Ternyata yang mencemarkan nama baik RS. OMNI itu ya Management RS. OMNI sendiri. Kalau saya pemiliknya sudah pasti seluruh mangement yang terlibat dalam memutuskan untuk memperkarakan Prita akan saya pecat, setelah itu saya dan segenap karyawan meminta ma'af secara terbuka kepada Prita dan khalayak luas. RS akan saya buka (Open House) untuk masyarakat dan mendapat pelayanan berobat gratis selama satu minggu. Kotak2 saran akan disediakan disetiap sudut RS, tilpon pengaduan ditulis besar2 dan diletakkan ditempat yang mudah dilihat. Masa kalah sama pelayanan SPBU :) Mungkin ini akan menyelamatkan RS. OMNI, bukannya mengemis an meminta-minta. Saya rasa RS. OMNI mampu melakukannya, sayang sekali kalau sampai ditinggalkan masyarakat karena sudah tidak percaya lagi, karena biar bagaimanapun keberadaan RS ditengah-tengah masyarakat amat diperlukan apalagi jika biayanya dapat digapai oleh kantong rakyat kecil. Masyarakat jangan menghukum RSnya, tapi pihak manjemen lah yang harus mendapat hukuman. Ah sudahlah.... Salam, Mubarik
2009/12/13 Adyanto Aditomo <adyantoadit...@yahoo.co.id> > > > He he he he he he lucu juga pernyataan Manajemen RS Omni Internasional ini. > Dukungan masyarakat terhadap Ibu Prita telah diterjemahkan sebagai ancaman > terhadap nasib karyawan RS Omni Internasional yang terancam bangkrut akibat > diboikot oleh masyarakat pendukung Ibu Prita. > Saat mereka memperkaran Ibu Prita ke Pengadilan, baik Pengadilan Perdata > maupun Pengadilan Pidana, manajemen RS Omni Internasional tidak mau memahami > bagaimana nasib Ibu Prita yang secara ekonomis termasuk kategori "Tidak > Mampu", masih memiliki dua anak balita, bahkan salah satunya masih bayi, > bila seluruh tuntutan RS Omni Internasional dikabulkan oleh Pengadilan: Di > denda Rp. 300 juta dan di penjara selama 6 tahun. > > Eeeeeh begitu situasinya berbalik, kok malah mengecam para pendukung Ibu > Prita agar memperhatikan nasib karyawan RS Omni Internasional bila sampai > bangkrut akibat diboikot oleh masyarakat. > Manajemen RS Omni Internasional rupanya menganggap persoalan hukuman denda > terhadap Ibu Prita tidak harus membuat RS Omni di boikot, toh pembayaran > denda dilakukan oleh para pendukung Ibu Prita, dan bukan oleh Ibu Prita > sendiri. > > Inilah yang namanya Logika Miring yang sedang dikembangkan oleh Manajemen > RS Omni Internasional. > > Salam, > > Adyanto Aditomo