Nah ini baru betul bacanya. 
Tinggal dilanjutkan bacaannya untuk meraba bagaimana 
di ronde II, sanggupkah Jokowi (presiden) mengendalikan 
kepolisian atau bakal tetap seperti ini. Boleh buka semua 
catatan Anda soal kiprah Polri mulai pasca Bom Bali sampai 
kasus Novel. Lalu, jangan buru-buru bilang "sanggup" atau 
"tidak sanggup" sebelum membaca dengan benar kendali Jokowi 
atas TNI. Caranya, buang kecurigaan kelompok, karena ini 
bukan soal Jokowi tapi tentang keamanan nasional 5 tahun 
ke depan. 

Selamat "membaca".
   --- SADAR@... wrote:
Yaa, polisinya sontoloyo, ... TIDAK BERANI membela kebenaran! Darimana ada 
keputusan PRD partai terlarang di Nusantara ini dan oleh karenanya boleh saja 
digrudug FPI/LPI acara syukuran HUT mereka???

ajeg 於 24/7/2019 17:17 寫道:
    Lha mana komentar Anda tentang tindakan polisi yang 
  membiarkan acara ultah digeruduk dan dibubarkan? 
  Sekedar tambahan, pengawalan atau pembiaran juga 
  serentak terjadi di beberapa kota pada acara ultah PRD 
  tahun ini. Polisi masih demam tahun politik? 
     --- SADAR@... wrote: 
  Dimana saya SALAH PRD langsungkan syukuran HUT???       Jelas-jelas FPI/LPI 
yang main grudug itulah yang PATUT DIBUBARKAN saja, ... selalu dan dimana-mana 
bikin onar saja!
  
  ajeg 於 24/7/2019 10:37 寫道:            
      Karena Anda melihat dengan cara terbalik ya pantes 
    Anda sering gagal memahami persoalan. Kali ini 
    Anda menyalahkan PRD. 
    
    Coba sesekali Anda baca permasalahannya, jangan 
    cuma melihat tulisan lalu buru-buru reaktif hanya 
    lantaran sentimen pribadi, hahaha.....!   
    "Awalnya kami kumpul-kumpul karena ada syukuran HUT PRD, syukuran saja 
tumpengan. Tapi waktu sambutan dan pembukaan ada polisi datang bilang agar 
acara dipercepat," kata Ketua Pengurus Wilayah PRD Jatim, Hermawan 
    
            Apa urusan polisi menyuruh acara dipercepat dan 
    memberi kesempatan pada penggeruduk untuk beraksi? 
    
    Polisi itu alatnya siapa, negara atau pemerintah? 
  --- SADAR@... wrote: 
  Jadi, ... yang SALAH PRD dan pantas digrudug FPI/LPI??? PRD merupakan 
organisasi terlarang di Nusantara ini dan tidak boleh syukuran HUT, apalagi 
undang bapak polisi??? Bagaimana bisa dikatakan dengan kehadiran polisi disitu 
memberi kesan pemerintah otoriter dan memancing kerusuhan, ...???  Janganlah 
bicara terbalik-balik dgn membalik persoalan! Jelas-jelas yg bikin onar dan 
kerusuhan adalah FPI/LPI itu yg menggerudug syukuran HUT PRD itu!!!
  
  
  ajeg 於 23/7/2019 22:19 寫道:  
        Seperti partai lain, setiap tahun PRD merayakan ulangtahun. Kenapa 
tahun ini agak istimewa dengan kehadiran tamu tak diundang yang diawali dengan 
datangnya bapak-bapak polisi? Terkesan seperti regu pengawal, voorijder.. Betul 
RR bilang, pemerintah otoriter doyan merancang kerusuhan. 
  
  "Awalnya kami kumpul-kumpul karena ada syukuran HUT PRD, syukuran saja 
tumpengan. Tapi waktu sambutan dan pembukaan ada polisi datang bilang agar 
acara dipercepat," kata Ketua Pengurus Wilayah PRD Jatim, Hermawan 
  
  --- ilmesengero@... wrote:       
  FPI dan LPI 'Geruduk' Acara Ulang Tahun PRD di Surabaya  
  
FPI dan LPI 'Geruduk' Acara Ulang Tahun PRD di Surabaya
 CNN Indonesia | Senin, 22/07/2019 22:12 WI B Bagikan :     
  Kantor Partai Rakyat Demokratik (PRD) Jawa Timur (Jatim) di bilangan Bratang 
Gede, Surabaya, didatangi sejumlah anggota organisasi masyarakat 
(CNNIndonesia.com/Farid Miftah)
  
  Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Partai Rakyat Demokratik (PRD) Jawa Timur 
(Jatim) di bilangan Bratang Gede, Surabaya, didatangi sejumlah anggota 
organisasi masyarakat. Ketegangan di sekitar lokasi pun tampak tak 
terhindarkan. 
 Mereka di antaranya adalah orang yang tergabung dalam ormas Front Pembela 
Islam (FPI), Laskar Pembela Islam (LPI) Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan 
Darat (Hipakad), dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri 
Indonesia (FKPPI).
 
 Pantauan di lokasi, kejadian itu bermula saat 40-an anggota PRD menggelar 
acara syukuran Hari Ulang Tahun PRD ke-26 tahun di sekretariat dua lantai 
tersebut, Senin (22/7) malam. Acara tersebut adalah ganti dari diskusi yang 
sebelumnya batal digelar di rumah makan bilangan Gubernur Suryo, Surabaya.
 
 "Awalnya kami kumpul-kumpul karena ada syukuran HUT PRD, syukuran saja 
tumpengan. Tapi waktu sambutan dan pembukaan ada polisi datang bilang agar 
acara dipercepat," kata Ketua Pengurus Wilayah PRD Jatim, Hermawan kepada 
CNNIndonesia.com, Senin (22/7).
 
 Usai memperoleh informasi tersebut, pihaknya kemudian melepas semua atribut 
berupa spanduk acara dan bendera PRD. Mereka lalu dievakuasi oleh pihak 
kepolisian untuk meninggalkan lokasi.
 
 "Kami ngalah saja, kami tidak mau ada keributan," kata Hermawan. 
  Tak berselang lama, sejumlah ormas pun tiba di lokasi. Mereka nampak memadati 
jalan, alhasil lalu lintas di wilayah Bratang Gede tersebut pun sempat 
mengalami kemacetan.
 
 Mereka nampak melakukan mediasi dengan kepolisian yang berjaga dan RT 
setempat. Selang beberapa menit sejumlah personel FPI kemudian melakukan aksi 
pembakaran bendera PRD tepat tengah perempatan jalan. Akibatnya lalu lintas pun 
makin padat.
 
 "Ini PRD partai sudah dilarang, masyarakat harus tahu ini ya," kata Wali 
Laskar LPI Surabaya, Agus Fachrudin kata dia.
 
 Lalu, salah seorang anggota ormas kemudian sempat mengambil sisa spanduk yang 
masih terpasang di depan sekretariat. Salah satu massa FPI, Agung, kemudian 
berteriak-teriak, bahwa PRD adalah partai terlarang di Indonesia. 
  "Saya minta kepada warga untuk mengawasi tempat ini. Kalau ada indikasi 
pertemuan segera lapor ke polisi atau polsek. Ini komunis gaya baru. Udah lama 
udah dibubarkan pemerintah," kata Agung, sembari membentangkan spanduk 
bertuliskan Pancasila.
 
 Sementara itu, salah satu warga sekitar, Yanto (46) mengatakan bahwa PRD sudah 
dua tahun bermarkas di lingkungan tersebut. Sepengetahuannya rumah tersebut, 
telah dikontrak PRD selama dua tahun belakangan.
 
 Selama dua tahun itu pula, Yanto mengaku tak pernah melihat gelagat yang 
mencurigakan dari penghuni rumah tersebut.
 
  "Sudah jalan satu tahun lebih, mau dua tahun, selama itu tidak ada 
suara-suara sumbang. Kalau ada yang resek langsung tak geret (ciduk). Memang 
selama ini enggak ada yang aneh-aneh. FPI aja yang arogan tiba-tiba geruduk," 
kata Yanto. (frd/asa)
  

Kirim email ke