Agnostik memang sebuah pilihan, menyakiti atau tidak menyakiti orang
lain itu bukan karena mereka beragama atau tidak beragama, agama tidak
terkait dengan itu...

Apakah Mbak Asana menilai selama ini pembicaraan saya telah menyakiti
Mbak Asana? Kalau ya bagian yang mana? Dan kalau itu benar saya minta
maaf, selama ini saya berkata dengan fakta, bahwa uma Hindu sering
ditindas oleh umat lain (Islam dan Kristen), dan saya mengungkapkan
fakta itu. Pertanyaannya mana yang lebih menyakitkan, saya yang
mengungkapkan fakta ini ataukah orang-orang yang melakukan penindasan
terhadap umat Hindu? 

 

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Asana Viebeke Lengkong
Sent: Friday, October 05, 2007 3:37 PM
To: bali@lp3b.or.id
Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

 

P Ngurah Ambara,

 

oleh sebab itu saya kutip supaya kita semua bisa melihat pandangan yang
berbeda... kan nggak semua orang tau agnostik tapi kalau egoistic semua
ngerti P Ngurah...

 

ini saya sambung ya kalau pengertian dan tanggapan P Ngurah sampai
disana...

 

"Kepercayaan pada Tuhan dan kehidupan kekal terputus dari nalar karena
kepercayaan itu hanya bisa diketahui lewat kekuasaan, naluri, ilham dan
wahyu.  Tapi nalar dapat menakar serba akibat agama, jadi dengan
memperhatikan hal ini kita akan berkelana sepanjang masa silam dan masa
kini, sambil melihat kenyataannya."

 

Tidak masalah kan kalau orang tidak percaya Tuhan karena itu pilihan
mereka yang masalah adalah kalau orang percaya Tuhan tapi punya niat
untuk menyakiti orang lain, menuduh agama lain dllnya... 

 

Contoh yang sangat konkretnya adalah saya sendiri tidak mau beragama
kalau kembali membaca email P Ngurah Ambara yang lalu; tapi jangan salah
lo saya percaya Tuhan, jadi saya mengambil keputusan untuk tetap
berdialog dengan P Ngurah Ambara tanpa pamrih ya.... mencoba untuk
mendekatkan lebih jauh 'diri manusia' melalui dialog ini... jadi santai
saja karena saya juga tidak bermaksud untuk memancing atau mengetahui
lebih lanjut pengetahuan tentang Mahabharata dari anda, dan percayalah,
anda tidak perlu juga harus membuktikan sampai dimana pengetahuan anda
tentang Mahabharata, karena sesungguhnya kita semua disini bagi cerita,
bagi pengalaman, bagi pengetahuan dsbnya.... begitu pula saya yakin
bahwa anggota milis ini banyak yang membaca dengan berbagai pendapat
mereka, tapi ketika anda sudah menyentuh agama, mereka agaknya tidak
nyaman dan kenapa?  Karena tidak mau menyakiti yang lain, itu saja
intinya.  Saya seperti kata P Wis, merasa biar mengalir saja dulu supaya
kita bisa lebih mengenal anda dan dengan waktu semua akan bisa menerima
pendapat anda dengan legowo....

 

Perhatikan berapa yang berkomentar tentang hal ini? sedikit sekali
ya.... saya aja yang rada gila... tapi saya menulis diantara waktu saya
kerja, waktu saya berbagi, waktu saya di wawancara, waktu saya membuat
konsep program... diantara itu semua karena saya juga perlu menimbang
seberapa 'kasih' saya kepada anda.... dan ternyata anda adalah 'manusia'
yang saya kasihi....

 

P Wis terima kasih sudah sangat bijaksana sekali membangun milis baru,
tapi kalau bicara agama, saya masih banyak belajar.... masih mau
dengar-dengar... baca-baca... jadi 'when the time is right everything is
going to be good'.....

 

Salam kasih dan damai,

 

Vieb

        ----- Original Message ----- 

        From: Ambara, Gede Ngurah (KPC) <mailto:[EMAIL PROTECTED]>  

        To: bali@lp3b.or.id 

        Sent: Friday, October 05, 2007 11:17 AM

        Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

         

        Sepertinya pandangan seorang Aldous Huxley adalah pandangan
agnostik  ...kalau agama dianggap rekayasa sungguh mengerikan..agama
turun merupakan Wahyu dari Tuhan dengan tujuan agar manusia bisa
bersikap lebih beradab tidak seperti hewan ..

         

        Agnostik : orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan karena
mereka menyatakan tidak cukup bukti untuk mendukung keberadaan Tuhan...

         

        -----Original Message-----
        From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Asana Viebeke Lengkong
        Sent: Friday, October 05, 2007 10:40 AM
        To: bali@lp3b.or.id
        Subject: [bali] Re: bukti Ilmiah Mahabaratha

         

        Terima kasih sekali diberi cuplikan sejarah secara ilmiah untuk
bahan pengetahuan ... apapun tetap dalam pembahasan yang panjang dan
lebih panjang lagi.... namun bukan berarti memberikan hak untuk menuduh
peradaban atau agama lain ya Pak...  

         

        Silakan sampaikan apa yang pernah di baca, di yakini tanpa
meninggalkan akar dari lahir agama2 besar agar kita (manusia) saling
menghormati.

         

        Saya kutip ya :

         

        "Manusia begitu cerdas sehingga merasa harus merekayasa
teori-teori untuk menjelaskan apa yang terjadi di dunia ini.  Sayang,
dalam banyak hal manusia tidak cukup cerdas menemukan penjelasan yang
benar.  Maka ketika bertindak berdasarkan teori-teori itu, manusia
sering berperilaku seperti orang gila.  Jadi, binatang tidak cukup
cerdas mengkhayal bahwa hujan dicegah turun oleh roh-roh jahat atau
hujan dimaksudkan sebagai hukuman, bila kemarau panjang menerpa.  Itulah
sebabnya Anda tidak pernah melihat binatang bersibuk-sibuk dengan
ketolololan buta dan sering mengerikan berupa sihir dan agama.  Tak ada
kuda, misalnya, akan membunuh anaknya untuk mengubah arah angin.  Anjing
tidak melakukan upacara kencing dengan harapan akan membujuk dewa
kencing sehingga hujan turun.  Keledai tidak merengek seperti orang
merapal ayat sambil tengadah ke langit biru.  Juga tiada kucing yang
berpantang daging untuk mencoba mengecoh roh jahat agar berlaku baik.
Hanya manusia yang berperilaku bodoh dan serampangan seperti itu."
(Aldous Huxley)

         

        Menarik sekali ya..... 

                ----- Original Message ----- 

                From: Ambara, Gede Ngurah (KPC)
<mailto:[EMAIL PROTECTED]>  

                To: bali@lp3b.or.id 

                Sent: Thursday, October 04, 2007 4:13 PM

                Subject: [bali] bukti Ilmiah Mahabaratha

                 

                 

                Berikut ini buktiIlmiah tentang Ramayana dan Mahabarata
(Peradaban Veda) yang dikutip dari berbagai sumber, mungkin umat
sedharma bisa menambahkannya/mengoreksinya....monggo....

                 

                Bukti ilmiah peradaban Veda

                Bukti-bukti arkeologis, geologis telah terungkap dari
penemuan fosil-fosil maupun artefak- alat yang digunakan manusia pada
masa itu telah terbukti menunjukkan bahwa peradaban manusia modern telah
ada sekitar ratusan juta bahkan miliaran tahun yang lalu. Bukti-bukti
tersebut diungkapkan oleh Michael Cremo, seorang arkeolog senior,
peneliti dan juga penganut weda dari Amerika, dengan melakukan
penelitian lebih dari 8 tahun. Dari berbagai belahan dunia termasuk juga
dari Indonesia telah dapat mengungkapkan misteri peradaban weda tersebut
secara bermakna. Laporan tersebut ditulis dalam beberapa buku yang sudah
diterbitkan seperti ; Forbidden Archeology, The Hidden History of Human
Race, Human Devolution : A Vedic alternative to Darwin's Theory,
terbitan tahun 2003. Dalam buku tersebut akan banyak ditemukan fosil,
artefak- peninggalan berupa kendi, alas kaki, alat masak dan sebagainya
yang telah berusia ratusan juta tahun bahkan miliaran tahun, dibuat oleh
manusia yang mempunyai peradaban maju, tidak mungkin dibuat oleh kera
atau primata yang lebih rendah. Dari buku-buku tersebut juga ditemukan
adanya manipulasi beberapa arkeolog dengan mengubah dimensi waktunya,
hal ini bertujuan untuk mendukung teori evolusi Darwin, karena
kenyataannya teori evolusi masih sangat lemah. Bukti ilmiah sudah dengan
jelas menyatakan bahwa peradaban weda telah ada miliaran tahun. Para
ilmuwan telah membuktikan bahwa perang besar di tanah suci Kukrksetra,
kota Dwaraka, sungai suci Sarasvati dan sebagainya perupakan suatu
peristiwa sejarah, bukan sebagai mitologi. Setiap kali kongres para
arkeolog dunia selalu menyampaikan bukti-bukti baru tentang peradaban
Barthavarsa purba. Dibawah ini ditampilkan sekelumit dari bukti ilmiah
tersebut.

                 

                Perang Bharatayuda

                Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang
besar di Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang
terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin
mementukan tanggal yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil
pengamatan beserta bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi maka
dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut : 

                 

                Sri Krishna tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28
September 3067 SM 

                 

                Bhishma pulang ke dunaia rohani sekitar January 17
Januari 3066 SM

                 

                Balarama melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati
pada bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067 SM 

                 

                Balarama kembali dari perjalanan tersebut pada bulan
Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM 

                 

                Gatotkaca terbunuh pada 2 Desember 3067 SM

                 

                Dan banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting
sudah di kalkulasi.

                 

                Kota kuno Dvaraka

                Demikian juga keberadaan kota Dvaraka yang dulu menjadi
misteri, kota tersebut disebutkan dalam Mahabharata bahwa Dvaraka
tenggelam di pantai. Doktor Rao adalah seorang arkeolog senior yang
dengan tekun menyelidiki dengan "marine archaeology" dan hasilnya
ditemukannya reruntuhan kota bawah laut, beserta ornamennya, didaerah
Gujarat. Dwaraka, kota kerajaan Sri Krishna masa lalu.

                 

                Jembatan Alengka

                Pemotretan luar angkasa yang dilakukan oleh NASA telah
menemukan adanya jembatan mistrius yang menghubungkan antara India dan
Sri Langka sepanjang 30 Km, tampak pula jembatan tersebut buatan manusia
dengan umur sekitar 1 750 000 tahun angka ini sesuai dengan sejarah
Ramayana yang terjadi pada Tretha yuga. Sekarang sedang diteliti jenis
bebatuannya. Jadi Ramayana itu adalah ithihasa (sejarah), bukan
merupakan dongeng.

                 

                Sungai Sarasvati

                Keberadaan kota purba Harrapa dan Mohenjodaro serta
keberadaan sungai suci Sarasvati telah dijumpai dalam Rig Weda, namun
tidak diketahui keberadaannya, kemudian oleh NASA dengan pemotretan dari
luar angkasa ternyata dijumpai sebuah lembah yang merupakan bekas sungai
yang yang telah mengering, namun dalam kedalaman tertentu masih tampak
ada aliran air diwilayah Pakistan yang bermuara ke lautan Arab, arahnya
sesuai dengan yang digambarkan dalam sastra. 

                 

                Sebenarnya masih banyak bukti ilmiah lainnya yang
menunjukkan peradaban weda tersebut, sehingga Satya yuga, Tretha yuga,
Dvapara yuga dan Kali yuga dengan durasi sekitar 4 320 000 tahun
merupakan suatu sejarah peradaban manusia modern yang memegang teguh
perinsip dharma.

                 

                 

Kirim email ke