Anglo-Saxon? Anglo Saxon itu Inggris bukan Perancis bung Ariel. Coba jangan diaduk2.
Integrasi sosial juga tidak bisa berlangsung kalau yg mau diintegrasi enggak mau beradaptasi. Saya mengalami sendiri di Inggris bahwa yg dari Pakistan dan muslim lainnya sulit berintegrasi karena nilai2nya tidak sejalan dg yg mayoritas. Contoh dari etika kerja. Yg muslim di Inggris paling kacau etika kerjanya. Orang Pakistan dan muslim lain sering yg paling rendah prestasi sekolahnya. Lain dg India yg Hindu, Cina, Eropah Timur semua memiliki etika kerja yg sesuai sehingga mereka sama majunya di Inggris. Komunitas Islam di Inggris juga menyendiri dan memisahkan diri. Mereka yg tidak mau bergabung. Saya kira di Perancis juga demikian. Padahal hukumnya sudah jelas tidak diskriminatif. Di Inggris kalau orang merasa didiskriminasi, diejek2 saja misalnya, bisa menuntut di pengadilan. Dan sering terjadi kasus di mana di pelaku diskriminasi dihukum. Di Indonesia? Lha rumah ibadah di bakar, kehidupan diancam aja enggak bisa apa2. Dan tindakan ini membela Islam katanya. Di Saudi Arabia non-muslim itu tidak ada haknya. Mereka enggak boleh mendirikan rumah ibadah harus terpisah TIDAK BOLEH berintegrasi oleh pemerintah Saudi Arabia. Kebijakan anti-integrasi, segregasi, ini kebijakan negara. Di Inggris dan Perancis terbalik: kebijakan integrasi adalah kebijakan negara tetapi ada yg memang tidak mau berintegrasi dan menuduh negara tidak mendukung integrasi. Kalau yg mereka maksud dg integrasi bahwa negara Eropah Barat harus dijalankan dg prinsip syariat ya mana ada yg mau. Lho wong mereka yg imigrasi ke Barat itu karena kegagalan sistem syariat di negara asal mereka utk menjamin keadilan dan kemakmuran!!! Gimana sih??? There is something not modern with the mentality of the Islamic communities in the UK. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > "Nos Ancetres, les Gaulois" (nenek moyang kita adalah galia) kalimat > ini membuat para imigran yang didominasi muslim di france menjadi > second class citizen, rata2 merupakan imigran dari bekas jajahan > France. Imigran2 tsb sulit berintegrasi secara sosial dan ekonomi ke > dalam masyarakat anglo saxon yang mayoritas. Tingkat pengangguran > paling tinggi ada pada kaum imigran ini, kerusuhan massal tahun 2005 > lalu membuktikan kegagalan France menerapkan kebijakan integrasi bagi > para kaum imigran. Walhasil France menjadi olok-olok negara2 eropa dan > amerika. Kerusuhan tersebut membawa France kembali pada jama > prarevolusi dan membuat France menjadi tidak seindah Menara Eiffel dan > tak seapik busana mewah di rumah-rumah butik. > > Salam, > -ariel- > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <aishayasmina2002@> > wrote: > > > > Seperti biasanya, pak Jano comot sana-sini tanpa memberi tahu > sumbernya:) Yang jelas dari Encarta tahun 2006, di Perancis ini 80% > beragama Katolik, 5% Islam, 2% Protestan, 1% Yahudi, dan lebih dari > 10% claim no religion. > > > > Imigran disana 7.5% dari total jumlah penduduk, mereka berasal dari > Eropa, Afrika Utara dan Afrika Tengah, dari Amerika dan Asia. > Mayoritas dari imigran itu berasal dari negara Islam dari Afrika Utara > seperti Aljazair, maroko dan Tunisia, selain dari Turki. Yang perlu > pak Jano ketahui, umat Islam di Perancis itu umumnya miskin dan > pendidikannya rendah, mereka datang dari negara miskin Afrika yang di > negaranya ada perang suku dan kelaparan dimana-mana dan ingin mengais > rezeki di Perancis. Mimpi sih boleh pak Jano, tapi jangan kelewatan > karena status ekonomi dan pendidikan rendah muslim disana sulit untuk > bisa berperan disana. > > > > salam > > Aisha > > -------- > > From : Jano Ko > > --- > > Muslims in France have been struggling for more rights and > acknowledgement of Islam. French Muslims make up the single largest > Muslim community in Europe. Their number is now estimated at around > 6 million, or up to 10 percent of the total French population. > > ---- > > Kalau umat Islam di Perancis sono menjadi 60 juta, maka dengan > mudahnya umat Islam membuat Blasphemy Law di Perancis. > > > > [Non-text portions of this message have been removed] > > >