Wow, info-info/buku-buku yang bagus tuh. Ntar kalau saya main ke denpasar, saya mau mampir untuk lihat buku-buku tsb, siapa tahu memang bagus dan bermanfaat untuk seorang yang mau mencoba "nyaleg" sekarang ini. Betul Mbak Vieb, paling tidak akan membantu memberikan wawasan tentang prinsip-prinsip pemerintahan.
Ikut doakan ya. salam gde wisnaya 2008/10/20 Asana Viebeke Lengkong <[EMAIL PROTECTED]> > P Wis, > > > Sometimes we are so caught up in who's right and who's wrong that we forget > what's right and wrong. > > > > Ada penjelasan dan pedoman tentang Tata Pemerintahan yang baik - lengkap > dengan Dasar Pemikirannya > > Prinsip : Penegakan Hukum, Partisipasi, Transparansi, kesetaraan (memberi > peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan > kesejahteraannya), daya tanggap, Wawasan kedepan, akuntabilitas, Pengawasan, > Efisiensi dan efektifitas, Profesionalisme > > > > Ada tulisan juga tentang Konsepsi Dasar Otonomi Daerah Indonesia (Dalam > upaya mewujudkan pemerintah Daerah yang Demokratis dan Efisien) oleh DR. > MADE SUWANDI, Msoc.sc direktur Fasilitasi Kebijakan dan Pelaporan Otda > Ditjen Otda Departemen Dalam Negeri (orang Bali nih) > > > > ada juga fungsi Legislasi, Sistem Keuangan Daerah, Humas dan Etika Publik > and Masalah Keamanan.... saya punya copynya lengkap dengan Peraturan dan UU > nya tebalnya 8 cm kali ya.... > > > > sebenarnya photocopian ini bagus sekali dan in adalah pembekalan Fraksi PKS > DPRD DKI Jakarta, jadi anggota DPRD nya di bekali dengan prinsip prinsip > dasar menjadi anggota legislatif the representatif of the People kan.... > > > > Kalau ada dari Golkar dan PDI-P juga mungkin bagus juga untuk pembekalan > berpolitik..... > > > > kalau mau saya photocopykan dan bisa di bagi dengan teman teman yang mau > jadi calon legislatif, supaya berkualitas ketika duduk di singgasana > masyarakat. > > > > salam, > > > > vieb > > ----- Original Message ----- > *From:* Pan Bima <[EMAIL PROTECTED]> > *To:* bali@lp3b.or.id > *Sent:* Monday, October 20, 2008 4:09 PM > *Subject:* [bali] Re: Emailing: DSC03057 (2), DSC03072 (2), DSC03083, > DSC03115 > > Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang peduli dengan masyarakatnya. > Kalau ada daerah terisolasi sekian puluh tahun tanpa pernah dibukakan jalan > untuk membuka keterisolasiannya tersebut, kira-kira yang salah siapa ya : > pemerintah atau masyarakatnya ? Akibat terisolasi, tentu masyrakat disana > kurang dalam segala hal, apakah masyarakat tersebut layak untuk disalahkan ? > > Kemudian ada masyarakat, yang karena terlalu lama menunggu langkah2 konkrit > pemerintah yang tidak pernah muncul, akhirnya mencoba bergerak sendiri atau > berswadaya, seperti yang dilakukan oleh masyarakatnya P. Made Wirata, > mencoba membuka jalan sendiri. Setelah membuka jalan sendiri, masyarakat > barangkali bermaksud memancing pemerintah agar mau mengulurkan langkah > meneruskan swadaya masyarakat tsb, sebab bukankah kemampuan masyarakat > terbatas. Setelah jalan itu dibuka oleh masyarakat, semestinya itu bisa > menjadi isyarat bahwa jalan tsb sangat dibutuhkan masyarakat. Tetapi > kenyataannya kan tidak demikian... > > Sementara kita sering menyaksikan banyak sekali jalan-jalan protokol > propinsi, seperti jl. Gilimanuk-Denpasar, Jl. Denpasar-Bedugul dll ditumpuk > berkali-kali dengan aspal, terus diperbaharui dengan hotmix baru, padahal > jalan-jalan tersebut masih cukup layak. > > Pemerinah yang kita maskud disini adalah pemerintah dari berbagai > tingkatan. Mulai dari pemerintahan desa, pemkab, pemprov dan pemerintah > pusat. > > Kita mengetahui ada Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) yang > dimulai dari desa Musrenbangdes, kecamatan sampai kabupaten, propinsi dan > pusat. Namun , kadangkala usulan dari desa itu sudah gugur di tingkat > kecamatan atau kabupaten. Barangkali inilah yang menyebabkan banyak > kondisi real di pedesaan kurang memperoleh respon dari pemerintah di > level yang lebih tinggi karena pejabat yang memutuskan ditingkat > lebih tinggi hanya duduk diatas meja ketika mengevaluasi hasil > musrenbangdes tsb. > > Ya saya merasa masih banyak kelemahan di tingkat perencanaan pemerintah. > > salam > gde wisnaya > > 2008/10/20 GBSuparta <[EMAIL PROTECTED]> > >> Dear All, >> >> Yang dimaui Pemerintah itu memang usaha-usaha masyarakat yang tidak >> tergantung pada Pemerintah. Kalau Pemerintahnya masih banyak ngurusin >> soal-soal begitu, habis sudah "waktunya" Pemerintah memikirkan negeri ini. >> >> Sebenarnya, Pemerintah Daerah itu yang harus "care" pada upaya-upaya >> mandiri masyarakat itu, misalnya dengan memberikan "insentif berbentuk >> reward atas kinerja masyarakat". Jadi, Pemerintah Daerah mestinya berupaya >> mengembangkan program "reward" kepada masyarakat setelah masyarakat >> melakukan sesuatu. Mirip-mirip ki Panji Sakti ketika mengembangkan permainan >> "goak-goakan" sebagai sebuah langkah motivasi prajurit sebelum menundukkan >> Blambangan. >> >> Dalam permainan "goak-goakan" itu, para prajurit berhasil menangkap si >> goak, dan sebagai imbalannya, dia boleh minta "apa saja" sesuai dengan >> "tingkatannya". >> >> Pemerintah boleh ganti, tetapi jiwa-jiwa masyarakat harus tetap merdeka. >> Jangan sampai politisasi sebagai proses ikutan dalam penentuan pemerintahan, >> justru menyebabkan "kemerdekaan" masyarakat tercerabut. >> >> >> --- On *Sun, 10/19/08, Made Wirata <[EMAIL PROTECTED]>*wrote: >> >> From: Made Wirata <[EMAIL PROTECTED]> >> Subject: [bali] Re: Emailing: DSC03057 (2), DSC03072 (2), DSC03083, >> DSC03115 >> To: bali@lp3b.or.id >> Date: Sunday, October 19, 2008, 11:33 PM >> >> >> Pak De, >> rasanya pemerintah enggak akan pernah merasa malu masalah beginian, contoh >> riilnya >> didesa saya th 60-an (saya masih SD) pernah ikut swadaya membantu Bapak >> membuka >> >> jalan >> tembus dari Tabog / setelah Banyuatis-Munduk, 3 tahap yaitu skitar 2km, 3km, >> 2km (total >> 7km), saya ikutan sebagian yang tahap 3 itu, sampai masang batu pertama juga >> swadaya. >> waktu itu mirip kondisinya seperti foto-fotonya yg dikirim Mbak Vieb, cuman >> >> tidak ada >> daerahnya yang curam. >> >> Kemudian pemerintah bukannya >> membantu yang berikutnya, terjadi lagi awal >> 2000-an skitar >> 2003-2004 Bapak saya bersama penduduk desa disana masih nerusin buka jalan >> baru >> >> (lanjutin yang dulu kearah bukit dibawah danau tamblingan) supaya akomodasi >> >> komodity >> perkebunan didesa jadi lebih lancar, tapi sampai saat ini belum ada >> pemerintah >> yang >> turun tangan, kalau lewat ya lewat saja/ tinggal make. Ada yang masih tanah, >> ada yang >> sebagian disemen sama warga skitar. >> >> Mungkin didesa lain juga ada yang serupa seperti yang pernah saya lewati (3 >> th >> lalu >> pernah jalan kaki kedaerah-daerah), misal didaerah umejero / atasnya >> Busungbiu. >> >> Salam >> Made W >> >> >> -- >> Open WebMail Project (http://openwebmail.org) >> >> >> ---------- Original Message ----------- >> From: "Pan Bima" <[EMAIL PROTECTED]> >> To: bali@lp3b.or.id >> >> Sent: Sun, 19 Oct 2008 22:40:18 -0700 >> Subject: [bali] Re: Emailing: DSC03057 (2), DSC03072 (2), DSC03083, >> DSC03115 >> >> > Mbak Vieb, >> > >> > Sepintas saya lihat medannya mirip dengan yang di Butiyang, Desa Les >> > Buleleng ya. Tapi jalan ini 5 km akan menjadi share swadaya masyarakat, >> > berarti 6 kali lebih panjang dari jalan setapak di Butiyang tsb. >> >> Pemerintah >> > mestinya "malu" ya. >> > >> > Dengan nanti selesainya jalan tsb semoga masyarakat disana dapat lebih >> > banyak berinteraksi dengan masyarakat lainnya. >> > >> > salam >> > gde wisnaya >> >> > >> > 2008/10/18 Asana Viebeke Lengkong <[EMAIL PROTECTED]> >> > >> > > Teman teman, >> > > >> > > hari ini saya beserta teman dari Belanda dan tim pratista memonitor >> >> program >> > > pemberdayaan yang kita mulai di Br. Bunut dan Br. Madia Desa Trunyan >> sejak 1 >> > > November 2007 yang lalu. >> > > >> > > Menyatukan 2 Banjar untuk bisa bekerja sama mewujudkan impian mereka >> >> agar >> > > >> dapat menghubungkan diri dengan dunia melalui akses jalan bukanlah >> sesuatu >> > > yang mudah tapi tidak pula terlalu sulit asalkan kita mau berupaya >> dengan >> > > tulus. >> > > >> > > Jalan sepanjang 5 - 7 kilo, sepanjang 2 kilo dianggarkan oleh >> >> pemerintah >> > > dan selebihnya swadaya masyarakat melalui share dari IAA sedang di >> > > laksanakan, pelan tapi pasti..... >> > > >> > > terima kasih sudah diberi kesempatan untuk berbagi. >> > > >> >> > > Viebeke >> > > The message is ready to be sent with the following file or link >> > > attachments: >> > > DSC03057 (2) >> > > DSC03072 (2) >> > > DSC03083 >> > > DSC03115 >> > > >> >> > > Note: To protect against computer viruses, e-mail programs may >> prevent >> > > sending or receiving certain types of file attachments. Check your >> e-mail >> > > security settings to determine how >> attachments are handled. >> > > >> > >> > -- >> > Gde Wisnaya Wisna >> > Jl.Dewi Sartika Utara 32A >> > Singaraja-Bali >> > website : www.lp3b.com >> >> ------- End of Original Message ------- >> >> >> -- >> Milis Diskusi Anggota LP3B Bali Indonesia. >> >> Publikasi : http://www.lp3b.or.id >> Arsip : http://bali.lp3b.or.id >> >> Moderators : <mailto: [EMAIL PROTECTED]> >> Berlangganan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]> >> >> Henti Langgan : <mailto: [EMAIL PROTECTED]> >> >> >> __________________________________________________ >> Do You Yahoo!? >> Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around >> http://mail.yahoo.com >> > > > > -- > Gde Wisnaya Wisna > Jl.Dewi Sartika Utara 32A > Singaraja-Bali > website : www.lp3b.com > > -- Gde Wisnaya Wisna Jl.Dewi Sartika Utara 32A Singaraja-Bali website : www.lp3b.com