Gan...

Ane turut prihatin atas kejadian di tempat Agan...
Ane kira aparat yang bermain minta duit pelicin ngira kite punya duit milyaran 
padahal sumpeh--buat modal buat warnet  aje bisa ngebon sana sini.

Dibeberapa daerah ane kurang tahu tentang PERDA perizinan usaha warnet tapi 
setau ane di daerah jabodetabek emang ketat (harus ada SIUP dst) walo pada 
kenyataannya usaha ini kebanyakan--ane golongkan usaha kecil menengah tapi yang 
buat aturan bikin kite termehek-mehek....

Ape di Bengkalis orang yang mau mendirikan usaha seperti ini mengalami hal yang 
sama ?
Bila hal kayak gini terjadi rasanya sohib di AWARI harus bersatu mempertanyakan 
dan minta penjelasan tentang aturan main bikin warnet di Bengkalis.
Kalo aturan bikin warnet ternyata ribet disono ada baiknya buka warteg aje 
Gan--sapa tau para (oknum) aparat ogah kali minta duit.....

Ape sudah minta bantuan hukum juga Gan ? sapa tau ada pencerahan....









 
________________________________
From: dodi hendra <dodin...@gmail.com>
To: apwkomi...@yahoogroups.com; asosiasi-warnet@yahoogroups.com; 
indo...@yahoogroups.com
Sent: Thursday, October 21, 2010 11:52:11
Subject: [asosiasi-warnet] warnet terpaksa ditutup demi harga diri

  
salam internet,
pada kesempatan ini saya mau berbagi betapa sulitnya mau jadi pengusaha di 
daerah kaya raya, minyak diatas dan minyak dibawah buminya (kota duri 13, 
kabupaten Bengkalis) , tapi untuk mencari sesuap nasi dan semangkok berlian 
sungguh begitu sulit.

Warnet yg kami bangun 2 bulan yang dengan susah payah, dengan modal pinjaman ke 
Bank dan untuk akses internet kami harus membangun tower triagler setinggi 35 m 
 
terpaksa kami tutup karena pungli dari oknum kapolpos kota tersebut, oknum ini 
meminta uang jatah bulanan sebesar Rp. 10 Juta perbulan dengan alasan kami 
tidak 
punya ijin usaha, ijin mendirikan tower triagler dan jaminan warnet tidak bisa 
membuka web porno (dengan usang Rp. 10 Juta tersebut semua itu bisa di 
rundingkan), jika tidak maka warnet kami akan di tutup paksa dan kami akan di 
jebloskan ke penjara karena alasan menyediakan tempat pornografi.

Berdasarkan alasan kapolpos tersebut kami pun berupaya mengurus ijin usaha 
warnet kami ke pemerintah tersebut, setelah menunggu 1 bulan ijin tersebut juga 
ngak kelar kelar (ujung ujungnya minta uang pelicin), dan kami berupaya mencari 
teknisi yg mampu untuk menutup semua konten porno di internet, setelah 
konsultasi di berbagai forum, maka semua yg jaga it bilang mustahil untuk 
menutup milyaran web porno di internet dan mereka hanya mampu untuk menutup web 
porno hanya semampu mereka.

Berdasarkan itu semua kami terpaksa menutup warnet kami walaupun harus 
mmenanggung kerugian, karena untuk menutup pun kami harus kembali menegeluarkan 
 
dana untuk membongkar tower triagler dan lainnya.

Jika ada saran dari rekan rekan buat kami kami akan berterima kasih.

Saya hanya berharap ANGKATAN 1998 untuk bertanggung jawab akan hal ini, mana 
reformasi yg kalian janjikan kepada kami, saat ini jauh lebih parah dari jaman 
ORBA. 


Wassalam 

 

Kirim email ke