Bung Goei, ... INGAT, berusahalah BERDISKUSI secara baik-baik, ajukan 
argumentasi saja TANPA harus mengkunyukkan lawan diskusi! Kalau memang sudah 
TIDAK ADA argumentasi yang bisa diajukan, yaa diam saja!

Salam,
ChanCT


From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Tuesday, March 14, 2017 5:54 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: RE: [GELORA45] Sejarawan UI: Peristiwa Supersemar Sudah,Selesai

  
 

lupakan saja, lha wong yg ngomong kunyuk.


---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :


Dari mana tulisan saya ini yang bilang saya memuji2 anhar gonggong?

Bisa baca endak? Sudah baca keseluruhan tulisan ane?

Kalau sudah baca, ngerti ndak tulisan saya itu?



Tulisan saya ini “Dia tidak membela PKI maupun Soeharto. Dia melihatnya dari 
sudut pandang sejarah. Disini dia objektif. Dia tidak personal” ente anggap ane 
muji2 anhar gonggong? 



Coba kasih argumen ente disini, gimana ane memuji anhar gonggong, kenapa ane 
memuji anhar gonggong dst…dst….



Bandingkan dengan ikranegara dan taufik ismail yg juga sangat waras tetapi anti 
komunismenya bikin mereka pandangan dalam disiplin ilmunya menjadi tersamarkan.



Begitu juga dengan yg dikiri seperti tatyana yg bagi ane sangat waras tetapi 
karena anti kanan bikin tulisan2nya menjadi tersamarkan juga.



Ini ide seorang kunyuk. Mana argument ente yang katanya seorang manusia dan 
bukan kunyuk kan?



Nesare





From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Monday, March 13, 2017 12:23 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Sejarawan UI: Peristiwa Supersemar Sudah,Selesai







yang ngomong kunyuk.



---

Kutipan:

Jangan begitu. Peristiwa pembunuhan massal 1965 ini banyak yang tidak tahu. 
Yang tahupun tidak sepenuhnya tahu benar apa yang sebenarnya sudah terjadi.

Anhar gonggong ini salah satu sejarahwan Indonesia yang masih waras.

Dia tidak membela PKI maupun Soeharto. Dia melihatnya dari sudut pandang 
sejarah. Disini dia objektif. Dia tidak personal.

https://groups.yahoo.com/neo/groups/GELORA45/conversations/messages/176895

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Siapa yang memuji2 anhar gonggong?

Jangan pake’ rasanya!

Tulis disini siapa: saya atau djie?



Nesare





From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Monday, March 13, 2017 11:03 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] Sejarawan UI: Peristiwa Supersemar Sudah,Selesai







tempo hari rasanya ada yg me-muji2 gonggong

---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :

benar2 gonggong double gong, goblok sekali..........



2017-03-13 15:20 GMT+01:00 nesare1@... [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com>:



        Gimana bisa selesai? Supersemar itu cacat hukum. Supersemar itu cacat 
sejarah.

        Koq bisa seorang anhar gonggong katanya sejarahwan bilang supersemar 
itu sudah selesai?

        Aduh ini omongan seorang anhar gonggong yang anti komunisme.

        Sayangnya dia lebih memposisikan dirinya sebagai pembenci dibandingkan 
sebagai seorang sejarahwan!



        Korban nyawa rakyat Indonesia yang tidak ketahuan ujung pangkalnya 
harus di”selesaikan” begitu saja oleh seorang anhar gonggong?

        Sejahrawan satu ini perlu mengetahui artinya hukum dan pembalasan 
sejarah atas suatu peristiwa sejarah.

        Saya tidak yakin dia ini seorang sejahrawan. Sekurang2nya dia perlu 
mikirin hal ini apakah dia seorang sejarahwan.



        Jelas dia gak akan mengerti bagaimana sejarah hittler nazi dan yahudi 
dimana sampai sekarangpun orang yahudi masih belum selesai nguber orang2nya 
hittler nazi.



        Nesare







        From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
        Sent: Monday, March 13, 2017 4:04 AM
        To: GELORA45@yahoogroups.com; nasional-l...@yahoogroups.com; 
temu_er...@yahoogroups.com
        Subject: [GELORA45] Sejarawan UI: Peristiwa Supersemar Sudah,Selesai [5 
Attachments]









        https://nasional.tempo.co/ read/news/2016/02/13/ 
078744643/sejarawan-ui- peristiwa-supersemar-

        sudah-selesai

        Sejarawan UI: Peristiwa Supersemar Sudah
        Selesai
        Sabtu, 13 Februari 2016 | 15:15 WIB

          a..  
          b..  
          c..  
          d.. 


        Anhar Gonggong. TEMPO/Yosep Arkian

        TEMPO.CO, Jakarta - Sejarawan Universitas Indonesia Anhar Gonggong 
menyatakan, keberadaan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) seharusnya 
tidak perlu diperdebatkan lagi. Menurut dia, salah satu kejadian sejarah 
tersebut telah usai.

        "Apalagi Pak Harto sudah meninggal, Bung Karno juga sudah meninggal," 
ujar Anhar dalam diskusi Peringatan 50 Tahun Supersemar yang diselenggarakan 
oleh Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar di Hotel 
Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 13 Februari 2016.

        Menurut Anhar, publik selalu menyangsikan keberadaan dokumen Supersemar 
yang asli. Namun, ia  meyakini bahwa dokumen itu pasti ada. "Pasti ada. Saya 
melakukan berbagai observasi tentang itu. Isinya lah yang menjadi persoalan," 
ujarnya.

        Menurut Anhar, ketika Supersemar digunakan oleh Letnan Jenderal 
Soeharto untuk membubarkan PKI, Presiden RI saat itu, Soekarno, marah dan 
mencabut surat itu melalui surat yang dikeluarkan pada 13 Maret. "Tapi, kalau 
Soeharto tidak membubarkan PKI, semakin tinggi tuntutan orang untuk membubarkan 
itu. Siapa yang bisa menahan massa pada saat itu?"




        Baca: Pembuatan KTP Anak Gratis, Biaya Ditanggung APBN



        Karena itu, menurut Anhar, Supersemar bukan sekedar surat perintah yang 
digunakan oleh Soeharto untuk merebut kekuasaan. Supersemar,  dikeluarkan 
melalui proses yang lama untuk mencari jalan penyelesaian. "Wajar jika 
menimbulkan konflik. Jadi, apanya yang perlu dijernihkan?" ujarnya.

        Dengan begitu, menurut Anhar, perdebatan mengenai latar belakang 
dikeluarkannya Supersemar oleh Soekarno juga telah berakhir.  Soekarno dan 
Soeharto memiliki perannya masing-masing bagi bangsa ini. "Saya nggak pernah 
mengartikan Soekarno dan Soeharto jelek sepenuhnya." 

        Anhar berujar, Supersemar bukan salah satu tonggak sejarah Indonesia. 
Tonggak sejarah hanya lah peristiwa pergerakan nasional 28 Oktober, Proklamasi 
Kemerdekaan 17 Agustus, dan Hari Pahlawan 10 November. "Mari kita tempatkan ini 
sebagai peristiwa sejarah yang biasa saja." 

        ANGELINA ANJAR SAWITRI








  • [GELORA45] ... 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45]
    • [GELOR... 'arif.hars...@t-online.de' arif.hars...@t-online.de [GELORA45]
    • RE: [G... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
      • Re... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
        • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
          • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
            • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
                • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
                • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]
        • ... nesa...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke