[keluarga-islam] MP3 KITAB IRSYADHUL IBAD

2007-08-19 Terurut Topik arland_hmd098
MP3 KITAB IRSYADHUL IBAD

Assalamu 'alaikum wr. wb.
Sekedar Informasi ; Bagi Rekan-rekan yang ingin mendengarkan audio 
Pengajian 

Tradisional KItab Irsyadhul Ibad, yaitu salah satu kitab Aswaja 
bermazhab 

Syafi'iyyah, dapat mendownloadnya di :
 
http://arl4nd.multiply.com/music/item/104
 
Pengajian Tradisional ini diasuh oleh Ustad Drs.H.Ruslan Mawardi MAg. 
Pimpinan Majlis 

Taklim dan Dzikir DARUT-TAUBAH Kebon Nanas Selatan Jakarta Timur.

Audio dikemas dalam format MP3 16 Kpbs 11.005 KHz. yang dapat 
didengarkan melalui 

Window Media atau Winamp.
Dalam 1 file dipecah menjadi 3 bagian (1/3, 2/3,3/3) Insya Allah 
Secara bertahap akan 

kami upload terus hingga selesai.
Namun demikian sebelum mendownload anda diminta untuk bergabung ke 
Multiply lebih 

dahulu, ini tidak masalah karena free charge.
 

juga, Bagi Mereka yang ingin mendengarkan audio MP3 Pengajian 
Tradisional KItab 

Nashoikhul Ibad, yaitu salah satu kitab Aswaja bermazhab Syafi'iyyah 
juga, dapat 

mendownloadnya di :
 
http://arl4nd.multiply.com/music/item/48

Pengajian Tradisional ini juga diasuh oleh Ustad Drs.H.Ruslan Mawardi 
MAg. Pimpinan 

Majlis Taklim dan Dzikir DARUT-TAUBAH Kebon Nanas Selatan Jakarta 
Timur.

Dan, Bagi Mereka yang ingin mendengarkan audio MP3 Maulidur-Rasul 
dapat 

mendownloadnya di :
 
http://arl4nd.multiply.com/music/item/40
 
Pembacaan Maulid oleh Al-Habib Hud bin Muhammad Al-Bagir bin Salim Al-
Attas, pimpinan 

Yayayan dan Majlis Taklim AS-SALAFI Kebon Nanas Otista 3 Jakarta 
Timur.
Semuanya sudah diizinkan untuk disebar luaskan kemana saja dalam 
rangka Dakwah 

Islamiyah.

Mudah-mudahan semua ini dapat bermanfaat,amien

Wasslam,
Arland- Jkt.
[EMAIL PROTECTED]






[keluarga-islam] Re: Fwd: mohon do'a

2007-04-16 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu'alaikum wr. wb.

Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uun
Arland dan keluarga dari Jakarta Turut berduka-cita yang sedalam-
dalamnya atas wafatnya Ayahanda mas Ramdan-Semarang.
Semoga arwah ayahanda ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah 
Subhanahu Wata'ala, amien

Allahummaghfirlahu, warhamhu, wa'aafihii wa'fu `anhu.  Wa akrim 
nuzuulahu, wawassi' madkholahu, waghsilhu bil ma'i wats-tsalji wal 
barod. wanaqqihii minal khothoya kama yunaqqots-tsaubul-abyadhu minad-
danas. Wa'abdilhu daron khoyron min darih, wa-ahlan khoiron min 
ahlih, wazaujan khoiron min zaujih, wa'adkhilhul-jannata wa-a'izhu 
min 'azabil qobri wafitnatihi wamin 'azabin-naar.

Amien Ya Robbal 'alamiiin

Wassalam,
Arland-Jkt


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 assalamu'alaikum
 bismillah hirrohman nirrohim...
 alhamdulillahirobil'alamin...
 allohuma sholi ala Muhammad wa ala ali Muhammad.
 
 saya mengucapkan banyak terima kasih kepada saudara2 ku semua atas 
bantuan
 do'a dan nasihat nya.
 
 Alhamdulillah, jenasah ayahanda sudah dikebumikan di Purwakarta 
pada hari
 Jum'at kurang lebih jam 14.
 
 Sesaat setelah meninggal, jenasah di mandikan, dikafani dan 
disolati (atau
 disolatkan, mana yang benar nih..?) di Padang karena rencana awal 
memang
 akan dimakamkan di sana.
 Tetapi atas keputusan bersama anak2 dan adik2 almarhum bahwa lebih 
baik
 almarhum dikebumikan di Purwakarta sehingga bisa satu lokasi dengan 
ibunda,
 maka pada hari Jum'at jam 0900 jenasah dibawa ke Purwakarta memakai 
pswt
 Garuda.
 lalu setelah sampai di Purwakarta, jenasah dikeluarkan dari peti 
mati dan
 kami memberikan kesempatan kepada keluarga yang hadir untuk melihat 
wajah
 almarhum terkahir kalinya sebelum disholatkan kembali dan dibawa ke 
kuburan.
 
 
 
 sekali lagi kami sekeluarga mengucapkan terima kasih atas bantuan 
do'a,
 moril, materiil dan nasihat nya.
 semoga Alloh Ta'ala yang Maha Pengatur yang membalas segala amal 
yang sudah
 diberikan kepada kami, dengan nilai yang berlipat.
 dan semoga kiriman do'a untuk almarhum menjadi tambahan bekal yang
 meringankan beliau di akherat.
 amiin...
 
 
 wassalam
 Ramdan dan keluarga.
 
 




[keluarga-islam] IN MEMORIAM : Habib Abdur Rahman Bukit Duri

2007-04-16 Terurut Topik arland_hmd098
IN MEMORIAM : Habib Abdur Rahman Bukit Duri

Hari Isnin, waktu Zohor tanggal 7 Rabi`ul Awwal 1428H (26 Maret 2007) 
kembali seorang lagi ulama kita ke rahmatUllah. Habib 'Abdur Rahman 
bin Ahmad bin 'Abdul Qadir as-Saqqaf dilahirkan di Cimanggu, Bogor. 
Beliau telah menjadi yatim sejak kecil lagi apabila ayahandanya 
berpulang ke rahmatUllah dan meninggalkan beliau dalam keadaan dhoif 
dan miskin. Bahkan beliau sewaktu-waktu terkenang zaman kanak-
kanaknya pernah menyatakan: Barangkali dari seluruh anak yatim, yang 
termiskin adalah saya. Waktu Lebaran, anak-anak mengenakan sandal 
atau sepatu, tapi saya tidak punya sandal apa lagi sepatu.

Tapi kemiskinan tidak sekali-kali menghalangi beliau dalam menuntut 
ilmu agama. Bermula dengan pendidikan di Jamiat al-Khair, Jakarta, 
dan seterusnya menekuni belajar dengan para ulama sepuh seperti 
Habib 'Abdullah bin Muhsin al-Aththas rahimahUllah yang lebih 
terkenal dengan panggilan Habib Empang Bogor. Beliau sanggup berjalan 
kaki berbatu-batu semata-mata untuk hadir pengajian Habib Empang 
Bogor. Selain berguru dengan Habib Empang Bogor, beliau turut menjadi 
murid kepada Habib 'Alwi bin Thahir al-Haddad (mantan Mufti Johor), 
Habib 'Ali bin Muhammad bin Thahir al-Haddad, Habib Ali bin Husein al-
Aththas (Habib Ali Bungur), Habib Ali bin 'Abdur Rahman al-Habsyi 
(Habib Ali Kwitang) dan beberapa orang guru lagi. Dengan ketekunan, 
kesungguhan serta keikhlasannya, beliau dapat menguasai segala 
pelajaran yang diberikan dengan baik. Penguasaan ilmu-ilmu alat 
seperti nahwu telah membuat guru-gurunya kagum, bahkan menganjurkan 
agar murid-murid mereka yang lain untuk belajar dengan beliau.

Maka bermulalah hidup beliau menjadi penabur dan penyebar ilmu di 
berbagai madrasah sehinggalah akhirnya beliau mendirikan pusat 
pendidikan beliau sendiri yang dinamakan Madrasah Tsaqafah Islamiyyah 
di Bukit Duri, Jakarta. Dunia pendidikan memang tidak mungkin 
dipisahkan dari jiwa almarhum Habib 'Abdur Rahman, yang hampir 
seluruh umurnya dibaktikan untuk ilmu dan pendidikan sehingga dia 
disebut sebagai gurunya para ulama. Sungguh almarhum adalah seorang 
pembimbing yang siang dan malamnya menyaksikan keluhuran akhlak dan 
budi pekertinya, termasyhur dengan kelembutan perangainya, termasyhur 
dengan khusyu'nya, termasyhur dengan keramahannya oleh segenap 
kalangan masyarakat, orang-orang miskin, orang kaya, pedagang, 
petani, kiyai, ulama dan orang-orang awam yang masih belum mendapat 
hidayah pun menyaksikan kemuliaan akhlak dan keramahan beliau 
rahimahullah, termasyhur dengan keluasan ilmunya, guru besar bagi 
para Kiyai dan Fuqaha di Indonesia, siang dan malamnya ibadah, 
rumahnya adalah madrasahnya, makan dan minumnya selalu bersama 
tamunya, ayah dan ibu untuk ribuan murid-muridnya.

Selain meninggalkan anak-anak kandung serta ribuan murid yang 
menyambung usahanya, beliau turut meninggalkan karangan-karangan 
bukan sahaja dalam Bahasa 'Arab tetapi juga dalam Bahasa Jawa dan 
Sunda. Karangannya pula tidak terbatas pada satu cabang ilmu sahaja, 
tetapi berbagai macam ilmu, mulai dari tauhid, tafsir, akhlak, fiqh 
hinggalah sastera. Antara karangannya yang dicetak untuk kegunaan 
santri-santrinya:-
1.  Hilyatul Janan fi hadyil Quran; 
2.  Safinatus Sa`id; 
3.  Misbahuz Zaman; 
4.  Bunyatul Ummahat; dan
5.  Buah Delima.

Maka bulan mawlid tahun ini menyaksikan pemergian beliau ke 
rahmatUllah. Mudah-mudahan Allah menempatkan beliau bersama para 
leluhur beliau sehingga Junjungan Nabi s.a.w. dan semoga Allah 
jadikan bagi kita yang ditinggalkannya pengganti.
al-Fatihah




[keluarga-islam] Re: Mengenai Hadits Rasulullah SAW

2007-04-07 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Om Wandy, anda jangan salah faham dulu, dengan cepat-cepat 
berkesimpulan bahwasanya seakan-akan saya lagi mengajak anda untuk 
tidak mau adil terhadap ilmu, tidak mau mempelajari semua kitab2 
ulama yang ada dengan fikiran terbuka, apalagi mau menjebak anda 
dengan isu2 yang mendiskreditkan ulama ataupun juga mengajak 
berfanatisme yang berlebihan kepada seorang ulama.

Jujur saja deh, sesama kita (umumnya pemain internetan) pasti lebih 
banyak kitab yang belum pernah/sempat kita baca daripada yang sudah 
pernah kita baca, apalagi yang kita baca itu kebanyakan yang 
terjemahan, ringkasan atau saduran yang minimal sudah dimasuki 
pemikiran sipenterjemah/sipenyadur bukan sesuai lagi dengan pemikiran 
sipengarang kitab itu sendiri.

Fanatis sih boleh-boleh saja om, asalkan jangan yang berlebih-
lebihan, karena apapun yang halal jika terlalu berlebih-lebihan juga 
bisa menjadi haram.

Saya hanya ingin mengajak anda untuk mengukur dulu kapasitas masing-
masing ulama sesuai dengan kadar ilmunya masing-masing, termasuk 
latar belakang keilmuannya,  barulah menentukan keputusan bahwa Jika 
suatu saat ulama menyatakan bahwa kebenaran itu adalah A, tapi 
dikemudian hari karena berkembangnya ilmu pengetahuan yang 
dimilikinya kemudian dia menyatakan B, selama keabsahan dan 
argumentasi2 yang dikemukakannya kuat dan dapat dipertanggung 
jawabkan, maka itulah kebenaran.

Sebab jika bandingan ulamanya tidak sekupu, atau juga kritik atau 
koreksinya itu terjadi setelah berabad-abad lamanya kemudian, apalagi 
orang yang dikoreksi sudah tidak ada, sehingga tak dapat memberikan 
kesempatannya untuk memberikan hak jawab, ya repot kalau gitu om. 
Bagaimana pernyataannya bertanggung-jawab, toh orang yang dikoreksi 
belum pernah diberikan hak jawab.

Yang ada bukan koreksi tapi semacam mencari sensasi atau hasad.
Kenapa bukan saja dia buat karangan kitab yang hampir sama dan serupa 
tapi dengan riwayat-riwayat hadits yang lebih sahih.
Itu baru namanya sesama ulama tidak saling mendahului (ngetop) dan 
menjatuhkan, tapi saling menguatkan dan tidak menapikan yang sudah 
terlanjur dikenal luas dan pengikutnyapun banyak.

Kalau seperti sekarang jalan ceritanya, kan ummat jadi terbelah dua, 
ada yang pro dan ada yang kontra, apalagi bagi orang awam seperti 
kita. Sehingga berkesimpulan semua kitab-kitab yang ditulis ulama A 
seakan-akan semuanya itu hanya hadis dhoif atau palsu dan sebagainya 
dan akhirnya belum sempat mau membaca sudah males duluan bacanya.
sebab orang awam seperti kita belum cukup umur apakah ulama ini 
memngemukakan hadits palsu atau bukan, dsb.. dsb.
karena memang masih banyak kitab2 yang belum kita baca daripada yang 
sudah kita baca.

Bahkan kata ulama juga, kalau seseorang yang mudah mengatakan si anu 
salah si anu sesat dsb, sebetulnya yang menuduh begitu adalah orang 
yang masih banyak sekali yang belum diketahuinya.
Adapun bagi orang yang selalu mau menuntut ilmu dan berfikiran 
terbuka adalah orang yang memahami bahwa, barangkali dia benar hanya 
saja mungkin sayanya yang belum cukup umur untuk mengetahuinya.

Nah kira-kira begitulah maksud saya...

wassalam,
Arland-Jkt.







--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa'alaikum salam wr wb...
 
 Om Arland, Insya Allah saya tidak pernah fanatik terhadap satu 
orang 
 ulama. Apalagi membedakan atau merendahkan ulama hanya karena 
status 
 sosialnya. Banyak tercatat dalam sejarah Islam Ulama2 besar yang 
 pada awalnya mereka bukanlah siapa2, tapi karena ketekunan dan 
 kegigihannya dalam menuntut dan mengkaji ilmu, mereka berubah 
 menjadi orang2 besar.
 
 Jika anda bertanya, apakah saya labih percaya kepada al-Ghozali 
yang 
 merupakan ulama besar atau kepada tukang welker (al-albani kah?). 
 Maka saya katakan, jika argumentasi2 yang dikatakan tukang welker 
 itu kuat disertai adanya dukungan pendapat dari Ulama lainnya, 
 apakah salah jika kemudian saya lebih memilih pendapat tukang 
 welker? 
 
 Jika kita mau adil terhadap ilmu, mau mempelajari semua kitab2 
ulama 
 yang ada dengan fikiran terbuka, insya allah kita tidak akan 
 terjebak oleh isu2 yang mendiskreditkan ulama ataupun memiliki 
 fanatisme yang berlebihan kepada seorang ulama. Insya Allah kita 
pun 
 akan dapat melihat banyak kebaikan2 dari Al-ghazali, Ibn Taimiyah, 
 Rasyid Ridho, Hasan Al-Bana, Ibn Abd Wahhab, Tukang welker, atau 
 siapapun ulama yang banyak diperdebatkan saat ini. Jika ada 
 kelemahan2 ataupun kesalahan2 pada diri mereka, saya rasa hal itu 
 adalah wajar, karena tidak ada manusia yang maksum kecuali Baginda 
 Rasulullah SAW. 
 
 Salam :)
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 arland_hmd098@ wrote:
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  =
  Bagaimana om Wandy menyikapi hal ini ?
  Maksudnya apakah om wandy langsung percaya tukang service welker 
 yang 
  memang sudah biasa memperbaiki welker atau memilih mempercayai Al-
  Ghozali yang memang sudah dikenal sebagai seorang ulama besar 
yang

[keluarga-islam] Re: selamatkan Muhammad dari orang islam

2007-04-07 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum Wr. wb.

Om Sabeni,
Ane terus terang aje ga bisa bantu ente dalam soalan ni.
Cume ane mau kasih saran aje bahwa cite-cite kerjaan ente ni ga baek, 
ga gune, ga manfaat, tau... :)
Rasulullah SAW ga perlu diselamatkan oleh orang islam manapun, yang 
pasti orang islam itu pasti sangat membutuhkan beliau SAW, paling 
tidak sebagai juru selamatnye di yaumil akhir dengan mengharapkan 
syafaatnye, walaupun besarnye safaat entu timbangannye hanya sekedar 
seberat sorban ijo.

Ente ane rase sih udah gak perlu lagi deh ngebuka-buka, ngerasional-
rasionalin, ngeobjek-objekin, ngesejarah-sejarahin, ngemistis-
mistisin, ngepolitis-politisin,ngedogma-dogmain, ato ape aje yang 
menurut ente kurang layak pade sosok Beliau SAW.
Lebih bae ente samine wa'atho'ne aje deh ye...
Karena Beliau SAW dimata ummat islam (yang istiqomah) sudah merupakan 
sosok yang paling sempurne tanpa kekurangan, yang sudah menjadi 
panutan, tidak ada cacat dari berbagai segi dan segala macam segi-
segi lainnye yang terdapat di akal bulus ente ento.
Karena jalan cerite/biografi Beliau SAW semuanya adalah wahyu Illahi, 
jadi kalo ente masih ragu berarti ente ragu dengan kekasihnye.

Buat ape ente nulis-nulis yang beginian, kalo ujung-ujungnye cume mau 
ngerusak iman ente sendiri dan iman sudare-sudare ente yang masih 
belon mantep dalam keislamannye.
Lebih baik ente bikin cerita tentang si unyil ; kenape siunyil selalu 
dimusuhin terus same pak raden... :)
disamping bisa jadi hiburan buat bocah-bocah dimari, ento juga bisa 
ngasilin ketebelan dompet ente, dan ente ga bakalan dihujat oleh 
sudare ente yang gak senang pade ente.

Demikian secuil saran dan harapen ane pade ente.

wassalam,
Arland-Jkt



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, joseph khaidar 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 lame-lame bahasana kurang anget,ga up tu det...
 
 ane temuin buku di gramedia 1-2 bulan nyang lalu,judulna selamatkan 
yesus dari orang-orang kristen yang tulis sullivan clayton..
 
 bukuna bagus,cukup terbuka, berani, ga taklid buta nyang jelas 
rasional, ngajak orang mikir...
 
 sempet kepikir ane mo tulis buku lagi judulna selamatkan Muhammad 
dari orang islam...
 
 coba ngebuka sosok Rosul Muhammad lebih terbuka, rasional objektif 
dari berbage aspek. sejarah, mistis, kekuasaan politis dan dogma yang 
terlahir...
 
 gimane? 
 
 ade nyang berani bantu ga...
 
 nyo' ane tunggu...
 
 
   
  
 Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik 
terhadap spam. 
 http://id.mail.yahoo.com/





[keluarga-islam] Re: Mengenai Hadits Rasulullah SAW

2007-04-05 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Om Wandy, saya mau menggaris-bawahi catatan ini :


Kebenaran mutlak memang hanya milik Allah, tapi Islam menganjurkan
umatnya untuk terus belajar dan berpikir sehingga dapat menemukan
kebenaran mutlak tersebut. Proses belajar dan berpikir itu sendiri
merupakan bagian dari kebenaran mutlak. Jika suatu saat ulama
menyatakan bahwa kebenaran itu adalah A, tapi dikemudian hari karena
berkembangnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya kemudian dia
menyatakan B, selama keabsahan dan argumentasi2 yang dikemukakannya
kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, maka itulah kebenaran.


Sehubungan dengan Hadits, misalkan begini :
Al-Imam Ghozali kita kenal sebagai seorang ulama besar yang sangat 
wara', beliau banyak menulis hadits dalam kitab-kitabnya, namun 
demikian karena didukung oleh kondisi dan keadaan diwaktu itu, maka 
dalam kitab-kitabnya beliau kebanyakan tidak mencantumkan lagi sanad-
sanad akan hadits-hadits yang beliau sampaikan, biasanya cukup 
dikatakan rasulullah mengatakan.

Lalu berabad-abad kemudian muncul seorang tukang service welker yang 
biasa kita gunakan untuk membantu kita bangun tidur, lalu mengatakan 
bahwa hadits-hadits yang disampaikan oleh Al-Imam ghozali banyak 
terdapat hadits palsu.

Bagaimana om Wandy menyikapi hal ini ?
Maksudnya apakah om wandy langsung percaya tukang service welker yang 
memang sudah biasa memperbaiki welker atau memilih mempercayai Al-
Ghozali yang memang sudah dikenal sebagai seorang ulama besar yang 
memang ahli dalam bidang agama.

Mohon komentarnya.

wassalam,
Arland- Jkt



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sedikit sharing mengenai hadits Rasulullah..
 
 Terjadinya perbedaan pengakuan keabsahan antara al-quran dan hadits 
 sebenarnya berawal dari sisi periwayatannya. Periwayatan hadits 
pada 
 umumnya adalah 'ahad', sedangkan yang 'mutawatir' relatif tidak 
 banyak. Seandainya seluruh periwayatan hadits Nabi sama dengan 
 periwayatan alquran (semuanya mutawatir) mungkin istilah2 seperti 
 hadits shahih, hasan, dhoif, tidak akan pernah ada. 
 
 Dalam sejarah periwayatan hadits, yang aktif menyebarkan hadits itu 
 bukan hanya mereka yang ahli dan berkepribadian jujur saja, tapi 
 juga orang yg tdk ahli dan tdk jujur pun ikut menyampaikan hadits. 
 Belum lagi ditambah adanya orang2 yang suka membuat hadits2 palsu. 
 Bagi orang awam, sulit untuk dapat membedakan hadits palsu karena 
 isinya tidak selalu buruk, tetapi banyak juga yang sejalan dengan 
 ajaran Islam.
 
 Untuk menyelamatkan hadits Nabi dari noda2 tersebut maka kemudian 
 ulama bekerja keras mengembangkan berbagai pengetahuan, menciptakan 
 berbagai kaidah, menyusun berbagai istilah, dan membuat berbagai 
 metode penelitian sanad dan matan hadits. Dari berbagai ilmu alat 
 dan metode penelitian kritik sanad dan matan hadits yang diciptakan 
 ulama ahli hadits tersebut kemudian dapat diketahui mana hadits 
yang 
 berstatus mutawatir dan yg ahad. Kemudian dapat diketahui juga 
 hadits ahad yang berkualitas shahih dan tdk shahih, termasuk 
hadits2 
 palsu. 
 
 Ada perbedaan pendapat ulama dalam mensikapi hadits yang 
berkategori 
 ahad. Terlepas dari adanya perbedaan tersebut, yang jelas jika kita 
 berbicara tentang al-sunnah, maka akan dikenal istilah qath'i dan 
 zhanni. Sesuatu yang bersifat zhanni memang mempunyai kemungkinan 
 mengandung kesalahan. Karena bagian hadits yang diteliti oleh ULAMA 
 HADITS mencakup sanad dan matan, maka bisa jadi kualitas hadits 
yang 
 dihasilkan akan bervariasi, tergantung kepada ketepatan metodologi 
 yang digunakannya. Yang jelas mereka telah berusaha sesuai dengan 
 disiplin ilmunya, mengerahkan segala daya upaya yang dimilikinya, 
 mengerahkan semua ilmu dan pengetahuannya, dengan metode2 yang 
dapat 
 dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 
 
 Dalam memahami sebuah hadits, perbedaan bidang ilmu memang 
 memungkinkan sekali dapat menyebakan perbedaan pemahaman. Ukuran 
 yang dapat kita pegang dalam menyikapi adanya perbedaan tersebut 
 adalah tingkat keabsahan pendapatnya, dan kekuatan argumentasi yang 
 digunakan.  
 
 Kebenaran mutlak memang hanya milik Allah, tapi Islam menganjurkan 
 umatnya untuk terus belajar dan berpikir sehingga dapat menemukan 
 kebenaran mutlak tersebut. Proses belajar dan berpikir itu sendiri 
 merupakan bagian dari kebenaran mutlak. Jika suatu saat ulama 
 menyatakan bahwa kebenaran itu adalah A, tapi dikemudian hari 
karena 
 berkembangnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya kemudian dia 
 menyatakan B, selama keabsahan dan argumentasi2 yang dikemukakannya 
 kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, maka itulah kebenaran.
 
 Jadi, usaha2 yang dilakukan oleh ulama2 hadits dalam menilai dan 
 meniliti keabsahan suatu hadits, adalah termasuk salah satu jalan 
 untuk mencapai kebenaran tersebut.
 
 Salam :)
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut banganut@ 
 wrote:
 
  Maaf, mau nanya :
  1. Bagaimana ukuran standar proses 

[keluarga-islam] Etika Orang yang Berilmu dan Pelajar ( 2 )

2007-04-05 Terurut Topik arland_hmd098
Etika Orang yang Berilmu dan Pelajar ( 2 )   

Bab II 
Tata Krama Pelajar Terhadap Dirinya Sendiri

Pembahasan bab ini mencakup 10 materi kajian, yaitu:

1) Seorang pelajar hendaknya menyucikan hatinya dari segala 
kedustaan, kotoran hati, prasangka buruk, iri hati, aqidah yang sesat 
dan akhlaq yang buruk. Semua itu dilakukan demi tujuan agar mudah 
dalam menerima ilmu, menghafalkannya, mengungkap makna-makna 
tersembunyi dan mudah memahami pelajaran yang sulit dipaham

2) Membagusi niat dalam mencari ilmu, yaitu mencari ilmu bertujuan 
semata-mata untuk mencari ridho Allah SWT, mengamalkan ilmu yang 
dimiliki, menghidupkan syari'at Islam, menerangi hatinya, menghias 
nuraninya dan beribadah taqarrub kepada Allah 'Azza wa Jalla. Seorang 
pelajar jangan sampai menuntut ilmu untuk tujuan-tujuan keduniaan, 
misalnya; untuk memperoleh jabatan, pangkat, harta, mengungguli teman-
temannya, agar para manusia menghormatinya, dsb. 

3) Bergegas mencari ilmu ketika masih muda dan setiap kali ada 
kesempatan. Pelajar jangan mudah tergoda bujukan nafsu yang suka 
menunda-nunda dan berkhayal saja, karena setiap waktu yang sudah 
berlalu tidak bisa diganti lagi. Pelajar juga harus melepaskan segala 
hal yang bisa menyibukkan dan merintanginya untuk menuntut ilmu 
secara sempurna, kemudian dia mengerahkan segala daya upaya dan 
kemampuannya untuk melakukan hal itu, karena segala hal yang 
merintangi seseorang dalam menuntut ilmu ibarat perampok-perampok 
yang menghalangi proses belajar

4) Seorang pelajar hendaknya bersikap qona¡¦ah (menerima apa adanya) 
terhadap makanan maupun pakaian yang dia miliki. Pelajar seyogyanya 
mau bersabar atas kondisi ekonomi yang pas-pasan demi memperoleh ilmu 
yang luas. Pelajar juga sebaiknya mampu menghimpun segala cita-cita 
yang terpecah-pecah di dalam hatinya agar mengalir sumber-sumber 
hikmah dari dalam hatinya.
Imam Syafi¡¦i RA berkata: Sungguh tidak beruntung orang yang menuntut 
ilmu dalam posisinya sebagai orang terpandang dan hidup bermewah-
mewahan. Sungguh beruntung pelajar yang menuntut ilmu dalam posisinya 
sebagai orang yang biasa-biasa saja, hidup sederhana dan mau melayani 
para ulama¡¦. 

5) Seorang pelajar harus mengatur waktunya siang dan malam, serta 
memanfaatkan sisa-sisa usianya dengan baik, karena usia yang sudah 
terlewati tidak ada gunanya lagi. Waktu terbaik untuk menghafalkan 
adalah waktu sahur, sedangkan waktu terbaik untuk berdialog ilmu 
adalah di pagi hari, waktu terbaik untuk menulis adalah di tengah 
hari, waktu terbaik untuk belajar dan mengulang kembali pelajaran 
adalah di malam hari. Sedangkan tempat terbaik untuk menghafal 
pelajaran adalah di kamar-kamar dan di setiap tempat yang jauh dari 
hal-hal yang melalaikan. Tidak baik menghafalkan pelajaran di tempat 
yang penuh dengan pepohonan, penuh tanaman, di dekat sungai-sungai, 
maupun tempat-tempat yang bising oleh suara-suara

6) Seorang pelajar hendaknya menyedikitkan makan dan minum, karena 
kekenyangan bisa membuatnya malas beribadah dan membuat tubuhnya 
merasa berat melakukan aktivitas. Di antara manfaat sedikit makan 
adalah badan yang sehat dan jauh dari berbagai penyakit jasmani, 
karena penyebab dari penyakit jasmani adalah banyaknya makan dan 
minum. Ada sebuah sya¡¦ir yang semakna dengan keterangan di atas;
ƒÔ Sesungguhnya penyakit yang paling banyak engkau ketahui adalah 
disebabkan makanan dan minuman
Menyedikitkan makan dan minum juga bisa membersihkan hati dari sikap 
semena-mena dan sombong. Ingat!, tidak seorang pun dari para 
waliyullah, para imam maupun para ulama¡¦ pilihan yang mempunyai 
sifat atau disifati sebagai orang yang banyak makan. Tidak ada yang 
bisa dipuji dari orang yang banyak makan, hanya binatang yang tak 
berakal dan digunakan untuk bekerja saja yang dipuji jika makannya 
banyak

7) Seorang pelajar hendaknya memilih sikap wira¡¦i dan hati-hati 
dalam segala tingkah-lakunya. Pelajar harus berusaha keras untuk 
memperoleh perkara yang halal-halal saja, baik dalam hal makanan, 
minuman, pakaian, tempat tinggal, dan segala kebutuhannya yang lain. 
Tujuannya adalah agar hatinya menjadi terang dan mudah menerima ilmu 
dan cahaya ilmu, sehingga ilmu yang diperoleh menjadi ilmu yang 
bermanfaat. Seorang pelajar sebaiknya menggunakan kemurahan-kemurahan 
yang telah diberikan oleh Allah SWT jika memang diperlukan dan ada 
sebab-sebabnya, karena Allah SWT ridho jika kemurahan-kemurahan-Nya 
dilakukan oleh para hamba-Nya sebagaimana Dia ridho jika perintah-
perintah-Nya ditaati oleh para hamba-Nya

8) Seorang pelajar lebih baik menyedikitkan makan makanan yang bisa 
menyebabkan kebodohan dan melemahkan kinerja panca indera. Misalnya; 
buah apel yang masam, kacang-kacangan, dan minum cuka. Begitu juga 
mengkonsumsi makanan-makanan berlendir yang bisa memperlemah kinerja 
otak dan menambah berat badan, misalnya; banyak makan susu, ikan 
laut, dsb. Para pelajar sebaiknya juga menghindari hal-hal yang 
biasaya menimbulkan sifat lupa, misalnya; makan makanan bekas gigitan 

[keluarga-islam] TINGKATAN HAMBA ALLOH SWT

2007-04-05 Terurut Topik arland_hmd098
TINGKATAN HAMBA ALLOH SWT

Setiap manusia yang beriman kepada Alloh SWT pasti menginginkan 
disebut sebagai hamba Alloh yang mengabdikan dirinya kepada Alloh 
dengan cara beribadah kepadaNya, yakni melaksanakan perintahNya dan 
menjauhi apa yang dilarangNya.
 
Tingkatan seorang hamba dihadapan Alloh menurut tinjauan ilmu 
Tashowuf ada lima tingkatan yaitu:
 
1. Ghofil (Ghofilin), yaitu orang yang beribadah kepada Alloh sambil 
ghoflah hatinya tidak ingat kepada Alloh, hatinya tidak ikut 
beribadah, tidak merasa dilihat oleh Alloh, melainkan asik mengikuti 
perasaan yang ada. Sementara anggota badannya menghadap dalam 
pengabdian kepada Alloh, sedangkan hatinya mengembara ke segala arah, 
ingat itu, ingat ini, misalnya tubuh bersujud sementara hati berada 
di kantor atau di pasar sedang melayani pelanggan.
  
2. Murid (Muridin), Yaitu seorang hamba yang sedang meniti jalan 
kepada Alloh (Amaliyah), baik berupa ibadah mahdloh maupun ghoir 
mahdloh, yakni beribadah dengan cara meniti perintah Alloh dan 
menghindari segala apa yang dilarang oleh Alloh dengan harapan 
mendapatkan keridloan dari Alloh SWT, singkatnya, adalah hamba yang 
senantiasa mengusahakan dirinya selalu berada dalam hal fardlu atau 
sunnah paling tidak ada dalam mubah, tidak melihat bentuk pekerjaan 
baik itu Pedagang, Petani, Guru atau Pemimpin dan lain sebagainya. 

Semua bentuk pekerjaan itu dikaitkan kepada mardlotillah, kalaulah 
selesai mengerjakan pekerjaan itu juga di kembalikan kepada Alloh. 

Maka ketika telah selesai dari suatu pekerjaan, maka kembalilah 
kepada Alloh, dan hanyalah kepada tuhanmu kamu mengharap. (QS:Al-
Insyiroh : 6-7)
 
Orang yang telah menginjak level/tingkatan Muridin, menurut kitab 
Sulam Taufiq sudah dikatakan waliyullah, sebab yang dinamakan wali 
adalah :
 
Orang yang terus-menerus Taat, yang tidak pernah putus beribadah 
kepada Alloh, baik ibadah mahdloh atau goir mahdloh. 
Orang yang sudah berada dalam tingkatan Muridin pasti akan dibukakan 
jalan oleh Alloh, yaitu jalan untuk menuju kebahagian dunia dan 
akhirat, sebagaimana janji Alloh dalam dalam surat Al-Ankabut : 69. 
Dan adapun orang-orang yang berjihad dijalan kami, maka kami akan 
menunjukan kepadanya jalan-jalan kami , dan sesungguhnya Alloh 
beserta orang-orang yang baik.
  
3. Salik (Salikin), yaitu orang yang sedang beribadah kepada Alloh, 
baik ibadah mahdloh atau ghoir mahdloh, tak ada bedanya seperti 
muridin, hanya saja salikin ini mengharap diberi kema'rifatan, ingin 
bisa ma'rifat kepada Alloh, ya'ni orang yang sedang berjalan/berusaha 
menuju kema'rifatan kepada Alloh dengan jalan Taqorrub, yaitu 
melaksanakan perintah Alloh dan menjauhi larangan Nya. 

Pendek kata, ibadahnya orang Salikin ingin mendapatkan kema'rifatan, 
oleh karena itu ia selalu sibuk dan berusaha utuk mendapatkan 
kema'rifatan, dengan cara bayak berdzikir, baik : 
· Dzikir lisan saja.
· Dzikir lisan dengan hatinya.
· Dzikir hatinya saja.
· Dzikir jiwanya.
· Dzikir hati sanubarinya.

Tetapi seseorang tidak bisa mencapai maqom salikin kalau belum benar 
dalam Muridin, sebab bisa tercapai maqom salikin kalau sudah sempurna 
syariatnya dan siap ilmunya, lalu ia mengusahakan dirinya mencapai 
kema'rifatan. Kalaupun seseorang bersikeras ingin mendapatkan 
kema'rifatan tanpa menyiapkan ilmunya walaupun syariatnya 
dilaksanakan dengan sempurna, maka ia tidak akan mencapai 
kema'rifatan dan tak akan diberikan.
 
4. Washil (Washilin), yaitu : orang yang sudah sampai ke tingkatan 
Ma'rifat, baik dengan menggunakan jalan syari'at menuju kema'rifatan 
seperti halnya Muridin, atau tidak, seperti mendapatkan kema'rifatan 
melalui Tanazzul (langsung diberi kema'rifatan tanpa mengusahakan). 
Oleh karena sinar kema'rifatan yang sudah di miliki dengan sempurna, 
maka hatinya bulat bahwa beribadah hanya karena Alloh, tak ada maksud 
dan tujuan selain mendapat Mardlotillah.
 
5. Arif (Arifin), yaitu : orang yang sudah ma'rifat dan lupa akan 
syari'at, atau dengan kata lain sudah Mahjub.

Adapun perbedaan 'Arif dan Washil yaitu : Wasil  walaupun ia telah 
mencapai kema'rifatan tapi ia tidak menghilangkan syari'at, dirinya 
masih tetap menjalankan syari'at. Adapun 'Arif mencapai maqom 
ma'rifat tapi lupa akan syari'at, saking tingginya sinar kema'rifatan 
hingga ia tak bisa melihat makhluq, yang tercipta dan terbayang 
hanyalah Kholiq, adapun makhluq tidak terperhatikan, perasaannya di 
dunia ini tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya dan Alloh.

Orang yang seperti ini disebut wali majdub, yang prilakunya bukan 
untuk ditiru oleh manusia biasa, ucapannya bukan untuk diikuti, sabab 
sudah tidak terkendalikan oleh hukum, tapi bukan berati salah tapi 
sudah berbeda maqom dan kedudukannya, kalaulah diberi langsung oleh 
Alloh menjadi Majdub itu baik, tapi kalau mengusahakan diri itu 
haram. 


Dirujuk dari Pesantren Miftahul Huda
oleh Arland-Jkt



[keluarga-islam] IHTISABUN-NAFSI ( Koreksi Diri )

2007-04-05 Terurut Topik arland_hmd098
IHTISABUN-NAFSI ( Koreksi Diri )

 

Bagi seorang hamba yag sedang beribadah kepada Alloh SWT dengan 
mengharap RidloNya, baik ibadah Mahdloh maupun Ghoir Mahdloh, dalam 
berusaha supaya ibadahnya benar-benar ibadah, sementara yang namanya 
manusia tidak terlepas dari dua hal yakni : benar dan salah, tidak 
selamanya benar karena yang selamanya benar adalah Malaikat dan Nabi, 
tidak selamanya salah karena bukan syaitan. Oleh karenanya, supaya 
kita selamat dari berbuat kesalahan maka perlu ihtisabun-nafsi yakni 
mengoreksi diri, teliti pribadi, apakah diri kita telah berbuat dosa, 
sudah benarkah perilaku kita?. 


Ihtisabun-Nafsi oleh diri sendiri terkadang sulit untuk bisa 
menemukan kesalahan diri, oleh karenanya Sayikh Abu Hamid al-Ghozali 
(Imam Ghozali) memberikan jalan dengan 4 cara ihtisabun-nafsi yang 
baik yaitu: 


1. Harus mempunyai Guru, sering-sering duduk di hadapan Guru yang 
waspada kepada kesalahan muridnya, seorang guru yang sanggup 
menunjukan kesalahan dan kemudian meluruskan muridnya, guru yang 
waspada kepada bermacam bahaya yang akan menjatuhkan martabat 
muridnya di hadapan Alloh SWT. 
 
2. Sering bersama-sama dengan sahabat yang berperilaku benar dan 
berani menunjukan kesalahan diri kita, karena sahabat yang 
berperilaku benar itu bukan yang suka membiarkan diri kita tatkala 
kita berbuat kesalahan.
 
3. Jadikan orang-orang yang membenci, memusuhi kita sebgai alat untuk 
mengontrol kesalahan diri, tidak semata-mata dibicarakan kejelekan 
oleh orang lain kalau tidak terbukti pada diri kita, namun demikian 
jangan terlalu percaya ada orang yang membenci kita, curiga harus 
tetap ada. 

 
Jangan merasa benci kepada yang membencimu tetapi mestinya bersyukur 
dengan membaca tahmid karena punya sahabat yang telah mengoreksi 
diri, hingga kita tahu titik kesalahan diri kita. Adalah Imam Hasan 
Basri, ketika dia lewat pada sekumpulan orang, olehnya terdengar 
mereka sedang memperguncingkan dirinya, sesampai di rumahnya ia 
langsung mengolah masakan kemudian dikirimkan kepada orang-orang yang 
telah mengguncingnya sambil menyampaikan ucapan terima kasih sebab 
telah mengoreksi kesalahannya dan telah menanggung dosanya. 
 
4. Dalam bergaul dengan orang lain harus bisa digunakan untuk 
mengoreksi diri, orang lain biasa mengerjakan pekerjakan dosa, 
berbuat maksiat, berbuat begitu atau berbuat begini, tentunya kitapun 
sama dengan orang lain biasa berbuat dosa dan khilaf, oleh karena 
sama-sama manusia yang memiliki nafsu, mempunyai kemauan, jadi diri 
kitapun tidak jauh berbeda dengan orang lain
 

Adalah satu hikayat yag diriwayatkan oleh Wahab bi Munabah:. Ada 
seorang laki-laki Bani Isroil, laki-laki tersebut beribadah puasa 
selama 70 tahun sambil berdo'a kepada Alloh SWT supay bisa melihat 
bagaimana caranya syetan menggoda manusia, akan tetap tidak juga 
diijabah ( dikabulkan ) oleh Alloh SWT, kemudian laki-laki tersebut 
berpikir ; Andai aku mengoreksi kesalahan diri, meneliti perbuatan 
dosa kepada Alloh SWT, barangkali lebih baik ketimbanng permintaanku 
kepada Alloh SWT


Alloh SWT. menyambut terhadap apa yang dibicarakan laki-laki tersebut 
melalui Malaikat. Ucapanmu yang barusan lebih dicintai oleh Kami 
(Alloh) dari pada ibadahmu yang sudah lewat, serta Alloh telah 
membukakan matamu, lihatlah olehmu bagaimana setan menggoda manusia. 


Ibadah selama 70 tahun tidak menjadikan doa diijabah, sebab mungkin 
hatinya penuh dengan kotoran, akan tetapi dengan mengoreksi kesalahan 
diri (Ihtisabun-Nafsy), hanya dalam waktu beberapa menit saja bisa 
dibukakan hijab (penghalang) oleh Alloh SWT, dapat melihat bagaimana 
setan menggoda manusia sesuai dengan apa yang diminta oleh laki-laki 
tersebut. 


Oleh karenanya, bagi Muridin dan Salikin harus sering-sering 
Ihtisabun-Nafsy, mengoreksi kesalahan diri pribadi agar dapat diqobul 
seluruh amal ibadah dan dikabulkan do'a sebagaimana yang diminta 
kepada Alloh SWT. 


Syekh Juanedi al-Baghdady, ketika dia sedang melakukan sesuatu, dia 
melihat sorang pengemis, Syekh Junaedi berkata dalam hatinya: andai 
aku kuat seperti dia, aku tidak akan minta-minta seperti dia, aku 
akan berusaha . Kemudian malamnya ketika Syekh Junaedi beribadah 
tidak dapat ma'rifat, kemudian dia bertafakur apa kiranya yang 
menghalangi kepada kema'rifatan dirinya ?, ternyata yang menghalangi 
kepada ma'rifatnya adalah karena punya hati yang buruk kepada orang 
lain. 


Hanya dengan sir hati seperti itu sudah menghalangi kepada datangnya 
ma'rifat, apalagi kalau dosa bertumpuk-tumpuk, dapat dibayangkan 
betapa sulit datangnya ma'rifat dan diqobulnya amal ibadah. 

 
Pengajian KH. Asep A. Maoshul Affandy.
dirujuk dari Pesantren Miftahul Huda
oleh Arland-Jkt




Re: [keluarga-islam] Re: jilbab

2007-02-02 Terurut Topik Arland_hmd098
- Original Message - 
From: Ananto 
To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
Sent: Friday, February 02, 2007 10:24 AM
Subject: Re: [keluarga-islam] Re: jilbab


maksud saya, kadar hukum wajib nya...
misalnya, apakah setara dengan wajib nya sholat 5 waktu?

salam,
ananto

=

Assalamu 'alaikum wr. wb.

Saya mau kasih pendapat sedikit, seperti yang kemarin pernah saya katakan 
tentang nenek mas ananto.
Penggunaan jilbab sebagai penutup kepala hingga dada itu dihukumi WAJIB 
ketika ada kemungkinan dilihat oleh orang yang bukan mahrom, jikalau 
disekitarnya hanya ada mahromnya, maka dihukumi SUNNAH

Kita ambil contoh : bersuci / istinja.
Isinja' itu baru dihukumkan WAJIB ketika kita hendak sholat, diluar itu 
dihukumkan sunnah. (ini ada riwayat haditsnya dari Ibnu Abbas RA). 
Misalnya seorang laki-laki lagi diperjalanan lalu ia pipis di got tanpa cebok 
lagi itu tidak apa-apa selama dalam hatinya niat akan bersuci/istinja bilamana 
hendak sholat dan ketemu air, tapi bila dia istinja' dengan batu/kertas tissu 
saat itu, dia akan mendapatkan pahala sunnah bersuci, karena kebersihan itu 
bagian dari iman.

Begitu juga Wajibnya sholat, baru dikatakan WAJIB ketika sudah masuk waktunya.
Kalau sholat belum masuk waktu (walaupun kurang 1/2 menit) dihukumkan HARAM, 
kecuali sholat sunnah diwaktu-waktu yang bukan terlarang.
misalnya seseorang yang kebetulan lagi cuti kerja, sehabis sholat subuh dia 
tidur hingga pukul 12 siang, itu GPP.
Tapi kalau dia molornya belum sholat subuh, maka tidurnya itu berdosa.
Atau sudah masuk waktu sholat, dia sengaja tidur sebelum sholat,maka tidurnya 
menjadi haram.

Begitu juga tentang kewajiban memakai Jilbab (kerudung hingga dada) berlaku 
WAJIB ketika ada kemungkinan dilihat atau nampak oleh orang-orang yang bukan 
mahrom.
Ketika seorang wanita sendirian di dalam kamarnya atau dikamar mandi, maka 
kewajiban itu akan terlepas dari dirinya. Begitu dia keluar kamar, maka bisa 
menjadi sunnah (bilamana yang melihat hanya mahromnya), dan bisa menjadi wajib 
(bila yang melihatnya non-mahromnya).

Demikian pendapat saya sebatas pemahaman fiqih yang sederhana.
mohon dikoreksi bila pendapat ini ada kekeliruan.

wassalam,
arland-jkt.



 


Re: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.

2007-01-16 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr.wb.

Nah..., Akhirnya diskusi menthok kan
Anda sendiri selalu bilang bahwa diskusi harus ilmiah, kini pada saat anda 
menthok, nampaknya sudah ga ilmiah lagi.
Saya hanya ingin meminta pendapat anda : atas dasar alasan apa anda mengatakan 
sholat ini bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdhoh. ternyata anda tak 
dapat menunjukkannya

Lalu hanya dengan seenakkanya menyimpulkan bahwa saya pernah berpendapat 
sholat tarawih saja boleh sampai 1000 rakaat dengan alasan tidak ada dalil yg 
melarang,
Padahal saya tidak pernah mengatakan hal itu, silahkan dibaca ulang diarsip 
milis KI, itu hanya fitnah yang anda buat.
Saya hanya pernah mengatakan : Berapapun rakaat yang anda mampu boleh anda 
kerjakan pada sholat sunnah, terutama Qiamul-lail atau sholat malam, saya 
tidak pernah mengatakan itu pada sholat taraweh.

Maka hendaknya perbanyaklah ngaji nguping di masjid-masjid, supaya pemahaman 
kita tidak terpaku hanya pada pemahaman sipenterjemah buku-buku terjemahan
Akhirnya diskusi saya tutup, mohon maaf bila ada kata yang kurang dan tidak 
berkenan.
Terima kasih atas attensinya.

wassalam,
arland-jkt.



  - Original Message - 
  From: wandysulastra 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, January 16, 2007 3:16 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.


  Ya terserah anda lah mau sholat unyil kek, mau sholat usro kek, 
  hehehe... Yang jelas pendapat ini bukan pendapat saya saja, karena 
  dari beberapa forum tanya jawab di situs2 Islam jelas mengatakan 
  bahwa menghadiahkan pahala sholat tidaklah pernah disyariatkan. 
  Berbeda dengan hadiah pahala haji dan membaca al-quran yang dalam 
  hal ini terdapat ikhtilaf di kalangan ulama. 

  Dulu anda pernah bilang bahwa sholat tarawih saja boleh sampai 1000 
  rakaat dengan alasan tidak ada dalil yg melarang, padahal menurut 
  saya hal itu jelas telah menyimpang dari sunnah. Jadi kalau sekarang 
  anda mau ngarang ibadah baru pun buat anda adalah sah2 saja, karena 
  tentu tidak akan ada dalil yang melarangnya... :)

  Salam,
  WnS 

  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
   
   OK, berarti anda sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan rukun-
  rukun dan baca-bacaan sholatnya.
   Yang anda khawatirkan adalah masalah niat-nya kan?
   niat sholat ini tetap sebagai sholat sunnah mutlak 
  yaitu Usholli sunnatan rokataini Allohu Akbar...
   ini ada dalil tersendiri dalam hadits shohih.
   Adapun niat dihadiahkannya dilakukan diluar Sholat 
  setelah salam yang ke-2.
   misalnya dengan membaca do'a : Allohumma inni shollaytu hazihis-
  sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma ab'ast- tsawabaha ila 
  qobri : wandy ibnu sulastra artinya : Ya Allah sesungguhnya aku 
  melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku 
  inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : wandy bin 
  sulastra 
   
   Ini menurut hemat saya termasuk bagian daripada do'a sehabis 
  sholat karena dilakukan diluar sholat.
   Dan doa-doa diluar sholat itu termasuk amalan sunnah bukan wajib, 
  kedudukannya bukan ibadah mahdhoh.
   
   Berbeda dengan sholat tasbih, niatnya : usholli sunnatat-tasbihi 
  rokataini Allahu Akbar...
   Sedangkan sholat ini niatnya : Usholli sunnatan rok'ataini 
  Allohu Akbar...
   Tentu dari segi niat nya berbeda kan...?
   
   LaluApa dalil yang sharih sehingga anda berkesimpulan bahwa 
  sholat ini bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdoh?
   
   Mudah-mudahan dapat lebih difahami...
   
   wassalam,
   Arland-Jkt.
   
   
   
   

  Recent Activity
a..  7New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home business 
  Yahoo! Mail
  Next gen email?

  Try the all-new

  Yahoo! Mail Beta.

  Y! Messenger
  All together now

  Host a free online

  conference on IM.

  Yahoo! Photos
  Easy Upload

  Share photos now
  . 
   


Re: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.

2007-01-15 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

OK, berarti anda sudah sepakat untuk tidak mempermasalahkan rukun-rukun dan 
baca-bacaan sholatnya.
Yang anda khawatirkan adalah masalah niat-nya kan?
niat sholat ini tetap sebagai sholat sunnah mutlak yaitu Usholli sunnatan 
rokataini Allohu Akbar...
ini ada dalil tersendiri dalam hadits shohih.
Adapun niat dihadiahkannya dilakukan diluar Sholat setelah salam yang 
ke-2.
misalnya dengan membaca do'a : Allohumma inni shollaytu hazihis-sholata wa 
anta ta'lamu ma uridu. Allohumma ab'ast- tsawabaha ila qobri : wandy ibnu 
sulastra artinya : Ya Allah sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau 
Maha Mengetahui apa yang aku inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : 
wandy bin sulastra 

Ini menurut hemat saya termasuk bagian daripada do'a sehabis sholat karena 
dilakukan diluar sholat.
Dan doa-doa diluar sholat itu termasuk amalan sunnah bukan wajib, kedudukannya 
bukan ibadah mahdhoh.

Berbeda dengan sholat tasbih, niatnya : usholli sunnatat-tasbihi rokataini 
Allahu Akbar...
Sedangkan sholat ini niatnya : Usholli sunnatan rok'ataini Allohu Akbar...
Tentu dari segi niat nya berbeda kan...?

LaluApa dalil yang sharih sehingga anda berkesimpulan bahwa sholat ini 
bertentangan sehubungan dengan ibadah mahdoh?

Mudah-mudahan dapat lebih difahami...

wassalam,
Arland-Jkt.




  - Original Message - 
  From: wandysulastra 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, January 15, 2007 3:51 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.


  Bukan rukun sholatnya yang saya masalahkan, tapi niat dihadiahkannya 
  dan aturan2 tertentu dalam sholat itu memerlukan dalil yang shahih 
  untuk dapat dilaksanakan. Saya ambil contoh sholat tasbih yang dalam 
  hal ini terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama (fuqoha) dalam 
  menghukumi sholat tersebut. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya 
  perbedaan dalam hal penilaian kedudukan hadits tentang 
  disyariatkannya sholat tersebut. Sholat tasbih memiliki tatacara 
  bacaan yang berbeda dengan sholat yang biasa dilakukan, dan dalam 
  hal ini imam Nawawi menyarankan untuk tidak melaksanakannya jika 
  tidak ada hadits shahih yang menjelaskannya.

  Dalam Al-Majmu' Imam Nawawi berpendapat: Perlu diteliti kembali 
  tentang kesunahan pelaksanaan sholat tasbih karena hadisnya dhoif, 
  dan adanya perubahan susunan sholat dalam sholat tasbih yang berbeda 
  dengan sholat biasa. Dan hal tersebut hendaklah tidak dilakukan 
  kalau tidak ada hadits yang menjelaskannya. Dan hadis yang 
  menjelaskan sholat tasbih tidak kuat. Ibnu Qudamah menukil riwayat 
  dari Imam Ahmad bahwa tidak ada hadis shohih yang menjelaskan hal 
  tersebut.

  Sholat tasbih yang memang ada disebutkan dalam sebuah hadits, 
  ternyata menurut sebagian ulama tidak dianjurkan untuk dilaksanakan 
  karena haditsnya tidak kuat. Bagaimana dengan amalan lainnya yang 
  tidak pernah disebutkan oleh para fuqoha dan muhadditsin...?

  Mudah2an dapat dipahami..

  Salam :)
  WnS

  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
   
   Mas Wandi, ga apa-apa bilamana pendapat anda berbeda.
   Namun perlu saya jelaskan bahwa ibadah mahdoh yang anda 
  khawatirkan dalam masalah ini, tak ada perubahan atau tambahan 
  apapun. semua dilakukan sesuai dengan rukun-rukun sholat yang telah 
  berlaku baku, yaitu 13/17 rukun.
   Niat sholatnyapun berupa sholat sunnah mutlak, bukan niat secara 
  khusus seperti sholat dhuha,tahajjud, taraweh dsb.
   Baca-bacaannyapun tetap bersumber dari Al-Qur'an, karena seperti 
  saya kutip dari do'a khattam qur'an : Allohumma ja'alil qur'ana 
  lana walahu fid-dunya qoriinah wafil qobri muunisan.
   Tentunya anda tahu kan bagaimana fadhilah pembacaan Al-Qur'an di 
  dalam sholat, di luar sholat, dengan berwudhu atau tidak, masing-
  masing pahalanya berbeda-beda, karena pembacaan ayat-ayat Al-Qur'an 
  didalam sholat itu, (kalo ga salah) mendapatkan ganjaran pahala 1 
  huruf=70.000 derajat dibandingkan membacanya di luar sholat.
   
   Adapun penghadiahan pahala sholat sunnah mutlak tersebut 
  dilakukan diluar sholat, yakni setelah salam yang ke-2.
   Yakni setelah ibadah mahdoh itu selesai dikerjakan. Karena 
  berkeyakinan bahwa : Hadits tentang terputusnya segala amal bagi 
  orang yang sudah mati, tidak otomatis terputusnya juga kiriman 
  pahala dari orang yang masih hidup.
   
   Demikian tanggapan saya, terima kasih.
   
   wassalam,
   arland-jkt
   
   

  Recent Activity
a..  9New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home business 
  Yahoo! Mail
  Get on board

  You're invited to try

  the all-new Mail Beta.

  Y! Messenger
  Files to share?

  Send up to 1GB of

  files in an IM.

  Yahoo! Photos
  Order at Yahoo!

  Pick up at Target
  . 
   


Re: [keluarga-islam] Re: SHOLATUL UNSHYI.

2007-01-14 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mas Wandi dan rekan-rekan KI Mania yang diRahmati Allah.
Sesuatu yang tidak dapat kita lihat, belum tentu sesuatu itu tidak ada.
Sesuatu yang belum kita ketahui, belum tentu sesuatu itu tidak ada. IlmuNya 
Allah tidak terbatas hanya dari apa yang tertulis.
Rasulullah SAW menjadi Rasul itu selama 23 tahun, maka boleh jadi ada ribuan 
hadits yang belum sampai kepada kita, namun bukan berarti hadits-hadits itu 
tidak ada atau majhul.
Oleh karena itu secara pribadi saya tidak berani mengatakan bahwa Sholat 
Unshyi itu bid'ah, karena walaupun sangat sedikit yang mengetahui masalah 
sholat ini, namun bagi saya cukuplah dijadikan dalil/hujjah yang menjadikan 
dasar melakukan sholat tersebut, yaitu seperti mana yang tersebut di dalam 
kitab Hasyiah fii Syarah Sittin dalam masalah Arromli, oleh Ahmad Almihi 
Annu'mani.

Mengapa saya katakan sholat unshyi ini Bukan Bid'ah, karena :
1. Niat Sholatnya adalah sholat sunnah mutlak, sunnah mutlak ini ada dalil 
hadits shohihnya, bukan merupakan amalan baru.
2. Mengirimkan sesuatu pahala amal baik bagi orang yang sudah meninggal menurut 
ulama-ulama syafi'iyyah itu diperbolehkan dan akan tetap sampai kepada ahli 
kubur, bukan hanya terbatas masalah pahala ibadah haji.
3.Hadits tentang terputusnya segala amal bagi orang yang sudah mati, tidak 
otomatis terputusnya juga kiriman pahala dari orang yang masih hidup.

Sholat unshyi fil mayyiti artinya adalah sholat untuk menyenangkan mayyit, atau 
biasa disebut sholat hadiah bagi mayit.
Sepertimana didalam do'a khattam qur'an juga disebutkan : Allomma ja'alil 
qur'ana lana walahu fid-dunya qoriinah wafil qobri muunisan. yang maksudnya 
bacaan2 Al-Qur'an itu bukan hanya bisa menyenangkan bagi penghuni dunia tapi 
juga bagi si ahli kubur.

Sebagai Jamaah NGAJI NGUPING di Masjid, berikut ini saya nukilkan teks asli 
dari kitab Hasyiah fii Syarah Sittin dalam masalah Arromli, oleh Ahmad Almihi 
Annu'mani, halaman 67, yaitu sbb : (hurufnya memang arab gundul silahkan di 
nahwukan sendiri)
Mudah-mudahan bermanfaat :

??  ??? ?? ??? ?? ? ???    ?? ??? ? ??? 
?? ?? ?? ?? ??? ??? ??? ?? ??? ?? ??  ?? ?? 
 ? ? ??  ?? ??? ??? ??? ??  ???   
??? ? ? ???  ??? ??   ?? ?  ?? ??? ??? 
 ??? ?.
?  ?? ? ???  ??? ??? ?? ?? ??? ??? ? ? ?? ?? ??? ?? 
 ?? ? ??  ?? ??   ? ? ?  ?? 
?? ???  ??? ??? ??? ? ?  ??  ? ?? ? ? 
 ???  ? ??? ??? 


Artinya dengan bahasa bebasnya sbb :
Diriwayatkan dari kitab Almukhtar dan Matholi'ul Anwar, dari Nabi SAW : 
Tidaklah datang atas diri mayit yang lebih hebat dari malam pertama. Maka 
kasihanilah mayit-mayitmu dengan sedekah. Maka siapa yang tidak dapat melakukan 
sedekah, hendaklah dia sholat 2 (dua) rakaat, yang dibacakan pada setiap 
rakaatnya Surah Al-Fatihah, Ayat Qursy, Alhakumuttakatsur dan Surah Al-ikhlas 
sebanyak 11 X (sebelas). Maka setelah itu dia membaca do'a sbb :
 Allohumma inni shollaytu hazihis-sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma 
ab'ast- tsawabaha ila qobri : fulan ibnu fulanah artinya : Ya Allah 
sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku 
inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : Fulan bin Fulanah (*
Maka Allah akan mengirimkan saat itu juga Seribu Malaikat, bersama setiap 
malaikatnya itu ada Cahaya dan Hadiah yang menyenangkan mayit di dalam 
kuburnya, sampai ditiupkan sangkakala (hari kiyamat). Dan Allah akan memberikan 
kebajikan kepada orang yang melakukan Sholat ini sebanyak apa yang terkena 
sinar matahari. Dan Allah akan mengangkat derajat orang tersebut (yang sholat 
maupun yang dikirimkan) sebanyak 40.000 derajat, pahala 40.000 haji dan umroh. 
Dan Allah buatkan baginya seribu kota di dalam syurga dan diberikan pahala 
dengan pahala seribu orang yang mati syahid dan dipakaikan dia dengan seribu 
perhiasan syurga.

(*maksudnya fulan bin fulanah adalah dengan menyebut nama si mayyit yang 
dikirim itu)

Jadi kaifiatnya atau tata-cara melakukan sholatnya sbb :
1. Niat sholat sunnah mutlaq 2 rakaat yaitu : Usholli sunnatan rok'ataini 
lillahi ta'ala Allohu akbar.
2. Rakaat pertama : Baca do'a Iftitah kemudian setelah membaca Surah 
Al-Fatihah, hendaklah dibaca : Ayat Qursy 1 X,  Alhakumuttakatsur (At-Takatsur  
102) 1 X, dan Surah Al-Ikhlas 11 X.
3. Rakaat kedua: setelah membaca Surah Al-Fatihah, hendaklah dibaca lagi : Ayat 
Qursy 1 X, Alhakumuttakatsur (At-Takatsur  102) 1 X, dan Surah Al-Ikhlas 11 X.
4. Setelah salam, bacalah do'a sbb :
 Allohumma inni shollaytu hazihis-sholata wa anta ta'lamu ma uridu. Allohumma 
ab'ast- tsawabaha ila qobri : fulan ibnu fulanah artinya : Ya Allah 
sesungguhnya aku melakukan sholat ini, dan Engkau Maha Mengetahui apa yang aku 
inginkan. Ya Allah kirimkanlah pahalanya kekubur : Fulan bin 

[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar

2007-01-03 Terurut Topik arland_hmd098
 fajar LEBIH dari dua 
 rakaat? Kenapa sahabat melarang orang melakukan sholat sunnah fajar 
 lebih dari dua rakaat? Itu semua karena sahabat tersebut mengetahui 
 bahwa Rasulullah sepanjang hidupnya mencontohkan melaksanakan 
sholat 
 Sunnah Fajar HANYA dua Rakaat, walaupun tidak ada dalil yang 
 melarangnya.
 
 Diriwayatkan oleh Nafi' Radhiyallahu 'anhu, Seseorang bersin di 
 samping Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhu, lalu ia 
 berkata, 'Alhamdulillah wassalamu 'ala Rasulih (segala puji bagi 
 Allah dan kesejahteraan kepada RasulNya)'. Maka Ibnu Umar 
 berkata, Dan saya mengatakan, Alhamdulillah wassalamu 'ala 
 Rasulillah. Tetapi tidak demikian Rasulullah Shallallahu'alaihi wa 
 sallam mengajarkan kami. Beliau mengajarkan agar kami 
 mengatakan, Alhamdulillah 'ala kulli hal (segala puji bagi Allah 
 dalam segala hal) (HR Tirmidzi 2738, Hakim IV/265-266, Harits bin 
 Usamah Al-Baghdadi dalam Musnadnya 200)
 
 Bahkan untuk SEKEDAR menjawab bersin pun kita diminta untuk 
 mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah.
 
 Sufyan bin Uyainah berkata, Saya mendengar bahwa seseorang datang
 kepada Malik bin Anas Radhiyallahu 'anhu lalu berkata, Wahai Abu
 Abdullah (nama panggilan Malik), dari mana saya ihram? Ia berkata,
 Dari Dzulhulaifah, tempat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
 ihram Ia berkata, Saya ingin ihram dari masjid dari samping makam
 (nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam), Ia berkata, Jangan kamu 
 lakukan. Sebab saya mengkhawatirkan engkau tertimpa fitnah, Ia 
 berkata, Fitnah apakah dalam hal ini? Karena aku hanya menambahkan 
 beberapa mil saja! Ia berkata, Fitnah manakah yang lebih besar 
 daripada kamu melihat bahwa kamu mendahului keutamaan yang 
 ditinggalkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam? Sesungguhnya 
 Allah berfirman, 'Maka hendaklah orang -orang yang menyalahi 
 perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang 
 pedih '[An-Nuur : 63] (HR Al-Khatib Al-Baghdadi dalam Al-Faqih wal 
 Mutafaqih I/148, Abu Nu'aim dalam Al-hilyah VI/326, Al-Baihaqi 
dalam 
 Al-Madhal : 236, Ibnu Baththah dalam Al-Ibanah : 98 dan Abu Syamah 
 dalam Al-Ba'its : 90)
 
 Dan masih ada banyak contoh riwayat seperti diatas yang menunjukkan 
 bahwa dalam ibadah baik yang wajib maupun yang sunnah haruslah 
 mengikuti petunjuk Rasulullah, dan tidak boleh merekayasa sendiri.
 
 Kalau ibadah sunnah boleh dilakukan semaunya, kenapa tiap tahun 
kita 
 mesti meributkan sholat tarawih 8, 20, atau 40 rakaat? Kan tidak 
ada 
 dalil yang melarang kita mau sholat 8, 20, 40, atau bahkan 100 
 rakaat...
 
 Oh, ternyata baik yang 8, 20 atau 40 itu masing2 memiliki dalil 
yang 
 dianggap paling kuat toh Ya ndak apa2, itu hanya masalah 
 ikhtilaf ulama, yang penting masing2 memiliki landasan bahwa 
 Rasulullah atau pun Sahabat pernah melakukan amalan sholat tarawih 
 dengan jumlah seperti yang sekarang mereka kerjakan... Yang penting 
 jangan ngarang sendiri misalnya melaksanakan sholat taraweh 100 
atau 
 1000 Rakaat, ini baru namanya Bid'ah... hehehe..
 
 Mudah2an dapat difahami.
 
 Salam :)
 WnS
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 arland_hmd098@ wrote:
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
  Mas Wandy,
  Sepatutnya anda dapat membedakan mana ibadah yang sudah 
ditentukan 
  tata-caranya (mahdhoh) dan ibadah yang ghoiru mahdhoh.
  disini menurut saya titik koncinya.
  
  Kalau masalah sholat jum'at memang sudah ditentukan tata-caranya, 
  begitu juga dengan tata-cara sholat wajib lainnya, sudah 
 ditentukan 
  tata-cara dan waktunya.
  Begitu juga tentang pelarangan waktu/saat sholat sunnah sudah 
  ditentukan juga oleh Rasulullah SAW, misalnya setelah subuh, saat 
  matahari diatas kepala dan setelah ashar.
  
  Tapi karena tidak ada larangan lain selain ketiga hal ini, dan 
 sudah 
  ada perintah untuk melakukan sholat sunnah (mutlak) sebanyak-
  banyaknya, maka kapanpun kita lakukan sholat sunnah mutlak ya 
 boleh2 
  saja.
  Misalnya anda sanggupnya sholat sunnah mutlak sebelum atau 
sesudah 
  mandi, boleh juga.
  Atau anda sanggup sholat sunnah mutlak sebelum tidur atau setelah 
  bangun tidur, itu juga boleh. Walaupun hal itu tidak pernah 
  dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang berupa sunnah muakkadah 
 maupun 
  ghoiru muakkadah, bukan berarti melakukan sholat-sholat sunnah 
 mutlak 
  itu terlarang dan bid'ah dholalah, karena perintah memperbanyak 
  sholat sunnah sudah ada dalilnya, soal waktu yang dilarangpun 
 sudah 
  jelas dan terang.
  yang penting tata-cara atau rukun-rukun sholat yang sudah 
 ditentukan 
  jangan diapa-apain. soalnya waktunya ya terserah sempatnya kita 
 kapan 
  mau melakukan sholat sunnah mutlak itu, berapa banyakpun hingga 
 1000 
  rakaat sehari, kalau anda sanggup ya boleh-boleh saja.Asalkan 
tata-
  cara dan waktu-waktu yang sudah jelas dilarang jangan kita 
langgar.
  Dan walaupun tidak ada contohnya soal waktu-waktu ini, anda tetap 
  mendapatkan pahala karena sudah melakukan kebaikan (bid'ah 
 hasanah) 
  yaitu sholat sunnah itu dengan jumlah yang

[keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar

2007-01-02 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mas Wandy,
Sepatutnya anda dapat membedakan mana ibadah yang sudah ditentukan 
tata-caranya (mahdhoh) dan ibadah yang ghoiru mahdhoh.
disini menurut saya titik koncinya.

Kalau masalah sholat jum'at memang sudah ditentukan tata-caranya, 
begitu juga dengan tata-cara sholat wajib lainnya, sudah ditentukan 
tata-cara dan waktunya.
Begitu juga tentang pelarangan waktu/saat sholat sunnah sudah 
ditentukan juga oleh Rasulullah SAW, misalnya setelah subuh, saat 
matahari diatas kepala dan setelah ashar.

Tapi karena tidak ada larangan lain selain ketiga hal ini, dan sudah 
ada perintah untuk melakukan sholat sunnah (mutlak) sebanyak-
banyaknya, maka kapanpun kita lakukan sholat sunnah mutlak ya boleh2 
saja.
Misalnya anda sanggupnya sholat sunnah mutlak sebelum atau sesudah 
mandi, boleh juga.
Atau anda sanggup sholat sunnah mutlak sebelum tidur atau setelah 
bangun tidur, itu juga boleh. Walaupun hal itu tidak pernah 
dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang berupa sunnah muakkadah maupun 
ghoiru muakkadah, bukan berarti melakukan sholat-sholat sunnah mutlak 
itu terlarang dan bid'ah dholalah, karena perintah memperbanyak 
sholat sunnah sudah ada dalilnya, soal waktu yang dilarangpun sudah 
jelas dan terang.
yang penting tata-cara atau rukun-rukun sholat yang sudah ditentukan 
jangan diapa-apain. soalnya waktunya ya terserah sempatnya kita kapan 
mau melakukan sholat sunnah mutlak itu, berapa banyakpun hingga 1000 
rakaat sehari, kalau anda sanggup ya boleh-boleh saja.Asalkan tata-
cara dan waktu-waktu yang sudah jelas dilarang jangan kita langgar.
Dan walaupun tidak ada contohnya soal waktu-waktu ini, anda tetap 
mendapatkan pahala karena sudah melakukan kebaikan (bid'ah hasanah) 
yaitu sholat sunnah itu dengan jumlah yang cukup banyak, namun 
demikian bila sanggup mengikuti contoh/sunnah maka itu lebih afdhol 
lagi, tapi bila tidak mengikutipun bukan berarti bathil/sesat.

Ini menurut hemat saya tidak melanggar sabda Rasulullah: Siapa yang 
mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas perintah kami maka 
amalannya itu tertolak.
Karena sholat sunnah mutlak itu memang bukan amalan baru, dan itu 
juga sudah diperintahkan untuk sholat sunnah sebanyak-banyaknya, 
asalkan jangan melanggar larangan waktu-waktu sholat tersebut.

Begitu juga zikir2, tahlil dan tahmid, sholawat dan bacaaan-bacaan Al-
Qur'an. mau dilakukan kapan saja tidak dilarang karena memang tidak 
ada larangan, mau dilakukan sebanyak-banyaknya memang dianjurkan, mau 
dilakuakan bersama-sama secara berjamaah ataupun munfarid ya gpp, 
yang penting baca-bacaan zikir, tahlildan tahmid atau ayat Al-Qur'an 
itu semua bukan berupa kalimat baru yang tak ada dalilnya, soal 
teknisnya ya terserah kita.

gitu lho maksudnya ente faham...?? :)

wassalam,
arland-jkt.




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Seperti yang saya katakan Pak Faqih, bahwa aktifitas kita 
 sesungguhnya terbagi menjadi dua macam. Pertama aktifitas yang 
 khusus untuk Ibadah, kedua aktifitas yang berhubungan dengan 
 kduniaan (muammalah).
 
 Aktifitas yang khusus untuk ibadah inilah yang harus dilakukan 
 berdasarkan perintah/anjuran dengan tatacara dan aturan yang sudah 
 ditentukan dan dicontohkan oleh Rasulullah. Contohnya seperti yang 
 baru saja kita lakukan yaitu sholat Jum'at. Mengapa kita melakukan 
 sholat Jum'at? Karena ada dalil yang memerintahkannya. Bolehkah 
kita 
 sholat jumat dengan tatacara semau kita? Tentu tidak, melainkan 
 harus mengikuti apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah, yaitu 
 salah satunya dengan didahului oleh dua khutbah terlebih dahulu. 
 Kalau dibalik bagaimana... sholat dulu, baru khutbah? Ya tetap saja 
 tidak boleh, karena Rasulullah mencontohkan kepada kita Khutbah 
dulu 
 baru sholat. Lho, kan tidak ada dalil yang melarangnya..? Ibadah 
itu 
 dilakukan atas dasar perintah dan dilaksanakan sebagaimana yang 
 ditetapkan/dicontohkan Rasulullah, jadi bukan semau kita dengan 
 alasan tidak ada dalil yang melarangnya. Sebagaimana sabda 
 Rasulullah: Siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak di atas 
 perintah kami maka amalannya itu tertolak. 
 
 Sebaliknya aktifitas yang berhubungan dengan keduniaan (muammalah), 
 tidak memiliki tatacara dan aturan yang baku. Karena hukum asalnya 
 (sebagaimana yang disebutkan dalam al-Quran) itu boleh/halal untuk 
 dikerjakan selama tidak ada dalil yang melarangnya dan 
 mengharamkannya, maka setiap muslim diberi kebebasan untuk 
 mengembangkan kreatifitasnya. Contohnya adalah seperti apa yang 
kita 
 kerjakan sekarang, email-email-an atau berinternet ria. Adakah 
 perintah untuk berinternet? Tidak. Adakah dalil yang melarangnya? 
 Tidak juga. Jadi, bolehkah kita melakukan aktifitas berinternet? 
 Boleh, asalkan tidak mengandung unsur yang dilarang syariat. Apa 
 misalnya? Browsing ke situs porno, menyebarkan berita fitnah, 
 menggunjung di milis, dsb... :)
 
 Aktifitas keduniaan (muammalah) bukan berarti tidak ada ada 
 hubungannya dengan 

Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar

2006-12-26 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Kelihatannya disini ada perbedaan persepsi tentang kata FARAIDH.
Mas Wandy memaknakan kata FARAIDH hanya dibatasi dalam ilmu 
faraidh/waris-mewaris.
Mas Dody memaknakan kata FARAIDH lebih luas lagi yaitu kewajiban-kewajiban.

Bukankah kata faraidh itu asal katanya Fardhu??

Mohon koment dari boss gila atau uni Rahima yang matang nahwu sorofnya. 
diluruskan dulu pemaknaan tentang kata Faraidh ini.

monggo dilanjut

wassalam,
arland-jkt.

  - Original Message - 
  From: dodindra 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, December 26, 2006 1:38 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar


  Wa'alaykumussalam Wr.Wb.

  Om Wandy yang baik, jika dibaca sepintas, dan untuk hal-hal yang jelas
  ada dalam Al Qur'an dan As Sunnah, maka tidak timbul perselisihan.

  Namun, jika dilanjutkan pada hal yang disukai Alloh, perkembangannya
  akan timbul perbedaan kaidah, karena disini, Imam Syafi'i tidak
  memisah Ibadah dan Muamalah, namun, Syaikhul Islam Ibnu taimiyyah ,
  beliau memisahkannya.

  Oleh Ibnu Taimiyyah, kaidah yang dianut untuk Ibadah, beliau menganut
  faham bahwa Ibadah itu hanya yang disyariatkan oleh Alloh, jadi, tanpa
  ada syar'i yang jelas, dihukumi terlarang .Untuk muamalah, baru kaidah
  beliau selaras dengan Imam Syafi'i, yaitu, jika tidak ada nash
  larangannya, dihukumi boleh.

  Imam Syafi'i,untuk kewajibab (faraidh) tidak membedakan Ibadah dan
  Mu'amalah, dan kaidahnya adalah sama, yaitu, jika tidak ada perintah
  dan larangan yang jelas dalam syar'i, maka dasar hukumnya adalah
  boleh. Ketika ada larangan yang jelas, barulah menjadi terlarang.

  Jika Didalami, maka itulah perbedaannya,dan perbedaan ini yang sering
  mendasari adanya perbedaan pada khilafiyyah, satu golongan, karena
  kaidah dasarnya seperti Syaikhul Ibnu Taimiyyah, maka dengan gampang
  mengatakan amal tersebut dibuat-buat (diada-adakan), dihukumi
  terlarang. Golongan lainnya, berkaidah boleh. Timbulah beda
  penghukuman pada suatu amal.Jadinya timbul kesalah fahaman, karena
  sama-sama mau benar sendiri.

  Mohon maaf jika saya salah memahami, semoga Alloh mengampuni saya dan
  menolong menunjukkan pemahaman yang lurus, amiin.

  saudaraku yang lain ada yang mau menambahkan ? ditunggu ya

  wassalam,
  dodi

  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   'Alaikum salam Om Dodi...
   
   Mmmmhhh... Om Dodi, mohon maaf kalau saya tidak salah bukankah 
   pendapat Imam Syafi'i yang Om kutip itu berbicara mengenai hal-hal 
   detail yang tidak dijelaskan dalam al-Quran maupun Sunnah yang 
   kaitannya dengan masalah faraidh. Karena seperti yang kita ketahui, 
   dalam masalah ini al-Quran maupun Sunnah tidak menjelaskan secara 
   detail dan terperinci mengenai aturan2nya. Oleh karena itu seorang 
   muslim (yang memiliki ilmu) diberi kebebasan untuk berpendapat 
   (berijtihad).
   
   Riwayat lengkapnya yang saya dapat adalah sbb,
   
   Imam asy-Syafi'i rahimahullah bercerita: Ada orang yang bertanya 
   kepadaku: Apa yang dimaksud dengan ilmu itu dan ilmu apa yang wajib 
   bagi manusia. 
   
   Aku menjawab: Ilmu terbagi dua, ilmu orang awam, di mana orang yang 
   baligh dan waras akalnya harus mengetahuinya. Contohnya apa? Kata 
   si penanya. Aku menjawab: Contohnya adalah shalat lima waktu, wajib-
   nya puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah manakala mereka mampu 
   dan wajibnya zakat pada harta mereka. Juga seperti Allah telah 
   mengharamkan zina, membunuh, mencuri, minuman keras dan hal lain 
   yang seorang hamba diwajibkan untuk mengetahui dan mengamalkannya 
   serta mengeluarkan dari diri dan harta benda mereka untuk 
   memperolehnya, dan mencegah diri mereka dari apa yang diharamkan 
   Allah. 
   
   Jenis ilmu ini disebutkan dengan jelas oleh nash al-Qur'an al-Karim 
   dan telah dikenal di kalangan umat Islam. Ilmu ini telah disampaikan 
   oleh orang-orang awam kepada generasi setelah-nya yang mereka 
   dapatkan dari orang awam sebelumnya yang datang dari Rasulullah. 
   Sehingga ilmu ini tidak diperselisihkan dan bahwa mematuhinya dengan 
   wajib tidak diperdebatkan, karena semua orang tahu, termasuk orang 
   awam sekalipun. 
   
   Ini adalah ilmu umum yang beritanya tidak mungkin salah dan 
   penafsirannya tidak mungkin keliru serta tidak mungkin 
   diperselisihkan. 
   
   Si penanya bertanya: Yang kedua ilmu apa? Imam asy-Syafi'i 
   rahimahullah menjawab: Tentang faraidh, ahkam dan masalah-masalah 
   lainnya yang hanya diketahui oleh orang-orang khusus dan terdiri 
   dari ilmu atau masalah yang tidak disebutkan oleh nash al-Qur'an, 
   juga yang sebagian besarnya tidak ada nashnya dalam as-Sunnah 
   kecuali hanya sedikit. Ilmu ini adalah ilmunya orang-orang khusus, 
   bukan ilmunya orang-orang awam, yang mengandung kemungkinan dapat 
   dita'wil dan diqiyas. (ar-Risalah hal.357-359). 
   
   Jadi kalau yang saya lihat, tidak ada perbedaan dari kedua pendapat 
   

Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar

2006-12-22 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Mas Dodi, terima kasih atas penukilannya.
Jadi jelaslah, dalam masalah ibadah maupun muamalah, apabila TIDAK ADA LARANGAN 
SECARA TEGAS, dan tidak melanggar syariah secara dasar. Maka Imam Syafi'i 
mengatakan maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA SELAKU MUSLIM UNTUK 
BERPENDAPAT.
Artinya kita diperbolehkan melakukan apapun itu (ibadah dan muamalah) yang 
tidak ada larangan dan tidak melanggar syariah secara dasar.

Saya berpendapat mengikuti imam-imam syafi'iyah terdahulu, bahwa :
Maulid itu Baik asal tidak dicampur-adukkan antara yang hak dengan yang bathil, 
dan boleh dilakukan kapan saja.
Tahlil dan Tahmid itu baik dan boleh dilakukan dalam acara apapun termasuk 
acara kenduri 3,7,40, 100 dll.
Dzikir dan membaca Alqur'an secara berjamaah itu baik, termasuk mengaminkan 
do'a-do'a imam selesai sholat.
Ziarah kubur dan membaca yasin di depan kubur itu baik, mau dilakukan setiap 
jum'at kek, siang atau malam kek, sebelum ramadhan kek, atau ketika mau idhul 
fitri dan kapan saja.

dan lain-lain dan lain-lain.

Lalu apa lagi yang harus dipermasalahkan, toh TIDAK ADA LARANGAN SECARA TEGAS 
tentang ibadah-ibadah ini, ini maknanya Mubah.

Hal ini hendaknya menjadi suatu warning bagi mereka yang mengharamkan Maulid, 
Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir berjamaah, dll, jangan semena-mena mengatakan hal 
itu haram padahal itu halal dan mubah, dan bahwa kami juga hanya mengikuti 
pendapat imam-imam yang kami ikuti pendapatnya.
Sepertimana anda juga mengikuti pendapat imam-imam yang anda ikuti.
Untuk itu dibutuhkan rasa saling menghargai satu dengan lainnya, harus diakui 
bahwa kerje-kerje macam ni memperlihatkan pelangi didalam islam.

Jika semua menyadari persoalan ini, Insya Allah ummat islam dimanapun, kapanpun 
dan dalam kondisi apapun tidak akan terpecah-belah dalam beberapa kelompok. 
Kita ini hanyalah makmum, ya kita ikuti saja mana pendapat imam yang sesuai 
dengan kecocokan kita, sekali lagi : asalkan tidak ada LARANGAN dan tidak 
melanggar syariah secara dasar.
Kalau kita tidak cocok lagi dengan imam kita, ya kita carilah imam lain, tapi 
jangan semena-mena membatalkan sholat jama'ah lain yang berbeda dengan kita. 
Karena yang berhak menentukan diterima atau ditolaknya amal-ibadah hanya Allah 
subhanahu wata'ala semata.

wassalam,
arland-jkt.

  - Original Message - 
  From: dodindra 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 22, 2006 8:27 AM
  Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar


  Waalaykumussalam Wr.Wb.

  Om Arland yang baik dan saudaraku semua yang dirohmati Alloh ta'ala,
  Kita semua mungkin menyepakati, bahwa Ummat Islam di Indonesia ini,
  sebagian besar adalah bermadzhab mengikuti Imam Syafi'i.

  Beliau adalah Kampiun dan pioneer dalam meletakkan kaidah tatacara
  dalam menetapkan hukum Islam atau mudahnya Ushul Fiqh, termasuk juga
  yang memelopori untuk meneliti Hadits.

  Salah satu kitab beliau terkait hal ini, adalah kitab monumental
  berjudul AR - RISALAH.Kitab ini hingga saat ini masih digunakan
  sebagai rujukan keilmuan Islam dalam Ushul Fiqh di saentero Dunia,
  tidak hanya Madzhab Syafi'i saja, tapi hampir semua Madzhab .

  Maka, menjawab pertanyaan Om Arland ini, saya akan mengambil pendapat
  beliau, Imam Syafi'i rohimahulloh, yang ada pada kitab beliau
  tersebut, khususnya pada Bab FARAIDH ( KEWAJIBAN-KEWAJIBAN)
  Pendapat beliau mengatakan : 

   Kewajiban yang diturunkan Alloh berupa NASH Al Qur'an, dan
  Rosululloh menetapkan Sunnah.
  Tapi mengenai hal-hal tertentu yang tidak ada ketetapan khusus dalam
  Al Qur'an, Rosul telah meletakkan tuntunan-tuntunannya (sunnah) yang
  dapat menjelaskan makna sesungguhnya dari hal-hal tersebut. Sementara
  untuk hal-hal lain yang bersifat lebih detail dan sunnahpun TIDAK
  MEMBERIKAN KETENTUAN KHUSUS, maka disitulah RUANG KEBEBASAN BAGI KITA
  SELAKU MUSLIM UNTUK BERPENDAPAT. 

  Demikian Om Arland, ysng dapat saya utarakan sependek pengetahuan
  saya. Mohon maaf pada saudaraku yang lain, yang suka dengan pendapat
  Ibnu Taimiyyah, memang ada pemahaman yang berbeda, sekali lagi, saya
  tidak mengutarakan selain yang dari Kitab Ar - Risalah, karena kitab
  ini lebih banyak yang merujuknya.

  Semoga Alloh SWT menolong kita untuk menetapkan di shirootol
  mustaqiimNYA, untuk tidak mudah mengubah ketentuanNYA dan RosulNYA
  jika Haram biarlah haram, dan jika halal atau Sunah, agar tetap halal
  atau sunnah pula, amiin.

  wassalam,
  dodi

  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland_hmd098
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
   
   Mas Dodi, saya mau bertanya.
   Bagaimana kaitan kaidah ini dengan masalah ibadah, sebab ada
  sebagian ummat yang mengatakan segala sesuatu dalam ibadah yang tidak
  ada perintahnya walaupun tidak terdapat larangan yang tegas, maka itu
  dianggap bid'ah yang dihukumkan sebagai perbuatan haram, walaupun inti
  ibadah ini ada dalilnya didalam Al-Qur'an maupun hadits.
   Misalnya membaca tahlil dan tahmid jelas ada

Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,

2006-12-21 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Islam itu memang sudah sempurna.
Rasulullah SAW tidak akan mungkin menyembunyikan ilmu dan risalah buat ummatnya.
Tapi perkembangan jaman dan teknologi ketika Rasululloh SAW masih hidup dengan 
masa sekarang berbeda.
Karena itu dibutuhkan Ijtihad, maka ijtihadpun diperbolehkan asalkan tidak 
melanggar hukum dasar yang inti.

Kalau kita hanya berpatokan bahwa islam sudah sempurna, titik, tidak ada 
peluang untuk ijtihad, tidak perlu ada assesories ini dan itu.
Bagaimana islam mau menjawab masalah hukum asuransi ?
Bagaimana islam mau menjawab masalah hukum otopsi terhadap mayat?
Bagaimana islam mau menjawab masalah Keluarga Berencana dan alat-alat 
kontrasepsi?
Bagaimana Islam mau menjawab cangkok ginjal, cangkok mata, dsb dsb.
Bagaimana Islam mau menjawab masalah Narkoba?
Bagaimana Islam mau menjawab Sholatnya jamaah haji ketika diatas pesawat 
terbang?
Bagaimana islam mau menjawab pernikahan lewat sms yang diforward ke beberapa 
saksi?

dan lain-lain dan lain-lain yang dijaman Rasulullah SAW masih hidup semua itu 
belum ada.

Mohon penjelasannya yang realistis sesuai pemahaman anda bahwa :
===jika suatu perkara 
agama yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah maupun para 
sahabat, tabiin dan tabiut tabiin kita tinggalkan walaupun terkesan 
baik dengan alasan apapun.===


wassalam,
Arland-Jkt.

  - Original Message - 
  From: al.fatih 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 21, 2006 2:05 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,


  Bos gak usah pake memvonis salah benar deh
  Rasulullah tidak sedikitpun menyembunyikan risalahnya kepada 
  umatnya, semua sudah tersampaikan, sampai-sampai burung yang 
  membolak-balikan sayapnya saja beliau jelaskan. Artinya Islam itu 
  sudah sempurna, ditambah malah cacat dikurangi juga sama saja cacat 
  juga. Hidung kita satu lalu iseng dioperasi bikin dua, pantas gak? 
  orang akan bilang kita ini cacat.

  Berkata Abu Dzar: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa sallam telah 
  pergi meninggalkan kami (wafat), dan tidak seekor pun burung yang 
  terbang membalik-balikan kedua sayapnya di udara melainkan beliau 
  telah menerangkan ilmunya kepada kami.

  Beliau Shallallahu 'Alaihi wa sallam berkata: Tidak tinggal 
  sesuatupun yang mendekatkan kamu ke surga dan yang menjauhkan kamu 
  dari neraka melainkan sesungguhnya telah dijelaskan kepada kamu. 
  Shahih Imam At-Thabrani di dalam kitabnya Al Mu'jam Kabir [2/166 
  no.1647]

  Kemudian dalam surat al-maidah ayat 3 telah dijelaskan tentang 
  kesempurnaan Islam. Diriwayatkan oleh Umar radhiyallahu'anhu bahwa 
  seorang yahudi berkata,Sesungguhnya kalian (kaum muslimin) telah 
  membaca ayat tersebut dan seandainya ayat itu diturunkan kepada kami 
  niscaya akan kami jadikan hari turunnya ayat itu sebagai hari raya.
  [Ahmad, al-Musnad]

  Imam Malik ketika menjelaskan ayat ke 3 surat al-Maidah tersebut 
  mengatakan,Bahwa apa-apa yang tidak pernah menjadi bagian dari 
  syariat Islam pada saat ayat ini turun (waktu itu), maka tidak akan 
  pernah menjadi bagian dari syariat Islam pada hari ini juga.
  Sehingga kita bisa mencermati bahwa syariat Islam itu sudah jelas, 
  malamnya bagaikan siangnya. Jadi sudah sewajarnya jika suatu perkara 
  agama yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah maupun para 
  sahabat, tabiin dan tabiut tabiin kita tinggalkan walaupun terkesan 
  baik dengan alasan apapun. Baik menurut kita namun belum tentu 
  menurut Allah. Sudah sangat banyak dalil-dalilnya yg menjelaskan ini.

  mengenai tabarruk apakah setelah Rasulullah wafat masih berlaku 
  kebiasaan itu dikalangan para sahabat? Misal air bekas wudhu Abu 
  Bakar diperebutkan oleh sahabat lain? 

  untuk lebih jelasnya silahkan buka link berikut:

  http://www.eramuslim.com/ust/hds/4588b4fe.htm


  Recent Activity
a..  11New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home business 
  Yahoo! Mail
  Get on board

  You're invited to try

  the all-new Mail Beta.

  Y! Messenger
  Instant smiles

  Share photos while

  you IM friends.

  Yahoo! Photos
  Order at Yahoo!

  Pick up at Target
  . 
   


Re: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar

2006-12-21 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mas Dodi, saya mau bertanya.
Bagaimana kaitan kaidah ini dengan masalah ibadah, sebab ada sebagian ummat 
yang mengatakan segala sesuatu dalam ibadah yang tidak ada perintahnya 
walaupun tidak terdapat larangan yang tegas, maka itu dianggap bid'ah yang 
dihukumkan sebagai perbuatan haram, walaupun inti ibadah ini ada dalilnya 
didalam Al-Qur'an maupun hadits.
Misalnya membaca tahlil dan tahmid jelas ada perintahnya, tapi ketika dilakukan 
pada acara kematian dianggap bid'ah yang dihukumkan sebagai haram.
Membaca shalawat ada perintahnya, tapi ketika dilakukan bacaan itu di dalam 
Maulid Nabi SAW, perbuatan tersebut dianggap bid'ah yang dihukumkan haram.
Begitu juga membaca dzikir dan membaca Al-Qur'an, jelas ada perintahnya, tapi 
ketika dibaca secara berjama'ah, dianggap bid'ah dan dihukumkan haram.

dan lain-lain dan lain-lain.

Mengapa islam ini begitu sempit dibuatnya
Apakah ibadah bagi orang yang beragama Islam itu harus seperti robot, harus 
disetel dulu (ada perintah) baru boleh jalan, kalau tidak, maka diam saja, 
sehingga akal dan fikiran seorang muslim tidak boleh digunakan untuk membedakan 
mana amal ibadah yang baik dan mana amal buruk.


wassalam,
Arland-Jkt.


  - Original Message - 
  From: dodindra 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 21, 2006 1:40 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: halal haram=Kaidah Dasar


  Nglanjutin ya 

  Prinsip Pertama : 

  Dalam ISLAM asal segala sesuatu dan kemanfaatan yang diciptakan Alloh
  SWT adalah HALAL dan MUBAH, dan TIDAK ADA YANG HARAM kecuali apa yang
  disebutkan oleh NASH yang SHAHIH dan TEGAS dari Pembuat Syariat yang
  mengharamkannya. Apa bila tidak ada nash yang shahih atau tidak tegas
  penunjukkannya kepada yang haram, maka tetaplah segala sesuatu itu
  pada hukumnya yang asal yaitu MUBAH.

  Prinsip pertama ini, mempunyai Dasar Dalil yang sangat kuat dengan
  ayat-ayat firman Alloh dalam Al Qur'an yang sangat jelas, diantaranya
  adalah :


  Recent Activity
a..  11New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home business 
  Y! Messenger
  PC-to-PC calls

  Call your friends

  worldwide - free!

  Yahoo! Mail
  You're invited!

  Try the all-new

  Yahoo! Mail Beta

  Yahoo! Photos
  Easy Upload

  Share photos now
  . 
   


Re: [keluarga-islam] Re: Wahabi==Karomah ?

2006-12-18 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

BOSS... termasuk kultus ga nih kalau begini :
di Makkah para petinggi dan orang-orang dilingkungan Kerajaan Wahabi, setiap 1 
Dzhulhijjah suka pada ngumpulin dan berebut kain KISWAH yaitu kain bludru bekas 
penutup Ka'bah di Masjid Harom.

Mereka pada berebut, kalau yang kaya raya setingkat syekh maktab biasanya bisa 
memiliki kain potongan kiswah itu sampai ukuran 2x2 meter, lalu dibingkai kaca 
dan diletakkan atau dipajang di dinding rumahnya atau kamar tidurnya.
Menurut mereka kain Kiswah ini membawa berkah dan keramat karena jutaan 
manusia yang shaleh maupun yang tidak shaleh, sudah mencium kain kiswah ini dan 
mereka tamu-tamu Allah yang datang ke Masjid Harom untuk melakukan ibadah haji 
dan umroh.
Harga kiswah dipasaran ukuran 40x40 centi itu bisa mencapai RS5000 (=Rp12,5 
juta).
coba anda bayangkan kalau kiswah ka'bah itu ukurannya 11x11 meter X 4 sisi. 
Berapa Nilainya?
Tapi begitu dilelang setelah 1 Dhulhijjah saat ada pergantian kiswah baru, kain 
bludru berbenang emas ini langsung habis terjual terutama pembelinya adalah 
penganut faham wahabi yang beranggapan bahwa kain ini membawa Berkah

Mengangap berkah dari benda dan mengistimewakannya lalu dipajang dirumahnya 
bukankah suatu perbuatan musryik dan mengkultuskan benda mati
Tanyaaaken... kenapa???

wassalam,
arland-jkt.



  - Original Message - 
  From: bos gila 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 18, 2006 6:06 PM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Wahabi==Karomah ?


  tuh kan.. wahabi emang otak udang dan bikin aturan sendiri.. dia bikin 
syariah menurut kepalanya, itu yg di aceh, karomah muncul orangnya dah 
meninggal.. 

  lalu Umar bin Khattab ra, wong dia lagi khutbah kok, perlunya apa dia teriak 
teriak buat orang yg jauh dimane tau..

  makanya jadi orang jangan suka ngada ngada, bikin aturan sendiri, Allah mau 
diatur dengan kemauanmu, dasar wahabi kupret..

  ngga ada tuh yg namanya kultus, kultus itu adalah menuhankan, ngga ada tuh 
muslim yg menuhankan gurunya, 

  dan Allah juga bicara keramat dalam Alqur'an tentang pengikut Sulaiman as 
saat Allah bercerita dalam Alqur'an : BERKATA IFRIT DAERI GOLONGAN JIN: 
SUNGGUH AKU AKAN MENDATANGKAN SINGGASANA RATU BALQIS SEBELUM KAU BERDIRI DARI 
SINGGASANAMU, SUNGGUH AKU MEMPUNYAI KEKUATAN DAN TERPERCAYA, 

  MAKA BERKATALAH SEORANG HAMBA YG DIBERI ILMU DARI KITAB, AKU AKAN MEMBAWANYA 
KEMARI SEBELUM KAU KEDIPKAN MATAMU WAHAI SULAIMAN, MAKA KETIKA ITUTEGAKLAH 
SINGGASANA RATU BALQIS DIHADAN SULAIMAN..! (QS An Naml 39-40)

  tuh.. keramat juga kan?, 
  lagian kalau orang cinta dikit dibilnag kultus, tu sahabat juga kalau gitu 
pada kultus pada nabi semu a dong.. 

  para sahabat hampir saling bunuh berebutan air bekas wudhunya Rasulullah saw

  para sahabat berebutan potongan rambutnya Rasulullah saw, 

  para sahabat berebutan air bekas wudhunya rasul saw dan mereka yg tak 
kebagian maka mengambil dari bekas basahan temannya yg sudah kena basahan lalu 
mengusapkannya ke wajahnya..

  tuh.. para sahabat kultus juga dong?, apa musyrik kale.??
  hue..he,., he,.

  wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:

  Recent Activity
a..  11New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home business 
  Yahoo! Mail
  Get it all!

  With the all-new

  Yahoo! Mail Beta

  Yahoo! Photos
  Share Your Photos

  via email  mobile

  Y! Messenger
  PC-to-PC calls

  Call your friends

  worldwide - free!
  . 
   


Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,

2006-12-15 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Untuk mendukung cerita sejarah yang disampaikan oleh si boss gila.
Rekans masih dapat melihat peninggalan sejarah khusunya Masjid Hudaibiyah, 
Masjid ini pernah digunakan Rosululloh SAW dalam membuat perjanjian dengan kaum 
kuffar, ada ayatnya di Al-Qur'an tentang perdamaian ini, dan tempatnya adalah 
di Masjid Hudaybiyah tersebut. Masjid ini masih ada, hanya saja kondisinya 
sangat buruk dan tak layak disebut sebagai masjid lagi. Hudaibiyah adalah suatu 
tempat sebagai salah satu miqot makani (batas miqot tempat) untuk melakukan 
umroh.
Masjid ini seharusnya dilestarikan oleh kerajaan Wahabi karena mengandung unsur 
sejarah islam, namun kalau kita saksikan sekarang masjid ini dibiarkan begitu 
saja oleh kerajaan wahabi sebagai tempat pembuangan sampah.
Bahkan Mimbar masjid ini yang dulu pernah digunakan sebagai tempat sujudnya 
Nabi SAW, kini hanya dijadikan onggokan sampah menggunung. Bagaimana kita 
sebagai ummatnya tidak merasa sedih hati...?
Dulu saya pernah memposting foto mimbar Masjid Hudaibiyah tersebut dari jarak 
dekat, silahkan dibuka arsip-arsip lama KI.

wassalam,
arland-jkt.


  - Original Message - 
  From: bos gila 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, December 15, 2006 2:33 AM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan naqli,


  yah.. jangan jangan elu wahabi juga cep.. gue jadi enek deh elu belain wahabi 
mulu, 
  elu baca deh ni//

  
  SEJARAH WAHABI
  

  Menanggapi banyaknya permintaan pembaca tentang sejarah berdirinya Wahabi 
maka kami berusaha memenuhi permintaan itu sesuai dengan asal usul dan sejarah 
perkembangannya semaksimal mungkin berdasarkan berbagai sumber dan rujukan 
kitab-kitab yang dapat dipertanggung-jawabkan, diantaranya, Fitnatul Wahabiyah 
karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, I'tirofatul Jasus AI-Injizy pengakuan Mr. 
Hempher, Daulah Utsmaniyah dan Khulashatul Kalam karya Sayyid Ahmad Zaini 
Dahlan, dan lain-lain. Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, 
Muhammad bin Abdul Wahab (lahir di Najed tahun  H / 1699 M). Asal mulanya 
dia adalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara ke negara 
lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalah Baghdad, Iran, India dan 
Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang 
orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris 
di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan 
ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan 
agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha'i. Bahkan Muhammad 
bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial 
dengan alirannya Wahabi. 

  Recent Activity
a..  11New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home business 
  Yahoo! Mail
  Next gen email?

  Try the all-new

  Yahoo! Mail Beta.

  Y! Messenger
  Make free calls

  Call PC-to-PC

  worldwide- free!

  Yahoo! Photos
  Upload Now!

  First 20

  prints are free
  . 
   


Re: [keluarga-islam] Re: Fwd: Fw: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda Laut

2006-12-15 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Kangs, barangkali cerita pengalaman pribadi ini dapat menambah informasi kita.

Membaca tulisan mengenai pernah terjadinya kebakaran di sekitar Madinah, 
terus-terang baru kali ini saya mendapatkan informasinya. Terlepas apakah hoax 
apa bukan.
Namun saya punya pengalaman sendiri tentang gurun pasir dan batu di sekitar 
Madinah khususnya, atau disekitar akses jalan menuju kota Madinah dari arah 
Makkah.
Tahun lalu saya pernah melewati jalan yang sangat sepi menuju Madinah 
menggunakan Toyota Land Cuiser milik seorang teman penduduk Makkah.
Biasanya orang-orang atau jamaah haji pada umumnya bilamana menuju Madinah dari 
Makkah pasti melewati jalan bebas hambatan atau semacam jalan toll (tapi free 
charge) dari arah Makkah menuju Madinah yang jaraknya kira-kira antara Jakarta 
ke Surabaya.
Tapi kali ini karena saya menggunakan kendaraan pribadi milik kawan tersebut + 
sopirnya, saya kepingin tahu jalan alternatif lain selain jalan toll yang biasa 
dilewati orang-orang.
Akhirnya kami sepakat lewat jalan biasa, berangkat pagi hari sekitar pkl 7.00 
waktu Makkah, memang jalan itu sangat sep sekali, tidak ada kendaraan lain 
yang melintas selain kendaraan yang kami tumpangi, jalannyapun terjal dan 
gersang (maklum semuanya gurun pasir dan batu).
Dijalan itu hanya ada beberapa bangkai-bangkai kendaraan yang ditinggal 
pemiliknya. 
Kata kawan saya, disini kalau lagi apes kendaraan yang ditumpangi mogok atau 
pecah ban atau kecelakaan, biasanya kendaraannya langsung ditinggal begitu 
saja, karena mobil derek sangat jarang lewat sini, penumpangnya biasanya pada 
menumpang/menyetop kendaraan-kendaraan yang lewat disitu.

Nah ketika melewati gurun pasir dan batu menuju Madinah itu, saya sempat 
mengamati banyak sekali batu-batu besar baik itu di perbukitan maupun disisi 
jalan warnanya hitam-hitam pekat hampir menyerupai arang.
Waktu itu saya sempat berfikir, kok batu-batu ini banyak yang hitam seperti 
bekas kena terbakar api?
Tapi fikiran itu saya tepis, ah masa iya, penduduk saja ga ada disekitar 
sini, kok malah ada api...? siapa yang membakar...? fikirku
ooo.. barangkali karena saking panasnya terik matahari disini, batu-batu gunung 
yang umumnya berwarna ke-abu-abu-an disini jadi hitam pekat karena terlalu lama 
disengat matahari, fikir saya.
Saya juga sempat bertanya pada kawan saya, tapi beliau juga ga faham benar 
mengapa batu-batu disana pada hitam semua seperti bekas terbakar api.

Setelah membaca artikel ini, pertanyaan dan keheranan saya waktu itu baru 
terjawab.
Boleh jadi, mungkin memang pernah terjadi kebakaran hebat di sekitar Madinah, 
karena fakta-faktanya batu-batuan gunung hingga kini masih meninggalkan bekas 
kena terbakar api, hampir semuanya berwarna hitam pekat seperti arang.
Namun demikian soal hubungannya dengan lumpur lapindo, no comment..., karena 
saya belum sempat melihat kesana.

Wallohu a'lam, Allah Maha Berkehendak

wassalam,
arland-jkt





  - Original Message - 
  From: kang nceps 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 14, 2006 3:58 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: Fwd: Fw: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda 
Laut


  masit's a hoax,
  jangan di ambil pusing, masa gusti Alloh mau muncul dalam Api kayak
  dibuat dari Jin sama setan ?? memangnya kurang kerjaan ya,
  indonesia memang paling demen kayak ginian,,,

  wassalam
  KnC
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Dasep Nurjani
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   -- Forwarded message --
   From: Yanti [EMAIL PROTECTED]
   Date: Dec 14, 2006 12:08 PM
   Subject: Fw: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda Laut
   To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED], ardy [EMAIL PROTECTED], arya 

   [EMAIL PROTECTED], vici anggara [EMAIL PROTECTED], faisal 
   [EMAIL PROTECTED], pandawa [EMAIL PROTECTED], yordan 
   [EMAIL PROTECTED], dito [EMAIL PROTECTED], agus 
   [EMAIL PROTECTED]
   
   
   - Original Message -
   From: Citra Andin [EMAIL PROTECTED]
   To: NIA [EMAIL PROTECTED]; Marisca [EMAIL PROTECTED]; OKI
   [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; Uffie
   [EMAIL PROTECTED]; Yanti [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, December 14, 2006 11:29 AM
   Subject: Api Lapindo Berlafal Allah dan Kuda Laut
   
   
   
   
Api Hijaz dan Lumpur Sidoarjo
Tak satupun pakar gelologi tahu kapan lumpur Lapindo berhenti.
  Toh, kita
semua tak pernah mengambil pelajaran berharga darinya
   
oleh Dzikrullah
   
  
  http://hidayatullah.com/index.php?option=com_contenttask=viewid=3928Itemi
d=59
   
   
Catatan Sejarah kota Madinah: Selasa, malam Rabu, 3 Jumadil Akhir 654
Hijriyah. Enam abad lebih sesudah Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa
sallam wafat. Dini hari sudah menjelang habis, tapi subuh masih
  agak jauh,

  Recent Activity
a..  11New Members
  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS
a.. Single family home 
b.. Family home finance 
c.. Family home 
d.. Family home mortgage 
e.. Family home 

Re: [keluarga-islam] Nikah kemudian nikah

2006-12-06 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Bang..., ada yang mau saya tanyakan tentang 6 motifasi/faktor menikah seperti 
yang Banganut sampaikan, yaitu :

1. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga din (hifzud-din)

Contoh kasus : seseorang laki-laki menikah lagi karena niat ingin meluruskan 
agama seorang wanita, dimana sebelum dinikahi diketahui wanita tersebut kurang 
mendapat bimbingan dan sangat minim dalam pengetahuan agamanya sehingga dalam 
hal ini wanita tsb membutuhkan seorang laki-laki yang mampu membimbingnya dalam 
meluruskan agamanya itu.
Apakah niat semacam ini termasuk point 1 diatas.


2. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga akal (hifzud-din)

Contoh kasus : Seorang laki-laki dalam kehidupan monogaminya merasa jenuh dalam 
hubungan RT-nya, akal fikirannya selalu terobsesi dengan hal-hal yang negatif, 
misalnya cenderung melihat film-film porno untuk mebangkitkan nafsunya terhadap 
istri yang dinikahinya secara monogami. Suatu waktu laki-laki ini berfikir 
untuk menikah lagi dalam rangka niatnya untuk mengurangi perbuatan maksiatnya 
itu (menonton film-film porno tsb), yaitu dengan cara menikahi wanita yang 
menurut pandangannya dapat mengurangi kebiasaan maksiatnya itu.
Apakah niat semacam ini termasuk kedalam katagori point 2 di atas.


3. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga nafs (hifzud-din)

Contoh kasus : seorang laki-laki cenderung menyalurkan hawa nafsunya kepada 
wanita-wanita simpanannya atau wanita-wanita yang berahlak bejad. suatu hari 
dia berniat ingin mengekang hawa nafsunya itu sehingga timbul niatnya ingin 
menikah lagi dalam rangka menjaga hawa nafsunya yang berlebihan itu.
Apakah niat semacam ini termasuk dalam katagori poit 3 di atas.


4. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga keturunan (generasi)
(hifzud-din)

Contoh Kasus : Seorang laki-laki dalam pernikahan monogaminya hanya melahirkan 
anak-anak wanita, sehingga dari ke7 orang anaknya itu seluruhnya wanita, 
akhirnya dia sudah putus harapan untuk mendapatkan anak laki-laki dari istri 
yang dinikahkan secara monogami tersebut.
Suatu hari dia berniat ingin menikah lagi dengan harapan dari pernikahan ke-2 
nya itu akan mendapatkan keturunan/anak laki-laki sebagai penyambung 
keturunan/generasinya.
Apakah niat semacam ini termasuk point 4 di atas.


5. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harga diri
(hifzud-din)

Contoh kasus : Seorang laki-laki dalam pernikahan monogaminya memiliki istri 
wanita karir yang penghasilannya jauh melebihi penghasilan suaminya itu, 
sehingga dalam RT-nya cenderung kurang mendapat penghargaan terhadap jati 
dirinya sebagai suami/kepala rumah tangga dari fihak istri. Suatu hari si-suami 
niat ingin menikah lagi dengan wanita yang bukan wanita karir dengan harapan 
dalam pernikahan ke-2nya itu dirinya akan lebih dihargai dimata istri.
Apakah niat semacam ini termasuk dalam katagori point 5 di atas.


6. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harta (hifzud-din)


Contoh kasus : Laki-laki kaya raya yang banyak memiliki harta dan usaha. Kalau 
dia menyerahkan beberapa usahnya kepada fihak ketiga, cenderung korup dan tidak 
fair dalam menjalankan usaha yang dipercayakannya itu.
Laki-laki kaya raya ini niat menikah lagi dengan harapan bilamana usahanya itu 
dikelola oleh istrinya akan lebih baik dan maju.
Apakah niat semacam ini termasuk katagori point 6 di atas.

Terima kasih bila sudi menjawabnya.


wassalam,
arland-jkt



  - Original Message - 
  From: banganut 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, December 07, 2006 7:31 AM
  Subject: [keluarga-islam] Nikah kemudian nikah


  Motivasi seseorang menikah itu, kata Nabi ada 4, karena cantiknya,
  karena keturunan, karena harta. dan karena din. Lalu kata Nabi, pilihlah
  karena din. lalu ada orang mau menikah lagi, maka motivasinya pun
  seperti itu juga.

  Bagi yang tidak mampu maka berpuasalah, begitulah nasehat Nabi kepada
  yang tidak mampu menikah. Sudah barang tentu bagi yang kepengen nikah
  lagi tapi tidak mampu berpuasalah.

  Jadi hati-hati jika suami sudah mulai rajin berpuasa (he...he...) siapa
  tahu puasanya pecah.

  Faktor menikah dalam rangka din kalau kita merujuk kepada maqoshidusy
  syariah (tujuan syariah) ada lima (tapi ada juga mengatakan enam), yaitu
  :
  1. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga din (hifzud-din)
  2. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga akal (hifzud-din)
  3. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga nafs (hifzud-din)
  4. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga keturunan (generasi)
  (hifzud-din)
  5. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harga diri
  (hifzud-din)
  6. dalam rangka penegakan, menyelamatkan, menjaga harta (hifzud-din)

  Jadi bagi yang ingin menikah atau mau menikah lagi, sebaiknya bereskan
  dulu motivasi lebih-lebih kalau mau menikah itu berdasarkan din. Jangan
  sampai motivasi syahwat di kedepankan.

  wassalam

  anut



   


Re: [keluarga-islam] Re: wahabi

2006-12-05 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Perkataan Al-Imam Syafi'i spt yang anda sampaikan tentang :
 Jikalau suautu saat kalian
temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg shahih,
maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok, atau
anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...

Ini hanya sebatas ucapan diplomatis karena sifat ketawadhu'an yang melekat 
pada diri beliau sebagai manusia biasa, yang sudah barang tentu masih memiliki 
kekurangan dan kehilafan yang tidak disengaja, Karena beliau BUKAN seorang 
Rasul yag dijamin akan tetap terjaga dari kehilafan.

Namun demikian, apakah ada yang secara nyata-nyata ucapan atau fatwa beliau 
yang bertentangan dengan hadits?
Kalau saja fatwa beliau Al-Imam banyak yang bertentangan dengan hadits, mungkin 
pada hari ini pengikut Al-Imam Syafi'i sudah tidak ada bahkan tenggelam oleh 
berjalannya waktu, sepertimana ratusan atau ribuan mazhab yang dulu pernah ada 
kini sudah tak ada pengikutnya lagi.
Sedangkan pengikut Al-Imam Syafi'i masih tetap ratusan juta manusia hingga hari 
ini.

Maafkanlah hamba yang dhoif ini memberikan tanggapan semampunya karena 
keterbatasan ilmu.

wassalam,
arland- jkt.







  - Original Message - 
  From: Anto Sulistianto 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, December 06, 2006 9:46 AM
  Subject: Re: [keluarga-islam] Re: wahabi


  Yap, saya setuju Pak Ustadz Singa, saya mau belajar
  nih.
  Cuma aja saya suka belajar Islam atas dasar nash-2
  shahih spt yg dikatakan Mas Wandy tsb.
  Saya takut kalo nggak ada hujjah yg shahih, akan
  tergelincir kepada sikap Taqlid. 

  Saya pegang ucapan Imam besar, Imam Syafi'i yang
  mengatakan kepada para pengikutnya dan tentunya buat
  ummat Islam seluruhnya Jikalau suautu saat kalian
  temukan ucapakanku bertentangan dgn hadits yg shahih,
  maka campakkanlah ucapanku (fatwa) tsb ke tembok, atau
  anggap aja saat itu aku sedang tidak waras...

  Nah dengan nash-2 yg shahih, saya berharap bisa
  terbebas dari belenggu taqlid. Bukankah agama ini
  (Islam) ditegakkan di atas hujjah (nash-2) yg
  Shahih..? setahu saya yg faqir ini demikian adanya.

  Wassalam,
  Anto

  wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Assalamu'alaikum Bpk Ustadz Singa yang terhormat, 
   
   seperti janji anda tolong masalah ini dijawab
   berdasarkan Nash 
   Shahih, Ijtihad, Qiyas para Muhadditsin dengan
   menunjukkan referensi 
   yang ada di kitab-kitab para ulama salaf. Kalau cuma
   sekedar 
   komentar atau jawaban seperti ini, mungkin kita
   semua sudah sering 
   membacanya di milis2 lain. Terimkasih...
   
   Wassalam ,
   WnS

  __
  Cheap talk?
  Check out Yahoo! Messenger's low PC-to-Phone call rates.
  http://voice.yahoo.com


   


Re: [keluarga-islam] Re: poligami==diskusi lagi tho ?

2006-12-04 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Yang dapat disimpulkan adalah : Poligami itu diperbolehkan asalkan dapat 
berlaku adil, perceraiaan itu halal namun dibenci Allah.

Yang masih perlu digali lebih dalam lagi adalah : bagaimana ADIL itu menurut 
syariat, perceraian semacam apa yang DIBENCI.Adil dalam hal ROHANI atau adil 
dalam MATERI.

Apa yang dimaksud dengan ayat Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku 
adil di antara isteri- isteri (mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat 
demikian (QS 2-129).

Kalau Adil secara materi maka masih boleh jadi ada alat ukurnya yaitu 
uang/rupiah.
Tapi kalau adil dalam rohani belum ada alat ukurnya, karena hati itu tak dapat 
dikur berapa dalam/situasinya.

Adil dalam materi belum tentu berarti sama dalam hal jumlah nominalnya, tapi 
ada juga disebut adil bilamana sama menurut kebutuhannya.
misalkan : Istri 1 sudah memiliki anak 3 membutuhkan biaya 100.000,- sehari
Istri ke 2 belum memiliki anak, diberikan biaya 100.000,- sehari.
Ini walaupun secara nominal adil namun secara kebutuhan tidak adil.
jadi keadilan dalam hal materi tergantung kepada kebutuhannya.

hal ke 2, dalam situasi apa perceraian itu halal tapi dibenci.
Apakah ada perceraian yang halal tapi justru diwajibkan/dianjurkan?
apakah ada perceraian yang halal tapi justru disunnahkan?

mohon telaahnya dari mereka yang pakar dalam hal ilmu poligami.

wassalam,
arland- jkt.


  - Original Message - 
  From: dodindra 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, December 04, 2006 2:04 PM
  Subject: [keluarga-islam] Re: poligami==diskusi lagi tho ?


  Waalaykumussalam Wr.Wb.

  Hi-hi-hiribut lagi soal polygami tho ini ?

  Urun pendapat aja ya
  Saya Tidak mengharamkan Poligami, hanya saya memandang dengan sudut
  pandang yang berbeda, demi kehati-hatian dalam mengamalkan suatu
  tuntunan Alloh melalui kanjeng Nabi Muhammad SAW pada masalah amaliah
  suami istri ini (perkawinan).

  Diantaranya :

  - Alloh mengingatkan agar beristri satu saja jika tidak dapat adil ,
  ini merupakan cara terbaik yang dituntunkan Alloh agar TIDAK BERBUAT
  ANIAYA (QS 4:3).

  - Alloh sudah menashkan, bahwa manusia itu, walaupun ingin adil, namun
  sebetulnya tidak akan dapat berlaku adil pada istri-istrinya (bagi
  yang memilih berpoligami) (QS 4:129)

  - Musyawarah dalam bersuami istri, berdamai dan memelihara dari curang
  pada istri, dan mohon ampun pada Alloh bagi yang berpoligami, untuk
  mendekati keadilan adalah cara yang dituntunkan Alloh (QS 4:129)

  - Jika tidak dapat damai (istri pertama tidak mau dipoligami), maka
  jika bercerai, Alloh akan tetap menjamin rejeki masing-masing sesuai
  KaruniaNYA. (QS 4:130)

  - Keadilan menurut Alloh, tidak saja pada Diri sendiri( Suami, istri),
  namun juga pada Ibu-bapak, maupun kerabat (Anak,saudara, dan
  lain-lain), bahkan pada masyarakat sekitarnya secara umum (QS 4:36,
  dan 135)

  - Sejak turun ayat 52 QS Al Ahzab, Alloh melarang menikah lagi maupun
  mengganti istri dengan yang baru kecuali hamba sahaya yang dimiliki,
  kalimatNYA adalah : LAA YAHIL-LU LAKAN-NISAA-U MIM BA'DU WA LAA AN
  TABADDALA BIHIN NA MIN AZWAAJIW WA LAU A'JABAKA BUSNUHUN NA-ILA MAA
  MALAKAT YAMIINUK, WA KANALLAHU'ALAA KULLI SYAI-IRROQIIBA. (QS 33:52),
  disini tidak ada content khusus Ya Muhammad, artinya , ayat inipun
  berlaku pada kita, Umat Nabi Muhammad SAW keseluruhan.

  - Nabi melarang sayyidina Ali untuk berpoligami, tentu tidak hanya
  sekedar karena sebagai ayah dari Istri sayyidina Ali, namun, tindakan
  Nabi SAW tentulah punya makna yang jauh lebih luas dan mendalam dari
  sekedar itu, tidaklah mungkin seorang Rosullulloh yang menjadi manusia
  pilihan Alloh, dalam melarang tidak ada makna yang luas, apalagi,
  larangan tersebut disampaikan pada Sayyidina Ali, yang juga merupakan
  manusia pilihan, dan beliau sangat taat atas larangan itu, mari kita
  gali dan tafakuri bersama hal ini.

  - Nabi SAW berpoligami setelah istri beliau, Bunda Siti Khatijjah
  meninggal dunia.

  - Nabi tidak melarang para Sahabat lain yang berpoligami

  Saudaraku yang dirohmati Alloh, intinya, masalah poligami ini adalah
  hal yang sangat sensitip, terutama bagi kaum perempuan dan anak-anaknya.

  Tuntunan Alloh sangat gamblang, mau monogamy, boleh, mau poligami juga
  tidak dilarang, namun ada peringatan-peringatan dari Alloh yang sangat
  berat sebagai syaratnya.

  Jadi, ini masalah pilihan masing-masing untuk menjalaninya,
  sebagaimana juga pada amal-amal yang diperintahkan dalam syari'at
  lainnya, adalah pilihan seseorang itu sendiri untuk memilih
  menjalankan atau tidak.

  Yang saya sarankan pada adik saya maupun saudara saya lainnya yang
  memilih poligami, adalah sering-sering bertaubat pada Alloh, dan
  sering meminta maaf pada anak-anak dan istri-istrinya, agar dekat pada
  tindakan ADIL yang menjadi syarat utama berpoligami dari Alloh pada
  firmanNYA terdahulu itu, faa insya Alloh berkah, taufiq, hidayah dan
  inayyahNYA akan dilimpahkan dalam mengarungi pilihan hidup 

Re: [keluarga-islam] Ganti ID (Kehidupan baru di Indonesia kelak)

2006-11-27 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mba Rahima, kalau boleh tahu, kehidupan di mesir dari hari kehari semakin murah 
atau semakin mahal...??
Di indonesia kan sama-sama kita tahu, mata uang rupiah semakin hari semakin 
turun.
Dulu sebelum krismon dengan uang Rp.4000,- bisa membeli nasi bungkus di 
RM.Padang menunya nasi rames pakai rendang atau ayam gulay.
Sekarang baru bisa dibeli dengan uang Rp.10.000,- sampai 15.000,-
Jadi dalam beberapa tahun saja sudah ada kenaikan 250%-500%.
Dulu dari jakarta ke jawa tengah naik kereta api kelas bisnis 30.000-40.000, 
sekarang 160.000-200.000,-
Harga gas elpiji tabung dulu cuma 11.000 sekarang harga 40.000-50.000,-
Harga Aqua galon 17 lt dulu 2000-2500, sekarang 10.000,-12.000,-
Harga tanah di jakarta dulu sebelum krismon masih ada yang 100.000,--200.000,- 
permeter2 pinggir jalan aspal, sekarang minimum 1 jt perm2, itupun di daerah 
kumuh.

Ini namanya harga barang2 yang naik apa uangnya yang turun ya, apa 
kedua-duanya

wassalam,
arland-jkt.

  - Original Message - 
  From: Rahima 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 27, 2006 2:37 PM
  Subject: [keluarga-islam] Ganti ID (Kehidupan baru di Indonesia kelak)


  Jelas, dan tepat sekali. Di Kairo ini, saya bisa
  berinternet dengan biaya murah selama 24 jam.
  Sebulannya hanya membayar Le 50=sekitar Rp75.000.Dan
  bisa dipakai oleh berapa komputer dalam jangka waktu
  yang sama, dengan kecepatan tinggi,dibanding
  Indonesia, lambat(diwarnet terutamanya),dengan arti
  kata, dalam waktu yang sama dirumah saya, saya bisa
  internet dengan komputer yang ada disaya, dan
  anak-anak saya yang lain bisa juga internet dirumah
  juga(24 jam juga), dikomputer yang lain lagi.4 orang
  anak saya kalau saya mau, bisa internet sekaligus.

  Sementara di Indonesia, harus ke warnet, kalau dirumah
  pakai dial up, biaya perjamnya mahal, pakai
  telkomnet,atau apa,tetapi dihitung perjam, dan sangat
  lambat jalannya.Saya sudah mencoba menanyakan dengan
  system biaya murah perbulannya, sebagaimana seperti
  yang ada diMesir ini,namun belum ada jawaban.

  Banyak hal-hal sebenarnya yang saya yakin, anak-anak
  saya kelak akan kaget bila berada di Indonesia,karena
  terbiasa di Mesir(yang sebenarnya negara miskin,negara
  padang pasir,tetapi subhanallah,hidup serba murah dan
  senang, dengan fasilitas yang memudahkan segala hal).

  Contoh saja, negara Mesir ini, negara padang pasir,
  namun air sangat melimpah ruah, bisa dihitung dengan
  jari, kapan air putus, paling kalau ada perbaikan
  saja, itupun berapa kali selama saya 13 thn di Mesir.

  Contoh lain, gas, di Indonesia luar biasa mahalnya,
  padahal Indonesia termasuk negara sumber gas.Di Mesir
  ini gas baik untuk kita masak, atau gas untuk air
  hangat, mau mandi,cuci dllsbgnya, semua sangat
  murahnya, jadi ngak perlu rebus air kalau mau mandi
  air hangat, cukup krannya saja dihidupkan, karena kran
  terbagi dua, satu untuk air hangat, satu untuk air
  panas, bahkan dilokasi tempat tinggal saya sekarang,
  krannya terbagi tiga macam, tambah satu lagi kran
  untuk khusus air minum(Aqwa, Barakah), jadi ngak perlu
  lagi rebus air untuk minum.

  Sementara di Indonesia, gasnya mahal sekali, tetapi
  mau bilang apa lagi, saya dari kecil ngak bisa masak
  pakai kayu, atau kompor biasa, hanya bisa pakai kompor
  gas(dan ini benar-benar problema bagi saya juga kelak
  di Indonesia,bukan karena saya orang kaya, tetapi
  kondisi hidup dari keluarga saya sejak kecil memang
  begitu), sementara lingkungan hidup saya setelah
  remaja, dewasa,juga hidup dengan kondisi semacam itu,
  masak pakai kompor gas, jadi memang membutuhkan gas
  itu.

  Di Mesir memang saya hidup ngak jadi masalah, karena
  rata-rata, lingkungan di mesir, orang pakai gas.
  bahkan, kebanyakan gas nya, gas dengan system meteran
  seperti listrik, jarang yang gas tabung, ada
  juga.Dengan system meteran itu, kita ngak kehabisan
  gas, saat sedang makanan di atas api dalam panci.Kalau
  pakai gas tabungkan, saat makanan diatas tungku gas
  habis, terpaksa masakannya setengah jadi, ataupun
  gorengannya setengah mentah,setengah
  masak(hehehe...saya pernah ngalami semacam ini).

  Dan masih banyak lagi, lampu telpon, dan bahan-bahan
  makanan pokok, untuk hidup sehari-hari di Mesir ini
  sangatlah murahnya,dibandingkan dengan di Indonesia,
  padahal sama-sama negara berkembang(developing
  country), negara miskin, bahkan negara Mesir adalah
  negara padang pasir, Indonesia negara kaya akan sumber
  daya alamnya, seperti kata nyanyian, rotan dan kayupun
  bisa jadi tanaman.Tapi kenyataannya semua serba mahal,
  dan semua serba sulit, terkecuali tentunya bagi
  pejabat yang kaya, pejabat yang KKN.

  Di Mesir, siapa bilang ngak ada Korupsinya? saya rasa
  dimana saja bisa aja ada korupsi, tetapi tidak separah
  di Indonesia, dan pemerintah Mesir masih memperhatikan
  hidup rakyat miskin, karena sikap nasionalis rakyatnya
  cukup tinggi.

  Hik..hik..hik...apa daya, saya harus menjalani juga
  

Re: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir

2006-11-24 Terurut Topik Arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

1. apa sih makna dzikir?
Secara etimologi bahasa Arab, dzikir diambil dari kata
dzakara-yadzkuru-dzikran yang berarti mengingat.
Jadi makna dzikir adalah mengingat Allah subhanahu wata'ala, kapanpun,
dimanapun dan dalam situasi apapun.

2. apa sih tujuan dzikir?

Tujuan Dzikir adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah
adalah Dzat yang Maha Dekat, awal dan akhir dari segala sesuatu. Karena
saking dekatnya, Allah menerangkan bahwa kedekatan-Nya terhadap manusia
melebihi dekatnya urat leher manusia (QS QAAF (50) : 16). Kedekatan itulah
yang
menyebabkan Allah mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia.
Baik tampak ataupun tersembunyi.

Dengan senantiasa berdzikir maka Insya Allah dapat membuat seseorang dekat
kepada Allah. Kedekatan itulah yang akan menyebabkan seseorang selalu merasa
diawasi oleh Allah (muraqabatullah). Sehingga, karena selalu merasa diawasi
oleh Allah, aktifitas yang dilakukannya pun akan selalu terarah ke jalan
kebaikan sesuai yang disyariatkan agama islam.

3. apa yg mau dicapai dg berdzikir?
Jika dikaitkan dengan aktfitas berfikir, maka dengan berdzikir akan didapat
sosok manusia ulu al-albab yaitu seseorang yang berfikir cerdas dan dapat
mengetahui sesuatu dengan sangat dalam.(pendapat Ibnu Katsir).

Jika dikaitkan dengan aktifitas hati, maka dengan berdzikir akan didapati
hati yang tenang, seperti mana diterangkan dalam satu ayat : bahwa dzikir
kepada Allah bisa menenangkan hati (QS AR-RA'D (13): 28). Sedangkan, dalam
salah satu
hadits diterangkan bahwa hati adalah anggota tubuh yang bisa menjadikan
hidup
seseorang baik atau buruk (HR Al-Bukhori). Dengan demikian, dzikir dan hati
adalah dua hal yang berjalin harmonis serta berkaitan satu sama lain.

Kombinasi antara berfikir cerdas dan berhati tenang adalah salah satu poin
dari sekian poin yang ingin dicapai dengan berdzikir, namun tujuan utamanya
yang ingin dicapai adalah
tetap untuk mendekatkan diri dikedirat Allah subhanahu wata'ala.

wassalam,

arland-jkt



- Original Message -
From: andy
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Sent: Saturday, November 25, 2006 11:27 AM
Subject: [keluarga-islam] Re: Ibnu Taimiyyah dan Majelis Dzikir



berdzikir itu baik2 saja, selama yg berdzikir itu ngerti dan sadar
dgn yg diucapkannya.

kalau cuma dzikir, tapi nggak sadar dan nggak ngerti yg
diucapkannya...sama aja dg ngigau...eh orang mabuk...

apa sih makna dzikir?

apa sih tujuan dzikir?

apa yg mau dicapai dg berdzikir?







[keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid

2006-11-17 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mumpung lagi bisa aksess mau nimbrung dikit... :)

Iya, menurut saya juga bila diskusi menyangkut qunut atau tidak, 
sudah dapat dipastikan diskusi akan saling merasa benar sendiri satu 
sama lain.
Yang masih perlu diperjelas adalah : Sholat berjamaah shubuhnya itu 
apa mesti selalu di masjid, atau masih boleh (termasuk afdhol juga) 
bila berjamaah dirumah bersama istri, anak-anak, pembantu dls dlsb.
Sebab dijaman sekarang umumnya rumah-rumah yang berukuran sedang 
sudah memiliki tempat sholat keluarga yang dapat menampung 5-10 orang 
makmum.

Hal yang kedua ; ada hal menarik yang masih boleh dicontoh di 
Indonesia.
Kalau di Indonesia umumnya 10-15 menit sebelum adzan shubuh biasanya 
masjid-masjid mengumandangkan baca-bacaan sholawat2 Nabi sebagai 
tanda sebentar lagi akan masuk waktu shubuh (imsak).Karena rentang 
waktu yang begitu singkat, biasanya bagi yang pas baru saja bangun 
dari tidur, merasa tidak cukup waktu untuk ikut berjamaah ke masjid.

Berbeda dengan Masjid Nabawi di Madinah, disana khusus sholat shubuh, 
azan dikumandangkan 2 kali, adzan pertama dikumandangkan 1 jam 
sebelum masuk waktu shubuh, ditandai dengan dibukanya pintu gerbang 
masjid karena pada malam hari selepas Isya masjid sudah ditutup untuk 
umum.
Adzan yang kedua baru dilakukan pas masuk waktu shubuh.
Entahlah apakah hal ini bid'ah atau bukan, karena hal ini setahu saya 
hanya terjadi khusus di Masjid Nabawi di Madinah, sedangkan di 
Masjidil Harom makkah, tidak.

Hal ini sangat membantu, terutama bagi mereka yang ketika 
dikumandangkan adzan pas baru saja bangun dari tidur, karena waktu 1 
jam masih cukup untuk mandi dsb, sehingga pas masuk waktu shubuh yang 
sesungguhnya jama'ah sudah siap berada di dalam masjid.

Mengapa hal yang bagus ini tidak dicontoh di Indonesia ?
Ada komentar...?


wassalam,
Arland - Jkt.


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Sumantri [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

  
 Wah Mas...Kalo nyari perbedaan terus mah... Gimana dan kapan mau 
Sholat 
 berjamaah di Mesjid ? Boleh berbeda tapi hati tetap indah menyatu, 
 bersaudaraMas Ananto boleh berbeda pendapat dgn saya, ga ada yg 
melarang 
 tapi kalo kita sesama muslim, bukan jadi penghalang kita untuk tdk 
saling 
 menyapa dan bermusuhan... Tdk ada alasan untuk tdk Shalat Berjamaah 
di 
 Mesjid bersama saudar-saudara kita sesama muslim...Karena qunut ato 
tdk 
 qunutnya..
  
 Mesjid adalah Rumah Allah SWT dan tempat ibadah kita...Silahkan 
didalamnya 
 berbeda aliran, tetapi jangan sampai jamaahnya menyekutukan Allah 
SWT dan 
 saling membenci sesama muslim
 
 -Original Message-
 From: Ananto [EMAIL PROTECTED]
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Date: Sat, 18 Nov 2006 08:52:55 +0700
 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Sholat shubuh Berjamaah di Mesjid
 
 setuju deh...
  
 ups...
 sholat subuh nya pake qunut apa ga pake qunut neh...
 hehehe... biar rame dikit... :))
  
 salam,
 ananto
 
  
 On 11/17/06, Anto Sulistianto  [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Wah ganti donk topiknya jadi soal Sholat Shubuh Berjamaah di 
mesjid ;-)
  
 Bbrp waktu lalu saya membaca buku Misteri sholat Shubuh tulisan 
Dr Raghib 
 As-Sirjani. Dan memang sholat shubuh berjamaah di mesjid itu berat, 
namun 
 dahsyat 
  
 Menurut belaiu dalam bukunya itu, kadar keimanan seseorang bisa 
dinilai 
 salah satunya dari istiqomahnya sholat berjamaah di mesjid, 
terutama sholat 
 shubuh dan isya. sebagaimana disinyalir oleh Nabi dlm hadits nya yg 
berbunyi 
 :' Sesungguhnya sholat yg berat bagi orang munafiq adalah sholat 
shubuh dan 
 sholat isya, sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di 
dalamnya, 
 niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak 
  
 Dan masih banyak lagi ulasan tentang mulianya sholat shubuh tsb, 
tentunya 
 sholat shubuh yang didirikan secara istiqomah dan secara berjamaah 
di 
 mesjid. Bukan sholat shubuh yg dilakukan hampir ke waktu sholat 
dhuha, dan 
 dilakukan terburu-2 sendirian di pojok kamar ...;-) 
  
  
 Wassalam,
 Anto
 
  
 - Original Message 
 From: Sumantri [EMAIL PROTECTED] akarta.com
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Sent: Friday, November 17, 2006 10:19:59 AM
 Subject: Re: [keluarga-islam] Re: Terus menebar MAUT...
 
 
  
 Faktor laennya Kang Anut...Dapet hadiah dari Allah...Tidak semua 
orang bisa 
 bangun dan sholat subuh berjamaah di mesjid, ada kebahagiaan dan 
kenikmatan 
 jiwa yg tdk bisa diungkapkan dan tdk bisa dibayar berapapun 
juga...Bisa Kang 
 Anut saksikan, kemegahan jiwa dan kehangatan lingkungan yg 
disekitarnya 
 selalu mendirikan shalat wajib berjamaah di Mesjid...Dimanapun 
juga, tdk 
 hanya di pesantren-pesantren .Ada mesjid yg tanpa ruh, karena 
didalamnya 
 sepi dari jamaahLain mesjid, Lain Ruhnya.. begitu juga para 
 Ustadz/Dai ada yg bicara dgn Kekuatan Ruh sehingga menggetarkan 
setiap jiwa 
 yg mendengarkan atau ada Ustadz/Dai yg bicara berkobar-kobar tapi 
tdk 
 menyentuh jiwa, mungkin salah satu penyebabnya tdk konsisten dan 
 

[keluarga-islam] Psikologi Ucapan

2006-09-14 Terurut Topik Arland_hmd098





Psikologi Ucapan===Ulasan Al-Habib Muhammad bin Abdullahbin 
Syeikh Alaydrus== 

Ucapan yang keluar dari nafs yang 
penuh gejolak dan hati yang buruk akan menggerakkan dan membangkitkan keburukan 
dari lawan bicaranya. Oleh karena itu, pada saat berbicara hendaknya manusia 
memperhatikan nafs-nya ataupun nafs orang lain agar tercapai kebaikan dan 
ketenangan. Betapa indah ucapan sayidina Ali kwh ketika menjelaskan rahasia 
ucapan:Wadah (lahan) ucapan adalah hati, gudangnya adalah pikiran 
(fikr), penguatnya adalah akal, pengungkapnya adalah lisan, jasadnya adalah 
huruf, ruhnya adalah makna, hiasannya adalah i’rob dan aturannya adalah 
kebenaran. Pengaruh ucapan pada pendengar tergantung pada nafs pembicara. Jika 
ucapan tersebut muncul dari jiwa yang kuat, maka akan memberikan kesan yang 
kuat. Dan jika muncul dari jiwa yang lemah, maka akan memberikan kesan 
yanglemah. Oleh karena itu sebelum berbicara manusia harus memperhatikan 
keadaan jiwanya agar kalimat yang ia ucapkan muncul dari jiwa yang 
tenang(sakînah), sehingga ia dapat berbicara kepada temannya dengan lemah 
lembut, dapat merebut dan menyenangkan hatinya, dan tidak membuatnya 
marah.Allah SWT berfirman:"Serulah 
(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan 
bantahlah mereka dengan cara yang baik." (QS An-Nahl, 16:125)"Tolaklah 
(kejahatan) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan 
antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi temanyang sangat setia." 
(QS Fushshilat, 41:43)"Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan 
melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada 
orang-orangyang mempunyai keberuntungan yang besar."(QS 
Fushshilat, 41:35)Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki 
sifat-sifat mulia akan memperoleh karunia yang sangat besar dari Allah. 
Pahamilah persoalan inidan berusahalah untuk berperilaku dengan sifat-sifat 
mulia tersebut, yakni dengan akhlak kaum khowwâsh (khusus).Wahai 
saudaraku, perhatikanlah akhlak-akhlak yang mulia ini dan berlombalah untuk 
meraihnya. Pergaulilah manusia dengan sopan santun. Hindarilah gejolak nafs, 
karena bila nafs bergejolak, ia akan kembali pada tabiatnya, yaitu cenderung 
untuk melakukan perbuatan buruk dan menampakkan aib. Sedangkan jika nafs telah 
rela dan senang, maka ia akan merasa lapang dan siap untuk melakukan berbagai 
perbuatan baik.Jauhilah pertentangan dan pertengkaran dengan segenap 
tenagamu, baik secara lahir maupun batin. Jika kamu tidak mampu menghindarinya 
secarabatiniah, maka hindarilah secara lahiriah.
Perlakukanlah temanmu dengan baik, sebab pertentangan 
merupakan sumber keburukan dan bencana, sebagaimana dikatakan: Pertentangan 
membangkitkan permusuhan dan permusuhan mendatangkan bencana.Oleh karena 
itu wahai saudaraku, berusahalah untuk hidup rukun dan tenangkanlah nafs-mu, 
karena jika antara hati yang satu dan yang lain telahsaling bersesuaian, 
maka manusia akan mudah mengerjakan perbuatan-perbuatan baik dan keberkahan pun 
akan turun. Ali kwh berkata: Biasakanlah dirimu untuk berniat dan bertujuan 
baik, niscaya kamu akan sukses.Betapa banyak niat lebih bermanfaat 
daripada amal. Pahamilah hal ini!Perbaikilah akhlakmu, niscaya kamu akan 
mendapat petunjuk dalam setiap urusanmu. Ilmu diperoleh dengan belajar sedangkan 
hilm (sabar, santun) diperoleh dengan latihan.Dikatakan dalam sebuah 
syair:Sebelum jadi penyantunia dipukul dengan 
tongkat dahuluSeseorang dididiktak lain agar berilmuManusia 
harus menjaga ucapannya, jangan sampai ia mengucapkan kata-kata buruk atau 
menceritakan pembicaraan yang buruk kepada seseorang, karenakelak ia akan 
terkena aibnya dan akan mendapat dosa paling banyak. 
Seorang penyair berkata:Tak akan berkata jorok, si orang mulia,Tak akan pula menghapal 
ucapan tercelaIa curahkan semua tenaga,Dan bila bicara indah dan benar 
ucapannyaSeorang manusia hendaknya tidak berbicara ketika berada 
dalam keadaan emosional atau marah. Sebab, saat itu nafs-nya sedang bergolak dan 
berkobarsehingga ia mudah tergelincir dalam kesalahan. Oleh karena itu, 
hendaknya ia bersabar hingga nafs tenang.(Memahami Hawa Nafsu, Îdhôhu 
Asrôri ‘Ulûmil Muqorrobîn, Putera 
Riyadi)
__._,_.___





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.








   






  
  
SPONSORED LINKS
  
  
  

Single family home
  
  
Family home finance
  
  
Family home
  
  


Family home 

[keluarga-islam] Re: saya tidak menuduh,,

2006-04-26 Terurut Topik arland_hmd098



Assalamu 'alaikum wr. wb.

Kalo boleh dikomentari sedikit, 
melihat dan menilai seseorang itu jangan dari caranya berpakaian.
Tapi lihatlah dari bagaimana ahklaqnya.
Terkadang orang yang tampak di luarnya islami, tapi dalamannya atau 
akhlaqnya tidak islami.
Kebanyakan wanita-wanita yang berakhlaq baik, diapun akan berpakaian 
sopan dan baik bahkan banyak yang menutupinya dengan jilbab.

Tapi tidak jarang juga, seperti di kebon raya bogor misalnya, banyak 
wanita-wanita yang menggunakan jilbab pada mojok dengan pacarnya di 
kerindangan pohon.
Ini merupakan fenomena berpakaian yang islami namun tidak dibarengi 
dengan akhlaqul karim, sehingga nampak sekali bahwa mereka menutupi 
tubuhnya dengan niat hanya untuk menutupi kedoknya, seperti yang 
sering Aa Gym bilang hanya sekedar topeng.

Oleh karena itu yang penting adalah menjaga akhlaq, Insya Alloh yang 
lainnya akan menyusul
Sangatlah tepat bahwa Rosululloh SAW diutus untuk menyempurnakan 
ahlaq, bukan diutus untul menjilbabkan wanita
dengan sempurnanya ahlaq semuanya akan beresdeh.


Wassalam,
[EMAIL PROTECTED]


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Kang-Nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 ada acara di kantor seperti biasa, makan malam yang hanya dihadiri 
oleh
 pegawai kantor tanpa anggota keluarga
 dan biasanya disebut Annual dinner, acara diadakan setahun 
sekali , dan 2
 event lain juga setahun sekali, jadi sebetulnya total acara 
pertahun adalah
 3 kali,
 
 menyanyi sudah hal yang biasa dilakukan disini,begitu juga dengan 
menari,
 dan berpuisi, disamping dengan pembacaan beberapa penghargaan bagi 
karyawan
 lalu muncul acara games, salah satu peserta adalah campuran antara 
bule,
 chinese, india, dan indonesia, biasanya yang berpasangan antara 
wanita dan
 laki-laki
 sebetulnya si ncep tidak peduli kalau mereka berbeda agama dan 
berjoget,
 tapi ada seorang wanita yang juga mengenakan jilbab turut kebagian 
jadi
 pemain
 
 games dengan sistim melipat korang setiap setengah lagu dan selama 
itu
 pasangan pemain harus menggoyangkan badan,dan begitu koran makin 
kecil
 dilipat maka otomatis si penari makin merapat,
 
 mungkin si ncep yang naif dan kampungan karena memandang bahwa hal 
itu tidak
 pantas walaupun sebuah games, tapi wanita berjilbab bergoyang dan 
terpaksa
 berpegangan tangan adalah hal yang bertolak belakang dengan  
jilbabnya itu
 sendiri,
 
 si ncep tidak menuduh,tapi bagaimana Alloh ridho dengan hal 
yang seperti
 ini ? ahhh biarlah,,si ncep yakin
 
 lalu kemudian pada acara terakhir adalah pembagian door prize, 
panitia
 mengambil kupon dari tempat tertutup dan mengumumkan pemenang nya , 
dan
 ternyata aneh bin ajaib yang keluar sebagai pemenang adalah orang 
yang
 sama !!! alamak,,,
 
 si ncep tidak menuduh ,tapi kalau Alloh tidak ridho koq dia bisa
 menang,,,??? ahh si ncep yang naif dan bodoh
 
 sekali lagi si ncep tidak menuduh,kemudian terpikir suatu 
hadist yang
 melarang perjudian dan pengundian, apakah ini berarti orang yang 
sama
 dijerumuskan dua kali, pertama kedalam perbuatan tidak islami dengan
 bergoyang, dan yang kedua mendapatkan hadiah dari hasil undi,atau 
perjudian
 
 mungkin saatnya si ncep tidak lagi berharap mendapatkan Grand Prize 
dari
 acara tahunan,,atau juga lucky draw,atau judi SMS berhadiah 
dari TV,
 karena istri sering berfikir koq kita tidak pernah berhasil masuk 
ke telefon
 di TRANS ya ??
 
 tapi si ncep tidak menuduh, hanya terhenyak karena begitu banyak 
rahasia
 yang selalu bisa digali hakikatnya dari kejadian kehidupan
 
 
 wassalam
 Knc ,gue yang naif











Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-islam" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  











[keluarga-islam] Re: Shalat Sunnah

2006-04-25 Terurut Topik arland_hmd098



Assalamu 'alaikum wr. wb.
Karena dapat sms dari pak moderator, saya juga kepingin urun 
rembuk... he...he..he...

Niat sholat sunnah safari yang biasa saya baca begini kang Ncep :
(soalnya saya suka ngamalin bilamana kebetulan lagi bepergian jauh)

Niatnya : Usholli sunnatal khuruji minal baiti lissafari 
rok'atayni lillahi ta'ala
Artinya :
Aku Niat Sholat sunnah keluar dari rumah karena melakukan perjalanan, 
dua rakaat karena Alloh Ta'ala.

Surahnya pada rakaat pertama setelah Fatihah Surah Al-Kaafirun, 
pada rakaat kedua setelah Fatihah adalah Surah Al-Iklas.

Kemudian setelah memberi salam maka kita membaca ayat Kursy (Al-
Baqoroh ayat 255), Yaitu :
Allohu la ilaha illa huwal hayyul qoyyum, Lata' khuzuhu sinnatuw 
walanaum, Lahu maa fis samawati wama fil ardhi, Man zallazi 
yasyfa'u 'indahu iilla bi iznih, Ya'lamu maa bayna aydihim wama 
kholfahum, Wala yuhituna bi syai in min 'ilmihi illa bima sya', 
Wasi 'a kursyiyyuhus sama wati wal ardhi. Wala ya uduhu hifzhu huma 
wahual 'aliyyul 'adzim.


Dilanjutkan dengan membaca Surah Al-Quraisy :
Li ilafi quroysin ila fihim rihlatasy syita-i was shoyif, Fal 
ya'budu robba hazal bait, al lazi adt 'amahum min ju'iw Wa amanahum 
min khouf.

Setelah itu bacalah do'a-do'a lainnya dari apa yang kita kehendaki, 
misalnya mohon perjalanan kita lancar sampai tujuan dan kembali, 
urusan kita lancar dan dimudahkan Alloh SWT dsb dsb.

Kemudian bacalah ketika hendak bangun dari duduk sehabis sholat tadi 
akan do'a ini :
Allohumma ilaika tawajjahtu wabika' tashomtu
Allohummak fini ma ahammani wama lam ahtammabih
Allohumma zawwid nit taqwa waghfirli zambi

Artinya :
Ya Alloh Kepada Mu aku berharap, dan dengan Mu saya berpegang, Ya 
Alloh cukupilah aku apa yang dianggap penting untukku dan apa yang 
tidak aku perlui dengan dia, Ya Alloh berilah aku perbekalan Taqwa 
dan ampunilah bagi dosaku.

Demikian sekedar berbagi...
Amalan ini bukan karangan Arland, tapi dinukil dari kitab kecil 
Maslikul Ahkyar.
Semoga bermanfaat...

Wassalam,
[EMAIL PROTECTED]




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 mas wandy,
 Dalil-dalilnya sendiri memang sudah sering saya baca beberapakali , 
 tetapi maksud saya niatan yang ditujukan pada saat sholat setelah 
 bepergian ini niatnya sholat sunat apa?
 karena tidak dinamakan secara khusus, seperti sholat witir,sholat 
 tahajud,sholat istikharah,sholat dhuha,yang secara spesifik 
 disebutkan sholat tersebut, dan sebagian berhubungan dengan waktu 
 tertentu,
 
 sekian urun rembug saya,,
 
 wassalam
 KnC 
 
 
 

 












Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-islam" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  












[keluarga-islam] Re: Perubahan Pola Pikir

2006-02-27 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Apanya yang SETUJU...?
Memangnya lagi voting ya...? :)

Justru pemahaman saya menilai, seorang muslim yang masih 
mempermasalahkan hal-hal furu'iyyah seperti ini, sudah memperlihatkan 
bahwa wawasan keislaman yang dimilikinya masih jauh dari pemahaman 
islam yang sebenar.
Bukankah Inti dari segala amal ibadah didalam agama islam itu diawali 
oleh niat, niatlah yang mengawali segala macam perbuatan.
Innamal a'malu bin-niyyat.
Kalau saja setiap muslim memahami kaidah ini, sudah barang tentu satu 
dan yang lain tidak saling mengatakan saya benar anda salah, saya 
lebih afdhol anda kurang afdhol, anda bid'ah saya nyuunnah... dsb 
dsb. Apalagi yang dipertentangkan adalah amalan-amalan sunnah yang 
bersifat furu'

Taraweh 8 raka'at itu benar dan baik, taraweh 20 raka'at juga benar 
dan baik, kedua-duanya memiliki dalil yang kuat.
Yang tidak benar dan tidak baik adalah, mempertentangkan masalah 
sholat sunnah tapi dirinya sendiri tidak sholat sunnah, 
mempertentangkan sholat taraweh, tapi dirinya sendiri tidak pernah 
sholat taraweh. 
Itulah yang tidak benar dan tidak baik.

Membicarakan masalah sholat sunnah yang dilandasi niat untuk 
beribadah kepada Alloh swt. , apalagi dimalam bulan ramadhan, 
jangankan 8 atau 20 raka'at, 1000 raka'atpun bilamana memang dirinya 
mampu, tidak masalah.
Tak ada batasan melakukan sholat sunnah, kecuali diwaktu-waktu yang 
sudah jelas-jelas dilarang.
Begitu juga soal zikir-zikir tahlil maupun tahmid, jangankan 7 hari 
atau 100 hari, 1000 hari berturut-turutpun kalau memang mau dan mampu 
tak ada larangan di dalam islam, bukankah Alloh swt sudah mengatakan :
Yaa ayyuhal-ladzina aa-manudzkurulloha dzikron katsiro.
Ini sudah merupakan perintah yang jelas bahwa setiap muslim 
diperintahkan berzikir sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan.

Lalu buat apa lagi dipertentangkan???

Sekali lagi saya katakan, bahwa seorang muslim yang masih 
mempertentangkan masalah furu', itu memperlihatkan bahwa mereka belum 
begitu memahami dengan benar tentang islam khususnya hadits yang 
mengatakan bahwa segala amal perbuatan itu bergantung kepada niatnya.

Wallohu a'lam bish-shawab,-

wassalam,





--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, cyber rat [EMAIL PROTECTED] wrote:

 SETUUJUU!
 
 --- Ari Dino [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Karena dari lahir sudah ngikut orang tua yang
  muslim, maka seorang 
  anak selanjutnya menjadi muslim. Dari kecil anak ini
  dioktrin dan 
  disuapi terus menerus tentang pengetahuan agama dan
  bahkan menjadi 
  sebuah rutinitas tanpa tahu hakikat dibalik kegiatan
  keagamaan yang 
  di laksanakannya.
  
  Jika misalnya orang tuanya madzhab Q, maka anaknya
  pun akan terbiasa 
  dengan ibadah ibadah Q dan jika ternyata setelah
  mencapai kedewsaan 
  berpikir kemudian menemukan bahwa ternyata Islam itu
  bukan hanya Q, 
  maka sianak mulai berpikir manakah yang harus
  dilanjutkan dalam sisa 
  hidupnya, apakah mengikuti ajaran orang tuannya (dan
  tentu saja orang 
  tua ini juga mendapatkan ajaran dari orang tua
  mereka dan 
  seterusnya,/ ajaran nenek moyang).
  
  Saat mengetatahui bahwa ternyata Rosul melaksanakan
  sholat malan 8 
  rakaat ditambah witir 3 rakaat yang dipikirnya
  adalah bagaimana orang 
  tuanya dan teman temannya melaksanakan sholat malam
  pada bullan 
  ramadhan sebanyak 23 rakaat. Juga saat mengetahui
  bahwa Rosul 
  melakukan Qunut tidak setiap sholat subuh, bagaiman
  teman temannya 
  melaksanaka qunut setiap hari dalam sholat subuhnya.
  Begitu juga saat 
  mengetahui bahwa Rosul sama sekali tidak pernah
  melakukan tahlilan 
  sementara di lingkungannya setiap orang meninggal
  pasti ada 
  tahlilannya, 7 harinya, 100 harinya dll, dari mana
  ritual ini berasal?.
  
  Dalam kedewasaan berpikirnya, si anak kemudian
  menjelajah dunia ilmu 
  dan menemukan bahwa Islam yang diusung Rosululloh
  adalah lebih luas 
  dari yang dia praktekkan selama ini, beberapa ritual
  adalah ternyata 
  tidak dicontohkan oleh Rosul dan ternyata adalah
  berasal dari 
  kebiasaan nenek moyangnya yang sama sekali bukan
  sesuatu yang 
  dicontohkan Rosul, mulai lah dia melakukan revolusi
  pemikiran, yang 
  tadinya mengutamakan ajaran orang tua dan guru juga
  lingkunganya, 
  sekarang dalam urusan agama dia lebih banyak
  mengambil langsung dari 
  pusat nya langsung yaitu Al-Qur'an dan Hadits.
  
  Sehingga jika sekarang bertemu dengan teman temannya
  dan diajak 
  tahlilan, dia bisa menjawab begini dan begitu
  tentang tahlilan, 
  begitu juga saat menjadi imam sholat subuh saat
  acara kemping bersama 
  teman temannya dan ditanya mengenai kenapa tidak
  qunut, dia bisa 
  menjelaskan begini dan begitu tentang qunut.
  
  Perubahan pola pikir si anak sudah menggiring dia
  kepada Islam yang 
  diinginkan oleh Rosul sendiri, jika ada permasalahan
  dalam agamamu 
  maka kembalikan lah kepada Alloh dan Rosul Nya.
  
  Kini memandang Islam menjadi lebih terbuka dan tidak
  terkungkung olah 
  madzhab Q 

[keluarga-islam] Re: Perubahan Pola Pikir

2006-02-27 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Untuk lebih jelasnya, bunyi teks haditsnya sbb :
Qola Rosululloh Sallollohu 'alaihi wasallam :
Innamal a'malu bin-niyyat, wainnamal imri-in maa nawa, faman kanat 
hijrotuhu illalloh wa rosulih, fahijrotuhu ilalloh wa rosulih, faman 
kanat hijrotuhu lid-dun-ya yushibuha awimro-atin yatazaw-wajuha 
fahijrotuhu ilaa ma hajaro ilaihi; rowahu ummar bin khottob,-

artinya kira-kira :
Rasulullah s.a.w bersabda: 
Sesungguhnya setiap amal itu bergantung kepada niat. Sesungguhnya 
setiap orang itu akan mendapatkan sesuatu mengikuti niatnya. 
Barangsiapa yang berhijrah kerena Allah dan RasulNya, maka Hijrahnya 
itu kerana Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang berhijrah untuk 
mendapatkan dunia dia akan mendapatkannya atau hijrahnya itu karena 
seorang perempuan yang ingin dikahwininya maka Hijrahnya itu 
mengikuti apa yang diniatkannya. 
Riwayat Umar bin Khattob Ra.

wassalam,




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
 Apanya yang SETUJU...?
 Memangnya lagi voting ya...? :)
 
 Justru pemahaman saya menilai, seorang muslim yang masih 
 mempermasalahkan hal-hal furu'iyyah seperti ini, sudah 
memperlihatkan 
 bahwa wawasan keislaman yang dimilikinya masih jauh dari pemahaman 
 islam yang sebenar.
 Bukankah Inti dari segala amal ibadah didalam agama islam itu 
diawali 
 oleh niat, niatlah yang mengawali segala macam perbuatan.
 Innamal a'malu bin-niyyat.
 Kalau saja setiap muslim memahami kaidah ini, sudah barang tentu 
satu 
 dan yang lain tidak saling mengatakan saya benar anda salah, saya 
 lebih afdhol anda kurang afdhol, anda bid'ah saya nyuunnah... dsb 
 dsb. Apalagi yang dipertentangkan adalah amalan-amalan sunnah yang 
 bersifat furu'
 
 Taraweh 8 raka'at itu benar dan baik, taraweh 20 raka'at juga benar 
 dan baik, kedua-duanya memiliki dalil yang kuat.
 Yang tidak benar dan tidak baik adalah, mempertentangkan masalah 
 sholat sunnah tapi dirinya sendiri tidak sholat sunnah, 
 mempertentangkan sholat taraweh, tapi dirinya sendiri tidak pernah 
 sholat taraweh. 
 Itulah yang tidak benar dan tidak baik.
 
 Membicarakan masalah sholat sunnah yang dilandasi niat untuk 
 beribadah kepada Alloh swt. , apalagi dimalam bulan ramadhan, 
 jangankan 8 atau 20 raka'at, 1000 raka'atpun bilamana memang 
dirinya 
 mampu, tidak masalah.
 Tak ada batasan melakukan sholat sunnah, kecuali diwaktu-waktu yang 
 sudah jelas-jelas dilarang.
 Begitu juga soal zikir-zikir tahlil maupun tahmid, jangankan 7 hari 
 atau 100 hari, 1000 hari berturut-turutpun kalau memang mau dan 
mampu 
 tak ada larangan di dalam islam, bukankah Alloh swt sudah 
mengatakan :
 Yaa ayyuhal-ladzina aa-manudzkurulloha dzikron katsiro.
 Ini sudah merupakan perintah yang jelas bahwa setiap muslim 
 diperintahkan berzikir sebanyak-banyaknya tanpa ada batasan.
 
 Lalu buat apa lagi dipertentangkan???
 
 Sekali lagi saya katakan, bahwa seorang muslim yang masih 
 mempertentangkan masalah furu', itu memperlihatkan bahwa mereka 
belum 
 begitu memahami dengan benar tentang islam khususnya hadits yang 
 mengatakan bahwa segala amal perbuatan itu bergantung kepada 
niatnya.
 
 Wallohu a'lam bish-shawab,-
 
 wassalam,
 
 
 
 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, cyber rat cyberr47@ wrote:
 
  SETUUJUU!
  
  --- Ari Dino aridino@ wrote:
  
   Karena dari lahir sudah ngikut orang tua yang
   muslim, maka seorang 
   anak selanjutnya menjadi muslim. Dari kecil anak ini
   dioktrin dan 
   disuapi terus menerus tentang pengetahuan agama dan
   bahkan menjadi 
   sebuah rutinitas tanpa tahu hakikat dibalik kegiatan
   keagamaan yang 
   di laksanakannya.
   
   Jika misalnya orang tuanya madzhab Q, maka anaknya
   pun akan terbiasa 
   dengan ibadah ibadah Q dan jika ternyata setelah
   mencapai kedewsaan 
   berpikir kemudian menemukan bahwa ternyata Islam itu
   bukan hanya Q, 
   maka sianak mulai berpikir manakah yang harus
   dilanjutkan dalam sisa 
   hidupnya, apakah mengikuti ajaran orang tuannya (dan
   tentu saja orang 
   tua ini juga mendapatkan ajaran dari orang tua
   mereka dan 
   seterusnya,/ ajaran nenek moyang).
   
   Saat mengetatahui bahwa ternyata Rosul melaksanakan
   sholat malan 8 
   rakaat ditambah witir 3 rakaat yang dipikirnya
   adalah bagaimana orang 
   tuanya dan teman temannya melaksanakan sholat malam
   pada bullan 
   ramadhan sebanyak 23 rakaat. Juga saat mengetahui
   bahwa Rosul 
   melakukan Qunut tidak setiap sholat subuh, bagaiman
   teman temannya 
   melaksanaka qunut setiap hari dalam sholat subuhnya.
   Begitu juga saat 
   mengetahui bahwa Rosul sama sekali tidak pernah
   melakukan tahlilan 
   sementara di lingkungannya setiap orang meninggal
   pasti ada 
   tahlilannya, 7 harinya, 100 harinya dll, dari mana
   ritual ini berasal?.
   
   Dalam kedewasaan berpikirnya, si anak kemudian
   menjelajah dunia ilmu 
   dan menemukan bahwa Islam yang diusung Rosululloh
   adalah lebih luas 
   dari yang

[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?

2006-02-21 Terurut Topik arland_hmd098
 berfikir 
 lebih lanjut, di artikel itu disebutkan tidak bermadzhab bukan 
 berarti tidak mengikuti pendapat para ulama2 madzhab, tapi 
hendaklah 
 kita tidak bertaqlid kepada SATU IMAM SAJA. Kalau yang saya fahami 
 dari pendapat yusuf qardhawi tersebut adalah efek dari bertaqlid 
 kepada satu Imam Madzhab hanya akan menjadikan orang2 seperti anda, 
 yang menjadikan Islam terkotak2 berdasarkan Imam Madzhabnya, yang 
 membangga2kan Imamnya sebagai madzhab yang paling benar. Yang hanya 
 mau menerima pendapatnya Imam Syafi'i, sedangkan jika ada pendapat 
 yang berbeda, langsung divonis dengan kata2 WAHABI tanpa mau 
 memeriksa dulu apakah dalil-dalil yang disampaikannya itu benar 
atau 
 tidak.. :)
 
 Saya ulang lagi yah pak, firman Allah yang sebelumnya sudah saya 
 kutip:
 Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang seorang fasiq 
 kepada kamu membawa berita, periksalah ia terlebih dahulu. Agar 
 nanti jangan kamu menghukum sesuatu kaum dalam keadaan jahil
 (terhadap apa yang benar), lantas kamu kemudiannya menyesal atas 
 apa yang telah kamu lakukan. (Surah Al-Hujurat 49 : 6)
 
 Nah, pak Arland coba berprasangka baik kepada saya dengan ayat ini 
 yah.. Anggaplah saya sebagai orang fasik yang membawa berita 
 yang beda gitu lho kepada anda, kata Allah berdasarkan ayat di 
 atas, periksa dulu, jangan langsung dicap WAHABI pendapat saya 
 tersebut pak, siapa tahu pendapat saya itu ada benarnya, nanti 
bapak 
 menyesal lho... :)
 
 Apa saya WAHABI??
 Terserah penilaian anda, tapi kalau saya boleh jujur bercerita 
 kepada anda, bahwa saya menjadi tertarik kepada isu WAHABI justru 
 setelah anda sering menyebut2 kata WAHABI di milis ini. 
 
 Ente faham ga maksud ane...?? :)
 
 Wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 arland_hmd098@ wrote:
 
  Assalamu'alaikum wr. wb.
  
  Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu `Ala Rasulillah, 
  Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaah amma ba'du...
  
  Mas Wandy yang diRahmati Alloh,
  Kalau diskusi dengan saya, hendaknya anda tidak perlu emosian 
 begitu 
  dengan langsung mengutip ayat Surah Al-Hujurat 49 : 6, dimana 
 seakan-
  akan anda sedang berdiskusi dengan golongan orang-orang yang 
 fasik. 
  Kita sama-sama ber-Syahadat, Nabi kita sama, alangkah kurang 
tepat 
  bilamana dalam berdiskusi sekonyong-konyong langsung mengutip 
ayat 
  tersebut.
  Terjemahan Ayat itu benar semuanya, namun penempatan pada forum 
  diskusi sekaranglah yang kurang tepat, karena yang kita bahasa 
 kali 
  ini bukan masalah fasik atau bukan fasik. Tapi masalah dakwah dan 
  faham wahabi.
  
  Kalau anda mau faham, begitulah salah satu ciri faham wahabisme.
  Mengutip ayatnya memang benar-benar ayat, tapi nawaytunya 
 ditujukan 
  kepada lawan diskusinya yang seakan-akan dari golongan fasikun.
  Mengutip hadits benar-benar hadits shahih, tapi nawaytunya adalah 
  untuk memperselisihkan/mendaifkan/memaudhu'kan/membid'ahkan 
bahkan 
  menyesatkan dan mengkafirkan pendapat-pendapat dan pemahaman yang 
  diluar dari lingkaran faham mereka
  
  Ente faham ga maksud ane...??
  Maksudnya yang penting kontroversi/beda dari yang lain gitu loh...
  
  Saya percaya, walaupun anda masih malu-malu dibilang wahabi, tapi 
  sejak awal anda bergabung di KI saya sudah faham bahwa pemikiran 
 anda 
  tanpa anda sadari sendiri sebetulnya memang berfaham wahabi.
  Pertama kali anda bergabung ke milist ini, posting pertama anda 
  tentang tidak ada kewajiban bermazhab, Pendapat dalam tulisan itu 
  memang benar, tidak ada dalil nash yang memerintahkan kita untuk 
  bermazhab, tapi itu akan sangat membahayakan banyak orang yang 
 awam 
  karena masing-masing harus berijtihad sendiri-sendiri.
  
  Berbeda dengan mas Budi Ari, dia sebetulnya kurang begitu faham 
 akan 
  setiap postingannya, setiap kali dikomentari begini dan begitu, 
 dia 
  selalu menjawab bahwa dirinya kurang menguasai hal tersebut.
  Itulah sebabnya sejauh kita berdiskusi tentang khutbah jum'at 
ini, 
  beliau tidak komentar apapun, karena beliau memang belum begitu 
 faham 
  arahnya kemana.
  Karena itu sebaiknya anda tidak perlu melibatkan namanya lagi 
 dalam 
  diskusi ini.
  
  Sampai disini silahkan anda komentari dulu pendapat saya di atas.
  
  wassalam,
  
   
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  wandysulastra@ wrote:
  
   Ok pak Arland, kalau anda berkata buat apa saya memecah 
belah, 
  apa 
   pertanyaan itu tidak berhak dilontarkan oleh pak Budi Ari? Apa 
   untungnya buat dia memecah belah umat?
   
   Saya yakin, anda, begitu juga pak Budi Ari, pasti memiliki niat 
  yang 
   baik di milis ini. Jadi tolong hargai setiap postingan beliau 
 dan 
   postingan siapa saja walaupun berbeda dengan pendapat anda. 
 Jangan 
   langsung anda kaitkan dengan WAHABI jika ada pendapat yang 
 berbeda 
   dengan anda.
   
   Selama kita yakin apa yang kita lakukan memiliki dasar hukum 
 yang 
   kuat di dalam nash, kenapa harus takut di bid'ah-kan oleh 
 WAHABI? 
   Saya pikir, masalah

[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?

2006-02-21 Terurut Topik arland_hmd098
). (Surah Al-Isra' 18 : 36)
 
 Semoga Allah membuka mata hati kita untuk dapat melihat kebenaran 
di 
 akhir zaman ini.
 
 Wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 arland_hmd098@ wrote:
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
  Mas Wandy,
  Jadi diskusi soal WAHABI lagi nih
  Anda jangan bingung, di Internet memang banyak kok situs2 wahabi 
  bahkan lebih dari 100 situs, dan kecenderungan mereka sekarang 
 memang 
  da'wahnya lewat internet, setelah dakwah lewat buku-buku gratisan 
  tahun 1985-an gagal total di indonesia.
  Saya masih menyimpan buku-buku gratisan tersebut hingga sekarang, 
 dan 
  isinya persis sama dengan apa yang ditulis di situs-situs wahabi, 
  intinya : membesar-besarkan furu'iyyah dalam agama, dengan 
  menggunakan tombak menegakkan sunnah, tapi target akhirnya 
 adalah 
  ummat islam sekarang menjadi terkotak-kotak, satu dengan yang 
lain 
  saling membid'ahkan pemahaman orang lain, bahkan sekarang sudah 
  berani mengkafirkan fihak-fihak yang berbeda pemahaman dengan 
 wahabi.
  
  Jadi saya sangat tidak heran kalau wahabi banyak yang memuji2 di 
  dunia internet, lha karena yang memuji dari golongan mereka 
 sendiri 
  kok. antara situs satu dengan lainnya sebetulnya satu project 
yang 
  dibiayai KSA dan saling kait-mengkait. Mereka sekarang memang 
 banyak 
  menyalurkan dana di dunia internet, salah satu target dakwahnya 
  adalah kelompok yang dulu kita kenal sebagai Islam Abangan.
  
  Kalau dulu tahun 1980-an dana itu digunakan untuk membantu 
  pembangunan sarana-sarana ibadah sambil mencekoki buku-buku 
 gratis, 
  kini sudah tidak lagi, dan setelah ditekuninya selama lebih dari 
 10 
  tahun di indonesia ternyata tidak efektif dan ga jalan, karena 
  sebagian besar ummat islam Indonesia lebih percaya kata-kata 
  kiyai/guru-guru mereka daripada kata-kata yang tertulis di dalam 
  buku, sekarang ini proyeksi dakwahnya berubah adalah dengan 
 membiayai 
  situs-situs di internet. Hasilnya bisa anda lihat sendiri, ummat 
  islam di dunia maya kini sudah terkotak-kotak antara faham wahabi 
 dan 
  non wahabi.
  
  Anda terbalik, bila menuduh saya sebagai pemecah belah, Itu kan 
 hanya 
  asumsi anda, asumsi pribadi tak bisa dijadikan pandangan yang 
  objektif. Untuk apa saya memecah belah??? ada project apa pada 
 diri 
  saya? saya tidak membawa misi apapun di dunia maya kecuali dakwah 
  secara pribadi, yang saya lakukan sendiri atas biaya sendiri pula.
  Saya hanya merasa prihatin dengan mereka yang berfaham wahabi, 
 masuk 
  ke milis cuma mau mengusung-usung perbedaan dalam furu' setelah 
 itu 
  mereka pergi begitu saja.
  Sedikit perlu anda ketahui, beberapa waktu YL ada beberapa member 
  milist ini yang menyarankan heder web KI diganti dengan kata no 
 way 
  to wahabi
  Tapi nampaknya moderator merasa gak sampai hati menulis itu demi 
  ukuwah bersama.
  
  Kesimpulannya : Andaikan orang-orang yang berfaham wahabi 
memahami 
  hadits tentang segala amal perbuatan tergantung niatnya mereka 
  tidak akan membesar-besarkan masalah furu' di dalam agama, dan 
 ummat 
  islam di indonesia benar-benar sangat bersatu.
  Tapi sayang yahudi dan kafirun barat tak menginginkan itu, 
 oleh 
  karena itu digunakanlah aktor-aktor intelektual dari dalam tubuh 
 umat 
  islam itu sendiri untuk mengusung dan membesar-besarkan perbedaan-
  perbedaan, satu fihak dari kubu Liberal satu lagi kubu 
 fundamentalis, 
  mereka saling tarik menarik memperebutkan kue ummat islam 
 indonesia 
  yang sudah dibuat dan dibina oleh para wali songo, yang tadinya 
 akur-
  akur aje, sekarang jadi gontok-gontokan.
  Selanjutnya... silahkan anda amati dan telaah sendiri deh
  
  wassalam,
  
  
  
  
  
  






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?

2006-02-20 Terurut Topik arland_hmd098
 kita berdiskusi dengan cara2 yang baik dan silahkan 
 berikan argument yang kuat dari nash.
 
 Mudah2an Allah melindungi kita dari segala keburukan amal perbuatan 
 yang disebabkan oleh kebodohan dan kecongkakkan kita.
 
 Wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 arland_hmd098@ wrote:
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
  Khutbah jum'at itu bagian yang tak terpisahkan dari ritual sholat 
  jum'at itu sendiri.
  Tidak syah sholat jum'at bilamana tidak diawali dengan 2 khutbah.
  Seorang khotib laksana seorang imam di dalam sholat.
  Hadits dari Abu Hurairah Ra. dalam kitab sahih bukhori, muslim, 
  tirmizi, nasa'i, abu daud, ahmad ibnu hambal, addarimi, dan 
malik, 
  Rosululloh sallollohu alaihi wasallam bersabda  :
  Qola iza ammanal imamu.  fa-amminu fain-nahu man wafaqo ta'minuhu 
  ta'minal malaikati ghufiro lahu maa taqoddama min-zambih.
  
  Lalu... Apakah anda mengira semua orang-orang alim di Makkah dan 
  Madinah mereka tidak menghidupkan Sunnah Rosul???
  
  Yang bener aja ente :))
  
  wassalam,
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  wandysulastra@ wrote:
  
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
   
   Apa yang disampaikan oleh Bapak Budi Ari adalah dalam rangka 
 untuk 
   menghidupkan kembali sunnah-sunnah RAsul yang mungkin sudah 
kita 
   abaikan atau lupakan, yang tentunya hal itu dilakukan sebagai 
 wujud 
   kecintaan kita kepada Rasulullah saw. Ada sebuah hadits yang 
   berbunyi seperti sbb:
   
   Sesungguhnya Islam pada permulaannya asing, dan akan kembali 
   menjadi asing seperti pada permulaannya. Maka keuntungan 
 besarlah 
   bagi orang-orang yang asing. (HR. Muslim)
   
   Di dalam kitab Minhaj al-Firqah an-Najjiyah, DR. Muhammad bin 
 Jamil 
   Zainu mengatakan bahwa yang dimaksud orang-orang yang asing 
  tersebut 
   adalah mereka yang menghidupkan sunnah rasulullah dalam ibadah, 
   perilaku, dan dalam segenap kehidupannya. Mereka akan dianggap 
  asing 
   oleh sebagian yang lain karena berusaha menghidupkan sunnah 
yang 
   sudah banyak ditinggalkan.
   
   Mudah2an kita dapat termasuk ke dalam golongan yang beruntung, 
 yang 
   selalu berusaha untuk menegakkan sunnah Nabi...
   
   Wassalamu 'alaikum
   
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
   arland_hmd098@ wrote:
   
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Jadi Bid'ah lagi ya...?
Ah.. dasar WAHABI... WAHABIYang penting beda

Hal-hal furu' macam begini aja dipermasalahkan.
Padahal kalo ikutan sholat Jum'at di Masjidil Harom maupun 
 Masjid 
Nabawi, ketika khotib berdoa, seluruh jama'ah semuanya 
 mengamini 
   dan 
mengangkat kedua tangannya, bahkan ada yang khusyu' sampai 
diangkatnya tangannya tinggi-tinggi.

Kenapa yang dipermasalahkan hanya yang terjadi di Indonesia?
Mudah-mudahan mereka bukan hanya ingin memecah belah-belah 
 ummat 
islam di indonesia.

wassalam, 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Budi Ari 
kuhanyaorangbiasa@ wrote:

Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika 
 Berdoa 
   dalam 
Khutbah Jum'at ?

   Dari Abu Hushain, dari `Umarah bin Ruaibah ra., ia 
berkata,

   (Bahwa) ia pernah melihat Bisyr bin Marwan di atas 
mimbar 
(berdoa) sambil mengangkat kedua tangannya, lalu ia berkata 
   (menegur 
Bisyr bin Marwan), `Semoga Allah memburukan kedua tangan ini, 
sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ShallallaHu alaiHi 
 wa 
sallam (berdoa) tidak lebih beliau berbuat seperti ini'.  
Kemudian `Umarah bin Ruaibah ra. berisyarat dengan jari 
   telunjuknya. 
(HR. Muslim 3/13, Kitab Jumu'ah, Bab Takhfifush shalat wal 
  khutbah 
dan lainnya)

   Dari hadits yang mulia ini dapat diambil pelajaran bahwa 
  salah 
satu sunnah yang dilakukan oleh Khatib Jum'at adalah berdoa 
  dengan 
menggunakan isyarat jari telunjuk bukan dengan mengangkat 
 kedua 
tangan seperti yang sering dilihat oleh sebagian besar kaum 
   muslimin 
di Indonesia ketika sedang mendengarkan khutbah Jum'at.

   Lalu bagaimana dengan makmum shalat Jum'at apakah 
 mengangkat 
tangan dan mengaminkan ?  Jawabannya adalah tidak ada dalil 
 yang 
   kuat 
mengenai masalah tersebut kecuali dalil yang dha'if berikut 
 ini,

   Dari Zuhri, ia berkata, Adalah Rasulullah ShallallaHu 
 alaiHi 
   wa 
sallam apabila berkhotbah pada hari Jum'at, beliau berdoa dan 
berisyarat dengan jarinya sedangkan para sahabat 
 mengaminkannya 
   (HR. 
Al Baihaqi dalam Kitab Sunanul Kubra 3/120)

   Hadits ini dha'if karena Zuhri, orang yang meriwayatkan 
  hadits 
ini bukanlah seorang sahabat sehingga hadits ini terputus 
(munqathi'), maka dari itu hadits ini tidak dapat dijadikan 
 dalil 
ataupun sandaran syar'i, kecuali ada sanad lain yang 
  menguatkannya.

   Dengan demikian jalan yang lebih hati - hati dan 
mengikuti 
   sunnah 
yaitu

[keluarga-islam] Re: Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam Khutbah Jum'at ?

2006-02-18 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Jadi Bid'ah lagi ya...?
Ah.. dasar WAHABI... WAHABIYang penting beda

Hal-hal furu' macam begini aja dipermasalahkan.
Padahal kalo ikutan sholat Jum'at di Masjidil Harom maupun Masjid 
Nabawi, ketika khotib berdoa, seluruh jama'ah semuanya mengamini dan 
mengangkat kedua tangannya, bahkan ada yang khusyu' sampai 
diangkatnya tangannya tinggi-tinggi.

Kenapa yang dipermasalahkan hanya yang terjadi di Indonesia?
Mudah-mudahan mereka bukan hanya ingin memecah belah-belah ummat 
islam di indonesia.

wassalam, 

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Budi Ari 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

Apakah Khatib Jum'at Mengangkat Kedua Tangan Ketika Berdoa dalam 
Khutbah Jum'at ?

   Dari Abu Hushain, dari `Umarah bin Ruaibah ra., ia berkata,

   (Bahwa) ia pernah melihat Bisyr bin Marwan di atas mimbar 
(berdoa) sambil mengangkat kedua tangannya, lalu ia berkata (menegur 
Bisyr bin Marwan), `Semoga Allah memburukan kedua tangan ini, 
sesungguhnya aku pernah melihat Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa 
sallam (berdoa) tidak lebih beliau berbuat seperti ini'.  
Kemudian `Umarah bin Ruaibah ra. berisyarat dengan jari telunjuknya. 
(HR. Muslim 3/13, Kitab Jumu'ah, Bab Takhfifush shalat wal khutbah 
dan lainnya)

   Dari hadits yang mulia ini dapat diambil pelajaran bahwa salah 
satu sunnah yang dilakukan oleh Khatib Jum'at adalah berdoa dengan 
menggunakan isyarat jari telunjuk bukan dengan mengangkat kedua 
tangan seperti yang sering dilihat oleh sebagian besar kaum muslimin 
di Indonesia ketika sedang mendengarkan khutbah Jum'at.

   Lalu bagaimana dengan makmum shalat Jum'at apakah mengangkat 
tangan dan mengaminkan ?  Jawabannya adalah tidak ada dalil yang kuat 
mengenai masalah tersebut kecuali dalil yang dha'if berikut ini,

   Dari Zuhri, ia berkata, Adalah Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa 
sallam apabila berkhotbah pada hari Jum'at, beliau berdoa dan 
berisyarat dengan jarinya sedangkan para sahabat mengaminkannya (HR. 
Al Baihaqi dalam Kitab Sunanul Kubra 3/120)

   Hadits ini dha'if karena Zuhri, orang yang meriwayatkan hadits 
ini bukanlah seorang sahabat sehingga hadits ini terputus 
(munqathi'), maka dari itu hadits ini tidak dapat dijadikan dalil 
ataupun sandaran syar'i, kecuali ada sanad lain yang menguatkannya.

   Dengan demikian jalan yang lebih hati - hati dan mengikuti sunnah 
yaitu sebaiknya makmum shalat jum'at tidak mengangkat kedua tangan 
ataupun mengaminkan doa ketika Khatib Jum'at sedang berdoa.  Wallahu 
a'lam. (Silahkan bagi pembaca yang memiliki dalil yang shahih untuk 
mengkoreksinya, terima kasih)

   Tetapi dalam hal ini ada pengecualian yaitu ketika dalam khutbah 
Jum'at, khatib Jum'at membaca doa istisqa' atau doa meminta hujan 
maka disunnahkan bagi khatib untuk mengangkat kedua tangan dan para 
jamaah Jum'at ikut mengangkat kedua tangan serta mengaminkan doa 
khatib tersebut sebagaimana hadits berikut,

   Nabi ShallallaHu alaiHi wa sallam tidak mengangkat kedua 
tangannya sedikit pun dari doa beliau kecuali pada doa meminta hujan, 
sampai terlihat warna putih kedua ketiaknya  (HR. Bukhari no. 1031 
dan Muslim no. 895, dari Anas ra.)

   Juga keterangan lain yang berkaitan dengan doa istisqa' dari Anas 
ra., ia berkata,

   …Rasulullah ShallallaHu alaiHi wa sallam mengangkat tangan untuk 
berdoa dan jamaah pun mengangkat tangan mereka beserta Nabi, mereka 
berdoa … (HR. Bukhari no. 1029, Kitab Istisqa')

   Maraji' :
 
Al Masaa-il Jilid 2, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darus 
Sunnah, Jakarta, Cetakan Ketiga, 1426 H/2005 M.  
Al Masaa-il Jilid 4, Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Darul 
Qalam, Jakarta, Cetakan Pertama, 1425 H/2004 M.  
Petunjuk Nabi SAW dalam Khutbah Jum'at, Dr. Anis bin Ahmad bin 
Thahir, Pustaka Imam Syafi'I, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2004 M.

   Semoga Bermanfaat
 
 
 MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH

   Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata 
kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam 
keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti 
dia masuk surga' (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab 
Shahih Bukhari]
 
 
 
 
 
   
 -
  
  What are the most popular cars? Find out at Yahoo! Autos







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL 

[keluarga-islam] Re: Penyebab Mandi Wajib

2006-02-17 Terurut Topik arland_hmd098
--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098  
  Penyebab mandi wajib:
  Bertemunya dua kemaluan (senggama), Sekalipun dia tidak 
ejakulasi 
  (keluar mani).
  
  Bagimana kalau misalkan ada kasus terjadi sbb :
  
  1. Mayat dari seorang wanita kemaluannya didatangi oleh kemaluan 
 laki-
  laki atau sebaliknya, siapakah yang diwajibkan mandi, kedua-
 duanyakah 
  atau salah satu saja?? dan apa dalilnya.
 
 # Yang wajib mandi adalah tentu saja yang masih hidup, sedangkan 
 yang sudah mati tidak diharuskan mandi dikarenakan perbuatan itu. 
 Karena berdasarkan penjelasan kitab-kitab fikih yang ada, termasuk 
 dari syarat-syarat berlakunya mandi wajib adalah berakal. 
 
 Akal merupakan syarat yang harus ada dalam diri manusia untuk dapat 
 menerima taklif (beban kewajiban) dari Allah. Hukum-hukum syari'at 
 tidak berlaku bagi mereka yang tidak menerima taklif. Dan di antara 
 yang tidak menerima taklif itu adalah orang gila karena kehilangan 
 akalnya. Sedangkan yang namanya mayat, sudah tentu tidak lagi 
 berakal dan tidak lagi menerima taklif dari Allah SWT.
 
 Nabi saw bersabda:
 Pena (catatan pahala dan dosa) diangkat (dibebaskan) dari tiga 
 golongan; orang yang tidur sampai bangun, anak kecil sampai 
 bermimpi, orang gila sampai ia kembali sadar (berakal).(HR. Abu 
 Dawud (no. 4403), Shahiih Sunan Abi Dawud (III/832 no. 3703).

AR:
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Terima kasih atas jawabannya.

Pertanyaan saya mengenai mayat yang dimasud adalah mayat yang siap 
untuk dimakamkan, dalam hal ini sudah selesai dimandikan, apakah 
dalam hal ini perlu dimandikan ulang lagi?
Tolong mas, dalilnya yang khusus mengenai ini karena dalam hadits 
yang anda sampaikan tidak tertulis mati, disana hanya tertulis : tiga
golongan; orang yang tidur sampai bangun, anak kecil sampai
bermimpi, orang gila sampai ia kembali sadar (berakal).
Jadi hadits ini hanya berlaku terhadap yang tiga itu saja, dimana 
ketiga-tiganya secara umum adalah orang yang masih hidup.
Sedangkan yang ditanyakan khusus bagi yang sudah mati, Bukankah dalam 
menentukan hukum itu wajib menggunakan dalil yang sharih/jelas?



 
  
  2. Kemaluan laki-laki dalam keadaan terpotong dari tubuhnya, 
  sedangkan laki-laki tersebut masih hidup, kemaluannya itu 
 didatangi 
  ke kemaluan wanita, siapakah yang wajib mandi dalam hal ini, 
kedua-
  duanya atau salah satu saja dan apa dalilnya.??
  
 
 # Mendatangkan sesuatu yang berupa kemaluan yg terpotong atau 
berupa 
 alat yang menyerupai kemaluan yg banyak dijual bebas, atau benda 
 lainnya kepada kemaluan wanita hingga wanita tersebut mengeluarkan 
 cairan pada kemaluannya (merasakan kenikmatan), maka wajib bagi 
 wanita tersebut untuk mandi. Alat kelamin yang terpotong adalah 
sama 
 halnya seperti sebuah benda, karena dia sudah tidak termasuk lagi 
 dari bagian yang masih hidup dari manusia. Jadi, memasukkannya 
 kedalam kemaluan wanita, berbeda hukumnya dengan besenggama secara 
 langsung. Mengeluarkan cairan dari kemaluan karena dorongan 
syahwat, 
 mewajibkan kita untuk mandi wajib. 
 
 Nabi bersabda:
 Jika mengeluarkan madzi, cukup berwudhu, jika mengeluarkan mani, 
 wajib mandi.. Ahmad (no. 871, 895,980), Ibnu Majah (no. 504), dan 
 Tirmidzi (no. 114) dan menshahihkannya 
 
 Nabi bersabda, Jika wanita itu melihat air (mani), maka hendaknya 
 dia mandi. Nasa'i (no. 198).
 
 Hadits yang diriwayatkan oleh Khaulah binti Hakim, bahwa dia 
 bertanya kepada Nabi tentang wanita yang bermimpi (basah) 
 sebagaimana yang dimimpikan pria, maka Nabi bersabda, Dia tidak 
 wajib mandi sampai keluar air (maninya) sebagaimana laki-laki tidak 
 wajib mandi sampai keluar air (maninya). Riwayat Ahmad. Ahmad (no. 
 26049), Nasa'i (no. 198), Ibnu Majah (no. 594).
 

AR :
Pertanyaan ini ada hubungannya dengan point 2 yang pernah anda 
sampaikan sebelumnya yaitu : Bertemunya dua kemaluan, Sekalipun dia 
tidak ejakulasi (keluar mani).

Jadi disini TIDAK terjadi ejalukasi, maksudnya hanya sekedar menempel 
atau bertemunya dua kemaluan itu saja, tanpa ada ejakulasi atau 
kenikmatan.
Kalau sampai terjadi ejakulasi, itu hukumnya sudah jelas, itu wajib 
mandi.
Sedangkan yang saya tanyakan adalah Bagaimana status hukumnya bila 
menempel tapi tidak ejakulasi? Apakah juga wajib mandi?

Bagimana membedakannya antara mazi dan mani bagi wanita?



  3. Seorang wanita mendatangi kemaluannya dengan suatu alat yang 
  berbentuk kemaluan laki-laki, apakah wanita tersebut wajib mandi 
 atau 
  tidak ? dan apa dalilnya.
 
 # Idem
 
  
  4. Sejauh mana batas-batas yang wajib dibasuh ketika mandi wajib, 
  baik bagi wanita maupun laki-laki, terutama pada bagian-bagian 
 kubul 
  maupun dubur, dan apa dalilnya.
  
 
 # Ke seluruh tubuh, termasuk kubul maupun dubur. Dalilnya:
 
 Aisyah r.a. berkata, Ketika mandi janabah, Nabi SAW memulainya 
 dengan mencuci kedua tangannya, kemudian ia menumpahkan air dari 
 tangan kanannya ke tangan kiri lalu ia mencuci KEMALUANNYA

[keluarga-islam] Re: Penyebab Mandi Wajib

2006-02-16 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mas Wandy, saya juga mau ikutan tanya.
Mohon maaf bilamana agak parno, kata ulama kalau sedang membicarakan 
fiqih harus jelas jangan lagi berfikir parno.

Anda menulis pada point 2 yang menjadikan al-ghaslu wajib dikerjakan 
sbb :
Bertemunya dua kemaluan (senggama), Sekalipun dia tidak ejakulasi 
(keluar mani).

Bagimana kalau misalkan ada kasus terjadi sbb :

1. Mayat dari seorang wanita kemaluannya didatangi oleh kemaluan laki-
laki atau sebaliknya, siapakah yang diwajibkan mandi, kedua-duanyakah 
atau salah satu saja?? dan apa dalilnya.

2. Kemaluan laki-laki dalam keadaan terpotong dari tubuhnya, 
sedangkan laki-laki tersebut masih hidup, kemaluannya itu didatangi 
ke kemaluan wanita, siapakah yang wajib mandi dalam hal ini, kedua-
duanya atau salah satu saja dan apa dalilnya.??

3. Seorang wanita mendatangi kemaluannya dengan suatu alat yang 
berbentuk kemaluan laki-laki, apakah wanita tersebut wajib mandi atau 
tidak ? dan apa dalilnya.

4. Sejauh mana batas-batas yang wajib dibasuh ketika mandi wajib, 
baik bagi wanita maupun laki-laki, terutama pada bagian-bagian kubul 
maupun dubur, dan apa dalilnya.

terima kasih atas kesediannya untuk menjawab mudah-mudahan pertanyaan 
saya bermanfaat sebagai penambah ilmu.
(hal-hal semacam ini biasanya dibahas pada kitab-kitab fiqih mazhab 
yang besar-besar dalam bab mas'alun atau tambihun) 

wassalam,



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Pada asalnya makna al-ghaslu (mandi wajib) adalah meratakan (air) 
ke 
 badan dengan cara mandi. Adapun menurut syariat adalah meratakan 
air 
 yang suci ke seluruh badan dengan tata cara yang khusus. Dalil yang 
 mendasari pensyariatannya adalah firman Allah,
 Dan jika kamu junub, maka mandilah. (Q.S. al-Maidah:6)
 
 Ada beberapa hal yang menjadikan al-ghaslu wajib dikerjakan. 
 
 1. Apabila keluar mani disertai rasa nikmat. Hal ini berdasarkan 
 riwayat yang berasal dari Ali, Dulu aku adalah adalah laki-laki 
 yang biasa mengeluarkan madzi Lendir/cairan lengket yang keluar 
dari 
 kemaluan karena dorongan syahwat., maka aku menanyakannya kepada 
 Rasulullah. Beliau bersabda,
 Jika mengeluarkan madzi, cukup berwudhu, jika mengeluarkan mani, 
 wajib mandi.. Ahmad (no. 871, 895,980), Ibnu Majah (no. 504), dan 
 Tirmidzi (no. 114) dan menshahihkannya 
 
 Dalam riwayat Ahmad,
 Jika cairan (itu keluarnya) terpancarkan, maka mandilah karena 
 junub, jika tidak terpancar, maka tidak perlu mandi. Ahmad (no. 
 849).
 
 2. Bertemunya dua kemaluan (senggama), berdasarkan hadits yang 
 diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Rasulullah, beliau bersabda,
 Jika dia (laki-laki) telah duduk `di antara empat cabangnya 
 (perempuan)' Kinayah dari farji wanita. kemudian bersungguh-sungguh 
 (memasuki)nya Kinayah dari berjimak., maka telah wajib mandi. 
 Muttafaq `Alaihi Bukhari (no. 287) dan Muslim (no. 348).
 Dalam riwayat Muslim dan Ahmad Ahmad (no. 8369). terdapat tambahan,
 Sekalipun dia tidak ejakulasi (keluar mani).
 
 Di samping itu, berdasarkan hadits dari `Aisyah, dia 
 berkata, Rasulullah bersabda, Jika khitan (zakar) telah menyentuh 
 khitan (farji), maka telah wajib mandi. Malik (no. 104) –dan ini 
 lafaznya-, Tirmidzi (no. 109).
 Begitu pula riwayat dari `Aisyah bahwa seorang laki-laki bertanya 
 kepada Rasulullah tentang laki-laki yang menyetubuhi isterinya 
 kemudian timbul rasa malas, sementara `Aisyah sedang duduk (di 
 situ), maka Rasulullah bersabda, Sungguh aku dan dia ini (Aisyah) 
 melakukan hal itu pula, kemudian kami mandi. Riwayat Muslim Muslim 
 (no. 350).
 
 3. Ketika orang yang kafir masuk Islam, sebagaimana hadits yang 
 diriwayatkan oleh Qais bin Ashim bahwa dia datang kepada Rasulullah 
 untuk berislam, maka Nabi memerintahkannya mandi dengan air dan 
daun 
 bidara. Diriwayatkan oleh al-Khamsah kecuali Ibnu Majah. Tirmidzi 
 (no. 605), Abu Dawud (no. 355), Nasa'i (no. 188), Ahmad (no. 20088).
 Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Tsumamah bin Utsal masuk 
Islam, 
 maka Nabi berkata, Bawalah dia ke tembok (tempat) Bani Fulan dan 
 suruh dia mandi. Ahmad (no. 7977).
 
 4. Keluarnya darah haidh dan nifas sebagaimana firman 
 Allah, Apabila mereka (istri-istri kalian) telah suci, maka 
 campurilah mereka. (Q.S. al-Baqarah:222)
 
 Juga berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh `Aisyah bahwa 
Fatimah 
 binti Hubaisy mengalami istihadhah, lalu bertanya kepada Nabi. 
 Beliau bersabda,
 Itu adalah urat (adzil yang pecah), bukan haidh. Jika datang 
 haidhmu, maka tinggalkan shalat, dan jika telah selesai, maka 
 mandilah dan shalatlah. Riwayat Bukhari. Bukhari (no. 314), Muslim 
 (no. 333), Tirmidzi (no. 125).
 
 Dan dari Ummu Salamah, dia berkata, Aku berkata kepada Nabi, 
`Wahai 
 Rasulullah, aku adalah wanita yang berambut lebat. Haruskah aku 
 menggerainya ketika mandi karena junub? -Dalam riwayat yang lain 
 ada tambahan: `dan karena haidh'-. Nabi bersabda, Tidak, cukup 
 bagimu menuangi kepalamu dengan air sebanyak tiga cidukan tangan. 
 Riwayat 

[keluarga-islam] Re: Makanan Bathin

2006-02-15 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Subhanalloh...
Wahhamdulillah...
Wala ilaha Illalloh...
Allohu Akbar...

Ingat kota demak, jadi ingat kampung halaman...
Masih banyak kitab-kitab peninggalan nenek moyang yang belum sempat 
diberesin...

Tapi... bukankah haul dan maulid itu bid'ah..??
Bid'ah itu sesat, sesat itu dineraka tempatnya... :))

Robbana hablana min azwazina wazurriyatina qurrota a'yun...
waj'alna lilmuttaqina imama...

wassalam



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Hidayat, Akhmad 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Wa'alaikum salam wr.wb.,
 
 
 
 Mas Yusa,
 
 Berbahagialah ...  berbahagialah senantiasa bagi orang-orang yang
 senantiasa bisa dekat dengan para kekasih Allah.  Semoga hati selalu
 memancarkan cahaya ...
 
 
 
 Saya ada maulidan dalam bentuk MP3 (terpecah beberapa file).  Kalau
 berminat, Insya Allah saya bisa kirimkan via email.
 
 Kapan ke Demak, kasih tahu saya, ya ...
 
 
 
 Salam sayang,
 
 Hidayat
 
 
 
 
 
 From: keluarga-islam@yahoogroups.com
 [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yusa
 Sent: Thursday, February 16, 2006 11:40 AM
 To: Zawiya; Sabili; PmB; MD; KI; Huttaqi; DM
 Subject: [keluarga-islam] Makanan Bathin
 
 
 
 Assalamu'alaikum wr wb
 
 
 
 Dari haul Syeikh Abubakar bin Salim kmrn dikasih kitab al-Qur'an, 
buku
 
 manaqib beliau dan kitab wirid, tiap tahun dikasih buku! kata 
temanku
 yg
 
 pulang dari menghadiri haul Syeikh Abubakar bin Salim di Jakarta.
 
 
 
 Wah, jd pengen...Dikasih berapa, mas? Kalau dua aku minta satu 
ya!?
 
 
 
 Ndak, cuman dikasih satu masing2 orang, ndak boleh sama yg ngasih,
 
 katanya hanya buat yg hadir haul aja.
 
 
 
 Yo wis, aku pinjam duluya mas, aku copy dulu, ntar aku balikin!
 
 
 
 Ya...ya...wis bawa aja! kata temanku sambil membiarkan buku 
manaqib
 
 dan wirid Syeikh Abubakar bin Salim itu kubawa dan kuberikan pd 
istriku
 
 biar dia bawa. Oleh istriku, buku2 itu disimpannya dlm tasnya.
 
 
 
 Aku jd ingat setahunan yg lalu, saat itu aku juga ndak bisa hadir 
haul
 ini,
 
 niatku dulu sih tahun depan insya Alloh tp tahun ini ternyata aku 
msh
 blm
 
 hadir juga. Tahun dpn lagi insya Alloh...
 
 
 
 Kalau ndak salah ingat, tahun lalu di haul yg sama dikasih buku 
manaqib
 
 Sayyidy al-Faqih al-Muqoddam Muhammad bin Ali Ba'alawi. Aku tahu
 
 dari Habib Hasan al-Jufri saat aku menunjukkan buku manaqib tsb yg 
aku
 
 dpt dari Habib Muhsin Idrus al-Hamid yg beliau kirim via pos. 
Sebenarnya
 
 temanku yg minta aku cariin buku manaqib tsb, tp alhamdulillah 
karena
 dia
 
 aku jd punya buku manaqib Sayyidy al-Faqih al-Muqoddam. Sampai skrg
 
 aku blm selesai baca, buku itu msh dipinjem temanku, tuker2an buku!
 
 
 
 Terima kasih ya mas, sdh direkamkan mauidhoh hasanah dari Habib 
Umar
 
 bin Hafidz...kaset2 ini habis semua tho, mas? kataku sambil 
merapikan
 
 gulungan kabel ear-phones saat menerima alat perekamku yg aku
 titipkannya
 
 untuk direkamkan rangkaian acara2 haul. Aku bawain 2 bh kaset, 
masing2
 
 sisi kaset bisa merekam sampai 1an jam, jd total 4an jam untuk 2 bh
 kaset.
 
 
 
 Kaset yg itu (sambil menunjuk kaset yg ada di luar perekam) 
rekaman di
 
 jalan Siaga, yg di dalam rekaman haul minggu.
 
 
 
 Ya mas, matur nuwun banget...
 
 
 
 Kamis malam aku sama Mahfud mau ke Solo naik motor boncengan, Habib
 
 Umar bin Hafidz dari UGM ada acara habis Maghrib di Solo, ikut ndak?
 
 Kalau ikut cari barengan...
 
 
 
 Di Solo ya? Pengen hadir sih tp aku msh bingung...
 
 
 
 Habis acara langsung pulang...! sambung temanku.
 
 
 
 Kami ngobrol sebentar, lalu aku pamit pulang sebab kulihat istriku 
yg
 baru
 
 saja aku jemput dari pulang kerja gelisah (mungkin capek plus lama
 nunggu
 
 temenku keluar saat aku ketok2 td) di atas motorku yg kuparkir di 
depan
 
 rumah temanku ini. Solo...Solo...aku msh pengen hadir tp sptnya aku 
ndak
 
 bisa hadir. Kalau ini ndak bisa ya insya Alloh msh ada beberapa hari
 lagi
 
 Habib Umar bin Hafidz ada acara di Pekalongan dgn Syeikh Asrori, 
haul
 
 Hubabah Khodijah, hari itu hari minggu jd aku ndak perlu ijin dari
 pabrik
 
 tempat kukerja. Kalau ndak khilaf, tahun lalu Habib Umar hadir di 
acara
 yg
 
 sama tp ndak di Pekalongan tp di Demak, juga dgn Syeikh Asrori.
 
 
 
 Sampai di rumah, aku tancapkan kabel penghubung dari speaker aktif 
ke
 
 alat perekamku, biar suaranya tambah keras, dan kubiarkan suara 
Habib
 
 Umar bin Hafidz menggema pelan di kamarku. Kudengarkan suara beliau
 
 yg memberikan maudhoh hasanah saat haul dgn tegas, dan serasa ndak 
ada
 
 titiknya, antar kalimat seakan sambung menyambung menjadi rangkaian 
yg
 
 indah dari Habib Umar. Aku kangen dgn suara itu, sdh setahunan aku 
ndak
 
 mendengarnya, terakhir saat di Demak. Meski ndak faham artinya tp 
aku
 
 senang mendengarkan nasehat2 beliau yg nanti bakal diterjemahkan dlm
 
 bahasa Indonesia.
 
 
 
 Kedua kaset itu blm kedengarkan semua, baru sepenggal sepenggal, aku
 
 msh menunggu waktu yg nyaman buat mendengarkan bersama istriku, dan
 
 anakku yg msh ada dlm kandungan istriku. Kata 

Balasan: Re: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ?

2006-02-15 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Saya jadi ingat berberapa minggu lalu seorang yang bernickname Ridwan 
pernah bilang : berbeda mutu pemahaman antara yang ngaji dari dasar2 
dipengajian tradisional dengan yang ngaji lewat internet/milist atau 
bacaan2 dari buku.

Tapi gpp Ridwan yang manapun ga jadi soal, itu nama yang sangat bagus 
walaupun copy paste dari nama pengurus syurganya Alloh swt.
Nama putra saya juga Muhammad Ridwan, tapi dipanggilnya Dika, karena 
nama lengkapnya Dr. Muhammad Ridwan Randika.

Oleh karena sebagai hamba Alloh kita harus mikir dulu mana-mana yang 
pantas dicopy dan mana-mana yang tidak.
supaya pemahamannya ga cuma pemahaman copy paste... he..he..he..

wassalam,



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 ya akhi, antum jangan terbawa perasaan bingung, begitulah dunia 
maya, ingat aja pesan sesungguhnya setiap amal bergantung dengan 
niatnya

   awalnya ana juga sempat bingung, namun ingat pesan guru tentang 
internet (dunia maya) maka ana jadi tenang kembali.

   wassalam
   iwan
 
 wandysulastra [EMAIL PROTECTED] menulis:
   Ane jadi tambah bingung lagi neh.. Sebenernye ente mau cari 
 kebenaran atas berita yang ente kirim (Tentang Kitab Ihya'), atau 
 ente mau cari dari mana selama ini ane dapet referensi buat bahan 
 postingan sih, hehehe... 
 
 Ane bukan pemikir, ane juga buka ulama, jadi apa yang ane kirim ke 
 milist ini adalah hanya sekedar menyampaikan dari apa yang ane 
 terima dan ane baca.
 
 Ngga usah binun-binun bang Iwan, kalo situs yang ente buka itu sama 
 dengan postingan yg ane kirim... Berarti Situs yg ane baca waktu 
itu 
 yang ngejiplak dari situs yg ente temuin, atau situs yang ente 
 temuin itu yang ngejiplak dari situs yg ane baca, bukan begitu...?
 
 Kok jadi yang kaya gini sih yang malah diributin... Binun ane ama 
 ente, hehehe...
 
 Salam Binun...
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan wrote:
 
  afwan deh, ane kebawa tulisan pak iwan (soalya ane juga pernah 
 dipanggil iwan saat kecil dulu), dan ane udah buka situs itu dan 
 ternyata emang benar ada kesamaan, bahkan titik komanya juga sama. 
 Namun ane punya keyakinan kalau referensi pak wandy bukan dari situ.
  
  he..he..he..jadi malu nih, nama sama dan nama panggilan juga 
sama, 
 gimana ya ngebayangin pas waktu antri panggilan, yang dipanggil pak 
 iwan yang datang pak ridwan, yang dipanggil pak ridwan yang datang 
 pak iwan.
  
  salam malu
  ridwan
  - Original Message - 
  From: Muhammad Ridhwan Iwan 
  To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, February 16, 2006 1:18 PM
  Subject: Balasan: Re: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ?
  
  
  ha..ha..ha..(sampai enek nih) yang mesti jawab itu saya kenapa 
 pak ridwan yang jawab ? ha..ha.. lagi, makanya namanya jangan sama, 
 bisa bingung kan...he.he..
  
  wassalam
  iwan
  
  Ridwan menulis:
  iya pak wandy, saya tidak su'udzon koq, cuma menemukan 
 beberapa kesamaan
  aja, saya salut sama pak wandy...he..he..he..
  
  wassalam
  iwan
  
  - Original Message -
  From: wandysulastra 
  To: 
  Sent: Thursday, February 16, 2006 11:29 AM
  Subject: Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ?
  
  
   Maaf, salah pak Iwan, hehehe...! Sumber saya bukan dari situ,
   disamping buku-buku yang saya punya, referensi yang saya 
 dapat itu
   lebih keras dan lebih ekstrim, oleh karenanya banyak yang t 
 idak saya
   cantumkan dalam postingan itu... Coba di cari lagi dengan 
 baik!
   Semoga anda beruntung dan Allah membukakan pintu hati 
 anda... :)
  
   Wassalam
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan
   wrote:
   
Dengan izin-NYA ana membuka situs al-islam dan menemukan
   beberapa kesamaan tulisan (yang diberi warna/tebal) dengan
   pendapat/komentar pak wandy.
   
wassalam
iwan
   
sumber : http://www.alislam.or.id/lanjut.php?id=9_0_9_0_M
   
   
   
MUKHTASHOR MINHAAJUL QAASIDIN(PENDAHULUAN)
Pengantar
   
Tulisan berikut adalah ceramah dari ustadz Farid
   Achmad Okbah, MA
pada kegiatan Iktikaf di Masjid Al-Islam, Bekasi
   pada bulan Ramadhan
1426 H. Ceramah tersebut kemudian disadur ke dalam
   ; bahasa tulisan
oleh redaksi.
   
Pendahuluan
   
Kitab Minhajul Qasidin merupakan kitab yang ditulis
   oleh Ibnul Jauzi
sebagai ringkasan dari kitab Ihya Ulumuddin yang
   ditulis oleh Imam
Ghazali. Imam Ghazali, setelah matang menjadi ahli
   filsafat, tapi
kemudian merasa gersang, melakukan pengembaraan
   selama 11 tahun
untuk mencari kematangan hatinya. Pengembaraannya
   menghantarkannya
masuk ke dalam wilayah tasawwuf. Beliau kemudian
   menulis kitab
dengan judul Ihyaa 'Uluumuddiin.
   
Buku Ihyaa 'Uluumuddiin adalah buku yang memiliki
   perhiasan dan
permata, tapi juga mengandung racun di dalamnya. Di
   samping itu,
buku ini juga memiliki keunikan dalam sistematika
   penulisannya yang
belum pernah dilakukan oleh para pendahulunya.
   
Imam Ghazali 

[keluarga-islam] Tanya Jawab : Jual Beli Kucing (bukan Dalam Karung)

2006-02-14 Terurut Topik arland_hmd098
Jual Beli Kucing 


Assalamualaikum wr wb 
Mohon penjelasan Bapak tentang hukumnya berternak kucing untuk 
diperjual belikan. Saya pernah mendengar, menjual kucing dan memakan 
hasilnya dilarang oleh sekalangan ulama jaman dulu. Terima kasih atas 
penjelasan Bapak. 

Wassalamualaikum,
Uci, Jakarta

Sdr Uci, 
Kucing ada dua macam. Ada yang liar dan ada juga yang jinak. Yang 
jinak banyak dipelihara orang. Bahkan salah seorang sahabat Nabi SAW, 
nama aslinya tidak jelas lagi (diperselisihkan) memelihara kucing. 
Abu Hurairah yang dijuluki sebagai si penyantun/pemilik kucing kecil 
justru lebih dikenal karena dia didapati Nabi menggendong seekor 
kucing. Memelihara kucing adalah salah satu amalan terpuji. Bahkan 
Nabi bersabda bawa ada seorang wanita yang masuk ke neraka karena 
mengurung kucing, tidak memberinya makan dan tidak pula melepaskannya 
untuk mencari sendiri makan. 

Di sisi lain, ulama berbeda pendapat tentang memakan daging kucing. 
Imam Malik berpendapat bahwa makruh memakan daging kucing baik yang 
liar maupun yang jinak. Sedang dalam pandangan mazhab Hanafi dan 
mayoritas ulama, haram memakannya baik yang jinak maupun yang liar. 
Hal ini didasarkan Hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan 
Ibnu Majah melalui sahabat Nabi Jabir bin Abdillah, bahwa Nabis SAW 
melarang umatnya memakan kucing dan memakan harganya, karena dia 
melawan dengan taringnya. Hadis ini dinilai lemah oleh sementara 
ulama. 

Ada ulama bermazhab Syafi'i yang menilai bahwa kucing liar boleh 
dimakan dan yang jinak tidak. Nah jika Anda menganut pendapat Imam 
Malik, maka boleh-boleh saja memperjual belikan kucing baik sebagai 
binatang peliharaan maupun untuk dimakan. Berbeda dengan pendapat 
lain yang melarang memakannya, bahkan menggunakan uang hasil 
penjualannya. Hemat penulis, tidak ada salahnya membudidayakan kucing 
dan memperjual belikannya sebagai binatang peliharaan, bukan untuk 
bahan makanan. Ini karena Hadis Nabi SAW yang melarang memakan 
bintang bertaring cukup kuat untuk dijadikan dalil melarang 
memakannnya. Sedangkan pemeliharaan kucing dan memberi kasih sayang 
kepada bintang, sangat dibenarkan oleh Islam, dan praktik sahabat Abu 
Hurairah cukup jelas menunjang hal tersebut. Demikian. Wa Allah A'lam.







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Mus'ab bin Umair : Syahid Mempertahankan Panji Islam

2006-02-14 Terurut Topik arland_hmd098
Mus'ab bin Umair 
Syahid Mempertahankan Panji Islam 


Mus'ab bin Umair lahir dan besar dalam keluarga kaya raya. Ia 
dimanjakan dengan kemewahan, kasih sayang dan perhatian dari kedua 
orangtuanya. Ia senantiasa menggunakan pakaian termahal dan sepatu 
paling modis yang hanya bisa dipenuhi oleh keluarga kaya dan paling 
berpengaruh.

Sebagai pemuda, ia sangat dibanggakan oleh bangsa Quraisy. Bukan 
hanya karena ketampanan dan gayanya, melainkan juga karena 
kecerdasannya. Meski masih remaja, ia telah mendapatkan keistimewaan 
sehingga bisa menghadiri pertemuan-pertemuan yang digelar bangsawan 
Quraisy. 

Di antara penduduk Mekkah saat itu, isu yang tengah berkembang adalah 
mengenai Muhammad, yang dikenal di kalangannya sebagai Al Amin (yang 
dapat dipercaya) -- Muhammad menyatakan diri bahwa Allah telah 
mengirimnya sebagai pengirim kabar baik dan pemberi peringatan. 

Mus'ab mendengar bahwa Muhammad dan mereka yang percaya terhadap 
ajarannya tengah berkumpul di rumah Arqam, di dekat bukit Safa. Untuk 
memuaskan keingintahuannya, Mus'ab memutuskan untuk mendatangi rumah 
tersebut dengan sikap bermusuhan. 

Ia menemukan Rasulullah tengah mengajarkan pengikutnya tentang ayat-
ayat Alquran dan mempraktikan sholat. Ia terpesona dengan apa yang ia 
lihat dan ia dengar. Kata-kata dalam Alquran telah memberikan kesan 
mendalam baginya.

Sejak pertemuan pertamanya dengan Rasulullah, Mus'ab muda kemudian 
memutuskan dirinya menjadi pengikut Muhammad. Ia menjadi seorang 
Muslim. Pikiran tajam, keteguhan hati, kebulatan tekad, kefasihan, 
dan karakternya yang menawan kini ia tujukan untuk melayani Islam.

Satu-satunya masalah Mus'ab ketika ia memutuskan masuk Islam adalah 
kesulitannya dalam menghadapi ibu tercintanya yang bernama Khunnas 
bin Malik. Sang ibu adalah wanita yang keras hati dan berkuasa. 

Ia menutupi kemuslimannya. Namun pada akhirnya, tabir pun tersingkap. 
Bangsa Quraiy geram mengetahui Mus'ab telah menjadi pengikut 
Muhammad. Mereka pun segera melaporkan hal ini kepada ibunda Mus'ab. 
Namun sebelum orang Quraisy tiba, Mus'ab memutuskan ia harus lebih 
dahulu menyampaikan kebenaran ini kepada sang ibu.

Mendengarkan penjelasan anaknya, sang ibu yang begitu memanjakan 
puteranya ini menjadi sangat marah. Ia menarik Mus'ab ke sebuah sudut 
rumah dan mengikatnya. Mus'ab menjadi tawanan di rumahnya sendiri.

Dengan menggunakan trik, Mus'ab akhirnya berhasil kabur dan bergabung 
bersama rombongan umat Muslim yang hendak pindah ke Abbyssinia dan 
menyeberangi Laut Merah menuju Afrika. Namun meski merasakan 
kedamaian dan keamanan di Negus, umat Muslim ingin kembali ke Mekkah 
dan bergabung bersama Rasulullah.

Karena kerinduannya, ia pun menemui sang ibu. Peristiwa ini sangat 
menyedihkan bagi keduanya. Namun karena masing-masing tetap bertahan 
pada keyakinannya, maka pertemuan ini tetap tidak mempersatukan 
keduanya. Sang ibu bahkan mengusir Mus'ab dan menganggapnya bukan 
anaknya lagi.

Mus'ab pun pergi dan meninggalkan segala kekayaan dan kemewahan yang 
selama ini ia nikmati. Ia menanggalkan segala kemewahan dan 
berpakaian layaknya orang biasa. Ia bertekad menggunakan segenap 
potensinya untuk mengembangkan ajaran Islam.

Sepuluh tahun berlalu sejak Rasulullah mengenalkan ajaran Islam untuk 
pertama kalinya, namun sikap orang Quraisy tetap sama. Mereka masih 
memusuhi Islam dan bersikap kasar terhadap para pengikutnya. Suatu 
hari Rasulullah meminta Mus'ab untuk pergi ke Yasrib untuk 
mengajarkan Islam kepada beberapa orang yang telah menganut Islam. Ia 
juga diminta mempersiapkan Madinah sebelum umat Islam berhijrah 
kesana.

Mus'ab dipilih Rasulullah untuk tugas ini dan ia terpilih dari sekian 
banyak sahabat yang jauh lebih tua darinya. Ia dipiliha karena ia 
memiliki wibawa lebih tinggi daripada sahabat yang lain. Selain itu, 
ia juga berasal dari kalangan bangsawan dengan perilakunya yang baik 
dan kecerdasannya. Pengetahuannya tentang ayat-ayat dalam Alquran dan 
kemampuannya untuk menyampaikannya dengan sangat indah telah menjadi 
salah satu alasan penunjukannya.

Mus'ab datang ke Madinah dan menjadi tamu dari Saad bin Ibnu Zurarah 
dari suku Khawarij. Bersama-sama, mereka mendatangi umat dan 
mengajarkan Islam serta ayat-ayat suci Alquran. Lewat tangannya, 
banyak penduduk Yasrib yang kemudian memeluk Islam. Bahkan, Usaid bin 
Khuydar, tokoh yang begitu membenci Islam, berhasil diyakinkannya dan 
menjadi Muslim. 

Bukan hanya Usaid, Mus'ab juga berhasil mengislamkan Saad bin Muaz 
dan Saad bin Ubadah yang merupakan petinggi Yasrib. Dengan masuk 
Islamnya ketiga orang tersebut, banyak penduduk Yasrib yang merupakan 
pengikut ketiga orang ini mengikuti jejak pimpinan mereka.

Kurang dari setahun sejak kedatangannya di Yasrib, Mus'ab kembali ke 
Mekkah bersama 75 Muslim lainnya. Ia kemudian terlibat dalam berbagai 
pertempuran, antara lain perang Badar. Dalam perang itu, ia bahkan 
berhadap-hadapan dengan saudaranya, Abu Aziz bin Umair.

Pada perang Uhud, Rasulullah memanggil Mus'ab bin 

[keluarga-islam] Re: Salafy ?

2006-02-13 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Bantahan sih belum ada., soalnya yang mau bantah kapasitas 
keilmuannya harus diatas Imam Ath-Thurtusi, atau paling tidak harus 
selevel dengan beliau Imam Ath-Thurtusi, (ini imam dari mana yak, kok 
saya baru dengar namanya?) 

Hanya satu yang saya ingin buktikan, apakah Imam Ath-Thurtusi ini 
tingkat keilmuannya setara atau diatas Imam Al-Ghozali???
Kalau Keilmuannya masih dibawah Al-Ghozali, bagaimana mungkin orang 
yang ilmunya lebih rendah dapat menilai orang yang ilmunya lebih 
tinggi???

Maaf sekedar illustrasi :
Orang gila di RS.Grogol saja, ada yang pandai menilai bahwa orang 
yang waras itu menurut penilaian orang gila itu sebetulnya dia itu 
gila, kata orang gila dirinyalah yang paling benar dalam kegilaannya.
Tapi, Bagi kita yang waras, apakah bisa menerima penilaian seorang 
yang sudah jelas kita ketahui bahwa orang tersebut gila???

Jadi sekali lagi ditegaskan, untuk menilai sesuatu itu harus 
diketahui dulu bagaimana kapasitas orang yang menilai itu,  minimal 
keilmuannya harus selevel dengan orang yang dinilainya. Kalau 
ternyata yang orang menilai itu ilmunya lebih rendah, bagaimana 
mungkin penilaiannya bisa menjadi benar dan objektif ???

Untuk menilai kapasitas ilmu dari seorang Imam, harus dibaca dulu 
berapa banyak beliau sudah mengarang kitab-kitab.
Imam Al-Ghozali sudah mengarang lebih dari 200 judul kitab.
Imam Ath-Thurtusi sudah mengarang berapa kitab?
Saya tak punya refensi tentang biografi beliau.
Mohon bagi yang sudah mengetahui supaya memberikan lampu neonnya.
Supaya kita sama-sama ga menjadi gila seperti orang2 gila di 
RSOG.Grogol.
he..he..he...


wassalam,




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ana copy paste dari http://salafy.or.id kemudian ana klik (link ke) 
Maktabah As Sunnah, yang ana lihat  alamat web site-nya 
http://www.geocities.com/dmgto/ 
 
 Terus terang ana ngeri membaca-nya, apalagi mempercayai-nya, namun 
tulisan ini telah terjadi bahkan sudah dibaca oleh banyak orang, 
adakah yang bisa memberi tanggapan/bantahan ?
 
 
 
 بسم الله الرحمن الرحيم
 
   Imam Ath Thurtusi
 
   Membongkar Kedustaan Kitab Ihya' Ulumuddin
 
   Abu Fairuz 
 
   [SALAFY 32/1420/1999/Ibrah]
  






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Tanya Dzikir,,

2006-02-13 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

MAs Budi,
Apakaha anda yakin bahwa sepanjang hidupnya selama 63 tahun 
Rosululloh SAW HANYA berzikir 100 ??

Rosululloh SAW itu kekasih Alloh SWT, Orang yang paling dekat dengan 
Pencipta Seluruh alam jagad raya ini.

Mohon pencerahannya,

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Budi Ari 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Karena Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam bersabda,

   Barangsiapa yang bertasbih/mensucikan Allah di belakang setiap 
shalat wajib 33 kali, dan bertahmid/memuji Allah 33 kali, dan 
bertakbir/membesarkan Allah 33 kali, maka jumlahnya menjadi 99 kali.  
Kemudian ia menyempurnakan menjadi seratus dengan mengucapkan :

   Laa ilaHa illallaHu  wahdaHu laa syariikalaHu laHul mulku wa 
laHul hamdu wa Huwa `alaa kulli syai-in qadiir

   Niscaya diampunkan kesalahan – kesalahannya meskipun seperti buih 
di lautan (HR. Muslim 2/98, Ahmad 2/371, Ibnu Khuzaimah no. 750 dan 
Baihaqi 2/187, dari Sahabat Abu Hurairah ra.)
   
 
 Ananto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 kenapa 33x?

   kenapa ga 35x?
   atau 16x?
   atau 15x?
 
  
   On 2/11/06, kang nceps [EMAIL PROTECTED] wrote:   Subhanalloh 33x ,
 Alhamdulillah 33x
 Allohu akbar 33x
 
 
 kenapa kita berdzikir subhanalloh ? bukankah Alloh sudah maha suci 
dan 
 tidak perlu lagi disucikan ?
 
 kita berdzikir Allohu akbar,dengan melihat keadaan alam dan
 kesempurnaan alam ,pertanda kebesaran kekuasaan dan kelimuan,dan
 kesempurnaan Gusti Alloh,sehingga terucap Alloh maha besar atas 
segalanya 
 
 kita berdzikir Alhamdulillah , menandakan rasa syukur yang tidak
 terkira atas semua nikmat yang tidak terkira selama ini yang sedang,
 telah dan akan kita rasakan,
 
 lalu mengapa subhanalloh ???
 
 silahkan disharing lampu neonnya rekan-rekan 
 
 wassalam
 knC..Alhamdulillah
 
 
 
 
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, 
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu 
kepada yang membutuhkan. 
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, 
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu 
kepada yang membutuhkan. 
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. 
 
 
 
 -
   YAHOO! GROUPS LINKS 
 
 
 Visit your group keluarga-islam on the web.
 
 To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of 
Service. 
 
 
 -
   
 
 
 
 
 MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH

   Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata 
kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam 
keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti 
dia masuk surga' (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab 
Shahih Bukhari]
 
 
 
 
 
   
 -
  Yahoo! Autos. Looking for a sweet ride? Get pricing, reviews,  
more on new and used cars.








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Balasan: [keluarga-islam] Re: Salafy ?

2006-02-13 Terurut Topik arland_hmd098
 Kitabullah.
  
  Jangan mudah termakan puji-pujian atau hina-hinaan manusia, nilai
  keselarasan dengan Kitabullah itu patokan kita.
  Jadi ajaran Imam Ath-Thurtusi dan Imam Ghazali pelajari baik-baik
  bandingkan dengan Kitabullah kalau benar ambil kalau salah 
 tinggalkan.
  
  Anggaplah benar Imam Ghazali Juru sesat
  Anggaplah benar Imam Thurtusi Juru Selamat
  Atau sebaliknya.
  Toh, dengan sumber (kitabullah dan sunnah) kita berpegang mana 
yang
  benar dan mana yang sesat.
  
  Semoga Allah mengampuni dosa-dosa mukminin sebelum kami.
  Semoga kita lebih adil memahami para tokoh sebagaimana mereka
  mempertahankan nilai-nilai Islam sebagaimana ZAMAN YANG MEREKA 
 HADAPI.
  
  Semoga kita lebih bijak dalam memahami nilai-nilai Islam sesuai 
 dengan
  ZAMAN YANG KITA HADAPI.
  
  Wassalam
  
  Anut
  
  
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098
  wrote:
  
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
   Bantahan sih belum ada., soalnya yang mau bantah kapasitas
   keilmuannya harus diatas Imam Ath-Thurtusi, atau paling tidak 
 harus
   selevel dengan beliau Imam Ath-Thurtusi, (ini imam dari mana 
 yak, kok
   saya baru dengar namanya?)
  
   Hanya satu yang saya ingin buktikan, apakah Imam Ath-Thurtusi 
ini
   tingkat keilmuannya setara atau diatas Imam Al-Ghozali???
   Kalau Keilmuannya masih dibawah Al-Ghozali, bagaimana mungkin 
 orang
   yang ilmunya lebih rendah dapat menilai orang yang ilmunya lebih
   tinggi???
  
   Maaf sekedar illustrasi :
   Orang gila di RS.Grogol saja, ada yang pandai menilai bahwa 
orang
   yang waras itu menurut penilaian orang gila itu sebetulnya dia 
 itu
   gila, kata orang gila dirinyalah yang paling benar dalam 
 kegilaannya.
   Tapi, Bagi kita yang waras, apakah bisa menerima penilaian 
 seorang
   yang sudah jelas kita ketahui bahwa orang tersebut gila???
  
   Jadi sekali lagi ditegaskan, untuk menilai sesuatu itu harus
   diketahui dulu bagaimana kapasitas orang yang menilai itu, 
 minimal
   keilmuannya harus selevel dengan orang yang dinilainya. Kalau
   ternyata yang orang menilai itu ilmunya lebih rendah, bagaimana
   mungkin penilaiannya bisa menjadi benar dan objektif ???
  
   Untuk menilai kapasitas ilmu dari seorang Imam, harus dibaca 
dulu
   berapa banyak beliau sudah mengarang kitab-kitab.
   Imam Al-Ghozali sudah mengarang lebih dari 200 judul kitab.
   Imam Ath-Thurtusi sudah mengarang berapa kitab?
   Saya tak punya refensi tentang biografi beliau.
   Mohon bagi yang sudah mengetahui supaya memberikan lampu 
neonnya.
   Supaya kita sama-sama ga menjadi gila seperti orang2 gila di
   RSOG.Grogol.
   he..he..he...
  
  
   wassalam,
  
  
  
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan ridwan@ wrote:
   
Ana copy paste dari http://salafy.or.id kemudian ana klik 
 (link ke)
   Maktabah As Sunnah, yang ana lihat alamat web site-nya
   http://www.geocities.com/dmgto/
   
Terus terang ana ngeri membaca-nya, apalagi mempercayai-nya, 
 namun
   tulisan ini telah terjadi bahkan sudah dibaca oleh banyak orang,
   adakah yang bisa memberi tanggapan/bantahan ?
   
   
   
بسم الله الرØshy;من 
الرØshy;يم
   
Imam Ath Thurtusi
   
Membongkar Kedustaan Kitab Ihya' Ulumuddin
   
Abu Fairuz
   
[SALAFY 32/1420/1999/Ibrah]
   
  
 
 
 
 
 
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, 
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu 
kepada yang membutuhkan. 
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. 
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 __
 Apakah Anda Yahoo!?
 Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam  
 http://id.mail.yahoo.com







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Kontroversi Karikatur Bermula dari Proyek Buku Anak

2006-02-13 Terurut Topik arland_hmd098
Kontroversi Karikatur 
Bermula dari Proyek Buku Anak 

Karikatur di Jylland Posten telah berubah dari sebuah lelucon menjadi 
sesuatu yang sungguh tak layak lagi untuk ditertawakan.

Pria yang menempatkan Denmark ke dalam krisis internasional itu 
tengah duduk di atas kursi nyamannya di ruangan dapur, ketika kru Del 
Spiegel Jerman menyambangi rumahnya. Ia duduk terdiam, seperti sedang 
berpikir atau malah bingung. Kare Bluitgen, lelaki itu, telah 
merampas kenyamanan tidur para duta besar termasuk kepala 
pemerintahan negerinya. 

Dalam sepekan terakhir, duta besar Arab Saudi ditarik pulang dari 
Kopenhagen. Sementara Senin lalu, koran Denmark yang menampilkan 
karikatur tersebut, Jyllands-Posten menerima ancaman bom. Di Gaza, 
tentara Palestina membuat keributan di depan kantor Uni Eropa. 
Bendera negerinya dibakar dimana-mana, di negara dari segenap penjuru 
mata angin. Ia dan negaranya tiba-tiba menjadi musuh utama umat Islam 
se-dunia. 

Semua bermula ketika Bluitgen ingin mengenalkan Islam kepada anak-
anak Denmark. Pria periang berusia pertengahan 40-an tahun ini, 
adalah salah satu pengarang tersukses Denmark yang banyak menelurkan 
buku-buku cerita anak. Ia pernah berkelana di sejumlah negara dunia 
ketiga, sebelum akhirnya memutuskan tinggal di distrik multietnis 
Norrebro di Copenhagen. 

Saat memulai penggarapan bukunya, ia mengalami kesulitan menemukan 
ilustrator untuk menggambar ilustrasi di bukunya. Islam melarang 
penggambaran sang Nabi, namun karena Denmark adalah negara sekular 
dan Bluitgen memiliki maksud baik, maka proyek itu diputuskannya 
untuk terus berjalan.

Langkahnya didukung Flemming Rose, editor budaya di koran terbesar di 
Denmark, Jyllands-Posten. Ia mengumumkan semacam sayembara karikatur 
tentang Nabi Muhammad SAW. Dia bilang, dia ingin melihat ''Seberapa 
dalam kepalsuan sensor diri publik Denmark.'' Sebanyak 40 karikaturis 
Denmark dihubungi, dan 12 di antaranya mengirimkan karyanya. Karya-
karya inilah yang kemudian dibeber di edisi akhir pekan koran itu di 
Bulan September 2005. 

Gambarnya beragam. Ada karikaturis yang tengah berusaha menggambar 
wajah nabi, ada gambar lelaki bertanduk setan, dan ..gambar pria 
bersorban menyerupai bom di kepalanya. Pekan pertama, aman-aman saja. 
Pekan berikutnya, gelombang demonstrasi terjadi di Denmark, setelah 
Imam Ahmed Abu Laban, tokoh Muslim di Copenhagen dan Aarhus 
diwawancarai wartawan dan menyatakan keberatannya. Ia juga 
melayangkan surat protes ke Perdana Menteri Denmark, Anders Fogh 
Rasmussen. Oktober 2005, 10 negara Islam melayangkan surat protes 
kepada pemerintah Denmark. 

Di dalam negeri Denmark, sutuasi sebetulnya sudah stabil, setelah 21 
duta besar dikumpulkan dan mengadakan pembicaraan dengan tokoh-tokoh 
Muslim setempat. Koran itu pun akhirnya meminta maaf pada Muslim 
Denmark. Ratusan kaum muda Denmark turut mendukung upaya ini, dengan 
membentang spandung bertuliskan SORRY di jalan-jalan utama 
Copenhagen. 

Namun dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 10 Januari, karikatur ini 
diterbitkan ulang di Norwegia. Dua puluh hari kemudian, 1 dan 2 
Februari, koran-koran di Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol secara 
serempak memuat karikatur yang sama. 

Kaum Muslim di se-antero dunia pun beraksi. Di Indonesia, ratusan 
massa mendatangi kantor duta besar Denmark dan kunsulatnya di Jakarta 
dan Surabaya. Beberapa negara di Timur Tengah memboikot produk-produk 
asal Jerman. Bahkan, demonstrasi di Afghanistan sampai memakan korban 
jiwa. 

Pada saat bendera Denmark dibakar dimana-mana empat bulan kemudian, 
buku dongeng anak-anak tentang Muhammad karya Kare Bluitgen 
diterbitkan. Namun, tak banyak yang antuasias pada buku tersebut. 
Perhatian dunia kadung tersedot pada karikatur yang 'keluar pakem' 
itu. 

Hukum Internasional: Saling Menghormati Agama

Krisis global -- demikian BBC Online menamai -- akibat pemuatan 
karikatur yang dianggap melecehkan nabi Muhammad SAW membuahkan 
hikmah lain. Para petinggi negara dan organisasi Muslim menyerukan 
pembuatan undang-undang internasional yang melarang publikasi yang 
bertujuan menghina nilai ataupun simbol keagamaan. 

''PBB harus meluluskan resolusi yang mewajibkan semua negara untuk 
saling menghormati agama dan semua simbol yang berkaitan dengan 
agama. Hampir sama dengan undang-undang anti Semit,''ujar Abdelaziz 
Belkhadem, menteri dalam negeri Aljazair yang kini menjadi personal 
representative Presiden AbdelAziz Bouteflika. 

Ia menuduh negara-negara Eropa telah menerapkan standar ganda dalam 
menghadapi masalah ini. ''Hukum Eropa telah melarang penghinaan 
terhadap menteri dan anggota pemerintahan namun mereka memperkenankan 
tindakan meleluconkan tokoh suci yang dihormati miliaran orang 
Islam,''ujar Belkhadem. 

Di Maroko, Saad Al-Din Al-Othmani, Sekjen Islamic-Leaning Justice and 
Development Party menyuarakan hal yang sama. Ia menyatakan pentingnya 
sebuah piagam internasional terkait dengan upaya saling menghargai 
agama dan pendirian seseorang. ''Kami, 

[keluarga-islam] Visualisasi Nabi Dilarang, Karena...

2006-02-13 Terurut Topik arland_hmd098
Visualisasi Nabi Dilarang, Karena... 


Visualisasi sosok Nabi Muhammad SAW dikhawatirkan akan menimbulkan 
kontraproduktif dengan apa yang diajarkannya, yaitu pengesaan Allah.

''Karena dia mempunyai kekhususan, kalau digambarkan, pasti tidak 
akan bisa menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Itu prinsip yang 
disepakati umat Islam di seluruh dunia,'' ujar KH Ma'ruf Amin, ketua 
Komisi Fatwa, Majelis Ulama Indonesia, kepada Republika, Selasa 
(7/2). Menurut Ma'ruf, memang Muhammad SAW adalah manusia, tapi bukan 
manusia biasa. Bila digambarkan, akan mengurangi keutuhan yang 
digambarkan dalam Islam. ''Ada sisi-sisi lain yang mungkin tidak bisa 
digambarkan,'' ujarnya. 

Ia juga melihat dari sisi akibat. Penggambaran sosok Nabi SAW bisa 
mengarah pada penghinaan atau bahkan pengkultusan yang berlebihan. 
Kemudian orang bisa menyembah gambar. ''Itu bagian yang juga menjadi 
hal yang tidak bisa seperti Nabi yang lain digambarkan atau dibuat 
patung,'' tambahnya. Selain tidak boleh digambarkan, katanya, juga 
tidak boleh ada pemujaan. Hanya Allah yang layak dituhankan, bukan 
penyampai wahyu-Nya.

Ia mengaku, secara nash memang tidak ada ayat Alquran yang secara 
spesifik mengatur hal ini. ''Tapi ada isyarat-isyarat yang mengarah 
kepada tidak boleh adanya visualisasi dan penggambaran,'' ujarnya. 
Misalnya, dalam surat Al Hujurat ayat 2 yang artinya, ''Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari 
suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras 
sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kemu terhadap sebahagian yang 
lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak 
menyadari.''

''Jelas sekali dalam ayat tersebut dilarang kita memanggil Nabi 
seperti kita memanggil teman yang lain, memperlakukan Nabi seperti 
kita memperlakukan teman yang lain, termasuk memvisualisasikan Nabi 
seperti manusia biasa. Itu yang saya maksud jangan menggambarkan nabi 
seperti kita.''

''Karena dikhawatirkan akan memunculkan pengultusan dan pemujaan 
terhadap Nabi Muhammad SAW. Selain itu, visualisasi figur Rasulullah 
SAW, dikhawatirkan tidak akan mempu menggambarkan pribadi dan figur 
Rasulullah SAW yang sesungguhnya,'' kata ahli tafsir Indonesia, Prof 
Dr HM Quraish Shihab. 

Menurut dia, visualisasi figur Rasulullah SAW tidak menutup 
kemungkinan adanya pelecehan. ''Itu dasarnya. Karena bayangkan kalau 
digambar bisa jadi gambarnya lantas tersebar, mudah diinjak-injak 
orang. Bisa jadi gambar itu tidak seuai benar dengan apa yang 
sebenarnya. Karena itu, bisa jadi kalau difilmkan orang yang 
memerankan figur Nabi dalam film kemudian melakukan hal-hal yang 
tidak sesuai perilaku Rasulullah SAW. Maka untuk menghindari itu 
semuanya, lantas dilarang gambar itu,'' tegasnya, Selasa (7/2).

Menurut Quraish, untuk memvisualisasikan gambar Nabi Muhammad SAW 
dalam kondisi yang baik saja dilarang, apalagi yang terjadi di media 
massa di Denmark dan sejumlah negara di Eropa itu justru untuk 
melecehkan Rasul. Ketika ditanya kenapa dalam agama Nasrani ada 
gambar Nabi Isa kenapa dalam Islam tidak boleh ada gambar Nabi 
Muhammad SAW, menurut Quraish sebenarnya dalam Islam gambar Nabi Isa 
pun dilarang. ''Karena kemungkinan unsur pelecehannya ada. Bukan 
hanya Nabi Isa tapi semua nabi-nabi tidak boleh digambar.''

Quraish menjelaskan, gambaran Rasulullah SAW sebetulnya ada dalam 
hadis. Dirawikan oleh banyak sahabatnya, antara lain wajahnya bulat, 
rambutnya hitam sampai diujung telinga, alisnya tebal, diantara 
alisnya ada urat yang nampak, kalau marah matanya bulat sangat hitam, 
hidungnya mancung, giginya rapih. Kendati begitu, visualisasi 
Muhammad SAW, sesuai ijtihad ulama, tetap dilarang. ''Dasar 
pelarangan itu adalah sadduzzaro'i, menutup kemungkinan lahirnya 
sesuatu yang buruk,'' tambahnya. 

Hal yang sama diamini ahli tafsir lain, Dr Suhairi Ilyas. Menurut 
Suhairi yang mendalami ilmu tafsir di Islamic University Madinah, 
Arab Saudi dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), para ulama 
sepakat mengatakan Nabi Muhammad SAW adalah orang yang agung dan 
sempurna. ''Karena tidak mungkin memberikan gambar yang sempurna 
terhadap orang yang agung dan sempurna seperti Rasulullah SAW. Jadi, 
pelarangan ini semata-mata supaya tidak ada pengultusan yang akan 
membawa kepada kemusyrikan.''

Pandangan senada dijelaskan Direktur Program Psca sarjana Universitas 
Ibnu Khaldun, Bogor, Dr KH Didin Hafidhuddin MSc. Ia 
menegaskan, ''Secara umum tidak boleh melakukan visualisasi untuk 
Nabi. Khawatir nanti disembah orang dan ini sangat membahayakan,'' 
jelasnya. Menurut dia, bukan tidak mungkin bila gambar Rasulullah SAW 
dimunculkan, nantinya akan terjadi pengultusan dan 
pemujaan. ''Artinya akan menjadi kontraproduktif dengan apa yang 
diajarkan Rasulullah SAW sendiri,'' jelasnya. 

Rasulullah SAW mengajarkan bahwa penyembahan itu adalah kepada Allah 
SWT, bukan kepada manusia. Bahkan Rasul pun menyatakan di dalam 
Alquran surat Al-Kahfi, Qul innama ana basyarummislukum yuuha 

[keluarga-islam] Yaman Tahan Tiga Wartawan karena Kartun yang Menghina Nabi

2006-02-12 Terurut Topik arland_hmd098
Senin, 13 Februari 2006  8:12:00
Yaman Tahan Tiga Wartawan karena Kartun yang Menghina Nabi


Sanaa-RoL-- Yaman menahan tiga wartawan dan memburu seorang lagi 
setelah menutup surat kabar mereka karena menerbitkan kartun-kartun 
yang menghina Nabi Muhammad, kata sejumlah pejabat, Ahad.

Negara Arab itu telah menutup tiga penerbitan yang menyiarkan kartun 
tersebut -- al-Hurriya, Yemen Observer dan al-Rai al-Aam -- dan 
mengajukan kasus mereka ke pengadilan.

Pejabat-pejabat itu mengatakan, mereka yang ditahan itu adalah 
Mohammad al-Asaadi, pemimpin redaksi surat kabar berbahasa Inggirs 
Yemen Observer, Akram Sabra, redaktur pelaksana mingguan al-Hurriya, 
dan Yehiya al-Abed, pewarta al-Hurriya.

Pengadilan juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi 
pemimpin redaksi al-Rai al-Aam, Kamal al-Aalafi. Perhimpunan wartawan 
Yaman mendesak pembebasan wartawan-wartawan itu dan pembatalan surat 
keputusan penutupan surat kabar mereka karena langkah-langkah ini 
tidak diperintahkan oleh pengadilan.

Penerbitan ulang gambar itu adalah dalam rangka menanggapi apa yang 
telah diterbitkan surat kabar Denmark dan memberi tahu publik 
mengenai penghinaan terhadap Nabi, kata perhimpunan itu dalam sebuah 
pernyataaan.

Gambar-kambar kontroversial itu, yang pertama kali muncul di sebuah 
surat kabar harian Denmark pada September, telah membuat marah 
masyarakat muslim di seluruh dunia.

Umat Islam menganggap gambar-gambar Nabi sebagai penghinaan. Kartun-
kartun itu, yang salah satunya menunjukkan Nabi Muhammad memakai 
sorban seperti bom, menyulut gelombang amarah yang ditandai dengan 
pembakaran kedutaan-kedutaan besar Denmark dan seruan kelompok garis 
keras agar prajurit Denmark di Irak diserang.

Jumat, perwakilan-perwakilan diplomatik Denmark dan Inggris di 
Teheran diserang batu dan bom bensin. Protes-protes keras di berbagai 
negara Islam atas kartun-kartun itu sejauh ini juga telah menewaskan 
belasan orang. reuters/ant/fif






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Karikatur Nabi Upaya Barat Mengembalikan Zaman Jahiliyah

2006-02-12 Terurut Topik arland_hmd098
Minggu, 12 Februari 2006  19:30:00
Karikatur Nabi Upaya Barat Mengembalikan Zaman Jahiliyah


Padang-RoL -- Ketua MPR-RI, H Hidayat Nurwahid menyatakan, pembuatan 
karikatur Nabi Muhammad SAW pada satu media massa di Denmark adalah 
satu bentuk upaya negara Barat mengembalikan zaman jahiliyah di dunia 
saat ini.  

Masalah ini bahkan mencuat saat ummat Islam dunia menyambut Tahun 
Baru Hijriah sebagai zaman yang beradab dan saling menghormati, namun 
justru dibalas pihak Barat dengan memunculkan kondisi jahiliyah, 
ujarnya dalam Tablik Akbar penutupan Muswil DPW PKS di Padang, 
Minggu. 

Ia menyatakan, karikatur itu sekaligus bukti diciderainya klaim Barat 
sebagai bangsa yang beradab, maju, menjunjung HAM dan menghargai 
fluralisme yang selama ini digembar-gemborkan barat. Kenyataan yang 
terjadi saat ini, tambahnya, Barat justru ingin mengembalikan zaman 
jahiliyah yang tidak menghormati HAM dan fluralisme kepercayaan umat 
beragama. 

Karena itu wajib dan pantas umat Muslim dunia melakukan gelombang 
protes besar-besaran terhadap pemuatan karikatur tersebut karena 
jelas-jelas bertentangan dengan fluralisme penghormatan kepercayaan 
beragama di dunia, tegasnya. Pemerintah Indonesia sendiri telah 
menyatakan protes keras atas karikatur ini dan menempatkan para 
pelaku pembuatan dan pemuatan karikatur itu sebagai tersangka yang 
harus diadili, tambahnya. 

Ditanya tentang telah ada permohonan maaf pemerintah Denmark, 
Nurwahid menyatakan, permohonan itu harus tulus dan dibarengi 
komitmen Barat untuk tidak mengulangi prilaku melanggar kebebasan 
pers, tidak melecehkan HAM dan agama orang lain serta berani memberi 
hukuman kepada orang yang membuat karikatur tersebut. 

Jika itu dilakukan Barat, saya kira cukup bagi umat muslim untuk 
menerimanya, ujarnya. Ia menambahkan, peristiwa ini juga harus 
menjadi pelajaran penting bagi dunia barat bahwa klaim nereka sebagai 
bangsa yang menghormati HAM dan keyakinan umat beragama telah mereka 
ciderai sendiri. antara/pur
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Permintaan Maaf Negara Barat Harus Dibarengi Komitmen tidak Mengulangi

2006-02-12 Terurut Topik arland_hmd098
Minggu, 12 Februari 2006  19:29:00
Permintaan Maaf Negara Barat Harus Dibarengi Komitmen tidak Mengulangi


Padang-RoL -- Ketua MPR Dr Hidayat Nurwahid, mengatakan permintaan 
maaf Negara Eropa atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW harus 
dilakukan dengan tulus, dan dibarengi dengan komitmen tidak akan 
mengulangi lagi. 

Jika itu dipenuhi semua baru cukup bagi umat Islam menerima 
permintaan maaf itu dengan tulus, kata Hidayat Nurwahid pada acara 
tablik akbar Hijrah dan Masa Depan penutupan Muswil PKS I di 
Padang, Minggu. Pernyataan itu disampaikannya terkait media Eropa 
ramai-ramai memuat kartun Nabi Muhammad SAW pada majalah dan koran 
mereka, suatu tindakan yang tidak diterima masyarakat Islam dunia. 

Bahkan pemuatan yang sama juga dilakukan oleh media di Negara Eropa 
seperti Perancis, Jerman, Italy, Belanda dan Spanyol, juga di Roma 
yang ikut-ikutan memuat kartun Nabi Muhammad SAW. Ia juga mengecam 
tindakan harian beraliran konservatif Die Wild di Berlin menampilkan 
kartun Nabi Muhammad SAW yang mengenakan surban berbentuk dinamit 
yang akan meledak justru dimuat di halaman depan. 

Mereka memuat karikatur itu dengan cara berlindung di balik 
kebebasan pers, namun justru mereka yang melanggar HAM, katanya. 
Lebih jauh dia mengatakan, selama ini Negara Eropa mengklaim bahwa 
mereka menghormati HAM, sangat toleran terhadap agama lain dan 
menghormati pluralisme tapi justru mereka malah menciderainya, 
terbukti atas penerbitan karikatur Nabi Muhammad itu. 

Negara Barat itu, kata dia, sudah saatnya mencontoh pers Indonesia 
yang mampu mengelola kebebasan pers dan tidak melanggar HAM atau 
menciderai keyakinan umat dan tokoh agama. Di Indonesia kebebasan 
pers bisa dilakukan dengan cara-cara terhomat dan bermartabat, 
katanya. 

Ia menambahkan, masalah pemuatan kartun Nabi Muhammad SAW itu, 
sebagai sarana untuk memperkokoh solidaritas umat, mampu menahan diri 
untuk tidak terjebak provokasi hingga bertindak anarkis. Apalagi 
mensweeping atau menculik bangsa asing, itu sangat tidak disetujui 
sebab Islam adalah agama mulia yang mengedepankan perdamaian, 
katanya. antara/pur







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: pertanyaan dari seorang yang bukan penganut agama tertentu.

2006-02-11 Terurut Topik arland_hmd098



Assalamu 'alaikum wr. wb.
Mas Raden,
Kalo' anda belum berani menjawab pertanyaan rekan sampeyan yang katanya atheis di milis sebelah, Insya Alloh saya mencoba menjawabnya.
Tolong anda forward jawaban saya kepada rekan sampeyan itu, jawaban saya yang berwarna biru di bawah ini.
Semoga bermanfaat.
wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Raden Fattah [EMAIL PROTECTED] wrote: mohon maaf jika sekali lagi saya memposting tulisan orang lain dari kampung milis sebelah. semoga bermanfaat untuk kita berintrospeksi diri.  wassalam fattah ;-)  Saudara Ferry dan Saudara Ngestoe Rahardjo yg saya hormati. Sebelumnya perkenalkan nama saya Budi Suparlan, saya ini bukan penganut agama tertentu, saya hanya berprinsip dalam hidup yang penting berbuat baik terhadap sesama manusia, dan tidak berbuat hal yang dapat menyakiti orang lain. saya percaya karma, saya jg percaya konsep Ketuhanan itu ada, walaupun tidak seperti Tuhan agama tertentu. Walaupun saya tidak beragama, tetapi saya senang mengamati hal2 yang berkaitan dengan pandangan orang2 tentang agama, baik yg pro maupun yg kontra.  Saya sangat senang dan tertarik membaca ulasan saudara sekalian tentang topik karikartur Nabi ini, ulasan saudara Ferry tentang pandangan umat Islam terhadap karikartur, dan pandangan saudara Ngestoe Rahardjo yg sangat mendalam mengenai masalah ini.  Benar seperti dikatakan saudara Ngestoe, bahwa sebaiknya semua pihak termasuk pihak umat Islam sendiri introspeksi diri mengenai hal ini, Saya jg bersimpati terhadap umat Islam seperti ajakan saudara ferry, namun hal itu sebatas jika umat Islam tidak bersikap anarkis.  Saudara Ferry, disini saya ingin menuliskan beberapa kejadian dan pertanyaan yang mungkin jg bisa digunakan sebagai bahan introspeksi jg, semoga berguna.  ~Dari semua agama yg saya tahu, kenapa sepertinya agama Islam seperti paling gampang melakukan kekerasan? ketika ada yg salah mengutip ajaran Islam, umat Islam dapat dengan mudah membakar rumahnya, memberikan fatwa mati, mengejar2 dll. Sedangkan jika saya lihat agama lain mungkin hampir tidak ada yg mengandalkan kekerasan, apalagi menghukum mati orang lain. Saya pernah melihat tayangan di TV tentang Aliran Eden, ketika beberapa petinggi agama yg agama ikut dicampur adukkan Eden diwawancarai, Petinggi Islam ( saya lupa namanya ) terlihat marah sekali bahkan seperti ingin mengutuk, petinggi Kriten dengan tenang hanya berkata, iya itu salah, tetapi Tuhan saja selalu memberi maaf, kenapa kita tidak? Petinggi agama lainnya juga kurang lebih sama seperti petinggi Kristen, knp bisa begitu?
Jawab :Siapa bilang Agama Islam paling gampang melakukan kekerasan?Anda jangan pukul rata antara Agama dengan PEMELUK Agama.Agama Islam tidak mengajarkan kekerasan, yang ada adalah OKNUM pemeluk Agama Islam Melakukan Kekerasan. Jadi sekali lagi jangan dipukul rata ya.Saya ambil contoh George Bush melakukan kekerasan di Irak dan sebagian besar belahan dunia ini, beliau beragama kristen, apakah itu berarti Agama Kristen melakukan dan mengajarkan kekerasan?
Petinggi Islam Marah ?? Marah itu tidak sama dengan melakukan kekerasan, wajar toh marah karena komunitas Eden mengaku pemeluk agama Islam bukan pemeluk agama lain, dan Petinggi Islam merasa Agamanya dilecehkan, siapapun pemeluk agama di dunia ini bilamana agama yang diyakininya dilecehkan, tentu akan marah, kecuali kambing... (he..he..he..) 
 ~Mengapa teroris yang jelas2 membunuh orang dan membuat orang tak berdosa menderita ( contoh bom di Bali, entah sudah berapa keluarga yg tidak ada hubungannya dengan perang menjadi kehilangan anggota keluarganya, entah berapa orang yg kehilangan pekerjaannya ) ketika dihukum atau mayatnya dikirim pulang, malah disambut seperti pahlawan? 
Jawab :Siapa yang menyambut seperti pahlawan? Keluarga Dr.Azhari di Malaysia?Ya wajar lah, mereka kan menyambut janazah kerabat dan saudaranya yang mati, tentu disambut oleh keluarganya yang lain yang masih hidup. Tapi secara nasional pemerintah Malaysia tidak menyambutnya toh? 

apakah tidak ada simpati kepada keluarga korban sama sekali? kehilangan anggota keluarga saja sudah sangat menyakitkan, apalagi jika pembunuhnya dianggap pahlawan, bagaimana rasanya? 
Jawab :Ada, buktinya pemerintah Indonesia mengobati korban2 sampai sembuh serta memberi santunan bagi yang meninggal maupun cacat hidup. Dan pemerintah dalam hal ini yang melakukannya adalah orang islam juga.Bagaimana rasanya? ya sakit hati dong ... kalau pembunuhnya dianggap sebagai pahlawan.Tapi ketahuilah tak ada yang menggap bahwa pembunuh dianggap pahlawan, itu pandangan subjektif anda saja tanpa didukung fakta.

Bahkan ada petinggi FPI yang menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri tetap masuk jannah. bagaimana jika yang menjadi korban umat Islam dan yg melakukan bom agama lain, apakah tidak merasa pedih atau sakit hati? atau jika merasa sakit hati, bisakah bersabar seperti orang Bali yg mayoritas Hindu? terus terang saya sangat simpati dan terharu sekaligus kagum dengan orang2 Bali yang tidak membalas 

[keluarga-islam] Re: Tanya : Urus Passport

2006-02-08 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Iya, aku lupa menginformasikan.
Bahwa Ijazah SD/SMP ini gunanya buat para Kakek2/Nenek2 yang jaman 
mereka lahir belum memiliki Akte Kelahiran atau surat kenal lahir.
Maka Ijasah ini dapat digunakan sebagai pengganti surat kenal lahir.
Bilamana Akte Lahir sudah ada maka Ijazah2 ini sudah tidak dibutuhkan 
lagi.

wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 bang sudah ada kasus belum jika tidak ada Ijasah SD/SMP..?
 apakah masih bisa mengurus passport?
 (syarat ini tidak ada ketika saya mengurus pembuatan passport di 
tahun 2002)
 
 salam
 :)
 
 - Original Message -
 From: arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED]
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, February 07, 2006 9:49 AM
 Subject: [keluarga-islam] Re: Tanya : Urus Passport
 
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
  Kalo gitu bikin pasposrt di Jakarta lebih murah dan lebih mudah 
bila
  dibandingkan dengan di daerah ya
  Pertengahan tahun lalu saya pernah bikin pasport, prosesnya 
mengurus
  sendiri tanpa calo, dan ternyata sangat mudah disamping kita
  mendapatkan ilmu bagaimana mengurus pasport sendiri.
 
  Waktu itu saya perpanjangan pasport sendiri, ditambah bikin 
pasport
  baru untuk istri, anak-anak dan kedua mertua, semuanya 6 orang.
  Total Biayanya untuk 6 buku pasport (termasuk bolak-balik ke 
kantor
  imigrasi, makan minum dsb) ga sampai 2 juta.
  Biaya perpanjangan dengan bikin baru sama saja, cuma dalam
  perpanjangan screening/wawancaranya ga berbelit-belit alias 
singkat.
 
  Rincian biayanya sbb:
  Beli Formulir 5 ribu, bayar administrasi pasport untuk 5 tahun 265
  ribu perorang/buku, tak ada biaya lain kecuali biaya fotocopy atau
  uang tip buat tukang foto dan tukang sidik jari.
 
  Persyaratannya :
  KTP, Kartu Keluarga, Akte Lahir (sekarang wajib), Ijasah SD/SMP,
  Surat Nikah dan Surat Sponsor dari Kantor/Perusahaan khusus bagi
  Pegawai Negeri atau Swasta. (bagi Wiraswasta Tidak wajib)
  Surat keterangan dari orangtua bagi anak yang di bawah umur.







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: AWAS,MEROKOK SEMBARANGAN DITANGKAP

2006-02-06 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Ini kan cuma akal-akalan pemda, karena sebentar lagi gubernurnya mau 
diganti, itung-itung lagi bikin sensasi.
Kalo niat mau membebaskan jakarta dari asap, mengapa ga diremajakan 
saja bajaj2 dan bis2-kota yang asapnya lebih kotor polusinya dari 
asap rokok.
Atau dengan cara menutup semua agen rokok di dki, di jatinegara saja 
agen rokok itu ada ratusan toko.
belum lagi penjual rokok ketengan di sektor kaki lima.

Kalau memeriksa dan mengawasi orang2 merokok,sampai membutuhkan 1000 
pengawas, berapa gaji pengawasnya ini sehari? apakah bisa menjamin ga 
ada kolusi? ini hanya lahan cari duit belaka.

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] wrote:

 jadi Mas Arland harus extra hati hati...
 biar gak setelah mengirim artikel ini ntar digelandang oleh polisi 
gara gara merokok di areal umum..he..he
 
 salam
 
   - Original Message - 
   From: Arland 
   To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga-
[EMAIL PROTECTED] 
   Sent: Monday, February 06, 2006 2:55 PM
   Subject: [keluarga-islam] AWAS,MEROKOK SEMBARANGAN DITANGKAP
 
 
 1.000 Petugas pekan depan mulai patroli |  
 AWAS,MEROKOK SEMBARANGAN DITANGKAP   
 Sabtu,2/4/2006 7:44:35 AM 
 - 
 GAMBIR - Sekitar 1.000 petugas gabungan terdiri atas 
pegawai Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) dan Dinas 
Tramtib DKI itu mulai pekan depan akan berpatroli ke kawasan larangan 
merokok. Tahap pertama dipatok 
 tiga kawasan antara lain Jalan Sudirman, MH Thamrin dan 
Monumen Nasional (Monas). 
 Bagi perokok yang melanggar segera diangkut dan disidang. 
Mereka akan dikenakan sanksi minimal 6bulan kurungan atau denda 
Rp.50juta. Jika ditemukan ada yang melanggar, petugas langsung 
menindak tegas dan kasusnya langsung dilimpahkan ke Kejaksaan. Dan 
tentunya penindakan ini tetap berkoordinasi dengan aparat kepolisian, 
tegas Kepala Dinas Tramtib dan Linmas DKI Harianto Bajoeri kepada 
wartawan, di Balai Kota, Jumat (3/2). 
 Kita sudah instruksikan petugas itu untuk mengambil 
tindakan tegas jika ada yang melanggar. Jika ditemukan ada petugas 
yang mencoba berkolusi akan kita tindak tegas, lanjutnya. 
 Ketika ditanya tentang pengawasan di gedung-gedung 
pemerintah seperti DPR dan Istana Negara, mantan kepala Dinas 
Pariwisata ini menegaskan pihaknya telah mengimbau agar pengelola 
gedung agar menyediakan ruangan khusus merokok. 
 Kita akan tegur jika pengelola gedung belum menyediakan 
ruang rokok bagi pegawainya, ungkap Harianto.  
 
   __
   Apakah Anda Yahoo!?
   Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam 
   http://id.mail.yahoo.com 
 
   Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, 
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu 
kepada yang membutuhkan. 
   Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. 
 
 
 
 
 
 
--
   YAHOO! GROUPS LINKS 
 
 a..  Visit your group keluarga-islam on the web.
   
 b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
   
 c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms 
of Service. 
 
 
 
--








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark

2006-02-06 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Kita kan juga tahu, sejak dulu kita meyakini bahwa gambar Rosululloh 
SAW belum pernah ada yang melukiskannya dalam bentuk gambar, kecuali 
hanya lafaz atau tulisan Muhammad dalam huruf arab.
Malahan dihukumkan haram melukiskannya dalam bentuk gambar.

Kalau memang dibuat gambar lalu dituliskan kata Muhammed, anggap saja 
dia lagi mengejek orang-orang arab yang suka gemar main perempuan 
atau juga yang gemar main bom, seperti muhammed osama bin laden, 
mengapa harus beramai-ramai protes.
Justru kalau kita berasumsi bahwa itu gambar Nabi Muhammad Rosululloh 
SAW, kita juga jadi ikut-ikutan mendukung pekerjaan haram itu.

Kecuali kalo disana dituliskan kata NABI atau ROSULULLOH, baru itu 
merupakan penghinaan yang nyata.
Kalo ngga ya biarin aja... :)
Justru kelakuan mereka memang sengaja untuk memancing sikap kita kok.

meminjam istilah kata kang ncep : biarkan anjing menggonggong kafilah 
tetap berlalu menegakkan syiar Alloh

Wassalam,



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 wa'aikum salam...
 
 comment saya, saya sependapat dengan bang Arland.
 tetapi kenapa alasan ini tidak dikemukakan oleh yang membuat 
karikatur ketika ada protes keras dari kaum muslim di sana?
 
 terlepas dari ada atau tidaknya tulisan NABI, kemungkinan besar 
niat mereka memang ingin mengejek nabi Muhammad, sholullohu alaihi 
wasallama, dengan berlindung kepada 'kebebasan berpendapat'.
 
 dan yang saya tahu, karikatur atau gambar (yang mereka maksudkan) 
nabi Muhammad, memang sudah dari dulu sering dilakukan. tetapi yang 
bernada ejekan baru kali ini tersebar luas.
 
 
 salam
 :)
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Arland 
   To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga-
[EMAIL PROTECTED] 
   Sent: Monday, February 06, 2006 1:52 PM
   Subject: [keluarga-islam] Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark
 
 
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
   Kalau saya amati karikatur yang dibuat, disana hanya tertulis 
MUHAMMED, tidak ada tulisan NABI pada awal kata atau ROSULULLOH pada 
ahkir kata tsb.
 
   Panggilan MUHAMMED barangkali sebagai penyebutan Laki-laki muslim 
di Denmark atau daratan eropah, seperti juga di Arab Saudi bilamana 
seseorang memanggil nama orang lain yang belum diketahui namanya, 
biasanya orang-orang arab itu memanggilnya dengan sebutan YA MUHAMMAD 
atau YA ABDURRAHMAN, sedangkan untuk wanita biasanya dipanggil dengan 
YA SITI RAHMAH.
   Seperti juga di indonesia misalnya Hai Mas/ Hai Mba dsb. dsb.
 
   Any comment...?
 
   wassalam,
 
 
   Senin, 06 Februari 2006  8:41:00
   Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark
 
 
   New York-RoL-- Ratusan kaum Muslim New York Ahad siang melakukan 
unjuk rasa di depan Gedung Perserikatan Bangsa Bangsa, berkaitan 
dengan pemuatan karitkatur yang menghina Nabi Muhammad oleh koran 
Denmark dan media-media massa di Eropa.
   Unjuk rasa yang dikoordinir oleh Islamic Circle of North America 
tersebut diisi dengan orasi, pembentangan spanduk dan pembagian buku-
buku.
   Mereka juga melakukan sholat dzuhur berjamaah di areal terbuka di 
seberang gedung PBB tersebut. Kita tidak perlu melakukan aksi  
menakut-nakuti mereka yang telah melakukan penghinaan, tapi  kita 
perlu memberi pemahaman kepada mereka, kata Ghazi Hankhan, salah 
satu tokoh Muslim dari Council of American Islamic Relationship 
(CAIR) dalam orasinya pada unjuk rasa tersebut.
   Ia mendesak surat kabar Denmark Jyllands-Posten dan media lainnya 
di Eropa yang mencetak ulang karikatur tersebut untuk meminta maaf 
kepada umat Islam.
   Sementara itu Syamsi Ali dari Islamic Center of New York yang 
menjadi pembicara utama dalam unjuk rasa tersebut mengingatkan bahwa 
Nabi Muhammad SAW  bagi umat Islam adalah sosok yang lebih dihormati 
dan dicintai bahkan dibandingkan dengan diri mereka sendiri.
   Oleh sebab itu penghinaan tehadap Nabi Muhammad lebih 
menyakitkan dibanding umat islam itu sendiri yang terhina, kata 
Syamsi.
   Meskipun demikian, kata Syamsi, dalam melakukan reaksi atas 
penghinaan tersebut umat Islam harus tetap memakai cara-cara yang 
mulia. 
   Ia tidak setuju dengan unjuk rasa yang disertai kekerasan atau 
pembakaran. Mengenai tuntutan permintaan maaf dari koran Denmark, 
tambahnya, harus disertai jaminan bahwa untuk selanjutnya mereka 
tidak akan mengulangi penghinaan itu lagi.
   Unjuk rasa yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut berlangsung 
damai dan tertib, sementara kepolisian New York (NYPD) hanya 
mengerahkan belasan anggotanya untuk berjaga-jaga.
   Di antara pengunjuk rasa tersebut banyak juga kalangan ibu-ibu 
dan anak-anak. Selain spanduk-spanduk, mereka juga membagikan buku-
buku kepada orang yang lewat mengenai Islam dan figur Nabi Muhammad. 
ant/fif








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, 

[keluarga-islam] Re: Muslim New York Unjuk Rasa Anti Denmark

2006-02-06 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mas Ridwan,
Mereka melakukan itu semua memang sasarannya sengaja untuk membuat 
marah muslim dunia, supaya melakukan aksi yang melebihi dari apa yang 
mereka perbuat. Mereka mengharapkan semua muslim jadi emosi dan 
akhirnya marah kemudian sasaran kemarahannya bisa merusak kepada 
siapa saja kalangan pemeluk agama lain yang dianggap ikut berkomplot, 
entah itu kristen, hindu, budha dsb. dsb.

Karena itu kita harus berhati-hati terhadap fenomena pancingannya ini.
Yah wajar saja, Itu semua mereka lakukan karena mereka belum tahu 
bagaimana sosok diri Rosululloh SAW yang sesungguhnya, kalau saja 
mereka tahu bagaimana riwayat/sirrah Nabawiyyah, meraka tak akan 
melakukan itu kecuali terkagum-kagum dengan sosok dan kepribadian 
Rosululloh SAW yang belum pernah ada tandingannya pada diri manusia 
manapun di dunia ini.
Oleh karena itu, upaya minimal yang bisa kita lakukan adalah 
mendo'akan mereka yang berniat menghina semoga segera mendapatkan 
hidayah untuk lebih mengenal lagi siapa sesungguhnya kepribadian 
Rosululloh SAW yang selama ini mereka hina.

Secara pribadi, saya malah lebih miris melihat sesama muslim (yang 
nota bene sudah tahu bagaimana sirrah nabawiyah) tapi dengan begitu 
mudahnya mengatakan SESAT terhadap muslim lain yang melakukan 
maulidurrasul, padahal Maulid Nabi salah satu niatannya adalah 
sebagai bentuk ungkapan kecintaannya kepada Baginda Rosululloh SAW. 
Dari sisi hikmah, maulidurrasul sebagai upaya mengenang kembali serta 
mengenal lebih dekat lagi bagaimana ahlak-ahlak Rosululloh SAW 
sehingga menjadi orang besar hingga sekarang.
Tapi disatu sisi muslim lain tersebut mengatakan itu SESAT hanya 
karena tak pernah ada contohnya dari Rosululloh SAW.

Ini menurut saya suatu hal yang terbolak-balik.
Karikatur Denmark dibuat karena sipembuat karikatur memang belum 
mengenal siapa sosok diri Rosululloh SAW, wajar saja mereka 
menghinanya. Tak kenal maka tak sayang
Kalau saja mereka sudah mengenal sejarah/sirrahnya, mereka tak akan 
mungkin mau menghina, karena memang tak ada alasan apapun untuk 
menghina Nabi SAW.
Karena itu sasaran dakwahnya adalah memperkenalkan ahlak-ahlak yang 
dibawa Rosululloh SAW, salah satu medianya adalah ketika momen 
diadakannya perayaan Maulid Nabi SAW.
Tapi ada segolongan muslim yang jelas-jelas sudah tahu sirrah 
nabawiyah, ketika ada muslim lain yang berupaya 
mengenang,memperkenalkan dan melestarikah akhlak-akhlak yang dibawa 
Rosululloh SAW, mereka menentang dan mengharamkannya habis-
habisan.

Apa ini bukan fenomena yang terbolak-balik?

wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ridwan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sejalan dengan pendapat bang arland, kemarin saya mendapat nasehat 
dari
 Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf (saat ta'lim sabtu sore) bahwa 
kita jangan
 terpancing dengan provokasi tsb, apalagi sampai berbuat anarkis.
 
 salam
 ridwan
 
 - Original Message -
 From: arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED]
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com
 Sent: Monday, February 06, 2006 4:02 PM
 Subject: [keluarga-islam] Re: Muslim New York Unjuk Rasa Anti 
Denmark
 
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
  Kita kan juga tahu, sejak dulu kita meyakini bahwa gambar 
Rosululloh
  SAW belum pernah ada yang melukiskannya dalam bentuk gambar, 
kecuali
  hanya lafaz atau tulisan Muhammad dalam huruf arab.
  Malahan dihukumkan haram melukiskannya dalam bentuk gambar.
 
  Kalau memang dibuat gambar lalu dituliskan kata Muhammed, anggap 
saja
  dia lagi mengejek orang-orang arab yang suka gemar main perempuan
  atau juga yang gemar main bom, seperti muhammed osama bin laden,
  mengapa harus beramai-ramai protes.
  Justru kalau kita berasumsi bahwa itu gambar Nabi Muhammad 
Rosululloh
  SAW, kita juga jadi ikut-ikutan mendukung pekerjaan haram itu.
 
  Kecuali kalo disana dituliskan kata NABI atau ROSULULLOH, baru itu
  merupakan penghinaan yang nyata.
  Kalo ngga ya biarin aja... :)
  Justru kelakuan mereka memang sengaja untuk memancing sikap kita 
kok.
 
  meminjam istilah kata kang ncep : biarkan anjing menggonggong 
kafilah
  tetap berlalu menegakkan syiar Alloh
 
  Wassalam,
 
 
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ramdan r120x5@ wrote:
  
   wa'aikum salam...
  
   comment saya, saya sependapat dengan bang Arland.
   tetapi kenapa alasan ini tidak dikemukakan oleh yang membuat
  karikatur ketika ada protes keras dari kaum muslim di sana?
  
   terlepas dari ada atau tidaknya tulisan NABI, kemungkinan besar
  niat mereka memang ingin mengejek nabi Muhammad, sholullohu alaihi
  wasallama, dengan berlindung kepada 'kebebasan berpendapat'.
  
   dan yang saya tahu, karikatur atau gambar (yang mereka 
maksudkan)
  nabi Muhammad, memang sudah dari dulu sering dilakukan. tetapi 
yang
  bernada ejekan baru kali ini tersebar luas.
  
  
   salam
   :)
  
  
  
 - Original Message -
 From: Arland
 To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga-
  [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, February 06, 2006 1:52 PM

[keluarga-islam] Re: Tanya : Urus Passport

2006-02-06 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Kalo gitu bikin pasposrt di Jakarta lebih murah dan lebih mudah bila 
dibandingkan dengan di daerah ya
Pertengahan tahun lalu saya pernah bikin pasport, prosesnya mengurus 
sendiri tanpa calo, dan ternyata sangat mudah disamping kita 
mendapatkan ilmu bagaimana mengurus pasport sendiri.

Waktu itu saya perpanjangan pasport sendiri, ditambah bikin pasport 
baru untuk istri, anak-anak dan kedua mertua, semuanya 6 orang.
Total Biayanya untuk 6 buku pasport (termasuk bolak-balik ke kantor 
imigrasi, makan minum dsb) ga sampai 2 juta.
Biaya perpanjangan dengan bikin baru sama saja, cuma dalam 
perpanjangan screening/wawancaranya ga berbelit-belit alias singkat.

Rincian biayanya sbb:
Beli Formulir 5 ribu, bayar administrasi pasport untuk 5 tahun 265 
ribu perorang/buku, tak ada biaya lain kecuali biaya fotocopy atau 
uang tip buat tukang foto dan tukang sidik jari.

Persyaratannya :
KTP, Kartu Keluarga, Akte Lahir (sekarang wajib), Ijasah SD/SMP, 
Surat Nikah dan Surat Sponsor dari Kantor/Perusahaan khusus bagi 
Pegawai Negeri atau Swasta. (bagi Wiraswasta Tidak wajib)
Surat keterangan dari orangtua bagi anak yang di bawah umur.

Prosesnya :
Prosesnya semenjak isi formulir sampai foto itu 3 hari kerja, 
sedangkan sampai penyelesaian buku pasport itu 5 hari kerja.

Biaya fiskal ke LN dari Bandara Sukarno hatta 1 juta, biaya peron 100 
ribu.

TIP dari saya :
1. Kalo mengurus passport sendiri, pilihlah loket yang nomor 1 atau 
2, jangan pilih loket yang lebih dari no. 2.
Sebab biasanya loket yang lebih dari loket 2, biasanya itu loket 
untuk para calo-is, petugasnya juga mata duitan... he..he..he...
2. Usahakan urus sendiri agar pengalaman dan ilmu kita bertambah.
3. Syarat-syarat sudah dipenuhi dan dipersiapkan sebelumnya supaya 
tidak bolak-balik.

Demikian hasil pengalaman pribadi semoga bermanfaat sebagai tambahan 
masukan.

Wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Tarararengkyu Infonya kang ncep,
 
 Prosesnya ngga langsung jadi satu hari?, sampe 1,5 bulan?. Wah 
mesti 
 buru buru dong...
 
 Thanks again,
 Ari
 
 At 08:27 AM 2/7/2006, you wrote:
 sorry ada yang kelupaan,,,
 - surat kenal lahir asli
 - KTP asli
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps kangncep@ 
wrote:
  
   Kang ari, yang akan jalan-jalan ke luar negri,,:)
  
   ngurus pasport itu yang ditanyain apanya ?
  
   syaratnya :
   KTP,
   Keterangan kerja,
   surat Pengantar dari perusahaan,
   Foto
   Sama Duit(variasi)
  
   Prosesnya:
   ke tempat bikin passport,
   ngambil formulir pendaftaran [bayar]
   ngisi dengan biodata terus masukin ke loket selanjutnya [nunggu]
   ngambil bukti pembayaran, [nunggu]
   difoto [bayar] [nunggu]
   diwawancara [bayar][nunggu]
   ngambil passport asli [nunggu]
  
   kalo proses instant pake calo :
  
   Dateng,
   ngisi formulir,
   bayar ke calo,
   difoto,
   wawancara, [nunggu]
   dateng lagi[selesai]
  
   ongkos bervariasi kalo di batam ada yang sampe 600 rebu atau 
900 rebu,
  
   cuma kalo kang ari bikin di pulau jawa maka ketika berangkat ke 
luar
   negeri daerah asia bakal kena fiskal [500 rebu / 
keberangkatan], tapi
   kalo bikin di kepulauan riau / Batam, tidak kena fiskal [gratis]
khusus
untuk daerah asia, syaratnya KTP harus batam /riau
  
   segitu mungkin yang bisa di share, jadi kalo mau pake jasa calo
   sebetulnya kita menghemat waktu dan membantu kaum dhuafa 
he,,he,,he
   sebab saya pernah melakoni kedua jalur tersebut, yang satu 
selesai
   dalam waktu seminggu , yang satunya lagi selesai dalam waktu 
1,5 bulan
   dan terus terang saja  system pelayanan masyarakat kita benar-
benar
   amburadul
  
  
   wassalam
   KnCwith love from batam
  
  
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino ari90210@ 
wrote:
   
Dear ahlul KI,
   
Mau tanya...
Ada yang pernah urus passport, khususon di Bandung, biayanya 
brp
yaa?, berapa lama?, thanks atas infornya.
   
Salam
Ari
   
  
 
 
 
 
 
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada 
 seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah 
satu 
 pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang 
membutuhkan.
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
 Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
 beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
 petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! 

[keluarga-islam] Re: Pengajian : Mengikuti Sunnah Nabi -- Etika Tidur dan Bangun

2006-01-27 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Maw Wandy,
Saya minta pemahaman anda pribadi, sehubungan dengan hadits yang anda 
kutip sbb :
=
Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah 
kanan. Al-Bara' bin `Azib ra menuturkan : Rasulullah SAW
bersabda: Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu'lah sebagaimana 
wudlu' untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah 
kanan... Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya.

Disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring,
berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah ra
bersabda: Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat
tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu 
terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di
atasnya... Di dalam satu riwayat dikatakan: tiga kali. (Muttafaq
`alaih).
==

Dijaman sekarang ini kebanyak didekat tempat tidur itu ada sapu lidi 
sebagai alat untuk menyapu tempat tidur.
Pertanyaan saya : apakah membersihkan tempat tidur dengan menggunakan 
sapu lidi sama dengan mengibaskan sperei sepertimana disebutkan dalam 
tektual hadits??

Pertanyaan ke dua:
Didalam hadits dicontohkan tidurnya Rosululloh SAW berbaring miring 
kesebelah kanan. 
Dijaman sekarang umumnya suami-istri itu tidur satu ranjang, maka 
kalo kedua-duanya menjalankan sunnah dengan tidur miring ke sebelah 
kanan, maka suami-istri ini pasti salah satunya membelakangi suami 
atau istri.
Ada sebagian orang yang tidak begitu suka dibelakangi, biasanya kalau 
posisi tidur membelakangi, ada kemungkinan salah satunya lagi ngambek.

Jadi bagaimana menurut anda sebaiknya, apakah menjalankan sunnah tok 
(kedua-duanya miring kesebelah kanan), apa berbaring berhadap-
hadapan, misalnya suami miringnya ke kiri, istri miring ke kanan, 
sehingga tidak ada saling membelakangi.
Apakah tidur semacam ini melawan sunnah nabi, sementara ciri-ciri 
hubungan suami-istri yang sakinah wamaddah warrohmah seperti yang 
diajarkan Rosululloh SAW adalah hubungan yang mesra.

Mohon tanggapannya.

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dalam rangka mengikuti sunnah Nabi, mari kita mulai menyelaraskan 
 kehidupan kita sehari-hari dengan sunnah Nabi saw...
 
 Etika Tidur dan Bangun
 --
 
 Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat 
 dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah (berintrospeksi 
 diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang 
telah 
 ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik 
 maka hendaknya memuji kepada Allah SWT dan jika sebaliknya maka 
 hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada-
 Nya. 
 
 Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah 
 ra Bahwasanya Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada 
 pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat.(Muttafaq `alaih) 
 
 Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah 
 kanan. Al-Bara' bin `Azib ra menuturkan : Rasulullah SAW 
 bersabda: Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu'lah sebagaimana 
 wudlu' untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah 
 kanan... Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya. 
 
 Disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, 
 berdasarkan hadits Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah ra 
 bersabda: Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat 
 tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya 
 itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di 
 atasnya... Di dalam satu riwayat dikatakan: tiga kali. (Muttafaq 
 `alaih). 
 






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Pengajian : Selamat Datang Tahun Baru 1427 Hijriyah

2006-01-26 Terurut Topik arland_hmd098
Pengajian : Selamat Datang Tahun Baru 1427 Hijriyah
 
Sebentar lagi kita memasuki bulan Muharram, bulan yang mengawali 
tahun baru hijriyah kita untuk tahun 1427 H. yang jatuh bertepatan 
tanggal 31 Januari 2006. Bulan yang tiba-tiba menghentak batin kita 
untuk segera mengenang peristiwa besar dalam sejarah, yaitu peristiwa 
hijrahnya Rasulullah SAW. dari kota Makkah menuju kota Madinah. 

Setiap awal tahun hijriyah seperti ini kita seharusnya sebagai umat 
Islam segera membangun semangat baru untuk meningkatkan ketakwaan 
dalam diri kita. Meningkatkan ketaatan kepada Allah. Dan kita segera 
mengucapkan pada hari-hari yang telah lewat dari tahun 1425 H. :  
selamat jalan, selamat menjadi teguran sejarah atas segala kekurangan 
dan kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah 
menyebabkan malapetaka dan kesengsaraan terhadap hidup kami di dunia 
maupun di akhirat . 

Apa yang menarik dari setiap kita memasuki tahun baru adalah 
munculnya kesadaran baru dalam diri kita. Kesadaran akan beberapa 
hal : Pertama, kesadaran bahwa diakui atau tidak usia kita telah 
berkurang. Sementara investasi pahala untuk simpanan di akhirat masih 
sangat tipis, dibanding nikmat-nikmat Allah yang setiap detik selalu 
mengalir. Tiada putus-putusnya. Dari segi ini saja kita seharusnya 
merasa malu, di mana kita yang mengaku sebagai hamba Allah tetapi 
dalam banyak hal orientasi kita menkonsumsi nikmat-nikmat Allah dan 
lupa bersyukur kepadaNya, bahkan kita sering mengaktualisasaikan diri 
kita sebagai hamba dunia. Kita masih saja lebih banyak sibuk 
menginvestasi kepentingan dunia dari pada investasi untuk akhirat. 
Dengan datangnya tahun baru ini, semoga semangat untuk membangun 
kemegahan akhirat lebih kuat dari semangat untuk membangun kemegahan 
dunia. 

Kedua, pada tanggal 1 Muharram kita menyaksikan suatu perubahan waktu 
yang ditandai oleh pergeseran alam, yaitu munculnya bulan sabit tahun 
baru di ufuk barat. Dari sini kita menyaksikan diri kita berjalan 
seirama dengan perjalanan segala wujud di alam ini. Allah SWT yang 
menciptakan semua mahluk, selalu mengajarkan kita agar senantiasa 
memperhatikan kebesaraNya dengan menyaksikan ketaraturan dan kerapian 
ciptaanNya di alam semesta ini. 

Untuk itu kita diajarkan pula agar dalam menjalani ibadah kepadaNya 
selalu memperhatikan waktu-waktu tertentu yang sejalan dengan 
perputaran tata surya. Dalam menjalani shalat misalnya, Allah 
mengaskan dalam Al-Qur'an agar ditegakkan pada waktu-waktu tertentu 
(QS. Al-Nisa: 103). Dan kita telah tahu bahwa waktu shalat Dzuhur 
setelah tergelincir matahari, shalat maghrib, setelah terbenam 
matahari, shalat subuh setelah terbit fajar dan lain sebagainya. 
Dalam menjalani puasa Ramadhan, kita juga diajarakan oleh Rasulullah 
SAW agar memulainya setelah melihat bulan tanggal satu Ramadhan, dan 
mengakhirinya pun setelah melihat bulan akhir Ramadhan. (HR, Imam 
Muslim). Ibadah hajipun Allah mengajarkan agar dilaksanakan pada 
bulan-bulan tertentu,(QS. Al-Baqarah: 197) Syawal, Dzulqa'dah dan 
dzulhijjah. Semuanya itu sungguh menunjukkan betapa eratnya aktifitas 
ibadah kita dengan aktifitas alam. 

Dari sini terlihat dengan jelas betapa mengikuti tahun Hijriyah akan 
lebih mengakrabkan kita dengan alam, dan otomatis akan lebih 
mendekatkan kita kepada Allah Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. 

Ketiga, bahwa tahun hijriyah berjalan seirama dengan perjalanan 
sejarah Rasulullah SAW. Sungguh banyak peristiwa besar dalam sejarah 
Islam yang hanya terekam dalam bulan-bulan hijriyah. Seperti awal 
turunnya Al-Qur'an, titik permulaan hijrah, tanggal kemenangan dalam 
perang Badar dan lain sebagainya. Hari-hari besar Islam, seperti hari 
Raya Idul Fitri dan Idul Adha, sangat terkait dengan penanggalan 
hijriyah ini. Dari sini kita akan lebih banyak belajar pada sejarah 
untuk membangun masa depan kita. Dalam arti kata lain kita akan 
menjadi pribadi yang pandai membangun masa depan dengan pijkan masa 
lampau yang kokoh dan benar. Dan kita dengan langkah ini tidak 
mengulang kesalahan dan kecelakaan masa lalu. Sebagaimana yang 
tersebut dalam sebuah riwayat: Seorang mu'min tidak akan pernah 
terjerumus dalam jurang yang sama dua kali. ( HR Muslim)
 
Dengan demikian, adalah kesadaran yang benar jika dalam permualaan 
tahun baru hijriyah ini, kita umat Islam membangun tekad baru, untuk 
meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah, sebagaimana yang 
baru saja ditegaskan pada awal tulisan ini. Karena hanya dari tekad 
inilah segala krisis yang pernah kita lalui pada tahun-tahun 
sebelumnya akan bisa diatasi. 

Selamat memulai tahun baru hijriyah dan selamat membangun masa depan 
umat ini dengan ketakwaan yang hakiki.







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu 

[keluarga-islam] Re: Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung (Terapi Kuesioner)

2006-01-26 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu a'aikum wr. wb.
Kang Ncep, dimana saya bisa d/l software help file semacam yang antum 
punya ya?
Kaya'nya itu sangat berguna juga untuk membuat koleksi terjemahan 
kitab-kitab kecil untuk sekedar koleksi.
Kebetulan saya ada koleksi beberapa terjemahan kitab2 kecil hasil 
kerja iseng-iseng, barangkali saja berguna buat para netter di KI.

Mohon sharenya...

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Setuju tak,,,kalau yg ini juga kita kumpulkan dalam tulisan KI, kan
 masuk ke IPTEK ?
 
 wassalam
 KnC
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung 
  
  
  






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Cerita seorang teman,,,

2006-01-26 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Berdasar pengalaman di kampung2, rajamnya ada yang menggunakan kayu 
rotan ada juga yang menggunakan sapu lidi, dirajam sampai 100 kali, 
yang penting niat si eksekutornya merajam saat itu dalam rangkan 
menjalankan syariat.
Kata kiyai kampung sih itu syah, dalilnya Innama A'malu bin-niyyat.

Gimana menurut pendapat Ahlul KI yang lain..?

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kang ridwan,kang ramdan dan bang arland dan yg lainnya,,,
 maksud saya bagaimana dengan hukuman rajamnya ??






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Balasan: [keluarga-islam] Re: Memahami Perbedaan

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mas Wandy,
Kalo saya pribadi lebih suka mengikuti ulama-ulama terdahulu yang 
menulis di dalam kitab-kitab klasik, daripada mengikuti pendapat 
ulama-ulama sekarang yang terkadang berfikir instant dan kebanyakan 
motifnya populeritas dan uang, sehingga agak jauh dari keikhlasan 
dalam mengemukakan pendapat dan ijtihadnya.
Hal ini bukan berarti ta'asub kepada ulama-ulama terdahulu, namun 
semata-mata menghindarkan diri dari terjebak ke dalam lobang yang 
belum kita ketahui berapa dalamnya.

Kelemahan ulama sekarang semacam syek Al-Bani, bin Bazz dan 
sebagainya terlalu menggampangkan diri dalam menilai suatu 
kesahahihan hadits, padahal mungkin referensi yang dimilikinya masih 
jauh lebih minim jika dibandingkan dengan ulama-ulama terdahulu, yang 
biasanya mengkhususkan diri dalam berdakwah dan beramal sholeh, 
(bukan cari duit) sehingga amat nampak keihklasannya dalam berdakwah, 
dan ulama-ulama terdahulu satu dengan lainya saling menjaga ukhuwah 
dalam mengemukakan ijtihad maupun pendapatnya.
Berbeda dengan ulama-ulama sekarang, yang lebih condong berbicara 
berdasar kepentingan yang diembannya, berfihak kemana, dan berapa 
upeti yang akan diterimanya, Na'uzubillah

Insya Alloh mereka tidak termasuk ulama Syu'

wassalam,


 


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Terimakasih Pak Ridwan atas klarifikasinya.
 
 Saya setuju, setiap perbedaan pendapat ataupun perselisihan 
 seharusnyalah dituntun dari sebuah perbedaan menuju ke pemahaman, 
 seperti yg banyak dicontohkan oleh RAsulullah saw dalam menyikapi 
 setiap perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi diantara 
 para sahabat. Berikut adalah jawaban saya terhadap pertanyaan2 yg 
 disampaikan oleh pak Ridwan...
 
 Para Ulama mengatakan, seseorang dapat ikhlas kepada Allah SWT dan 
 berpihak kepada kebenaran sepenuhnya jika melepaskan diri dari 
 belenggu fanatisme individu, madzhab, dan jamaah. Ia tidak 
mengurung 
 dirinya kecuali berdasarkan dalil. Jika melihat ada pihak lain 
lebih 
 kuat dalilnya, ia tidak akan berlama-lama membiarkan dirinya dalam 
 kekeliruan. Manusia yg bersusah payah mempertahankan pendapatnya 
 secara fanatik, padahal tahu pendapatnya tidak argumentatif, 
berarti 
 ia telah menyembah hawa nafsu. Diskusi yg didasari oleh hawa nafsu, 
 dan bukan didasarkan kepada dalil, maka hanya akan menjadi omong 
 kosong yg tidak ada akhirnya. 
 
 Adakalanya sebagian orang, fanatik dengan pendapat lama dan 
 kebiasaan lama yg turun temurun, padahal di mata ulama sekarang 
 telah nyata dan jelas kekeliruannya. Hal ini seperti yg disebutkan 
 dalam QS Al-Baqarah:170-171: Jika dikatakan kepada 
mereka,'Ikutilah 
 kitab yg telah difirmankan Allah.' Mereka menjawab,'Tidak, kami 
 hanya akan mengikuti  kitab yg telah kami dapati dari nenek moyang 
 kami…'  Ayat ini ditujukan kepada kaum bani Israel dan orang2 
 musyrik. Orang yg memiliki sifat fanatik terhadap pendapat2 lama 
dan 
 tidak mau menerima pendapat baru yg lebih shahih, disamakan seperti 
 wataknya orang2 bani Israel dan orang2 musyrik, demikian pendapat 
 ulama mengomentari ayat ini.
 
 Fanatik terhadap madzhab dan Imam tertentu, dinilai oleh ulama 
 (ulama non muqallid) sebagai sifat yg tercela. Fanatisme yg seperti 
 ini dapat membawa malapetaka bagi persatuan umat islam. Orang 
 seperti itu biasanya tidak mau shalat dengan jamaah yg berbeda 
 madzhab. Bahkan ada juga yg sampai tidak mau menikahi anaknya 
dengan 
 orang yg berlainan madzhab. Mereka mewajibkan orang lain taqlid 
 kepada madzhabnya, padahal para imam madzhab sendiri tidak pernah 
 menghendaki hal itu. Mereka mengkultuskan para imam mereka tanpa 
mau 
 mempelajari atau mengetahui dalil yg menjadi landasan pendapatnya. 
 Hal seperti itu dikatakan oleh Ibnu Taimiyah sebagai tindakan 
taqlid 
 yg tercela.
 
 Sesungguhnya ulama yg benar2 paham syariatNya tidak akan segan2 
 meninggalkan madzhab imamnya dalam sebuah masalah menuju madzhab 
 lain yg dinilai lebih kuat argumennya. Tapi bukan juga talfiq atau 
 plin plan, yang mencari-cari pendapat yg sesuai seleranya dari 
 berbagai madzhab. Bahkan ulama2 terdahulu tidak jarang keluar dari 
 semua ikatan madzhab yang ada sekiranya tidak satu pun dari 
madzhab2 
 tersebut yg memiliki argumen kuat dalam menetapi suatu masalah. 
 Mereka berijtihad sendiri berdasarkan dalil2 yg didapatinya, 
seperti 
 yg dilakukan oleh Imam Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayim, yang pada 
 dasarnya keduanya adalah bermadzhab Hambali. Demikian pula imam 
lain 
 seperti Abu Bakar Ibnul Araby Al-Maliki. Ia menguatkan pandangan 
 kalangan Hanafi tentang wajib zakat pada setiap tanaman dan beliau 
 melemahkan pendapat madzhabnya sendiri, yaitu Maliki yg tidak 
 mewajibkan zakat sayuran. Beliau berpegang pada 
 ayat, ...tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (untuk 
 disedekahkan kepada fakir miskin) dan janganlah berlebihan. (Al-
 An'am: 141). Di dalam Ahkamul Quran beliau berkata bahwa Abu 
 Hanifah telah menjadikan ayat itu 

[keluarga-islam] Hidup dengan Landasan Basmalah

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098
Hidup dengan Landasan Basmalah 


Seorang Muslim dengan Muslim lainnya bagaikan satu tubuh, ia akan 
merasa sakit tatkala saudaranya sakit. Begitu pula saat saudaranya 
bergembira, ia juga akan ikut merasa gembira. 

Saudaraku, dari seratus empat belas surat dalam Alquran hanya satu 
surat saja yang tidak diawali kalimat basmalah, yaitu QS. At-Taubah 
[9]. Selain At-Taubah, semuanya diawali lafal basmalah. 

Apa hikmahnya? Semua yang kita lakukan harus berlandaskan basmalah. 
Artinya, kita selalu menggantungkan amal perbuatan kita pada Allah, 
dan menghiasi amal-amal tersebut dengan kasih sayang. Karena itu, 
berbicara tentang Islam sama artinya dengan berbicara tentang kasih 
sayang. Islam adalah agama kasih sayang; agama yang menjadi rahmat 
bagi semesta alam.

Rasulullah SAW adalah contoh ideal pribadi penuh kasih sayang. Beliau 
menjadikan basmalah sebagai tempat bertolak. Kalau kita telaah 
kehidupan Rasul, maka kasih sayang menjadi bagian terpenting 
pribadinya. Dakwah yang beliau dilakukan adalah dakwah penuh kasih 
sayang. Dalam Alquran difirmankan, ''Sesungguhnya telah datang 
kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya 
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, 
amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang Mukmin.'' (QS 
At-Taubah [9]: 128).

Tanpa landasan kasih sayang, sulit bagi Rasulullah SAW untuk 
mengabarkan keindahan Islam pada manusia. Dengan kasih sayang beliau 
mampu melembutkan hati membantu, dan mengubah kebencian menjadi 
persaudaraan (QS Ali Imran [3]: 159).

Bila Allah memerintahkan kita untuk basmalah, dan Rasulullah SAW 
mencontohkan hidup berlandaskan basmalah, maka menjadi keniscayaan 
bagi kita untuk hidup dengan basmalah. Dalam arti hidup hanya untuk 
Allah, dan menjadi penebar kasih sayang bagi sesama.

Bagaimana caranya? Kita harus lebih PERHATIAN. Artinya kita harus 
lebih (P)emaaf, (E)mpati, (R)amah, (H)ormat, (A)krab, (T)eduh, (A)man 
dan (N)yaman.

Pemaaf adalah ciri orang yang memiliki kasih sayang melimpah. Kunci 
menjadi pribadi pemaaf adalah tidak mudah tersinggung dengan 
perlakuan orang. Pribadi pemaaf akan memaafkan kesalahan saudaranya 
sebelum saudaranya itu minta maaf. Saudaraku, tidakkah kita ingin 
menjadi pribadi yang dimaafkan Allah? Maka jadilah pemaaf.

Rumus selanjutnya adalah empati. Orang akan lebih penyayang jika bisa 
meraba penderitaan orang lain. Apa yang dialami orang lain seakan 
dialami dirinya sendiri. Rasulullah Saw. bersabda bahwa seorang 
Muslim dengan Muslim lainnya bagaikan satu tubuh, ia akan merasa 
sakit tatkala saudaranya sakit. Begitu pula saat saudaranya 
bergembira, ia juga akan ikut merasa gembira.

Selanjutnya adalah ramah. Dengan ramah yang disertai muka cerah, 
orang akan merasa terpuaskan. Saat memberi misalnya. Walau yang kita 
berikan tidak seberapa, namun dengan keramahan, orang akan lebih 
terpuaskan. 

Orang pun akan merasa dihargai apabila kita menghormatinya. Sudah 
menjadi standar bila semua orang untuk senang dihormati, dan tidak 
senang direndahkan, siapa pun dia. Dengan sikap hormat, orang lain 
akan merasa dihargai dan diakui keberadaannya. Sebenarnya, 
menghormati orang lain sama artinya dengan menghormati diri sendiri. 

Rumus selanjutnya adalah akrab. Keakraban menunjukkan dekatnya ikatan 
persaudaraan. Persaudaraan tumbuh dari adanya kasih sayang. Buah dari 
keakraban akan melahirkan keteduhan. Inilah rumus berikutnya. Seorang 
Muslim harus seperti pohon rindang, di mana para musafir bisa melepas 
lelah dan orang kepanasan bisa mendapatkan kesejukan. 

Pribadi penuh kasih sayang harus mampu pula menghadirkan rasa aman 
dan nyaman bagi orang-orang di sekitarnya. Aman artinya orang lain 
tidak merasa terganggu bila dekat dengan kita. Aman belum tentu 
nyaman, tapi nyaman pasti melahirkan aman. Dalam suasana nyaman, 
orang tidak hanya merasakan aman, tapi juga merasa senang dan 
mendapat manfaat. Wallaahu a'lam.

( KH Abdullah Gymnastiar ) 






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Tanya Jawab : Menyikapi Berbagai Perbedaan

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab :Menyikapi Berbagai Perbedaan 

-
Tanya
-

Assalamualaikum wR wB

Mengapa harus bersandar kepada keempat Imam (Madzhab) atau yang
lainnya (siapa lagi ? ), padahal dalam Alquran dan Hadist Nabi
pun sudah jelas bahwa yang harus diikuti adalah Alquran dan
Assunnah. Mohon penjelasannya.
Terima kasih

Wassalamualaikum wR wB

Rachman Sunarco

 -
 Jawab
 -

 Terus bagaimana sikap kita? Dalam menyikapi perbedaan-perbedaan
 pendapat tersebut, mudah saja, Anda harus memilih yang menurut
 Anda terbaik dan cocok. Boleh juga Anda berpindah-pindah
madzhab,
 tidak harus menuruti satu madzhab saja. Sesekali ikut
Syafi'iyah,
 sesekali Malikiyah, Hanafiyah, Hanbaliyah, atau bahkan selain
 keempat madzhab besar ini juga boleh. Yang penting, mana yang
 paling tepat menurut nurani Anda.


--
Jawab
--

Bermazhab berarti mengikuti pendapat seseorang. Jika kita
mengikuti Imam Syafi'iy, maka kita disebut Syafi'iyah atau
pengikut mazhab Syafi'iyah, mengikuti Imam Hanafy.. Hanafiyah,
begitu seterusnya. Bahkan banyak sekali Muslim yang tak tahu
siapa imam madzhab yang diikutinya. Dia hanya mengikuti nasehat
dan petuah kiai di kampung atau desanya. Sang kiai mengetahui
ajarannya dari membaca kitab kuning. Kitab kuning dikarang atau
disusun oleh seorang alim, kebanyakannya orang Arab. Si alim ini
tidak melandaskan pada hasil ijtihad murninya, namun masih
mengikuti pendapat imamnya. Kalau imamnya seorang Syafi'iy
disebutlah dia Syafi'iyah, kalau Maliki Malikiyah, Hanafi
Hanafiyah dst. Begitulah kebanyakan jaringan intelektual yang
terbentuk di Indonesia. Kebanyakan muslim di Indonesia berada
pada susunan yang ketiga bahkan keempat. Karena mayoritas
kitab-kitab yang dipedomani para ulama adalah karangan para ulama
yang berhaluan Syafi'iyah, terang saja mereka disebutlah
Syafi'iyah. Walaupun kebanyakan mereka tidak tahu mengapa
melakukan doa qunut di salat Subuh, mengapa salat tarawih 20
raka'at tidak 8 raka'at, mengapa harus membatalkan wudlu setelah
bersentuhan dengan perempuan (bukan mahram), dll. Kebanyakan
mereka pasrah bongkokan (taklid) kepada kiainya. Apa kata kiai
harus dita'ati. Orang-orang yang pada tingkatan ini biasa disebut
sebagai taklid buta. Karena tak mengetahui apa dasar/dalil dari
Quran dan Sunnah sebuah tindakan. Tak mau tahu apa dasarnya, yang
penting kiainya mengatakan A maka ia harus melakukan persis A.
Itulah taklid.

Sikap taklid pada dasarnya boleh-boleh saja, namun yang lebih
terpuji adalah taklid disertai dengan mengetahui dalil/dasar
tindakan yang ia ikuti. Lebih terpuji lagi bila ia mengetahui
mengapa ia harus taklid yang ini, kok bukan yang itu, melakukan
perbandingan dipilih mana yang lebih unggul (rajih). Dan lebih
terpuji lagi bila mampu menggali hukum (istinbath) langsung dari
sumbernya (Quran dan Sunnah) walaupun masih mengikuti
fomula-formula atau metoda (ushul fiqih) orang lain. Dan tentu
paling terpuji jika berijtihad murni berdasar rumus-rumus yang ia
ciptakan sendiri.

Tapi apakan semua orang bisa mencapai tingkatan yang tertinggi?
Tentu tidak bukan. Semua orang memang dituntut, kalau bisa,
berijtihad sendiri, tapi apakah hal itu mungkin terjadi nyata?
Bagaimana seorang karyawan harus menongkrongi kerjaannya, petani
harus rajin ke ladang, penyiar harus menyiapkan dan menyampaikan
laporan-laporan tepat waktu, polisi harus sigap berjaga, dll.
Semuanya merupakan tugas harian. Lalu kapan membaca dan mengkaji
sebuah pemikiran? Mungkinkah?

Tingkatan-tingkatan itu semua tentu hanya berlaku bagi kalangan
yang bertugas. Siapa? Ya para kiai dan ustad itu.
Tingkatan-tingkatan itu tidak berlaku lagi bagi selain kiai dan
ustad. Yang lain tetaplah jadi karyawan yg baik, polisi yang
sigap, penyiar yang disiplin, dst. Semuanya tetap pada tugas
masing-masing. Namun demikian, jangan terus beranggapan kiai dan
ustad lebih berhak masuk sorga daripada polisi, karyawan, guru
SD, dll.

Kalaupun semua orang itu beragama, dan para kiai itu bertugas
menuntun bagaimana beragama yang baik, itu tidak serta merta
menunjukkan bahwa kiai lebih beragama dari orang lain. Kalaupun
semua orang ingin masuk sorga, dan para ustad berkewajiban
menunjukkan jalannya, itu tidak serta merta berarti para ustad
mesti barisan pertama yang akan masuk sorga. Semuanya saling
membutuhkan. Kiai butuh makan, dengan demikian berarti butuh
petani. Petani butuh pupuk, otomatis butuh pabrik dan karyawan.
Semua orang memerlukan informasi, maka ditugaskanlah para
penyiar. Teruuus berputar saling membutuhkan.

Dari gambaran di atas, relakah seorang polisi, penyiar, karyawan,
dll dianggap tersesat atau setidaknya menempati posisi terakhir
saat masuk sorga kelak, karena tidak mampu berijtihad? Tentu
tidak bukan.

Jika demikian, apa yang paling berharga dan mampu mendekatkan
diri kepada Tuhan, sehingga kita tidak akan tersesat menuju
sorga? Jawabnya, tiada lain adalah keikhlasan. Karena kedekatan
seorang hamba dari Tuhannya tergantung pada kadar keikhlasannya.
Keikhlasan adalah kesadaran pada diri 

[keluarga-islam] Tanya Jawab : Menyikapi Berbagai Perbedaan =2

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab : Menyikapi Berbagai Perbedaan 2

-
Tanya
-

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
saya melihat bahwa sebagian besar selalu menampilkan adanya
perbedaan-perbedaan dalam menafsirkan sesuatu, baik di kalangan
awam maupun dikalangan para ulama sendiri, untuk itu ada
pertanyaan sbb :
1. Bagaimanakah saya sebagai orang awam harus menyikapi
perbedaan-perbedaan tersebut?
2. Mengapa harus timbul perbedaan tersebut, karena saya yakin
bahwa sumber yang diambil adalah sumber yang sama yaitu Al'Qur'an
dan Hadist Rasul.
Demikianlah pertanyaan saya atas permasalahan di atas.
Atas penjelasannya diucapkan terimakasih.

Wassalam

Firman Nusantara


-
Jawab
-

Mas Firman, dalam memahami teks-teks keagamaan --sehingga timbul
perbedaan pendapat-- itu tak ubahnya kayak memahami teks-teks
biasa --sering juga menimbulkan pendapat yang bermacam-macam.

Memang sumber hukum yang utama adalah Al-Quran, cuma satu, namun
cara berfikir masing-masing mujtahid itu kan berbeda-beda. Contoh
kecil, termasuk hak yang membatalkan wudhu' adalah bersentuhan
dengan perempuan berdasar ayat ..aw laamastum an-nisaa'.. (atau
kamu bersentuhan dengan prempuan) [Al-Maidah: 6]. Para ulama
berbeda pendapat, padahal dasarnya sama, ayat 6 surat Al-Maidah
tersebut.
- Hanafiyah berpendapat bahwa yang dimaksud dnegan al-lams
(bersentuhan) dalam ayat tersebut adalah bersetubuh. Sehingga
wudhu' hanya akan batal karena melakukan setubuh (Arab = jimaa'),
dan tidak batal dengan sekedar bersentuhan kulit --baik ada
syahwat saat bersentuhan atau tidak.
- Lain lagi dengan Malikiyah dan Hanbaliyah: wudhu' tidak batal
bila tidak ada syahwat saat bersentuhan, dan batal jika disertai
dengan syahwat. Bahkan Malikiyah berpendapat, walaupun yang
disentuh itu anak ingusan, bila ada syahwat, tetap batal. Dan
Hanbaliyah, hanya perempuan yang wajarnya menimbulkan syahwat
saja yang membatalkan. Demikian, karena kedua madzhab ini
melandaskan pendapatnya di samping pada ayat di atas juga pada
beberapa hadis yang menyiratkan tidak batalnya wudhu' hanya
sekedar dengan bersentuhan biasa (tanpa syahwat).
- Syafi'iyah tambah ketat lagi, baik ada syahwat atau tidak, jika
yang disentuh itu perempuan yang sudah baligh maka membatalkan
wudhu'. Argumennya, yang dimaksud dengan al-lams dalam ayat 6
Al-Maidah itu adalah bersentuhan secara hakiki, antara dua kulit
yang berlainan jenis, laki-laki dan perempuan yang sama-sama
dewasa.

Itu satu contoh kecil. Dan perbedaan-perbedaan yang lain pun
terjadi karena demikian itu, karena metodologi istinbath
(pengambilan dalil) yang berbeda-beda.

Terus bagaimana sikap kita? Dalam menyikapi perbedaan-perbedaan
pendapat tersebut, mudah saja, Anda harus memilih yang menurut
Anda terbaik dan cocok. Boleh juga Anda berpindah-pindah madzhab,
tidak harus menuruti satu madzhab saja. Sesekali ikut Syafi'iyah,
sesekali Malikiyah, Hanafiyah, Hanbaliyah, atau bahkan selain
keempat madzhab besar ini juga boleh. Yang penting, mana yang
paling tepat menurut nurani Anda.


Arif Hidayat






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Tanya Jawab : Perkawinan setelah melakukan zina

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098

-
Tanya
-

Assalamu'alaikum wr.wb.,

Yang ingin saya tanyakan:

Apakah bila seseorang (laki-laki) menikah dengan seseorang
(perempuan) yang perempuan dalam keadaan hamil (oleh perbuatan
silaki-laki tsb.) harus diulang setelah kelahiran si anak?
Saya menanyakan ini - karena ada pendapat lain yang mengatakan
tak perlu nikah ulang, selama pernikahan itu dilakukan antara
perempuan dan laki-laki, ayah dari anak tsb.

Apakah ini termasuk aib yang harus ditutupi? Tidak boleh
diketahui orang lain? bahkan keluarga dekat. Bagaimana dengan
hak silaturahmi anak tersebut, juga hak kasih sayang yang
seharusnya ia dapatkan dari lingkungan terdekat (keluarga) juga
perkembangan jiwa si anak - karena dia seakan ikut menanggung
kesalahan orang tuanya.

Demikian, terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.,
Tanya Jawab : Perkawinan setelah melakukan zina 


-
Tanya
-

Saya ingin menanyakan masalah yg berkaitan Zinah, hal ini sering
kali ditanyakan oleh teman-teman saya namun saya masih bingung
untuk menjelaskannya yaitu bagaimana hukumnya bagi seorang
pasangan yg hamil duluan sebelum pernikahan dilaksanakan walaupun
akhirnya mereka menikah. Karena saya pernah dengar bahwa jikalau
seorang pasangan menikah karena kecelakaan maka setelah sijabang
bayi lahir kedunia maka mereka wajib melaksanakan pernikahan
sekali lagi bagaimana hal ini ditanggapi dalam agama Islam dan
apakah ada cara lain yg membuat perkawinan mereka menjadi sah
apalagi mereka menyesali dan bertobat atas kelakuan mereka
terdahulu. Demikianlah pertanyaan saya semoga bisa memberikan jawaban 
yg bisa saya jelaskan kepada teman-teman saya. Atas bantuannya semoga 
Allah memberikan ganjaran yg sepantasnya kepada saudara.

Wassalamualaikum wr.wb,


--
Jawab
--

Para ulama dari keempat madzhab sepakat membolehkan perkawinan
antara 2 insan yang berzina sebelumnya. Jadi tidak perlu diulangi
akad pernikahannya setelah sang perempuan melahirkan anak. Hal
ini ditegaskan dalam al-Quran surat al-Nur ayat 3 : Laki-laki
yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina
atau yang musyrik. Dan perempuan yang berzina tidak mengawini
melainkan laki-laki yang berzina atau yang musyrik. Dan yang
demikian itu diharamkan atas orang-orang yang beriman. Adapun
masalah status anak, jika anak ini lahir 6 bulan setelah akad
nikah, maka si anak sah dinasabkan pada si bapak.

Namun jika si jabang bayi lahir sebelum bulan keenam setelah
pernikahan, maka anak ini tidak bisa langsung dinasabkan pada
Bapaknya, kecuali jika si Bapak menyatakan secara tegas bahwa si
anak memang benar-benar dari darah dagingnya.

Yang menjadi perdebatan antar ulama adalah jika seorang laki-laki
baik-baik mengawini seorang perempuan yang telah melakukan zina.
Sebagian ulama seperti Imam Hasan al-Basri melarang hal tersebut
dengan argumentasi dalil di atas yang jelas-jelas mengharamkan
seorang perempuan yang berzina untuk menikah dengan laki-laki
mukmin. Sementara mayoritas ulama membolehkan perkawinan ini
dengan berdasar pada ayat 24 surat al-Nisa`, Dan dihalalkan bagi
kamu sekalian selain yang demikian. (selain yang tersebut dalam
daftar perempuan yang tidak boleh dinikahi, disini perempuan yang
berzina tidak masuk kategori). Juga berdasar hadis yang
diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa'i dari Ibnu Abbas,
diceritakan bahwa Seorang laki-laki datang mengadu pada Nabi
saw, Isteriku tidak menjauhi tangan-tangan nakal (maksudnya
berzina -red). Rasul pun menasehatinya, Jauhilah dia!!
Laki-laki tadi menjawab, Tapi saya kahwatir hatiku masih terikat
padanya. Rasul menimpali, (kalau begitu) pertahankan saja
(Nail al-Authar
6/145).

Mayoritas ulama ini juga memberikan catatan-catatan sbb:
1- Madzhab Hanafy :
Jika si perempuan yang berzina tersebut terbukti tidak hamil,
maka akad pernikahannya sah. Dan jika si perempuan sudah hamil
akad nikahnya sah juga, tapi si suami tidak boleh menggaulinya
hingga ia melahirkan
bayi hasil zinanya.
2- Madzhab Maliky :
Tidak boleh menikahi seorang perempuan yang berzina kecuali
setelah berlalu 3 bulan (3 masa haid). Kurang dari itu,
perkawinannya batal, baik perempuan itu sudah hamil atau belum.
3- Madzhab Syafii :
Membolehkan perkawinan tersebut dengan dalil hadis Aisyah di
atas.
4- Madzhab Hanbaly :
Boleh mengawini perempuan yang berzina, dengan 2 syarat:
- Setelah masa 'iddah selesai, yaitu sampai si perempuan
melahirkan.
- Si perempuan bertaubat dari perbuatan haram tersebut.

Tata cara perkawinannya tetap mengikuti prosedur biasa, yaitu
dengan mendatangkan 2 saksi dan wali. Juga disunnahkan
mengadakan walimah. Yang penting perkawinan tersebut telah
memenuhi syarat-syarat pernikahan. Adapun nikah sirri, di mana
wali, saksi dan kedua mempelai menyembunyikan perkawinan ini dari
masyarakat walaupun keluarganya sendiri, menurut Imam Hanbal
boleh-boleh saja meski makruh.

Apakah perzinahan yang mereka lakukan itu adalah 'aib? Iya,
'aibnya tetap saja 'aib. Tak perlu diperbincangan. Bahkan dosa
memperbincangkannya dengan 

[keluarga-islam] Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung (Terapi Kuesioner)

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098
Gangguan Ereksi Bisa Berarti Gangguan Jantung 



Pria dengan keluhan gangguan ereksi perlu pula diperiksa dan dipantau 
jantungnya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan pada 
organ tersebut.

Disfungsi ereksi bisa memiliki banyàk penyebab, termasuk gangguan 
kardiovaskular. Studi terhadap 9.500 pria berusia 55 tahun ke atas 
yang sebelumnya tidak didiagnosis mengalami gangguan jantung dan 
sedang mencari pengobatan terhadap gangguan ereksi, memiliki 
kemungkinan 25 persen lebih besar untuk terserang gangguan 
kardiovaskular dalam tempo lima tahun ke depan.

Risiko terkena serangan jantung, stroke, atau angina dalam tempo lima 
tahun tersebut akan meningkat menjadi 45 persen bila sebelumnya para 
pria itu sudah mengalami gangguan kardiovaskular. Begitu kesimpulan 
yang dilaporkan oleh Dr. Ian Thompson dari University of Texas Health 
Science Center di San Antonio, Amerika Serikat, di Journal of the 
American Medical Association, Desember 2005.

Untuk pertama kali sepanjang pengetahuan kami, data kami 
memperlihatkan bukti adanya kaitan antara disfungsi ereksi dan 
kejadian kardiovaskular yang mengikutinya, kata Dr. Thompson.

Di antara 600.000 pria AS berusia 40 hingga 69 yang setiap tahun 
mencari bantuan karena disfungsi ereksi, banyak yang tidak memperoleh 
layanan general check-up secara teratur. Karena itu, saat mereka 
mengeluhkan gangguan ereksi yang dialami, kesempatan tersebut perlu 
dimanfaatkan sekaligus untuk memeriksa dan memantau adanya gangguan 
jantung dan memberikan resep perawatan.

Berbagai laporan mengatakan, lebih dari 10 juta pria di AS dan 100 
juta di seluruh dunia mengalami gangguan yang menjurus pada disfungsi 
ereksi. Untuk memperoleh gambaran apakah ada kemungkinan Anda 
termasuk di dalam barisan yang mengalami gangguan ereksi itu atau 
tidak, kuis di bawah ini mungkin bisa membantu.

Kuesioner ini dirancang untuk membantu Anda dan dokter Anda 
mengidentifikasi kemungkinan Anda mengalami disfungsi ereksi dan 
kemudian mendiskusikan terapi yang sesuai.

Untuk setiap pertanyaan telah disediakan beberapa jawaban. Anda 
diminta memberi jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda selama 
enam bulan terakhir. Pilihlah salah satu jawaban untuk setiap 
pertanyaan dengan melingkari angka yang paling sesuai dengan jawaban 
Anda kemudian jumlahkan skornya.

Selama enam bulan terakhkir:

1. Bagaimana derajat keyakinan Anda bahwa Anda dapat ereksi serta 
terus bertahan untuk melakukan sanggama?

Sangat rendah (1)
Rendah (2)
Cukup (3)
Tinggi (4)
Sangat tinggi (5)

2. Pada saat Anda ereksi setelah mengalami perangsangan seksual, 
seberapa sering penis Anda cukup keras untuk dapat masuk ke dalam 
vagina pasangan?

Tidak melakukan sanggama (0)
Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1)
Sesekali (kurang dari 50%) (2)
Kadang-kadang (sekitar 50%) (3)
Sering (lebih dari 50%) (4)
Selalu atau hampir selalu (5)

3. Setelah penis masuk ke dalam vagina pasangan, seberapa sering Anda 
mampu mempertahankan penis tetap keras?

Tidak mencoba melakukan sanggama (0)
Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1)
Sesekali (kurang dari 50%) (2)
Kadang-kadang (sekitar 50%) (3)
Sering (lebih dari 50%) (4)
Selalu atau hampir selalu (5)

4. Ketika melakukan sanggama, seberapa sulitkah mempertahankan ereksi 
sampai ejakulasi?

Tidak mencoba melakukan sanggama (0)
Sangat sulit sekali (1) 
Sangat sulit (2)
Sulit (3)
Sedikit sulit (4)
Tidak sulit (5)

5. Ketika Anda melakukan sanggama, seberapa sering Anda merasa puas?

Tidak mencoba melakukan sanggama (0)
Tidak pernah atau hampir tidak pernah (1)
Sesekali (kurang dari 50%) (2)
Kadang-kadang (sekitar 50%) (3)
Sering (lebih dari 50%) (4)
Selalu atau hampir selalu (5)

Skor:

Jika skor Anda kurang atau sama dengan 21, Anda menunjukkan gejala-
gejala disfungsi ereksi. Dokter Anda akan merekomendasikan pilihan 
terapi yang sesuai untuk memperbaiki kondisi tersebut. @





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Masih Disterilkan BPOM, Puslabfor Belum Bisa Periksa Pusat Ledakan

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098
Masih Disterilkan BPOM, Puslabfor Belum Bisa Periksa Pusat Ledakan

Jakarta - Pusat ledakan di lantai 3, ruangan laboratorium 
mikrobiologi Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sampai saat ini 
belum diteliti Tim Puslabfor Mabes Polri.

Penyebabnya, pihak BPOM masih melakukan sterilisasi bahan-bahan 
laboratorium yang berceceran. Antara lain bakteri dan mikroba yang 
ada di ruangan tersebut. Saat ini petugas BPOM masih mensterilkan 
lab mikrobiologi, ujar salah seorang staf BPOM di lokasi kejadian, 
Jalan Percetakan Negara, Salemba, Jakarta, Kamis (26/1/2006).

Belum diketahui pasti apakah ada mikroba dan bakteri yang berbahaya 
berada di laboratorium tersebut. Namun, sampai saat ini karyawan 
maupun warga dilarang mendekat ke lokasi. Hanya petugas Puslabfor dan 
BPOM yang telah ditunjuk diperbolehkan berada di dekat lokasi ledakan.

Kepala BPOM Sampurno mengaku masih bingung penyebab ledakan. 
Menurutnya, laboratorium mikrobiologi yang meneliti mikroba tidak 
mungkin menyebabkan ledakan, apalagi sampai eksplosif. Kita tidak 
tahu asal ledakan, apakah dari dalam atau dibawa dari luar. Sekarang 
masih diselidiki, katanya.

Ledakan yang terjadi pukul 08.00 WIB ini terdengar cukup keras dan 
getarannya bisa dirasakan dalam radius 300 meter. Akibat ledakan, 
atap ruangan roboh dan membuat warga sekitarnya panik dan berhamburan.

Warga sekitar dan orang-orang yang berada di Gedung BPOM langsung 
berhamburan menuju tempat asal ledakan itu. Masyarakat bertanya-tanya 
mengenai sumber ledakan itu di lokasi kejadian.

Ledakan ini tepatnya berada di salah satu ruangan di Sekolah Farmasi 
yang memang satu kompleks dengan Gedung BPOM. Aparat kepolisian pun 
saat ini sudah berada di lokasi untuk menyelidiki ledakan keras yang 
menghancurkan kaca dan atap eternit salah satu ruangan di BPOM. (jon) 
Sumber: detikcom
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: shalat khusyu...--salam

2006-01-25 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mas Naufal, Apa khabar ?
wah... nampaknya kalo lagi sibuk gini bentar lagi bakal naik jabatan 
neh... :))
Hari gene gak tahu khusyu'??
Apa iya...?
Gimana kalo diartikan konsentrasi, setuju ga?

Bali aman-aman aja kan, Jakarta tadi pagi ada bom kecil di salemba.

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Naufal [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 arti kata khusyu' itu apa sih?
 
 maaf baru muncul langsung ikutan tanya, apa kabar Mas Ramdan, Kang 
Arland, Kang Ncep, Kang Yusa, Mbak Hana dan yang lainnya yang tidak 
bisa saya sebutkan satu persatu?
 mohon maaf belum bisa sering2 nimbrung di warung ini karena sikon 
sebagai buruh belum memungkin masih harus kejar setoran dulu dan 
insyaAllah beberapa minggu lagi kesempatan dan waktu luang akan 
datang.
 
 salam
 mo minggir lagi beberapa waktu
 
   - Original Message - 
   From: Ramdan 
   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, January 26, 2006 9:20 AM
   Subject: Re: [keluarga-islam] shalat khusyu...
 
 
   Mbak Nink
   boleh saya bertanya: 
   kenapa mbak Nink ingin tahu cara sholat khusyu'?
   sudah berapa lama mbak Nink mempraktekan ibadah sholat?
 
   salam
   :)
 
 - Original Message - 
 From: Angriningsih 
 To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
 Sent: Wednesday, January 25, 2006 1:23 PM
 Subject: [keluarga-islam] shalat khusyu...
 
 
 Assalamualaikum wr.wb
 Teman-teman millis yang baik, mohon bantuannya.
 1. Bagaimana caranya agar shalata yang kita lakukan benar-benar 
khusyu
 2. Apakah benar shalat yang tidak khusyu tidak akan ada 
manfaatnya
 Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih
 nink_nink
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, 
salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu 
kepada yang membutuhkan. 
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. 
 
 
 
 

 YAHOO! GROUPS LINKS 
 
   a..  Visit your group keluarga-islam on the web.
 
   b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
 
   c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms 
of Service. 
 
 
 









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: Syariat untuk jasad

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Bisa ga diambil contoh tentang :

 1. Kelompok yg hanya mengambil zhahir nash secara tekstual dan 
 mengabaikan esensi tujuan syariat yg universal. Merekalah yg 
disebut 
 oleh Syeikh Yusuf Qardhawi sebagai 'neo-zhahiriah', yaitu suatu 
 paham yang mengadopsi pemikiran2 madzhab Zhahiri.
 2. Kelompok yg memprioritaskan maslahat dan tujuan syariat secara 
 universal, dengan mengenyampingkan tekstualitas nash serta hukum al-
 Quran dan Sunnah. Pendukung aliran ini adalah dari kalangan sekuler 
 yg menceburkan diri mereka dalam praktek syariat.
 3. Kelompok moderat yg memperhatikan nash2 al-Quran dan sunnah, 
baik 
 secara tekstual maupun kontekstual, selaras dengan esensi tujuan 
 syariat yg universal, tanpa mengabaikan salah satunya. Ini adalah 
 sikap ulama syariat sejati.

Kelompok mana saja dan bagaimana contoh-contoh pemahamannya dari ke-3 
kelompok tersebut.


Terima kasih atas sharenya

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ikut nimbrung juga nih, Kang Ari...
 
 Pada masa sekarang ini, secara garis besar terdapat tiga kelompok 
 pandangan mengenai syariat:
 1. Kelompok yg hanya mengambil zhahir nash secara tekstual dan 
 mengabaikan esensi tujuan syariat yg universal. Merekalah yg 
disebut 
 oleh Syeikh Yusuf Qardhawi sebagai 'neo-zhahiriah', yaitu suatu 
 paham yang mengadopsi pemikiran2 madzhab Zhahiri.
 2. Kelompok yg memprioritaskan maslahat dan tujuan syariat secara 
 universal, dengan mengenyampingkan tekstualitas nash serta hukum al-
 Quran dan Sunnah. Pendukung aliran ini adalah dari kalangan sekuler 
 yg menceburkan diri mereka dalam praktek syariat.
 3. Kelompok moderat yg memperhatikan nash2 al-Quran dan sunnah, 
baik 
 secara tekstual maupun kontekstual, selaras dengan esensi tujuan 
 syariat yg universal, tanpa mengabaikan salah satunya. Ini adalah 
 sikap ulama syariat sejati.
 
 Para ulama yg mendalami masalah syariat menegaskan bahwa hukum2 
 syariat diturunkan untuk kemaslahatan hamba Allah di dunia dan di 
 akhirat. Hal seperti ini dapat kita lihat dari praktek fikih para 
 sahabat, khususnya khulafa' urrasyidin. Mereka tidak mengabaikan 
 esensi tujuan syariat di dalam fatwa mereka. Dengan menjaga dan 
 memperhatikan esensi tujuan syariat, maka pendapat mengenai 
 diperbolehkannya muslihat atau akal2an dalam hukum islam otomatis 
 menjadi gugur. Meskipun secara zhahir bentuknya benar, dan tidak 
 bisa disalahkan. Tetapi hal tersebut tidak memenuhi tujuan utama 
 diberlakukannya syariat.
 
 Di dalam buku pengantar kajian syariat islam disebutkan bahwa 
 mengetahui tujuan dan alasan dalam hukum2 syariat adalah hal yang 
 sangat penting. Orang yg hendak mengkaji syariat harus mempelajari 
 hakikat konteks dan rahasia2 syariat yang dilaksakan. Dia tidak 
 boleh berhenti belajar sebelum mengetahui bahwa di dalam syariat 
 terdapat maksud2 atau hikmah2 tertentu dibalik hukum ini dan itu. 
 Ketidaktahuan tentang tujuan hukum syariat, bisa menyebabkan 
 seseorang meremehkannya, mengabaikannya, bahkan dapat mendorong 
 seseorang untuk mengingkarinya.
 
 Hikmah dan tujuan syariat terkadang sangat jelas dan gamblang 
 disebutkan dalam nash. Namun kadangkala tujuan syariat bisa sangat 
 njlimet dan samar, kecuali bagi para ulama yg betul2 menguasai Ilmu 
 syariat. Allah tidak menurunkan syariat, kecuali untuk kemaslahatan 
 umat manusia baik secara individu maupun kelompok.  Tentang hal ini 
 Ibnul Qayyim berkata, Seluruh syariat adalah adil, penuh rahmat, 
 bertabur hikmah, dan kaya akan maslahat.
 
 Memang yg diatur oleh syariat adalah masalah zhahir (jasmani), 
namun 
 dibalik semua itu terdapat hakikat dan rahasia mengenai pengaturan2 
 tersebut, yg mungkin masih sedikit sekali yg kita ketahui. 
 
 Silakan, pendapat yg lainnya
 
 wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] IPTEK : ALAT PENGERING CABE SKALA INDUSTRI PEDESAAN

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098



- Original Message - From: Arland To: keluarga-islam@yahoogroups.com ; mencintai-islam@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:15 AMSubject: IPTEK : ALAT PENGERING CABE SKALA INDUSTRI PEDESAANALAT PENGERING CABE SKALA INDUSTRI PEDESAAN Pengembangan industri pengolahan cabe, seperti pengeringan cabe, merupakan salah satu langkah perluasan usaha dalam upaya meningkatkan perekonomian rakyat pedesaan, karena disamping untuk konsumsi perusahaan pangan dalam negeri, cabe kering juga merupakan komoditas ekspor unggulan yang masih terbuka pasarnya. Adanya industri pengolahan cabe di pedesaan disamping akan meningkatkan pendapatan petani, sekaligus diharapkan dapat menghambat arus urbanisasi serta mengatasi masalah kelangkaan pekerjaan di pedesaan.Peralatan dan BahanAlat pengering cabe yang telah diperkenalkan kepada petani cabe di Kabupaten Blora dan Brebes adalah alat pengering cabe tipe konveksi bebas yang terdiri dari 4 bagian utama yaitu : tungkupipa pemanas dan cerobong asapruang plenum dan ruang pengeringventilasi, dengan spesifikasi sebagai berikut:- ukuran : 3,7 m x 1,7 m x 3,6 m- kapasitas : 1 ton/proses- lama pengeringan : 3 hari- bahan bakar : minyak tanah - ukuran tungku : 1 m x 0,5 m x 0,5 m Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat pengering adalah batu kali, bata merah, pasir, semen, begel, kawat tali, pipa cor, batu cor untuk bangunan alat pengeringbalok, kaso, reng, seng, paku untuk atap bangunan alat pengeringplat ester, plat strip, besi plat, packing asbes, baut, burner, selang kawat minyak untuk pipa pemanas dan burner, balok papan, triplek, engsel, kunci, tarikan laci untuk kusen, pintu dan jendela alat pengeringbesi siku, kasa nyamuk, papan, reng dan triplek untuk rak pengeringseng, plat strip, kaso, drum minyak, pipa dan sambungan untuk cerobong angin dan drum minyak.Petani cabe di kedua lokasi diatas telah menerima pelatihan, konsultasi dan supervisi yang dilakukan oleh tim. Materi pelatihan terdiri dari aspek teknis yaitu fungsi dan tata cara operasional alat pengering, aspek ekonomis yaitu analisis biaya alat pengering dan keuntungan-keuntungannya serta aspek pengelolaan dan pemasaran produk.Gambar 1 Alat Pengering Cabe Tipe Konveksi BebasContact Person :Ir. Himawan Adinegoro, MSc.Direktorat Pengkajian Industri Pengolahan dan Rekayasa - BPPTGedung II BPPT Lt.9 Jl. MH. Thamrin No.8 Jakarta 10340Tel. 021-316-9315Fax.021-316-9309






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





  




  
  
  YAHOO! GROUPS LINKS



  Visit your group "keluarga-islam" on the web.
  To unsubscribe from this group, send an email to:[EMAIL PROTECTED]
  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.



  









[keluarga-islam] IHYA' ULUMIDDIN KITAB ADAB PERGAULAN, PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN (4/15)

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098



- Original Message - From: Arland To: mencintai-islam@yahoogroups.com ; keluarga-islam@yahoogroups.com Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 25, 2006 9:15 AMSubject: "IHYA' ULUMIDDIN" KITAB ADAB PERGAULAN, PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN (4/15)INTISARI KITABMau'izhatul Mu'minin min"IHYA' ULUMIDDIN"==Hujjatul Islam Al Imam Al Ghazali==(Bimbingan Mu'min dari Menghidupkan Ilmu-ilmu Agama)Bismillah, Walhamdulillah Wassholatu Wassalamu`Ala Rasulillah, Wa'ala Aalihie Washohbihie Waman Walaahamma ba'du... KITAB ADAB PERGAULAN, PERSAUDARAAN DAN PERSAHABATAN (4/15)Hak persaudaraan dan persahabatanKetahuilah bahwasanya saudaramu itu mempunyai bermacam-macam hak iaitu:  (1) Hak di bidang harta  (2) Hak memberikan bantuan dengan jiwa dan raga.  (3) Hak memelihara lidah dan hati  (4) Hak memelihara ucapan  (5) Hak pengampunan  (6) Hak mendoakan  (7) Hak menepati janji dan ikhlas diri  (8) Hak memberi kemudahan, meninggalkan bersusah payah atau  menyusahkan.   Hak-hak saudara ini berjumlah delapan kesemuanya. Berikut keterangan satu  persatu:  (1) HAK DI BIDANG HARTA:  Diriwayatkan dalam sebuah Hadis berbunyi:   "Perumpamaan kedua saudara itu adalah seperti kedua tangan; yang satu  membersihkan yang lainnya."   Amat tepat sekali, perumpamaan itu, kerana memanglah tugas kedua tangan  itu saling bantu-membantu antara satu sama lain atas maksud yang satu. Demikian pulalah hendaknya keadaan kedua saudara itu, tiada akan sempurna  persaudaraannya, melainkan bila kedua-duanya bersatu dalam satu tujuan,  seolah-olah bila dipandang keduanya seperti orang yang satu. Kesatuan  tujuan keduanya mestilah dalam keadaan senang dan susah, dan saling  tolong-menolong dalam masa akan datang dan sekarang, dengan menjauhkan  segala kepentingan diri atau melebihkan satu atas yang lain. Adapun perihal bantu-membantu dalam soal kewangan terhadap saudara ada  tiga peringkat : Pertama: Tingkat yang paling rendah sekali ialah dengan mengganggap  sebagai seorang khadam kepadamu. Jadi lebih dulu, anda penuhkan semua  keperluan anda dari harta kekayaan anda. Kemudian sekiranya ada lebih  lagi, sedangkan saudaramu memerlukan pula kepada pertolongan, maka barulah  anda berikan pertolongan kepadanya. Tetapi jangan pula anda menunggu  sampai ia meminta dulu baru diberikan, tetapi hendaklah anda menawarkan  terlebih dulu. Jika anda berdiam diri sehingga ia terpaksa meminta, maka  sikap itu adalah suatu kecuaian dalam soal persaudaraan. Kedua: Tingkat kedua ialah dengan menganggap saudaramu seperti dirimu  sendiri. Anda redha berkongsi dengannya dalam harta kekayaan dan segala  milik anda, sehingga anda sanggup membahagi dua harta benda dan kekayaan  anda bersamanya. Ketiga: Tingkat yang paling tinggi sekali, iaitu dengan mendahulukan hajat  dan keperluannya atas hajat dan keperluan anda sendiri. Sifat seumpama ini  hanya ada pada orang-orang dalam tingkatan para siddiqin, dan ia merupakan  tingkatan para pencinta. Dan puncak dari segala tingkatan-tingkatan ini, ialah melebihkan hak orang  lain atas hak peribadi sendiri, maka sayugialah anda perhatikan semua  tingkatan-tingkatan ini pada diri anda. Kiranya tidak ada satu pun dari  ketiga-tiga tingkatan ini pada diri anda, maka ketahuilah, bahwasanya  ikatan persaudaraan itu masih belum terikat lagi dalam batin anda. Adapun  pergaulan yang berlaku sehari-hari dengan saudara mara itu, tiada lain  melainkan semacam pergaulan yang rasmi saja, tidak ada kesan apa pun yang  tertinggal di dalam akal atau agama. Berkata Maimum bin Mahran: Barangsiapa yang suka berkawan, tetapi tidak  suka melebihkan kawan atas diri sendiri, maka lebih baik ia berkawan  dengan ahli kubur. Setengah ahli agama masih belum dapat menerima darjat pertama dari  tingkatan-tingkatan yang tiga tadi sebagai sifat yang diredhai oleh  mereka. Diriwayatkan bahwa Utbah al-Ghulam rahimahullah mengunjungi rumah seorang  kawan yang telah diakuinya sebagai saudara, lalu berkata: Aku perlukan  dari hartamu sekadar 4,000 dirham. Jawab rakannya: Ambillah 2,000 saja!  Utbah enggan menerimanya malah ia mencela orang itu, katanya: Sungguh tak  kusangka bahwa anda telah memilih dunia dari Allah Ta'ala. Tidakkah anda  merasa malu mendakwakan persaudaraan kerana Allah, kemudian anda berkata  semacam ini? Adapun tingkatan yang paling tinggi sekali dari tingkatan persaudaraan  itu, maka Allah telah menjelaskan sifatnya sepertimana yang ditunjukkan  kepada kaum Mu'minin yang berikut dalam firmanNya:   "Dan urusan mereka dipermusyawaratkannya antara sesama mereka, dan mereka  sentiasa membelanjakan apa-apa yang Kami memberikan rezeki kepada mereka."  (asy-Syura: 38)   Yakni, kaum Mu'minin itu menjadi syarikat atau kongsi dalam harta benda  sesama sendiri, tidak ada bedanya harta seorang dengan yang lainnya.  Bahkan ada di antara mereka itu yang enggan mengaku kawan kepada orang  yang berkata: Ini sandalku, yakni ia telah mementingkan dirinya sendiri  bila mengatakan sandal itu miliknya. Ada di antara mereka itu yang terus 

[keluarga-islam] Re: IPTEK : INSTALASI PENGOLAHAN AIR

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Boleh kang, nanti saya cc-kan ke japri ya...

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 kang arland ,,,
 untuk tulisan ipetek ini dan yang seterusnya , karena bisa dikatakan
 tepat guna ,banyak orang membutuhkan,bagaimana kalau disimpan 
didalam
 folder khusus KI termasuk gambarnya, supaya bisa abadi ,siapa tau
 bermanfaat di kemudian hari,,,
 
 hatur nuhun atas perhatosanna
 
 wassalam
 KnC
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  INSTALASI PENGOLAHAN AIR SISTEM REVERSE OSMOSIS 
  Oleh : P. Nugro Rahardjo
  
  
  
  Pendahuluan dan Manfaat
  
  
  
  Gambar 1. Peralatan Instalasi Pengolahan Air Sistem Reverse 
Osmosis
 dalam unit mobil
  
  PDAM yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi
 masyarakat masih sangat terbatas kapasitasnya. Sampai saat ini baru
 sekitar 40% masyarakat perkotaan yang dapat menikmati air PDAM. 
Untuk
 pedesaan, pemenuhan kebutuhan air bersih baru mencapai maksimal 10%.
 Apabila air baku berupa air payau atau asin (karena adanya
 pengaruh/pencemaran air laut), maka PDAM sampai saat ini belum mampu
 menerapkan teknologi pengolahan air payau/asin untuk air minum.
  
  
  
  Gambar 2. IPA RO Kapasitas 10m3/hari di Pulau Kelapa Kepulauan 
Seribu
  
  Untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan air bersih tersebut
 diperlukan penerapan teknologi pengolahan air yang sesuai dengan
 kondisi sumber air baku, kondisi sosial, budaya, ekonomi dan SDM
 masyarakat setempat. Instalasi Pengolahan Air Payau dengan sistem
 Reverse Osmosis (IPA RO) merupakan jawaban yang tepat untuk 
mengatasi
 masalah tersebut.
  
  IPARO mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus sebagai model 
pengolah
 air payau/asin yaitu:
  
1.. Energi yang relatif hemat. Konsumsi energi IPA RO relatif
 rendah untuk kapasitas kecil, yaitu sekitar antara 8 - 9 kWh untuk 
air
 baku dengan TDS 35.000 ppm dan 9 - 11 kWh untuk TDS 42.000 ppm
 (kapasitas produksi 10 - 20 m3/hari). 
2.. Hemat ruangan. Sebagai contoh, untuk IPA RO dengan kapasitas
 kecil (5 - 10 m3/hari), seluruh komponen sistem tersebut hanya
 membutuhkan luas ruangan sekitar 6 - 10 m2. 
3.. Mudah dalam pengoperasian karena pengendalian operasi 
terpusat
 pada satu panel yang kecil dan sederhana. 
4.. Kemudahan untuk menambah kapasitas. 
5.. Produksi airnya dapat langsung diminum, tanpa dimasak 
dahulu. 
6.. IPA RO mudah dipindahkan ke lokasi lain (ada yang terpasang
 dalam unit mobil RO atau kontainer). 
7.. Biaya produksi air minum bila dibandingkan dengan air 
mineral
 dalam kemasan adalah jauh lebih murah, yaitu sekitar Rp. 15,- per 
liter. 
  Meskipun IPA RO tersebut mempunyai banyak manfaat, akan tetapi 
dalam
 pengoperasiannya harus memperhatikan petunjuk operasi. Hal ini
 dimaksudkan agar sistem tersebut dapat digunakan secara baik dan 
awet.
 Di dalam pengelolaan IPA RO diperlukan biaya operasional dan
 perawatan. Biaya tersebut diperlukan antara lain untuk bahan kimia,
 bahan bakar, pengganti media penyaring, service komponen peralatan 
dan
 upah tenaga operator.
  
  
  SISTEM PEMROSES
  
  Pada tabel berikut diuraikan beberapa spesifikasi teknis dari
 komponen IPA RO (kapasitas kecil 5 m3 per hari). 
  
  
  
  Tabel 1 : Komponen Unit Pretreatment (Pengolahan Pendahuluan)
  
No 
   Nama Barang 
   Spesifikasi 
   Keterangan 
   
1 
   Pompa Air Baku 
   Kapasitas min. 15 liter/menit, 220V, 2 phasa, 50 Hz, Tekanan 
6
 Bar (maksimum) 
   Pompa Nochi 
atau yang setara (bahan casing dari stainless steel) 
   
2 
   Tangki Reaktor 
   Kapasitas 0,5 - 1,8 m3/Jam 
   Mild Steel (fiber coating) 
   
3 
   Penyaring Pasir Cepat 
   Kapasitas 0,5 - 1,8 m3/ Jam 
   Fiber glass (FRP) 
   
4 
   Penyaring Besi- Mangan 
   Kapasitas 0,5 - 1,8 m3/Jam 
   Fiber glass (FRP) 
   
5 
   Penyaring Penghilang 
  
Warna (Filter Karbon) 
   Kapasitas 1,2 - 1,8 m3/Jam 
   Fiber glass (FRP) 
   
6 
   Pompa Dosing 
   Tek. 7 Bar, Kap. 4,7 liter/Jam 
   Hypallon, Sebanyak 1 buah 
   
7 
   Tangki kimia 
   Volume 50 liter 
   Fiber glass (FRP) 
   
8 
   Penyaring Mikro
  
(Cartridge Filter) 
   Pori-pori = 0,1 - 0,5 m m
  
Kapasitas 0,5 -1,8 m3/Jam 
   Media penyaring Selulosa,
  
Cover Plastik 
   
9 
   Perlengkapan 
   Jumper, Listrik, Pemipaan 
   Plastik, PVC, Logam 
   
  
  
  
Tabel 2 : Komponen Unit RO
  
No 
   Nama Barang 
   Spesifikasi 
   Keterangan 
   
1 
   Pompa Dosing 
   Double Acting, Chemtech, Pressure = 7 Bar, Kapasitas = 4,7
 liter/jam 
   Hypallon, sebanyak 1 buah 
   
2 
   Membran RO 
   Thin Film Composit, Tekanan Operasi 1-24 Bar, Temp. 40 oC,
  
Air 

[keluarga-islam] Tanya Jawab : Fatwa yang Harus Diikuti

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab : Fatwa yang Harus Diikuti 
-
Tanya
-

Saya ingin bertanya tentang bagaimana kita mengikuti fatwa yang
ada . Kita ketahui di Indonesia ada MUI yang ''katanya'' adalah
perwujudan dan wadah umat muslim di Indonesia yang terdiri dari
perbagai pemahaman. Sehingga apabila MUI sudah men-fatwa-kan
sesuatu maka baru kita mengikutinya demikian juga pemerintah.

Yang ingin saya tanyakan adalah fatwa mana yang seharusnya saya
ikuti karena saya bimbang. Menurut Yusuf Qardhawi uilama besar
yang dianggap sebagai imamnya dunia sudah menfatwakan bahwa haram
bagi kita untuk menkonsumsi coca - cola  produk sejenisnya,
Kentucky Fried Chiken ( KFC ) dan Mc. Donald's karena dari setiap
uang yang kita keluarkan untuk membeli produk itu akan dipakai
untuk membeli persenjataan yang akan dipergunakan oleh yahudi
untuk membunuh umat islam. Berarti sama saja dengan meminum atau
memakan darah dan daging umat islam sendiri. Sedangkan MUI
sendiri belum mengeluarkan fatwa akan hal itu. Jadi bagaimana
sikap saya apa memilih salah satu fatwa atau tidak sama sekali.
Saya menunngu jawabannya dan saya ucapkan terimakasih.

Iswandi - Bandung

--
Jawab
--

Saudara Iswandi, 
Anda harus memilih yang menurut Anda paling tepat. Perbedaan pendapat 
itu hampir tidak bisa tidak akan terjadi, apalagi dalam persoalan
fiqih (furu'iyah). Wong dalam usul fikih (metodologi penentuan
hukum fikih) dan akidah saja bisa berbeda. Anda tetap harus
memilih yang paling tepat, cocok dan benar menurut Anda. Tepat,
cocok dan benar ini tiada lain standarnya adalah fikiran Anda
yang jernih yang tak terkontaminasi oleh nafsu,
kepentingan-kepentingan sesaat, politik, dan semacamnya.

Semua ulama yang telah berijtihad, masing-masing pasti mempunyai
landasan hukum yang kemungkinan saling berbeda sehingga hasilnya
pun berbeda-beda. Yang paling penting dalam keperbedaan seperti
itu, kita jangan saling membenci. Kita harus bersikap tegas: Saya
ya saya, anda ya anda, kita saling menghormati. Kalau merasa
cocok dengan fatwanya MUI, silahkan. Cocok dengan Majlis Tarjih
Muhammadiyah juga silahkan, atau hasilnya Bahtsul Masail NU juga
tak apa. Atau tidak yang di Indonesia, seperti fatwanya Yusuf
Qardhawiy juga tidak salah. Yang salah besar itu jika Anda
memilih seenaknya tanpa berfikir secara jernih, tanpa memikirkan
dampaknya jauh ke depan, habis itu Anda masih menghujat kelompok
lain, padahal Anda sendiri juga cuma ikut-ikutan.

Kalaupun tidak mampu memilih mana yang paling tepat, asal
melaksanakan apa yang dikatakan seorang kiai atau ustadz, ya
sudah laksanakan saja dengan ikhlas, dan tak usah ikut-ikutan
menyalahkan kelompok lain.


Arif Hidayat









Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Tanya Jawab : Perempuan Bepergian Sendirian

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab : Perempuan Bepergian Sendirian 
---
Tanya
---
Pak Ustadz,
Saya ingin menanyakan hal-hal yang mungkin sudah sangat sering
diperdebatkan namun hingga saat ini saya belum memperoleh jawaban
yang memuaskan :
1. Bolehkan seorang pria mengenakan cincin emas, meskipun itu
berupa cincin kawin?
2. Bagaimana hukumnya seorang wanita yang pergi haji tidak
didampingi mahramnya melainkan dengan teman wanitanya, padahal ia
mempunyai suami atau anak. Karena menurut sepengetahuan saya
wanita seharusnya (atau sebaiknya (?)) didampingi mahram dalam
menunaikan ibadah haji.
3. Bagaimana hukumnya bila seseorang mempunyai niat berkurban,
namun dikarenakan baru memperoleh rezeki sehari setelah Idul Adha
sehingga kesulitan untuk menyalurkannya, sehingga kemudian
diputuskan untuk mengganti kurban dengan memberikan uang sebagai
pembeli kurban kepada anak yatim? Apakah dengan demikian niat
kurban menjadi gugur karenanya?
Demikian pertanyaannya. Terima kasih.


Nazmi - Jakarta Timur


---
Jawab
---
Mbak Nazmi,
1. Para Ulama' (Syafi'iyah, Hanafiyah, Malikiah dan Hanbaliyah)
bersepakat mengharamkan cincin emas dipakai lelaki. Ini
berdasarkan hadis Nabi saw Emas dan sutra halal bagi perempuan
ummatku dan haram bagi laki-lakinya. [HR. At-Tirmizi] Hadis lain
mengisahkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw melihat seorang
laki-laki memakai cincin dari emas, lantas Rasulullah melepasnya
dan melemparkannya sembari berkata Sengajakah seseorang di
antara kalian memakai api dengan meletakkannya di tangan? [HR.
Muslim]. Ini tak ada bedanya dengan emas putih, karena emas putih
juga sama nilainya dengan emas biasa.

Pengharaman ini tidak mengecualikan cincin pertunangan atau
lainnya.

2. Pada dasarnya, mengapa perempuan yang haji (atau bepergian ke
mana saja) sebaiknya harus disertai mahramnya itu karena untuk
menjaga keamanannya, dan demi menghindari fitnah-fitnah yang
mungkin terjadi. Jadi pengharaman itu bukan karena semata
kepergiannya (safar) -tanpa mahram-, namun saddan li
al-dzarii'ah atau menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Persoalannya kemudian, jika kita percaya perjalanan (haji) itu
aman, karena si perempuan juga tidak sendirian tapi bersama
rombongan yang bisa menjamin keamanannya, apakah tetap
diharamkan? Saya kira tidak. Karena kembali ke prinsip bahwa
sesuatu yang diharamkan tidak karena dirinya sendiri (li
al-dzaatih), tapi saddan li al-dzarii'ah, maka jika hal-hal
yang tak diinginkan itu dipastikan tidak bakal terjadi, maka
sesuatu itu tidak lagi diharamkan. Demikian pula dengan perempuan
yang berangkat haji tanpa disertai suami atau mahramnya. Karena
perempuan itu bersama rombongan (banyak laki-laki dan banyak
perempuan), perjalanan aman, selama di Saudi juga dipastikan
tidak ada apa-apa, maka tidak ada alasan lagi untuk
mengharamkannya.

3. Masa untuk berkurban itu tidak hanya sehari saja (10
Dzulhijah). Tapi sejak selesai salat 'ied (tanggal 10) sampai
sebelum terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijah. Ini menurut
Syafi'iyah. Jadi ada 4 hari menurut Syafi'iyah. Sementara
Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanbaliyah waktunya cuma 3 hari: seusai
salat 'ied tanggal 10 sampai sebelum terbenamnya matahari tanggal
12 Dzulhijah. Jadi kalaupun baru mendapat rezeki utk membeli
kambing pada hari kedua, ya tetap saja laksanakan kurban. Kurban
tidak bisa diganti dengan sedekah uang yang senilai kambing.
Sedekah uang ya sedekah (mendapat ganjarannya sendiri), kurban ya
kurban.

Demikian, wallaahua'lam.


Mutamakkin Billa  Arif Hidayat






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Tanya Jawab : Menikahi Perempuan yang Pernah Berzina

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab : Menikahi Perempuan yang Pernah Berzina 
--
Tanya
--
Begini, waktu saya semester 4 saya mempunyai seorang pacar.
Menurut pengamatan saya dia adalah seorang wanita yang baik, (tdk
pernah tinggal salat dan memakai jilbab, juga kewajiban muslim
yang lain), namun ia berada pada lingkungan yang tidak kondusif.
Kedua orangtuanya telah meninggal (yatim piatu), sehingga
kehidupan sehari-harinya bergantung dari kakaknya yang juga
sangat pas-pasan.

Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya
akhirnya ia melamar pekerjaan, dan alhamdullialah akhirnya ia
bisa diterima pada salah satu proyek JPS pemerintah, yaitu
perintisan jalan di daerah terpencil pada sebuah desa di Jawa
Barat.

Namun di tempat kerjaannya yang jauh ini dia mendapatkan godaan
dan rayuan dari seorang atasannya, yang memang sangat baik dan
santun tingkah lakunya di depan pacar saya. Akhirnya pacar saya
memutuskan saya yang belum jelas masa depannya dan megikat tali
hubungan dengan atasannya ini yang jelas lebih mapan dari saya.

Setelah beberapa bulan berselang saya mencoba menghubungi mantan
pacar saya ini, dan akhirnya saya mendapatkan berita yang
mengejutkan, ternyata mantan pacar saya ini telah diputuskan oleh
pacar barunya itu. Dan yang lebih mengejutkan lagi pada saat itu
mantan pacar saya sedang hamil akibat perbuatan zina dengan pacar
barunya itu.

Sekarang saya sangat bingung, saya ingin menikahi mantan pacar
saya itu, karena saya yakin sekali bahwa itu terjadi karena
kekhilafan dari mantan pacar saya ini dan akibat situasi yang
menekan dia terus menerus. Namun saya takut keluarga saya,
terutama kedua orang tua saya akan menentangnya. Dan sekang ini
bayi dari mantan pacar saya ini telah lahir dengan selamat dan
sangat lucu sekali.

Pertanyaan saya:
1. Bagaimana hukumnya menikahi wanita yang telah berzina dengan
orang lain.
2. Apakah saya boleh berbohong kepada orang tua dengan menyatakan
bahwa bayi itu adalah hasil dari pernikahan sah secara syar'i,
supaya orang tua saya dapat mengijinkan pernikahan saya dengan
mantan pacar saya itu.
3. Jikalau orang tua saya menyetujui pernikahan saya ini, boleh
kah saya menamai anak ini dengan tanpa disertai nama bapaknya,
atau menyembunyikan rahasianya sampai suatu saat nanti.
Begitulah pertanyaan dan cerita dari saya, terimakasih atas
jawabannya.

Ronny - Banten


--
Jawab
--
Begini Mas Ronny,
1. Menikahi perempuan yang pernah berzina (dengan orang lain)
hukumnya boleh-boleh saja.
Adapun ayat ke-3 dari surat al-Nur (yang menyatakan Laki-laki
yang berzina tidak boleh menikah kecuali dengan perempuan yang
berzina pula atau perempuan musyrik, dan perempuan yang berzina
tak boleh dinikahi kecuali oleh laki-laki yang berzina.) oleh
sebagian besar ulama itu tidak menunjukkan keharaman menikahi
orang yang pernah berzina, tapi hanya sekedar anjuran: seyogyanya
jangan nikah dengan orang yang pernah berzina.

Hal ini diperkuat hadis riwayat Abu Dawud dan Al-Nasaa'iy perihal
seseorang yang mengadu ke Rasul Istri saya tidak menolak digoda
orang lain (lam tarudd yada laamisin).
Kalau begitu talaklah, jawab Rasulullah.
Tapi saya mencintainya ya Rasul, lanjut pengadu.
Ya sudah, nggak apa-apa, teruskan, jawab Rasulullah lagi. (Nail
al-Author)

Bila Anda masih tetap ingin menikahinya, tentu Anda punya
pertimbangan sendiri. Yang jelas, jangan lupa memastikan bahwa
mantan pacar Anda itu akhlaknya tetap baik dan ta'at beragama.

2. Untuk menikahinya, tak perlu Anda main sembunyi-sembunyi
terhadap orang tua. Saya kira, cepat atau lambat, orang tua Anda
akan tahu siapa sebenarnya calon istri Anda. Daripada sakit hati
di kemudian hari, lebih baik buka saja sejak sekarang biar lebih
siap menerimanya. Anda tak perlu khawatir soal ijin orang tua,
selama Anda mantap benar untuk menikahinya berdasar pertimbangan
yang jernih. Karena untuk menentukan jodoh itu sepenuhnya di
tangan Anda. Orang tua hanya kita minta saran, nasehat dan
doanya. Tinggal tugas Anda meyakinkan pada orang tua. Susunlah
argumen-argumen yang logis.

3. Memberi nama anak tidak harus menyertakan nama bapaknya. Yang
penting, sekiranya nama itu baik, dan tidak membuat malu si anak
kelak bila sudah besar.


Arif Hidayat







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Tanya Jawab : Hukumnya Membaca Basmalah dalam Salat

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab : Hukumnya Membaca Basmalah dalam Salat 
-
Tanya
-

Maaf, langsung saja. Apakah di dalam pelaksanaan salat, kalimat
bismillahirrahmannirrahim diperlukan? Dasarnya apa?
Terimakasih

Rema Suwenda

-
Jawab
-

Yang Anda maksudkan basmalahnya Fatihah, bukan? Kalau betul, itu
demikian:
menurut mazhab Syafi'iyah basmalah wajib dibaca, karena basamalah
bagian dari surat Fatihah, ayat pertama. Berdasarkan satu riwayat
bahwa Rasulullah saw. menghitung ayat-ayat Fatihah sebanyak
tujuh, termasuk basmalah. [HR. Bukhari] Dalam riwayat lain Nabi
bersabda. Bila engkau membaca alhamdulillah...(Fatihah,
maksudnya --red), maka bacalah bismillahirrahmanirrahim, karena
itu merupakan Ummul Qur'an dan Ummul Kitab serta termasuk tujuh
ayat Fatihah. [HR. Daar Quthny]

Masih menurut Syafi'iyah, dianjurkan membaca basmalah dengan
keras sekiranya terdengar makmumnya di semua salat jahriyah
(salat-salat yang disunatkan mengeraskan bacaan-bacaannya
[Fatihah dan surat-surat setelahnya]: Maghrib, Isya', Subuh,
Jum'at). Dikisahkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw. membaca
basmalah dengan jelas (terdengar jama'ahnya --red). [HR. Bukhari
dan Muslim]

Hanafiyah dan Malikiyah berpendapat basmalah tidak harus dibaca
dalam salat, karena tidak termasuk ayat Fatihah, juga surat-surat
lainnya dalam al-Qur'an (kecuali an-Naml pada pertengahan surat).
Pendapat ini berdasar pada riwayat Sahabat Anas ra. Aku salat
bersama Rasulullah saw, Abu Bakar, Umar dan Usman ra, tak
kudengar satupun dari mereka membaca basmalah. [HR. Muslim dan
Ahmad]. Namun demikian mazhab Hanafiyah membolehkan membacanya
dalam salat tidak berjama'ah(munfarid = sendirian), dengan suara
yang lirih (sekiranya orang di dekatnya tidak mendengar dengan
jelas).

Sama dengan Syafi'iyah, Hambaliyah berpendapat bahwa basmalah
termasuk salah satu ayat Fatihah dan harus dibaca dalam salat,
namun harus dengan suara lirih.

Pada intinya perbedaan pendapat di atas kesemuanya bermuara pada
apakah basmalah termasuk ayat Fatihah atau bukan. Pilihan, saya
kembalikan kepada Anda setelah membaca pendapat-pendapat di atas.
Atau meneruskan kebiasaannya juga tak apa-apa: bagi yang sudah
biasa membaca teruskan saja, yang tidak biasa juga tak apa-apa
untuk meneruskannya. Wallahu a'lam bisshawaab.


Mutamakkin Billa







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Tanya Jawab : Perempuan Keguguran, Apakah Sama dengan Perempuan Nifas?

2006-01-24 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab : Perempuan Keguguran, Apakah Sama dengan Perempuan Nifas?
-
Tanya
-
Temen saya ada yang mau bertanya : isterinya habis dikuret,
apakah hukumnya setelah dikuret (keguguran/hamil anggur
istilahnya) seperti hukum orang melahirkan (nifas)?


Iwan Yuliyanto - Batam


-
Jawab
-
Tentang perempuan yang keguguran (dikuret), apakah hukumnya sama
dengan nifas? Secara garis besar, ada dua pendapat:
a. Jumhur (kebanyakan) ulama (Malikiyah, Hanafiyah dan
Syafi'iyah) mengatakan, perempuan tersebut diwajibkan mandi
setelah darahnya tidak keluar lagi (sebagaimana halnya nifas).
Syafi'iyah menambahkan alasan wajibnya mandi, karena darah yang
keluar meskipun berbentuk segumpal darah atau daging namun ia
berasal dari air mani. Berbeda halnya jika yang keluar berbentuk
sepotong tangan atau kaki, maka ia tidak diwajibkan mandi dan
puasanya tidak batal, dan wanita tersebut boleh memilih antara
mandi dan sekedar berwudhu'.

b. Hanbaliyah: perempuan yang keguguran tersebut tidak diwajibkan
mandi dan puasanya juga tak batal. Sebab kegugurannya tidak bisa
disamakan dengan nifas (darah yang keluar setelah melahirkan)
karena wanita yang keguguran tidak bisa dikatagorikan melahirkan.


Zulfakar Ali Muhammad






Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Makna Nabi yang ummi ?

2006-01-20 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Saya kutip sedikit saja ya tulisan Dr Jalaludin Rahmat dalam buku 
dari Sunnah menjadi Hadits sbb :

==
===
Pada waktu  Nabi  saw  sakit  keras,  beliau  bersabda,  Bawa 
kepadaku  Kitab  agar kalian tidak akan sesat sesudahku. Umar 
berkata. Sakit keras menguasai  diri.  Pada  kita  ada  kitab Allah  
itu  cukup  buat  kita.  Orang-orang  pun bertikai dan ramailah 
pembicaraan. Nabi saw berkata, Enyahlah kalian  dari sini. Tidak 
pantas bertikai di hadapanku.
 
Peristiwa  ini  konon  terjadi  pada hari Kamis, sehingga Ibnu Abbas 
yang meriwayatkan hadits di atas menyebutkannya  sebagai tragedi   
hari   Kamis.   Alangkah  tragisnya  kejadian  yang menghalangi Nabi 
saw. untuk menuliskan wasiatnya,  kata  Ibnu Abbas.  

Kita tidak tahu mengapa Ibnu Abbas menyebutkan sebagai tragedi. 
Apakah ia menyesalkan pertikaian sahabat  di  hadapan Nabi  saw.  
yang sedang udzur, sehingga Nabi saw. murka kepada mereka?  Ataukah  
ia  menyesalkan  ucapan  Umar  yang  menuduh perintah  Nabi  saw  
itu  dilakukan tidak sadar (Dalam riwayat lain, Umar mengatakan Nabi  
saw.  mengigau!),  sehingga  tidak perlu  dipatuhi?  Ataukah  ia  
menyesalkan  ucapan  Umar bahwa al-Qur'an saja sudah cukup,  tidak  
perlu  lagi  ada  petunjuk Rasulullah saw di luar itu?
 
Ibnu  Abbas  sebagai  ulama  salaf boleh menyesalkan peristiwa itu,  
tapi  para  ulama  salaf  tidak.  Mereka  bahkan  memuji kebijakan  
Umar,  yang mempunyai pandangan jauh ke depan. Kata al-
Qurthubi, Memang yang diperintah harus segera  menjalankan 
perintah.  Tapi  Umar beserta kelompok sahabat lainnya melihat 
perintah itu bukan wajib;  hanya  pengarahan  pada  cara  yang 
terbaik.  Mereka tidak ingin membebani Nabi saw dengan sesuatu yang 
memberatkannya dalam keadaan (sakit) seperti itu. Apalagi ada firman 
Allah Tidak ada yang Kami lewatkan dalam Kitab ini sedikit pun, dan 
al-Qur'an itu  menjelaskan  segala  sesuatu. Karena itu Umar 
berkata, Cukuplah Kitab Allah bagi kita.
 
Kata  al-Khithabi, Sesungguhnya Umar berpendapat seperti itu, 
karena   sekiranya   Nabi   saw.   menetapkan   sesuatu   yang 
menghilangkan  ikhtilaf  (di  kalangan kaum muslim), tentu tak ada 
gunanya lagi ulama dan ijtihad pun tidak perlu lagi. 
Kata Ibn  al-Jawzi,  Umar  kuatir  sekiranya  Nabi saw. menuliskan 
dalam keadaan sakit, kelak orang-orang  munafik  akan  mencari jalan 
untuk mengecam apa yang dituliskan itu.
 
Apapun komentar para ulama, perkataan Umar, Kitab Allah ..., telah 
memulai problematika sunnah atau hadits yang  berada  di luar  al-
Qur'an.  Betulkah  al-Qur'an  saja  sudah cukup? Atau bisakah kita 
menyimpulkan bahwa hanya al-Qur'an sajalah  karya ilahi,  sedangkan  
sunnah  atau hadits adalah produk pemikiran manusia; dan karena itu 
tidak mengikat?


Demikian sekedar kutipan pembukaan

wassalam,



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, banganut [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Terima kasih atas informasinya atas pertanyaan saya.
 
 ada 3 pendapat berkenaan Nabi yang ummi dalam arti buta huruf :
 1. Nabi memang buta huruf
 2. Nabi tidak buta huruf
 
 kedua alasan diatas sudah dibahas oleh mas ramdan di no. messages 
7712
 dan 7713. (oh iya terima kasih, mas ramdan).
 
 sedangkan pendapat yang lainnya yaitu ke
 3. Nabi sewaktu di Mekkah memang buta huruf tapi setelah di madinah
 beliau sudah bisa membaca dan menulis.
 
 alasannya :
 Hadits shohih bukhari
 sewaktu Nabi dalam keadaan sakit dan akan wafat, ada ucapannya :
 ... Khutz qolam, sa aktub kitabaka ...
 
 Kalau ada informasi alasan lain sangat saya persilahkan.
 dan saya sangat mengharapkan argumen dari mana saja).
 
 Wallahu a'lam bishowab
 
 Nb.
 saya butuh argumen dari berbagai sumber ilmiah boleh juga dari
 pemilkiran saudara-saudaraku di sini asal akal pikiran dan hati bisa
 menerima.
 dan saya tidak butuh argumen asal ngomong, melecehkan pendapat orang
 lain, sombong dan ngawur sebab saya yakin itu bukan sikap ISLAM atau
 ISLAM TULEN
 
 
 
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul (Kebablasan mimpi dijadikan syari'at)

2006-01-20 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
Saya sebetulnya tidak puas atas jawaban anda.
Tapi gpp-lah, namanya juga kan diskusi, ga mesti sepakat untuk 
sependapat, bisa jadi juga hasil akhirnya sepakat untuk tidak 
sepakat. 
 
Namun demikian, pandangan saya melihat bahwa baik mimpi yang dialami 
Imam Bukhori dan kemudian melahirkan shahih bukhori (silahkan dibaca 
riwayat tsb di kitab manakib Imam Bukhori), maupun mimpi yang dialami 
oleh Syekh Ahmad At-Tijani yang melahirkan Shalawat Fatih (silahkan 
dibaca juga di kitab manakib Syekh Ahmad At-Tijani), itu kedua-duanya 
tidak melanggar syariat.
 
Mengapa??
 
Karena, walaupun tidak ada dalil secara khusus didalam TEKS hadits 
bagi kedua-duanya untuk melakukan pekerjaan itu, (yaitu dalil 
perintah untuk menulis shahih bukhori maupun mengamalkan sholawat 
fatih) toh beliau-beliau sama-sama mendapatkan perintah khoos dari 
Rusululloh SAW dalam bentuk mimpi, sepertimana dikatakan dalam hadits 
bilamana mimpi berjumpa Rosululloh SAW, adalah benar-benar perjumpaan 
seperti dalam keadaan jaga,
 
Dan pada kenyataannya output yang dihasilkan dari kedua imam 
tersebut sama-sama tidak melanggar syariat, karena selagi masih hidup 
Rosululloh SAW pernah mengatakan barangsiapa berdusta atas namaku, 
maka nerakalah tempatnya, ini bermakna sudah ada dalil 
secara esensi bahwa kita diperintahkan untuk memilah-milih mana 
sabda Rosululloh SAW yang asli dan mana yang palsu. bertolak dari 
hadits inilah Imam bokhori boleh dibilang tidak melanggar syariat.
 
Begitu juga tentang yang dilakukan oleh Syekh Ahmad At-Tijani, dalil 
perintah membaca sholawat sangat banyak baik di dalam Al-Qur'an 
maupun di dalam hadits, karena itu tak ada alasan untuk mengatakan 
bahwa output yang dihasilkannya secara esensi melanggar syariat.
 
KECUALI, bagi orang-orang yang TEKSTUAL dalam membaca hadits, 
(seperti kaum wahabiyah) maka segala sesuatu yang tidak ada TEKS-nya 
secara tertulis maka dianggapnya melawan syariat.
Kalau sudah beranggapan demikian, maka seharusnya secara otomatis 
sahih bukhori juga menjadi melawan syariat karena di dalam TEKS 
hadits tidak pernah ada perintah untuk membuat kitab-kitab hadits, 
apalagi TEKS Hadits yang memerintahkan orang untuk mempelajari ilmu-
ilmu hadits (sanad, matan dsb) maupun untuk menjadi seorang ahli 
hadits, ilmu-ilmu tersebut semuanya bid'ah, yang tak pernah 
dicontohkan dan dipelajari oleh Rosululloh SAW maupun sahabat, 
tabi'in.
 
Malahan, Syahdan menurut riwayat, banyak sahabat2 Rosululloh SAW dan 
kaum salaf yang telah dianggap sebagai generasi terbaik ummat ini, 
telah melakukan pembakaran atas catatan-catatan haditsnya yang pernah 
disimpannya, termasuk juga pembakaran itu dilakukan oleh Syaidina Abu 
Bakar Ra. dan Saydina Umar Ra.
Ini memperlihatkan bahwa disamping penulisan hadits boleh dikata tak 
ada perintahnya, sebenarnya sangat sedikit sekali hadits-hadits 
yang sampai kepada kita, mungkin lebih banyak yang dibakar daripada 
yang sampai kepada kita dalam bentuk kutubus-sittah.
 
Anda bisa membayangkan begini ;
Rosululloh SAW itu 23 tahun berdakwah semenjak beliau menjadi Rosul.
Kalau dihitung sejak beliau menjadi Nabi, maka dakwahnya selama 38 
tahun.
Definisi hadits adalah : perkataan, perbuatan, taqrir dan tingkah 
laku yang disandarkan kepada Rosululloh SAW.
Apakah masuk diakal segala perkataan, perbuatan, taqrir dan tingkah 
laku Rosululloh SAW itu selama 23 tahun berdakwah atau 38 tahun 
semenjak menjadi Nabi, hasilnya bila dituangkan dalam bentuk tulisan 
seperti yang kita sebut sebagai hadits hanya menjadi beberapa jilid 
kitab dalam kitabus-sittah??
 
Bandingkan dengan diri kita saja, bila kita tuliskan semua perkataan 
kita, perbuatan kita, persetujuan kita dan tingkah laku kita selama 
satu tahun saja, jika kita susun dalam bentuk tulisan, mungkin tak 
akan cukup 100 jilid buku.
Apalagi Rosululloh SAW yang berdakwah selama 23 tahun, dan relasinya 
hingga separuh dunia ini.
Jadi sekali lagi saya tekankan : Ini memperlihatkan bahwa  
sebenarnya sangat sedikit sekali hadits-hadits yang sampai kepada 
kita
 

Oleh karena itu sikap bijaksana dari seorang muslim menurut saya 
adalah, jangan mentang-mentang tak ada TEKS didalam hadits shohih 
yang kita terima, kita langsung memvonis sebagai melanggar syariat, 
sesat, tak ada contoh, bid'ah  dan sebagainya. 
Apakah penulisan kitab-kitab hadits itu ada contohnya ?? 

Boleh jadi apa yang kita ketahui hari ini adalah sangat sedikit 
sekali jika dibandingkan dengan ilmu yang dimiliki Rosululloh SAW.
Ilmu yang kita miliki yang kita anggap sudah hebat, sebetulya hanya 
baru bisa disampaikan melalui lidah.
Canggihan sedikit, hanya bisa disampaikan lewat tulisan tuts di layar 
monitor ini.
 
Tapi apakah anda pernah berfikir bahwa Ilmu yang dimiliki Rosululloh 
SAW begitu canggihnya, sehingga dapat disampaikan tembus hingga 
memasuki alam mimpi ?? walaupun zahirnya Rosululloh SAW sudah 
wafat ??? Siapa tahu toh ??? Hanya Alloh dan Rasulnya yang 
mengetahui, Walaupun secara zahir beliau sudah wafat, 

[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul

2006-01-18 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Terima kasih atas tausiahnya hari ini :)
Kesimpulan yang anda uraikan adalah bahwa :
didalam mimpi yang benar, terkandung kabar gembira bagi seorang 
mukmin yg dilapangkan jalannya oleh Allah, peringatan dan himbauan 
dari kemaksiatan, atau merupakan introspeksi dengan cara yg baik dan 
efektif. Jadi, mimpi yg merupakan hidayah, adalah mimpi yg khusus 
berasal dari Allah swt
yg tentunya tidak akan bertentangan dengan syariat.

Kembali kepada bacaan/teks salawat, seorang ulama yang alim dan wara' 
yaitu syekh At-Tijani, syahdan menurut riwayat, pernah berjumpa 
dengan Rosululloh SAW. didalam mimpi.

Dalam mimpinya tersebut Rosululloh SAW mengajarkan bacaan suatu 
shalawat, yang kini banyak dikenal dengan sholawat fatih.
Bunyinya kira-kira sbb:
Allohumma sholli 'ala sayyina Muhammadinil fatihi lima ughliqo wal 
khotimi lima sabaq, naasyiril haqqi bil haqqi wal haadi ilasyirotokal 
mustaqiim, wa'ala alihi haqqo qodrihi wamiqdaril adzim

Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW mengatakan pada sang imam, 
barangsiapa yang membaca shalawat ini sekali saja dalam hidupnya, 
Alloh akan membebaskannya dari api neraka, tentu dalam keadaan iman 
dan islam.

Bagaimana menurut pandangan anda, apakah mimpi ini melawan syariat 
atau tidak???
Soalnya al-imam subki seperti yang anda kutip mengatakan bahwa orang 
yg mengucapkan kalimat sholawat lainnya (tidak seperti yg diajarkan 
nabi) berarti telah mengucapkan bacaan yg tidak benar.

Padahal di dalam Al-Qur'an, hanya diperintahkan  Yaa ayyuhal-
ladzina-aa-manu shollu 'alaihi wasallimu taslima tanpa 
menyebutkan teks shalawat secara khusus.
Begitu juga di dalam hadits nabawiyah tidak disebutkan bahwa membaca 
shalawat harus begini dan begini...


wassalam,  



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Wa'alaikum salam wr wb..
 
 Mimpi yang benar adalah satu bagian dari empat puluh enam bagian 
 kenabian. (HR Bukhori dari Ubadah bin Ash-Shamit, Anas, Abu 
 Hurairah dan Abu Sa'id))
 
 Dalam Hadits lain disebutkan:
 Tidak ada yg tersisa dari kenabian kecuali kabar2 gembira. Para 
 sahabat bertanya,'Apa  itu kabar gembira?', kata nabi,'Mimpi yg 
 baik, yg dilihat oleh seorang mukmin atau diperlihatkan 
kepadanya.' 
 (HR. Bukhori dari Abu Hurairah)
 
 Hadist2 tersebut menurut syarhnya bermaksud meng-analogikan soal 
 mimpi yg benar dengan perkara kenabian, karena mimpi merupakan 
suatu 
 pengetahuan tertentu terhadap masalah yg berhubungan dengan hal 
 ghaib. Bukan karena mimpi adalah kenabian, sebab bagian dari 
sesuatu 
 tidak mesti harus sama sifatnya dengan sesuatu tersebut secara 
 keseluruhan. Hal tersebut dipertegas lagi oleh hadits Ummu Kurz al-
 Ka'biyah, ia berkata:
 Saya mendengar Nabi Muhammad saw bersabda:'Kenabian telah tiada, 
 yang tersisa hanyalah kabar2 gembira.'(HR Ahmad dan Ibnu Majah)
 
 Hadits2 diatas dan hadits2 lainnya, sebagaimana kisah Nabi Yusuf 
 dalam al-Quran, membuktikan bahwa sebagian mimpi ada juga yg dpt 
 menyingkap masalah ghaib yg tertutup. Karenanya, mimpi merupakan 
 bagian dari kenabian. Tentu saja harus dibedakan antara mimpi yg 
 tidak diragukan lagi kebenarannya, seperti mimpi Rasulullah saw, 
 dengan mimpi yg merupakan refleksi seseorang dalam keadaan 
sadarnya, 
 yg kemudian terbentuk dalam tidurnya di malam hari. Maka dari itu, 
 mimpi orang biasa harus dihadapkan dengan wahyu dan syariat, 
apabila 
 cocok dan tidak bertentangan dengan syariat, bisa dikerjakan, 
tetapi 
 jika tidak, maka harus ditolak dan tidak boleh diamalkan.
  
 Dari hadits2 diatas juga dapat disimpulkan bahwa didalam mimpi yang 
 benar, terkandung kabar gembira bagi seorang mukmin yg dilapangkan 
 jalannya oleh Allah, peringatan dan himbauan dari kemaksiatan, atau 
 merupakan introspeksi dengan cara yg baik dan efektif. Jadi, mimpi 
 yg merupakan hidayah, adalah mimpi yg khusus berasal dari Allah swt 
 yg tentunya tidak akan bertentangan dengan syariat.
 
 Wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
  Mimpi orang2 soholeh adalah separuh kenabian.
  Syahdan menurut suatu riwayat, Imam Bukhori sebelum memulai 
 menulis 
  kitab shahihnya, pernah bermimpi bertemu dengan Rosululloh SAW.
  Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW dikerubuti oleh lalat yang 
 menempel 
  pada tubuhnya, kemudian sang Imam diperintahkan untuk mengipas-
  ngipasi tubuh Rosululloh SAW agar supaya lalat-lalat yang 
menempel 
 di 
  tubuh Rosululloh SAW segera terbang dan pergi.
  
  Akhirnya Imam Bukhori menanyakan hal tentang mimpinya itu pada 
 salah 
  seorang ulama, dan ulama tersebut menta'birkan mimpi tersebut 
 sebagai 
  perintah langsung dari Rosululloh SAW kepada Imam Bukhori, untuk 
  membersihkan hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits 
 palsu.
  
  Sejak itulah Imam Bukhori memulai tulisannya tentang kitab yang 
  sekarang kita kenal sebagai Shahih Bukhori, yang pada hakekatnya 
  meneliti hadits-hadits nabawiyah dari unsur

[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul

2006-01-18 Terurut Topik arland_hmd098
 sesungguhnya 
 kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (ajaran Allah) dengan 
 terang.(Al Maidah:92)
 
 Dalam ayat lain disebutkan:
 Dan apa yg diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yg 
 kamu dilarang melakukannya, maka tinggalkanlah. (Al-Hasyr:7)
 
 Dari ayat-ayat diatas disebutkan bahwa kita diharuskan untuk taat 
 terhadap apa2 yg diperintahkan dan diajarkan oleh Nabi saw semasa 
 beliau hidup (Sunnah Nabi saw).
 
 Rasulullah bersabda:
 Sesungguhnya, mimpi terkadang menjadi kenyataan, dan yg seperti 
ini 
 terhitung bagian kenabian. Kadangkala mimpi itu dari setan, dan ada 
 juga mimpi dari gejolak jiwa. (HR Ahmad)
 
 Mimpi yg baik, adalah bukti hidayah dari Allah swt secara khusus. 
 Tapi bagaimana kita dapat membedakan apakah mimpi tersebut benar 
 datang dari Allah, atau hanya berasal dari gejolak jiwa kita 
 sendiri, atau malah dari setan? Tidak bisa tidak, harus dengan 
 ukuran syariat dalam menentukkannya.
 
 Begitu pula dalam masalah sholawat ini, kemana lagi kita dapat 
 mencari tahu kalau sholawat yg diajarkan ini boleh atau tidak kita 
 amalkan jika bukan mencari dalilnya di dalam Hadits Nabi?
 
 Alquran tidaklah menyebutkan teks sholawat secara khusus, begitu 
 juga amalan2 lainnya yg bunyi bacaannya sebagian besar kita dapati 
 dari Hadits2 nabi, seperti halnya bacaan2 didalam sholat.
 
 Banyak sekali hadits2 yang mengajarkan kepada kita harus membaca 
 sholawat begini dan begitu. Kesemuanya itu ada di dalam hadits2 
 shohih yang tentunya terjamin kebenarannya, dan kita dipersilakan 
 untuk memilih dan menggunakannya tanpa harus repot2 mengarang2 
 sendiri bunyi sholawat yg harus kita ucapkan, yg belum tentu benar 
 secara syar'i. 
 
 Jadi kesimpulannya dalam masalah ini, ya silakan diperiksa saja 
 apakah amalan tersebut ada dasarnya di dalam hadits nabi atau 
 tidak... Mimpi dapat dijadikan sandaran apabila didukung oleh dalil 
 yg shahih, dan bukan menjadikan mimpi sebagai dalil yg shahih. Hal 
 seperti ini pernah terjadi pada seorang sahabat, ibnu abbas. Beliau 
 bermimpi tentang haji tamattu', kemudian karena amalan tersebut 
 ternyata ada dalilnya yg pernah dia dengar dari al-Quran dan 
Sunnah, 
 maka kemudian dia berpendapat membolehkannya melakukan amalan 
 tersebut. Ibnu Abbas merasa senang dengan mimpi tersebut. Maka dari 
 itulah, Rasulullah menyebut mimpi yg benar sebagai al-mubasysyirat, 
 yaitu pembawa kabar gembira. Wallahu a'lam...
 
 Wassalam
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
  Terima kasih atas tausiahnya hari ini :)
  Kesimpulan yang anda uraikan adalah bahwa :
  didalam mimpi yang benar, terkandung kabar gembira bagi seorang 
  mukmin yg dilapangkan jalannya oleh Allah, peringatan dan 
himbauan 
  dari kemaksiatan, atau merupakan introspeksi dengan cara yg baik 
 dan 
  efektif. Jadi, mimpi yg merupakan hidayah, adalah mimpi yg khusus 
  berasal dari Allah swt
  yg tentunya tidak akan bertentangan dengan syariat.
  
  Kembali kepada bacaan/teks salawat, seorang ulama yang alim dan 
 wara' 
  yaitu syekh At-Tijani, syahdan menurut riwayat, pernah berjumpa 
  dengan Rosululloh SAW. didalam mimpi.
  
  Dalam mimpinya tersebut Rosululloh SAW mengajarkan bacaan suatu 
  shalawat, yang kini banyak dikenal dengan sholawat fatih.
  Bunyinya kira-kira sbb:
  Allohumma sholli 'ala sayyina Muhammadinil fatihi lima ughliqo 
 wal 
  khotimi lima sabaq, naasyiril haqqi bil haqqi wal haadi 
 ilasyirotokal 
  mustaqiim, wa'ala alihi haqqo qodrihi wamiqdaril adzim
  
  Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW mengatakan pada sang imam, 
  barangsiapa yang membaca shalawat ini sekali saja dalam hidupnya, 
  Alloh akan membebaskannya dari api neraka, tentu dalam keadaan 
 iman 
  dan islam.
  
  Bagaimana menurut pandangan anda, apakah mimpi ini melawan 
syariat 
  atau tidak???
  Soalnya al-imam subki seperti yang anda kutip mengatakan bahwa 
 orang 
  yg mengucapkan kalimat sholawat lainnya (tidak seperti yg 
 diajarkan 
  nabi) berarti telah mengucapkan bacaan yg tidak benar.
  
  Padahal di dalam Al-Qur'an, hanya diperintahkan  Yaa ayyuhal-
  ladzina-aa-manu shollu 'alaihi wasallimu taslima tanpa 
  menyebutkan teks shalawat secara khusus.
  Begitu juga di dalam hadits nabawiyah tidak disebutkan bahwa 
 membaca 
  shalawat harus begini dan begini...
  
  
  wassalam,  
  
  
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Wa'alaikum salam wr wb..
   
   Mimpi yang benar adalah satu bagian dari empat puluh enam 
 bagian 
   kenabian. (HR Bukhori dari Ubadah bin Ash-Shamit, Anas, Abu 
   Hurairah dan Abu Sa'id))
   
   Dalam Hadits lain disebutkan:
   Tidak ada yg tersisa dari kenabian kecuali kabar2 gembira. 
Para 
   sahabat bertanya,'Apa  itu kabar gembira?', kata nabi,'Mimpi yg 
   baik, yg dilihat oleh seorang mukmin atau diperlihatkan 
  kepadanya.' 
   (HR. Bukhori dari Abu Hurairah)
   
   Hadist2 tersebut menurut syarhnya bermaksud meng

[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul

2006-01-18 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Kriterianya masuk kedalam  Orang yang sudah aqil baliq. oleh karena 
itu wajib mandi hadats besar, oleh karena itu wajib belajar fiqih :))

wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, mahrandinur 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mas arland,
 bagaimana bila mimpi basah orang sholeh yang bertemu dengan 
 bidadari,masuk kriteria mana ?
 
 salam mimpi 
 nur
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Assalamu 'alaikum wr. wb.
  
  Mimpi orang2 soholeh adalah separuh kenabian.
  Syahdan menurut suatu riwayat, Imam Bukhori sebelum memulai 
menulis 
  kitab shahihnya, pernah bermimpi bertemu dengan Rosululloh SAW.
  Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW dikerubuti oleh lalat yang 
 menempel 
  pada tubuhnya, kemudian sang Imam diperintahkan untuk mengipas-
  ngipasi tubuh Rosululloh SAW agar supaya lalat-lalat yang 
menempel 
 di 
  tubuh Rosululloh SAW segera terbang dan pergi.
  
  Akhirnya Imam Bukhori menanyakan hal tentang mimpinya itu pada 
 salah 
  seorang ulama, dan ulama tersebut menta'birkan mimpi tersebut 
 sebagai 
  perintah langsung dari Rosululloh SAW kepada Imam Bukhori, untuk 
  membersihkan hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits 
palsu.
  
  Sejak itulah Imam Bukhori memulai tulisannya tentang kitab yang 
  sekarang kita kenal sebagai Shahih Bukhori, yang pada hakekatnya 
  meneliti hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu.
  
  Isi hadits2 yang diteliti dan diklasifikasikan termasuk hadits-
 hadits 
  yang menyangkut hukum yang menentukan halal atau haramnya suatu 
  masalah.
  
  Mas Wandy pernah mengatakan sbb :
  # Di dalam salah satu bukunya, Syeikh Qardhawi menyebutkan bahwa
  Kecuali mimpi para Nabi maka tidaklah dapat dijadikan sebagai 
sumber
  atau dalil hukum syariat. Mimpi tidak dapat dijadikan sebagai 
dalil
  syariat, dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk melakukan suatu 
 amalan
  atau meninggalkannya, seperti yg banyak diyakini oleh sufi 
radikal.
  
===
  
  Imam bukhori bukan seorang nabi, beliau seorang ulama sholeh.
  Klasifikasi hadits-hadits yang dilakukan banyak digunakan sebagai 
  dalil syariat, dan pengklasifikasian ini diawali dari mimpinya 
  berjumpa dengan Rosululloh SAW.
  
  Bagaimana jadinya ini, mas ?
  Apakah mimpi Imam Bukhori bertemu dengan Rosululloh SAW tersebut 
 dan 
  akhirnya mengklasifikasi hadits menyalahi syariat?
  
  wassalam,
  
  
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps 
[EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   mimpi adalah suatu keadaan dimana yang bersangkutan berada 
 didalam 
  kondisi
   netral,sulit mengembangkan kehendak dan emosi,bahkan daya nalar 
 dan 
  akal pun
   kadang sulit untuk diarahkan,
bisa jadi mimpi merupakan petunjuk, tapi bisa jadi setan dan 
 para 
  penghuni
   alam gaib datang ke mimpi orang tersebut,untuk memberikan 
petunjuk
   menyesatkan,bisa jadi juga para malaikat datang untuk sekedar 
  mengabarkan
   
   salah satu parameter nya adalah kembalikan kepada syariat dan 
 agama 
  islam
   yang diyakini kebenarannya,dan berguru atau bertanya kepada 
yang 
  memang
   sudah ahlinya,karena segala sesuatu memang ada ilmunya 
tersendiri 
  dan kadang
   banyak yang tersembunyi
   
   orang yang mendapat petunjuk / bisikan / vision lewat mimpi 
  biasanya akan
   tertanam sampai ke alam bawah sadarnya dan ingatannya terekam 
  membekas
   sangat dalam sehingga apabila sampai kepada tahapan meyakini 
 maka 
  dia akan
   sulit menggunakan alamsadarnya kembali untuk berfikir secara 
  jernih , karena
   proses perekaman yang terjadi berada pada saat alam bawah sadar 
  sedang
   terbuka penuh,,,
   
   makanya orang seperti ini akan sangat meyakini apa yang 
 dialaminya 
  lewat
   mimpimelebihi ajaran yg sudah diyakini saat sadar
   
   wassalam
   knc
   
   Pada tanggal 1/18/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] 
menulis:
   
 Ajarkan Salat Sambil Bersiul
Sumardi Dapat Wahyu Lewat Mimpi
   
   
Gunawan Mashar - detikcom
   
   
Makassar - Ajaran yang tertuang dalam kitab Laduni, yang 
 diyakini
oleh Sumardi (60), ternyata diawali lewat mimpi. Dari mimpi 
  itulah,
Sumardi lalu menuangkannya dalam kitab Laduni.
   
Hal ini diungkapkan oleh Sumardi, selama diperiksa oleh tim 
  penyidik
dari Polresta Polmas, Sulawesi Barat. Dari hasil 
pemeriksaan, 
 dia
mengatakan kalau dia yakin kalau dia dapat wahyu. Wahyu itu 
  awalnya
dia terima lewat mimpi, tutur AKBP Sukria Gaus, Kapolresta 
  Polmas,
ketika dihubungi via ponselnya, Selasa (17/1/2006).
   
Menirukan perkataan Sumardi, Sukria mengungkapkan kalau 
Sumardi
bermimpi bertemu dengan orang tua. Saat bertemu dengan orang 
tua
itu, Sumardi diberi 17 parang, dan disuruh untuk dimasukkan 
ke 
  dalam
mulutnya. Katanya, 17 parang itu lalu dimasukkan ke dalam
mulutnya, ucap Sukria.
   
Sejak bermimpi soal parang itulah, Sumardi langsung

[keluarga-islam] Re: MIMPI Wandy Salat Sambil Bersiul

2006-01-17 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mimpi orang2 soholeh adalah separuh kenabian.
Syahdan menurut suatu riwayat, Imam Bukhori sebelum memulai menulis 
kitab shahihnya, pernah bermimpi bertemu dengan Rosululloh SAW.
Dalam mimpinya itu Rosululloh SAW dikerubuti oleh lalat yang menempel 
pada tubuhnya, kemudian sang Imam diperintahkan untuk mengipas-
ngipasi tubuh Rosululloh SAW agar supaya lalat-lalat yang menempel di 
tubuh Rosululloh SAW segera terbang dan pergi.

Akhirnya Imam Bukhori menanyakan hal tentang mimpinya itu pada salah 
seorang ulama, dan ulama tersebut menta'birkan mimpi tersebut sebagai 
perintah langsung dari Rosululloh SAW kepada Imam Bukhori, untuk 
membersihkan hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu.

Sejak itulah Imam Bukhori memulai tulisannya tentang kitab yang 
sekarang kita kenal sebagai Shahih Bukhori, yang pada hakekatnya 
meneliti hadits-hadits nabawiyah dari unsur hadits-hadits palsu.

Isi hadits2 yang diteliti dan diklasifikasikan termasuk hadits-hadits 
yang menyangkut hukum yang menentukan halal atau haramnya suatu 
masalah.

Mas Wandy pernah mengatakan sbb :
# Di dalam salah satu bukunya, Syeikh Qardhawi menyebutkan bahwa
Kecuali mimpi para Nabi maka tidaklah dapat dijadikan sebagai sumber
atau dalil hukum syariat. Mimpi tidak dapat dijadikan sebagai dalil
syariat, dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk melakukan suatu amalan
atau meninggalkannya, seperti yg banyak diyakini oleh sufi radikal.
===

Imam bukhori bukan seorang nabi, beliau seorang ulama sholeh.
Klasifikasi hadits-hadits yang dilakukan banyak digunakan sebagai 
dalil syariat, dan pengklasifikasian ini diawali dari mimpinya 
berjumpa dengan Rosululloh SAW.

Bagaimana jadinya ini, mas ?
Apakah mimpi Imam Bukhori bertemu dengan Rosululloh SAW tersebut dan 
akhirnya mengklasifikasi hadits menyalahi syariat?

wassalam,



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 mimpi adalah suatu keadaan dimana yang bersangkutan berada didalam 
kondisi
 netral,sulit mengembangkan kehendak dan emosi,bahkan daya nalar dan 
akal pun
 kadang sulit untuk diarahkan,
  bisa jadi mimpi merupakan petunjuk, tapi bisa jadi setan dan para 
penghuni
 alam gaib datang ke mimpi orang tersebut,untuk memberikan petunjuk
 menyesatkan,bisa jadi juga para malaikat datang untuk sekedar 
mengabarkan
 
 salah satu parameter nya adalah kembalikan kepada syariat dan agama 
islam
 yang diyakini kebenarannya,dan berguru atau bertanya kepada yang 
memang
 sudah ahlinya,karena segala sesuatu memang ada ilmunya tersendiri 
dan kadang
 banyak yang tersembunyi
 
 orang yang mendapat petunjuk / bisikan / vision lewat mimpi 
biasanya akan
 tertanam sampai ke alam bawah sadarnya dan ingatannya terekam 
membekas
 sangat dalam sehingga apabila sampai kepada tahapan meyakini maka 
dia akan
 sulit menggunakan alamsadarnya kembali untuk berfikir secara 
jernih , karena
 proses perekaman yang terjadi berada pada saat alam bawah sadar 
sedang
 terbuka penuh,,,
 
 makanya orang seperti ini akan sangat meyakini apa yang dialaminya 
lewat
 mimpimelebihi ajaran yg sudah diyakini saat sadar
 
 wassalam
 knc
 
 Pada tanggal 1/18/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] menulis:
 
   Ajarkan Salat Sambil Bersiul
  Sumardi Dapat Wahyu Lewat Mimpi
 
 
  Gunawan Mashar - detikcom
 
 
  Makassar - Ajaran yang tertuang dalam kitab Laduni, yang diyakini
  oleh Sumardi (60), ternyata diawali lewat mimpi. Dari mimpi 
itulah,
  Sumardi lalu menuangkannya dalam kitab Laduni.
 
  Hal ini diungkapkan oleh Sumardi, selama diperiksa oleh tim 
penyidik
  dari Polresta Polmas, Sulawesi Barat. Dari hasil pemeriksaan, dia
  mengatakan kalau dia yakin kalau dia dapat wahyu. Wahyu itu 
awalnya
  dia terima lewat mimpi, tutur AKBP Sukria Gaus, Kapolresta 
Polmas,
  ketika dihubungi via ponselnya, Selasa (17/1/2006).
 
  Menirukan perkataan Sumardi, Sukria mengungkapkan kalau Sumardi
  bermimpi bertemu dengan orang tua. Saat bertemu dengan orang tua
  itu, Sumardi diberi 17 parang, dan disuruh untuk dimasukkan ke 
dalam
  mulutnya. Katanya, 17 parang itu lalu dimasukkan ke dalam
  mulutnya, ucap Sukria.
 
  Sejak bermimpi soal parang itulah, Sumardi langsung lancar
  menuliskan wahyu itu ke dalam kitab Laduni. Sumardi meyakini
  jikalau parang yang dimasukkan ke dalam mulutnya itu adalah wahyu
  yang diturunkan untuknya.
 
  Tetap Terima Islam
 
  Selama dalam penjara, Sumardi juga mengakui agama Islam. Ia pun
  tetap kukuh pada pendiriannya bahwa agama yang dianutnya adalah
  Islam. Namun, ia juga yakin kalau salat dengan bersiul yang
  dilaksanakannya sudah sesuai dengan islam, yang ia pahami.
 
  ***
 
 
 
 
 
 
   Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada
  seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah 
satu
  pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang
  membutuhkan.
  Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika 

[keluarga-islam] Re: Berdzikir Dan Bershalawat--wandy

2006-01-17 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Menurut sebagian ulama Zikir itu bisa menjadi riya bila diucapkan 
dengan keras dan dilantuntan didepan banyak orang, karena sifatnya 
hablum-min-Alloh.
Sedangkan membaca Sholawat itu tidak menjadi Riya walaupun dibaca 
dengan keras dan didepan banyak orang, karena sifatnya Hambum-minnan-
naas. 

Orang yang membaca Zikir langsung mendapat ganjaran pahala ketika itu 
juga, sedangkan bacaan sholawat ditujukan khusus kepada Rosululloh 
SAW, sedangkan yang membacanya akan mendapatkan curahan rahmat dan 
pahala yang tumpah dari bacaan sholawat yang ditujukan kepada sosok 
diri Rosululloh SAW tersebut.

Apakah ada yang sependapat dengan pemahaman ini ???

wassalam,

  


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Raden Fattah [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 **
 ada juga yang mengartikan *sholawat* sebagi *shollu*, hubungan,
 menghubungkan.
 jadi jika bersholawat kepada nabi Muhammad, *Sholulohu Alaihi 
Wasallam*,
 adalah untuk menghubungkan ruhani ke ruhaninya beliau.
 dan menurut paham ini, sholawat beda dengan dzikir, karena dzikir 
selalu
 diartikan sebagai mengingat Alloh langsung.
 
 lalu tentang maksud Alloh dan para Malaikat bersholawat kepada 
Nabi, yang
 bagaimana?
 
 mengenai mimpi, ada hadits yang menerangkan (sumbernya saya lupa) 
bahwa *Mimpi
 itu adalah seperempat puluh dari kenabian*.
 bukan kah nabi-nabi terdahulu sebelum nabi Muhammad juga mendapatkan
 petunjuk/wahyu lewat mimpi?
 
 tetapi kenapa mimpi yang dialami oleh orang biasa lebih banyak 
sebagai bunga
 tidur?
 itu karena agar orang yang mengalami mimpi tidak menjadikan 
mimpinya melulu
 sebagai petunjuk.
 
 wassalam
 fattah
 
 
 
 
 On 1/17/06, wandysulastra [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Arland [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
  
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
   Imam Subkhi menambahkan orang yg mengucapkan kalimat
sholawat lainnya (tidak seperti yg diajarkan nabi) berarti 
telah
mengucapkan bacaan yg tidak benar.
  
   Saya ingin bertanya :
   1. Berdasarkan kaidah apa Imam Subkhi mengatakan bahwa orang yg
   mengucapkan kalimat sholawat lainnya (tidak seperti yg diajarkan
   nabi) berarti telah mengucapkan bacaan yg tidak benar.
 
  # Saya jawab, Tidak Tahu. Karena di buku tersebut memang tidak
  dijelaskan kenapa Imam Subkhi berkata demikian.. :) Tapi, siapakah
  yang paling baik dan benar perkataanya selain Nabi saw?
 
  
   2. Apakah sama antara : sholawat dengan zikir.
 
  # Yang ini juga saya tidak tahu, karena tidak dijelaskan juga di 
dalam
  buku tersebut :) Tapi jika dipelajari dari istilahnya dan 
korelasinya,
  Arti dzikir adalah suatu cara untuk menyebut atau mengingat Alloh.
  Jadi semua bentuk aktivitas yang tujuannya mengingat dan 
mendekatkan
  diri kepada Alloh dinamakan dzikir. Salah satu dzikir yang utama
  adalah sholat (QS. Thoha:14), dan di dalam sholat itu sendiri 
terdapat
  sholawat.
 
  Sedangkan sholawat adalah bentuk jamak dari kata sholla atau 
sholat
  yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan 
ibadah.
  Jadi shalawat yang kita ucapkan berarti suatu doa agar Allah Swt
  memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw dan 
keluarganya.
 
  Dari situ kita lihat bahwa di dalam dzikir seharusnyalah terdapat
  sholawat. Memang mengenai keharusan penyebutan sholawat ini para 
ulama
  sendiri berbeda-beda pendapat. Seperti pendapatnya Ibnu Qashshar 
yang
  menyatakan bahwa bersholawat kepada Nabi adalah suatu ibadat yang
  diwajibkan, hanya tidak ditentukan qadar banyaknya. Jadi apabila
  seseorang telah bersholawat, biarpun sekali saja. Terlepaslah ia 
dari
  kewajiban.
 
  
   3. Bagaimana hukumnya bilamana seseorang membaca sholawat atas 
Nabi
   SAW dengan susunan kalimat shalawat yang diucapkan oleh 
Rosululloh
   SAW, tapi diajarkan dalam bentuk mimpi ketika orang tsb dalam
  keadaan tidur.
 
  # Di dalam salah satu bukunya, Syeikh Qardhawi menyebutkan bahwa
  Kecuali mimpi para Nabi maka tidaklah dapat dijadikan sebagai 
sumber
  atau dalil hukum syariat. Mimpi tidak dapat dijadikan sebagai 
dalil
  syariat, dan tidak dapat dijadikan hujjah untuk melakukan suatu 
amalan
  atau meninggalkannya, seperti yg banyak diyakini oleh sufi 
radikal.
  Hal itu karena beberapa sebab:
  - Syariat sudah menentukan dalil-dalil hukum dalam al-Quran dan 
Sunnah
  serta ijma' dan qiyas yg benar. Syariat tidak menjadikan mimpi 
seorang
  yg tidak makshum sebagai dalil hukum.
 
  - Sumber2 mimpi itu banyak dan beraneka ragam, seperti halnya 
kasyaf,
  ada yg dari Allah, dari diri sendiri dan dari setan (Al-Hadits).
  Sedang kita tidak dapat mengetahui mimpi kita berasal darimana.
 
  -Mimpi berjumpa Nabi saw tidak dapat dijadikan hujjah dan tidak 
dapat
  disamakan dengan dalil syariat. Sesungguhnya, mimpi berjumpa nabi
  hanyalah menguatkan syariat yg sudah baku dan makhsum. Itupun 
kalau
  mimpi tersebut sesuai dengan syariat, dan yang kemudian dijadikan
  hujjah adalah tetap syariat. Mimpi cukuplah sebagai penghibur 
saja.
  Karena yang 

[keluarga-islam] Re: Kulit Hewan Qurban was : Digest Number 383

2006-01-12 Terurut Topik arland_hmd098
Wa'alaikum salam wr. wb.

Mas Yusa, apa khabar...? kok mau kerumah ga jadi ya, padahal saya 
sudah siap-siap potongin ayam lho... :))

Mau nanggepin sedikit, kemarin kebetulan saya jadi anggota panitia 
qorban, hanya ngatur2 saja sedangkan yang membantu cukup banyak.
Biasanya dalam kepanitiaan qorban, yang mengurusi potongan2 daging 
itu anggota panitia yang tergolong kurang mampu, umumnya mereka 
semangat sekali motong2 daging kecil-kecil untuk dibagikan kepada 
mustahik daging qorban.
Sedangkan anggota panitia yang termasuk mampu dan ikut pula berqorban 
hanya mengawasi administrasi pendistribusian saja.
Nah, dalam masalah kulit hewan ini, kami selaku panitia menyerahkan 
kulit ini kepada anggota panitia yang kurang mampu tersebut, caranya 
ketua panitia berijab qobul kepada orang yang kurang mampu ini 
sebagai penerima kulit hewan.
Kemudian sipenerima ini, katakanlah fulan, menjual kulit tersebut 
kepada pedagang kulit. Uang hasil penjualan dibagikan kepada anggota 
panitia lain yang kurang mampu.
Masalah ini sebelumnya sudah saya tanyakan kepada salah seorang 
ustad, menurut beliau cara tersebut syah karena sipenerima kulit 
termasuk orang yang kurang mampu, dan mereka termasuk mustahik juga.

Demikian, mudah-mudahan solusi ini menjadi jalan keluar terbaik.

wassalam,




--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Yusa [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Aslkm wr wb
 
 ^_^  Salam kuangeeen juga, kang Ncep...  ^_^
 Trm ksh banyak ya, kang...memang biasanya yg saya lht itu kulit 
kambing
 dijual oleh panitia qurban, nah kalau itu tdk boleh berarti apakah 
kulit itu
 diberikan saja pd seseorang atau gimana ya, kang?
 
 Kalau pertanyaan saya masalah aqiqoh di bwh gimana, kang? Kalau 
akang
 tahu kira2 jwbnnya gimana mohon dijelaskan ya, kang...trm ksh 
buanyak...
 
 Wslkm wr wb
 Yusa
 
 __
 Message: 5
Date: Thu, 12 Jan 2006 08:22:09 -
From: kang nceps [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: Qurban dan Aqiqah = ?
 
 salam kangen mas yusa,,,
 kalau tidak salah dari yang saya fahami, bahwa hewan qurban sepakat
 para ulama boleh dibagikan menjadi tiga bagian,satu untuk si
 pengqurban,satu untuk sedekah fakir miskin,satu untuk kaum kerabat,
 seyogyanya bahwa saat pemotongan terjadi makan-makan party maka
 diharapkan sudah termasuk kedalam salah satu diantara tiga bagian 
tadi,
 
 tapi yang paling utama bahwa hewan qurban baik kulit dan dagingnya
 tidak boleh diperjual belikan,karena hewan qurban adalah bagian dari
 ritual ibadah ,bahkan apabila disembelih sebelum hari raya maka dia
 tidak menjadi hewan qurban,tapi menjadi hewan biasa yang 
disedeqahkan
 
 lain lagi dengan masalah panitia penyembelihan yang diupah dengan
 menggunakan daging qurban , maka saya sendiri berpendapat lebih baik
 dibayar dengan menggunakan uang lain ,bukan berupa upah dari qurban,
 karena umumnya upacara ritual qurban adalah upacara masal dimana
 banyak orang terlibat dengan suka rela didalamnya dengan niat ibadah
 
 silahkan yang lain mungkin ada yang mengkoreksiatau punya 
pendapat
 lain
 
 wassalam
 KnC
 
 
 Produces wooden furniture. Includes company profile, list of 
products and contact details. 
 Material : Bengkirai, Bangkirai, Yellow Balau, Red Balau, Merbau. 
 Visit : www.duta-furni.com







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: kewajiban zakat

2006-01-12 Terurut Topik arland_hmd098
Wa'alaikum salam wr. wb.
Ahlan wa syahlan untuk anda yang baru bergabung di KI.
Sekedar urun rembuk dari apa yang saya ketahui, jawaban saya sbb :

No. 1 : difokuskan kepada Harta-nya.
No. 2 : Bila mencapai Nisab, maka wajib Zakat walaupun pemiliknya 
anak yatim yang masih kecil.
No. 3 : Wajib.

Demikian, mudah-mudahan membantu.
Silahkan dikoreksi bila pendapat saya ada kekeliruan.

wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Muhammad Ridhwan Iwan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

   assalamu'alaikum wr wb
   saya baru daftar kemarin menjadi anggota milis Keluarga Islam, 
dan dalam kesempatan ini saya ingin mendapatkan informasi tentang 
kewajiban zakat harta (kekayaan). Dalam hal ini saya ingin 
menanyakan : 
   1. apakah kewajiban zakat atas harta kekayaan difokuskan kepada 
harta-nya ataukah kepada pemiliknya ?
   2. apakah orang yang belum baligh atau anak yang masih 
remaja/pemuda wajib mengeluarkan zakat, maksud saya adalah difokuskan 
kepada anak yang belum baligh atau remaja/pemuda dan dia menerima 
harta warisan yang melebihi ketentuan (nishab) zakat, apakah anak tsb 
wajib mengeluarkan zakat ?
   3. sekarangkan banyak anak muda yang sudah bekerja (umur dibawah 
30 tahun) dan belum menikah dan masih tinggal dengan orang tuanya, 
kemudian dia mempunyai penghasilan yang bisa disebut telah memenuhi 
nishab zakat, apakah anak muda tsb wajib mengeluarkan zakat ?
   sementara ini hanya pertanyaan diatas yang ingin saya dapatkan 
pengetahuannya, syukron katsiron atas perhatiannya.

   wassalam
   Iwan
 
 
 __
 Apakah Anda Yahoo!?
 Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik 
terhadap spam  
 http://id.mail.yahoo.com








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Balasan: [keluarga-islam] Re: Tata Cara Mandi Wajib

2006-01-12 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Mohon maaf baru sempat menjawab... :)

Kalo saya Alhamdulillah sudah mengerti caranya, karena saya belajar 
fiqih mazhabi, saya taklid saja dengan salah satu dari 4 pendapat-
pendapat imam mazhab, karena saya termasuk orang yang awam dan bodoh 
dalam masalah tersebut.
Justru yang saya ingin ketahui bagaimana pendapat anda dan orang-
orang yang berfaham wahabi dalam masalah fiqih seperti ini, bukankah 
faham wahabi mengharamkan taklid ? dan mewajibkan ijtihad??
Taklid dan Ittiba itu hampir sama, hanya beda penyebutan saja, sebab 
walaupun kita mengetahui dalil haditsnya, ya tetap saja hadits 
tersebut kita dapati dari tulisan para ulama termasuk Imam Bukhori, 
Muslim dll.
Bukan langsung kita ketahui dari Rosululloh SAW, sahabat maupun 
tabi'in dan tabiut-tabi'in.

Masalahnya sekarang, bagaimana kalian mau berijtihad, kalau masalah 
fiqih seperti ini saja anda bertanya pada orang yang bertaklid 
seperti saya

Artikel yang anda sampaikan adalah dalil yang mewajibkan mandi wajib, 
bukan TATA CARA mandi wajib.
Silahkan anda jelaskan, bagaimana TATA CARA mandi wajib dalam kondisi 
yang telah saya sebutkan terdahulu.

Atas Jawabannya jakalloh khairon katsir. :)

wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ku HanyaOrangBiasa 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Assalamu'alaikum,

   Pak Arland dan Pak Talim yang saya hormati, dan semoga Allah 
Ta'ala merahmati bapak berdua.

   Saya meposting hal - hal yang berkaitan dengan syariat adalah 
untuk membantu kaum muslimin untuk memahami agamanya termasuk 
permasalahan mandi wajib ini. Dan mungkin apa yang saya tulis ini 
tidak serinci apa yang ditanyakan oleh Pak Arland, dan monggo kalau 
Pak Arland memiliki jawaban - jawabannya untuk di postingkan ke milis.

   Mengenai masalah taklid.  Adakah saya taklid dengan seseorang ? 
Bukankah saya menampilkan nash - nash yang shahih yaitu Al Qur'an dan 
As Sunnah.  Silahkan pak Arland atau Pak Talim mengirimkan saya nash -
 nash yang shahih maka insya Allah saya akan ikuti.

   Saya ittiba' pak bukan taklid.  Contoh : Syaikhul Islam Ibnu 
Taimiyah membolehkan shalat tarawih 23 raka'at, namun saya tidak 
mengikutinya karena tidak ada nash yang shahih tentang shalat tarawih 
23 raka'at.  Atau Imam Ibn Hazm mebolehkan alat - alat musik tetapi 
saya tidak mengikutinya karena dalil - dalil yang mengharamkan alat 
musik sangatlah kuat dan serta permasalahan2 yang lainnya.  Saya 
hanya kembali kepada nash yang shahih pak, Al Qur'an dan As Sunnah.

   Dan alangkah indahnya ucapan Ibnul Qayyim, Kami mencintai 
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, namun kebenaran itu sendiri lebih kami 
cintai daripada mencintai Syaikh.  (Padahal Syaikh Muhammad bin 
Shalih Al Utsaimin jika beliau tidak bisa menemukan penyelesaian 
terhadap suatu permasalahan yang sangat sulit, maka beliau 
menggunakan Ijtihadnya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah).

   Namun bagi saya Ibnu Taimiyah tetaplah seorang Syaikhul Islam dan 
beliau rahimahullah juga manusia yang memiliki kesalahan.  Tidak ada 
yang ma'shum kecuali Rasulullah SAW

   Demikianlah kami diajarkan Pak, dan saya sangat setuju dengan 
bapak bahwa belajar dengan buku tidaklah sunnah, maka dari itu saya 
juga ikut kajian Pak, setiap selasa saya mengaji Kitab Fathul Majid 
dan Riyadush Shalihin dengan Ustadz Yazid dan hari sabtu saya mengaji 
Fathul Bari (Ta'liq atas Kitab Shahih Bukhari) dengan Ustadz Abdul 
Hakim.  Dan saya juga berkonsultasi dengan para As Saatidz tentang 
masalah agama termasuk permasalahan mandi wajib ini.

   Demikian penjelasan saya, sekali lagi Pak silahkan kirimkan nash -
 nash shahih ke saya, itu akan lebih bermanfaat buat saya.

   Akhukum billah
   budi ari
 
 talim farido [EMAIL PROTECTED] wrote:
 wa alaikum salam
   terima kasih banyak kepada pak arland untuk mengkritisi postingan 
tentang tata cara manda wajib, dan harapan saya yang dikritisi bisa 
memberikan penjelasan tambahan. 

   mungkin sekarang ini banyak orang mengamalkan ibadah dari hasil 
membaca buku saja, begini sunnah yang begitu bid'ah, dan buku 
pedomannya hanya dari ulama-2 itu saja, menurut saya itu sudah 
termasuk taklid, tetapi kadang ada orang yang mengharamkan taklid 
namun tanpa sadar mereka telah bertaklid.

   wassalam
   
 
 arland_hmd098 [EMAIL PROTECTED] menulis:
   Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
 Artikel di bawah ini terlalu sederhana bila dikatakan TATA-CARA 
Mandi 
 Wajib, kalau tidak boleh dikatakan terlampau menggampangkan suatu 
 masalah dan belum menjawab persoalan dimasa sekarang dan yang akan 
 datang.
 Apalagi bila sejak awal sudah mengatakan KAMI TIDAK BERMAZHAB, 
 sementara untuk memahami fiqih dibutuhkan pendapat (ijtihad) para 
 imam mazhab yang 4.
 Maka artikel di bawah ini lebih tepat dikatakan sebagai DALIL Mandi 
 Wajib, bukan Tata-cara Mandi Wajib.
 Karena Tata-Cara ini belum dapat mengatasi persoalan sbb, misalkan :
 
 1. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib, sementara 
 dibadannya terdapat luka

[keluarga-islam] Re: Wasiat Syaikh Albani untuk Segenap Kaum Muslimin

2006-01-12 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Jangan-jangan Wasiat tersebut hanya dijadikan Price list saja.
Adapun harga realnya seperti yang knc ketahui selama ini, sudah di 
discount sana-sini sehingga sudah ga sesuai dengan wasiat itu sendiri.

he...he...he...

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 saya sangat menyukai wasiat ini,,,terlebih kalimat dibawah ini,yang
 kebanyakan tidak saya dapatkan selama berdiskusi dengan kaum
 salafi/wahabi,,,ada beberapa mungkin, tapi kebanyakan satu 
tipe,selalu
 mengatasnamakan ,dan menyesatkan orang lain dengan sangat gampang,,
 
 semoga kemuliaan dan rahmat gusti Alloh selalu tercurah kepada 
beliau
 
 wassalam
 KnC
  
  Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan
 pelajaran 
  yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik [An-
Nahl
 : 125]
  
  Orang yang paling berhak diperlakukan dengan cara hikmah adalah
 orang yang 
  paling keras menentang kita dalam prinsip dan aqidah kita. Hal 
ini kita 
  lakukan agar tidak tertumpu pada kita dua beban yang berat, 
beratnya
 dakwah 
  haq yang telah dianugrahkan Allah Jalla Jalaluhu kepada kita 
kemudian 
  dibebani lagi dengan jeleknya cara dakwah kita kepada Allah 'Azza 
wa
 Jalla.
  
  Aku berharap dari semua saudara-saudaraku yang berada di setiap 
negeri 
  Islam, agar melaksanakan adab-adab yang Islami ini, semata-mata 
karena 
  mengharap wajah Allah 'Azza wa Jalla dan tidak mengharap balasan 
dan
 tidak 
  pula ucapan terima kasih dari manusia.
  
  Semoga apa yang sampaikan ini telah mencukupi.
  
  Walhamdulillahi Rabbil 'aalamin. [1]
  
  
  [Disalin dari Majalah : as-Salafiyah, edisi ke 5/Th 1420-1421. hal
 41-48, 
  dengan judul asli Hukmu fiqhil Waqi' wa Ahammiyyatuhu. Ashalah, 
  diterjemahkan oleh Mubarak BM Bamuallim Lc dalam Buku Biografi 
Syaikh 
  Al-Albani Mujaddid dan Ahli Hadits Abad ini hal. 127-150 Terbitan
 Pustaka 
  Imam Asy-Syafi'i.]
  _
  Foote Note.
  1. Lihat Muhadditsul 'Ashri hal. 74-75
  
  
  
KuHanyaOrangBiasa 
 
MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH
 
Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata
 kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam
 keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti 
dia
 masuk surga' (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada Kitab
 Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin]
  
  
  
  
  
  -
  Yahoo! Photos
   Got holiday prints? See all the ways to get quality prints in 
your
 hands ASAP.
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Allaahuakbar..BRAVO PBNU

2006-01-12 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Setahu saya kalo ga salah kang Masdar ini anggota JIL juga. CMIIW
Artikel di bawah membuktikan bahwa tidak semua pemikiran para JIL itu 
sesat, tapi ada juga yang benar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa JIL itu cuma lakon.

Kang Masdar berbicara berdasar Ijma Ulama, khususnya Ulama NU dari 
keputusan baitul masail.
Kalo dicari dalilnya dalam hadits, tentu tak akan ditemukan dalil 
yang mengharamkan Formalin.

Oleh karena itu Ijma  Kias memang diperlukan dalam pengambilan 
keputusan disamping Al-Qur'an dan Hadits.

Tapi, mengapa ya faham wahabi mengharamkan IJMA  KIAS (Ta'wil).
Adakah yang dapat memberikan pencerahannya...

wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ahmadi Agung [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

  
  
 
 Ketua PBNU: Haram, Makanan yang Mengandung Formalin
 
 
 12 Jan 2006 18:55 WIB
 
 Ketua Tanfidziyah PBNU KH. Masdar F. Mas'udi menegaskan, makanan 
yang mengandung formalin hukumnya haram dikonsumsi karena akibatnya 
jelas membayakan bagi kesehatan manusia. Namun PBNU sejauh ini belum 
merasa perlu mengeluarkan fatwa haram bagi makanan yang mengandung 
formalin dimaksud.
 
 Demikian ditegaskan Direktur Pusat Pengembangan Pesantren dan 
Masyarakat (P3M) itu kepada pers di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 
Jakarta, Kamis (12/01), usai acara seminar Agama dalam Tindak 
Kekerasan dan Terorisme di Tengah Arus Globalisasi. Hadir dalam 
seminar tersebut antara lain Frans Magnis Suseno dan Pendeta Weinata 
Sahirin (Wakil Sekum PGI).
 
 Menurut Masdar soal formalin itu tidak perlu fatwa, karena 
akibatnya sudah jelas merusak tubuh manusia. Yang penting sekarang 
ini pemerintah segera menyediakan bahan alternatif pengawet yang aman 
bagi makanan dan masyarakat konsumen. Sudah ditemukan misalnya ada 
kunyit, bawang putih, kitosan (temuan ITS dan IPB), dan bahan dari 
batok kelapa (temuan UGM) untuk mengganti formalin tersebut.
 
 Sementara itu Ketua DPR Agung Laksono menilai sekarang ini 
masyarakat sulit menghindari makanan berformalin atau zat pewarna 
berbahaya lainnya. Masalah ini menunjukkan lemahnya perhatian dari 
pemerintah terutama Depkes, BPOM, Departemen Perdagangan dan 
Perindustrian, kepolisian serta masyarakat sendiri. Karena itu DPR 
meminta pemerintah membuat aturan tata niaga yang jelas dalam 
memperhatikan kepentingan masyarakat. Karena itu tindakan hukum harus 
ditegakkan terhadap oknum pengusaha makanan yang terbukti menggunakan 
formalin. Langkah yang sama, kata Agung, juga harus dilakukan 
terhadap produsen, distributor, ataupun pedagang formalin yang tidak 
bertanggungjawab, sesuai UU No.7/1996 tentang Pangan dan UU No.8/1999 
tentang perlindungan Konsumen.
 
 Dalam Undang-Undang pangan disebutkan pangan yang aman, bermutu, 
keragaman tersedia secara cukup merupakan prasyarat utama yang harus 
dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem pangan yang 
memberikan perlindungan bagi kepentingan kesehatan serta makin 
berperan dalam meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan 
rakyat. Pangan sebagai komoditas dagang memerlukan dukungan sistem 
perdagangan pangan yangjujur dan bertanggungjawab, tandas Agung. 
(dina )








Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Re: Hukum Berpuasa Tanggal 8 Dzulhijjah

2006-01-08 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Subhanalloh... walhamdulillah... Wala-ilaha Illalloh...
Muhammadurrasululloh... Sallollohu 'alaihi wasallam...
Wa'alihi.. Wa-ashabihi... wazurriyatihi ajma'in...

Begitu mudahnya ulama SEKARANG (ulama wahabi) yang katanya bermanhaj 
Salafus-shali, dengan hanya mengatakan :
 Saya berkata : Hadits ini derajatnya maudhu'

Maka gugurlah dan haramlah orang-orang terdahulu yang telah 
mengamalkan ibadah yang diyakininya sebagai puasa sunnah.
Padahal ibadah ini sudah dilakukan oleh muslim seluruh dunia sejak 14 
abad yang silam.
Begitu gampangnya menilai suatu hadits... itu dinilai tahun 1987.
Barangkali di tahun 2087, ada lagi ulama muta'akhirin yang 
mengatakan : Hadits ttg puasa 9 dzulhijjah derajatnya daif.
Itu puasa bid'ah...

Akhirnya ummat islam saat itu (tahun 2087) sudah tidak percaya dengan 
hadits Nabi lagi, sudah dianggap sebagai permainan silat lidah para 
ulama muta'akhirin... nau'zubillah min zalik...

Wallohu-a'lam

wassalam,


--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ku HanyaOrangBiasa 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 DERAJAT HADITS PUASA HARI TARWIYAH
 
 Oleh
 Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
 
 
 Sudah terlalu sering saya ditanya tentang puasa pada hari tarwiyah 
(tanggal
 delapan Dzulhijjah) yang biasa diamalkan oleh umumnya kaum 
muslimin. Mereka
 berpuasa selama dua hari yaitu pada tanggal delapan dan sembilan 
Dzulhijjah
 (hari Arafah). Dan selalu pertanyaan itu saya jawab : Saya tidak 
tahu !
 Karena memang saya belum mendapatkan haditsnya yang mereka jadikan 
sandaran
 untuk berpuasa pada hari tarwiyah tersebut.
 
 Alhamdulillah, pada hari ini (3 Agustus 1987) saya telah temukan 
haditsnya
 yang lafadznya sebagai berikut.
 
 Artinya : Puasa pada hari tarwiyah menghapuskan (dosa) satu tahun, 
dan
 puasa pada hari Arafah menghapuskan (dosa) dua tahun.
 
 Diriwayatkan oleh Imam Dailami di kitabnya Musnad Firdaus (2/248) 
dari
 jalan.
 
 1. Abu Syaikh dari :
 2. Ali bin Ali Al-Himyari dari :
 3. Kalby dari :
 4. Abi Shaalih dari :
 5. Ibnu Abbas marfu' (yaitu sanadnya sampai kepada Nabi 
Shallallahu 'alaihi
 wa sallam).
 
 Saya berkata : Hadits ini derajatnya maudhu'.
 
 Sanad hadits ini mempunyai dua penyakit.
 
 Pertama : Kalby (no. 3) yang namanya : Muhammad bin Saaib Al-Kalby. 
Dia ini
 seorang rawi pendusta. Dia pernah mengatakan kepada Sufyan Ats-
Tsauri,
 Apa-apa hadits yang engkau dengar dariku dari jalan Abi Shaalih 
dari Ibnu
 Abbas, maka hadits itu dusta (Sedangkan hadits di atas Kalby 
riwayatkan
 dari jalan Abu Shaalih dari Ibnu Abbas).
 
 Imam Hakim berkata, Ia meriwayatkan dari Abi Shaalih hadits-hadits 
yang
 maudhu' (palsu). Tentang Kalby ini dapatlah dibaca lebih lanjut di
 kitab-kitab Jarh wat Ta'dil :
 
 1. At-Taqrib 2/163 oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar.
 2. Adl-Dlua'faa 2/253, 254, 255, 256 oleh Imam Ibnu Hibban
 3. Adl-Dlua'afaa wal Matruukkin no. 467 oleh Imam Daruquthni.
 4. Al-Jarh wat Ta'dil 7/721 oleh Imam Ibnu Abi Hatim.
 5. Tahdzibut Tahdzib 9/5178 oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar
 
 Kedua : Ali bin Ali Al-Himyari (no. 2) adalah seorang rawi yang 
majhul
 (tidak dikenal).
 
 Kesimpulan.
 1. Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) adalah hukumnya bid'ah. 
Karena
 hadits yang mereka jadikan sandaran adalah hadits palsu/maudhu' 
yang sama
 sekali tidak boleh dibuat sebagai dalil. Jangankan dijadikan dalil, 
bahkan
 membawakan hadits maudlu' bukan dengan maksud menerangkan 
kepalsuannya
 kepada umat, adalah hukumnya haram dengan kesepakatan para ulama.
 
 2. Puasa pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) adalah hukumnya 
sunat
 sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dibawah ini.
 
 Artinya : ...dan puasa pada hari Arafah -aku mengharap dari Allah-
 menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang 
akan
 datang. Dan puasa pada hari Aasyura' (tanggal 10 Muharram) -aku 
mengharap
 dari Allah- menghapuskan (dosa) satu tahun yang telah lalu [Shahih 
Riwayat
 Imam Muslim 3/168, Abu Daud no. 2425, Ahmad 5/297, 308, 311, 
Baihaqi 4/286
 dan lain-lain].
 
 Kata ulama : Dosa-dosa yang dihapuskan di sini adalah dosa-dosa 
yang kecil.
 Wallahu a'lam !
 
 [Disalin dari buku Al-Masail jilid 2, Penulis Abdul Hakim bin Amir
 Abdat hal 177-179, Penerbit Darul Qalam]
 
 
 
 
 
 
 
 
   KuHanyaOrangBiasa 

   MURNIKAN TAUHID, TEGAKAN SUNNAH

   Dari Abu Dzar ra., Rasulullah SAW bersabda, Jibril berkata 
kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam 
keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti 
dia masuk surga' (HR. Bukhari - Muslim) [Hadits ini terdapat pada 
Kitab Shahih Bukhari dan Kitab Riyadush Shalihin]
 
 
 
 
   
 -
 Yahoo! Photos
  Ring in the New Year with Photo Calendars. Add photos, events, 
holidays, whatever.







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 

[keluarga-islam] Fwd: Re: Hadis Daif Dan Palsu Dalam Kitab Ihya ‘Ulumiddin

2006-01-08 Terurut Topik arland_hmd098
--- In mencintai-islam@yahoogroups.com, al abdul muznib al-hanzalah 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

  Sirat al-Ghazali wa-Aqwal al-Mutaqaddimin fihi
  [Sirah kehidupan Al Ghazali dan ulasan orang dahulu mengenainya]
  tahqeeq by: Ibn Salik 
   
  
  Imam al-Ghazali mendapat gelaran sebagai Hujjatul Islam. Kalau 
dibaca kitab ihya' kita dapati kenapa dia diberi gelaran yang sungguh 
mulia. Dia dianggap sebagai ahli dalam pelbagai bidang pelajaran dan 
seperti telah menguasai dan memahami Ilmu Islam yang wujud pada 
zamannya didalam kitab Ihya'.
   
  1.  Pengajiannya bersandarkan pada Qur'an dan Sunnah. Inilah 
sumber ulama' yang datang sebelumnya dan juga yang mengikutinya. Dia 
menguatkan hujjahnya dengan bersandarkan dari ayat Qur'an dan 
tafsirnya.
   
  2.  Dalam Ihya' terdapat banyak ahadith dari Sihah Sitta dan 
juga dari para penggumpul hadith yang terkenal.
   
  3.  Sebagai ahli sirah, dia menulis dengan penuh perinci. Di 
dalam bab Athar, mengenai sejarah kehidupan Nabi Muhammad 
Sallallahu 'alaihi wa Sallam, mengenai para anbiya' 'alayhimussalam, 
Ahl ul Bayt, mengenai Sahaba, taabi'een (pengikut sahabat) mengenai 
para awliya dan para saleheen. Pada setiap huraianya, ia didukungi 
dari Qur'an, hadith dan amalan harian dari sirah (sejarah). Lebih 
dari 100 nama sahabat disebut dalam kitab Ihya' dan juga ratusan atau 
lebih, nama para awliya' yang termahsyur yang juga disebut. 
   
  4.  Dia juga adalah seorang 'aabid (ahli ibadah) kepada ALLAH 
ta'ala, yang mengajak pembaca beribadah dan berzikir kepada ALLAH. 
Dia diberi gelaran sebagai siraaj u'l mutahajjideen (lampu yang 
menyala untuk mereka yang bertahajjud). Selain daripada solat yang 
fardh, sunnah dan nawafil, dia juga mengatakan mengenai solat yang 
dianjurkan dan memberi azkaar dan awraad (bacaan harian) pada setiap 
hari dan mingguan dan dua RasuluLLAH Sallallahu 'alaihi wa Sallam, 
para  Ahl ul Bayt, para sahaba, para awliya, moga-moga ALLAH meredhai 
mereka semua. Semua ini telah termaktub dalam 2 buah kitab Jilid I, 
Kitaab 9 and Kitaab 10.
   
  **Ralat, ada lagi banyak points yang tak dapat saya nak translate 
atau dialih bahasa dari bahasa yang asal. Apa yang ditulis adalah 
hasil dari direct traslation, maaf kalau ia adalah sukar untuk 
dibaca. Ini sahaja dapat saya persembahkan kerana sesuntukan masa. 
mohon maaf diatas kesilapan.
   
  Dari penggalaman diri saya sendiri, saya telah diberitahu 
menggenainya dari seorang kenalan saya yang berfahaman wahabi. inilah 
double standard golongan ini. 
   
  Isu ini telah dihurai dengan panjang lebar oleh ulama' dahulu. dan 
sudah menjadi adat ulama' salaf dan khalaf bila menulis kitab, ada 
sahaja ulama' lain di zamannya atau selepasnya yang menulis untuk 
menolak atau menyokong pendapat ulama' tersebut. dan dari ulama' dan 
cerdik pandai dizaman dulu hingga sekarang ada yng berniat untuk 
memperbetulkan yang salah dan ada yang berhasad dengki dan cemburu, 
inilah yang nabi mengatakan sebagai ulama' su' (ulama' jahat). 
   
  mereka bukan nak membanggunkan ummah, malah jatuh menjatuhkan 
ulama' haqq. Tak hairan lah kalau sekarang muncul article-article 
yang menjatuh kan martabat ulama' yang banayk berjasa pada agama. ada 
kalanya pekara yang disebut hanya pekara kecil tapi dibesar-besarkan 
dengan niat nak menjatuhkan sesautu pihak dan menolak amalan tasauf. 
kita doakan, supaka kita semua diberi hidayah oleh ALLAH ta'ala dalam 
hal-hal agama yang menjadi cara hidup kita. Ameen


grad it [EMAIL PROTECTED] wrote:Hadis daif dan palsu dalam 
kitab Ihya ‘Ulumiddin  Oleh: DR. MOHD ASRI ZAINUL ABIDIN
   
  KITAB Ihya ‘Ulumiddin karangan al-Imam al-Ghazali adalah kitab 
yang sangat masyhur dalam masyarakat kita. Bahkan kitab ini juga 
memang masyhur di seluruh dunia Islam. Ramai yang gemar membaca dan 
mengambil manfaat daripada kitab ini. Namun ramai yang kurang memberi 
perhatian terhadap peringatan para ulama hadis sejak zaman dahulu 
bahawa dalam kitab ini terdapat banyak hadis lemah, tersangat lemah 
dan palsu. Di samping banyak juga terdapat di dalamnya hadis-hadis 
sahih yang diguna pakai oleh imam berkenaan ketika mengemukakan hujah-
hujahnya.
   
  Al-Imam al-Ghazali adalah seorang tokoh umat Islam yang dihormati. 
Jasa dan sumbangannya dalam sebahagian bidang agama tidak dapat 
dilupakan. Beliau adalah ahli fikir yang besar. Namun bidang hadis 
bukanlah pengkhususan beliau. Ini diakui oleh mereka yang alim dalam 
bidang hadis.
   
  Mengkritik hadis-hadis lemah dan palsu dalam kitab Ihya 
‘Ulumiddin tidaklah bermaksud menghina atau melupakan jasa dan 
sumbangan al-Ghazali. Namun, kita harus berkata benar dan jujur dalam 
segala perkara. Menghargai seseorang tidak boleh membawa kita 
mengatakan kesilapannya sebagai kebenaran. Jasanya dikenang. Namun 
kesilapan dinilai agar mereka yang membaca kitab tersebut tidak 
membuat kesalahan dengan menganggap riwayat yang tidak layak dinilai 
sebagai hadis dikatakan hadis.
   
  Firman Allah yang bermaksud: Wahai 

[keluarga-islam] Re: Tata Cara Mandi Wajib

2006-01-08 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.
 
Artikel di bawah ini terlalu sederhana bila dikatakan TATA-CARA Mandi 
Wajib, kalau tidak boleh dikatakan terlampau menggampangkan suatu 
masalah dan belum menjawab persoalan dimasa sekarang dan yang akan 
datang.
Apalagi bila sejak awal sudah mengatakan KAMI TIDAK BERMAZHAB, 
sementara untuk memahami fiqih dibutuhkan pendapat (ijtihad) para 
imam mazhab yang 4.
Maka artikel di bawah ini lebih tepat dikatakan sebagai DALIL Mandi 
Wajib, bukan Tata-cara Mandi Wajib.
Karena Tata-Cara ini belum dapat mengatasi persoalan sbb, misalkan :
 
1. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib, sementara 
dibadannya terdapat luka yang dibalut perban, sementara luka tersebut 
tidak boleh terkena air (misalkan luka bakar), atau bila yang luka 
dan diperban itu terdapat pada seluruh bagian kepalanya. Bagiamana 
juga bila seseorang yang anggota badannya patah tulang dan dibalut 
oleh gift, tapi masih boleh terkena air, oleh karena di gift maka air 
ga bisa masuk.
 
2.Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib kulitnya 
terkena tumpahan cat padahal dia bukan tukang cat, bagaimana juga 
bila orang tersebut memang pekerjaannya tukang cat (biasanya tukang 
cat itu terkena cat seluruh badannya setiik-setitik termasuk 
rambutnya), atau seorang montir yang pada bagian bawah/disela-sela 
kukunya terlihat hitam bekas terkena sisa-sisa oli.
 
3. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib itu berada di 
pesawat terbang atau di lantai 27 sebuah apartemen, sedangkan 
persediaan air hanya cukup untuk wudhu dan masak, mau tayamum juga 
tidak memiliki debu yang suci karena di atas pesawat terbang atau di 
atas gedung bertingkat. Apakah harus menunggu pesawat mendarat/turun 
dulu, sementara diatas pesawatnya itu selama 30 jam.
 
4. Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib itu, ditengah 
mandinya tiba-tiba air yang digunakan untuk pancuran mandi terputus 
secara mendadak, sementara mandi wajibnya belum selesai.
 
5.Bagaimana bila seseorang yang melakukan mandi wajib itu tidak dapat 
bangun dari tempat tidur, tapi seluruh badannya tidak apa-apa bila 
terkena air.
 
Dan masih banyak lagi persoalan, yang umumnya baru dapat dijawab bila 
berpedoman (taklid)  kepada ijtihad para imam mazahab 4, karena dalil 
dari hadits tidak memadai untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut.
Lalu..., Bagaimana mengatasinya ?? Apakah setiap orang harus 
berijtihad sendiri2 untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut di 
atas???
 
Wassalam,
 



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ku HanyaOrangBiasa 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

Tata Cara Mandi Wajib
   
 
   Hal – hal yang menyebabkan diwajibkannya mandi :
   
 
 
  Keluar air mani, baik saat terjaga ataupun tidur, berdasarkan 
sabda Rasulullah SAW,
 
   
 
   Sesungguhnya air (mandi) itu disebabkan air (keluarnya mani) 
(HR. Muslim no. 343 dan Abu Dawud no. 214)
   
 
 
  Jima' (berhubungan badan), walaupun tidak keluar air mani. 
Dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
 
   
 
   Jika ia telah duduk diantara ke empat cabang istrinya … (kiasan 
untuk bersetubuh), maka ia wajib mandi meskipun tidak keluar air 
mani (HR. Muslim no. 348)
   
 
 
  Masuk Islamnya orang kafir. Dari Qais bin `Ashim, ia 
menceritakan bahwa ketika ia masuk Islam, Nabi SAW menyuruhnya mandi 
dengan air dan bidara (HR. At Tirmidzi no. 602 dan Abu Dawud no. 351, 
dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Irwaa'ul Ghaliil no. 128)
 
   
 
 
  Terputusnya haidh dan nifas. Dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah 
SAW berkata kepada Fathimah binti Abi Khubaisy,
 
   
 
   Jika datang haidh, maka tinggalkanlah shalat. Dan jika telah 
lewat, maka mandi dan shalatlah (HR. Al Bukhari no. 320, Muslim no. 
333, Abu Dawud no. 279, At Tirmidzi no. 125 dan An Nasa'i I/186)
   
 
 
  Hari Jum'at. Dari Abu Sa'id Al Khudri ra., bahwa Rasulullah 
SAW bersabda,
 
   
 
   Mandi Jum'at wajib bagi setiap orang yang telah baligh (HR. Al 
Bukhari no. 879, Muslim no. 346, Abu Dawud no. 337, An Nasa'i III/93 
dan Ibnu Majah no. 1089)
   
 
   Adapun tata caranya adalah berdasarkan hadits dari jalan Aisyah 
ra., ia berkata, Dahulu, jika Rasulullah SAW hendak mandi janabah 
(junub), beliau membasuh kedua tangannya. Kemudian menuangkan air 
dari tangan kanan ke tangan kirinya lalu membasuh kemaluannya. Lantas 
berwudhu sebagaimana berwudhu untuk shalat. Lalu beliau mengambil air 
dan memasukan jari – jemarinya ke pangkal rambut. Hingga beliau 
menganggap telah cukup, beliau tuangkan ke atas kepalanya sebanyak 3 
kali tuangan. Setelah itu beliau guyur seluruh badannya. Kemudian 
beliau basuh kedua kakinya (HR. Al Bukhari dan Muslim)
   
 
   Pada riwayat lain dikatakan, …dan dimasukannya jari – jari ke 
dalam urat rambut hingga bila dirasanya air telah membasahi kulit 
[kepala], disauknya dua telapak tangan lagi dan disapukannya ke 
kepalanya sebanyak 3 kali, kemudian dituangkan ke seluruh tubuh (HR. 
Al Bukhari dan Muslim)
   
 
   Dari hadits yang 

[keluarga-islam] Tanya Jawab : Berkurban -3

2006-01-04 Terurut Topik arland_hmd098
Tanya Jawab : Berkurban -3

--
Tanya
--
Ketika tiba Idul Adha kemarin, saya berkurban di kantor isteri
saya. Alasan saya, kantor isteri saya berada di lokasi minus.
Saya yakin kurban saya akan lebih bermanfaat di daerah tersebut.
Tapi saya dimarahi sama mertua saya (saya masih tinggal di rumah
mertua). Katanya kurban itu lebih utama kalau di lingkungan
sendiri. Saya memang tidak paham dengan hadits dan dalil lainnya.
Saya kalah kualitas dalam masalah dalil (ayat atau hadits)
dibandingkan dengan mertua saya.

Tapi saya berpendirian bahwa kurban bukan sekedar menyembelih
hewan tapi harus juga membagikannya ke mereka yang benar-benar
mustahiq. Kalau di lingkungan saya, yang berkurban sudah banyak
sementara mustahiqnya relatif sedikit. Akibatnya setiap tahun
daging kurban dibagi-bagikan ke warga tanpa mempertimbangkan
apakah yang menerima tergolong mustahiq atau bukan. Yang mustahiq
mendapat, tapi yang mampu juga mendapat jatah.
Pertanyaan saya adalah:
1. Benarkah prinsip saya? Apakah benar cara berkurban saya?
2. Apakah ada dalil mengenai keutamaan berkurban di lingkungan
sendiri? Bagaimana jumhur ulama mengenai hadis tersebut?
3. Apakah kita boleh mendapat jatah daging kurban sementara kita
tidak berkurban di tempat tersebut (saya berkurban di lokasi lain
tapi saya mendapat jatah kurban dari masjid kompleks)? Kalau
tidak boleh, apakah daging tersebut menjadi haram untuk saya?

Terima kasih

Wahyudi - Jakarta


--
Jawab
--
Mas Wahyudi, Anda tidak salah. Memang daging kurban itu lebih
baik kita bagikan ke orang-orang yang membutuhkan (faqir-miskin),
kendati sebenarnya boleh saja kita (yg berkurban) mengkonsumsi
sebagian dari daging kurban tsb. Boleh juga kita bagikan kepada
tetangga sekitar walaupun mereka berkecukupan. Jadi, jika memang
di sekitar kantor istri Anda lebih banyak orang miskinnya maka
lebih baik kurban dilakukan di situ saja, daripada di tempat Anda
berdomisili yang kebanyakan warganya berkecukupan.

Ketentuan mengutamakan agar kurban dilaksanakan di tempat kita
berdomisili, lantas dagingnya kita bagi-bagikan kepada tetangga
sekitar juga orang-orang miskin sekitar kita, itu
disamakan/diqiyaskan dengan zakat yang sebaiknya dibagikan kepada
para mustahik di sekitar kita. Nabi saw. saat mendelegasikan
sahabat Muadz ke Yaman, salah satu pesannya adalah: khuz-haa min
aghniyaa'ihim wa dha'-haa fii fuqaraa'ihim (Kumpulkanlah zakat
dari orang-orang kaya di sana, dan bagilah zakat tsb untuk
orang-orang faqir di sana). Hadis ini menjadi alasan agar zakat
diberikan kepada mustahik di sekitar kita. Nah, lantas para ulama
menyamakan praktek kurban dengan zakat, karena daging kurban itu
juga seyogyanya dibagikan kepada para faqir dan miskin. Dengan
begitu, jelas sekali bisa ditarik kesimpulan, bila dalam suatu
kampung warganya sudah pada sejahtera kecukupan, maka lebih baik
kurban dilakukan di kampung lain yang masih banyak
faqir-miskinnya.

Namun demikian, bisa juga sebagian dari daging kurban itu utk
kita bagi-bagikan ke tetangga sekitar walaupun kaya, sebagaimana
kita sendiri juga boleh mengambil sebagiannya. Dalam prinsip
pembagian daging ini kebanyakan ulama membagi tiga bagian: (1)
Sepertiga untuk yang melakukan kurban, (2) sepertiga dihadiahkan
utk tetangga yang kaya, (3) sepertiganya lagi untuk orang-orang
faqir-miskin. Kendati begitu, para ulama masih lebih mengutamakan
agar sebagian besar daging dibagi untuk faqir-miskin. Yang
berkurban mengambil sedikit saja. Maka makanlah sebagian
daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan
orang-orang yang sengsara lagi fakir. (QS. 22:28)

Dengan demikian, mungkin-mungkin saja Anda mendapat pembagian
daging di komplek Anda, walaupun Anda sudah berkurban di tempat
lain.


--
Tanya
--
Kebetulan, suami dan salah satu anak saya menjadi panitia kurban
pada Musholla yang berlainan pada hari kurban kemarin. Yang
ingin saya tanyakan, ada beberapa orang yang berkurban, sudah
memesan dahulu kepada panitia bagian hewan kurban apa yang dia
inginkan. Misalnya, saya mau kakinya, atau sisakan untuk saya
pahanya atau kepala kambing dll. Ini aneh tapi menjadi
kenyataan. Apakah dibenarkan bagi orang-orang yang berkurban,
hal-hal seperti ini?

Pertanyaan saya ini mungkin kekanak-kanakan, tapi saya sangat
ingin tahu jawabannya. Terima kasih atas nasihat/petunjuk yang
baik yang selama ini diberikan kepada saya.

Yenny Umar


--
Jawab
--
Bu Yenny, karena orang yang berkurban itu boleh mengambil
sebagian daging kurbannya, maka apa yang Ibu ceritakan itu bisa
dan sah saja terjadi. Tak apa-apa.

Kecuali jika kurban yang dilakukannya itu kategori wajib.
Misalnya sebelumnya saya bernazar tahun ini akan melakukan
kurban, maka wajib bagi saya melaksanakan kurban tahun ini.
Kurban yang wajib seperti ini, bagi orang yang berkurban tidak
boleh mengambil bagian. Keseluruhan dagingnya harus disedekahkan,
terutama kepada faqir-miskin. Demikian juga kurban atas dasar
wasiat (misalnya bapak saya sebelum meninggal mewasiatkan agar
saya melakukan kurban 

[keluarga-islam] Hadis Daif Dan Palsu Dalam Kitab Ihya Ulumiddin

2006-01-04 Terurut Topik arland_hmd098
Comment : artikel yang bagus, tapi rata-rata tidak dijelaskan hadits-
hadits mana saja dalam ihya yang termasuk doif dan maudhu' itu.
Jangan sampai karena nila setitik (satu dua hadits yang maudhu') 
malah merusak susu sebelanga.
Ini termasuk membunuh karekter kitab-kitab klasik, supaya orang takut 
untuk membacanya lagi.
Padahal ini termasuk kitab kebanggaan di seantero dunia sufi.
Siapa lagi kalo bukan kerjaan si . :))

Soal solat sunnah, sholat sunnah mutlak saja diperbolehkan, apakah 
sholat pada malam Jum'at saja harus dilarang ?
Bid'ah katanya.




--- In mencintai-islam@yahoogroups.com, grad it [EMAIL PROTECTED] wrote:

Hadis daif dan palsu dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin  Oleh: DR. 
MOHD ASRI ZAINUL ABIDIN
   
  KITAB Ihya ‘Ulumiddin karangan al-Imam al-Ghazali adalah kitab 
yang sangat masyhur dalam masyarakat kita. Bahkan kitab ini juga 
memang masyhur di seluruh dunia Islam. Ramai yang gemar membaca dan 
mengambil manfaat daripada kitab ini. Namun ramai yang kurang memberi 
perhatian terhadap peringatan para ulama hadis sejak zaman dahulu 
bahawa dalam kitab ini terdapat banyak hadis lemah, tersangat lemah 
dan palsu. Di samping banyak juga terdapat di dalamnya hadis-hadis 
sahih yang diguna pakai oleh imam berkenaan ketika mengemukakan hujah-
hujahnya.
   
  Al-Imam al-Ghazali adalah seorang tokoh umat Islam yang dihormati. 
Jasa dan sumbangannya dalam sebahagian bidang agama tidak dapat 
dilupakan. Beliau adalah ahli fikir yang besar. Namun bidang hadis 
bukanlah pengkhususan beliau. Ini diakui oleh mereka yang alim dalam 
bidang hadis.
   
  Mengkritik hadis-hadis lemah dan palsu dalam kitab Ihya ‘
Ulumiddin tidaklah bermaksud menghina atau melupakan jasa dan 
sumbangan al-Ghazali. Namun, kita harus berkata benar dan jujur dalam 
segala perkara. Menghargai seseorang tidak boleh membawa kita 
mengatakan kesilapannya sebagai kebenaran. Jasanya dikenang. Namun 
kesilapan dinilai agar mereka yang membaca kitab tersebut tidak 
membuat kesalahan dengan menganggap riwayat yang tidak layak dinilai 
sebagai hadis dikatakan hadis.
   
  Firman Allah yang bermaksud: Wahai orang-orang yang beriman! 
Hendaklah kamu menjadi orang-orang yang sentiasa menegakkan keadilan, 
lagi menjadi saksi (yang menerangkan kebenaran) kerana Allah, 
sekalipun terhadap diri kamu sendiri, atau ibu bapa dan kaum kerabat 
kamu. (al-Nisa’: 135)
   
  Al-Ghazali seperti yang dinyatakan oleh al-Hafizd al-Zahabi (wafat 
748H) ketika mengulas kesilapan-kesilapan dalam kitab Ihya berkata: 
“Aku katakan: Al-Ghazali adalah imam yang besar, namun bukanlah 
menjadi syarat seorang alim itu untuk dia tidak melakukan 
kesilapan.’’ (Rujukan: Al-Zahabi, Siyar Alam al-Nubala 19/339, 
Beirut: Muassasah al-Risalah.)
   
  Sesiapa sahaja yang mengkaji ilmu hadis tahu bahawa Al-Imam al-
Ghazali bukan seorang pakar dalam bidang hadis, ini diakui oleh semua 
pihak, melainkan mereka yang jahil tentang ilmu hadis. Sehingga Taj 
al-Din al-Subki (meninggal 771H), seorang tokoh mazhab al-Syafie 
terkenal yang begitu mempertahankan al-Imam al-Ghazali, dalam 
Tabaqatnya turut mengakui hal ini dengan menyatakan: “Adapun apa 
yang dianggap cacat pada kitab al-Ihya disebabkan kelemahan 
sebahagian hadis-hadisnya, ini kerana al-Ghazali diketahui bukanlah 
seorang pakar dalam bidang hadis.’’ (Rujukan: Taj al-Din al-
Subki, Tabaqat al-Syafi’yyah al-Kubra, 3/449, Beirut: Dar al-Kutub 
al-‘Ilmiyyah.) 
   
  Kita lihat apa yang dikatakan oleh tokoh-tokoh hadis mengenai kitab 
Ihya‘ Ulumiddin, antaranya: 
  1. Kata al-Hafizd al-Imam Ibn Kathir (meninggal dunia 774H) dalam 
kitab Al-Bidayah wa Al-Nihayah: “Ketika berada di Damsyik dan 
Baitulmaqdis, al-Ghazali mengarang kitabnya Ihya ‘Ulumiddin. Ia 
sebuah kitab yang ganjil. Ia mengandungi ilmu yang banyak berkaitan 
syarak, bercampur dengan kehalusan tasawuf dan amalan hati. Namun 
dalamnya banyak hadis yang gharib, mungkar dan palsu.’’ (Rujukan: 
Ibn Kathir, Al-Bidayah wa al-Nihayah, 12/186, Beirut: Dar al-Kutub al-
‘Ilmiyyah.)
   
  2. Kata al-Hafizd al-Imam Ibn Jauzi (wafat 597H): “Kemudian 
datang Abu Hamid al-Ghazali menulis untuk golongan sufi kitab al-Ihya 
Ulumiddin berdasarkan pegangan mereka. Dia memenuhi bukunya dengan 
hadis-hadis batil yang dia tidak tahu kebatilannya.’’ (Rujukan: 
Ibn Jauzi, Talbis Iblis, hlm 190, Beirut: Dar al-Kutub al-ilmiyyah).
   
  3. Kata al-Hafizd al-Imam al-Zahabi (wafat 748H): “Adapun kitab 
al-Ihya padanya ada sejumlah hadis-hadis yang batil. Sekiranya tidak 
ada padanya adab, cara dan zuhud yang diambil daripada ahli falsafah 
dan golongan sufi yang menyeleweng, padanya ada kebaikan yang banyak. 
Kita memohon daripada Allah ilmu yang bermanfaat. Tahukah anda apa 
itu ilmu yang bermanfaat? Ia apa yang dinyatakan al-Quran dan 
ditafsirkannya oleh Rasulullah s.a.w. secara perkataan dan 
perbuatan.” (Rujukan: Al-Zahabi, Siyar ‘Alam al-Nubala’, 
19/339, Beirut: Dar al-Risalah.)
   
  4. Kata Syeikh al-Islam Ibn 

[keluarga-islam] Re: TAUHID ULUHIYYAH, RUBUBIYAH DAN ASMA' SIFAT

2006-01-04 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Itulah yang saya maksud, jangan terlampau tektual dalam memahami Al-
Qur'an maupun Hadits, padahal esensinya sama, hanya saja istilah 
penyebutannya yang berbeda.
Sifat 20 esensinya tak ada yang melanggar Al-Qur'an maupun Hadits.
Kenapa harus dibilang sesat dan menyesatkan oleh salafi wahabi.

Dapatkan anda menjelaskan itu semua???

wassalam,

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Maaf, Saya kurang bisa menangkap maksud dari pernyataan kang Ncep 
di 
 bawah ini.. Maksud dari komentar saya adalah bahwa pengertian dari 
 Tauhid Asma' Sifat itu seperti yg di posting oleh Pak Arland yaitu 
 kepercayaan bahwa Allah mempunyai nama dan sifat yang sempurna, 
 dengan mengakui dan mempercayai NAMA NAMA dan  SIFAT-SIFAT ALLAH 
 yang TERCANTUM dalam kitab suci AL'QURAN dan yang diceritakan
 oleh NABI-Nya Muhammad s.a.w.  Hal ini adalah sangat sesuai dengan 
 aqidah Ahlu sunnah wal jama'ah yang menjadi madzhab empat imam.
 
 Jadi bukan  seperti yg disebutkan oleh pak Arland sebelumnya, yaitu 
 kita wajib mengimani dan ber-I'tiqod dgn sifat dua puluh. Padahal 
 berdasarkan keterangan ustadz yg disampaikan oleh Kang Nceps jelas 
 menyebutkan kalau Istilah sifat 20 itu bukan datang dari ayat Al-
 Quran Al-Kariem ataupun dari As-Sunnah An-Nabawiyah. 
 
 --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, kang nceps 
[EMAIL PROTECTED] 
 wrote:
 
  mas wandy,,,
  pengejawantahan dari sifat-sifat Alloh bukanlah termasuk keimanan,
  tetapi hanya sebagai sebuah pengertian,
  mengakui nama-nama Alloh dalam Al qur'an adalah suatu keimanan 
 tetapi
  mengejewantahkannya kedalam suatu pengertian mutlak maka akan 
sulit
  dicapai dengan sebuah kata-kata,karena keimanan itu sendiri akan 
 sulit
  diuntaikan secara mutlak sempurna dalam batasan kata, tapi 
 pengertian
  jauh lebih bermakna dan tidak terbatas
  
  batasan angka 20 adalah buatan dari makhluk gusti Alloh yang 
 disebut
  para ulama ,tetapi batasan dari pengejawantahan suatu pengertian
  apakah bisa disamakan dengan kedalaman dari lautan,sedangkan kita
  belum bisa meliputi keinginan dan pengetahuan gusti Alloh itu 
 sendiri
  
  harap dibedakan mengimani dan mengerti adalah dua kata yang 
berbeda
  
  
  wassalam
  KnC
  
  --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, wandysulastra
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, arland_hmd098 
   [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
TAUHID ULUHIYYAH, RUBUBIYAH DAN ASMA' SIFAT


Tauhid Asma' Sifat.

yaitu kepercayaan bahwa Allah mempunyai nama dan sifat yang 
   sempurna,
dengan mengakui dan mempercayai nama-nama dan sifat-sifat 
Allah
yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an dan yang diceritakan
oleh Nabinya Muhammad s.a.w. Tauhid Asma' Sifat lebih 
merupakan
persepsi hamba terhadap Tuhannya dengan pengakuan bahwa 
 Tuhannya
adalah yang Maha Sempurna. Iman kepada Asma'ul Husna adalah
termasuk dalam Tauhid ini.

   
   Dari sini jelas disebutkan, kewajiban mengimani nama-nama dan 
 sifat-
   sifat Allah seperti yg disebutkan oleh Al Qur'an dan As Sunnah 
   adalah termasuk dari tauhid Asma' Sifat.
   
Demikian, Semoga bermanfaat.

Wallahu A'lam bish-shawab
   
  
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Re: berpacaran,,,

2006-01-04 Terurut Topik arland_hmd098
Assalamu 'alaikum wr. wb.

Umumnya kalo yang pacaran islami itu mesti nikah dulu secara sirri 
(diam-diam). tapi masyarakat kita umumnya belum menerima model nikah 
sirri semacam ini.
Sebagian orang menyebut acara pesta perkawinan itu sebagai keriyaan, 
asal katanya dari kata Riya' yaitu suatu perbuatan yang 
mengharapkan dapat diketahui oleh orang lain/orang banyak.

Lalu... gimana nih caranya supaya sinkron antara hablum-minan-naas 
dengan hablum-minalloh ?

Punten pencerahannya

wassalam,



--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Boleh banget, malah saya anjurkan sekali untuk berpacaran kepada 
 setiap pasangan untuk lebih saling mengenal.
 
 Tapi syaratnya harus terikat dulu oleh tali nikah..., diluar itu, 
 yang namanya pacaran diluar nikah berarrti zinah...
 
 Jadi nikah dulu baru pacaran... ini yang sesuai Islam mah... insya 
 Alloh. Semua gaya pacaran setelah nikah dijamin Islami deh...
 
 Salam Ari
 
 At 11:39 AM 1/5/2006, you wrote:
 Bolehkah berpacaran dalam agama islam,?
 berpacaran yg islami seperti apa ?
 
 wassalam
 KnC
 
 
 
 
 
 Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala 
kepada 
 seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah 
satu 
 pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang 
membutuhkan.
 Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah 
 Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, 
 beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta 
 petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
 Yahoo! Groups Links
 
 
 
 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] AYAH SAKIT TENGGOROKAN TEWAS DIBUANG ANAK DI KOLONG JEMBATAN

2006-01-04 Terurut Topik arland_hmd098
Bagi para Ayah, mulailah menyayangi anak-anak semenjak mereka masih 
kecil dan didiklah mereka dengan akhlak yang islami, mudah-mudahan 
kejadian ini tak terulang di masa YAD terutama terhadap diri dan 
keluarga kita, amien...


AYAH SAKIT TENGGOROKAN TEWAS DIBUANG ANAK DI KOLONG JEMBATAN  
  
 
- CAKUNG - Anak durhaka. Kalimat ini pantas diberikan kepada 
tersangka Ade Suryono,37. Pria ini tega membung ayahnya yang sakit di 
tiang penyangga kolong jalan layang Sentra Primer, Cakung, Jakarta 
Timur. Ditinggal semalaman 
tanpa ada yang menemani, sang ayah tak mampu menahan sakit dan 
menemui ajal, Rabu (4/1) pagi. 

Tiga jam setelah Sanusi,68,menghembuskan napas terakhir, Adek Suryono 
ditangkap polisi ketika kembali melihat mayat ayahnya ditempat 
kejadian pukul 11:00. Bersama Adek Suryono, ditangkap juga 
Suginda,28, adik ipar Adek. Keduanya kini mendekam di tahanan Polsek 
Cakung. 

Kepada petugas, Adek mengaku ayahnya masuk RS Persahabatan pada 1 
Januari karena sakit tenggorokan. Namun setelah dirawat dua hari tak 
kunjung sembuh ditambah biaya perawatan yang mahal, Adek mengambil 
jalan pintas, ayahnya harus dibuang. 

Setelah berembuk dengan Ahmad Irawan,kakak dan Siti Nuralifah, adik, 
maka disepakati Sanusi dibawa pulang pada pagi hari 3 Januari. Kepada 
dokter, mereka berbohong ayahnya akan dirawat dirumah. Uang perawatan 
Rp.300ribu dibayar kerumah sakit. 

Adek tak membawa ayahnya pulang kerumah kontrakannya di daerah 
Bintara Rt:03/01 Bekasi. Rumah kontrakan saya hanya satu ruangan, 
terlalu kecil untuk menampung ayah, ujarnya. Rumah kontrakan itu 
berukuran 2x3meter ditempati bersama istri dan tiga anaknya. Saya 
saja tidur sambil dudul. 

Ternyata Adek membawa ayahnya kerumah korban. Namun oleh pemilik 
kontrakan Sanusi diusir karena sakit. Dengan menggunakan omprengan 
yang dicarter Rp.20.000, Adek dan Suginda membawa Sanusi kerumah 
kerabat ayahnya didaerah Bintara,Bekasi. Dirumah itu, kehadiran ayah 
juga ditolak,ungkap Adek yang mengaku menganggur sejak setahun 
belakangan ini. 

Dalam keadaan lemah akibat sakit dan diare, Sanusi yang kakinya cacat 
itu terus dibawa anak dan menantunya mencari tempat tinggal. Sesuai 
saran sopir omprengan, ia mencari kantor polisi. Tapi yang 
ditemukannya Kantor Walikota Jaktim. 

Saya datang menemui petugas piket di kantor walikota dengan harapan 
ayah saya bisa sekedar istirahat. Tapi tidak bisa juga, ungkapnya. 
Kakek lima cucu itu kembali dibawa anak dan menantunya naik 
omprengan. Saat melihat jalan layang Sentra Timur Cakung,yang tak 
jauh dari kantor Walikota, Adek minta berhenti. Mereka beristirahat 
di kolong jalan layang. 

Adek dan suginda membopong sang ayah keruang sempit diatas tiang 
penyanggajalan layang. Adek mengaku sempat menyuapi bubur pada 
ayahnya. Pulul 13:00, Suginda dan Adek pergi meninggalkan Sanusi yang 
menahan sakit. 

Menjelang tengah malam, Adek pamit pulang untuk menjenguk keluarga. 
Menurutnya, saat itu Sanusi tak keberatan. Pagi harinya, Adek tak 
langsung menjenguk ayahnya. Ia pergi menemui kakaknya yang memberi 
uang Rp.170.000. Sebanyak Rp.150.000 dipakai untuk membayar kontrakan 
rumahnya. Ia kembali ke tempatnya meninggalkan ayahnya, setelah 
mendapat kabur Sanusi meninggal . 

Jenazah pria malang itu ditemukan warga dalam posisi tertelungkup. 
Mayatnya dibawa ke RSCM untuk diotopsi. 

 







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[keluarga-islam] Siraman Rohani di Masjid Jin Makkah

2006-01-04 Terurut Topik arland_hmd098
Siraman Rohani di Masjid Jin Makkah




Di kota suci Makkah, banyak terdapat masjid-masjid bersejarah. Salah 
satunya adalah Masjid al-Jin yang letaknya berada di pinggir jalan 
raya sekitar dua kilometer dari Masjidil Haram. Masjid tersebut 
terkenal di kalangan umat Muslim karena di sanalah dahulu Nabi 
Muhammad SAW pernah membaiat jin yang masuk Islam.

Pada Ahad kemarin, saya berkesempatan Shalat Maghrib di Masjid Jin. 
Bangunannya bagus, berarsitektur modern, berukuran sedang serta 
dilengkapi satu menara yang tidak terlalu tinggi. Masjid ini 
berlantai tiga, lantai bawah digunakan untuk tempat wudlu dan toilet, 
lantai satu untuk tempat shalat jamaah pria dan lantai dua tempat 
shalat jamaah wanita.

Adzan Maghrib berkumandang tepat pukul 17.45 waktu setempat. Jamaah 
sudah penuh di dalam, kebanyakan jamaah dari Turki, India, 
Afganistan, Pakistan, Bangladesh, dan Indonesia. Mereka rata-rata 
tinggal di pemondokan yang tidak jauh dari Masjid Jin di kawasan 
Ja'fariah. Sekitar 10 menit kemudian, ikhamat diserukan. Cukup banyak 
jamaah yang ketika itu, bahkan sampai ada yang terpaksa shalat di 
luar. Usai shalat, ada pengumuman kepada jamaah, khususnya bagi 
jamaah asal Indonesia, untuk tetap tinggal di tempat, karena akan ada 
taklim dari Syekh Ali bin Ghanidi yang disampaikan dalam bahasa Arab 
dan kemudian diterjemahkan oleh Abdullah Zein, mahasiswa Universitas 
Madinah.

Dalam ceramahnya, Syekh al-Ghonidi mengingatkan umat Muslim agar 
senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT 
berikan.Kalau kita hendak menghitung berapa banyak nikmat Allah 
kepada kita, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya karena 
sangatlah banyak, tandas Syekh di hadapan ratusan jamaah.

Lebih jauh dia mencontohkan, salah satu nikmat Allah yang tidak 
terhingga adalah diberikannya umat kemampuan untuk dapat melihat 
melalui kedua mata kita. Dengan penglihatannya, setiap umat dapat 
melakukan berbagai aktivitas, melihat keindahan alam semesta dan 
sebagainya. Oleh karenanya, nikmat yang tiada tara itu patut 
disyukuri sebab di antara sekian juta umat, terdapat mereka yang 
tidak memiliki penglihatan sempurna.

Belum lagi dengan nikmat-nikmat Allah SWT yang lain, seperti nikmat 
pendengaran, nikmat rasa, serta yang terpenting adalah nikmat iman 
dan Islam. Nikmat tersebut menurutnya, merupakan bukti kecintaan 
Allah terhadap mahluk-Nya yang paling sempurna sehingga umat perlu 
mensyukuri nikmat tersebut antara lain dengan selalu bertakwa kepada 
Allah SWT.

Nikmat Islam yang telah diturunkan oleh Allah SWT melalui Rasul-Nya, 
Nabi Muhammad SAW, adalah demi mewujudkan kebahagiaan hidup di dunia 
maupun akherat kelak. Maka dari itu, wahai sekalian umat, janganlah 
kita berpaling dari Islam sebagai agama penuh rahmat dan berkah, dia 
menegaskan.

Pada bagian lain diingatkan pula pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah 
sebagai tonggak agama. Ukhuwah ini sejatinya sudah dicontohkan pada 
zaman Nabi SAW dahulu ketika beliau mempersaudarakan satu orang dari 
kaum Muhajirin (pendatang dari Makkah) dengan satu orang dari suku 
Anshar (penduduk asli Madinah), ketika kaum Muslim hijrah ke Madinah.

Ukhuwah ini terbukti mampu mempersatukan umat kala itu hingga Islam 
mencapai kegemilangan dan berhasil meruntuhkan 
kemusyrikan. Kedatangan para jamaah untuk berhaji dapat menjadi 
momentum merekatkan persatuan dan ukhuwah, dengan demikian, Islam 
akan selalu dilingkupi anugerah serta rahmat dari Allah SWT, katanya.

Di akhir ceramahnya, Syech al-Ghonidi sempat berucap bahwa dirinya 
amat senang bisa memberikan taklim di hadapan jamaah Indonesia yang 
menurutnya amat tekun mendengarkan dan menyimak ceramah yang 
disampaikan. Kegiatan taklim ini, dari penuturan Abdullah, akan 
diadakan rutin selama datangnya musim haji. Sementara yang memberi 
siraman rohani, selain Syech Ali al Ghonidi, juga ada beberapa ustadz 
lain yang akan mengisi secara bergantian, yakni ba'da dzuhur atau 
ba'da Maghrib.

(Yusuf Assidiq, Wartawan Republika ) 





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[keluarga-islam] Fenomena Haji Muda

2006-01-04 Terurut Topik arland_hmd098
Fenomena Haji Muda 




Namanya Diana Latifah Rusdah. Usianya baru delapan tahun. Diana 
adalah murid kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Bekasi 
Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat. Dia pergi ke Tanah Suci bersama 
sang ibu, Siti Aisyah, kakek dan dua anggota keluarganya yang lain. 
Sementara, ayahnya menunggu di rumah, tetapi sudah pernah berhaji 
pada tahun sebelumnya. 

Ketika ditanya bagaimana rasanya sudah berada di Makkah, Diana hanya 
menjawab singkat. Senang, katanya sambil tersipu. Diana memang 
patut berbahagia lantaran di usianya itu, dia sudah berkesempatan 
mengunjungi Baitullah. Sesuatu yang agaknya masih sulit dialami oleh 
anak-anak lain seusianya. Ini akan menjadi pengalamannya yang paling 
indah dan akan terus dikenang. 

Ibundanya, Siti Aisyah mengatakan pergi berhaji merupakan panggilan 
Allah SWT, dan jika ada kesempatan maupun rezeki, harus menunaikan 
haji. Alhamdulillah kami dapat berangkat bersama-sama, dan sekalian 
saya membawa Diana supaya perasaan saya tenang, kata dia. Menurutnya 
selama berada di Madinah, anak putrinya ini tidak pernah mengeluh. 
Baik ketika sedang beribadah atau pun saat berada di pemondokan. Pun 
sewaktu jalan-jalan di pasar, tidak banyak permintaannya untuk 
membeli ini dan itu. 

Justru yang terjadi, lanjut dia, Diana menjadi rajin bangun pagi, 
sesuatu yang sulit dia lakukan di rumahnya. Susah membangunkan dia 
kalau di rumah, tapi di sini pernah dia yang bangun pagi duluan untuk 
shalat di masjid, ujarnya lagi. Demikian halnya dalam hal ibadah, 
Siti Aisyah menggambarkan anaknya ini malahan menjadi yang paling 
bersemangat. Alhamdulillah, dia sehat-sehat saja dan tidak kurang 
suatu apa. Dibanding yang lain, lebih 'gagah' dia, kata sang ibu 
sambil tertawa. 

Dalam rombongan kloter 2 embarkasi Jakarta (Jabar) ini, masih ada 
haji belia lainnya, yaitu Imam yang masih duduk di kelas tiga SMP dan 
kakaknya, Intan, siswi kelas tiga SMA di Bekasi. Mereka berdua juga 
pergi haji ditemani kedua orangtuanya. Ya sangat bahagia akhirnya 
sampai di Makkah. Saya ingin lihat Kabah dari dekat, begitu harapan 
Imam. 

Tak hanya Diana, Imam dan Intan, pada musim haji ini masih banyak 
anak-anak dan remaja yang berhaji. Umumnya mereka juga pergi bersama 
keluarganya. Misalnya saja Chacha, dari Kloter 29 embarkasi Solo. 
Usianya bahkan lebih muda dari Diana, yakni baru lima tahun. Baru 
sekolah taman kanak-kanak di Jepara. Chacha tercatat sebagai jamaah 
haji paling belia semenjak kedatangan jamaah Indonesia ke Tanah Suci. 

Chacha ditemani kakaknya, Neneng, yang usianya juga masih belia, 14 
tahun, namun sudah dua kali pergi haji. Ibunya dan sang ayah, Agus 
Yusuf, yang sudah berhaji sembilan kali. Saat ditanya, Neneng mengaku 
senang bisa naik haji untuk kedua kalinya. ''Saya harap haji kali ini 
bisa lancar dan sempurna,'' kata Neneng. Kehadiran para calon haji 
muda ini memang menjadi fenomena tersendiri, yang jika diperhatikan, 
hal tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak tahun-tahun 
sebelumnya. Walau niatnya adalah semata untuk beribadah, akan tetapi 
adalah sesuatu yang penting bagi mereka semenjak dini diperkenalkan 
pada kemuliaan dan kebesaran Islam langsung ke sumbernya di Tanah 
Suci. 

Begitu juga yang ditekankan oleh Kepala Teknis Urusan Haji (TUH) 
Jeddah, Nur Samad Kamba, terkait fenomena haji muda ini. Dia 
berpendapat, tidak ada siapa pun yang dapat menghalangi niatan untuk 
beribadah ke Makkah, demikian pula bagi anak-anak dan para remaja 
tersebut. Meski demikian, sebenarnya ada ketentuan khusus yang 
mengatur mengenai usia seseorang untuk bisa berhaji. Ketentuannya 17 
tahun ke atas. Dan sebenarnya ketentuan itu demi azas keadilan dengan 
memprioritaskan kepada yang lebih berhak dalam segi usia, kata dia. 
Tapi tetap saja, kalau niatnya ibadah siapa pun ingin pergi ke Tanah 
Suci. Kalau seperti itu, fenomena haji muda agaknya masih akan 
berlanjut di tahun-tahun mendatang. 

 (Yusuf Assidiq, Wartawan Republika ) 





Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




  1   2   >