Suara itu ada di Hati... Di Hati orang orang yang memiliki kesadaran-NYA Agama sebagai PEMBAIK....Betul Privat, karena itu Meliputi Kesadaran kita padaNYA. Selayaknya perbedaan pakaian dalam beribadah, perbedaan ritual dan semuanya...untuk sarana SADAR AKAN DIRI. Tidak menimbulkan konflik kepentingan akan kebenaran, sesama ummat caci maki, antar agama saling hina, beda prinsip saling tendang.... Beda kasus jika Orang beragama dipaksa untuk keluar dari agamanya.... Tapi dimana letaknya hati yg penuh Kesadaran itu? Karena Kepentingan masih sering mendominasi menutup ia muncul...
Lanjuuut..... Wassalam DM.DAMA =================================== Be SmArt, CreaTive and BehapPiness =================================== --- Pada Sel, 10/8/10, Budi Dharma <budiprest...@yahoo.co.id> menulis: Dari: Budi Dharma <budiprest...@yahoo.co.id> Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dimanakah kekuatan suara muslim moderat ? Kepada: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com Tanggal: Selasa, 10 Agustus, 2010, 10:24 AM Menyaksikan acara bincang-bincang dalam program berita tv kemarin sore yang mengupas soal penangkapan lagi ABB, mengapa yang melulu disorot adalah tokoh2 Islam radikal ? Topik jihad dimunculkan kembali, teroris timbul gara2 benci soal Amerika dan sekutunya. Disudut lain, sebagian kelompok orang2 “muslim” yang sebenarnya mempermalukan institusi kepolisian dalam hal keamanan, justru malah diberi peluang tampil sebagai “pembela”. Gubernur seolah menjadi “tameng” bahwa keberadaan mereka “sah” walau meresahkan. Fyi, kemarin malam FPI sempat jadi trending topik di twitter gara2 apa yah ? Sementara kalangan minoritas yang beragama lain kian tertekan karena untuk dapat beribadah sesuai agama dan keyakinan malah diteror. Sudah izin mendirikan bangunan dipersulit, eh mau berhubungan dengan Yang Maha Kuasa secara pribadi pun seakan dihalang-halangi. Ahmadiyah dan umat HKBP menjadi contoh ketidakjelasan sikap pemerintah untuk melindungi umat beragama di negeri ini. Apa kata dunia kalau begitu ? Disinilah, sebenarnya tokoh-tokoh agama yang moderat untuk lebih lantang menyuarakan lagi soal konsep pluralitas yang digagas Gus Dur. Jangan takut untuk mengajak mereka yang berlaku frontal untuk diajak berdebat, tentunya bukan acara debat ala tvOne yang malah memperuncing pro kontra dan bukan mencari titik tengah yang damai ( atau menurut istilah Mario Teguh : mencari jalan baiknya ). Bukan sekedar wacana di media massa semata. Agama adalah hal yang privat, bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Justru mestinya kalau hendak mengajak orang untuk lebih bersimpati, bukan dengan cara kekerasan dan anarki, tetapi menjadi teladan kebaikan. Toleransi dan kerukunan, itulah keunggulan negeri kita, bukannya malah pengen ikut-ikutan terseret budaya Islam ala timur tengah yang tidak cocok untuk kultur bangsa ini. Bukan perbedaan agama yang menjadi masalah bangsa ini, tetapi korupsi, kemiskinan, dan kebodohan. Mestinya itulah medan perang jihad kita semua, bukan berkelahi dengan sesama anak bangsa saudara setanah air. NB : Andai saja para anggota FPI itu sering menyimak acara Mario Teguh Golden Ways, he he he… [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]