Seharusnya dari awal management RS Omni internasional sudah berpikiran kedepan, 
bukan mendepankan emosi karena hanya secarik surat elektronik yang dibuat Prita 
dan tersebar yang mengrkitik pelayanan RS. Sekarang berpikiran bagaimana nasib 
karyawannya jika masyakarat menghakimi untuk tidak berobat? Kepada pihak 
management ini pelajaran yang sangat berharga bagi anda. Kalau dari awal kasus 
ini ditangani dengan kekeluargaan, saya rasa masyarakat akan salut kepada pihak 
management karena berani mengakui kesalahan dan akan melakukan perbaikan. 
Kalau RS Omni sudah tutup dan berdampak kepada karyawan, apakah anda 
manyalahkan Prita? Salahkan diri anda, mengapa emosi dikedepankan. dalam setiap 
bertindak hendaklah berpikir baik buruknya dan untung ruginya.   
Saat ini masyarakat kita sudah berani berkata tidak dan melawan setiap 
ketidakadilan. 

Wassalam 
Priatna 




________________________________
Dari: Agus Hamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id>
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Terkirim: Sab, 12 Desember, 2009 04:19:59
Judul: [Forum-Pembaca-KOMPAS] RS Omni: Perhatikan Juga Kepentingan Karyawan

  
TANGERANG, KOMPAS.com — Direktur Rumah Sakit Omni International Serpong, Kota 
Tangerang Selatan, Banten, dr Bina Ratna Kusumafitri menyatakan, solidaritas 
kepada Prita Mulyasari harus ditanggapi secara positif dengan memperhatikan 
karyawan RS Omni.

"Kasus ini harus disikapi dengan bijak dan Prita juga harus memikirkan nasib 
karyawan RS Omni, karena kami memiliki ribuan karyawan yang akan kehilangan 
pekerjaan," ujar Ratna di Tangerang, Jumat (11/12/2009) siang tadi.

Ia mengatakan, pernyataan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang 
mengeluarkan seruan untuk tidak berobat ke RS Omni International sebagai bentuk 
solidaritas kepada Prita Mulyasari seharusnya tidak perlu dilakukan. 

Ratna mengutarakan, Prita resah setelah keputusan Pengadilan Tinggi Banten 
mengharuskan dirinya membayar denda Rp 204 juta kepada RS Omni, tetapi 
sumbangan koin dari masyarakat akhirnya mengalir kepada Prita.

Kepala Bagian Legal dan Humas RS Omni International Lalu Hadi menjelaskan, 
ancaman boikot tersebut jelas memberikan dampak kepada RS Omni International. 
"Kita menginginkan semua ini berjalan dengan baik, tanpa harus merugikan siapa 
pun," ungkapnya.

Ia menjelaskan, RS Omni International memiliki tanggung jawab menghidupi ribuan 
karyawan yang juga harus diperhatikan nasibnya. "Mereka memiliki istri dan 
anak. Kalau karyawan itu tidak punya pekerjaan dari mana mereka punya 
penghasilan, " jelas Hadi.

Selasa (8/12/2009) lalu, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Maluku 
John Pieris menyatakan, RS Omni International tidak tepat untuk dijadikan 
tempat berobat, ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas kepada Prita.

Prita Mulyasari didakwa karena mencemarkan nama baik RS Omni International 
melalui kiriman surat elektronik kepada sejumlah rekannya terkait buruknya 
pelayanan di rumah sakit tersebut.

Ibu dua anak itu akhirnya diputuskan oleh Pengadilan Tinggi Banten harus 
membayar dengan sebesar Rp 204 juta kepada RS Omni International.

http://megapolitan. kompas.com/ read/xml/ 2009/12/11/ 2247373/RS. 
Omni.Perhatikan. Juga.Kepentingan .Karyawan.


 


      Pemerintahan yang jujur & bersih? Mungkin nggak ya? Temukan jawabannya di 
Yahoo! Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke