[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-11 Terurut Topik desi irma
slm kenal n happy lebaran:)
bingung...!!! koq alhamdulillah ahmadiayah gak dilarang soalnya dku
gregetan sama ahmadiyah yang menurutku menyimpang, emang si tiap orang
bebas milih kepercayaannya tapi kenapa mesti tetep pake nama islam,-
mungkin itu yang jg bikin anggota FPI gregetan-soalnya dlm islam
bukannya dah jelas kalo ga da nabi setelah nabi muhammad? trus RUU
pornografi bukannya ngelindungin kita para kaum hawa?? 



[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-10 Terurut Topik Lina Dahlan
Ya iya lah. Semua yang saya baca dari media, gak tau bener apa 
gaknya. Baca di Media, polisi bilang itu bom type C4. Besoknya lagi 
media bilang, polisi bilang itu type TNT. Dari Media, Polisi Jatim 
lagi bilang itu cuma bom rakitan. Ahli bom dari luar negeri 
bilang...bla bla bla...

Tapi memang faktanya gak ada rekonstruksi. Gak ada pembuktian kalo si 
Amrozi memang ahli 'merakit' bom type itu. Pokoke dibuat seolah2 itu 
kerjaan Amrozi dkk sendiri, gak ada otaknya lagi. Jadilah, Amrozi 
orang sakit. He..he..pernyataan2 Amrozi dgn segala gayanya bikin 
tambah bukti dia 'sakit jiwa'. Alhasil nantinya sakit jiwa harus 
direhab, bukan di eksekusi. Selesai deh skenarionya.

Buanyak sekali kasus peradilan yang terdakwa 'dibuat' sakit dan sakit 
jiwa, supaya ngulur2 dan akhirnya bebas...bukan?

Tuh kan? Saya baca Amrozi ketangkep (ntah lagi buron ato gak) waktu 
lagi bawa karbit. Mas Ary bacanya AMrozi ketangkep die lagi buron 
(ntah lagi tidur ato lagi bw bakwan). Pokonya semua...'katanya'. 
Orang dibuat gak jelas ato emang sengaja untuk menyimpulkan sendiri-
sendiri.

Sekarang, kita liat aja...bakal dieksekusi gak??? 


Politik emang gampang dibuat panggung sandiwara.
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 mbak Lina,
 
 Sebaiknya memang tidak berandai-andai dong, tapi punya dasar dengan 
informasi walaupun dari media.
 
 1. Amrozi ditangkap bukan waktu bawa karbit 1 ton di L300.
 Karbit 1 ton di L300 itulah yang diduga bom. 
 Bandingkan sama McVeigh Oklahoma 1993 yang pake pupuk 1 truk~3ton.
 Amrozi ditangkap waktu buron.
 
 2. (Orang) Amrik itu punya setannya sendiri. Kita juga punya 
setannya sendiri.
 Ketika Amrik temenan sama setannya, masak kita ikut-ikutan temenan 
sama setan kita?
 
 
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Thursday, October 09, 2008 4:40 PM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
pending executions
 
 
   Mbak Mia yang smart,
   Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
   pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media 
   Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada 
   sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang 
   pasti kita tau media itu siapa punya?
 
   Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di 
negara 
   ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun 
tak 
   apa dijatuhkan kepadanya.
 
   Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya 
cenderung 
   percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas 
   yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. 
Mengapa 
   polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu 
Amrozi 
   ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300
 
   Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang 
hidden: 
   Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega 
   yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg 
   dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn 
   setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). 
 
   Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah 
   diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan 
dari 
   eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya 
ketika 
   Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung 
sinetron.
 
   Buat Mas Ary,
   Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak 
setuju 
   dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. 
Masalahnya 
   dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? 
Gak 
   usah ditemenin ya?...:-))
 
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote:
   
Dear all, happy lebaran!

Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, 
   politiknya 
dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati 
emangnya jaran dilakukan?

aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. 
   Bener2 
geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit 
nggak 
papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian 
kita 
tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI 
terhadap Ahmadiyah, misalnya.

ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, 
sedemikian 
rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. 

Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian 
kecil 
orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi 
   kemungkaran 
atas nama Allah. Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan 
teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk 
unsur 
politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, 
   sehingga 
malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi 
ini 
mempengaruhi

Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-10 Terurut Topik L.Meilany
Nimbrung :
Mau menyampaikan apa yg saya lihat, dengar dan baca :-)

1. Amrozi cs memang bukan pelaku langsung, kan yg pelaku langsung ikut sama2 
mati.
2. Amrozi cs hanyalah 'seksi repot' yg merancang bom adalah DR Azahari [ yg 
sudah mati]
ketembak di Malang.
Kelompok ini bekerja berdasarkan 'perintah-instruksi' bahkan mungkin tidak 
kenal satu sama yg lain.
Imam Samudra bahkan baru kenal secara fisik dengan Amrozi setelah dipenjara.
Tapi pemilik toko emas di Serang yg dirampok mengenali Imam Samudra sebagai 
perampok dari suara 
dan tatapan matanya meskipun ditutup dengan topi ninja.

3. Eksekusi memang 'sengaja' diulur-ulur karena masih menanti hingga 
tertangkapnya Nurdin M Top.
Jika Nurdin M Top tertangkap katanya kronologi, sebab musabab bom bali akan 
terungkap.
Tapi kan batas dari kehakiman tidak bisa ditunda lama lagi, kemungkinan gak 
sampai akhir tahun.
Sementara itu inteljen, densus 99 trus mencari-cari keberadaan Nurdin M Top yg 
licin bagai belut dan pintar menyamar.

4. Gimana mau rekonstruksi kalo Amrozi cs sendiri nggak ngerti terlalu banyak 
tentang merakit bom; rekonstruksi 
memang ada tapi cuma perkara mobil putih minibus yg dijadikan pembawa bom yg 
bahkan no chasisnya 
sudah di ubah di bengkel keluarga Amrozi, tapi tetap saja masih kelihatan.

5. Kalo memang mereka tidak bersalah, lha TPM Mahendratta - tim pembela muslim 
akhirnya kan mengakui bahwa kliennya
bersalah. Lantas mereka mengulur-ulur waktu eksekusi dengan mengajukan alasan2 
diantaranya kliennya seharusnya/meminta 
di eksekusi secara hukum islam - dipancung bukan ditembak mati.
Karena ditembak mati tidak sesuai HAM, kegagalan, penderitaan lebih terasa 
menyakitkan jika peluru tidak tepat sasaran.
Pembahasan ini sempat di perdebatkan diacara talk show tv.

6. Amrozi cs 'mengancam' jika mereka jadi dihukum tembak, Al Qaeda akan 
menuntut balas. Mereka juga 'nyukurin' hakim
yg memvonis hukuman mati bagi mereka sambil ketawa2: kualat katanya. Hakim itu 
adalah jaksa Urip Tri Gunawan yg ketangkap
trima suap dari Ayin dan divonis hukum 20 tahun.
7. Waktu solat Ied kemarin Amrozi secara pribadi dihadapan kamera tv menyatakan 
mohon maaf yg sebesar-besarnya pada umat 
Islam di Bali yg menjadi korban bom mereka.
8. Masyarakat Bali yg paling getol mempertanyakan keseriusan pemerintah untuk 
masalah eksekusi Amrozi cs. Katanya mereka sudah mengalah;
mustinya di Bali eksekusi itu dilakukan, tapi rencananya kan di Cilacap. Begitu 
juga gubernur Bali  yg baru Mangku Pastika yg dulunya berhasil menangkap 
teroris ini 'ngomporin' warganya' juga pihak luar.

9. Akhirnya memang dalam setiap masalah kita selalu menyalahkan pihak lain 
untuk urusan apapun; Amrik lah, kambing hitamlah.
Krisis ekonomi Amrik karena sisitim perbankan yg pake sistim bunga lah,
Kita tidak pernah mau melihat beginilah situasi -kondisi umat Islam yg 
sebenarnya di Indonesia, terus saling bertikai sesamanya.
Kemiskinan, keterpinggiran, memudahkan siapa saja untuk mudah dicuci otak dan 
surga dengan 72 bidadari adalah solusinya :-))

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 09, 2008 4:40 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions


  Mbak Mia yang smart,
  Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
  pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media 
  Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada 
  sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang 
  pasti kita tau media itu siapa punya?

  Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara 
  ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak 
  apa dijatuhkan kepadanya.

  Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung 
  percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas 
  yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa 
  polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi 
  ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300

  Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden: 
  Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega 
  yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg 
  dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn 
  setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). 

  Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah 
  diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari 
  eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika 
  Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron.

  Buat Mas Ary,
  Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju 
  dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya 
  dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak 
  usah ditemenin ya

Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Dwi Soegardi
Gimana dengan pengakuan Hajjah Irena Handono,
yang berulang-ulang tampil di seminar, media, tabligh akbar,  di
Indonesia tentunya.
Siapakah sutradaranya?

On Thu, Oct 9, 2008 at 5:40 AM, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mbak Mia yang smart,
 Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
 pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media
 Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada
 sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang
 pasti kita tau media itu siapa punya?



Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik IrwanK
Logika serupa mirip dengan penyebutan 'hantu' oleh orba..
orang ditakuti dengan sosok 'hantu'.. jadi, kalau gak mau ketemu
'hantu', nurut aja deh sama orba..

konon, seilmu seguru jangan saling ganggu.. begitulah bunyinya..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

2008/10/9 Dwi Soegardi [EMAIL PROTECTED]

   Gimana dengan pengakuan Hajjah Irena Handono,
 yang berulang-ulang tampil di seminar, media, tabligh akbar,  di
 Indonesia tentunya.
 Siapakah sutradaranya?


 On Thu, Oct 9, 2008 at 5:40 AM, Lina Dahlan [EMAIL 
 PROTECTED]linadahlan%40yahoo.com
 wrote:
  Mbak Mia yang smart,
  Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
  pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media
  Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada
  sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang
  pasti kita tau media itu siapa punya?



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Mia
 istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg 
 menunggu 
  jandanya ?  :))
   
   
   
   Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
   
   -Original Message-
   From: Lina Dahlan linadahlan@
   
   Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
 pending 
  executions
   
   
   Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo 
emang 
   bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 
   
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
   
Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!

  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
   pending executions


  Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???

  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ 
 wrote:
  
   http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-
bombers-
  show-
   no-
  remorse-pending-executions.html
  
 





[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Lina Dahlan
Mbak Mia yang smart,
Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media 
Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada 
sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang 
pasti kita tau media itu siapa punya?

Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara 
ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak 
apa dijatuhkan kepadanya.

Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung 
percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas 
yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa 
polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi 
ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300

Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden: 
Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega 
yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg 
dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn 
setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). 

Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah 
diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari 
eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika 
Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron.

Buat Mas Ary,
Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju 
dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya 
dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak 
usah ditemenin ya?...:-))

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Dear all, happy lebaran!
 
 Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, 
politiknya 
 dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati 
 emangnya jaran dilakukan?
 
 aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi.  
Bener2 
 geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini.  Ada 3 orang sakit nggak 
 papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita 
 tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI 
 terhadap Ahmadiyah, misalnya.
 
 ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian 
 rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya.  
 
 Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil 
 orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi 
kemungkaran 
 atas nama Allah.  Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan 
 teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur 
 politik.  Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, 
sehingga 
 malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan.  Mispersepsi ini 
 mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga 
 sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah 
 yang dilarang.  
 
 Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita 
nggak 
 mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa 
menganggap 
 mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?
 
 Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para 
 pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk 
 dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya 
Herni..:-)
 
 salam
 Mia
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
 wrote:
 
  
  Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi.
  
  Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg 
menunggu 
 jandanya ?  :))
  
  
  
  Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
  
  -Original Message-
  From: Lina Dahlan linadahlan@
  
  Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
pending 
 executions
  
  
  Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang 
  bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 
  
  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
  
   Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
   
 - Original Message - 
 From: Lina Dahlan 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
 Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
  pending executions
   
   
 Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???
   
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ 
wrote:
 
  http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-
 show-
  no-
 remorse-pending-executions.html
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik IrwanK
Katanya sih gak boleh su'udzon Mbak.. :-)

Mendingan pikirin aja, apa yang bakal terjadi dengan seruan buy back saham
BUMN.. ada ulasan soal itu di milis lain.. jangan itu cuma 'BLBI' yang
kesekian.
lah wong sekarang konglomerat pada kekurangan modal/likuid, BUMN beli lagi
duit nyampe ke mereka.. nah, sisanya ditanggung rakyat lagi.. berapa tahun
ke
depan..

Najib eh nasib anak kost.. (lagu project p, jadul)..

-- 
Wassalam,

Irwan.K
Better team works could lead us to better results
http://irwank.blogspot.com

2008/10/9 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

   Mbak Mia yang smart,
 Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
 pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media
 Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada
 sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang
 pasti kita tau media itu siapa punya?

 Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara
 ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak
 apa dijatuhkan kepadanya.

 Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung
 percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas
 yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa
 polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi
 ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300

 Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden:
 Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega
 yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg
 dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn
 setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush).

 Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah
 diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari
 eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika
 Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron.

 Buat Mas Ary,
 Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju
 dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya
 dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak
 usah ditemenin ya?...:-))

 wassalam,

 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Dear all, happy lebaran!
 
  Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka,
 politiknya
  dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati
  emangnya jaran dilakukan?
 
  aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi.
 Bener2
  geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak
  papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita
  tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI
  terhadap Ahmadiyah, misalnya.
 
  ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian
  rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya.
 
  Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil
  orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi
 kemungkaran
  atas nama Allah. Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan
  teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur
  politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita,
 sehingga
  malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini
  mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga
  sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah
  yang dilarang.
 
  Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita
 nggak
  mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa
 menganggap
  mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?
 
  Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para
  pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk
  dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya
 Herni..:-)
 
  salam
  Mia
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Ari Condro masarcon@
  wrote:
  
  
   Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi.
  
   Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg
 menunggu
  jandanya ? :))
  
  
  
   Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network
  
   -Original Message-
   From: Lina Dahlan linadahlan@
  
   Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com
 
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse
 pending
  executions
  
  
   Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang
   bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi??
  
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 Sunny ambon@ wrote:
   
Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
   
- Original Message -
From: Lina Dahlan
To: wanita

[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Lina Dahlan
Hajjah Irene lagi 'kesurupan'. Orang spt inipun mudah di'pergunakan' 
oleh bbrp oknum untuk dipolitisasi. Untungnya dia gak kedapetan 
ketangkep lagi bawa 1 ton kaporit..eh...apa tuh?...:-))

Jadi, belon ada unsusr politiknya. Belon ada org semacam Bush mau pake 
Hjh. Irene tuk jadi comblang...eh...kambing item dlm membuat 
image Islam is terorism or Muslim is terorist soale mungkin Hjh Irene 
tidak 'menyerang' negara kyk ABB ato emang belon wktnya aje dipake...:-)

Kali ada yg lbh updated britanya kalo sbetulnya udah ada sutradara ato 
bidan yang membidani hajah tsb? and apa tujuannya?

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Dwi Soegardi [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Gimana dengan pengakuan Hajjah Irena Handono,
 yang berulang-ulang tampil di seminar, media, tabligh akbar,  di
 Indonesia tentunya.
 Siapakah sutradaranya?
 
 On Thu, Oct 9, 2008 at 5:40 AM, Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Mbak Mia yang smart,
  Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
  pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media
  Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada
  sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang
  pasti kita tau media itu siapa punya?
 





[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Lina Dahlan
Lah kan Mbak Mia tanya politiknya dimana? ?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Kolega saya dan mba Lina bicara (berandai-andai) tanpa pengetahuan 
 sedikitpun. Dan hasilnya total denial, yang pastinya mempengaruhi 
 keputusan2 kita.
 
 Tolong stop sebentar berpikir tentang Amrozi, mengikuti logika 
 Irwank - kita mesti memikirkan Amrozi dkk kalo mereka masih buron, 
 tapi kenyataannya dah aman di dalam kerangkeng, so sementara ini aman.
 
 Coba berpikir sejenak saja, bahwa Amrozi adalah orang Islam yang 
 memang mengebom membunuh ratusan orang tak berdosa.  Apa rasanya? 
 Bisakah kita menerima? Tindakan apa ini? Dari sini kita akan dituntun 
 menuju keputusan yang benar.

Lina:
Emang mbak Mia haqul yaqin Amrozi yang ngebom? Kalo saya seh kalo saya 
haqul yaqin Amrozi yg ngebom, kan saya dah bilang eksekusi aja. Gak 
perlu di rasa-rasa pake perasaan. Kalo saya gak yaqin, gile aje 
ngebunuh orang. Itu yang ditakuti para polisi, hakim dan aparat hukum 
kali ya? Mereka gak yaqin! ato mereka tau emang bukan Amrozi dkk. Ato 
emang dah bisa diselesaikan lewat  jalur politik ama bos di Amrik!

Mbak Mia ini aneh. Suruh stop mikir ttg Amrozi, tapi mesti mikir Amrozi 
kalo mrk masih buron. Wealaah kirain suruh mikirin Keanu Reeves, gitu!

wassalam,




[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Mia
Saya bilang spekulasi tanpa pengetahuan sedikitpun. Coba bandingkan:
- polisi, jaksa hakim sudah bekerja dan mengadili
- kemauan politik menangkapin teroris ada di Pemerintah kita
- organisasi besar Muhammadiyah, NU misalnya nggak ada yang protes
- CNN, SCTV, Jawa Pos wawancara.
- para pelaku Amrozi dkk mengaku malah menulis buku. 2 orang 
menyesali, 3 orang malah mau ngebom lagi katanya.

Mba Lina, kolega saya dan sebagian kita lainnya berspekulasi tanpa 
pengetahuan dan bukti sedikitpun, yang begini di Quran disebut zhan.
Bukan prilaku Islami.

Tapi tentu saja kita boleh berandai-andai (dengan bijak dan 
pengetahuan), karena pengandaian membawa kita ke kemajuan, membuka 
imajinasi dan horison baru. Inilah kemampuan manusia yang unik. Quran 
mengajarkan kita lewat perumpamaan. Perhatikan itu dengan sabar.

Karena itu saya mengajak mba Lina dan sebagian kita berandai, paling 
tidak sebentar saja: katakanlah Amrozi dkk itu memang pengebomnya, 
bisakah kita menerima bahwa segelintir orang Islam memang pengebom?
Apa rasanya?  Gimana? Silakan di-sharing.

salam
Mia

PS
Lina: Mbak Mia ini aneh. Suruh stop mikir ttg Amrozi, tapi mesti 
mikir Amrozi kalo mrk masih buron. Wealaah kirain suruh mikirin Keanu 
Reeves, gitu!

Mia: Baru nonton matrix lagi yah...:-),  lha iyalah kalo Amrozi dkk 
pelaku bom Bali masih buron, ya kita semua kepikiran donks! namanya 
teroris masih berkeliaran.  Kalo sudah dipenjara, rada aman juga kan? 
tinggal mikirin para sipir penjara yang bisa disogok. KPK kan blum 
pada ke sana..konon katanya antrean death penalty panjang, tapi 
ditunda2 karena sipir bisa dibeli, yang namanya di Indonesia kan bisa 
diatur, apalagi di penjaranya...:-(

Amrozi di penjara, apalagi sesudah mati, hanyalah setitik debu, 
sesuai yang dia bilang sendiri tentang dirinya.  Jadi tentu saja kita 
nggak mikirin dia, wong udah di penjara. Tapi ada yang kita pikirkan 
untuk kita bersama, yaitu petik hikmah (lesson learned), bisakah kita 
menerima kenyataan bahwa segelintir orang Islam memang pengebom 
orang2 yang tidak bersalah? 

=

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Lina Dahlan 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Lah kan Mbak Mia tanya politiknya dimana? ?
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia aldiy@ wrote:
  Kolega saya dan mba Lina bicara (berandai-andai) tanpa 
pengetahuan 
  sedikitpun. Dan hasilnya total denial, yang pastinya mempengaruhi 
  keputusan2 kita.
  
  Tolong stop sebentar berpikir tentang Amrozi, mengikuti logika 
  Irwank - kita mesti memikirkan Amrozi dkk kalo mereka masih 
buron, 
  tapi kenyataannya dah aman di dalam kerangkeng, so sementara ini 
aman.
  
  Coba berpikir sejenak saja, bahwa Amrozi adalah orang Islam yang 
  memang mengebom membunuh ratusan orang tak berdosa.  Apa rasanya? 
  Bisakah kita menerima? Tindakan apa ini? Dari sini kita akan 
dituntun 
  menuju keputusan yang benar.
 
 Lina:
 Emang mbak Mia haqul yaqin Amrozi yang ngebom? Kalo saya seh kalo 
saya 
 haqul yaqin Amrozi yg ngebom, kan saya dah bilang eksekusi aja. Gak 
 perlu di rasa-rasa pake perasaan. Kalo saya gak yaqin, gile aje 
 ngebunuh orang. Itu yang ditakuti para polisi, hakim dan aparat 
hukum 
 kali ya? Mereka gak yaqin! ato mereka tau emang bukan Amrozi dkk. 
Ato 
 emang dah bisa diselesaikan lewat  jalur politik ama bos di Amrik!
 
 Mbak Mia ini aneh. Suruh stop mikir ttg Amrozi, tapi mesti mikir 
Amrozi 
 kalo mrk masih buron. Wealaah kirain suruh mikirin Keanu Reeves, 
gitu!
 
 wassalam,





Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
mbak Lina,

Sebaiknya memang tidak berandai-andai dong, tapi punya dasar dengan informasi 
walaupun dari media.

1. Amrozi ditangkap bukan waktu bawa karbit 1 ton di L300.
Karbit 1 ton di L300 itulah yang diduga bom. 
Bandingkan sama McVeigh Oklahoma 1993 yang pake pupuk 1 truk~3ton.
Amrozi ditangkap waktu buron.

2. (Orang) Amrik itu punya setannya sendiri. Kita juga punya setannya sendiri.
Ketika Amrik temenan sama setannya, masak kita ikut-ikutan temenan sama setan 
kita?



  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 09, 2008 4:40 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions


  Mbak Mia yang smart,
  Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
  pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media 
  Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada 
  sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang 
  pasti kita tau media itu siapa punya?

  Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara 
  ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak 
  apa dijatuhkan kepadanya.

  Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung 
  percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas 
  yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa 
  polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi 
  ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300

  Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden: 
  Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega 
  yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg 
  dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn 
  setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush). 

  Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah 
  diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari 
  eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika 
  Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron.

  Buat Mas Ary,
  Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju 
  dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya 
  dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak 
  usah ditemenin ya?...:-))

  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Dear all, happy lebaran!
   
   Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, 
  politiknya 
   dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati 
   emangnya jaran dilakukan?
   
   aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. 
  Bener2 
   geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak 
   papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita 
   tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI 
   terhadap Ahmadiyah, misalnya.
   
   ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian 
   rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. 
   
   Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil 
   orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi 
  kemungkaran 
   atas nama Allah. Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan 
   teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur 
   politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, 
  sehingga 
   malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini 
   mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga 
   sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah 
   yang dilarang. 
   
   Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita 
  nggak 
   mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa 
  menganggap 
   mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?
   
   Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para 
   pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk 
   dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya 
  Herni..:-)
   
   salam
   Mia
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro masarcon@ 
   wrote:
   

Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi.

Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg 
  menunggu 
   jandanya ? :))



Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan linadahlan@

Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
  pending 
   executions


Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang 
bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 

wassalam,
--- In wanita

Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-09 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Yang nggak ngerti itu kenapa harus dipaksa buyback.

Biarin aja orang njual murah, kalo punya duit ya dibeli saja.
Kalo perusahaannya memang bagus, ngapain ikut-ikut jual. Malah rugi.

Jangan menari atas gendang orang lain.
Yang mumet Amrik, kita kok ikut-ikutan stress.
Nggak dapet utangan dolar lagi ya sudah pake yang ada.

Ato jangan-jangan yang punya perusahaan2 itu perusahaan Amerika juga?

Makanya kemandirian bangsa itu penting, walau dunia sudah mengglobal.
Index di Pasar Saham India, Korea dll. malah naik tuh... ketika yang Amrik dan 
Eropa terjun bebas...
Kita sih malah cuman ikut dapet jeleknya terus
Minyak naik, kita susah. Minyak turun gak ikut turun.
Harga ekspor mahal, barang sedikit. Harga ekspor turun, barang tetep sedikit.


  - Original Message - 
  From: IrwanK 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, October 09, 2008 5:46 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending 
executions


  Katanya sih gak boleh su'udzon Mbak.. :-)

  Mendingan pikirin aja, apa yang bakal terjadi dengan seruan buy back saham
  BUMN.. ada ulasan soal itu di milis lain.. jangan itu cuma 'BLBI' yang
  kesekian.
  lah wong sekarang konglomerat pada kekurangan modal/likuid, BUMN beli lagi
  duit nyampe ke mereka.. nah, sisanya ditanggung rakyat lagi.. berapa tahun
  ke
  depan..

  Najib eh nasib anak kost.. (lagu project p, jadul)..

  -- 
  Wassalam,

  Irwan.K
  Better team works could lead us to better results
  http://irwank.blogspot.com

  2008/10/9 Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

   Mbak Mia yang smart,
   Saya ini orang yang tidak mudah percaya dengan segala pengakuan-
   pengakuan yang ditampilkan di televisi or media, terutama media
   Indonesia. Buat saya itu merupakan sinetron belaka. Pasti ada
   sutradara dan ada misi tertentu alias ada hidden agendanya. Yang
   pasti kita tau media itu siapa punya?
  
   Namun saya orang yang peduli bahwa hukum harus ditegakkan di negara
   ini. Jadi, kalau memang Amrozi betul2 pelakunya, hukum matipun tak
   apa dijatuhkan kepadanya.
  
   Namun mengikuti kisah2 peristiwa pemboman di Bali ini, saya cenderung
   percaya bhw Amrozi dkk cuma kambing hitam. Dia bukan orang cerdas
   yang bisa meng'operate' type bom yang meledak di Bali tsb. Mengapa
   polisi takut melakukan rekonstruksi? Kalo gak salah waktu itu Amrozi
   ketangkep waktu bawa karbit 1 ton di dalam mobil L300
  
   Mbak Mia, gossipnya neh dan ini yang merupakan politik yang hidden:
   Bom Bali ini memang merupakan ancaman AS kepada pemerintahan Mega
   yang tidak mau menyerahkan ABB ke AS (layaknya kasus Al Faruq yg
   dirender), setelah mbak Mega setuju menerima 'carrot' (uang) krn
   setuju membantu AS dalam pemberantasan teroris (program Bush).
  
   Jadi, saya punya pikiran Amrozi ngomong begitu begini emang sudah
   diskenariokan. Malahan saya pikir kalo sampe Amrozi di bebaskan dari
   eksekusi, itupun juga skenario yang dari jauh-jauh sebelumnya ketika
   Amrozi di pilih sbg kambing hitam. Dunia ini emang panggung sinetron.
  
   Buat Mas Ary,
   Saya juga setuju dengan pendapat Mas Ary kalau kita boleh tak setuju
   dengan tindakan Amerika, tapi bukan berteman dengan setan. Masalahnya
   dalam kasus ini kalo setannya itu sendiri Amerika, gimana dong? Gak
   usah ditemenin ya?...:-))
  
   wassalam,
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
   Mia [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
Dear all, happy lebaran!
   
Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka,
   politiknya
dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati
emangnya jaran dilakukan?
   
aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi.
   Bener2
geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak
papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita
tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI
terhadap Ahmadiyah, misalnya.
   
ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian
rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya.
   
Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil
orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi
   kemungkaran
atas nama Allah. Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan
teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur
politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita,
   sehingga
malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini
mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga
sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah
yang dilarang.
   
Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita
   nggak
mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa
   menganggap
mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?
   
Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para
pemegang

[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-08 Terurut Topik Mia
Dear all, happy lebaran!

Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, politiknya 
dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati 
emangnya jaran dilakukan?

aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi.  Bener2 
geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini.  Ada 3 orang sakit nggak 
papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita 
tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI 
terhadap Ahmadiyah, misalnya.

ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian 
rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya.  

Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil 
orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi kemungkaran 
atas nama Allah.  Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan 
teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur 
politik.  Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, sehingga 
malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan.  Mispersepsi ini 
mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga 
sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah 
yang dilarang.  

Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita nggak 
mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa menganggap 
mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?

Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para 
pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk 
dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya Herni..:-)

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 
 Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi.
 
 Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg menunggu 
jandanya ?  :))
 
 
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
 
 Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending 
executions
 
 
 Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang 
 bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 
 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
 
  Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
  
- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
 pending executions
  
  
Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???
  
wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:

 http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-
show-
 no-
remorse-pending-executions.html
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-08 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto
Rekaman videonya pengakuan Amrozi dkk. itu juga ada (CMIIW, ada di youtube 
juga).

Bahkan dengan tegas bilang tidak merasa menyesal atas perbuatannya.
Hanya menyesal karena ada muslim yang tewas, 
untuk korban yang non-muslim dibilang sial saja ada di situ, mereka berhak 
dilindungi keselamatannya karena tidak berada di bawah perlindungan Negara 
Islam.

Dengan model gaya seperti itu, 
IMHO hakim tidak mengada-ada atau dipengaruhi saat memutuskan hukuman mati.

Malah sekarang anehnya pengacaranya selain masih bilang mereka tidak bersalah 
tapi malah mulai mempersoalkan cara hukuman mati dengan di tembak, dan minta 
untuk dipancung saja.
Aneh, pembelaannya nggak fokus

Di sisi lain, 
agak bangga juga melihat biar dipenjara, seorang muslim masih bisa buat buku... 
salah satunya buku tentang bercocok tanam lagi...hebat!!!

Kebijakan luar negeri Amerika memang harus ditentang, 
tapi tentu saja tidak dengan malah berteman dengan setan.
;-)


  - Original Message - 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 08, 2008 2:12 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions


  Dear all, happy lebaran!

  Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, politiknya 
  dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati 
  emangnya jaran dilakukan?

  aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. Bener2 
  geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak 
  papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita 
  tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI 
  terhadap Ahmadiyah, misalnya.

  ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian 
  rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. 

  Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil 
  orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi kemungkaran 
  atas nama Allah. Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan 
  teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur 
  politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, sehingga 
  malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini 
  mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga 
  sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah 
  yang dilarang. 

  Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita nggak 
  mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa menganggap 
  mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?

  Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para 
  pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk 
  dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya Herni..:-)

  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ari Condro [EMAIL PROTECTED] 
  wrote:
  
   
   Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi.
   
   Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg menunggu 
  jandanya ? :))
   
   
   
   Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
   
   -Original Message-
   From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]
   
   Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending 
  executions
   
   
   Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang 
   bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 
   
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
   
Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!

- Original Message - 
From: Lina Dahlan 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
   pending executions


Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:

 http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-
  show-
   no-
remorse-pending-executions.html
 



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-08 Terurut Topik Ari Condro

Waduh waduh,

Kalau mendengar uraian mas ary setijadi dan mbak mia, seolah olah amrozi dan 
imam samudra itu pelaku kejahatan.  Padahal mereka kan berjihad secara tulus 
iklhas demi islam ?

Yo po ora ?




--Original Message--
From: Ary Setijadi Prihatmanto

Rekaman videonya pengakuan Amrozi dkk. itu juga ada (CMIIW, ada di youtube 
juga).
 
 Bahkan dengan tegas bilang tidak merasa menyesal atas perbuatannya.
 Hanya menyesal karena ada muslim yang tewas, 
 untuk korban yang non-muslim dibilang sial saja ada di situ, mereka berhak 
dilindungi keselamatannya karena tidak berada di bawah perlindungan Negara 
Islam.
 
 Dengan model gaya seperti itu, 
 IMHO hakim tidak mengada-ada atau dipengaruhi saat memutuskan hukuman mati.
 
 Malah sekarang anehnya pengacaranya selain masih bilang mereka tidak bersalah 
tapi malah mulai mempersoalkan cara hukuman mati dengan di tembak, dan minta 
untuk dipancung saja.
 Aneh, pembelaannya nggak fokus
 
 Di sisi lain, 
 agak bangga juga melihat biar dipenjara, seorang muslim masih bisa buat 
buku... salah satunya buku tentang bercocok tanam lagi...hebat!!!
 
 Kebijakan luar negeri Amerika memang harus ditentang, tapi tentu saja tidak 
dengan malah berteman dengan setan.
 ;-)
 
 - Original Message - 
 From: Mia 

 Dear all, happy lebaran!
 
 Mba Lina, pengakuan amrozi bomber kan datang dari mereka, politiknya 
 dimana? Soal eksekusi itu lain soal, di Indonesia hukuman mati 
 emangnya jaran dilakukan?
 
 aku disodorin koran Jawa Pos yang wawancara 3 sekawan Amrozi. Bener2 
 geleng kepala dengan sakitnya orang2 ini. Ada 3 orang sakit nggak 
 papa, tapi lebih bingung lagi kalau denger komentar sebagian kita 
 tentang 3 sekawan ini, sejalan dengan komentar thd kelakuan FPI 
 terhadap Ahmadiyah, misalnya.
 
 ada gap besar antara perbuatan, ucapan dan pikiran kita, sedemikian 
 rupa bisa mempengaruhi keputusan2 selanjutnya. 
 
 Contohnya, FPI melabrak Ahmadiyah. Ini kan kelakuan sebagian kecil 
 orang, yang karena ada wacana 'kesalehan untuk memerangi kemungkaran 
 atas nama Allah. Sebagian besar kita nggak melakukan perbuatan 
 teroris seperti FPI dan Amrozi ini, apapun sebabnya termasuk unsur 
 politik. Tapi ada gap dalam persepsi (pikiran,konsep) kita, sehingga 
 malah seolah menganggap mereka semacam pahlawan. Mispersepsi ini 
 mempengaruhi keputusan sebagian kita, sedemikian rupa sehingga 
 sejumlah tokoh pemerintah bukannya membubarkan FPI, malah Ahmadiyah 
 yang dilarang. 
 
 Gap itu adalah, kalau kita nggak seperti FPI/Amrozi, kalau kita nggak 
 mau melakukan itu, kalau kita nggak pro kekerasan, kenapa menganggap 
 mereka semacam pahlawan, sehingga mempengaruhi keputusan kita?
 
 Alhamdulillah sih, sejujurnya kewarasan masih berpihak pada para 
 pemegang keputusan, sehingga Ahmadiyah nggak dilarang, Amrozi dkk 
 dihukum, RUU anti pornografi tertunda terus (berkat lobinya Herni..:-)
 
 salam
 Mia
Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-06 Terurut Topik Lina Dahlan
Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show-no-
remorse-pending-executions.html
 
 
 Sunday, October 5, 2008 4:31 AM
 
 Bali bombers show no remorse pending executions 
 
 
 Irwan Firdaus ,  The Associated Press ,  Nusakambangan, Central 
Java   |  Wed, 10/01/2008 4:15 PM  |  National 
 Three Islamic militants expected to be executed soon for the 2002 
Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had no 
regrets. 
 
 Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow 
inmates held prayers on a field outside their prison to mark the 
Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters in 
what were expected to be their last public comments. 
 They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the resort 
island were meant to punish the United States and its allies. Most of 
those killed were foreign tourists, especially Australians. 




Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-06 Terurut Topik Sunny
Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!

  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions


  Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???

  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show-no-
  remorse-pending-executions.html
   
   
   Sunday, October 5, 2008 4:31 AM
   
   Bali bombers show no remorse pending executions 
   
   
   Irwan Firdaus , The Associated Press , Nusakambangan, Central 
  Java | Wed, 10/01/2008 4:15 PM | National 
   Three Islamic militants expected to be executed soon for the 2002 
  Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had no 
  regrets. 
   
   Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow 
  inmates held prayers on a field outside their prison to mark the 
  Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters in 
  what were expected to be their last public comments. 
   They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the resort 
  island were meant to punish the United States and its allies. Most of 
  those killed were foreign tourists, especially Australians. 



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-06 Terurut Topik Sunny
Pembela mereka adalah Tim Pembela Islam, mereka dan pemerintah yang tahu 
alasannya. Mereka bilang bahwa kalau diexekusi akan ada pembalasan, jadi 
mungkin pemerintah gemetar.

  - Original Message - 
  From: Lina Dahlan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 06, 2008 10:56 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions


  Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang 
  bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 

  wassalam,
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
   
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
  pending executions
   
   
   Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???
   
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
   
http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show-
  no-
   remorse-pending-executions.html


Sunday, October 5, 2008 4:31 AM

Bali bombers show no remorse pending executions 


Irwan Firdaus , The Associated Press , Nusakambangan, Central 
   Java | Wed, 10/01/2008 4:15 PM | National 
Three Islamic militants expected to be executed soon for the 
  2002 
   Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had 
  no 
   regrets. 

Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow 
   inmates held prayers on a field outside their prison to mark the 
   Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters 
  in 
   what were expected to be their last public comments. 
They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the 
  resort 
   island were meant to punish the United States and its allies. 
  Most of 
   those killed were foreign tourists, especially Australians. 
   
   
   
   
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



   

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-06 Terurut Topik Ari Condro

Makan makan yuk, sebelum bro amrozi dan imam samudra di eksekusi.

Btw, yg istrinya cakep di antara mereka siapa yah ? Ada yg menunggu jandanya ?  
:))



Sent from my BlackBerry� wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED]

Date: Mon, 06 Oct 2008 08:56:28 
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions


Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang 
bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
pending executions
 
 
   Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???
 
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
   
http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show-
no-
   remorse-pending-executions.html


Sunday, October 5, 2008 4:31 AM

Bali bombers show no remorse pending executions 


Irwan Firdaus , The Associated Press , Nusakambangan, Central 
   Java | Wed, 10/01/2008 4:15 PM | National 
Three Islamic militants expected to be executed soon for the 
2002 
   Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had 
no 
   regrets. 

Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow 
   inmates held prayers on a field outside their prison to mark the 
   Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters 
in 
   what were expected to be their last public comments. 
They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the 
resort 
   island were meant to punish the United States and its allies. 
Most of 
   those killed were foreign tourists, especially Australians. 
 
 
 

 
 [Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse pending executions

2008-10-06 Terurut Topik Lina Dahlan
Orang kate juga ape. Ini cuma konsumsi politik doang!! Kalo emang 
bener, si amrozi dkk yang bombers, ngapa takut mengeksekusi?? 

wassalam,
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Amrozi malah mau kawin lagi. Mereka tidak akan diexekusi!
 
   - Original Message - 
   From: Lina Dahlan 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, October 06, 2008 8:02 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Bali bombers show no remorse 
pending executions
 
 
   Hayooo...jadi di eksekusi gak neh???
 
   wassalam,
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Sunny ambon@ wrote:
   
http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/01/bali-bombers-show-
no-
   remorse-pending-executions.html


Sunday, October 5, 2008 4:31 AM

Bali bombers show no remorse pending executions 


Irwan Firdaus , The Associated Press , Nusakambangan, Central 
   Java | Wed, 10/01/2008 4:15 PM | National 
Three Islamic militants expected to be executed soon for the 
2002 
   Bali bombings that killed 202 people said Wednesday that they had 
no 
   regrets. 

Amrozi, Ali Gufron and Imam Samudra and several hundred fellow 
   inmates held prayers on a field outside their prison to mark the 
   Muslim holiday of Eid al-Fitr and then spoke briefly to reporters 
in 
   what were expected to be their last public comments. 
They said the Oct. 12, 2002 twin nightclub attacks on the 
resort 
   island were meant to punish the United States and its allies. 
Most of 
   those killed were foreign tourists, especially Australians. 
 
 
 

 
 [Non-text portions of this message have been removed]