April yang lalu kami naik kereta api cepat (dijalankan hanya 250 km/jam
dari Huangshan ke Shanghai),
melewati banyak kota kecil. Banyak penumpang naik, turun, tetapi serba
cepat.
Ticket dilengkapi dengan nomor gerbong dan tempat duduk.
Ternyata dengan kereta api yang sebelumnya tunggu di station, lalu
berhenti-henti di kota2 kecil, dan tunggu
penjemputan di Shanghai, masih sama cepatnya dengan mobil van dari
Huangshan ke shanghai yang
hanya angkut koper2.
Berhenti di beberapa station kalau hanya sebentar saja, tidak terlalu
menghambat. Ya, harus seperti di Jepang .
Penumpang turun dari tengah pintu gerbong. Penumpang yang mau masuk, sudah
tunggu
sebelumnya di kiri kanan pintu gerbong. Begitu penumpang turun, baru
penumpang di bawah naik. Berhenti
kereta apinya juga automatis pintunya precies di tempat penumpang yang mau
naik tunggu. Jadi penumpang
yang mau naik tidak perlu berlarian, takut ketinggalan.

2018-06-11 0:51 GMT+02:00 b...@yahoo.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Pilihan lain adalah mengubah desain proyek menjadi medium speed train atau
> mengoperasikan kereta ekspres yang berhenti di lebih banyak stasiun agar
> bisa mendorong perekonomian lokal.
>
> Sebelum mulai dgn projek semestinya di pikir dgn otak secara matang. Kalau
> belum sanggup jangan melakukan impian yg muluk2, mau bangun ini itu cuma
> buat prestasi saja.
> 
>

Kirim email ke