Mohon maaf, mnrt data di bp migas, brp sih seluruh sumur di Ina? 
Berapa % yang sdh uzur? 
Bagaimana minyaknya abis, hanya sisa air? Kan normal pengambilan "katanya" 
hanya bisa mengambil 40% saja?
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: noor syarifuddin <noorsyarifud...@yahoo.com>
Date: Fri, 16 Mar 2012 00:26:18 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ? Kalau benar pantaskah kita dukung 
masih pemerintah ?!
piye nek Nge-ludruk ae Cak.....? tarikkkkkk...

--- On Thu, 3/15/12, Ariadi Subandrio <ariadisuband...@yahoo.com> wrote:


From: Ariadi Subandrio <ariadisuband...@yahoo.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ? Kalau benar pantaskah kita dukung 
masih pemerintah ?!
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Thursday, March 15, 2012, 11:21 PM




mas Eko, ....sorry. aku gak bisa buktikan, tapi aku juga percaya pol bahwa 
statement dibawah gak bisa dibuktikan. Bayangkan aja ada duit 260an trilyun 
setiap tahun ilang, ...., tapi daripada pusing sama2 gak bisa buktikan, atau 
paling2 main hitung2an matematika kali bagi tambah kurang mendingan ndengerin 
rolling stones aja. thx.

lamsalam,
ar.







From: Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Friday, March 16, 2012 10:08 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ? Kalau benar pantaskah kita dukung 
masih pemerintah ?!





2012/3/16 <ariadisuband...@yahoo.com>



Atas pertanyaan pertama, jawabannya hanya satu kata : SALAH.





Buktinya?
 


Pertanyaan kedua : sak karep sampeyan, ndukung apa gak ndukung.





Apatis?


 




Salam,
Ar-.
(Rasanya enakan ndengerin lagu2nya Jimmy Hendrix yg ditulis sambil mabok, dpd 
baca tulisan2 ngawur ......



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Eko Prasetyo <strivea...@gmail.com> 
Date: Fri, 16 Mar 2012 10:45:47 +0800
To: <iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Apakah ini benar ? Kalau benar pantaskah kita dukung 
masih pemerintah ?!



Mantaplah. Demokrasi? Omdo. Moneycracy makes people crazy!


2012/3/16 Asep Hidayat <ahidaya...@yahoo.com>






Minyak Senilai Rp 720 Milyar Hilang Setiap Hari
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis Ahmad Daryoko 


Who?
 



menyatakan turunnya lifting akibat adanya penggelapan data sumur minyak yang 
ada. Dan nilainya itu sekitar Rp 720 milyar per hari. 
 



“Menurunnya lifting, bukan karena sumur  minyak menipis seperti yang diklaim 
Purnomo Yusgiantoro atau pun karena birokrasinya terlalu panjang seperti yang 
dipermasalahkan Kurtubi, tetapi karena adanya pencatatan yang tidak apa 
adanya,” ungkapnya dalam konfrensi pers tolak kenaikan harga BBM dan tolak 
liberalisasi sektor migas Kamis (15/3) siang di Kantor DPP Hizbut Tahrir 
Indonesia, Crown Palace Jl Soepomo, Tebet, Jakarta.


Salah satu buktinya, lanjut dia, kasus penggelapan sumur minyak yang dikelola 
Petrokimia di Provinsi Jambi.  Jumlah sumur minyak Petrokimia di Provinsi Jambi 
berdasarkan catatan BP Migas berjumlah 30 sumur. Kemudian Pemda Jambi melakukan 
investigasi sendiri ternyata ada 91 sumur. Berarti ada 61 satu sumur yang tidak 
tercatat.


Sumur shut in barangkali?


 




Daryoko pun menyakan temuan Pemda Jambi ini bisa dijadikan langkah awal untuk 
menemukan jawaban mengapa sejak berlakunya UU 22 tahun 2001 itu lifting minyak, 
jatuh ke kisaran 800-900 ribu barel perhari padahal sebelumnya sekitar 1.6 juta 
barel perhari.


Waks. Besar sekali... 




“Itu baru satu kontraktor bagaimana dengan kontraktor lainnya seperti Chevron, 
Total, Petronas dan lainnya? tidak menutup kemungkinan kontraktor lainnya juga 
berbuat demikian. Dan itu kejadian di Jambi dan tidak menutup kemungkinan di 
daerah lainnya pun terjadi modus serupa,” prediksinya.


merasa jari menunjuk saya... 




Berdasarkan UU yang meliberalisasikan sektor minyak dan gas tersebut, Pertamina 
di sejajarkan dengan kontraktor migas swasta dan asing. Karena sejajar, 
Pertamina tentu saja tidak memiliki kewenangan untuk mengawasi sumur yang 
dikelola para kontraktor itu. Maka dibentuklah BP Migas untuk melakukan 
pengawasan.
“Tetapi BP Migas itu pada faktanya hanya mencatat laporan dari kontraktor, 
tidak mengawasi! Berbeda dengan Pertamina yang memiliki inspektor pada setiap 
sumur minyak,” ungkapnya.


Waaah 




Maka, sangat dimungkinkan, fakta sebenarnya produksi minyak itu tidak menurun, 
tetapi yang dilaporkan ke BP Migas sebagiannya saja. Jadi bila produksinya 
tetap 1,6 juta barel maka ada sekitar 800 juta barel digelapkan.


Wow. 




“Bila satu barel harganya US$ 100 (kurs Rp 9000) maka sekitar Rp 720 milyar 
hilang setiap hari!” pungkasnya.(mediaumat.com, 16/3/2012)
 
Wow.


 



Salam,
Asep
Salam



-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained




-- 
Visit http://www.strivearth.com and be entertained



Kirim email ke