QS. ALI 'IMRAN [159] Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. QS. AL MAA-IDAH [48] Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
----- Original Message ----- From: Huda To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP Sent: Sunday, August 12, 2007 8:38 AM Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Menjawab sholawat ketika disebut nama NabiMuhammad Assalamu'alaikum Nambahin aja ah, Ni forum kok seringnya debat terus seh.:(( Kebiasaan dari kita untuk menanggapi suatu perkara, biasanya kita bilang "hal itu tidak ada dalilnya dan mengada-ada" Padahal, apakah kita sudah membaca semua buku atau referensi tentang suatu hal yang diperdebatkan? Paling2 kita cuma baca buku/referensi tidak lebih dari 100 buku. Atau juga cuma ringkasan2nya saja. Padahal buku yang ditulis oleh para ulama terdahulu jumlahnya ribuan. Terus kita jadi merasa paling tahu dan paling bener. Ana pernah menghadiri suatu kajian , yang kalo pembicaranya tidak bisa menyebutkan dalil dari suatu masalah yang diperdebatkan yang sifatnya tidak krusial maka beliau bilang " Afwan,saya belum pernah baca tentang hal itu di Alqur'an atau pun hadits karena ilmu saya masih terbatas, mungkin antum ada yang tahu silahkan ditambahkan" Nah, kalo kalimat kayak gini kan lebih enak didenger, jadi tidak ada yang merasa disalahkan. Karena pembicara tsb tidak merasa dirinya paling bener dan paling tahu. Padahal pembicara tsb hafal Qur'an 30 Juz dan banyak baca buku tentang keislaman Jadi masalah2 yang kecil, ga usah digede2in. Bisa2 kita ribut terus kerjaannya. Wassalamu'alaikum Huda Yangsenengkaloliatsodaranyapadarukun At 21:00 11/08/07 +0700, you wrote: Shollu alaa Muhammad, Bukanlah perdebatan yang diributkan dan itu memang tidak perlu & rugi..sia-sia, tapi apakah antum tidak menyadari akan adanya perbedaan pendapat diantara para Ulama sehingga dalam penyampaian sesuatu hal pun harus diperhatikan dimana kita berada, bagaimana cara penyampaiannya secara akhlaqul karimah. Kalau Ana tidak salah, Imam Hanafi dan Imam Syafi i saja tidak saling menyalahkan dalam Shalat Shubuh dimana Imam Hanafi tidak pakai Qunut sedang Imam Syafi i pakai dan bahkan Imam Syafi i pun pernah bermakmum kepada Imam Hanafi dan tidak ada yang dipermasalahkan Masak menyampaikan kebenaran dilarang sih&cuman benernya itu menurut siapa& menurut antum atau menurut Allah Swt& Ana comment bukan karena tidak berkenan atau apa tapi InsyaAllah semata hanya sedikit ngingetin bahwa tidak bisa dipungkiri kenyataan akan adanya perbedaan pendapat diantara para Ulama sehingga kita tidak harus bersikap mengesampingkan Orang2 yang Alim sholih tsb yang sudah berjasa membimbing dan mengenalkan Addiinul Haq kpd kita Semoga Allah Swt mengampuni segala dosa2 kita dan kita diakui sebagai hambaNYA serta diakui pula oleh Nabi Muhammad Saw sebagai ummatnya&Aamiin. Laailaaha illAllah Al malikul haqqul mubiin Muhammadur-Rosulullah Ash-shodiqul wa dul Aamin. Allahumma Sholli alaa sayyidinaa Muhammad. Ibnu Husein ---------------------------------------------------------------------------- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of susanto.agus Sent: Saturday, August 11, 2007 6:27 PM To: 'Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP' Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Menjawab sholawat ketika disebut nama NabiMuhammad Semoga Allah merahmati semua yang mengikuti milis ini dan yang berpartisipasi di dalam milis ini. Amiin... Saya bukanlah ulama dan bukanlah orang yang berpegang pada mazhab bahkan golongan, hizbiy atau faham manapun. Tetapi saya sebagai tholibul ilmi hanya berusaha berpegang kepada Qur an dan Sunnah Nabi SAW dan mengikuti pemahaman para shahabat r.a ajma in melalui para ulama salafushalih yang awal maupun mutaakhirin. Sebagai tholibul ilmi, saya hanya menyampaikan yang benar secara ilmiyah dengan hujjah atau dalil yang shahih adapun perdebatan buat saya lebih dihindari karena keterbatasan ilmu dan sekecil mungkin menghindari penyampaian berdasarkan hawa nafsu. Jika ada yang tidak berkenan maka sesungguhnya Allah lah yang membolak balikkan hati. Apakah di mililis ini ada larangan menyampaikan yang haq ? Bagaimana Pak Moderator...? Afwan... Abu Syauqi Berikut artikel email dari saudara kita yang berasal dari milis Assunnah ----- Original Message ----- From: iam prasetyo To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, June 30, 2007 11:21 AM Subject: Re: [assunnah] Dalil Sholawat dengan "Sayyidina Muhammad" Assalamu'alaykum warohmatulloh wabarokatuh.... Alhamdulillah saya mememukan artikel yang saya ambil dari buku Ensiklopedia bid'ah karangan "Hammid bin abdullah al-Mathar" penerbit Darul Haq, Jakarta hal 394 Orang berakal tidak akan mengingkari bahwa Muhammad Shallallohu alaihi wa sallam adalah sayyid (pemimpin) anak keturunan Adam, setiap mukmin yang berakal mempercayai ini dan bahwa Nabi shallollohu alaihi wa sallam adalah sayyid-Nya seluruh manusia, sedangkan sayyid itu mempunyai hak untuk dihormati dan ditaati serta hak untuk memerintah. Mentaati Nabi Shallallohu alaihi wa sallam termasuk menaati Alloh SWT, sebagaimana firmannya, "Barangsiapa yang mentaati Rosul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Alloh." (an-Nisa':80). Kami dan juga kaum mukmin lainnya, tidak meragukan bahwa Nabi kita Muhammad shallollohu alaihi wa sallam adalah sayyid kita, manusia yang paling baik dan paling utama disisi Alloh SWT, dan bahwasanya beliau harus ditaati semua perintahnya. Diantara konsekuensi keyakinan kita adalah hendaknya kita tidak melanggar apa yang telah beliau syari'atkan, baik merupa perkataan, perbuatan maupun keyakinan. Yang beliau syari'atkan kepada kita tentang cara bersholawat kepada beliau dalam tasyahud adalah dengan mengucapkan: "Allohumma sholli ala muhammad wa ala ali muhammad kama shollaita ala ibrohim wa ala ali ibrohim innaka hamidu majid". Atau ungkapan lainnya yang disebutkan dalam hadits-hadits yang mengupas tentang tata cara sholawat kepada beliau shallallohu alaihi wa sallam. Saya tidak memgetahui adanya hadits yang menyebutkan ungkapan sholawat yang disebutkan penanya, yaitu, "Allohumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad... " Jika ungkapan ini tidak pernah dicontohkan oleh Nabi Shallallohu alaihi wa sallam, maka yang lebih utama bagi kita adalah tidak bersholawat dengan ungkapan seperti itu, akan tetapi dengan ungkapan yang telah diajarkan kepada kita. Dalam kesempatan ini saya ingin mengingatkan kepada setiap orang yang beriman bahwa Nabi Muhammad Shallallohu alaihi wa sallam adalah sayyid kita, bahwa konsekuensi keimanan ini adalah tidak boleh melanggar apa yang beliau telah syari'atkan dan tidak boleh menguranginya, jadi tidak boleh mengada-ada dalam urusan agama Alloh yang bukan darinya dan tidak boleh mengurangi dari agama Alloh yang telah ditetapkan darinya. Inilah konsekuensi pengakuan bahwa beliau adalah sayyid kita, ini adalah hak Nabi Shallallohu alaihi wa sallam terhadap kita. Karena itu, orang-orang yang mengada-ada (berbuat bid'ah) dalam dzikir-dzikir atau sholawat atas Nabi shallallohu alaihi wa sallam yang tidak pernah disyariatkan oleh Alloh melalui lisan Rosul-NYA shallallohu alaihi wa sallam, sesungguhnya bid'ah mereka ini bertolak belakang dengan persaksian mereka, karena orang yang meyakini bid'ah itu meyakini bahwa Muhammad Shallallohu alaihi wa sallam adalah sayyid, sebab konsekuensi keyakinan ini adalah tidak melampaui apa yang beliau syari'atkan dan tidak menguranginya. Oleh karena itu, hendaknya setiap orang memperhatikan dan menghayati apa yang terkandung dalam ucapannya sehingga perkaranya menjadi jelas baginya dan sampai ia sadar bahwa dirinya adalah pengikut, bukan pembuat syari'at. (Nur'ala ad-Darb, fatawa Fadilah asy-Syaikh Shalih bin Fauzan al Fauzan 2/13) ---------------------------------------------------------------------------- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Muhtadin Sent: Saturday, August 11, 2007 12:52 PM To: 'Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP' Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Menjawab sholawat ketika disebut nama NabiMuhammad Allahumma Sholli alaa Sayyidinaa Muhammad, Maaf P Agus, saya hanya ngingetin aja agar kita jangan jadi orang yang merasa paling bener sendiri dengan mengangap yang lain yaa& rada2 Salah karena dalilnya dianggap kurang kuat, dhoif lah, palsu lah dll karena Mailist ini kan untuk umum&ya&kan P Mod? Dari Kalimat yang antum sampaikan terasa sangat jelas bahwa terkesan orang yang mengamalkan selain dari yang antum tuliskan sepertinya Salah Saja karena antum menganggapnya melaksanakan ibadah dengan syak or perkiraan saja padahal mereka juga kan mengikut apa2 yang diajarkan oleh para Ulamanya, kalo bicara tentang hadits ya memang shoheh & tapi jangan sampai nyalah-nyalahin & karena kalo diperdebatkan pun Ana yakin nggak akan ketemu kata sepakat alias Ooo &ini nich yang paling Bener& yang lain salah dan nggak boleh dilakuin , apalagi diskusinya oleh kita2 & apalagi lagi hanya lewat email&. Sepertinya nggak bakal nyambung da&h& Antum boleh mengatakan demikian kecuali kalo antum tuch& ketemu langsung ama Nabi dan dapat jawaban langsung dari Beliau bahwa Golongan ANU mengada-ada, yang ono juga nambah2in sedang golongan atau faham yang sampeyan amalkan sekarang nich baru BENER sesuai dengan apa yang Nabi mu ini amalkan. Jadi singkatnya aja nich kalo di tempat umum jangan tok menyampaikan pendapat satu faham saja, apalagi jika kita memang tahu bahwa ada yang pemahamannya begini, ada yang begitu dan lain2 sedang untuk pengamalannnya yaaa kita serahkan saja pada apa yang diyakininya, misalnya masalah mo pake Sayyidina atau nggak sepertinya nggak ada yang Salah juga dan InsyaAllah dua2nya Benar, kalo mo bukti benernya yang rasanya kita kudu mati dulu baru bisa ngerasain. Shollu alaa Muhammad. Ibnu Husein ---------------------------------------------------------------------------- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of susanto.agus Sent: Friday, August 10, 2007 2:43 PM To: 'Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP' Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Menjawab sholawat ketika disebut nama NabiMuhammad Wa alaikum salam Wr. Wb. Jazakallahu khoir atas tanggapannya. Semoga kita mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Untuk kesimpulan 2. Justru saya hanya mencoba menjelaskan bahwa hendaknya dalam beribadah berpegang kepada dalil yang shahih. Ibadah bukan dengan syak atau perkiraan (berpegang kepada hadits dhoif apalagi maudhu/palsu ). Jika kita sebagai tholibul ilmi, insya Allah kita akan terus mencari ilmu dan mendapatkan bahwa setiap ibadah harus ada contohnya, dalam hal ini sunnah Rasul yang mulia. Untuk kesimpulan 3. Jika kita sebagai tholibul ilmi, saya persilakan mencari riwayat hadits yang mencantumkan shalawat Nabi dengan ziyadah sayyidina. Para shahabatpun tidak ada yang meriwayatkan. Bahkan para ulama yang bermanhaj salafpun tidak ada yang menganjurkan tambahan sayyidina. Jikalau sekarang ini ada maka justru saya ingin ditunjukkan dalilnya. Akhir kata : 1. Hendaknya kita berusaha menjelaskan persoalan yang menyangkut addin haruslah dengan metode ilmiyah sesuai dengan pemahaman para shahabat radhiyallahu anhum ajma in serta penjelasan para ulama salafusshalih. Merekalah sebaik-baiknya umat pada masa Nabi SAW. 2. Kaidah : Jika sekiranya perbuatan itu baik (dalam hal addin) tentu para shahabat r.a ajma in sudah melakukannya. Wallahu alam Abu Syauqi ______________________________________________________________________ This email has been scanned by the MessageLabs Email Security System. For more information please visit http://www.messagelabs.com/email ______________________________________________________________________ ******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ******************************************************** -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. ------------------------------------------------------------------------------ ******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ******************************************************** -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean.
******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ********************************************************