Salam, Yang paling afdol adalah dengan verifikasi dan klarififikasi para pihak. Dalam rangkaian kasus ini kita mendapat informasi dari sumber-sumber dengan sudut pandang dan kedudukan berbeda.
Dalam tulisan Ratna yang didasarkan kepada informasi rekanya di Yogya Tv yang nampak secara visual adalah Banser PKB, tetapi dalam GD net disebutkan dari Aliansi Islama Damai Yogyakarta (sekitar 200 orang). tentu saja dengan sudut pandang yang berbeda kehadiran massa demikian pada malam hari, merupakan sesuatu yang terkesan rame dan menyeramkan. Terlepas dari semua itu, kita mengharapkan adanya pertemuan antar pihak dengan fasilitasi kepolisian akan menjernihkan permasalahan, sehingga tidak terkesan 'massa dilawan massa'untuk sebuah karya Jurnalistik. Untuk menghindari preseden buruk jurnalisme di tanah air. Demikian pak Mod. Maaf jika saya sendiri belum bisa melakukan verifikasi.Tabik Wassalam On 10/6/07, Kaka Suminta <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ratna Hidayati wrote: > > -Menurut temen di Yogya TV, Mujahidin protes, jika tayangan itu tidak > distop > mereka akan bertindak.Tetapi, ketika ketua banser PKB menelpon ketua FPI > dan > Mujahidin, mereka bilang nggak masalah acara itu tetap ditayangkan karena > protes itu hanya dilakukan oleh oknum bukan atas nama organisasi. Dua hari > yang lalu, banser PKB grudug Yogya TV tengah malam gara-gara tayangan itu > di-cut. Kasihan temen-temen di Yogya TV rek. Temenku bilang, "Rame n > nyeremin mbak." > > -Btw, di Denpasar juga lagi ada kasus. Wartawan Harian Denpost (grup Bali > Post) dipukul perwira polisi saat bertugas. Kejadiannya kemarin di > Poltabes > Denpasar. Beritanya ada di Bali Post dan Denpost hari ini. (maaf belum > bisa > copy-paste, berita onlinenya belum nongol di web Bali Post/Denpost pagi > ini). > > Salam, > > Jika apa yang disampaikan benar, ini kondisi yang sangat memprihatinkan. > Pertama ada yang meminta penayangan sebuah program dihentikan, jika tidak, > maka mereka akan bertindak. Saat program dihentikan kelompok masa lain > ngruduk secara rame dan menyeramkan. > > Betapa kelompok massa membuat posisi media kesulitan. Sedemikian parahkan > cara kita menyampaikan pendapat, sehingga harus dengan cara yang rame dan > menyeramkan demikian atau dengan ancaman kekerasan. > > Sementara media juga harus menghadapi tekanan tertentu dari pengusaha dan > kekuatan uang, baik dari dalam lingkungan media maupun dari luar. Sehingga > tidak salah jika banyak media hanya menyajikan tayangan ringan pouler dan > tidak bermutu, karena ternyata aman, murah dan kecil resiko > > Wassalam > > MOD: > Kok isinya tidak sesuai dengan Siaran Pers dari gusdur.net?? > Mana yang benar kang Kaka? > > >