Rekan-rekan yth.,
Saya kira, dengan terbukanya topik yang didiskusikan di milis ini, akan
menjadikan sulit membedakan atau mengelompokkan pemikiran 'mahasiswa' dan
non-mahasiswa'. Bahkan batasan pemikirannyapun tidak jelas, apakah
pemikiran 'mahasiswa' untuk topik diskusi yang terbuka tsb punya
]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: Nggak ada logikanya]
Date: Tue, 12 Oct 1999 11:47:52 EDT
Setoejoe Mas Okki,
Milis ini sudah bukan seperti yang dulu lagi, ketika perdebatan panas masih
bisa berakhir dengan persahabatan dan titik temu permasalahan. Mungkin ada
benarnya milis ini ditutup
Wah, saya menyayangkan idea ini Mas !
Tapi itu hak anda. Cuma sekerdil itukah teman2 disini ?
Saya yakin tidak. Perdebatan pasti akan berakhir.
Waktu awal tahun 1998, apa kurang panas perdebatan
kita ?
Sekali lagi, ini adalah hak anda2 untuk membatasi
peserta Miliis ini. Dan saya akan
kalo kata saya sih noproblemo milis ini terbuka buat siapa aja.
jadi kan yang subscribe bisa ngeliat ada nggak bedanya mahasiswa dengan bukan
mahasiswa.. mahasiswa yang di indo dengan yang di amerika.
kali aja ada yang berkesimpulan, nggak ada bedanya.
faran
--
On Tue, 12 Oct 1999 11:47:52
Salam PERMIAS,
dari dulu saya selalu siding dengan kawan2 non mahasiswa bahwa milis ini
seharusnya terbuka. Kita juga harus tahan banting dengan opinion2 dari teman2
non mahasiswa dan non PERMIAS members. Dengan bermacam-macamnya model
tanggapan di milis ini, seharusnya kita malah belajar lebih
Wah menurut saya sih mau mahasiswa atau bukan, kalau memang idenya paten ya
boleh saja dong ikutan milis ini. Hidup Demokrasi!
Salam,
Dika
From: Donald Saluling [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: Nggak ada
ot;), what is
it with people if we just keep the conversation on the original topic
of discussions instead of flaming onto each other ?
Salam,
[EMAIL PROTECTED]
Original Message
On 10/6/99, 7:29:13 PM, Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote
regarding Re: Nggak ada logikanya:
Bung Yohanes
Original Message
On 10/6/99, 7:29:13 PM, Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote
regarding Re: Nggak ada logikanya:
Bung Yohanes ini sudah berkontribusikah? Kontribusinya berapa tahun
sekali?
Pertanyaan selanjutnya, sudah cukup membangunkah?
Pertanyaan ini perlu diajukan ke diri sendiri sebelu
ober 07, 1999 12:59 PM
Subject: Re: Nggak ada logikanya
Oh, kalau enggak tahu NBA, ganti saja NBA dengan Manchester United
atau Olympiade atau olah raga lain. Tak apa kok. Saya ngerti kalau anda
memang terlalu pintar sehingga tak bisa menyempatkan waktu nonton
begituan. Saya sendiri jarang nonton
- Buat Mbak Ida : Terimakasih Geblek nya
- Buat Yohanes Sulaiman : Saya nggak pernah nonton NBA :-(
Oh, kalau enggak tahu NBA, ganti saja NBA dengan Manchester United
atau Olympiade atau olah raga lain. Tak apa kok. Saya ngerti kalau anda
memang terlalu pintar sehingga tak bisa menyempatkan
Oh, kalau enggak tahu NBA, ganti saja NBA dengan Manchester United
atau Olympiade atau olah raga lain. Tak apa kok. Saya ngerti kalau anda
memang terlalu pintar sehingga tak bisa menyempatkan waktu nonton
begituan. Saya sendiri jarang nonton NBA. Yang penting anda ngerti
penjelasan saya, itu
Terlepas dari soal bahwa pengamat olahraga itu orang Indonesia atau orang
luar, tetapi akan sangat menarik kalau komentator memang orang yang bukan
bekas olahragawan, akan tetapi mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas
tentang olahraga tersebut.
Komentator yang berasal dari mantan olahragawan
"Mahasiswa Dagang Sapi" dari Forkot dan
turunannya.
Soe
-Original Message-
From: Yohanes Sulaiman [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, October 07, 1999 9:28 AM
Subject: Re: Nggak ada logikanya
- Buat Mbak Ida : Terimakasih Geblek nya
- Bu
]
Subject: Re: Nggak ada logikanya
Date: Wed, 6 Oct 1999 21:01:39 -0700
Terlepas dari soal bahwa pengamat olahraga itu orang Indonesia atau orang
luar, tetapi akan sangat menarik kalau komentator memang orang yang bukan
bekas olahragawan, akan tetapi mempunyai pengetahuan dan wawasan yang
luas
Saya memang nggak hobi nonton NBA ataupun Liga ataupun tinju.
Saya lebih suka nonton Discovery Channel, atau Elegant Solution, atau Wild
Life, atau Beyond 2000, biar tambah pinter. :-)
Bukan masalah penting atau tidak penting mengerti penjelasan Anda, tapi Anda
bisa nggak menjelaskan kelakukan
Bung Yohanes ini sudah berkontribusikah? Kontribusinya berapa tahun sekali?
Pertanyaan selanjutnya, sudah cukup membangunkah?
Pertanyaan ini perlu diajukan ke diri sendiri sebelum menuding ke orang
lain.
M. Anjasmara,
Terus terang saya justru merasa kontribusi saya kepada era reformasi
ini
16 matches
Mail list logo