Untuak mambuek supayo indak talalu kusuik, mungkin paralu didefinisikan
saketek masalah demokrasi nan didiskusikan disiko.
Nan ambo tangkok awalnyo demokrasi nan dimukasuik yaitu suatu sistem nan
digunokan dalam manjalankan kahidupan ba negara sahinggo bahannyo saharus
nyo adolah baa sistem
hehehe...tampaknya saya emang ketinggalan kereta karena saya tidak mendapat postingan
yg tuan sinaro maksud. setelah saya search ke arsip di yahoo, baru tahu, sejak
beberapa hari ini ternyata saya tidak menerima postingan secara utuh dari rantaunet
alias beberapa subjek terbang entah kemana dan
Dino,
Urang Islam tu kayaknya seperti junta militer Myanmar, mula-mula anti
demokrasi, lama-lama ngikut juga karena tidak punya alternatif yang bisa
dibaok katangah.
Baa kana di Yangoon kini, lagi ujan nggak?
Salam
SBN
- Original Message -
From: dino anthonio [EMAIL PROTECTED]
To:
dear da ad dan tuan sinaro,
boleh ikutan soal islam dan demokrasi?
menurut pendapat saya, terlalu naif bila seseorang memandang bahwa konsep demokrasi
adalah kebebasan tanpa batas. seingat saya dalam pelajaran pmp di smp dulu saja, guru
berkali-dali menjejali kita dg kata demos artinya rakyat
----- (*o*) -- [EMAIL PROTECTED] wrote:
dear da ad dan tuan sinaro,
boleh ikutan soal islam dan demokrasi?
dikarek
terus yg menjadi pertanyaan saya pada tuan sinaro,
Ndeeh Gamut,... lah talambek kureta.
Dari tulisan ambo ndak paham juo ?.
Cubo baco baliak dari
--- Adrisman Yunus [EMAIL PROTECTED] wrote:
Assalamu'alaikum wr.wb.
Wa'alaikum salam sanak Ad.
Saya akhir-akhir ini agak sibuk sedikit, tapi
saya coba juga sedikitnya memberikan penjelasan.
Sanak Ad sudah dapat memilah-milah, kita berbicara
dalam konteks apa ?. Di sinilah letak
Apa itu bukan berarti St Sinaro mau memaksakan paham keimanannya pada orang
lain?
Dan pandangan itu bisa berubah dari waktu ke waktu? Jujur aja, apa anda
menganggap
Syiah itu bukan Islam?
Salam
SBN
- Original Message -
From: Sutan Sinaro [EMAIL PROTECTED]
To: Komunitas MINANGKABAU (Urang
Ass. WW.
Telah lama saya perhatikan cara berdiskusi Mamak kita yang satu ini kok
begini ya. Selalu menuduh, mencari masalah dan bersifat sinisme dan sering
komen-komen yang tidak enak dibaca lah. Paham Wahabilah, berbudaya Arablah
atau selalu lari konteks yang ada, dan tidak berdasar. Saya
--- basrihasan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apa itu bukan berarti St Sinaro mau memaksakan paham
keimanannya pada orang
lain?
Anda tidak mengerti bagaimana memahami Laa ilaaha
illallah, 'asyidda-u 'alal kuffar dengan Kulyaa ayuhal
kafirun dan laa ikraaha fiddin. Apalagi persoalan
jizyah.