;-) nggak usah pendapat ulama Ahmadiyah, kalo soal kafir-mengkafirkan sih banyak di dalam masyarakat muslim sendiri ;-))
lha wong ada yang merasa gurunya paling super kok, kayak nabi, yang kalo bersumber dari guru yang lain malah dianggap sesat... ----- Original Message ----- From: fadlolan musyaffa To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, May 13, 2008 6:03 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Muslim Non-Ahmady Sama Dengan Yahudi dari milis sebalah: --- fadlolan musyaffa <mukhtar_799@ yahoo.com> wrote: > To: [EMAIL PROTECTED] s.com > From: fadlolan musyaffa <mukhtar_799@ yahoo.com> > Date: Mon, 12 May 2008 23:43:00 -0700 (PDT) > Subject: Re: [kmnu2000] Muslim Non-Ahmady Sama > Dengan Yahudi Saya terlanjur sayang dengan Ahmadiyah, kasihan karena sering dibantai dan di guncang, padahal toh jelas2 menyelewengkan Islam sejauh itu, tapi karena ulahnya FPI terlalu radikal, kita jadi kasihan. Yah mungkin FPI udah kesal pemerintah tidak cepat mengambil tindakan, ya akhirnya mereka mengambil tindakan sendiri. MUI, Menag, NU, Muhamadiyah dll udah memakai jalur DIALOG, tapi juga memang ahmadiyah mbalelo, ya udah rasain situlah. Ini yang menarik posting gus Ghofur di bawah, kalau memang benar begitu ijtihad fikihnya ulama' Ahmadiyah(Hani Taher), maka tidak boleh kita Muslim berbaik hati, mengasihani kepada individu maupun kelembagaan Ahmadiyah. Artinya selama ini Islam kita tasamuh untuk mengasihi dan merahmati dalam batas tidak memerangi "akidah" umat islam. Perbedaan furu' rahmat, perbedaan akidah, ya tasamuh. Tapi kalau sudah ada klaim "KAFIR" terhadap umat Islam,maka dialog panjang sudah kita lewati, dan mereka sengaja mengangkat opini dan agresif menyerang Islam. Kata sepakat adalah SKB dan Pemerintah harus segera tegas mengambil/mengeluarkan keputusan, menganggap Ahmadiyah agama baru bukan Islam. Dan pengikut Ahmadiayah di amankan, dilingungi sebagai warga negara yang sama memilki hak kewarganegaraan. Permasalahan HAM dan demokrasi itu kan cek kosong, penuh dengan syarat lokal(tidak bertentangan dengan budaya lokal dan agama lokal). Kalau budaya Islam dan agama Islam sudah di obrak abrik begitu, justru sebaliknya sekalipun minoritas Ahmadiyahlah yang melanggar HAM dan Demokrasi. Kenapa harus dibela dan di lindungi secara kelembagaan? Kalau keyakinan perorangan dan tidak mengganggu tetangga, ya monggo, tapi kalau ulama'nya udah memiliki hasil ijtihad, bahwa Muslim non Ahmadiyah Kafir, ya sudah sangat jelas. Ngapain mengasihani ular berbisa. Demikian gus obrolan pagi ini, sebagai cafe morning. Salam. fadlolan musyaffa > > --- abdulghofur1 <abdulghofur1@ yahoo.co. uk> wrote: > > Ada persamaan antara Umat islam dan Umat Israel, > seperti berikut: > > Nabi Musa adalah nabi pembawa syari'at, dan pendiri agama Yahudi. > Nabi Muhammad adalah nabi pembawa syari'at, dan > pendiri agama Islam. > Nabi Isa adalah nabi yang mengikuti syari'at nabi > Musa. > Nabi Mirza Ghulan Ahmad adalah "Almasih" yang > dijanjikan pada umat > ini, yang berarti adalah seorang nabi yang mengikuti syari'at Nabi Muhammad. > > Seorang Yahudi yang kufur atas kenabian Nabi Isa > masih menyandang nama > Yahudi, akan tatapi ia telah kufur atas seorang > nabi. > Seorang Muslim yang kufur terhadap Mirza Ghulam > Ahmad tetap menyandang > nama muslim, akan tetapi ia telah kufur terhadap > seorang Nabi. > Ada kesamaan yang sempurna antara Yahudi yang kufur terhadap kenabian Nabi Isa, dan seorang Muslim yang kufur terhadap kenabian Mirza Ghulam Ahmad. > > Hani Taher, > [salah seorang Ulama Ahmady] > http://www.islamahm adiyya.net/ > [situs resmi Ahmadiyah Arab] > > > > > > > __________________________________________________________ Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ ------------------------------------------------------------------------------ No virus found in this incoming message. Checked by AVG. Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.16/1429 - Release Date: 12/05/2008 18:14 [Non-text portions of this message have been removed]