Bls: [Urang Sunda] Selamat Idul Fitri 1429 Hijriah
hapunten ka akang2 teteh2, papunten bilih simkuring seur kalepatan.. met IDUL FITRI ya moga semua amal ibadah di tampi ku gusti ALLAH.SWA, Amin --- Pada Sen, 29/9/08, Nety Martin [EMAIL PROTECTED] menulis: Dari: Nety Martin [EMAIL PROTECTED] Topik: [Urang Sunda] Selamat Idul Fitri 1429 Hijriah Kepada: urangsunda@yahoogroups.com Tanggal: Senin, 29 September, 2008, 12:59 PM Dalam Kerendahan Hati Ada Ketinggian Budi. Dalam Kemiskinan Harta Ada Kekayaan Jiwa. Jika Hati Sejernih Air, Jangan Biarkan Ia Keruh. Jika Hati Seputih Awan, Jangan Biarkan Dia Mendung. Jika Hati Seindah Bulan, Hiasi Ia Dengan Iman. Aku Sadar Memang Bukan Teman Yang Sempurna Untuk Kamu Kesalahan Dan Kekhilafan Selalu Saja Ada Diantara Kita Bila Kata Merangkai Dusta… Bila Langkah Membekas Lara… Bila Hati Penuh Prasangka… Dan Bila Ada Langkah Yang Menoreh Luka… Satukan Tangan, Satukan Hati Itulah Indahnya Silahturahim Fitrah Sejati Adalah Meng – Akbarkan Allah… Dan Syariat – Nya Di Alam Jiwa.. Didunia Nyata, Dalam Segala Gerak… Di Sepanjang Nafas Dan Langkah… Semoga Seperti Itulah Diri Kita Di Hari Kemenangan Ini…… Selamat Idul Fitri 1429 Hijriah Mohon Maaf Lahir Dan Bathin Wassalamu'alaikum WRWB Wassalam Nety martin ___ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[Urang Sunda] kanggo kang Rosidi kampung kang Waluya
Pasti atuh ari rieut mah daeta teh paninten tos nu katujuhna panginten seratanana teh. Aos ti ngawitan atuh; upami henteu tong diaos tong ditingal tingal acan atuh; bilih puyeng mah. Ieu teh dialog sareng kang Waluya. Kitu kulan
[Urang Sunda] Fw: kanggo kang Rosidi kampung kang Waluya
Kunaon lila pisan lamun ngirim teh sok dua atawa tilu poe kakara muncul kunaon nya ? --- On Sat, 10/4/08, Abbas Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Abbas Amin [EMAIL PROTECTED] Subject: kanggo kang Rosidi kampung kang Waluya To: urangsunda urangsunda@yahoogroups.com Date: Saturday, October 4, 2008, 2:11 PM Pasti atuh ari rieut mah daeta teh paninten tos nu katujuhna panginten seratanana teh. Aos ti ngawitan atuh; upami henteu tong diaos tong ditingal tingal acan atuh; bilih puyeng mah. Ieu teh dialog sareng kang Waluya. Kitu kulan
[Urang Sunda] kanggo dien hambali
Hizbut tahrir nya? Alhamdulillah? Ti iraha ngiring ka Hizbut tahrir teh kulan ? Abdi oge simpatisan atuh
[Urang Sunda] Empat Penggal Cerita Mudik Idul Fitri 1429 H
Ass, Saderek sadaya. Lalakon kuring mudik ka Banten. Punten, ieu ditulis ku bahasa Indonesia keneh. Wass baktos Tantan. * Kisah Pertama: Menuju Banten *Alhamdulillah. Begitulah ucap saya ketika ternyata cukup memiliki kesempatan untuk pulang mudik. Ya, meski bukan ke kampung halaman tempat tumpahdarah, namun setiap ada kesempatan ini, selalu menggembirakan. Kami sekeluarga pulang ke rumah mertua alias kampung istri saya. Untuk pergi ke sana, saya meminjam mobil kawan sekantor dan meminta bantuan tetangga untuk menyopiri mobil tersebut. Sebab rencananya kami hanya diantar saja, adapun mobilnya sendiri kemudian dipulangkan kembali kepada pemiliknya. Kami pulang hari Ahad, tanggal 28 September, atau 28 Ramadhan. Saya, Reni (istri), Binda (anak I), dan Javid (anak II) dan Pembantu saya. Selain itu, tentu saja ada Pak Salim (sopir), dan anaknya (Ika) yang mau ikut. Maklum, Ika adalah kawan akrab kedua anak kami, selain memang Pak Salim adalah tetangga sebelah rumah persis. Berangkat dari Bogor, sekitar jam 1.45. Sengaja dipilih waktu demikian agar kami bisa tiba di Banten menjelang buka. Dan benar saja, kelak kami tiba sekitar seperempat jam sebelum bedug magrib berkumandang. JASINGA Perjalanan sengaja memilih lewat Jasinga. Tidak lewat tol seperti biasa. Sengaja, selain menghemat anggaran paling tidak untuk Tol, juga dari sisi jarak tempuh juga berkurang jauh. Oh ya, ada pertimbangan lain melewati Jasinga yakni menghindari kemacetan. Toh meski lewat jalur alternatif, menurut Asep, adik saya yang sehari sebelumnya melewati rute tersebut dengan menggunakan motor, jalannya juga cukup baik. Kami melewati Jasinga tidak ngebut. Bahkan kecepatan relatif pelan, sekitar 40-50 km/jam. Hal ini dikarenakan jalannya tidak terlalu lebar dan banyak sekali tikungan. Pemandangan hijau di sepanjang jalan, kebun-kebun penduduk, sawah, kebun sawit PTPN VIII, menjadi hiasan yang memanjakan mata kami. Sayang, kedua anak saya kurang bisa menikmati perjalanan karena mabuk dan kelelahan. Javid, meski sempat tidur siang dan makan dulu, tetapi sudah mabuk duluan ketika masuk ke daerah Leuwi liang. Sedangkan Binda yang berpuasa terus, sejak masuk mobil sudah minta untuk allahumma laka sumtu alias minta berbuka puasa. Kami sampai di Banten benar-benar menjelang magrbib. Ternyata di sana sudah disediakan Es Kelapa Muda yang enak, Ikan tenggiri, dan petai. Maka ketika waktu berbuka puasa tiba, kami tidak bisa tidak makan dengan sangat lahap. *Kisah Kedua; Krisis Air *Di Banten, tepatnya di kampung Babakan Lor tempat mertua saya tinggal, air sedang kering (sekali). Untuk mandi, kami harus menggunakan motor pergi ku rumah sodara yang berjarak cukup jauh. Dan itu dilakukan tiap hari. Maka dari itu, jika sedang di sana, selain mandi, BAB, dll kami lakukan. Sebab mumpung ada air. Kadang, saya malas pulang ke Banten untuk mudik, bukan hanya masalah jarak, atau ongkos yang semau gue, tetapi masalah air ini yang bikin kesal. Bayangkan, kita harus benar-benar menghemat air. Bagaimana jika BAB tidak bisa didesain inginnya pas saya sedang mandi ke tempat jauh itu? Untuk minum, kami harus membayar sangat mahal setiap jarigennya. Hal ini terjadi karena air yang harus dicari jauh, dan menggunakan motor sewaan. Makanya, untuk masalah minum, mertua saya membeli aqua gelas. Tapi ya itu, kesadaran para peminum air itu teramat rendah, sehingga jika minum tidak dihabiskan. Bahkan tidak jarang hanya seteguk (alasannya sopan saja, kali). Saya kadang sebal dan marah sekali. Mereka tidak menyadari bahwa ini sedang krisis air dan air sangat mahal. Di kamar mandi, air ada dua drum besar. Itu sekedar buat jaga-jaga dalam situasi yang sengaja jika darurat sekali. Eh, pernah satu kali, datang rombongan sodara dari Jakarta. Ketika mereka menumpang ke WC, dengan seenaknya buang-buang air, padahal hanya untuk kencing anaknya yang kecil. Alasannya, ini anaknya pengen main air. Duh... *Kisah ketiga : Hal membanggakan *Salah satu hal yang cukup membanggakan adalah ketika ada spanduk warna kuning dari sebuah partai (sebut saja GOLKAR) menghiasi perjalanan. Bukan GOLKARnya yang membuat saya bangga. Toh dari dulu partai ini belum pernah membuat saya bangga. Yang kemudian membuat saya bangga adalah potret seseorang yang ada di dalam poster tersebut. Dialah H. Tb. Ace Hasan Sadzily M.Si. Ya, perlu dijelaskan alasannya: Pertama, dia adalah kawan saya. Saya kenal beliau ketika masih kuliah, ketika sama-sama menjadi aktivis majalah Mahasiswa INSTITUT IAIN (dulu, sekarang UIN), Jakarta, dan sejumlah kebarengan dengannya. Kedua, saya mengenalnya sebagai pribadi yang cerdas, muda, dan juga berpotensi. Tidak rugilah, rasanya, jika kemudian dia jadi anggota DPR RI (semoga engkau terpilih, Bung Ace! Saya sudah kampanye agar saudara2 di sana memilih dirimu). Sedangkan hal lain yang membanggakan adalah, ketika salah seorang saudara istri saya juga dicalonkan partainya, PKS, menjadi caleg untuk kabupaten Pandeglang. Namanya, Dodi. Dia luluasan Universitas Lampung
Re: [Urang Sunda] profesi yang hot
masih aya anu kalangkung..nyaeta tanaga Supervisi pengeboran lepas pantai...Drilling Supervisor..gajihna harian ...ngan $ 1,200 /poe keur bangsa Indon. Mun bangsa Asing $ 1700/poe. maranehna digawe sataun ngan 180 poe (skedul 28 poe gawe, 28 poe off. Digawena 24 jam on call..janten kinten panghasilan kotor per taun Rp 1.987.200.000 Nya sami saeng CEO pausahaan Kelas Menengah On 9/30/08, eminx [EMAIL PROTECTED] wrote: *Tahun ini ada sederet profesi yang sedang hot danmemberikan penghasilan begitu tinggi bagi parapelakunya, hingga Rp1 miliar lebih per tahun. **Artinya,tak kalah besar dibanding gaji seorang CEO. Profesiapa saja?*Hilmi Panigoro mengeluh. Dalam kurun waktu dua tahunterakhir, presdir PT Medco Energi Internasional Tbk.(MEI) ini harus rela kehilangan 30 tenaga seniorgeologist andalannya. Itu berarti sekitar sepertigadari total senior geologist yang bekerja di MEI.Mereka banyak yang pindah atau bahkan dibajak olehperusahaan minyak besar asal UEA, Qatar , Arab Saudi,atau Malaysia , seperti Qatar Petroleum, Saudi Aramco,dan Petronas. Tadinya saya tidak pernah berkompetisidengan mereka karena dulu mereka mengambiltenaga-tenaga ahli ekspatriat asal Amerika dannegara-negara maju lainnya. Namun, saat ini saya mestiwaspada, terang Hilmi.Bagi perusahaan minyak seperti MEI, kehilangan tenagasenior geologist sebanyak itu tentu menjadi persoalanyang cukup serius. Pasalnya, senior geologist adalahorang kunci di bisnis perminyakan. Mereka terutamabertugas untuk mendapatkan ladang-ladang minyak baru.Jiwa perusahaan minyak itu ada di geolognya. Tanpamereka, tentu perusahaan sulit mengetahui letak sumberminyak yang ada, ujar Ridwan Jamaludin, sekjen IkatanAhli Geologi Indonesia (IAGI). Pada level pengambilankeputusan pun, posisi geolog sangat berperan. Sebab,seperti pada keputusan melanjutkan pengeboran atautidak saja, masalah besarnya cost yang akan ditanggungharus benar-benar diperhitungkan.Celakanya, tidak banyak orang yang berprofesi sebagaisenior geologist. Mencetak tenaga ahli di bidanggeologi tidak bisa instan. Untuk menjadi seoranggeolog senior andal, seseorang harus terlebih dahuluberhasil menempuh pendidikan tinggi di jurusan ilmugeologi. Kemudian, ia juga harus sukses menanganiberbagai proyek penambangan selama belasan tahun.Maka, seiring dengan kenaikan harga minyak dankomoditas pertambangan dunia saat ini, banyakperusahaan pertambangan dunia berburu tenaga seniorgeologist. Oleh karena tidak mau kehilangan momentumkenaikan harga, mereka pun tak segan-segan membajaktenaga senior geologist dari perusahaan pertambanganlainnya, termasuk dari Indonesia .Menurut Hilmi, alasan perusahaan-perusaha anpertambangan luar negeri melirik senior geologist asalIndonesia karena Indonesia telah mengelola minyaklebih dari 100 tahun. Maka, geolog-geolog asalIndonesia dinilai juga tak kalah pengalaman. Dan,yang terutama, tenaga ahli kita cenderung bisa digajilebih murah dari ekspat-ekspat Amerika, cetus Hilmi.Adik kandung pengusaha Arifin Panigoro inimenggolongkan senior geologist sebagai profesi dengantingkat turnover yang termasuk paling tinggi saat ini.Meningkatnya kebutuhan tenaga senior geologist tentuberimbas juga kepada tingginya kompensasi yangdiberikan. Ridwan memaparkan, perusahaan pertambanganasing yang beroperasi di Indonesia berani menggajiseorang senior geologist hingga US$9.000 atau sekitarRp85,5 juta tiap bulan (dengan kurs US$1 = Rp9.500).Jadi, penghasilan tetapnya dalam setahun mencapai Rp1miliar lebih. Itu pun di luar bonus tahunan dariperusahaan, tandas Ridwan. Besarnya penghasilansenior geologist yang bekerja di perusahaanpertambangan di luar negeri lebih tinggi lagi. DataIAGI menyebutkan seorang senior geologist di luarnegeri, dengan pengalaman kerja di atas 10 tahun,rata-rata mampu mengantongi gaji US$12.000–15.000(sekitar Rp114–142,5 juta) per bulan atau Rp1 miliarlebih per tahun.Ungkap Bernadette R. Themas, country general managerPT BTI Consultants Indonesia, sebuah perusahaankonsultan SDM, sektor minyak dan gas memang merupakanbidang usaha yang menjadi hot jobs tahun ini. Tidakhanya senior geologist, kebutuhan tenaga ahli dibidang migas lainnya, seperti reservoir engineer danpetroleum engineer, juga besar. Permintaan terhadapmereka begitu tinggi, sehingga peluang merekamendapatkan gaji tinggi sangat besar. Bahkan, bisasetara dengan gaji CEO perusahaan besar sekalipun,tutur Bernadette.*Sektor Telekomunikasi dan Keuangan*Selain sektor migas, sektor telekomunikasi juga masihmenjadi bidang usaha yang menyediakan banyak hot jobtahun ini. Salah satunya adalah profesi radiofrequency engineer (RF engineer). Tidak banyak RFengineer berpengalaman yang tersedia di dalam negeri.Padahal, permintaan begitu tinggi, baik untukpembangunan jaringan telekomunikasi maupun untukpemeliharaan kualitas telekomunikasi. Sampai-sampaiperusahaan telekomunikasi di sini mendatangkan tenagadari luar negeri, jelas Bernadette. Dian Siswarini,direktur network PT
Re: [Urang Sunda] kampung kang waluya
Ari apal henteu na mah kumaha rute lalayaran na wae..nah detik.com, kompas.com atanapi harian lokal On 9/29/08, Abbas Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Eta nepi ka kituna si arab; teu boga kaera ! Teu slami pisan tah ! Tapi asa patukang tonggong pisan sarng carios kang waluya nu ngawitan ; cenah mun soal porno bakal sumebar ti sabang nepi ka meruke ; geuning abdi mah nembe apal ayeuna weee ; eta teh ; padahal pan kalebet soal porno oge tah !
RE: [Urang Sunda] TEU TIASA NGIRING HBH
hatur nuhun sadayana, pun anak tos damang, sinareng wilujeng boboran siam nyuhunkeun samubudaya kalelepatan, nuhun.. --- On Thu, 9/25/08, Heryadi, Eddy [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Heryadi, Eddy [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [Urang Sunda] TEU TIASA NGIRING HBH To: urangsunda@yahoogroups.com Date: Thursday, September 25, 2008, 11:21 AM Sing enggal damang kang. Cobian ditambihan juz korma kang, mertua raka oge enggal naek trombosit na. Upami tiasa mah nga juz nyalira, upami meser anu instant mah kirang manjur ... da rupina mah kadar kormana kirang -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] ups.com [mailto:urangsunda@ yahoogroups. com]On Behalf Of Panzi Sent: Thursday, September 25, 2008 2:55 PM To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Subject: Re: [Urang Sunda] TEU TIASA NGIRING HBH euleuuh hawatos eta tuang putrana nya... sing engal damang tuang putrana kang..!! -panzi- Dulur, punten sim kuring teu tiasa ngiring HBH, margina pun anak udur nuju dirawat di rumah sakit, kena Demam Berdarah, nyuhunkeun doa bae IMPORTANT NOTICE: The information in this email (and any attachments) is confidential. If you are not the intended recipient, you must not use or disseminate the information. If you have received this email in error, please immediately notify me by Reply command and permanently delete the original and any copies or printouts thereof. Although this email and any attachments are believed to be free of any virus or other defect that might affect any computer system into which it is received and opened, it is the responsibility of the recipient to ensure that it is virus free and no responsibility is accepted by American International Group, Inc. or its subsidiaries or affiliates either jointly or severally, for any loss or damage arising in any way from its use.
Re: [Urang Sunda] kanggo dien hambali
ass.. Wr. Wb. Kumaha damang... Abah atos di dongkapan... ka rorompok Abah teh.. asa teu aya wartosna mugi2.. sararehat... Wassalam Amirullah --- On Sun, 10/5/08, Abbas Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Abbas Amin [EMAIL PROTECTED] Subject: [Urang Sunda] kanggo dien hambali To: urangsunda urangsunda@yahoogroups.com Date: Sunday, October 5, 2008, 3:16 AM Hizbut tahrir nya? Alhamdulillah? Ti iraha ngiring ka Hizbut tahrir teh kulan ? Abdi oge simpatisan atuh
Re: [Urang Sunda] kampung kang waluya
AA: Kang Surtiwa kirang ngartos naon nu dipimaksad ku jisim abdi dina nyebatkeun teu apal di na perkawis, eta, mangga aos atuh langkung tenget engke mangga komentaran deui nu langkung paos. Nyuhunkeun dihapunten wae, nun. Abbas Amin --- In urangsunda@yahoogroups.com, H Surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Ari apal henteu na mah kumaha rute lalayaran na wae..nah detik.com, kompas.com atanapi harian lokal On 9/29/08, Abbas Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Eta nepi ka kituna si arab; teu boga kaera ! Teu slami pisan tah ! Tapi asa patukang tonggong pisan sarng carios kang waluya nu ngawitan ; cenah mun soal porno bakal sumebar ti sabang nepi ka meruke ; geuning abdi mah nembe apal ayeuna weee ; eta teh ; padahal pan kalebet soal porno oge tah !
Re: [Urang Sunda] kampung kang waluya
Enya sigana sayah pahili2 istilah apal' jeung nyaho...tapi sanes khusus kana kalakuan si Arab...anu nun jauh diditu...sigana beja kakara nepi...Syah mah mhomentaran anu lokal...tea..kulantaran aya eta disebut dari Sabang sampai Merauke...Baisana ari sok macaan manunutungSuara kaltim atanapi meranti sok aya wae..eta kajadian prm -n..teh.jadi tos 'apal kana kaluan kitu mah On 10/6/08, abas_amin08 [EMAIL PROTECTED] wrote: AA: Kang Surtiwa kirang ngartos naon nu dipimaksad ku jisim abdi dina nyebatkeun teu apal di na perkawis, eta, mangga aos atuh langkung tenget engke mangga komentaran deui nu langkung paos. Nyuhunkeun dihapunten wae, nun. Abbas Amin --- In urangsunda@yahoogroups.com urangsunda%40yahoogroups.com, H Surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Ari apal henteu na mah kumaha rute lalayaran na wae..nah detik.com, kompas.com atanapi harian lokal On 9/29/08, Abbas Amin [EMAIL PROTECTED] wrote: Eta nepi ka kituna si arab; teu boga kaera ! Teu slami pisan tah ! Tapi asa patukang tonggong pisan sarng carios kang waluya nu ngawitan ; cenah mun soal porno bakal sumebar ti sabang nepi ka meruke ; geuning abdi mah nembe apal ayeuna weee ; eta teh ; padahal pan kalebet soal porno oge tah !
[Urang Sunda] Gerentes Hate Jilid Kalima (Edisi Mudik Lebaran)
Mudik Lebaran Gawe geus leuwih satahun Can keneh ka tawur mobil datsun Komo deui meuli kebon di dusun Tos dibere ge hatur nuhun Sok komo mun ulin ka toko gede Loba bapa-bapak, ibu-ibu jeung abege Jigana mah mareuli baju nu harade Keur lebaran ameh bisa dipake Didinya marilihin baju Teu poho model-model sapatu Jigana keur para minantu Da hargana meunang diskon nu teu tangtu Aya oge nu mareuli kadaharan Hargana teu mahal jeung teu murahan Ti kue baseuh jeung kue gogorengan Pokonamah sarupaning kadaangan Mudik teh satahun sakali Wajar weh sagala dibareuli Barangna disimpeun dinu bagasi Sugan weh dibali geusan ngajadi Aya oge nu teu hade Loba hape nu digade Jigana mah cukup sakali pake Da maklum gaya cape de Tapi mudik teh kudu keur ha mineus hiji Maklum gawe di hiji kompani Jeung na deui multi Untungna loba mobil bus leuwih ti hiji Ari geus dilembur sok sono Ka lembur-lembur nu dijero Waasna kupamandangan Tatangkalan hejo ku dangdaunan Ciater tempat kaulinan Ngeueum cai bari kapanasan Teu lali ka nyi mojang Nu aya di kota subang Kawas mojang bogor nu paanggang Yayan Mulyana (yM), balebat-online.com (sp kangge mojhang bogor)
[Urang Sunda] Gerentes Hate Jilid Kalima (Edisi Mudik Lebaran)
Mudik Lebaran Gawe geus leuwih satahun Can keneh ka tawur mobil datsun Komo deui meuli kebon di dusun Tos dibere ge hatur nuhun Sok komo mun ulin ka toko gede Loba bapa-bapak, ibu-ibu jeung abege Jigana mah mareuli baju nu harade Keur lebaran ameh bisa dipake Didinya marilihin baju Teu poho model-model sapatu Jigana keur para minantu Da hargana meunang diskon nu teu tangtu Aya oge nu mareuli kadaharan Hargana teu mahal jeung teu murahan Ti kue baseuh jeung kue gogorengan Pokonamah sarupaning kadaangan Mudik teh satahun sakali Wajar weh sagala dibareuli Barangna disimpeun dinu bagasi Sugan weh dibali geusan ngajadi Aya oge nu teu hade Loba hape nu digade Jigana mah cukup sakali pake Da maklum gaya cape de Tapi mudik teh kudu keur ha mineus hiji Maklum gawe di hiji kompani Jeung na deui multi Untungna loba mobil bus leuwih ti hiji Ari geus dilembur sok sono Ka lembur-lembur nu dijero Waasna kupamandangan Tatangkalan hejo ku dangdaunan Ciater tempat kaulinan Ngeueum cai bari kapanasan Teu lali ka nyi mojang Nu aya di kota subang Kawas mojang bogor nu paanggang Yayan Mulyana (yM), balebat-online.com (sp kangge mojhang bogor)
Re: [Urang Sunda] kampung kang waluya
Wilujeng Boboran Syiam Bah Surtiwa Miwah Bah Amin. Eta perkawis dari Sabang Sampai Merouke, kaemutan waktu kajadian VCD Intenas di Bandung. opat bulan saentasna kajadian ngageunjleungkeun Bandung teh, kuring kukurusukan di Tanjung Santan Kaltim. Pohara ngagebegna waktu penduduk lokal (kampung) naranya ka kuring, mawa VCD Itenas henteu, pedah nyaho kuring urang Bandung. Wah kacida pisan, rewuan kilometer ti Bandung, kasus ieu masih jadi bahan picaritaeun jalma-jalma . Baktos, WALUYA --- In urangsunda@yahoogroups.com, H Surtiwa [EMAIL PROTECTED] wrote: Enya sigana sayah pahili2 istilah apal' jeung nyaho...tapi sanes khusus kana kalakuan si Arab...anu nun jauh diditu...sigana beja kakara nepi...Syah mah mhomentaran anu lokal...tea..kulantaran aya eta disebut dari Sabang sampai Merauke...Baisana ari sok macaan manunutungSuara kaltim atanapi meranti sok aya wae..eta kajadian prm -n..teh.jadi tos 'apal kana kaluan kitu mah
[Urang Sunda] Re: re:Inalillahi wa inailaihi rojiun. Abah Duduh Durahman
Inalillahi wa inailaihi rojiun. Tepang sareng Bah Duduh di Seminar Basa Sastra Sunda di Unpad. Jenatna maparin elmu perkawis ngadamel carpon dina basa Sunda. Hanjakal, margi waktosna samporet pisan, janten mung sakedik materi nu didugikeunana. Harepan abdi mah, manawi sanes waktos tiasa disambung deui hanjakal kabujeng dipundut kunu Kagunganana. Mugia dihapunten sadaya kalepatanana, ditampi amal ibadahna, dicaangkeun alam kuburna. Kulawarga nu dikantunkeunana mugi dipasihan sabar tawekal. Amin. Roro --- In urangsunda@yahoogroups.com, eminx [EMAIL PROTECTED] wrote: sami ngiring bela sungkawa, mugi Alloh maparin tempat anu mulia sampurna dina karidoan anjeunNa, Amin. Inalillahi wa inailaihi rojiun. Parantos mulih ka kalanggengan Abah Duduh Durahman, sastrawan Sunda, pengamat Film nasional, Juri Festival Film Nasional, Wapemred majalah Mangle. Nagntunkeun dina dinten Rebo kaping 1 Oktober 2008 tabuh 16.30 di rumah sakit, dikurebkeun dinten Kemis 2 Oktober 2008 di Ciwidey Kab Bandung. Buku karyana Sawidak Carita Pondok, Saulas sausap sastra Sunda, Petingan, Catetan prosa Sunda. Bah Duduh lahir taun 1939 di Ciwidey.Mugi ditampi Iman Islamna, dihapunten sagala rupi kalepatan ditampi sagala rupi amal solehna tur aya dina rahmat Alloh SWT. Amin MSasmita (kenging wartos munggaran ti Kang Abdulah Mustapa) -- ES ars long vita brefis
[Urang Sunda] Obituari Duduh Durahman
Sabtu , 04 Oktober 2008 , OBITUARI Duduh Durahman, Kritikus yang Tak Pernah Melukai Oleh Cecep Burdansyah PUBLIK sastra Sunda dan publik film pasti mengenal nama Duduh Durahman. Bagi insan perfilman, lelaki kelahiran Ciwidey, Kabupaten Bandung, Mei 1939 ini dikenal sebagai kritikus. Saking luasnya pengetahuannya dalam bidang flim, sastrawan Mochtar Lubis menjulukinya sebagai ensiklopedi film berjalan. Duduh jadi tempat bertanya siapa pun yang ingin tahu tentang film. Bagi publik sastra Sunda, Duduh dikenal sebagai kritikus sastra Sunda andal yang bisa disejajarkan dengan sastrawan Muh Rustandi Kartakusuma dan Ajip Rosidi. Bahkan Duduh dan Rustandi tergolong sebagai bidannya para pengarang Sunda. Kalau Rustandi kemudian kiprahnya terhenti karena usia renta, maka Duduh Durahman boleh dikatakan hingga akhirnya hayatnya masih aktif melahirkan pengarang-pengarang Sunda. Tepat pada Hari Raya Idul Fitri 1 Oktober 2008, pukul 16.30, kabar menyentak pun datang. “Bah Duduh pupus,” begitu pesan singkat dari Hawe Setiawan. Selang beberapa menit pesan singkat terus bertubi-tubi. Antara lain dari Ketua Paguyuban Pangarang Sunda Etty RS dan seniman Herry Dim. Bahkan kru majalah Mangle langsung menelepon memberi kabar duka. Saya hanya bisa termangu membaca pesan singkat itu. Terlebih kabar duka itu datang di saat hari bahagia bagi seluruh umat Muslim. Saya dan beberapa penulis Sunda memang tahu Bah Duduh, demikian ia minta disapa, berbaring di RS Imannuel sejak minggu ketiga di bulan Ramadan. Kami sama-sama membesuknya. Kondisinya memang koma. Namun ketika kabar ajal menjemputnya, tak pelak kami semua kaget. Bagi saya dan teman-teman penulis Sunda, Bah Duduh tidak hanya dikenal sebagai kritikus sastra Sunda dan kritikus film. Ia lebih dari itu. Seorang bapak yang bisa diajak untuk “curhat”, seorang teman yang bisa diajak tertawa, seorang guru yang bisa diminta panduannya tentang menulis dan tempat bertanya seluk beluk sastra dan film. Namun Bah Duduh juga kerap jadi lawan tangguh dalam diskusi bahkan debat. Harus saya akui, bagi saya dan Usep Romli, kerap Bah Duduh jadi sasaran kritik pedas karena kebijakannya yang terlalu lunak dalam menyeleksi karya-karya sastra Sunda yang dimuat di majalah Mangle. Kalau Usep menuangkannya dalam tulisan, saya menyampaikan langsung ke Bah Duduh atau dalam acara diskusi. Mungkin seleksi yang lunak dan kritiknya yang halus itu dipandang sebagai kelemahan Bah Duduh. Tapi harus diakui pula, mungkin di situlah letak kekuatan Bah Duduh dalam mengasuh sastra Sunda di Mangle. Mungkin karena profesinya sebagai guru, maka jiwa guru itu pula yang melekat dalam diri Bah Duduh. Ia menjadikan dirinya sebagai kritikus yang lebih membimbing ketimbang kritikus yangmenguliti kelemahan pengarang. Pilihan ini pula yang membedakan posisinya dengan Ajip Rosidi dan Muh Rustandi Kartakusumah. Dua rekannya ini dikenal sebagai kritikus tajam karena tulisan mereka memang dikenal sangat “peureus”, bahkan tak jarang ada pengarang yang merasa luka kalau dikritik Ajip atau Rustandi, sementara dikritik oleh Bah Duduh malah sebaliknya, merasa terangkat dan “diakui” karena telah mendapat perhatiannya. Bah Duduh memang dengan sadar mengambil pilihan untuk tidak melukai hati orang dalam karya-karya kritiknya. Salah satunya ketika ia jadi editor bersama Abdullah Mustappa dan Karno Kartadibrata, untuk menyeleksi 60 cerita pendek yang kemudian diterbitkan jadi buku Sawidak Carita Pondok. Bah Duduh kemudian sendirian menerbitkan buku Petingan (karya-karya penting), yakni kumpulan cerita pendek dari para pengarang yang karyanya menonjol dan penting. Tapi kepada pengarang Hadi AKS, Bah Duduh “balaka” bahwa karya dalam buku Petingan sebetulnya bukanlah karya-karya pilihan dan penting. Karya-karya dalam Petingan sebetulnya dimaksudkan Bah Duduh untuk “ngupahan” alias melipur lara para pengarang yang karyanya tidak masuk pada antologi Sawidak Carita Pondok. Itulah kelebihan Bah Duduh, ia selalu berusaha untuk tidak mematikan kreativitas pengarang. Pilihan sikapnya ini ia sadari karena, dalam kultur Sunda, bahkan Indonesia, kritik yang tajam sering ditanggapi pengarang sebagai dinamit yang melumpuhkan kreativitas, lantas pengarang itu pundung tak menulis lagi. Kini, kritikus yang juga di masa tuanya memilih untuk juga menulis karya fiksi, antara lain buku kumpulan carponnya Ajalnya Sang Bentang Film, telah didekap tanah kelahirannya, di Pasir Suling, Desa Panyocokan, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Kamis (2/10). Selain kerabat dan keluarga, tampak yang mengantar antara lain Ketua DPD Partai Golkar Jabar H Uu Rukmana, novelis Aam Amilia, Ketua PPSS Etty RS, pengarang Abdullah Mustappa, Hadi AKS, Dian Hendrayana, Teddy Muhtadin, dan Ai Koraliati. Mereka hanya bisa berkaca-kaca, siapa lagi dalam sastra Sunda yang bisa mengkritik sekaligus melahirkan pengarang. Wilujeng angkat, Bah! (*)