Critical angle of repose perlu diterapkan ke penafsiran
cinder cone, bukan ke step pyramid, kecuali kalau perundakan piramida ini mau 
ditutupi 'casing' sehingga membentuk bidang miring, tetapi bidang miring 
bukanlah arkitektur Gunung Padang.

Gunung Padang secara regional duduk di atas/di sekitar jalur Sesar 
Cimandiri,goyangan gempa tentu jadi risikonya. Orang2 dulu para pembangunnya 
telah menyadari hal ini dan mereka memasukkan butiran pasir di antara bilah2 
kolom andesit basaltik sebagai peredam adalah sebuah kecerdasan yang patut 
dikagumi dibanding masanya, bandingannya adalah seperti bantalan peluru bulat 
di poros engkol mekanik yang senantiasa bergerak.

Gempa tentu tak terlihat, hanya goyangannya dirasakan, dulu waktu membangunnya 
juga mungkin sempat porak-poranda, tetapi mungkin mereka kemudian menemukan 
cara meredamnya. Letusan gunungapi Gunung Gede tentu mereka lihat dan 
menakutkan, Sang Hyang yang menghuni Gunung Gede marah, maka mereka mendirikan 
"kuil" alam Gunung Padang buat menyembahnya. Kosmologi agama purba Jawa 
menyatakan gunung adalah tempat suci yang harus diindahkan, dan ini berlanjut 
terus sampai masa sejarah.

Jadi meskipun mereka cerdas menemukan teknologi peredam gempa, toh mereka
menyembah gunung juga, wajar saja itu terjadi pada sekitar 3000 SM.

Perhatikan bahwa semua piramida di Mesir saja dibangun di tepi barat Sungai 
Nil, tak ada yang di tepi timurnya, melambangkan bahwa bangunan ini dibangun 
dengan suatu kepercayaan akan Dewa Matahari (Ra) dan tempat kematian saat 
matahari terbenam, maka di tepi barat; tak masalah bahwa piramida ini dibangun 
dengan teknologi canggih pada masanya, dibangun pada saat manusia belum 
mengenal teknologi roda...

salam,
Awang



--- Pada Rab, 15/2/12, mufar...@gmail.com <mufar...@gmail.com> menulis:

Dari: mufar...@gmail.com <mufar...@gmail.com>
Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG... Angle of Repose
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Rabu, 15 Februari, 2012, 2:49 PM

Kalo di aplikasikan ke gunung padang jadi gak klop karena gunung padang adalah 
step piramid. Otomatis material vulkanik gunung gede (?) akan nemplok aja di 
atap piramid dan bikin bangunan gampang runtuh. 

Disatu sisi penghuni gunung padang dianggap "maju" karena bisa bikin bangunan 
peredam gempa, disisi lain mereka "ternyata" gak punya knowledge ttg bahaya 
gunung api

Salam
Razi 
From:  amienwid...@yahoo.com
Date: Wed, 15 Feb 2012 06:41:38 +0000To: <iagi-net@iagi.or.id>ReplyTo:  
<iagi-net@iagi.or.id>
Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG... Angle of Repose
Asli DERAJAT dan rumah2 di lereng Brpmo bagian atas sudut kemiringan atapnya 
sekitar 55 DERAJAT kalau nggak gitu rumah mereka akan runtuh 
Waktu itu saya memang ngira sekitar 45 derajat tapi kenyataanya demikian. 
Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Date: Wed, 15 Feb 2012 13:04:31 +0700To: <iagi-net@iagi.or.id>ReplyTo:  
<iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO
Pak Amien, hanya minta klarifikasi
Apakah ini 50-55 derajat ataukan 50-55 % (persen). Kalau memang benar dalam 
derajat berarti AoR nya sangat curam sekali ya ? Mungkin karena materialnya 
tidak seragam sehingga ada faktor "pengisi" diantara ruang kosong yg 
mempengaruhi AoR (cmiiw)


Dibawah ini saya ambil dari wiki:


 
 
 
  Material (condition) 
  Angle of Repose (degrees)
 
 
  Ashes 
  40°
 
 
  Asphalt
  (crushed) 
  30–45°
 
 
  Bark (wood
  refuse) 
  45°
 
 
  Bran 
  30–45°
 
 
  Chalk 
  45°
 
 
  Clay (dry
  lump) 
  25–40°
 
 
  Clay (wet
  excavated) 
  15°
 
 
  Clover seed 
  28°
 
 
  Coconut
  (shredded) 
  45°
 
 
  Coffee bean
  (fresh) 
  35–45°
 
 
  Earth 
  30–45°
 
 
  Flour
  (wheat) 
  45°
 
 
  Granite 
  35–40°
 
 
  Gravel
  (loose dry) 
  30–45°
 
 
  Gravel
  (natural w/ sand) 
  25–30°
 
 
  Malt 
  30–45°
 
 
  Sand (dry) 
  34°
 
 
  Sand (water
  filled) 
  15–30°
 
 
  Sand (wet) 
  45°
 
 
  Wheat 
  28°
 

sebagai info saja AoR lebih tepatnya critical angle of repose, ini sudut yg 
dibentuk oleh horizon (datar) lereng material  lepas (uncemented/uncompacted 
cmiiw).

RDP


2012/2/15  <amienwid...@yahoo.com>
kebetulan saya punya penelitian terkait dengan Angle of Repose pasir gunung 
Bromo (pasir andesit basaltis). Penelitian bertujuan untuk mendesain atap rumah 
di kawan rawan hujan abu. Hasilnya sekitar 50-55 derajat dan kalau basah > 55 
derajat.


Powered by Telkomsel BlackBerry®



-----Original Message-----

From: "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com>

Date: Wed, 15 Feb 2012 04:16:55

To: <iagi-net@iagi.or.id>

Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO



Pak, mangokim sudah mendaki sampai puncak, lereng terjal itu dari andesit, jadi 
dpt saja "angle of repose"nya sampai lebih dari 60, nah mari manh okim, tugas 
anda menjawab.

Powered by Telkomsel BlackBerry®



-----Original Message-----

From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>

Date: Wed, 15 Feb 2012 11:39:54

To: <iagi-net@iagi.or.id>

Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>

Subject: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO



‘Angle of repose’ Sadahurip kurang memenuhi syarat disebut

sebagai cinder cone. Bila cinder cone ini dulunya dibangun oleh coarse scree, 
maka typical range of repose-nya akan 32-36 deg, setelah terkonsolidasi akan 
melandai sekitar 25-30 deg.



Kenyataannya Sadahurip kini lerengnya di antara 30-40 deg di

sekelilingnya walaupun lereng yang dilihat dari Kampung Cicapar lebih landai 
dari 30 deg. Tentu banyak faktor yang akan menentukan sudut ini: particle size, 
angularity, interlocking antarpartikel dan tekanan antarpori.




Bentuk yang kelihatan dari permukaan pun bisa mengelabui  kita karena berbagai 
faktor post-pembentukan misalnya erosi atau pemanfaatan lahan oleh manusia, 
bisa mengubah sudut kemiringannya. Maka bila ada yang mau melihat ke dalam 
struktur di bawahnya, dengan berbagai metode, tak ada salahnya, dan kita 
diskusikan hasilnya sebab terbentuknya cinder cone banyak syarat mekanikanya, 
maklum benda jatuhan (pyroclastic fall),


sehingga pada sudut maksimum berapa suatu unconsolidated sediment bisa bertahan 
tanpa jatuh/menggelundung lagi (angle of repose) ke bawahnya menjadi penting.



Man-made structure atau natural-structure by pyroclastic fall akan mempunyai 
angle of repose yang berbeda. Sebagai  informasi, pembangunan piramida kompleks 
Giza di Mesir untuk balok2 utamanya tak mempertimbangkan angle of repose, sebab 
piramida2 ini dibangun semula sebagai stepped pyramids menggunakan jutaan balok 
batugamping, kemudian ditutupi luarnya agar halus membentuk bidang miring, tak 
terlihat lagi undakannya oleh casing material buatan.  Dan bidang miringnya 
membentuk ‘angle of repose’ sekitar  40.




Membuat bidang miring menjadi berundak-undak adalah kebiasaan para petani kita 
dari zaman dahulu. Imhotep, arsitek piramida2 Giza

di Mesir sekitar 2600-2500 SM, membuatnya terbalik. Menyusun undak-undaknya 
dulu lalu menutupinya dengan material casing yang akhirnya membentuk bidang 
miring.



Barang siapa yang mempelajari evolusi piramida di Mesir, akan tahu bahwa 
piramida2 bidang miring di Giza berasal dari model piramida ‘punden berundak’ 
yang lebih tua, 2600 SM,dari bangunan kuburan bernama ‘mastaba’ yang semula dua 
tingkat, tiga tingkat,empat tingkat, terus…, akhirnya di-casing menjadi bidang 
miring.




Gunung Padang adalah punden berundak terbesar di Asia Tenggara,

tetapi ia mungkin bukan kuburan, melainkan semacam kuil alam untuk menyembah 
Gunung Gede, tetapi tunggulah penelitian yang sedang terjadi dengannya, kita 
kan baru tahu permukaannya, dan sekarang mulai masuk ke dalamnya.




Salam,

Awang







--- Pada Sel, 14/2/12, Rus Soeripto <rsoeri...@yahoo.com> menulis:



Dari: Rus Soeripto <rsoeri...@yahoo.com>

Judul: Re: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO

Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>

Tanggal: Selasa, 14 Februari, 2012, 5:20 PM



Pak Yatno,Terimakasih telah menambah pengetahuan saya, karena sepanjang jadi 
geologist jarang bersentuhan dengan vulkanologi..Pertanyaan saya adalah; apakah 
feedernya mesti vertikal,  apakah kejadiannya seperti parasitic cone dimana 
feedernya berupa cabang dari "main volcanic neck" dg posisi menyudut menerobos 
sesuai dengan posisi rekahan sebagai konduit.  Atau bahkan konduitnya sejajar 
lapisan berongga seperti kejadian sill atau pacolith.  Apabila sketsa profil 
"cinder cone" Pak Yatno dengan feeder miring sudut rendah, seakan-akan gak 
punya volcanic neck, seperti data geolistrik piramida ?Just thinking outloud 
saja pak, meramaikan debat piramid vs vulkanik..Salam Ruskamto     




        From: Yustinus Suyatno Yuwono <yuw...@gc.itb.ac.id>

 To: iagi-net@iagi.or.id

 Sent: Tuesday, February 14, 2012 10:52 AM

 Subject: RE: [iagi-net-l] GUNUNG  PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO





Rekan rekan Yth.



Ini saya coba buat sketsa suatu gunungapi kecil (biasanya tingginya hanya

ratusan meter saja) yang disebut "cinder cone" (bhs Prancisnya "Cone de

cendre"). Di dalam body gunungapi kecil ini strukturnya sangat kompleks,

bias ada rongga-2, paleo soil, dll. Perlu diketahui juga, dari permukaan

gunungapi ini tidak terlihat adanya tanda- tanda pusat erupsi seperti

kepundan (crater), kawah (crater lake), volcanic plug dsb. Yang Nampak hanya

bentuk dome yang isinya lapili- tuff yang relative loose, mudah tererosi

membentuk endapan lahar dsb. Lapilli itu dihasilkan suatu erupsi, biasanya

tipe phreato- magmatic, bs dibayangkan saat di- erupsikan mirip kembang api

raksasa dan jatuh (pyroclasti fall) di sekitar pusat erupsi bahkan menutupi

volcanic edifice- nya. Sketsa itu saya buat contoh untuk G. Kiamis, Garut

(selatan konsesi geothermal Darajat), lava flow nya berupa obsidian yang

tersingkap dekat Desa

 Toblong)



Salam,

Yatno





-----Original Message-----

From: Sujatmiko [mailto:m...@cbn.net.id]

Sent: Friday, February 10, 2012 4:42 PM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: [iagi-net-l] GUNUNG PADANG : PENCERAHAN PAK YATNO



Pak Yatno dan rekan-rekan IAGI yang budiman,



Terima kasih atas masukan dan pencerahan Pak Yatno yang begitu berharga.

Seperti halnya pak Yatno, menjelang akhir acara diskusi Bencana Katastropik

Purba ( BKP ) di Jakarta tanggal 7 Februari 2012, Prof. Sutikno Bronto,

penulis Publikasi Khusus GEOLOGI GUNUNG API PURBA  mengingatkan Tim BKP agar

lebih berhati-hati kalau berbicara tentang kegunung-apian, apalagi yang

berhubungan dengan gunung api purba. Beliau rupanya

 menengarai adanya

asumsi-asumsi atau interpretasi yang tidak sesuai

 dengan ilmu yang beliau

tekuni dan pengalaman lapangan yang beliau miliki. Pertimbangan dan masukan

beliau rupanya bagaikan angin lalu, dipatahkan oleh interpretasi hasil

geolistrik yang sebetulnya masih harus dibuktikan  kebenarannya.



Dari perspektif arkeologi, pertimbangan yang diberikan  oleh para pakar

arkeologi, baik dari Balar Bandung , Puslit Arkenas Jakarta, dan lain

sebagainya, sami mawon, dipatahkan oleh interpretasi hasil geolistrik dan

hasil pemboran inti yang diameter mata bornya  hanya beberapa sentimeter

saja. Ruang kosong yang dilalui oleh mata bor langsung diinterpretasikan

sebagai ruang budaya ciptaan manusia zaman baheula. Demikian juga 3 lapisan

pasir halus yang diperkirakan sebagai pasir yang sudah disaring oleh tangan

manusia , yang konon sengaja disusun  sebagai peredam gempa untuk melindungi

bangunan "piramida" G. Padang ( dari pengamatan quick look, pasir

 halus

tersebut mirip dengan volcanic ash ).



Dari kajian geologi, singkapan lava segar / lapuk yang ditemukan di kaki ,

di lereng, sampai di puncak G. Sadahurip, yang menurut pelajaran geologi

dasar dapat memberikan kesimpulan  bahwa gunung tersebut merupakan satu

kesatuan produk gunung api masif, sami mawon, tidak berlaku lagi karena

dugaan adanya anomali geolistrik di perut gunungnya. Kesimpulan dari Prof.

Sutikno Bronto bahwa G. Sadahurip adalah tinggalan gunung api purba, juga

dipatahkan karena gunung tersebut tidak menunjukkan adanya kaldera atau vent

erupsi ( padahal fenomena semacam ini cukup lazim di gunung api purba dan

bahkan masuk dalam klasifikas gunung api dari Arthur Holmes, 1984 ).



Diumumkan ke seluruh jagad



Untuk saat ini, " Indonesia " bisa berbangga karena Staf Khusus Presiden

telah berani mengumumkan ke seluruh jagad bahwa 2 dari 7 temuan piramida di

dunia terdapat di

 Indonesia yaitu G. Sadahurip di Garut dan G. Padang di

Cianjur. Klaim ini tampaknya didukung penuh oleh Presiden SBY yang langsung

menginstruksikan : LANJUTKAN !!!



Akhirul kata, marilah kita semua do'akan semoga keyakinan Staf Khusus

Presiden dengan Tim BKP- nya akan terbukti. Seandainya benar-benar terbukti,

maka mang Okim perkirakan akan banyak profesional di bidang Geologi,

Arkeologi , dan Gunung Api Purba yang akan menanggalkan profesinya dan

beralih ke jurusan geolistrik. Tetapi kalau tidak terbukti - - - apa kata

anak cucu kita - - - ta' iya !!!



Salam Cinta Geologi,



Mang Okim



-----Original Message-----

From: Yustinus Suyatno Yuwono [mailto:yuw...@gc.itb.ac.id]

Sent: 10 Februari 2012 14:10

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: RE:

 [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring



Brisik amat sih ya diskusi pyramid (????) ini?



Pertanyaan saya sederhana sekali: Yang involved project ini ada ahli- nya

batuan volkanik (volcanic products, volcanic stratigraphy, etc. tidak sih?



Setahu saya yang telah belajar volkanik cukup lama ini, stratigrafi volkanik

sangat kompleks dan sangat berbeda dengan stratigrafi sedimen. Di daerah

volkanik juga umum sekali dijumpai rongga yang berukuran bervariasi, salah

satu rongga yang besar (tinggi bisa 2-3m panjang beberapa km) disebut lava

tube, sehingga jeep bias jalan- jalan masuk rongga ini. Belum lagi adanya

proses alterasi yang memproduksi mineral lempung melimpah (bisa salah tafsir

bila dilihat dari resistivity).

Di Dieng ada rongga- rongga ini membentuk guha, sering dipakai bertapa atau

samadi para praktisi kerohanian.

Di Cokrotulung (lereng timur G. Merapi) ada mata-air

 dengan debit lebih dari

2500 l/det. Debit sebesar ini saya perkirakan hanya bias terjadi bila air

tanah melalui rongga- rongga bawah tanah barangkali semacam lava tube, mirip

sungai bawah tanah di carst topography.

Sharing pengalaman saja.



Salam,

Yatno ITB (YSY)



-----Original Message-----

From: Ruskamto [mailto:rsoeri...@yahoo.com]

Sent: Friday, February 10, 2012 7:32 AM

To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring



Betul Pak RPK. Pemboran tersebut baru membuktikan; kalau ada loss berarti

ada rongga... Interpretasi rongga dengan kamar masih sangat spekulatif.  Di

kedalaman 8m pada lerengan, potensi adanya rekahan yang terisi pasir

penyebab loss circ juga

 mungkin.  Kalau dari data bor inti 1 in,

 bagaimana

membedakan boulder andesite dengan slab bikinan manusia ?,  menurut saya

juga masih spekulatif dan multi tafsir..

Ruskamto 1061

-----Original Message-----

From: koeso...@melsa.net.id

Date: Thu, 9 Feb 2012 07:27:42

To: <iagi-net@iagi.or.id>

Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>

Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring



Ya utk membuktikan adanya bangunan lama dan bukan alami, yg memastikan kan

adanya ruangan kosong. Kalau tdk diketemukan, ya tentu down-hole camera tdk

perlu. Jadi kalau mencari bangunan tua (tertimbun) dg pemboran harus

dipersiapkan down-hole camera,

 dg antisipasi diketemukan rongga, utk

menentukan pakah rongga alami (gua) atau rongga

 buatan. Kalau rongga2 tdk

diketemukan tentu camera tdk diperlukan. Tapi saya sangsi apakah bisa

dibedakan antara pasir halus buatan dg pasir halus alami, kecuali jika

rongga itu diisi 'bedak' barangkali, kurang masuk akal kalau orang zaman

dulu khusus buat pasir buatan, orang modern saja pake pasir alami untuk

campuran beton.

Powered by Telkomsel BlackBerryR



-----Original Message-----

From: mufar...@gmail.com

Date: Thu, 9 Feb 2012 07:02:50

To: <iagi-net@iagi.or.id>

Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>

Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring



Kan sdh dapat core-nya pak kok harus

 pake camera lagi? Kalo total loss

begitu mgkn boreholenya harus di casing dulu baru bisa

 pake downhole cam

Apa mungkin bisa pake cross well seismic atau cross well resistivity ya?



Salam

Razi



-----Original Message-----

From: koeso...@melsa.net.id

Date: Thu, 9 Feb 2012 03:08:26

To: <iagi-net@iagi.or.id>

Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>

Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

Betul sekali, tapi kalau sewa dari Haliburton kan mahal. Ini kan hanya

penyangkut kedalaman puluhan meter, atau paling tdk sekitar seratusan, jadi

bisa dirakit sendiri dari surveillance camera, bahkan dari web-cam. Juga

tujuannya adalah adalah untuk ngintip kalau ada rongga

 besar/ruangan bukan

rock image dari bore-hole. 'Esemka drillhole peephole camera'

 barangkali

namanya RPK

Powered by Telkomsel BlackBerryR



-----Original Message-----

From: Shofiyuddin <shofiyud...@gmail.com>

Date: Thu, 9 Feb 2012 09:50:09

To: <iagi-net@iagi.or.id>

Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>

Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring



Pak Koesoema,

Maksudnya mungkin Downhole Camera ya pak?

Itu Halliburton punya kalo gak salah.



Shofi





On Thu, Feb 9, 2012 at 9:04 AM, R.P.Koesoemadinata

<koeso...@melsa.net.id>

 wrote:

> Apakah dalam acara pemboran ini tidak ada alat seperti "endoscope" yang

> dipakai di ilmu kedokteran, yaiut

 kamera kecil (dan pencahayaannya) yang

> digantung pada kabel serat optik dan dimasukkan ke dalam lubang bor.

Begitu

> ada gejala ruangan kososng(circulation loss, core loss dsb), langsung bisa

> di lihat di monitor. Saya pernah lihat ini entah di Discovery Channel atau

> di National Geographic (atau mungkin di film Indiana Jones?). Saya pikir

> alat ini dapat dibuat lokal (mungkin Pak Andri dari Geologi ITB juga bisa)

> Wassalam

> RPK

>

> ----- Original Message -----

> From: Andang Bachtiar

> To: iagi-net@iagi.or.id

> Sent: Thursday, February 09, 2012 8:40 AM

> Subject: RE: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

>

> Seperti juga prosedur2 yang jamak diterapkan di eksplorasi migas, mineral,

> airtanah, dan sejenisnya, tentu saja pemboran dilakukan setelah

 data2

> geologi permukaan

 dan geofisika bawah permukaan diakuisisi, diinterpretasi

> dan disintesakan (sehingga ketemu prospek area dan rencana lokasi

pemboran).

> Geolistrik dengan berbagai konfigurasi dan spread baik 2D maupun 3D, GPR

> berbagai frekwensi, dan juga Geomagnet survey telah dilakukan di bulan2

> sebelum pemboran tersebut. Dari berbagai data itulah kami melihat anomali2

> yang salah satunya berupa "geometri ruang" dengan anomaly radar,

resistivity

> dan kemagnetan yang konsisten berulang, sehingga kamipun menentukan 4

> rencana lokasi pemboran untuk membuktikan berbagai hal terkait dengan

> anomali2 tersebut. Setelah pemboran 2 lubang tersebut, kami putuskan untuk

> berhenti dulu, menganalisis semua data, sample, dan menunggu hasil

analisis

> lab, untuk nantinya dituntaskan pada 2 pemboran berikutnya.

>

> Mohon maaf kepada kawan2 di milis, karena data masih terus kita olah dan

>

 hasil pemboran sedang kita kalibrasikan ke image2 produk awal geophysical

> survey, maka sampai saat ini kami masih belum bisa share image2 tersebut,

> kuatir nantinya malah salah kaprah: dianggap hasil akhir.

>

>

>

> Ada beberapa kawan yang menawarkan diri untuk ikut berpartisipasi dan kami

> sangat sambut baik, tentunya dengan prinsip sama2 belajar dan voluntarism

> -sukarela, seperti juga sifat dari Tim kami semula yang multi disiplin,

> swadaya, swadana bantingan, dan tidak setengah2. Beberapa sample sudah

akan

> dibantu analisis POLLEN-nya oleh kawan2 spesialis, demikian juga sample2

> batuan kami.

>

>

>

> Salam

>

> ADB

>

>

>

>

>

> From: kartiko samodro [mailto:kartiko.samo...@gmail.com]

> Sent: Thursday, February

 09, 2012 7:55 AM

> To: iagi-net@iagi.or.id

> Subject: Re: [iagi-net-l] Gn Padang Coring

>

>

>

> Apa ada pengukuran indirect (gpr, geolistrik dsb) yang dilakukan sebelum

> pemboran ? kalau ada tentu bisa dibandingkan dengan pengukuran yang

> dilakukan di sadahurip untuk memutuskan apakah di sadahurip perlu juga

> dibor.

>

> 2012/2/8 <abacht...@cbn.net.id>

>

> Rekan2 geosains,

>

> Pd seminar 7Feb 2012 ttg "Bencana Katastropik Purba" di Jkt telah kami

> paparkan hasil temuan sementara penelitian - pemboran inti di atas Gn.

> Padang yg baru saja selesai Minggu 5Feb 2012 (2hr sebelumnya). Bahwa kami

> telah menembus tembok

 konstruksi miring sampai minimal kedalaman 17m di

> teras-3 dan

 kmungkinan itu menerus sampai TD bor @26m; dan bahwa kami

telah

> menembus ruangan berisi pasir lepas kering berbutir sangat seragam

> 500-710mikron di kedalaman 8m sampai 10m, dan 2 ruang serupa di bawahnya

dg

> masing2 ketebalan 1,5m dan 80cm yg dibatasi satu dengan lainnya secara

> vertikal oleh konstruksi batu andesit lapuk. Total loss dan pipe stuck

> menyertai pemboran inti di interval2 tsb shg harus banyak mencampurkan

> polimer di air pemboran. Di bawah Gn. Padang kemungkinan besar ada

> bangunan2/ruangan2 bikinan manusia.

>

> Dan kami umumkan juga hasil penarikhan karbon (carbon dating) pada sample

> paleosol kedalaman 3,5m di teras 3 yg menghasilkan umur 4500 +/- 130 th yg

> lalu. Selama ini blm pernah dilakukan penarikhan karbon pada situs

> "megalitikum" Gn Padang tsb, para arkeolog hanya memperkirakan dari

kesamaan

> bentuk, teknologi, dan interpretasi

 kegunaan bangunan berundak tsb bahwa

> situs Gn. Padang berumur 2500th.

>

> Dengan demikian hasil awal kami paling tidak menunjukka suatu fakta baru

yg

> berbeda dg pemahaman sebelumnya bahwa situs Gn. Padang tsb hanyalah situs

di

> atas permukaan tanah saja dan umurnya hanya 2500th. Sampai sekarang kami

> masih terus mengolah data dan sample, serta menunggu hasil2 dr lab

analyses

> yg sdg kami lakukan. Insyaallah penulisan / publikasi ilmiah lengkap dan

> laporan rekomndasi ke pihak2 terkait akan kami lakukan dengan seksama dan

> dalam waktu sesingkat2nya.

>

> Salam

> ADB-DHN

> Powered by Telkomsel BlackBerryR

>

>

>

>

>

> __________ NOD32 5559 (20101024) Information __________

>

> This message was checked by NOD32 antivirus system.

> http://www.eset.com



----------------------------------------------------------------------------

----

PP-IAGI 2011-2014:

Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com

Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

----------------------------------------------------------------------------

----

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.

Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman

abstrak 28 Februari 2012.

----------------------------------------------------------------------------

----

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the

email to: o...@iagi.or.id

Visit

 IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted

on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall

IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct

or

 indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss

of use, data or

 profits, arising out of or in connection with the use of any

information posted on IAGI mailing list.

---------------------------------------------------------------------







----------------------------------------------------------------------------

----

PP-IAGI 2011-2014:

Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com

Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

----------------------------------------------------------------------------

----

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.

Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman

abstrak 28 Februari 2012.

----------------------------------------------------------------------------

----

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post

 the

email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted

on its mailing lists,

 whether posted by IAGI or others. In no event shall

IAGI or its members be

 liable for any, including but not limited to direct

or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss

of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any

information posted on IAGI mailing list.

---------------------------------------------------------------------





----------------------------------------------------------------------------

----

PP-IAGI 2011-2014:

Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com

Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

----------------------------------------------------------------------------

----

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.

Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman

abstrak 28 Februari 2012.

----------------------------------------------------------------------------

----

To unsubscribe, send email to:

 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the

email to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted

on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall

IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct

or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss

of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any

information posted on IAGI mailing list.

---------------------------------------------------------------------



--------------------------------------------------------------------------------

PP-IAGI 2011-2014:

Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com

Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

--------------------------------------------------------------------------------

Jangan

 lupa PIT IAGI 2012 di

 Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.

Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

--------------------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.


---------------------------------------------------------------------







--------------------------------------------------------------------------------

PP-IAGI 2011-2014:

Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com

Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

--------------------------------------------------------------------------------

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.

Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

--------------------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

---------------------------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.


---------------------------------------------------------------------






-- 
"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"




--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com
--------------------------------------------------------------------------------
Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.
--------------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke