Om,

Saya rasa belum tentu penipu mengambil data dari kaskus. Saya pernah
mengalami hal yg sama, pas dia suruh kita tebak namanya siapa, asal tebak
aja pasti dianggap benar. Asal jangan suara cowok ditebak namanya susi :p.

Biasanya kalau pas saja ada waktu, saya kerjain :d

Regards,

Handoko Santoso | www.atlantisdistro.com
031-70103694, 0818302230 (WA), 085102103694. pin BBM : 597C982B
ym/twitter/fb/path/line : atlantisdistro
On Oct 21, 2015 10:33 AM, "Hilmy Irfan" <irfano...@gmail.com> wrote:

> Dear rekan milis, izin share kejadian percobaan penipuan via telepon yang
> saya alami ya. Sepertinya penipu sudah lumayan pinter, kuat dugaan saya
> kali ini dia memanfaatkan data dari thread transaksi rekening bersama di
> salah satu forum online terbesar di Indonesia.
>
> Semoga menjadi perhatian agar kita waspada apabila menaruh nomor telepon
> atau data penting lainnya di forum umum, dan menerima telepon dari penipu
> seperti yang saya alami.
>
> Tulisan ini dapat juga dibaca langsung di blog saya melalui shortlink
> berikut: http://goo.gl/bIpIUO
>
> -------------
>
>
> <http://4.bp.blogspot.com/-t-7gzUQG-1g/VicFWmbNfjI/AAAAAAAACWs/qH2OKGZO4ME/s1600/00001510_604_gontagantihape_penpu_rekber_kaskus_001.jpg>
>
>
>
> Minggu lalu, tepatnya pada hari *Kamis* tanggal *15 Oktober 2015*, saya
> dan beberapa teman sedang bekerja dari sebuah *cafe* di bilangan Teuku
> Umar, dekat kampus Unpad Dipati Ukur, Bandung. Hingga kemudian telepon
> genggam saya berdering, layarnya menampilkan sebuah nomor baru yang tidak
> ada pada daftar kontak yang saya miliki. Dikarenakan saya sedang memasang
> iklan menjual beberapa gadget dan juga rumah tinggal pribadi saya di Depok
> <http://rumahdijual.com/depok/935024-rumah-2-lantai-margonda-dekat-ke-mana-mana-di.html>,
> saya sempatkan untuk menerima panggilan ini. Siapa tahu ada rezeki hari
> ini, pikir saya.
>
>
> "Lagi di mana?" demikian sang lawan bicara dengan sigap mengambil
> kesempatan membuka percakapan dengan sebuah pertanyaan. Selanjutnya mari
> kita sebut lawan bicara saya ini sebagai *Bapak X* saja ya.
>
>
> Saya yang tidak mengetahui siapa lawan bicara saya, dengan sedikit kaget
> hanya mampu menjawabnya dengan pertanyaan, "Ini dengan siapa?"
>
>
> "Masa lupa, hayo ini siapa?" Rupanya *Bapak X* senang bermain teka-teki.
> Namun saya yang sedang sibuk menghadapi beberapa pelamar kerja, kehilangan
> selera bermain tebak-tebakan, dan kembali bertanya, "Siapa ya?"
>
>
> "*DS*", jawab *Bapak X* dengan semangat. Nama lengkap yang dia sebutkan
> saya samarkan ya.
>
>
> "*DS* mana ya?" Untuk kesekian kalinya saya balik bertanya kepada *Bapak
> X* ini, kali ini dengan pikiran yang sibuk membuka-buka kembali lembaran
> ingatan saya akan nama *DS* ini. Ingatan saya hanya terpaut kepada satu
> orang, *DS* yang dulu membeli Motorola Moto X bekas yang saya jual di
> Kaskus <https://www.kaskus.co.id/>. Apa mungkin dia ya? Sepengetahuan
> saya, *DS* ini nama yang identik dengan orang Jawa, namun suara *Bapak X* ini
> jelas terdengar sangat kental akan logat dari Pulau Sumatera.
>
>
> Saya tanya saja lagi *Bapak X* ini, "*DS* yang dulu beli Moto X ya?"
>
>
> "Iya, lagi di mana? Sibuk ngga?" Kali ini terdengar nada sumringah dari *Bapak
> X* karena merasa saya sudah mengingat siapa dia.
>
>
> "Lagi di Bandung Mas, kebetulan lagi sibuk ngewawancara nih." Jawab saya
> to the point, karena terus terang saya masih kaget ada apa *DS* ini
> menelepon setelah sekian lama transaksi kami selesai. Memang beberapa waktu
> lalu, *DS* ini sempat mengirim pesan via *Whatsapp Messenger*. Waktu itu
> dia menginfokan akan kasus yang menimpa salah satu layanan rekening bersama
> di Kaskus. Kami sama-sama bersyukur proses transaksi kami yang ditengahi
> oleh layanan rekening bersama tersebut tidak menemui kendala. Kalau tidak
> salah ingat, transaksi kami dilakukan sekitar 2-3 bulan sebelum kasus
> tersebut ramai dibicarakan orang. Namun setelah itu *DS* tidak pernah
> menghubungi saya lagi, dan memang kami juga tidak pernah melakukan
> panggilan telepon sama sekali.
>
>
> "Oh, ini saya mau memberitahukan nomor baru saya. Tolong disimpan ya Mas,
> jangan lupa." *Bapak X* pun menyudahi percakapan kami waktu itu. Saya
> yang masih menerka-nerka ada apa gerangan *DS *menghubungi saya pun
> kembali melanjutkan pekerjaan. Meskipun setelahnya pikiran saya sedikit
> bercabang, jangan-jangan Moto X-nya rusak, mana tidak ada garansinya pula,
> karena memang Moto X *2nd generation *(2014) dengan seri XT1092 itu tidak
> secara resmi masuk ke Indonesia.
>
>
> Selang setengah jam berlalu, nomor yang sama yang digunakan oleh *Bapak X* 
> tersebut
> kembali menelepon. Terhitung dua kali dia melakukan panggilan dan saya
> diamkan karena sedang ada pekerjaan yang berhadapan langsung dengan orang
> lain.
>
>
> Sekitar pukul setengah enam sore, pekerjaan saya sudah selesai dan secara
> kebetulan *Bapak X* pun kembali menelepon saya. Kali ini saya sudah bisa
> menerima panggilan, yang kira-kira isi pecakapannya seperti berikut ini:
>
>
> Bapak X: "Lagi di mana? Sibuk ngga?"
>
> Saya: "Di Bandung Mas, sudah selesai pekerjaan saya."
>
> Bapak X: "Ini saudara saya ada keperluan di rumah sakit, saya mau pinjam
> uang. Nanti malam jam sembilan saya *transfer*."
>
> Saya: "Berapa Mas?" (di sini jantung saya mulai berdetak kencang, kaget
> juga ada orang langsung berani pinjam uang)
>
> Bapak X: "Satu aja, ada ga?"
>
> Saya: "Satu juta Mas?" (di sini saya mulai ber*dzikir* sebisa saya biar
> pikiran tidak kosong, he.. he..)
>
> Bapak X: "Iya, satu aja. Ada ga?"
>
> Saya: "Wah saya ga ada uang segitu, Mas." (saya berusaha sebisa mungkin
> menolak, dan sudah berencana menghubungi *DS* via *Whatsapp* untuk
> konfirmasi)
>
> Bapak X: "Lima ratus aja kalo gitu. Ada ga?"
>
> Saya: "Wah, saya lagi di luar kota ini Mas. Ga ada uang segitu."
>
> Bapak X: "Kalau gitu tolong *transferin* pulsa aja ke nomor ini ya!"
> (pada tahap ini, sudah keliatan jelas ini adalah modus penipuan)
>
> Saya: "Isiin pulsa? Ini siapa sih?"
>
> Bapak X: "Bentar ya, ada yang mau ngomong nih."
>
>
> Pada saat *Bapak X* meminta jeda, saya segera menutup teleponnya dan
> kembali ke meja *cafe* yang tadi saya tinggalkan guna menerima panggila
> ini. Sembari duduk, saya mulai membuka *Whatsapp Messenger *dan mengirim
> pesan kepada nomor *DS *yang ada di daftar kontak saya. Kira-kira lagi
> ya, seperti inilah percakapan dengan *DS* yang asli:
>
>
> Saya: "Mas, tadi nelpon?"
>
> DS: "Ngga, kenapa gitu Mas?"
>
> Saya: "Tadi ada yang nelpon ngaku namanya *DS*, terus minjem uang sejuta."
>
> DS: "Hah?"
>
> Saya: "Penipu kali ya Mas, sepertinya dia baca data transaksi kita di
> *thread* rekber B****P*** di Kaskus"
>
> DS: "Wah, hati-hati Mas *modus* baru tuh"
>
> Saya: "Iya, saya takutnya ini pakai hipnotis juga"
>
>
> Saya kemudian teringat kejadian yang menimpa Tante saya. Dia menerima
> telepon dari nomor tak dikenal, dan persis seperti kejadian yang saya
> alami, si penelepon berusaha membuat Tante saya menerka siapa penelepon
> ini. Sayangnya Tante saya malah menerka bahwa ini adalah keponakannya, yang
> mana memang itulah tujuan dari penelepon yang merupakan penipu tersebut.
>
>
> Penipuan dengan *modus* seperti ini berusaha mengorek keterangan dari
> calon korban dengan membuat calon korban menerka identitas penelepon.
> Begitu calon korban menyebutkan sebuah nama, maka tugas sang penipu lebih
> mudah karena tinggal mengaku-ngaku sebagai sang pemilik nama, lalu
> menyebutkan bahwa saat ini sedang dalam kesulitan atau kondisi darurat,
> semisal: mobil mogok di luar kota, saudara masuk rumah sakit, atau bahkan
> sedang di kantor polisi.
>
>
> Tante saya mengalami kerugian sekitar satu juta Rupiah dalam bentuk
> *voucher* pulsa fisik. Dia pergi ke salah satu kedai pulsa dan membeli
> sepuluh buah *voucher* untuk kemudian dia kirimkan nomor kode *voucher*-nya
> kepada si penipu.
>
>
> Merujuk kepada keterangan penjaga kedai pulsa yang juga merupakan
> tetangga, sepertinya Tante saya tidak dalam kondisi kesadaran yang penuh.
> Entah hipnotis atau apa, saya tidak punya latar belakang keilmuan yang
> cukup untuk membuat prediksi tentang ini, namun yang saya rasakan setelah
> menerima telepon dari *Bapak X*, badan ini terasa lemas seperti
> kehilangan tenaga, padahal selama di *cafe *saya memesan beberapa porsi
> makanan dan minuman lho.
>
>
> Pesan saya, jika ada nomor tak dikenal yang menelepon dan meminta Anda
> menebak siapa yang berada di ujung telepon sana, lebih baik segera tutup.
> Jikalau penting dan memang orang yang kita kenal menghubungi kita
> menggunakan nomor yang lain dari biasanya, sudah seharusnya dia
> memberitahukan identitas dirinya terlebih dahulu bukan?
>
>
> Saya sadari resiko berjualan barang secara *online* dengan mencantumkan
> nomor telepon adalah seringnya muncul gangguan dari penipu-penipu macam
> ini. Tapi penipu kali ini sedikit lebih pintar, saya yakin dia mendapatkan
> nama *DS* dan nomor telepon saya dari data orang yang bertransaksi jual
> beli menggunakan layanan rekening bersama di Kaskus.
>
>
> Ada satu langkah dalam transaksi menggunakan rekening bersama yang membuat
> data ini terekspos, yaitu pada langkah konfirmasi bahwa pembeli sudah
> melakukan *transfer* dana ke rekening milik penyedia layanan rekening
> bersama. Pada langkah tersebut, pembeli diminta mengkonfirmasi *transfer* dana
> dengan format: *SUDAH TRANSFER dari Rekening [NAMA BANK] nomor [NOMOR
> REKENING] atas nama [NAMA PEMBELI] untuk pembelian [NAMA BARANG] seharga
> [NOMINAL]. Dari thread [LINK KE THREAD], Id pembeli [ID PEMBELI], nomor
> telepon [NO TELP PEMBELI], Id penjual [ID PENJUAL], nomor telepon [NO TELP
> PENJUAL]*. Lengkap sekali bukan?
>
>
> Dari kejadian percobaan penipuan yang saya alami, saya merasa perlunya
> penggunaan media lain untuk proses konfirmasi *transfer* rekening bersama
> yang lebih tertutup, misal hanya dapat diakses oleh penjual dan pembeli.
> Kaskus yang berawal dari bentuk forum umum, rasanya belum dapat
> mengakomodasi kebutuhan akan keamanan data ini. Semoga para orang hebat di
> balik Kaskus dapat melihat celah-celah seperti ini dan membuat terobosan
> baru agar layanan mereka semakin baik dan bernilai guna, mengingat sejak
> dari awal dulu hingga kini bisa dibilang perubahan yang terlihat hanya
> sebatas tampilan baru dan jarangnya Kaskus mengalami maintenis
> (maiantenance period) lagi. Secara fitur atau proses bisnisnya, belum ada
> perubahan yang signifikan yang saya rasakan.
>
>
> Akhir kata, selalu waspada dengan telepon dari nomor asing, apalagi bila
> sudah menyangkut keuangan. Hati-hati pula menyimpan nomor telepon di dunia
> maya, sebisa mungkin hapus nomor telepon dari tulisan apapun apabila
> tujuannya sudah tercapai, misalnya dalam proses iklan dan jual beli
> *online*, maka segera hapus nomor telepon Anda saat transaksi sudah
> selesai.
>
>
> Waspadalah, waspadalah...
>
> ----
>
>
> Hilmy
> /* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com> */
>
> --
> ==========
> Beli paket data Internet Indosat cuma nge-tweet.
> Daftar #TWITBUY di www.indosat.com/twitbuy
> Ikuti obrolannya di Forum ICITY >> http://bit.ly/1UxYCDA
>
> ----------------------
> Hanya dengan 500ribu bisa jadi reseller delcell.
> Hubungi: sa...@delcell.com
> ----------------------
> Bass Audio Headphone Store, Toko Headphone Earphone Terlengkap
> Kunjungi >> http://bassaudio.net
> ----------------------
> Kontak Admin, Twitter @agushamonangan
> -----------------------
> FB Groups : https://www.facebook.com/groups/android.or.id
>
> Aturan Umum ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT
>
> ==========
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "[id-android] Indonesian
> Android Community" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
> Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/id-android.
>

-- 
==========
Beli paket data Internet Indosat cuma nge-tweet. 
Daftar #TWITBUY di www.indosat.com/twitbuy
Ikuti obrolannya di Forum ICITY  >> http://bit.ly/1UxYCDA
 
----------------------
Hanya dengan 500ribu bisa jadi reseller delcell.
Hubungi: sa...@delcell.com
----------------------
Bass Audio Headphone Store, Toko Headphone Earphone Terlengkap 
Kunjungi  >> http://bassaudio.net
----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di http://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke