Laurens Tato adalah redaktur senior harian nasional Media Indonesia. Pada 
dialog 
pagi yang disiarkan Metro pagi hari Kamis tanggal 12 Juli  ia mengatakan bahwa 
bilamana Presiden sebagai kepala negara melakukan pembiaran atas 
ancaman terhadap ideologi negara maka presiden bisa diimpeach. 

Laurens Tato mensyalir adanya pembiaran negara terhadap aksi-aksi yang 
dilakukan oleh ormas-ormas yang terbuka mengatakan akan mendirikan negara 
Islam. 
Ia tampaknya sepakat dengan padangan Din Sjamsudin. 


Pandangan ini perlu dicermati. Pertanyaannya adalah: Apakah ini manuver dari 
bosnya (SP), atau memang ada rasionalitas dan dasar hukumnya?
  




 



________________________________
From: Wal Suparmo <wal.supa...@yahoo.com>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Cc: yohanes.temal...@atmajaya.ac.id
Sent: Wed, August 11, 2010 4:37:07 PM
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dimanakah kekuatan suara muslim moderat ?

  


Salam,
Menurut Irjen Pol.A.MBAI, terorisme mendapat empati, permisi nyaris simpati 
dari 
masyarakat.
Agama yang memotivasi manusia, bukan sebaliknya.

Wasalam,
Wal Suparmo

--- Pada Rab, 11/8/10, Yohanes Temaluru <yohanes.temal...@atmajaya.ac.id> 
menulis:

Dari: Yohanes Temaluru <yohanes.temal...@atmajaya.ac.id>
Judul: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dimanakah kekuatan suara muslim moderat ?
Kepada: "forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com" 
<Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>
Tanggal: Rabu, 11 Agustus, 2010, 8:09 AM

  

Setuju dengan pendapat kawan ini. Bung Budi semoga banyak teman mau melakukan 
refleksi ini demi damai kita semua. 


AT 

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
[mailto:forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com] On Behalf Of Budi Dharma 

Sent: Tuesday, August 10, 2010 10:24 AM 
To: forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com 
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Dimanakah kekuatan suara muslim moderat ? 

Menyaksikan acara bincang-bincang dalam program berita tv kemarin sore yang 
mengupas soal penangkapan lagi ABB, mengapa yang melulu disorot adalah tokoh2 
Islam radikal ? Topik jihad dimunculkan kembali, teroris timbul gara2 benci 
soal 
Amerika dan sekutunya. 


Disudut lain, sebagian kelompok orang2 “muslim” yang sebenarnya mempermalukan 
institusi kepolisian dalam hal keamanan, justru malah diberi peluang tampil 
sebagai “pembela”. Gubernur seolah menjadi “tameng” bahwa keberadaan mereka 
“sah” walau meresahkan. Fyi, kemarin malam FPI sempat jadi trending topik di 
twitter gara2 apa yah ? 


Sementara kalangan minoritas yang beragama lain kian tertekan karena untuk 
dapat 
beribadah sesuai agama dan keyakinan malah diteror. Sudah izin mendirikan 
bangunan dipersulit, eh mau berhubungan dengan Yang Maha Kuasa secara pribadi 
pun seakan dihalang-halangi. Ahmadiyah dan umat HKBP menjadi contoh 
ketidakjelasan sikap pemerintah untuk melindungi umat beragama di negeri ini. 
Apa kata dunia kalau begitu ? 


Disinilah, sebenarnya tokoh-tokoh agama yang moderat untuk lebih lantang 
menyuarakan lagi soal konsep pluralitas yang digagas Gus Dur. Jangan takut 
untuk 
mengajak mereka yang berlaku frontal untuk diajak berdebat, tentunya bukan 
acara 
debat ala tvOne yang malah memperuncing pro kontra dan bukan mencari titik 
tengah yang damai ( atau menurut istilah Mario Teguh : mencari jalan baiknya ). 
Bukan sekedar wacana di media massa semata. 


Agama adalah hal yang privat, bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Justru 
mestinya kalau hendak mengajak orang untuk lebih bersimpati, bukan dengan cara 
kekerasan dan anarki, tetapi menjadi teladan kebaikan. Toleransi dan kerukunan, 
itulah keunggulan negeri kita, bukannya malah pengen ikut-ikutan terseret 
budaya 
Islam ala timur tengah yang tidak cocok untuk kultur bangsa ini. 


Bukan perbedaan agama yang menjadi masalah bangsa ini, tetapi korupsi, 
kemiskinan, dan kebodohan. Mestinya itulah medan perang jihad kita semua, bukan 
berkelahi dengan sesama anak bangsa saudara setanah air. 


NB : 
Andai saja para anggota FPI itu sering menyimak acara Mario Teguh Golden Ways, 
he he he… 


[Non-text portions of this message have been removed] 

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]





      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke