Selamat pagi, ci Martha, ... tertarik untuk mendahulukan membalas
tanggapan yg cukup menggelitik ini.
Menanggapi pendemo-perusuh HK yg sangat menjengkelkan ini, jadi kudu
ditembak-mati saja! Melihat sikap pem.HK sangat lemah tidak bergigi
hadapi perusuh juga jadi kudu diganti saja! Itu kalau perasaan yang
bicara, ... Tapi, setiap manusia harus HIDUP dalam realitas, TIDAK BISA
semau-maunya sendiri dibawa perasaan seperti dalam MIMPI, TANPA melihat
kekuatan-kekuatan yg bertarung bisa tidak diwujudkan???!!!
Pendemo-perusuh HK itu BETUL-BETUL menunjukkan KEBODOHAN dan KEBRUTALAN
yang amat sangat, tanpa perhitungkan kekuatan sendiri dan kekuatan yg
dilawan! 5 TUNTUTAN yg diajukan, sudah dijawab berulang kali oleh Carrie
Lam! TIDAK BISA dituruti, ... untuk melawan pem.HK yg sudah berulangkali
didukung kuat Pem. Pusat saja mereka akan benturkan kepala kebatu! Tapi,
mereka bukan berhenti malah nyeruduk dengan meningkatkanaksi! Menyasar
Pem.Pusat, dengan menyerang Kantor Perwakilan Pem. Pusat di HK,
mencederai Lambang Negara, menurunkan bendera RRT dan buang kelaut! Satu
PENGHINAAN yang diluar batas bisa ditoleransi. Jadi, betul-betul
merupakan aksi brutal yg bisa dikatakan dengan satu kata, PERUSAK!
Sedang Pem.HK yg menghadapi pendemo-perusuh ini juga TIDAK bisa TEGAK
BERDIRI dengan tegas melawan dan membela UU-Ekstradisi yg diajukan itu
BENAR! Setelah diserang, belon-belon sudah mundur dengan kebijkan
hukuman diatas 7 tahun baru diekstradisi! Setelah disodok dengan
aksi-massa tuntut dicabut, Carrie Lam mundur lagi jadi "menunda"!
Melihat KELEMAHAN Carrie Lam yg nampak sangat jelas dengan perasaan
kasih seorang ibu dan hampir2 nangis dihujat dituduh penghianat, menjadi
budak Pem. Komunis, ... Teentu saja mereka jadi makin ganas dan aksi
ditingkatkan, serbu dan obrak abrik gedung Parlemen HK yg baru itu!
Kenapa tidak berani TEGAK BERDIRI membela UU-Ekstradisi yg diajukan itu
BENAR! BENAR vs SALAH biarlah didiskusikan di parlemen. Itulah PROSEDUR
yang harus dijalankan! Pem. HK merasa TIDAK salah kenapa harus di-cabut.
Sekarang belum bisa diterima, ya sementara ditunda saja dahulu! Dan,
dengan ditunda itu tidak beda dengan sudah MATI! Sontoloyo!
PANTAS diganti! Hanya saja dalam keadaan tegang begini, tidak mungkin
bisa diganti begitu saja. Bisa jadi lebih sulit dan pecah berantakan,
.... itulah sebab, menurut saya, Pem. Pusat perkuat DUKUNGAN pada Carrie
Lam untuk mengatasi masalah kerumitan kali ini, dan mendesak polisi HK
bisa jalankan tugasnya dengan TEGAS meringkus kerusuhan dan memulihkan
ketertiban HK! Biarlah pem. HK bergulat menemukan caranya sendiri
mengatasi persoalan dengan baik, ... Daripada Pem. Pusat mengirim
tentara menindas kerusuhan dan mengambil alih sementara pem. HK, ...
untuk kemudian membentuk pem. HK yg baru. Yang mungkin saja akan terjadi
pergolakan lebih besar dan lebih sulit menanganinya.
Menanggapi pertanyaan wartawan: Carrie Lam kapan mati? Justru
menunjukkan kerdilnya budaya wartawan HK itu, yang tidak mampu
mengangkat persoalan utama dalam menyerang Pem.HK! Masih banyak hal
dalam aksi-kerusuhan 2 bulan terakhir ini, menunjukkan KEBODOHAN mereka!
Saya ambil 2 saja, ya:
1. Mereka selalu menepuk dada demo-DAMAI dan menuntut KEADILAN, tidak
hendak dituduh KERUSUHAN! Tapi, justru tindak-tanduk selama 2 bulan ini
membuktikan KERUSUHAN TOTAL, dari menyandra kantor polisi-pusat HK,
mengobrak-abrik Gedung Parlemen sampai Kantor Perwakilan Pem.Pusat diHK,
lebih lanjut aksi mematikan airport HK2 hari! JUSTRU membuktikan
kebrutalan, kekejaman dan sangat TIDAK ADIL nya sikap dan tindak-tanduk
mereka! Siapa bisa membantah mereka itu DAMAI dan ADIL???
2. Dengan aksi-aksi yang mereka jalankan hendak merebut simpati dan
dukungan massa, khususnya negara-asing, ... tapi tidak mereka pikirkan
justru lebih banyak orang jadi jengkel bahkan MARAH! Coba saja
perhatikan, saat mereka serukan mogok-total, yg nampak tidak berhasil
dan akhirnya menjadi memaksakan orang mogok, tgl. 5 Agust itu, dengan
cara mengganjel pintu MTR tertutup, memijit tombol-alarm MTR, sehingga
MTR macet total seharian! Lalu memblokade jalan-jalan utama dan tunnel,
merusak lebih 200-an lampu lalulintas, membuat lalu-lintas utama macet
total, ... BUKAN simpati dan dukungan yang mereka dapatkan, tapi justru
kemarahan!
Begitu juga usaha utk meraih simpati dan dukungan asing, mungkin dari
pem.Asing mereka masih bisa dapatkan, ... tapi dari mereka-mereka yg
kena dampak aksi mereka, yg terjadi adalah kejengkelan dan kemarahan!
Ada seorang asing berkulit putih, berdebat dengan pendemo di airport
menentang aksi mereka sampai pada menyatakan "aksi mereka tidak akan
berhasil gulingkan pem.HK", lalu pendemo bilang: "ASING tidak berhak
campuri urusan kami!" Lho, mereka beraksi di airport untuk dapatkan
simpati dan dukungan Asing, begitu ditentang asing mereka bilang "jangan
campuri urusan mereka!" Apa nggak nampar muka sendiri!!! BETUL-BETUL
DUNGU yg gak ketulungan!
Belum lagi sikap mereka yg main menghakimi sendiri terhadap 2 WN
Tiongkok di airport tgl. 13 kemarin yg kebablasan itu! Begitu kuatirnya
mereka keselundupan polisi yg juga berbaju hitam dan berhasil nangkap 15
tokoh-INTI aksi-perusuh, mereka bukan saja menggeledah tas 2 warga-RRT
dan mengungkap passport, kartu-jalan, tapi juga menganiaya secara tidak
manusiawi! Bahkan menghadang ambulans yg akan menolong 2 warga tsb. Satu
tindak biadab yg sama sekali melanggar HUKUM telah dilakukan mereka!
Kecuali sesama SETAN-SILUMAN bisa simpati dan dukung mereka! Bagaimana
nalar orang SEHAT bisa simpati dan mendukung tindakan brutal dan biadab
begitu!!!
Waaah, kalau sudah menyinggung rasa kejeengkelan melihat tindak-tanduk
perusuh-perusuh itu kok jadi tumpah tak ada remnya, maaf kalau ternyata
jadi berkepanjangan.
Tapi, saya masih ingin menjawab pertanyaan pertanyaan sudah pindah dan
hidup di HK, kok masih pro-Beijing??? Ci Martha lupa, seseorang bukan
hanya mengejar kehidupan yang lebih layak dan dirasa lebih nyaman untuk
dirinya, tapi juga boleh saja menghindari/menyingkir dari politik Pem.
berkuasa yang ditentang itu. Ditahun 1975 suasana RBKP belum mereda
amat, dan ditahun itu kami di Beijing terdengar berita ayah akan dibuang
ke Pulau Buru, sedang ibu di Jkt tinggal seorang diri, adik bungsu tahun
1974 juga sudah ke Australia meneruskan sekolahnya. Jadi, terpikir untuk
bisa pulang membantu ibu di Jkt! Begitulah akhirnya saya bisa keluar ke
HK, Mei 1976 dan jadi tersangkut hidup melewati hari-tua di HK! Tentu
saja setiap orang juga boleh-boleh saja Pandangan politik tertentu,
boleh saja menentang RBKP dan juga tidak salah mendukung politik Deng
"Reformasi dan Keterbukaan" yg membawa maju dan makmur 1,4 Milyar RAKYAT
Tiongkok sekarang ini. Apa karena pro Beijing lalu harus hidup didaratan
Tiongkok? Padahal, taraf kehidupan di HK sudah merosot bahkan kalah
dibanding dengan banyak kota di daratan Tiongkok, apalagi dibanding
Beijing, Shanghai, lho! HIDUP di Beijing jadi lebih nyaman dibanding di
HK, apalagi melihat kerusuhan-kerusuhan yang terjadi 20tahun terakhir
ini! Lalu, masak iya harus pindah lagi ke Beijing??? Kok, jadi seperti
kucing saja! Hehehee, ...
Salam,
ChanCT
mj 於 15/8/2019 1:42 寫道:
Hahahaha... kalo saya mah lagi ketawa ter-bahak2 ko Chan, banyak yang
lucu dari hidup ini, liat kelakuan orang2.
Dibalik kekasaran orang2 Hongkong yang sangat mendunia itu, ada juga
lucunya. Apa si ko Chan ga ketawa baca pejabat ditanya kapan matinya
oleh awak media?
Di Amerika juga banyak yang lucu. Baca si Trump ditanya wartawan
bagaimana hasil perundingan dengan siapa gitu, lupa, jawaban si Trump
:"Bukan urusanmu". Apa ga lucu? dianggapnya negara ini bisnisnya dia aja.
Saya yang biasanya sebal sama si Trump ini, jadi liat dia serasa so
cuuuuute...Emoji (Ini sih cuma selingan).
Nah urusannya dengan si ko Chan, ya engga ada salahnya pindah dari
daratan ke Hongkong, tentu pilih mana yang lebih enak buat hidup kan?
Masa ada orang nyari tempat tinggal yang ga enak ditinggalin. Cuma
saya mau nanya, kenapa sudah enak tinggal si Hongkong lalu pingin
aturan China daratan yang si ko Chan tinggalkan karena pasti tidak
enak tinggal disana. Kan aneh, mangkanya saya nanya. Bukan marah. Cuma
pingin tau aja. Kalo ada yang aneh kan orang pingin nanya.
Gitu aja. Jawaban saya yang lalu cuma saya reply ke privat saja loh,
bukan ke milis. BHJo yang bawa.
mj
n Tuesday, August 13, 2019, 09:33:08 PM PDT, ChanCT
<sa...@netvigator.com> wrote:
Hahahaa, ... ci Martha semalam tidak enak tidur dan mimpi buruk???
Lalu jadi murang-muring nyerang sana-sini, ...
Lalu, apa dan dimana salah salah saya pindah dari Beijing hidup di HK?
Bukankah setiap orang bebas-bebas saja menentukan pilihan jalan
hidupnya sendiri dengan pertimbangan masing-masing! Yang patut
disesalkan bahkan disalahkan adalah orang-orang yang pindah hidup
ditempat lain lalu melupakan bahkan menghujat tanahair dimana dia
dilahirkan dan dibesarkan! Bahkan seseorang hidup disatu negara lalau
mengkritik bahkan mengutuk politik pemerintah yang berkuasa juga apa
salahnya?
Saya pro Beijing dan hidup di HK selama ini, tentu saja TETAP
menghendaki Hongkong TIDAK DIRUSAK apalagi berhasil DIHANCURKAN oleh
bandit-bandit yg selama 2 bulan ini sangat merusak dan jelas-jelas
didukung kuat oleh AS!
Biarlah pertarungan menjadi lebih sengit antara RRT-AS, tidak hanya
perang dagang yg dilancarkan Trump 2 tahun terakhir ini, ... Dan kita
lihat siapa akan keluar sebagai pemenangnya!
Hanya saja apapun yang terjadi, saya tetap mengharapkan jangan sampai
rakyat banyak dikorbankan!
Itu saja, ...
marthajan04 於 14/8/2019 10:56 寫道:
Hehehe.... Chan Chung Tak pro beijing tapi senang tinggal di
hongkong, melarikan diri dari China daratan.
Bbjo sami mawon. pro beijing, anti america tapi tinggal di amerika .
Ga mau tinggal di daratan China.
Sama seperti lainnya disini, kahaji.
Pada muja2 china daratan tapi ga sudi tinggal disana. Bagaimana anda2
bisa, menjelaskan hal ini?
Senang orang2 di daratan tertindas? Saya sih terus terang pro Taiwan
dan Hongkong mandiri tidak dibawah Beijing. Semoga tercapai cita2
mereka bebas dari Daratan.
Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone
-------- Original message --------
From: "b...@yahoo.com [GELORA45]" <mailto:b...@yahoo.com[GELORA45]>
<GELORA45@yahoogroups.com> <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>
Date: 8/13/19 7:15 PM (GMT-08:00)
To: marthaja...@yahoo.com <mailto:marthaja...@yahoo.com>
Subject: Re: Muncul dalam Konferensi Pers, Pemimpin Hong Ko ng
Ditanya "Kapan Mati?" Halaman all - Kompas.com
Bung Chan,
Para pendemo yg sudah menjadi anarkis dan merugikan Hong Kong, harus
di"tumpas" rata. Kami yg akan transit di HK bulan Oktober, mengharap
pendemo/pengacau bisa paling sedikit dibersihkan dari airport.
BH Jo
*Muncul dalam Konferensi Pers, Pemimpin Hong Kong Ditanya "Kapan
Mati?" ***
AGNI VIDYA PERDANA
Kompas.com - 13/08/2019, 17:08 WIB
carrie lam的圖片æœå°‹çµæžœKepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam
saat memberikan pernyataan terkait aksi unjuk rasa warga Hong Kong,
Senin (5/8/2019).(AFP / ANTHONY WALLACE)
HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, kembali tampil
di hadapan publik, pada Selasa (13/8/2019), menyusul akhir pekan yang
diwarnai demonstrasi dan bentrokan.
Lam hadir dalam konferensi pers untuk menyampaikan pernyataan singkat
pascakekerasan yang terus meningkat antara pengunjuk rasa
pro-demonstrasi dengan aparat keamanan di kota semi-otonom itu.
Namun tak lama setelah dapat menyampaikan pernyataannya, Lam langsung
mendapat "serangan" pertanyaan dari awak media, mulai dari pertanyaan
biasa hingga yang menyudutkannya.
"Kapan Anda akan menerima tanggung jawab politik untuk mengakhiri
ketakutan warga? Kapan Anda akan bersedia mundur? Kapan Anda akan
memerintahkan polisi untuk berhenti?" tanya seorang reporter dari
penyiar publik Hong Kong, RTHK.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Peringatkan Bahaya yang Timbul jika Demo
Terus Terjadi
Belum sempat Lam menjawab pertanyaan tersebut, reporter itu kembali
menambahkan pernyataannya. "Anda sebelumnya meminta saya untuk
menjalankan pekerjaaan saya secara serius, jadi tolong jawab
pertanyaan saya juga dengan serius," ujar reporter tersebut.
Pertanyaan lain yang datang dari wartawan lainnya lebih mengejutkan di
saat Lam mendadak meninggalkan podium. "Apakah Anda memiliki hati
nurani?" teriak seorang jurnalis.
"Nyonya Lam, banyak warga bertanya, kapan Anda akan mati?" tanya
wartawan lainnya.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Diserang Bertubi-tubi oleh Jurnalis Saat
Membahas Unjuk Rasa
Di bawah prinsip "satu negara, dua sistem", media di Hong Kong
mendapat kebebasan dalam menyampaikan laporannya, sesuatu yang tidak
dapat dirasakan oleh rekan-rekan seprofesi mereka di China daratan, di
mana media kerap mendapat sensor keras dari pemerintah pusat.
Hal tersebut termasuk saat mengajukan pertanyaan saat konferensi pers,
sehingga dapat menghadirkan keterwakilan politik yang lebih luas,
mulai dari pro-Beijing hingga yang mendukung kemerdekaan.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Hong Kong telah memberikan
peringatan jika aksi unjuk rasa yang sudah terjadi selama dua bulan
terakhir tidak menemukan solusi akhir.
Dalam konferensi pers, Lam menyatakan kekerasan tidak peduli seperti
apa bentuknya, bakal menjerumuskan masyarakat ke situasi yang
berbahaya dan mengerikan.
"Situasi Hong Kong dalam sepekan terakhir telah membuat khawatir bahwa
saat ini, kami sudah mencapai level yang dimaksud," ucap Lam dilansir
AFP Selasa (13/8/2019).
Baca juga: Demo Hong Kong, dari Penolakan UU Ekstradisi hingga Hak
Kedaulatan Negara
"Sekali lagi saya meminta kepada semua orang untuk mengesampingkan
perbedaan dan tenang. Saya meminta waktu untuk berpikir jernih. Apakah
kalian hendak membawa Hong Kong ke jurang?" tanyanya.
Hong Kong kembali mengalami kekerasan dalam bentrokan yang terjadi di
sejumlah titik, melibatkan pengunjuk rasa dengan aparat keamanan,
selama akhir pekan lalu.
Tak hanya di jalanan, aksi juga digelar di Bandara Internasional Hong
Kong, pada Senin (12/8/2019), yang melihat hingga 5.000 orang memenuhi
aula kedatangan.
Pihak otoritas bandara akhirnya memutuskan untuk menghentikan
operasional bandara dan membatalkan jadwal keberangkatan dan
kedatangan pada Senin sore.
Situasi bandara telah berangsur normal pada Selasa (13/8/2019) pagi,
dengan sejumlah penerbangan dan kedatangan dapat berjalan sesuai jadwal.
Baca juga: Bandara Hong Kong Pulih, Penerbangan Garuda Indonesia
Kembali Normal廣告Halaman: 1 2 Show All Dapatkan hadiah utama Smartphone
setiap bulan dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar
di artikel ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini!
Video Pilihan 10:05Bandara Hong Kong Diduduki Massa, 75 WNI
Terjebak04:41Demonstran Duduki Bandara Internasioal Hong Kong,
Penerbangan Dibatalkan00:59Demonstran Duduki Bandara Hong Kong,
Seluruh Penerbangan Dibatalkan01:23Ada Ruang Turunkan Suku Bunga, BI
Terus Pantau Dinamika Pasar Global03:30Otak-Atik Kursi Menteri, Pasar
Inginkan Porsi Lebih Besar Dari Kalangan Profesional09:00Memupuk Cinta
Indonesia - Smart Happiness02:13Membangun SDM Unggul Melalui
Penggunaan Dana Desa12:43Kontroversi Penambahan Kursi Pimpinan MPR,
Politisi PDI-P: Arahnya Sudah Jelas PenulisAgni Vidya Perdana
EditorAgni Vidya Perdana SumberAFP
Artikel ini telah tayang di Kompas.com <http://kompas.com/> dengan
judul "Muncul dalam Konferensi Pers, Pemimpin Hong Kong Ditanya "Kapan
Mati?"",
https://internasional.kompas.com/read/2019/08/13/17081701/muncul-dalam-konferensi-pers-pemimpin-hong-kong-ditanya-kapan-mati?page=all.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
不含病毒。www.avg.com
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
<#DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com