? wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf, Saya kurang bisa menangkap maksud dari pernyataan kang Ncep di bawah ini.. Maksud dari komentar saya adalah bahwa pengertian dari Tauhid Asma' Sifat itu seperti yg di posting oleh Pak Arland yaitu kepercayaan bahwa Allah mempunyai nama dan sifat yang sempurna, dengan mengakui dan mempercayai NAMA NAMA dan SIFAT-SIFAT ALLAH yang TERCANTUM dalam kitab suci AL'QURAN dan yang diceritakan oleh NABI-Nya Muhammad s.a.w. Hal ini adalah sangat sesuai dengan aqidah Ahlu sunnah wal jama'ah yang menjadi madzhab empat imam. Jadi bukan seperti yg disebutkan oleh pak Arland sebelumnya, yaitu kita wajib mengimani dan ber-I'tiqod dgn sifat dua puluh. Padahal berdasarkan keterangan ustadz yg disampaikan oleh Kang Nceps jelas menyebutkan kalau Istilah sifat 20 itu bukan datang dari ayat Al- Quran Al-Kariem ataupun dari As-Sunnah An-Nabawiyah. --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote: mas wandy,,, pengejawantahan dari sifat-sifat Alloh bukanlah termasuk keimanan, tetapi hanya sebagai sebuah pengertian, mengakui nama-nama Alloh dalam Al qur'an adalah suatu keimanan tetapi mengejewantahkannya kedalam suatu pengertian mutlak maka akan sulit dicapai dengan sebuah kata-kata,karena keimanan itu sendiri akan sulit diuntaikan secara mutlak sempurna dalam batasan kata, tapi pengertian jauh lebih bermakna dan tidak terbatas batasan angka 20 adalah buatan dari makhluk gusti Alloh yang disebut para ulama ,tetapi batasan dari pengejawantahan suatu pengertian apakah bisa disamakan dengan kedalaman dari lautan,sedangkan kita belum bisa meliputi keinginan dan pengetahuan gusti Alloh itu sendiri harap dibedakan mengimani dan mengerti adalah dua kata yang berbeda wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote: --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] wrote: TAUHID ULUHIYYAH, RUBUBIYAH DAN ASMA' SIFAT Tauhid Asma' Sifat. yaitu kepercayaan bahwa Allah mempunyai nama dan sifat yang sempurna, dengan mengakui dan mempercayai nama-nama dan sifat-sifat Allah yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an dan yang diceritakan oleh Nabinya Muhammad s.a.w. Tauhid Asma' Sifat lebih merupakan persepsi hamba terhadap Tuhannya dengan pengakuan bahwa Tuhannya adalah yang Maha Sempurna. Iman kepada Asma'ul Husna adalah termasuk dalam Tauhid ini. Dari sini jelas disebutkan, kewajiban mengimani nama-nama dan sifat- sifat Allah seperti yg disebutkan oleh Al Qur'an dan As Sunnah adalah termasuk dari tauhid Asma' Sifat. Demikian, Semoga bermanfaat. Wallahu A'lam bish-shawab Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Re: berpacaran,,,
Assalamu 'alaikum wr. wb. Umumnya kalo yang pacaran islami itu mesti nikah dulu secara sirri (diam-diam). tapi masyarakat kita umumnya belum menerima model nikah sirri semacam ini. Sebagian orang menyebut acara pesta perkawinan itu sebagai keriyaan, asal katanya dari kata Riya' yaitu suatu perbuatan yang mengharapkan dapat diketahui oleh orang lain/orang banyak. Lalu... gimana nih caranya supaya sinkron antara hablum-minan-naas dengan hablum-minalloh ? Punten pencerahannya wassalam, --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino [EMAIL PROTECTED] wrote: Boleh banget, malah saya anjurkan sekali untuk berpacaran kepada setiap pasangan untuk lebih saling mengenal. Tapi syaratnya harus terikat dulu oleh tali nikah..., diluar itu, yang namanya pacaran diluar nikah berarrti zinah... Jadi nikah dulu baru pacaran... ini yang sesuai Islam mah... insya Alloh. Semua gaya pacaran setelah nikah dijamin Islami deh... Salam Ari At 11:39 AM 1/5/2006, you wrote: Bolehkah berpacaran dalam agama islam,? berpacaran yg islami seperti apa ? wassalam KnC Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] AYAH SAKIT TENGGOROKAN TEWAS DIBUANG ANAK DI KOLONG JEMBATAN
Bagi para Ayah, mulailah menyayangi anak-anak semenjak mereka masih kecil dan didiklah mereka dengan akhlak yang islami, mudah-mudahan kejadian ini tak terulang di masa YAD terutama terhadap diri dan keluarga kita, amien... AYAH SAKIT TENGGOROKAN TEWAS DIBUANG ANAK DI KOLONG JEMBATAN - CAKUNG - Anak durhaka. Kalimat ini pantas diberikan kepada tersangka Ade Suryono,37. Pria ini tega membung ayahnya yang sakit di tiang penyangga kolong jalan layang Sentra Primer, Cakung, Jakarta Timur. Ditinggal semalaman tanpa ada yang menemani, sang ayah tak mampu menahan sakit dan menemui ajal, Rabu (4/1) pagi. Tiga jam setelah Sanusi,68,menghembuskan napas terakhir, Adek Suryono ditangkap polisi ketika kembali melihat mayat ayahnya ditempat kejadian pukul 11:00. Bersama Adek Suryono, ditangkap juga Suginda,28, adik ipar Adek. Keduanya kini mendekam di tahanan Polsek Cakung. Kepada petugas, Adek mengaku ayahnya masuk RS Persahabatan pada 1 Januari karena sakit tenggorokan. Namun setelah dirawat dua hari tak kunjung sembuh ditambah biaya perawatan yang mahal, Adek mengambil jalan pintas, ayahnya harus dibuang. Setelah berembuk dengan Ahmad Irawan,kakak dan Siti Nuralifah, adik, maka disepakati Sanusi dibawa pulang pada pagi hari 3 Januari. Kepada dokter, mereka berbohong ayahnya akan dirawat dirumah. Uang perawatan Rp.300ribu dibayar kerumah sakit. Adek tak membawa ayahnya pulang kerumah kontrakannya di daerah Bintara Rt:03/01 Bekasi. Rumah kontrakan saya hanya satu ruangan, terlalu kecil untuk menampung ayah, ujarnya. Rumah kontrakan itu berukuran 2x3meter ditempati bersama istri dan tiga anaknya. Saya saja tidur sambil dudul. Ternyata Adek membawa ayahnya kerumah korban. Namun oleh pemilik kontrakan Sanusi diusir karena sakit. Dengan menggunakan omprengan yang dicarter Rp.20.000, Adek dan Suginda membawa Sanusi kerumah kerabat ayahnya didaerah Bintara,Bekasi. Dirumah itu, kehadiran ayah juga ditolak,ungkap Adek yang mengaku menganggur sejak setahun belakangan ini. Dalam keadaan lemah akibat sakit dan diare, Sanusi yang kakinya cacat itu terus dibawa anak dan menantunya mencari tempat tinggal. Sesuai saran sopir omprengan, ia mencari kantor polisi. Tapi yang ditemukannya Kantor Walikota Jaktim. Saya datang menemui petugas piket di kantor walikota dengan harapan ayah saya bisa sekedar istirahat. Tapi tidak bisa juga, ungkapnya. Kakek lima cucu itu kembali dibawa anak dan menantunya naik omprengan. Saat melihat jalan layang Sentra Timur Cakung,yang tak jauh dari kantor Walikota, Adek minta berhenti. Mereka beristirahat di kolong jalan layang. Adek dan suginda membopong sang ayah keruang sempit diatas tiang penyanggajalan layang. Adek mengaku sempat menyuapi bubur pada ayahnya. Pulul 13:00, Suginda dan Adek pergi meninggalkan Sanusi yang menahan sakit. Menjelang tengah malam, Adek pamit pulang untuk menjenguk keluarga. Menurutnya, saat itu Sanusi tak keberatan. Pagi harinya, Adek tak langsung menjenguk ayahnya. Ia pergi menemui kakaknya yang memberi uang Rp.170.000. Sebanyak Rp.150.000 dipakai untuk membayar kontrakan rumahnya. Ia kembali ke tempatnya meninggalkan ayahnya, setelah mendapat kabur Sanusi meninggal . Jenazah pria malang itu ditemukan warga dalam posisi tertelungkup. Mayatnya dibawa ke RSCM untuk diotopsi. Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Siraman Rohani di Masjid Jin Makkah
Siraman Rohani di Masjid Jin Makkah Di kota suci Makkah, banyak terdapat masjid-masjid bersejarah. Salah satunya adalah Masjid al-Jin yang letaknya berada di pinggir jalan raya sekitar dua kilometer dari Masjidil Haram. Masjid tersebut terkenal di kalangan umat Muslim karena di sanalah dahulu Nabi Muhammad SAW pernah membaiat jin yang masuk Islam. Pada Ahad kemarin, saya berkesempatan Shalat Maghrib di Masjid Jin. Bangunannya bagus, berarsitektur modern, berukuran sedang serta dilengkapi satu menara yang tidak terlalu tinggi. Masjid ini berlantai tiga, lantai bawah digunakan untuk tempat wudlu dan toilet, lantai satu untuk tempat shalat jamaah pria dan lantai dua tempat shalat jamaah wanita. Adzan Maghrib berkumandang tepat pukul 17.45 waktu setempat. Jamaah sudah penuh di dalam, kebanyakan jamaah dari Turki, India, Afganistan, Pakistan, Bangladesh, dan Indonesia. Mereka rata-rata tinggal di pemondokan yang tidak jauh dari Masjid Jin di kawasan Ja'fariah. Sekitar 10 menit kemudian, ikhamat diserukan. Cukup banyak jamaah yang ketika itu, bahkan sampai ada yang terpaksa shalat di luar. Usai shalat, ada pengumuman kepada jamaah, khususnya bagi jamaah asal Indonesia, untuk tetap tinggal di tempat, karena akan ada taklim dari Syekh Ali bin Ghanidi yang disampaikan dalam bahasa Arab dan kemudian diterjemahkan oleh Abdullah Zein, mahasiswa Universitas Madinah. Dalam ceramahnya, Syekh al-Ghonidi mengingatkan umat Muslim agar senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan.Kalau kita hendak menghitung berapa banyak nikmat Allah kepada kita, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya karena sangatlah banyak, tandas Syekh di hadapan ratusan jamaah. Lebih jauh dia mencontohkan, salah satu nikmat Allah yang tidak terhingga adalah diberikannya umat kemampuan untuk dapat melihat melalui kedua mata kita. Dengan penglihatannya, setiap umat dapat melakukan berbagai aktivitas, melihat keindahan alam semesta dan sebagainya. Oleh karenanya, nikmat yang tiada tara itu patut disyukuri sebab di antara sekian juta umat, terdapat mereka yang tidak memiliki penglihatan sempurna. Belum lagi dengan nikmat-nikmat Allah SWT yang lain, seperti nikmat pendengaran, nikmat rasa, serta yang terpenting adalah nikmat iman dan Islam. Nikmat tersebut menurutnya, merupakan bukti kecintaan Allah terhadap mahluk-Nya yang paling sempurna sehingga umat perlu mensyukuri nikmat tersebut antara lain dengan selalu bertakwa kepada Allah SWT. Nikmat Islam yang telah diturunkan oleh Allah SWT melalui Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW, adalah demi mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia maupun akherat kelak. Maka dari itu, wahai sekalian umat, janganlah kita berpaling dari Islam sebagai agama penuh rahmat dan berkah, dia menegaskan. Pada bagian lain diingatkan pula pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah sebagai tonggak agama. Ukhuwah ini sejatinya sudah dicontohkan pada zaman Nabi SAW dahulu ketika beliau mempersaudarakan satu orang dari kaum Muhajirin (pendatang dari Makkah) dengan satu orang dari suku Anshar (penduduk asli Madinah), ketika kaum Muslim hijrah ke Madinah. Ukhuwah ini terbukti mampu mempersatukan umat kala itu hingga Islam mencapai kegemilangan dan berhasil meruntuhkan kemusyrikan. Kedatangan para jamaah untuk berhaji dapat menjadi momentum merekatkan persatuan dan ukhuwah, dengan demikian, Islam akan selalu dilingkupi anugerah serta rahmat dari Allah SWT, katanya. Di akhir ceramahnya, Syech al-Ghonidi sempat berucap bahwa dirinya amat senang bisa memberikan taklim di hadapan jamaah Indonesia yang menurutnya amat tekun mendengarkan dan menyimak ceramah yang disampaikan. Kegiatan taklim ini, dari penuturan Abdullah, akan diadakan rutin selama datangnya musim haji. Sementara yang memberi siraman rohani, selain Syech Ali al Ghonidi, juga ada beberapa ustadz lain yang akan mengisi secara bergantian, yakni ba'da dzuhur atau ba'da Maghrib. (Yusuf Assidiq, Wartawan Republika ) Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[keluarga-islam] Fenomena Haji Muda
Fenomena Haji Muda Namanya Diana Latifah Rusdah. Usianya baru delapan tahun. Diana adalah murid kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia pergi ke Tanah Suci bersama sang ibu, Siti Aisyah, kakek dan dua anggota keluarganya yang lain. Sementara, ayahnya menunggu di rumah, tetapi sudah pernah berhaji pada tahun sebelumnya. Ketika ditanya bagaimana rasanya sudah berada di Makkah, Diana hanya menjawab singkat. Senang, katanya sambil tersipu. Diana memang patut berbahagia lantaran di usianya itu, dia sudah berkesempatan mengunjungi Baitullah. Sesuatu yang agaknya masih sulit dialami oleh anak-anak lain seusianya. Ini akan menjadi pengalamannya yang paling indah dan akan terus dikenang. Ibundanya, Siti Aisyah mengatakan pergi berhaji merupakan panggilan Allah SWT, dan jika ada kesempatan maupun rezeki, harus menunaikan haji. Alhamdulillah kami dapat berangkat bersama-sama, dan sekalian saya membawa Diana supaya perasaan saya tenang, kata dia. Menurutnya selama berada di Madinah, anak putrinya ini tidak pernah mengeluh. Baik ketika sedang beribadah atau pun saat berada di pemondokan. Pun sewaktu jalan-jalan di pasar, tidak banyak permintaannya untuk membeli ini dan itu. Justru yang terjadi, lanjut dia, Diana menjadi rajin bangun pagi, sesuatu yang sulit dia lakukan di rumahnya. Susah membangunkan dia kalau di rumah, tapi di sini pernah dia yang bangun pagi duluan untuk shalat di masjid, ujarnya lagi. Demikian halnya dalam hal ibadah, Siti Aisyah menggambarkan anaknya ini malahan menjadi yang paling bersemangat. Alhamdulillah, dia sehat-sehat saja dan tidak kurang suatu apa. Dibanding yang lain, lebih 'gagah' dia, kata sang ibu sambil tertawa. Dalam rombongan kloter 2 embarkasi Jakarta (Jabar) ini, masih ada haji belia lainnya, yaitu Imam yang masih duduk di kelas tiga SMP dan kakaknya, Intan, siswi kelas tiga SMA di Bekasi. Mereka berdua juga pergi haji ditemani kedua orangtuanya. Ya sangat bahagia akhirnya sampai di Makkah. Saya ingin lihat Kabah dari dekat, begitu harapan Imam. Tak hanya Diana, Imam dan Intan, pada musim haji ini masih banyak anak-anak dan remaja yang berhaji. Umumnya mereka juga pergi bersama keluarganya. Misalnya saja Chacha, dari Kloter 29 embarkasi Solo. Usianya bahkan lebih muda dari Diana, yakni baru lima tahun. Baru sekolah taman kanak-kanak di Jepara. Chacha tercatat sebagai jamaah haji paling belia semenjak kedatangan jamaah Indonesia ke Tanah Suci. Chacha ditemani kakaknya, Neneng, yang usianya juga masih belia, 14 tahun, namun sudah dua kali pergi haji. Ibunya dan sang ayah, Agus Yusuf, yang sudah berhaji sembilan kali. Saat ditanya, Neneng mengaku senang bisa naik haji untuk kedua kalinya. ''Saya harap haji kali ini bisa lancar dan sempurna,'' kata Neneng. Kehadiran para calon haji muda ini memang menjadi fenomena tersendiri, yang jika diperhatikan, hal tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun-tahun sebelumnya. Walau niatnya adalah semata untuk beribadah, akan tetapi adalah sesuatu yang penting bagi mereka semenjak dini diperkenalkan pada kemuliaan dan kebesaran Islam langsung ke sumbernya di Tanah Suci. Begitu juga yang ditekankan oleh Kepala Teknis Urusan Haji (TUH) Jeddah, Nur Samad Kamba, terkait fenomena haji muda ini. Dia berpendapat, tidak ada siapa pun yang dapat menghalangi niatan untuk beribadah ke Makkah, demikian pula bagi anak-anak dan para remaja tersebut. Meski demikian, sebenarnya ada ketentuan khusus yang mengatur mengenai usia seseorang untuk bisa berhaji. Ketentuannya 17 tahun ke atas. Dan sebenarnya ketentuan itu demi azas keadilan dengan memprioritaskan kepada yang lebih berhak dalam segi usia, kata dia. Tapi tetap saja, kalau niatnya ibadah siapa pun ingin pergi ke Tanah Suci. Kalau seperti itu, fenomena haji muda agaknya masih akan berlanjut di tahun-tahun mendatang. (Yusuf Assidiq, Wartawan Republika ) Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/