Betul sekali, justru karena sayangnya Allah pada perempuan maka dibebaskanlah kewajiban2 ibadah yg memberatkan secara fisik selagi haid spt sholat, puasa dsb.
Yg menyedihkan itu ialah sikap misoginis penafsir2 agama yg menyikapinya secara berlebihan sehingga seolah2 perempuan yg sedang haid itu najis sifatnya. Sikap ini yg salah. Saya pernah punya anak buah yg kalau lagi haid sampai harus absen karena benar2 tak berdaya. Lucunya kepala kepegawaian yg lebih galak dari saya sampai mau potong gaji segala padahal sama2 perempuan. Saya bilang sama kepala kepegawaian bahwa saya mengerti kodrat perempuan dan kita berusaha mengatasinya secara manusiawi. Malahan kalau perlu perempuan hanya wajib bekerja 3 minggu sebulan dan kalau masuk kerja lebih dari 3 minggu dianggap lembur ... Islam itu agama yg sangat lembut dan manusiawi. --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya mengambil hikmah dari pelarangan wanita haid utk melakukan shalat, > puasa, thawaf adalah karena SANGAT SAYANGNYA ALLAH kepada wanita. Saat saya > haid, saya bilang ke anak saya bahwa betapa sayang Allah kepada kita kaum > wanita. Bayangin aja kalau kita yang sedang dalam periode yg harus sering > mengganti pembalut, membasuh diri dengan frekwensi yang lebih, kepala pusing > cekot-cekot, perut nyeri seperti disayat-sayat, lalu kita masih harus > melakukan shalat?? Belum lagi yang sedang masa nifas, waduh itu ... > Brol-brolan derasnya!! Allah sangat mengerti kondisi wanita (He is All > Knower), maka kita dibebaskan dari kewajiban shalat. Untuk itu saya sebagai > wanita bersyukur diberi "fasilitas" ini. > > Tapi ada juga lho orang yang berpikir, Islam mendiskriminasi wanita, Islam > menindas wanita!! > > What a myth! > > Salam, > Flora > > Ref: > > Wanita yang dalam keadaan berhaid ataupun bernifas, dilarang menunaikan > shalat apapun, hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu `alaihi > Wa alihi Wa sallam sebagai berikut: (hadits 3) > "Maka apabila datang darah haid, tinggalkanlah shalat." (HR. Bukhari dalam > Shahihnya, Kitabul Haidl Bab Istihadhah dari A'isyah Ummul Mu'minin). > > ------------------------------------------ > Konsultasi: Shalat dan Haid > Posted by: "Dwi W. Soegardi" [EMAIL PROTECTED] soegardi > Thu Sep 6, 2007 3:59 am (PST) > ==================================== > Nama dan email penanya ada pada Moderator > -DWS > ==================================== > > Assalamu 'alaikum wr wb > > Tadi pagi saya sholat subuh dalam keadaan haid. > > Setelah membaca-baca al-Quran dan merenungkan tentang haid dan shalat ini, > Saya memutuskan untuk melakukannya, meskipun saya tahu itu berbeda dengan > Ajaran dalam buku-buku fikih. > Saya shalat di atas kain bersih, bukannya sajadah seperti biasanya. > Entah apa alasannya, mungkin sekedar perasaan yang berbeda. > > Saya ingin bertanya pendapat dan pengalaman rekan-rekan tentang shalat > Dan haid ini. > > Jazakumullahu khairan katsira. > > Wassalam, > > ND > > [Non-text portions of this message have been removed] >