Hahahaa, ... ci Martha semalam tidak enak tidur dan mimpi buruk??? Lalu
jadi murang-muring nyerang sana-sini, ...
Lalu, apa dan dimana salah salah saya pindah dari Beijing hidup di HK?
Bukankah setiap orang bebas-bebas saja menentukan pilihan jalan hidupnya
sendiri dengan pertimbangan masing-masing! Yang patut disesalkan bahkan
disalahkan adalah orang-orang yang pindah hidup ditempat lain lalu
melupakan bahkan menghujat tanahair dimana dia dilahirkan dan
dibesarkan! Bahkan seseorang hidup disatu negara lalau mengkritik bahkan
mengutuk politik pemerintah yang berkuasa juga apa salahnya?
Saya pro Beijing dan hidup di HK selama ini, tentu saja TETAP
menghendaki Hongkong TIDAK DIRUSAK apalagi berhasil DIHANCURKAN oleh
bandit-bandit yg selama 2 bulan ini sangat merusak dan jelas-jelas
didukung kuat oleh AS!
Biarlah pertarungan menjadi lebih sengit antara RRT-AS, tidak hanya
perang dagang yg dilancarkan Trump 2 tahun terakhir ini, ... Dan kita
lihat siapa akan keluar sebagai pemenangnya!
Hanya saja apapun yang terjadi, saya tetap mengharapkan jangan sampai
rakyat banyak dikorbankan!
Itu saja, ...
marthajan04 於 14/8/2019 10:56 寫道:
Hehehe.... Chan Chung Tak pro beijing tapi senang tinggal di hongkong,
melarikan diri dari China daratan.
Bbjo sami mawon. pro beijing, anti america tapi tinggal di amerika .
Ga mau tinggal di daratan China.
Sama seperti lainnya disini, kahaji.
Pada muja2 china daratan tapi ga sudi tinggal disana. Bagaimana anda2
bisa, menjelaskan hal ini?
Senang orang2 di daratan tertindas? Saya sih terus terang pro Taiwan
dan Hongkong mandiri tidak dibawah Beijing. Semoga tercapai cita2
mereka bebas dari Daratan.
Sent from my Verizon, Samsung Galaxy smartphone
-------- Original message --------
From: "b...@yahoo.com [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com>
Date: 8/13/19 7:15 PM (GMT-08:00)
To: marthaja...@yahoo.com
Subject: Re: Muncul dalam Konferensi Pers, Pemimpin Hong Ko ng Ditanya
"Kapan Mati?" Halaman all - Kompas.com
Bung Chan,
Para pendemo yg sudah menjadi anarkis dan merugikan Hong Kong, harus
di"tumpas" rata. Kami yg akan transit di HK bulan Oktober, mengharap
pendemo/pengacau bisa paling sedikit dibersihkan dari airport.
BH Jo
*Muncul dalam Konferensi Pers, Pemimpin Hong Kong Ditanya "Kapan Mati?" ***
AGNI VIDYA PERDANA
Kompas.com - 13/08/2019, 17:08 WIB
carrie lamçåçæå°çµæKepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam
saat memberikan pernyataan terkait aksi unjuk rasa warga Hong Kong,
Senin (5/8/2019).(AFP / ANTHONY WALLACE)
HONG KONG, KOMPAS.com - Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, kembali tampil
di hadapan publik, pada Selasa (13/8/2019), menyusul akhir pekan yang
diwarnai demonstrasi dan bentrokan.
Lam hadir dalam konferensi pers untuk menyampaikan pernyataan singkat
pascakekerasan yang terus meningkat antara pengunjuk rasa
pro-demonstrasi dengan aparat keamanan di kota semi-otonom itu.
Namun tak lama setelah dapat menyampaikan pernyataannya, Lam langsung
mendapat "serangan" pertanyaan dari awak media, mulai dari pertanyaan
biasa hingga yang menyudutkannya.
"Kapan Anda akan menerima tanggung jawab politik untuk mengakhiri
ketakutan warga? Kapan Anda akan bersedia mundur? Kapan Anda akan
memerintahkan polisi untuk berhenti?" tanya seorang reporter dari
penyiar publik Hong Kong, RTHK.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Peringatkan Bahaya yang Timbul jika Demo
Terus Terjadi
Belum sempat Lam menjawab pertanyaan tersebut, reporter itu kembali
menambahkan pernyataannya. "Anda sebelumnya meminta saya untuk
menjalankan pekerjaaan saya secara serius, jadi tolong jawab pertanyaan
saya juga dengan serius," ujar reporter tersebut.
Pertanyaan lain yang datang dari wartawan lainnya lebih mengejutkan di
saat Lam mendadak meninggalkan podium. "Apakah Anda memiliki hati
nurani?" teriak seorang jurnalis.
"Nyonya Lam, banyak warga bertanya, kapan Anda akan mati?" tanya
wartawan lainnya.
Baca juga: Pemimpin Hong Kong Diserang Bertubi-tubi oleh Jurnalis Saat
Membahas Unjuk Rasa
Di bawah prinsip "satu negara, dua sistem", media di Hong Kong mendapat
kebebasan dalam menyampaikan laporannya, sesuatu yang tidak dapat
dirasakan oleh rekan-rekan seprofesi mereka di China daratan, di mana
media kerap mendapat sensor keras dari pemerintah pusat.
Hal tersebut termasuk saat mengajukan pertanyaan saat konferensi pers,
sehingga dapat menghadirkan keterwakilan politik yang lebih luas, mulai
dari pro-Beijing hingga yang mendukung kemerdekaan.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Hong Kong telah memberikan peringatan
jika aksi unjuk rasa yang sudah terjadi selama dua bulan terakhir tidak
menemukan solusi akhir.
Dalam konferensi pers, Lam menyatakan kekerasan tidak peduli seperti apa
bentuknya, bakal menjerumuskan masyarakat ke situasi yang berbahaya dan
mengerikan.
"Situasi Hong Kong dalam sepekan terakhir telah membuat khawatir bahwa
saat ini, kami sudah mencapai level yang dimaksud," ucap Lam dilansir
AFP Selasa (13/8/2019).
Baca juga: Demo Hong Kong, dari Penolakan UU Ekstradisi hingga Hak
Kedaulatan Negara
"Sekali lagi saya meminta kepada semua orang untuk mengesampingkan
perbedaan dan tenang. Saya meminta waktu untuk berpikir jernih. Apakah
kalian hendak membawa Hong Kong ke jurang?" tanyanya.
Hong Kong kembali mengalami kekerasan dalam bentrokan yang terjadi di
sejumlah titik, melibatkan pengunjuk rasa dengan aparat keamanan, selama
akhir pekan lalu.
Tak hanya di jalanan, aksi juga digelar di Bandara Internasional Hong
Kong, pada Senin (12/8/2019), yang melihat hingga 5.000 orang memenuhi
aula kedatangan.
Pihak otoritas bandara akhirnya memutuskan untuk menghentikan
operasional bandara dan membatalkan jadwal keberangkatan dan kedatangan
pada Senin sore.
Situasi bandara telah berangsur normal pada Selasa (13/8/2019) pagi,
dengan sejumlah penerbangan dan kedatangan dapat berjalan sesuai jadwal.
Baca juga: Bandara Hong Kong Pulih, Penerbangan Garuda Indonesia Kembali
Normal廣告Halaman: 1 2 Show All Dapatkan hadiah utama Smartphone setiap
bulan dan Voucher Belanja setiap minggunya, dengan berkomentar di
artikel ini! #JernihBerkomentar *Baca Syarat & Ketentuan di sini! Video
Pilihan 10:05Bandara Hong Kong Diduduki Massa, 75 WNI
Terjebak04:41Demonstran Duduki Bandara Internasioal Hong Kong,
Penerbangan Dibatalkan00:59Demonstran Duduki Bandara Hong Kong, Seluruh
Penerbangan Dibatalkan01:23Ada Ruang Turunkan Suku Bunga, BI Terus
Pantau Dinamika Pasar Global03:30Otak-Atik Kursi Menteri, Pasar Inginkan
Porsi Lebih Besar Dari Kalangan Profesional09:00Memupuk Cinta Indonesia
- Smart Happiness02:13Membangun SDM Unggul Melalui Penggunaan Dana
Desa12:43Kontroversi Penambahan Kursi Pimpinan MPR, Politisi PDI-P:
Arahnya Sudah Jelas PenulisAgni Vidya Perdana EditorAgni Vidya Perdana
SumberAFP
Artikel ini telah tayang di Kompas.com <http://kompas.com/> dengan judul
"Muncul dalam Konferensi Pers, Pemimpin Hong Kong Ditanya "Kapan
Mati?"",
https://internasional.kompas.com/read/2019/08/13/17081701/muncul-dalam-konferensi-pers-pemimpin-hong-kong-ditanya-kapan-mati?page=all.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana
---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com