Kalaulah lembaga penegakan hukum dikelola lebih profesional maka
segala andai-andai atau prasangka awam yang selalu membumbui kasus
hukum terutama yang melibatkan orang penting akan hilang karena respek
rakyat terhadap proses hukum sangat tinggi.
SH

On 5/2/09, yuddy <no_re...@yahoogroups.com> wrote:
> Ditengah hiruk-pikuknya berita Pemilu Legislatif dan Capres-Cawapres,
> tiba-tiba saja muncul berita mengejutkan yang melibatkan Ketua KPK,
> yakni keterlibatan Antasari Azhar (AA) dalam pembunuhan berencana
> terhadap Nasrudin Zulkarnaen .
>
> Berbagai pemikiran terlintas dalam benak saya, utamanya adalah
> kemungkinan ini fitnah keji dari orang-orang yang dendam karena kasus
> korupsinya terendus atau bahkan terbongkar oleh kinerja KPK, dalam hal
> ini AA.
>
> Kemungkinan lain adalah AA (yang notabene adalah juga manusia) terlibat
> dalam kasus korupsi, sehingga untuk menutupi kasusnya dia terpaksa harus
> membunuh.
>
> Tapi yang amat sangat disesalkan adalah jika kasus pembunuhan ini
> didasari cinta segitiga seperti yang dilansir berbagai harian atas
> informasi dari Polri. Koq masalahe amat manusiawi banget. Tapi justru
> alasan yang nampaknya sepele ini, pada hemat saya malah jadi pertanyaan,
> seolah-olah ini semacam rekayasa untuk menutupi kebenaran yang
> sebenarnya.
>
> Lepas dari semua itu, ada pepatah jawa: "Becik ketitik olo ketoro". Yang
> benar akan terlihat benar, dan yang salah pasti akan ditunjukkan salah.
> Kalau hal itu tidak terlaksana semasa hidup di dunia ini, pasti akan
> terbongkar pada pengadilan haqiqi di alam sana. Untuk itu, sadarlah.
> Hidup kita tak ubahnya hanya numpang ngombe, amat sangat sebentar.
> Manfaatkan hidup dengan kaidah dan kebenaran haqiqi, maka kita akan
> selamat pada kehidupan di alam sana nantinya.
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>

Kirim email ke