Betul pak, biaya politik dari kelakuan politikus yang yang katanya sangat cerdas ini terlalu mahal. Kalau meminjam kalimat Iwan Fals "Obral soal moral, omong keadilan, sarapan pagiku. Aksi tipu-tipu, lobi dan upeti, woo jagonya. Maling kelas teri, bandit kelas coro, itu kantong sampah Siapa yang mau berguru, datang padaku, sebut 3 kali namaku. Bento bento bento.. asik..".
Jadi mereka memang jago bermain kata-kata dan lobi-lobi. Jadi saya kurang sependapat bahwa mereka cukup dihadapi dengan kata-kata politis tanpa engineering economic analysis yang detail oleh WAMEN. Hanya angka-angka yang akan membuat politikus jago ngecap ini tergagap seperti yang telah dilakukan oleh Prof. Widjajono selama ini. Kalau ada yang berpendapat bahwa WAMEN itu lebih bersifat politis ketimbang teknis, ya sebaiknya gak perlu ada WAMEN, kurang apalagi kapasitas politis seorang Menteri yang juga politikus? Salam, MJP - 3048 From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Friday, May 11, 2012 9:59 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012 Vicky dan kawan kawan. Ada lagi persoalan yang lebih rumit . Yaitu rakyat kita (yang katanya para politisi sudah sangat cerdas) tidak dapat menerima suatu keputusan bersama ,yang sudah dsepakati apabila tidak sesuai dengan seleranya !!!! Buktinya : tawuran di-mana2 , protes atas kekalahan calon yang difavoritkan , selalu curiga atas hasil apaun sepanjang kurang berkenan dihati- nya. Kalau protes itu diperlihatkan dengan demonstrasi yang sesuai dengan jiwa kbersamaan dan dengan kedewasaan sebagai orang yang mengerti dan melaksanakan demokrasi denganbaik sih OK OK saja. Tetapi hampir tidak ada demonstrasi yang tidak ricuh , dan anehnya selalu yang disalahkan adalah aparat (yang bermaksud agar demontstrasi sesuai denganUU yang berlaku) , lebih lagi seringkal sangat destruktif spt membakar kantor , fasilitas umum dsb . Yang ujung ujungnya merugikan semuanya dan TIDAK ada sangsi hukum apapun dijalankan oleh Polisi . Akibatnya Pemerintah (yang agak penakut ini ) tidak berani melakukan hal halyang kurang popiler. Tapi kesadarn akan hal seperti ini diam diam sudah ada juga dari DPR dan Kementrian Dalam Negeri , yaitu untuk mengembalikan Pemiliha Kepala Daerah ketangan DPRD. Mungkin ini akan mengurangi biaya baik finansial maupun biaya politik . Dan mengembalikan spirit " permusyawaratan dalam perwakilan" yang sudah ditinggalkan itu lho. Gituuuuuuuuuuuu. si Abah ________________________________ From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, May 11, 2012 9:38 AM Subject: Re: [iagi-net-l] 87 Ribu Mobil Terjual di April 2012 2012/5/11 <lia...@indo.net.id<mailto:lia...@indo.net.id>> Yg enak itu Tidak Masuk apapun Tapi ada dimanapun...... tak iye... Sebetulnya Tugas Menteri ESDM itu kalau subsidi dihapus / Tidak ada Subsidi ( Subsidi Energi ) itu akan lebih ringan ....kalau dilihat Statmen/kebijakan Menteri selama ini yg dikerjakan berhubungan dg Subsidi ( Pengendalian Subsidi ) , mulai dari sisi suplai ( produksi/ lifting , kalau ini dijabarkan menyangkut berbagai aspek ) sampai dengan demand (pengendalian dan diversifikasi ), apalgi masalah subsidi harus melibatkan interdept/lintas sektoral untuk mengatasinya.Cuma " Mungkinkah subsidi Energi ( Listrik dan BBM )itu dihilangkan ?" Ism Sebenernya kalau dicermati seksama, beratnya tugas menteri ESDM dalam persoalan subsidi ini bukan soal tehnis. Soal keputusan bukan soal hitungan. Ini lebih pada hal politis ketimbang tehnis. Jadi keperluan ahli tehnis (Wamen) dalam hal ini mungkin bukan hal yang krusial. Mungkin malah perlu seorang yang memiliki daya lobby kuat ketimbang kemampuan tehnis yang kuat. Seorang yang dapat diterima oleh semua partai dan elit politis. Just my 2 cent Have a nice week end. Be safe ! RDP -- "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari" ***** This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *****